0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan2 halaman
Stroke adalah penyebab kematian utama di Indonesia dan risikonya meningkat dengan bertambahnya usia. Stroke dibagi menjadi stroke iskemik yang disebabkan sumbatan pembuluh darah dan stroke hemoragik yang disebabkan pecahnya pembuluh darah di otak. Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan kegemukan dapat meningkatkan risiko stroke. Deteksi dini gejala stroke dan perawatan di rumah sakit dalam waktu 4,5 jam sangat penting untuk
Deskripsi Asli:
Judul Asli
d Stroke adalah penyebab kematian utama di Indonesia
Stroke adalah penyebab kematian utama di Indonesia dan risikonya meningkat dengan bertambahnya usia. Stroke dibagi menjadi stroke iskemik yang disebabkan sumbatan pembuluh darah dan stroke hemoragik yang disebabkan pecahnya pembuluh darah di otak. Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan kegemukan dapat meningkatkan risiko stroke. Deteksi dini gejala stroke dan perawatan di rumah sakit dalam waktu 4,5 jam sangat penting untuk
Stroke adalah penyebab kematian utama di Indonesia dan risikonya meningkat dengan bertambahnya usia. Stroke dibagi menjadi stroke iskemik yang disebabkan sumbatan pembuluh darah dan stroke hemoragik yang disebabkan pecahnya pembuluh darah di otak. Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan kegemukan dapat meningkatkan risiko stroke. Deteksi dini gejala stroke dan perawatan di rumah sakit dalam waktu 4,5 jam sangat penting untuk
kematian utama di Indonesia. Berdasarkan data Sample Registration System (SRS) tahun 2014, stroke memegang 21,1% dari seluruh penyebab kematian untuk semua kelompok umur. Risiko penyakit stroke terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya usia. Di negara kita, jumlah penderita stroke berdasarkan kelompok umur adalah: 2,6‰ pada usia 15-24 tahun; 3,9‰ pada usia 25-34 tahun; 6,4‰ pada usia 35-44 tahun; 16,7‰ pada usia 45-54 tahun; 33,0‰ pada usia 55- 64 tahun; 46,1‰ pada usia 65-74 tahun & 67,0‰ untuk usia lebih dari 75 tahun. Definisi Stroke Stroke adalah gangguan fungsi otak yang terjadi secara mendadak sebagai akibat terputusnya pasokan darah ke otak baik oleh karena penyumbatan ataupun pecahnya pembuluh darah (bukan oleh karena trauma). Ketika pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak terputus, maka sel-sel otak akan mulai mati. Oleh karena itu, semakin cepat penderita ditangani, kerusakan yang terjadi pun semakin kecil bahkan kematian bisa dihindari. Stroke menurut Jenisnya Berdasarkan penyebabnya stroke dibagi menjadi dua yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi jika pasokan darah berhenti akibat sumbatan pembuluh darah sedangkan stroke hemoragik terjadi jika pembuluh darah yang memasok darah ke otak pecah. Ada juga yang disebut TIA (Transient Ischemic Attack) atau stroke ringan. TIA terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan sesaat yang biasanya diawali dengan gejala pusing, penglihatan ganda, tubuh secara mendadak terasa lemas, dan sulit bicara. Meski hanya sesaat, tetap harus ditangani secara serius. Karena hal ini biasanya merupakan peringatan akan datangnya serangan stroke berat. Faktor risiko stroke Semua orang berisiko terkena stroke. Namun, risiko lebih tinggi terjadi pada seseorang dengan usia lebih tua, mereka yang memiliki riwayat stroke atau keluarga terkena stroke, seseorang dengan ras kulit berwarna dan pada laki-laki lebih berisiko dibanding wanita. Gaya hidup yang tidak sehat serta beberapa penyakit tidak menular juga meningkatkan risiko stroke seperti darah tinggi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, penyakit gula, kegemukan (obesitas), merokok, konsumsi alkohol, dan penyalahgunaan obat. Cegah stroke dengan perilaku CERDIK Stroke dan penyakit tidak menular lainnya dapat dicegah dengan meningkatkan gaya hidup sehat dengan prilaku “CERDIK”, yaitu: Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.
CERDIK adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang
dikembangkan Direktorat P2PTM Kemenkes RI dalam wadah Posbindu PTM yang dibina oleh 4.820 puskesmas di seluruh Indonesia. Kenali dengan cepat gejala stroke Stroke adalah penyakit yang berbahaya, seseorang yang merasakan gejala atau tanda stroke tidak boleh meremehkan keluhan yang dialami dan harus segera ke Rumah Sakit. Anjuran ini juga diperuntukkan bagi mereka yang menjumpai kerabat atau rekannya menunjukan gejala dan tanda stroke. Penanganan dini stroke dapat mengurangi risiko kematian atau kecacatan permanen pada pasien. Direktorat P2PTM Kemenkes RI telah menyusun alat penilaian sederhana untuk mengenali stroke yaitu “SEGERA KE RS.”
Periode emas penanganan stroke
Periode emas adalah waktu yang sangat bergharga untuk peanganan Stroke, yaitu kurang dari 4,5 jam sejak pertama kali muncul gejala dan tanda sampai dilakukan penanganan stroke di Rumah Sakit. Sehingga penderita harus sudah tiba di Rumah Sakit kurang dari 2 jam. Proses pemeriksaan sampai pengobatan membutuhkan waktu maksimal 2,5 jam. Dampak dan penanganan pasca stroke Stroke dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan penderitanya. Proses rehabilitasi pasca stroke bergantung pada gejala yang dialami dan seberapa parah gejala tersebut. Sejumlah ahli dan spesialis bisa membantu diantaranya adalah dokter spesialis syaraf, dokter spesialis rehabilitasi medik, psikolog, ahli terapi okupasi, ahli terapi bicara, perawat serta fisioterapi. Kerusakan akibat stroke bisa meluas dan berlangsung lama begitupun proses rehabilitasinya. Proses relabilitasi pasca stroke dapat mulai dilakukan sedini mungkin setelah pasien dinyatakan stabil dan dapat memulai rehabilitasi oleh dokter. Pasien-pasien pasca stroke tetap disarankan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, menghindari stress dan beraktivitas fisik misalnya dengan melakukan gerakan semampunya untuk menghindari kekakuan otot. dr. Enny Lestari, Sp.S, M. Biomed Dokter spesialis syaraf RS. Prof. Dr. Tabrani
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis