Anda di halaman 1dari 11

TUGAS IPA

TENTANG PENYAKIT STROKE

Guru Pembimbing : Drs. Pindondang ButarButar

DISUSUN OLEH :
KEOMPOK 5
1. Aira Rizki Al Ayuby ( 02 )
2. Nurfazrina ( 33 )
3. Rahma Widia Sari ( 35 )
4. Siti Shafira Rahma ( 42 )
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
rahmatnya, sehingga kami dapat menyusun kliping berikut dengan judul
" PENYAKIT STROKE ". Penyusunan kliping mengenai Penyakit
Stroke ini merupakan salah satu kewajiban kami sebagai siswa dalam
rangka memenuhi tugas sekolah. Pada kliping ini, saya akan
menjabarkan secara singkat namun jelas terkait materi yang akan
disampaikan. Saya menyadari kliping saya ini masih jauh dari kata
sempurna, di dalamnya pasti masih ada banyak kekurangan. Oleh karena
itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca kliping ini
agar kedepannya saya dapat menyusun kliping yang lebih baik lagi.
Penjelasan mengenai Penyakit Stroke Stroke adalah penyakit pembuluh
darah otak. Definisi menurut WHO, Stroke adalah suatu keadaan dimana
ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit
neurologik fokal dan global, yang dapat memberat dan berlangsung lama
selama 24 jam atau lebih.

BAB I
PENDAHULUAN
Stroke adalah kondisi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena penyumbatan
(stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Kondisi ini
menyebabkan area tertentu pada otak tidak mendapat suplai oksigen dan nutrisi
sehingga terjadi kematian sel-sel otak. Stroke merupakan keadaan darurat medis,
karena tanpa suplai oksigen dan nutrisi, sel-sel pada bagian otak yang terdampak
bisa mati hanya dalam hitungan menit. Akibatnya, bagian tubuh yang
dikendalikan oleh area otak tersebut tidak bisa berfungsi dengan baik.

Gejala dan Penyebab Stroke


Gejala stroke umumnya terjadi di bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak
yang rusak. Gejala yang dialami penderita stroke bisa meliputi:

 Kelemahan pada salah satu sisi tubuh (hemiparesis)


 Lemah pada otot-otot wajah yang membuat satu sisi wajah turun
 Kesulitan mengangkat kedua lengan akibat lemas atau mati rasa
 Kesulitan berbicara
 Disartria
 Kesemutan
 Kesulitan mengenal wajah (prosopagnosia)
Penyebab stroke secara umum terbagi menjadi dua, yaitu adanya gumpalan darah
pada pembuluh darah di otak dan pecahnya pembuluh darah di otak.
Penyempitan atau pecahnya pembuluh darah tersebut dapat terjadi akibat
beberapa faktor, seperti tekanan darah tinggi, penggunaan obat pengencer
darah, aneurisma otak, dan trauma otak.

Pengobatan dan Pencegahan Stroke


Penanganan stroke tergantung pada jenis stroke yang dialami pasien. Tindakan
yang dapat dilakukan bisa berupa pemberian obat-obatan atau operasi. Selain itu,
untuk mendukung proses pemulihan, penderita akan disarankan untuk menjalani
fisioterapi, terapi okupasi, dan terapi psikologis.
Pada umumnya, pencegahan stroke hampir sama dengan cara mencegah penyakit
jantung, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:

 Menjaga tekanan darah agar tetap normal


 Tidak merokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol
 Menjaga berat badan ideal
 Berolahraga secara rutin
 Menjalani pemeriksaan rutin untuk kondisi medis yang diderita, misalnya
diabetes dan hipertensi.

Berdasarkan kondisinya, stroke terbagi atas dua jenis, yaitu:


 Stroke Iskemik. Stroke iskemik adalah kondisi yang terjadi ketika aliran
darah ke otak tersumbat atau menyempit karena pembekuan darah.
 Stroke Hemoragik.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Stroke
1. Klasifikasi Stroke
Klasifikasi dari penyakit stroke diantaranya yaitu (Yueniwati, 2016):
a. Stroke Iskemik
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran
darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Stroke iskemik secara umum
diakibatkan oleh aterotrombosis pembuluh darah serebral, baik yang besar
maupun yang kecil. Pada stroke iskemik penyumbatan bisa terjadi di sepanjang
jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh
dua arteri karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan
cabang dari lengkung aorta jantung. Suatu ateroma (endapan lemak) bisa
terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan
berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh
darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar
otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam
darah kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.
b. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik disebabkan oleh perdarahan di dalam jaringan otak (disebut
hemoragia intraserebrum atau hematon intraserebrum) atau perdarahan ke
dalam ruang subarachnoid, yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan
lapisan jaringan yang menutupi otak (disebut hemoragia subarachnoid). Stroke
hemoragik merupakan jenis stroke yang paling mematikan yang merupakan
sebagian kecil dari keseluruhan stroke yaitu sebesar 10-15% untuk perdarahan
intraserebrum dan sekitar 5% untuk perdarahan subarachnoid. Stroke hemoragik
dapat terjadi apabila lesi vaskular intraserebrum mengalami rupture sehingga
terjadi perdarahan ke dalam ruang subarachnoid atau langsung ke dalam
jaringan otak. Sebagian dari lesi vaskular yang dapat menyebabkan perdarahan
subarachnoid adalah aneurisma sakular dan malformasi arteriovena.
2. Faktor Risiko Stroke
Faktor risiko dari penyakit stroke yaitu terdiri dari (Mutiarasari, 2019):
a. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia, jenis kelamin, dan
riwayat keluarga.
b. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah hipertensi, merokok, dislipidemia,
diabetes melitus, obesitas, alkohol dan atrial fibrillation.

3. Ciri-ciri Stroke di Usia Muda

Risiko terjadi stroke umumnya meningkat dengan bertambahnya usia seseorang.


Akan tetapi, stroke sebenarnya juga dapat terjadi di usia muda. Berikut adalah
ciri-ciri atau gejala stroke yang patut diwaspadai:

1. Perubahan Fungsi Panca Indera

Stroke ringan biasanya akan menyerang fungsi panca indera terlebih dahulu,
seperti perubahan fungsi mata, telinga, dan rasa. Kehilangan fungsi panca indera
tidak terjadi sekaligus, namun bisa saja hanya pada salah satunya. Jika mulai
merasakan hilang fungsi dari salah satu panca indera, sebaiknya Anda tidak
menyepelekannya sebab bisa saja menjadi awal dari gejala stroke ringan.

2. Kehilangan Keseimbangan dan Kesadaran

Ciri-ciri stroke di usia muda juga bisa ditandai dengan kehilangan keseimbangan
tubuh. Sebagai contoh, kesulitan berjalan karena keseimbangan tubuh yang tidak
stabil. Pusing di bagian kepala yang menyebabkan berjalan menjadi
sempoyongan, kehilangan kesadaran seperti bingung, hilang ingatan, ataupun
tidak sadarkan diri juga bisa menjadi gejala stroke. Segera periksakan diri ke
dokter untuk mengetahui penyebab pasti dari gejala yang timbul.

3. Saraf Bermasalah
Stroke merupakan salah satu penyakit yang berhubungan dengan fungsi saraf.
Bagian-bagian tubuh tertentu misalnya wajah, kaki, atau tangan dapat ditandai
dengan rasa kesemutan yang cukup sering atau tidak kunjung hilang, serta mati
rasa pada satu sisi tubuh.

4. Perubahan Mental

Selain tiga ciri di atas, ciri-ciri stroke di usia muda juga bisa ditandai dengan
perubahan mental, contohnya merasa bingung atau lupa ingatan. Kesulitan
memahami perkataan seseorang serta sulit membaca dan mendengar juga
merupakan tanda gejala awal stroke.

Penyebab Stroke di Usia Muda

Stroke dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, bisa karena faktor risiko
yang diturunkan dalam keluarga keturunan seperti hipertensi ataupun gaya hidup
yang tidak sehat. Berikut ini beberapa faktor penyebab stroke di usia muda yang
perlu Anda ketahui:

1. Hipertensi

Meningkatnya tekanan darah merupakan salah satu penyebab stroke. Tekanan


darah tinggi dapat menyebabkan rapuhnya dinding pembuluh darah yang dapat
berujung pada pecahnya pembuluh darah.

2. Cedera Kepala

Cedera berat pada kepala juga bisa menjadi salah satu penyebab stroke terjadi di
usia muda. Benturan yang cukup keras pada kepala bisa membentuk gumpalan
darah di bagian kepala. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gegar otak serta
mengganggu sistem kekebalan tubuh dan sel darah sehingga dapat berujung
menjadi stroke.
3. Anemia Sel Sabit

Anemia sel sabit berasal dari kelainan genetik sejak lahir dengan kondisi sel-sel
darah merah berbentuk seperti bulan sabit. Kondisi tersebut mengakibatkan
pembuluh darah kehilangan pasokan darah sehat dan oksigen untuk dialirkan ke
seluruh tubuh. Pasokan darah dan oksigen yang tidak dialirkan secara sempurna
terutama ke bagian kepala dapat menyebabkan terjadinya stroke. Dibutuhkan
perawatan medis khusus agar kondisi ini tidak menyebabkan gangguan pada
organ tubuh lainnya.

4. Kolesterol Tinggi

Gejala stroke juga bisa disebabkan karena kolesterol tinggi. Meningkatnya


kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL) dalam darah bisa menyebabkan
penumpukan plak di pembuluh darah otak yang menimbulkan aterosklerosis
(sumbatan atau penyempitan pembuluh darah). Kondisi tersebut memerlukan
penanganan secepatnya karena bisa mengakibatkan stroke atau penyakit lainnya
seperti penyakit jantung koroner.

Faktor Risiko Stroke di Usia Muda

Pemicu stroke pada usia lanjut dapat berbeda dengan usia muda. Apa saja faktor-
faktor yang bisa menjadi penyebab stroke di usia muda?

1. Gaya Hidup Tidak Sehat

Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi minuman keras, dan obat-
obatan terlarang selain dapat merusak kesehatan dan menurunkan sistem imun
juga dapat mencetuskan ciri-ciri stroke pada usia muda. Selain itu, gaya hidup di
usia muda yang tidak sehat dapat menuntun Anda pada penurunan kesehatan
dan kualitas hidup di kemudian hari.
2. Penyakit Jantung

Jika sebelumnya Anda memiliki riwayat penyakit jantung, maka kondisi tubuh
akan lebih rentan terserang stroke. Penyakit jantung seperti jantung koroner,
jantung rematik, ataupun kelainan pada jantung bisa meningkatkan risiko
terserang stroke.

3. Gangguan Pembekuan Darah

Hemofilia atau kelainan bawaan yang dapat menyebabkan darah sulit beku
merupakan salah satu contoh gangguan pembekuan darah yang mungkin terjadi.
Kondisi tersebut menyebabkan seseorang mudah mengalami perdarahan. Jika
terjadi pada otak, maka orang tersebut dapat mengalami stroke hemoragik.

Mencegah terjadinya stroke merupakan langkah penting yang bisa dilakukan agar
tidak mengalaminya baik di usia muda maupun lanjut. Beberapa hal yang dapat
dilakukan antara lain menjalankan pola hidup sehat, rutin berolahraga, serta
memeriksakan kesehatan secara teratur dengan melakukan medical check up.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Stroke adalah penyakit yang menakutkan sebagai penyebab kecacatan nomer 1
dan penyakit mematikan nomer 3 di dunia. Dari laporan Riskesdas kondisi stroke
di Indonesia semakin meningkat, tercatat prevalensi stroke tidak hanya
menyerang usia lanjut namun juga menyerang usia produktif.
Seseorang yang pernah mengalami stroke perlu mewaspadai datangnya serangan
stroke berulang, karena tidak hanya akan meningkatkan mordilitas dan mortalitas,
tetapi juga dapat menyebabkan tingginya biaya pengobatan dan perawatan.
Presentase penderita stroke yang mengalami stroke berulang tercatat 11,8 –
14,5%. Stroke berulang dapat menyebabkan dampak yang lebih berat dan sering
menyebabkan cacat permanen atau kematian.
Menurut Yayasan Stroke Indonesia (YASTROKI), terdapat kecenderungan
meningkatnya jumlah penyandang stroke di Indonesia. Peningkatan kejadian
stroke ini diduga kuat disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, terutama
kebiasaan makan tinggi kolesterol. Berdasarkan pengamatan dari berbagai rumah
sakit, stroke di usia produktif sering terjadi akibat kesibukkan kerja yang
menyebabkan seseorang jarang olahraga, kurang tidur, dan stress.
Untuk itu perlu dilakukannya upaya mengurangi terjadinya stroke dengan
mengkonsumsi gizi yang seimbangan seperti: perbanyak 5 makan sayur, buah-
buahan segar, protein rendah lemak dan kaya serat yang sangat bermanfaat untuk
pembuluh darah dan tidak ketinggalan juga lakukan olah raga teratur, dengan
berolahraga teratur dapat mengontrol berat badan serta dapat mengurangi risiko
terjadinya stroke.

B. Saran
1. Bagi Instansi Pemerintah
Melihat bahwa faktor resiko stroke dapat dicegah, maka sebaiknya pihak
Rumah Sakit dapat mengembangkan program pencegahan tahap awal
(primer) untuk penyakit stroke pada pasien melalui penyuluhan tentang
waspada dan bahaya penyakit stroke.

2. Bagi Masyarakat
1. Menjalankan perilaku hidup sehat dan melakukan program pencegahan
sedini mungkin seperti cek kadar kolesterol, hipertensi, gula darah secara
rutin untuk mendeteksi status faktor resiko secara cepat agar dapat
dilakukan tindakan secepatnya atau ditangani secara benar.
2. Pemeriksaan dan pengontrolan kolesterol total, LDL dan HDL serta
diiringi dengan diet rendah lemak juga sangat disarankan untuk mencegah
terjadinya stroke.
3. Dari segi ekonomis, pengurangan pemeriksaan khususnya kadar
LDLkolesterol dapat mengurangi beban keluarga pasien.

Anda mungkin juga menyukai