Anda di halaman 1dari 6

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN MK.

PROPOSAL TUGAS AKHIR


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR, JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK UNSRAT

FORM PENGAJUAN USULAN JUDUL TUGAS AKHIR

DATA MAHASISWA

Nama Lengkap : RACHMAT RIZIKI RUFA

NIM : 14021102070

Tempat / Tanggal Lahir : RAHA/12 JUNI 1997

Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

Kontak Personal :

a. Handphone : 081242062864

b. E-mail : rahmatrufa@gmail.com

IPK (s/d semester terakhir) : 2.52

SKS Mata Kuliah Yang Sudah Lulus : 121 SKS

SKS Mata Kuliah Yang Belum Lulus : 24 SKS

a. Sedang dikontrak reguler : 1. ULTILITAS BANGUNAN 3 SKS


(semester berjalan) 2. PRA-TUGAS AKHIR 6 SKS
3. KKT 4 SKS
4. TUGAS AKHIR 6 SKS
Total 19 SKS

b. Akan dikontrak reguler : 1. (Mata Kuliah 1) …..SKS


(semester berikut) 2. (Mata Kuliah 2) ….. SKS
3. (Mata Kuliah 3) ….. SKS
Total ….. SKS

c. Akan dikontrak ujian khusus : 1. STATIKA DAN MEKANIKA BANGUNAN 3 SKS


(sesudah seminar konsep TA) 2.HUKUM PRANATA PEMBANGUNAN 2 SKS
Total 5 SKS
DESKRIPSI USULAN JUDUL TUGAS AKHIR(Maksimal 5 halaman)

A. Redaksi Judul (objek, lokasi - tema)


Tuliskan redaksional judul tugas akhir yang diusulkan dengan urutan “objek, lokasi – tema”, contoh : Resor Akuatik
di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara - Arsitektur H20

Gedung Pelestarian Alat Musik “Rambi Wuna” di Raha, Kabupaten Muna - Arsitektur Vernakuler

B. Latar Belakang & Alur Pikir Penggagasan Judul Tugas Akhir


Uraikan isyu permasalahan yang melatarbelakangi penggagasan judul tugas akhir yang mencakup aspek tipologi
objek, lokasi serta tema rancangan. Uraian perlu mengedepankan alur pikir yang runut sedemikian rupa sehingga
dapat diargumentasikan secara jelas titik berangkat pengajuan judul ; apakah berawal dari aspek objek, lokasi
atau tema. Sebagai catatan, penggagasan judul tugas akhir dapat diawali dari salah satu aspek substansial
tersebut. Inisiasi judul tugas akhir dari salah satu aspek akan menjadi konstrain atau pertimbangan bagi aspek
subtansial yang lain.

Kabupaten Muna merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Propinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki
keanekaragaman seni dan budaya. Kesenian tradisional adalah kesenian rakyat yang merupakan refleksi dari
cara hidup sehari-hari masyarakat. Kesenian tradisional biasanya bersumber pada mitos, sejarah atau cerita
rakyat yang memiliki nilai-nilai yang bersifat profane atau sakral dan biasanya diwariskan secara turun-temurun
dari generasi ke generasi (Rostiyati Ani, dalam Etd Repositori UGM 2014). Kesenian tradisional ini merupakan
peninggalan leluhur yang harus tetap dilestarikan, karena memiliki peranan penting yakni sebagai identitas
bangsa yang mampu menyatukan dan menunjukkan jati diri bangsa.
Ditengah arus globalisasi saat ini kesenian tradisional sedang terancam keberadaannya. Kesenian
tradisional harus bersaing dengan kebudayaan baru (populer) dan juga kebudayaan asing yang dapat mudah
diakses melalui perkembangan media yang terjadi sangat cepat. Dalam waktu singkat, media elektronik audio
visual (radio, film, dan televisi) dan media massa internet menjadi sangat berpengaruh dalam kehidupan
masyarakat. Derasnya arus informasi yang terjadi saat ini dikhawatirkan akan menggusur tradisi budaya dan tata
nilai suatu lingkungan ke arah kebudayaan yang dominan (kuat). Jika hal ini terus dibiarkan maka akan terjadi
penyelarasan dan penyeragaman selera melalui media audio visual dan dunia akan menjadi satu kebudayaan
yang akan mematikan kebudayaan-kebudayaan lokal (Fred Wibowo, dalam Etd Repositori UGM 2014). Salah satu
kebudayan yang tidak lagi perhatikan pada zaman sekarang ini yakni kesenian musik tradisional.
Kesenian musik tradisional Kabupaten Muna atau yang dikenal dengan istilah Rambi Wuna merupakan
salah satu aset yang sangat penting dalam perkembangan parawisata daerah kota Raha yang ada di kabupaten
Muna. Kesenian musik (Rambi Wuna) berasal dari 2 suku kata bahasa Muna yaitu Rambi (pukul, memukul) dan
Wuna (Muna) dimana dapat diartikan bahwa Rambi Wuna merupakan salah satu kesenian alat musik yang
dimainkan dengan seni memukul alat musik yang berasal dari daerah Muna. Kesenian musik Rambi Wuna terdiri
dari dua jenis alat musik yakni dengan menggunakan alat musik Ganda (gendang) dan Mbololo (Gong).
Kesenian musik tradisional (Rambi Wuna) merupakan suatu perwujudan kebudayaan yang memiliki nilai-
nilai luhur yang patut dijunjung tinggi keberadaanya, sekaligus dikagumi dan dihormati oleh bangsa lain. Namun
pada zaman sekarang ini, musik tradisional ini sudah banyak ditingalkan dan digantikan dengan genre-genre
musik kekinian. Perkembangan teknologi yang sangat pesat menyebabkan banyak generasi muda yang ada di
Kabupaten Muna tidak lagi mengenal musik tradisional ini dengan baik bahkan nama kesenianyapun tidak lagi
diketahui. Kurangnya kesadaraan masyarakat akan pentingnya kebudaan musik ini yang menjadi jati diri dan ciri
khas yang ada didaerah Kabupaten Muna, dapat mengakibatkan hilang atau punahnya kebudayaan tersebut.
Oleh karena itu diperlukan sebuah wadah berupa Gedung Pelestarian Alat Musik “Rambi Wuna” di kota
Raha sehingga budaya ini dapat dilestarikan dan menjadi sebuah tempat dimana memungkinkan bagi
masyarakat Muna maupun seluruh masyarakat Indonesia dan mancanegara bisa mengenal lebih dekat tentang
kebudayaan ini, dengan fasilitas penunjang yang menjadi daya tarik pengunjung. Dengan demikian masyarakat
secara umum memiliki kesempatan untuk melihat, mengenal, dan mempelajari kesenian musik secara edukatif,
efektif, dan rekreatif. Perencanaan bangunan Gedung pelestarian alat musik “Rambi Wuna” ini juga diharapkan
dapat menjadi Landmark kabupaten Muna.
C. Argumentasi Nilai Kebaruan Usulan Judul Tugas Akhir
Uraikan argumentasi yang mampu menunjukan bahwa gagasan judul tugas akhir ini mengandung nilai kebaruan
jika dibandingkan dengan tugas-tugas akhir sebelumnya, baik itu menyangkut kebaruan tipologi objek, keunikan
lokasi ataupun kemutakhiran pendekatan tematik yang digunakan.

Perencanaan Gedung pelestarian alat musik “Rambi Wuna” di Raha, Kabupaten Muna sangat tepat, dengan
mempertimbangkan belum adanya bangunan yang mewadahi pelestarian alat musik tradisional di Kabupaten
muna. Pendekatan tematik yang penulis gunakan dalam perancangan objek ini, menggunakan pendekatan
vernakular yaitu dengan memodifikasi bentuk tampilan rumah tradisional muna, sehingga objek ini tetap
menjadi representatif dari kebudayaan daerah Muna itu sendiri.
D. Argumentasi Prospek & Fisibilitas Objek Rancangan
Tuliskan pokok-pokokargumentasi yang mampu menunjukan bahwa aspek objek rancangan dalam gagasan judul
tugas akhir ini memiliki prospek dan fisibilitas yang nyata, terkait dengan aspek lokasi dimana ia akan dirancang
dan dihadirkan.

Kehadiran objek perancangan ini diharapkan dapat bermanfaat dan membawa perubahan kedepannya
bagi kabupaten Muna, dalam mewadahi kesenian daerah di Muna. Dengan adanya sarana dan prasarana yang
menunjang dalam pelestarian alat musik tradisional serta tampilan fisik bangunan yang menarik dan presentatif
bisa menarik minat masyarakat untuk mngenali kembali kebudayaan yang sudah mulai terlupakan. Kehadiran
objek perancangan ini tidak hanya menguntungkan pihak pengunjung, tetapi juga mampu mengangkat nilai seni
di Kabupaten Muna. Sehingga kesenian di Kabupaten Muna semakin berkembang dan dikenal di Nusantara
bahkan sampai keluar negeri.
Ditinjau dari aspek fisibilitas, sebuah Gedung pelestarian alat musik “Rambi Wuna” merupakan wadah
pelestarian alat musik “rambi wuna” dimana merupakan hal yang dibutuhkan karena berperan sebagai akses
untuk mengenal dan mempelajari kembali kebudayaan alat musik “Rambi Wuna” yang telah mulai terlupakan di
tengah masyarakat Kabupaten Muna. Secara fungsional Gedung Pelestarian alat musik “Rambi Wuna” ini cukup
layak dihadirkan di kabupaten Muna sebagai wadah seni dalam mengangkat dan menumbuhkembangkan
kesenian daerah di Muna, serta menciptakan keinginan masyarakat terlebih khusus anak muda untuk
mempelajari budaya daerah dan menjadikan gedung pelestarian kebanggaan Kabupaten Muna

E. Argumentasi Asosiasi Logis : Objek, Lokasi & Tema Rancangan


Tuliskan pokok-pokokargumentasi yang mampu menunjukan bahwa aspek-aspek objek, lokasi dan tema yang
menjadi substansi dalam gagasan judul tugas akhir ini memiliki asosiasi logis (kesesuaian) antara satu dengan
yang lain. Argumentasi ini secara khusus akan memperkuat alur pikir yang diuraikan dalam poin B pada form ini.

Dalam hal ini tema berperan sebagai acuan dasar dalam perancangan arsitektural, serta sebagai nilai
keunikan yang akan melekat pada rencana perancangan. Pada perancangan Gedung pelestarian alat musik “Rambi
Wuna” di Raha, Kabupaten Muna, tema yang diangkat sebagai pendekatan desain yaitu Arsitektur Vernakular.
Perencanaan Gedung pelestarian alat musik dikaitkan dengan pendekatan Arsitektur Vernakuler Muna
dengan memodifikasi bentuk tampilan rumah tradisional muna itu sendiri. Dimana bentuk dari tampilan rumah
tradisionl muna menggunakan sistem rumah joglo (panggung) yang nantinya dimodifikasi sedemikian rupa
sehingga dijadikan sebagai bentuk bangunan itu sendiri. Penggunaan bentuk dasar rumah tradisional muna yang
digabungkan dengan bentuk alat musik gong dan gendang yang menjadi alat musik utama serta melakukan
penambahan dan pengurangan bentuk agar mendapatkan bentuk dasar yang menarik yang dijadian sebagai
bentuk dasar bangunan Gedung pelestarian alat musik yang dimanfaatkan sebagai sebuah wadah pembelajaran
serta pelestrian dari budaya alat musik tersebut.

F. Ringkasan Studi / Kajian Awal Aspek-Aspek Substansial Usulan Judul Tugas Akhir

1. Pemahaman Awal Tentang Tipologi Objek Rancangan


Tuliskan pokok-pokok hasil studi awal tentang aspek tipologi objek yang menjadi substansi gagasan judul tugas
akhir serta referensi pendukungnya (minimal 1 referensi berupa jurnal, text book, pedoman atau standar dll).
Gedung pelestarian alat musik “rambi wuna” adalah bangunan yang berukuran besar sebagai wadah
melestarikan dan melindungi kesenian alat musik tradisional muna dari kemusnahan atau kerusakan. Ide
rancangan tampilan bangunan Gedung pelestarian alat musik dikaitkan dengan pendekatan Arsitektur
Vernakuler Muna dengan memodifikasi bentuk tampilan rumah tradisional muna itu sendiri.
Rumah tradisional Muna berbentuk panggung, hal ini untuk menghindari binatang liar seperti ular dan
babi. Kehidupan masyarakatnya pun bertani sehingga bagian kolong rumah biasanya dijadikan tempat
penyimpanan hasil-hasil pertanian. Bentuk atap rumahnya segi tiga. Pada bagian samping kanannya disebut
tambi yang berfungsi sebagai penerima tamu. Pada bagian depan tambi sedikit menonjol keluar sebagai teras.
Bentuk tampilan bangunan Gedung pelestarian alat musik rambi wuna, mengadopsi beberapa bentuk
dari rumah tradisional Muna. Sisi samping kiri dan kanan bangunan menggunakan tiang-tiang yang diadopsi
dari kaki rumah panggung tradisional Muna. Jumlah kaki atau tiang yang di terapkan pada bangunan
menyesuaikan dengan acuan bangunan rumah tradisional Muna dimana kaki-kaki tersebut harus berjumlah
genap atau seimbang. Kemudian bentuk segitiga yang dimanfaatkan sebagai penutup atas (atap) bangunan
yang disesuaikan dengan bentuk atap rumah tradisional Muna itu sendiri hal ini dimaksudkan agar
menyesuaikan dengan keadaan iklim di indonesia yakni iklim tropis. Selanjutnya bentuk bangunan
dimodifikasi dengan memberikan garis-garis vertikal dan horizontal maupun material kaca serta alkopan yang
diletakan terhadap bentuk fasad bangunan.

Referensi :
1. Kasdar. 2018. Arsitektur Benteng dan Rumah Adat di Sulawesi. Jakarta Timur: Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa.

2. Kajian Awal Pemilihan / Penetapan dan Pemahaman Lokasi


Tuliskan pokok-pokok hasil studi awal tentangaspek lokasi yang menjadi substansi gagasan judul tugas akhir
serta referensi pendukungnya (minimal 1 referensi, termasukperaturan tentang arahan tata ruang / tata
bangunan dan lingkungan yang terkait).

Lokasi perancangan Gedung pelestarian alat musik “rambi wuna” terletak di kabupaten Muna.
Kabupaten Muna merupakan daerah kepulauan yang terletak di jazirah Sulawesi Tenggara meliputi bagian
utara Pulau Buton dan Pulau Muna serta pulau-pulau kecil yang tersebar disekitarnya. Kabupaten Muna
merupakan kabupaten yang berada dibawah administrasi Provinsi Sulawesi Tenggara. Ibu Kota Kabupaten
Muna adalah Raha yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Muna, secara administrasi Kabupaten
Muna terdiri 29 kecamatan.
Perencanaan lokasi yang di tempatkan di daerah pusat kota yakni Kecamatan Katobu Kelurahan
Butung-Butung hal ini dikarenakan dengan berbagai pertimbangan pembangunan yang ada dikota Raha.
Pertimbangan dimaksudkan bahwa daerah tersebut merupakan lokasi yang strategis dikarenakan semua
bangunan yang fungsinya sebagai bangunan wisata di tempatkan di daerah tersebut yang didukung dengan
berbagai fasilitas dan berbagai aspek.
Banyaknya berbagai fasilitas dan bangunan-bangunan pendukung lainya yang terdapat disekitar lokasi
serta meberikan view yang sangat menarik sehingga dengan berbagai hal tersebut menjadi bahan
pertimbangan yang diberikan oleh pemerintah setempat untuk menetapkan lokasi “Perencanaan Gedung
Pusat Pelestarian Alat Musik Rambi Wuna” yang berada di daerah baypas kota Raha Kelurahan Butung-Butung
Kecamatan Katobu.

Referensi :
1. Republik Indonesia. 2014. Peraturan Daerah Kabupaten Muna Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah kabupaten Muna 2014-2034.

3. Kajian Awal Pemahaman Tema


Tuliskan pokok-pokok hasil studi awal tentangaspek tema rancangan yang menjadi substansi gagasan judul
tugas akhir serta referensi pendukungnya (minimal 1 referensi berupa jurnal, text book, dll).
Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang terbentuk dari proses yang berulang-ulang sesuai dengan
kebiasaan, perilaku, dan kebudayaan di lingkungan sekitarnya. Pembentukan arsitektur vernakular ini bersifat
berangsur. Arsitektur Vernakular tidak bisa terlepas dari pemahaman tentang Folk Architecture, yaitu
merupakan hasil penerjemahan kebutuhan, nilai, keinginan, impian dan antusiasme manusia.
Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang tumbuh dan berkembang dari arsitektur rakyat yang lahir
dari masyarakat etnik dan berakar pada tradisi etnik, serta dibangun oleh tukang berdasarkan pengalaman
(trial and error), menggunakan teknik dan material lokal serta merupakan jawaban atas setting lingkungan
tempat bangunan tersebut berada dan selalu membuka untuk terjadinya transformasi.

Referensi :
1. Mete, Turan. 1990. Vernacular Architecture. Avebury
2. Ramadan, Sachrul. 2004. Arsitektur Vernakular Muna. NALARS. 3 (2) : 60-77.

REKOMENDASI & VALIDASI USULAN

Usulan Judul Tugas Akhir ini diajukan pada :


Hari / Tanggal : Jum’at / 5 Maret 2021

Mahasiswa Pengusul :
Nama Mahasiswa / NIM : Rachmat Riziki Rufa / 14021102070

Tanda Tangan :

Rekomendator Usulan (Usulan Calon Dosen Pembimbing) :


Rekomendator 1
Nama Dosen / NIP : Surijadi Supardjo, ST., M.Si / 196308261994031001

Tanda Tangan :
Rekomendator 2
Nama Dosen / NIP : Ir. Rachmat Prijadi M. Ars / 196004071991031002

Tanda Tangan :

Validator Usulan (Koordinator/ Sekertaris KDK Terkait) :


Nama Dosen / NIP : Alvin J. Tinangon, ST, MT / 197408012005011002
KDK :…………………………..…………………………………………………
Jabatan :…………………………..…………………………………………………
Tanda Tangan :
Mengetahui (Administrator MK & Prodi) :
Dosen Pengampu MK :
Nama Dosen / NIP : Ar. Frits O. P. Siregar, ST., M.Sc., IAI / 196701211997021001
Tanda Tangan :

Koordinator Prodi :
Nama Dosen / NIP : Ar. Frits O. P. Siregar, ST., M.Sc., IAI / 196701211997021001
Tanda Tangan :

Anda mungkin juga menyukai