Abstract
Today, modern music is more in demand compared to traditional music. Whereas in fact, traditional music
has an important role in cultural preservation. And also almost all social activities in the culture of the
community, especially the people of Aceh use music. Also, there are many artists and also students' interests in
traditional music which is not comparable with existing music training facilities in Aceh. Therefore, the design
of the Aceh Traditional Music Training and Development Center has become one of the main support facilities
for artists and enthusiasts of traditional music. Besides, the design of the Aceh Traditional Music Training and
Development Center is expected to be one of the destinations for tourists in the arts.
Themes approach the Design of Aceh's Traditional Music Training and Development Center in Banda Aceh
through Vernacular Architecture. Vernacular architecture takes the design concept which refers to the type of
pure architecture that mentions the cultural elements of the local community.
Abstrak
Dewasa ini, musik modern lebih banyak diminati dibandingkan dengan musik tradisional. Padahal pada
hakikatnya, musik tradisional yang memiliki peranan penting dalam suatu kelestarian budaya. Dan juga hampir
semua kegiatan sosial pada budaya masyarakat, khususnya masyarakat Aceh menggunakan musik. Di samping
itu terdapat banyak seniman dan juga minat pelajar terhadap musik tradisional yang tidak sebanding dengan
fasilitas pelatihan musik yang sudah ada di Aceh. Oleh karena itu, perancangan Pusat Pelatihan dan
Pengembangan Musik Tradisional Aceh menjadi salah satu wadah penunjang utama bagi seniman dan para
peminat musik tradisional. Di samping itu perancangan Pusat Pelatihan dan Pengembangan Musik Tradisional
Aceh diharapkan dapat menjadi salah satu destinasi para wisatawan di bidang seni.
Pendekatan tema pada Perancangan Pusat Pelatihan dan Pengembangan Musik Tradisional Aceh di Banda
Aceh melalui Arsitektur Vernakular. Arsitektur Vernakular mengambil konsep perancangan yang konsep
perancangan yang mengacu pada jenis arsitektur murni yang menyebutkan unsur budaya masyarakat setempat.
4. Daftar pustaka
[1] Portal Data. (2020). Daftar Mahasiswa Diterima.
Diakses pada 23 April 2020 dalam
https://data.unsyiah.ac.id/mahasiswa-diterima.
[2] Eko, Widodo Suparno. (2015). Manajemen
Pengembangan Sumber Daya Manusia.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Diakses pada 23 April 2020.
[3] Anwar Prabu Mangkunegara. (2013). Manajemen
Gambar 9.10 Konsep secondary skin dan
Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.
penerapan desainnya pada Pusat
Remaja Rosadakarya. Diakses pada 24 April 2020.
Pelatihan Musik Tradisional
[4] Rudofsky, Bernard. (1964). Architecture without
Architects. New York: Museum of Modern Art.
f. Desain rumoh Aceh dikenal dengan pemenuhan
Diakses pada 27 April 2020.
instalasi udara yang sangat baik, dimana udara
[5] Sumalyo, Yulianto. (1993). Arsitektur Kolonial
bergerak masuk melalui jendela dan juga
Belanda di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada
susunan papan-papan rumah pada bangunan.
University Press. Diakses pada 27 April 2020.
Yang mana hal ini kemudian diterapkan ke
[6] Suharjanto, Gatot. (2011). Membandingkan Istilah
desain bangunan berupa fasad kayu pada lantai 1
Arsitektur Tradisional versus Arsitektur
dan 2.
Vernakular: Studi Kasus Bangunan Minangkabau
dan Bangunan Bali. Jurnal Comtech. 2 (02): 594.
Diakses pada 2 Mei 2020.
[7] Mentayani, Ika, dan Ikaputra (2017). Menggali
Makna Arsitektur Vernakular: Ranah, Unsur, dan
Aspek-Aspek Vernakularitas. Jurnal IPLBI: 6:
(109-116). Diakses pada 10 Mei 2020.
4. Kesimpulan
Dari hasil penjabaran sebelumnya maka kesimpulan
yang dapat diambil adalah:
a. Perancangan Pusat Pelatihan dan Pengembangan
Musik Tradisional Aceh dibutuhkan di Aceh agar