Muqaran
Muqaran
Nasaruddin Baidan di dalam bukunya menuturkan bahwa Tafsir Muqaran adalah tafsir yang
menggunakan cara perbandingan atau komparasi. Bahwa yang dimaksud dengan metode komparatif
adalah: metode ini seorang mufassir melakukan perbandingan antara (1). Teks ayat-ayat Al-Qur`an
yang memiliki persamaan atau kemiripan redaksi dalam dua kasus atau lebih, atau memiliki redaksi
yang berbeda bagi satu kasus yang sama, (2). Ayat-ayat Al-Qur`an dengan Hadis yang pada lahirnya
terlihat bertentangan, (3). Berbagai pendapat ulama tafsir dalam menafsirkan Al-Qur`an.
Ansori juga mengungkapkan pendapat yang senada di dalam bukunya bahwa Metode muqaran
adalah metode yang membandingkan ayat-ayat Al-Qur`an yang memiliki persamaan atau kemiripan
redaksi yang berbicara tentang masalah atau kasus yang berbeda dan yang memiliki redaksi yang
berbeda bagi masalah atau kasus yang sama atau diduga sama. Yang termasuk juga dalam objek
bahasan metode ini adalah membandingkan ayat-ayat Al-Qur`an dengan hadis-hadis Nabi Saw. yang
tampaknya bertentangan, serta membandingkan pendapat-pendapat ulama tafsir menyangkut
penafsiran ayat-ayat Al-Qur`an.
Metode ini oleh mufassir dilakukan dengan jalan mengambil sejumlah ayat Al-Qur`an kemudian
mengemukakan penjelasan para mufassir baik dari kalangan salaf ataupun khalaf, baik tafsirnya
bil ma’tsur maupun bil ra’yi,dengan kecenderungan yang berbeda-beda, mengungkap dan
membandingkan satu dengan lainnya, menjelaskan siapa diantara para mufassir yang penafsirannya
dipengaruhi perbedaan madzhab atau yang penafsirannya ditujukan untuk melegitimasi suatu
golongan tertentu atau mendukung aliran tertentu, siapa di antara mereka yang penafsirannya
sangat diwarnai oleh latar belakang disiplin ilmu yang dikuasainya.
Contoh penafsiran Muqaran dengan cara membandingkan ayat-ayat alquran yang memiliki redaksi
berbeda tapi maksudnya sama. Firman Allah swt. (Al-Isra': 31). Kedua ayat di atas menggunakan
redaksi yang berbeda padahal maksudnya sama yakni sama-sama mengharamkan pembunuhan
anak.
Contoh penafsiran muqaran dengan cara membandingkan ayat-ayat alquran yang memiliki redaksi
berbeda tapi maksudnya sama. Firman Allah swt.
وال تقتلوا اوالدكم من امالق نحن نرزقكم واياهم
Artinya: “janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut miskin, kami yang akan memberi
rezeki kepada kamu dan kepada mereka”
(Al-An’am: 151)
وال تقتلوا اوالدكم خشية امالق نحن نرزقهم وايا كم
Artinya: “janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut miskin, kami yang akan memberi
rezeki kepada mereka dan kepada kamu”
(Al-Isra’: 31).
Kedua ayat di atas menggunakan redaksi yang berbeda padahal maksudnya sama yakni sama-sama
mengharamkan pembunuhan anak. Hanya saja sasarannya berbeda. Yang pertama, al-An’am: 151
khitab ditujukan kepada orang miskin atau fuqara; sedangkan ayat kedua al-Isra’: 31, arah
pembicaraannya lebih ditujukan kepada orang-orang kaya.