Anda di halaman 1dari 3

PENGUKURAN ANTROPOMETRI

No Dokumentasi : No Revisi Halaman


RS Pusri
Palembang 1/3

Tanggal Terbit : Ditetapkan


Direktur Utama
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
27 Juni 2022

dr. Benny Setiawan, Sp.An


Direktur
PENGERTIAN Antropometri adalah suatu metode yang digunakan untuk menilai ukuran,
proporsi, dan komposisi tubuh manusia.

TUJUAN 1. Mengetahui BB, TB, lingkar kepala dan lingkar lengan anak.
2. Mengetahui status gizi anak
3. Memberikan intervensi terhadap kasus malnutrisi.

KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur PT Graha Pusri Medika / Rumah Sakit Pusri


Nomor : SK/GPM/381/XII/2018 Tentang Kebijakan Pelayanan.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri
Penilaian Status Gizi Anak

PROSEDUR Persiapan Alat :


1. Timbangan bayi dan anak
2. Meteran berdiri/stadiometer/microtoice dan papan meteran
3. Lembar kurva pertumbuhan CDC/WHO sesuai umur dan jenis
kelamin
4. Pita meteran lentur.
Cara kerja
1. Letakkan semua peralatan pada tempat yang mudah dicapai.
2. Tentukan usia anak untuk mempersiapkan lembar kurva yang
sesuai
3. Sebelum dan sesudah melakukan prosedur harus cuci tangan
dengan sabun/desinfektan pada air yang mengalir atau hand rub.
4. PEGUKURAN BERAT BADAN
a. Anak diusahakan menggunakan pakaian minimal dan tidak
menggunakan alas kaki maupun popok.
b. Pengukuran BB anak yang belum bisa berdiri
menggunakan timbangan yang sesuai.
c. Sebelum menimbang, pastikan skala timbangan berada
pada angka 0,0.
d. Letakkan anak diatas timbangan dengan berat tersebar
merata, kepala dan tungkai tidak menggantung di luar
timbangan. Usahakan anak tetap tenang.
e. Pada anak yang dapat berdiri, minta anak berdiri diatas
timbangan, tidak berpegangan atau bersandar, kepala tegap
dan tetap tenang.
f. Lakukan pembacaan BB dengan skala terdekat hingga 0,1
kg.
5. PENGUKURAN TINGGI BADAN
a. Pengukuran tinggi badan anak yang belum bisa berdiri (0 –
24 bulan) dilakukan menggunakan papan meteran. Anak
berbaring lurus di alas yang rata tanpa menggunakan
penutup kepala dan alas kaki. Kaki rapat dan lurus.
b. Lakukan pengukuran dari atas kepala hingga tumit, dengan
skala terdekat hingga 0,1 cm.
c. Untuk anak yang dapat berdiri (lebih dari 24 bulan),
lakukan pengkuran dengan papan meteran berdiri. Anak
diminta berdiri tegak tanpa alas kaki, mata menghadap
lurus ke depan.
d. Kaki rapat, lutut lurus, tumit, bokong dan bahu menyentuh
dinding/papan pengukur.
e. Lakukan pengukuran dari atas kepala hingga tumit,
dengan skala terdekat hingga 0,1 cm.
6. PENGUKURAN LILA
a. Pasien duduk atau berdiri tegak
b. Dilakukan pengukuran LILA dengan pita meteran pada
lengan yang tidak dominan digunakan. Bebaskan lengan
dari pakaian.
c. Tekusk siku hingga membentuk sudut 90◦, telapak tangan
menghadap keatas. Tentukan titik mid point untuk
mengukur LILA, yaitu pertengahan antara tulang bahu dan
siku.
d. Letakkan pita ukur melingkari lengan pada midpoint
tersebut, menempel pada kulit (tidak menekan kulit).
Lakukan pencatatan dengan skala terdekat hingga 0,1 cm.
7. PENGUKURAN LINGKAR KEPALA
a. Anak duduk atau berbaring dalam keadaan tenang.
b. Dilakukan pengukuran dengan pita meteran yang
diletakkan melingkari kepala, melewati bagian yang paling
menonjol pada dahi yaitu glabella (antara alis) dan bagian
kepala belakang yaitu opisthocranion.
c. Lakukan pencatatan dengan skala terdekat hingga 0,1 cm

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap Departemen Anak RS Pusri Palembang


2. Instalasi Rawat Darurat RS Pusri Palembang
3. Instalasi Rawat Jalan RS Pusri Palembang

Anda mungkin juga menyukai