MAKALAH
Oleh :
SULISTYO WIDODO, S.Si
2018
i
METODE NHT (NUMBER HEAD TOGETHER) DAN
TPS (THINK PAIR SHARE)
MAKALAH
Disusun sebagai syarat kenaikan pangkat/golongan dari
III/d ke IV/a
Oleh :
SULISTYO WIDODO, S.Si
2018
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Makalah dengan judul Metode NHT (Number Head Together) dan TPS (Think Pair Share)
Penulis
WIDAYAT, S.Pd, MM
NIP. 19651017 198811 1 002
iii
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH KEDIRI
SMA NEGERI 1 KEDIRI
NPSN : 20534389
Jalan Veteran 1 Kediri Telp. (0354)-771829 www.smastkediri.sch.id redaksi@smastkediri.sch.id
Karya tulis ini berisi tentang kesulitan peserta didik dalam mempelajari Kimia terutama
pada materi Koloid. Untuk itu diperlukan metode yang efektif. Metode NHT (Number Head
Together) dan TPS (Think Pair Share) sangat efektif digunakan unttuk pembelajaran kimia
khususny materi Koloid.
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Widayat, S.Pd, MM selaku kepala SMAN 1 Kediri yang telah memberikan
motivasi dan dorongan kepada penuls.
2. Teman-teman sejawat penulis di SMAN 1 Kediri yang telah memberikan bantuan
kepada penulis.
3. Anak dan Istri penulis yang selalu memberi inspirasi kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa di dalam karya tulis ini masih terdapat beberapa kekurangan
dan kesalahan. Untuk itu, saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan. Atas
saran dan kritiknya, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
v
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN……….................................................................iii
SURAT KETERANGAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN………............iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................v
DAFTAR ISI .......................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................2
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................16
4.2 Saran .................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................17
LAMPIRAN…….................................................................................................18
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apakah kelebihan dari Number Head Together (NHT) dan Think Pair Share (TPS) ?
1
1.3 Tujuan Penulisan :
Tujuan penulisan makalah yang berjudul Metode NHT (Number Head Together) dan
TPS (Think Pair Share) Dalam Pembelajaran Kimia Materi Koloid di SMA Negeri 1 Kediri
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendeskripsikan kelebihan metode Number Head Together (NHT) dan Think
Pair Share (TPS).
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Numbered Head Together (NHT) dan Think Pair Share (TPS)
Menurut Suhermi, 2004 (dalam Idha Sri Wahyuni ,2013) menyatakan bahwa
“Numbered Head Together adalah pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan lebih
banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek
pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut”. Pendapat seperti di atas juga di dukung
oleh para ahli yang lain seperti Muslimin (2000:65) yang mengemukakan bahwa: “Numbered
Head Together adalah salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif dengan sintaks: pengarahan,
buat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu, berikan persoalan materi
bahan ajar (untuk tiap kelompok sama tetapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor
siswa, tiap siswa dengan nomor yang sama mendapat tugas yang sama) kemudian bekerja
dalam kelompok, presentasi kelompok dengan nomor siswa yang sama sesuai tugas masing-
masing sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa,
umumkan hasil kuis dan beri reward”.
3
saling membantu antara satu dengan yang lainnya, membuat kesimpulan dari hasil diskusi
serta mempresentasikan di depan kelas sebagai salah satu langkah evaluasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan siwa.
2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dan Think Pair
Share (TPS)
Numbered Head Together dikembangkan oleh Spencer Kagen dengan melibatkan para
siswa dalam mereview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek atau
memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut. Sebagai pengganti pertanyaan
langsung kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur empat langkah sebagai berikut:
Langkah 1, penomoran (numbering): guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok
atau tim yang beranggotakan 3 hingga 5 orang dan memberi mereka nomor, sehingga tiap
siswa dalam tim tersebut memiliki nomor yang berbeda.
Langkah 3, berpikir bersama (Head Together): para siswa berpikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut.
Langkah 4, pemberian jawaban: guru menyebutkan suatu nomor dan para siswa dari tiap
kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk
seluruh kelas (Ibrahim et all, 2000: 28).
Tahap 2 : Pairing (berpasangan) . Pada tahap ini guru meminta siswa duduk berpasangan
dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah difikirkannya pada tahap pertama.
Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat membagi jawaban dengan pasangannya. Biasanya
guru memberikan waktu 4-5 menit untuk berpasangan.
4
Tahap 3 : Share (berbagi). Pada tahap akhir guru meminta kepada pasangan untuk berbagi
jawaban dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan. Ini efektif dilakukan
dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat
pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.
2.3 Kelebihan Numbered Head Together (NHT) dan Think Pair Share (TPS)
Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa
yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara
lain adalah :
b. Memperbaiki kehadiran
Kelebihan ini terjadinya interaksi antara siswa melalui diskusi/siswa secara bersama
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Siswa pandai maupun siswa lemah sama-sama
memperoleh manfaat melalui aktifitas belajar kooperatif. Dengan bekerja secara kooperatif ini,
kemungkinan konstruksi pengetahuan akan manjadi lebih besar/kemungkinan untuk siswa
dapat sampai pada kesimpulan yang diharapkan. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menggunakan keterampilan bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan bakat
kepemimpinan.
5
b) Memperbaiki kehadiran. Tugas yang diberikan oleh guru pada setiap pertemuan selain
untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran juga dimaksudkan agar siswa
dapat selalu berusaha hadir pada setiap pertemuan. Sebab bagi siswa yang sekali tidak hadir
maka siswa tersebut tidak mengerjakan tugas dan hal ini akan
d) Angka putus sekolah berkurang. Model pembelajaran TPS diharapkan dapat memotivasi
siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat lebih baik daripada pembelajaran
dengan model konvensional.
g) dapat diminimalisir sebab semua siswa akan terlibat dengan permasalahan yang
diberikan oleh guru.
h) Hasil belajar lebih mendalam. Parameter dalam PBM adalah hasil belajar yang diraih
oleh siswa. Dengan pembelajaran TPS perkembangan hasil belajar siswa dapat diidentifikasi
secara bertahap. Sehingga pada akhir pembelajaran hasil yang diperoleh siswa dapat lebih
optimal.
i) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. Sistem kerjasama yang diterapkan
dalam model pembelajaran TPS menuntut siswa untuk dapat bekerja sama dalam tim, sehingga
siswa dituntut untuk dapat belajar berempati, menerima pendapat orang lain atau mengakui
secara sportif jika pendapatnya tidak diterima.
6
kemudian berbagi ide dengan seluruh kelas. Adanya kegiatan berpikir, berpasangan dan
berbagi dalam metode Think Pair Share ini memberi banyak keuntungan yakni siswa secara
individual dapat mengembangkan pemikirannya masing-masing karena adanya waktu berpikir
sehingga kualitas jawaban siswa juga dapat meningkat.
2.4 Kelemahan Numbered Head Together (NHT) dan Think Pair Share (TPS)
Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap
minder dan pasif dari siswa yang lemah. Proses diskusi dapat berjalan lancar jika ada siswa
yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang
memadai. Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda
serta membutuhkan waktu khusus.
Adapun kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share adalah sangat
sulit diterapkan di sekolah yang rata-rata kemampuan siswanya rendah dan waktu yang
terbatas, sedangkan jumlah kelompok yang terbentuk banyak (Hartina, 2008: 12). Kelemahan
metode TPS adalah pembelajaran yang baru diketahui, kemungkinan yang dapat timbul adalah
sejumlah siswa bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri, saling mengganggu antar siswa
(Ibrahim,2000:18). Dengan adanya rasa tidak percaya diri pada siswa untuk menjelaskanmateri
kepada teman sekelompoknya, membuat siswa tersebut akan merasa tidak bisa dan akan
mengganggu siswa yang lain yang sedang belajar sehingga kelas akan menjadi sangat ribut.
Penerapan Pembelajaran Kimia Menggunakan Model Numbered Head Together (NHT) dan
Think Pair Share (TPS)
Pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT khususnya dalam memberikan contoh
Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur yang membuat siswa aktif dan lebih termotivasi
dalam belajar. Dengan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT ini, mereka lebih mudah
untuk memahami konsep-konsep Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur maka digunakan
contoh-contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari mereka mulai dari menanyakan contoh
nomor atom yang mereka kenal, lalu nama kimia sampai pada penulisan rumus kimianya.
7
Meskipun tidak dapat melihat langsung struktur atom tersebut, namun mereka dapat melihat
nomor atomnya dan mengetahui letaknya dalam sistem periodik unsur. Hal ini dapat
merangsang minat dan perhatian siswa dalam memahami dan mengingat informasi yang
didapat sehingga bertahan lama dalam ingatannya
2.5 Koloid
Koloid merupakan campuran dari dua zat atau lebih yang tersebar secara merata
dengan ukuran partikel terdispersi antara 1-1000 nm. Sedangkan, sistem koloid adalah bentuk
campuran yang keadaanya terletak di antara larutan dan suspensi (campuran kasar) dan
memiliki sifat-sifat yang khas.
8
Sistem koloid mempunyai sifat khas yang berbeda dengan sifat sistem-sistem dispersi lainnya.
Sifat-sifat koloid yang khas misalnya Efek Tyandall, Gerak Brown, adsorpsi dan koagulasi.
EFEK TYNDALL
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Ketika berkas
cahaya diarahkan ke larutan, cahaya tersebut akan diteruskan sehingga kita tidak bisa
melihatnya. Kenapa? Hal ini dikarenakan larutan bersifat homogen. Di sisi lain, ketika berkas
cahaya diarahkan ke partikel-partikel koloid dan suspensi, berkas sinar akan dihamburkan
sehingga jejaknya dapat terlihat.
Contoh Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari yaitu saat di bioskop. Sorot lampu
proyektor akan tampak jelas ketika ada asap rokok yang melewatinya, sehingga gambar film
9
yang ada di layar menjadi tidak jelas. Hal ini karena adanya hamburan cahaya oleh partikel-
partikel asap rokok yang menyebabkan daya tembus lampu proyektor menjadi berkurang.
GERAK BROWN
Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan atau gerak zig zag partikel
koloid. Gerakan ini terjadi karena benturan tidak teratur antara partikel koloid terdispersi dan
medium pendispersi. Benturan ini mengakibakan partikel koloid bergetar dengan arah tidak
beraturan dan jarak yang pendek. Gerak zig zag akibat benturan dari partikel pendispersi
menyebabkan sistem koloid tetap stabil, tetap homogen, dan tidak mengendap.
ADSORPSI
10
KOAGULASI
11
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan dari Metode Number Head Together (NHT) dan Think Pair Share (TPS):
b. Memperbaiki kehadiran
b) Memperbaiki kehadiran. Tugas yang diberikan oleh guru pada setiap pertemuan selain
untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran juga dimaksudkan agar siswa
dapat selalu berusaha hadir pada setiap pertemuan. Sebab bagi siswa yang sekali tidak hadir
maka siswa tersebut tidak mengerjakan tugas dan hal ini akan
d) Angka putus sekolah berkurang. Model pembelajaran TPS diharapkan dapat memotivasi
siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat lebih baik daripada pembelajaran
dengan model konvensional.
12
menjawab semua yang ditanyakan oleh guru. Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam
proses belajar mengajar, metode pembelajaran TPS akan lebih menarik dan tidak monoton
dibandingkan metode konvensional.
g) dapat diminimalisir sebab semua siswa akan terlibat dengan permasalahan yang
diberikan oleh guru.
h) Hasil belajar lebih mendalam. Parameter dalam PBM adalah hasil belajar yang diraih
oleh siswa. Dengan pembelajaran TPS perkembangan hasil belajar siswa dapat diidentifikasi
secara bertahap. Sehingga pada akhir pembelajaran hasil yang diperoleh siswa dapat lebih
optimal.
i) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. Sistem kerjasama yang diterapkan
dalam model pembelajaran TPS menuntut siswa untuk dapat bekerja sama dalam tim, sehingga
siswa dituntut untuk dapat belajar berempati, menerima pendapat orang lain atau mengakui
secara sportif jika pendapatnya tidak diterima.
Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) adalah suatu model pembelajaran
berkelompok yang setiap anggota kelompoknya bertanggung jawab atas tugas kelompoknya
masing-masing, sehingga tidak ada pemisahan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain
dalam satu kelompok untuk saling berbagi ilmu antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan
metode pembelajaran Think Pair Share adalah metode yang diharapkan agar siswa dapat
mengembangkan keterampilan berfikir dan menjawab dalam komunikasi antara satu dengan
yang lain, serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil.
13
3.2 Langkah-langkah Metode Number Head Together (NHT) dan Think Pair Share (TPS)
Langkah 3, berpikir bersama (Head Together): para siswa berpikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut.
Langkah 4, pemberian jawaban: guru menyebutkan suatu nomor dan para siswa dari tiap
kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk
seluruh kelas (Ibrahim et all, 2000: 28).
Tahap 2 : Pairing (berpasangan) . Pada tahap ini guru meminta siswa duduk berpasangan
dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah difikirkannya pada tahap pertama.
Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat membagi jawaban dengan pasangannya.
Biasanya guru memberikan waktu 4-5 menit untuk berpasangan.
Tahap 3 : Share (berbagi). Pada tahap akhir guru meminta kepada pasangan untuk berbagi
jawaban dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan. Ini efektif
dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar
seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari berbagai uraian yang ada pada bab III dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Metode Number Head Together (NHT) dan Think Pair Share (TPS) memiliki banyak
kelebihan dan sangat sesuai untuk Mata Pelajaran Kimia khususnya materi Koloid.
2. Langkah-langkah Metode Number Head Together (NHT) dan Think Pair Share (TPS)
sangat sederhana yaitu :
a. Ppenomoran (numbering): guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok
atau tim yang beranggotakan 3 hingga 5 orang dan memberi mereka nomor,
sehingga tiap siswa dalam tim tersebut memiliki nomor yang berbeda.
b. Pengajuan pertanyaan: guru mengajukan suatu pertanyaan kepada siswa.
Pertanyaan dapat bervariasi dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum.
c. Berpikir bersama (Head Together): para siswa berpikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut.
d. Pemberian jawaban: guru menyebutkan suatu nomor dan para siswa dari tiap
kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban
untuk seluruh kelas.
4.2 Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut :
a. Setiap guru hendaknya benar-benar dapat melibatkan semua peserta didik dalam
pembelajaran.
b. Setiap peserta didik hendaknya ikut aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
15
DAFTAR PUSTAKA
Hartina. 2008. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share
Wahyuni, Ridha Sri. 2013. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
(NHT) . (online) . (http://ri1990.blogspot.com/2013/05/model-pembelajaran-kooperatif-
tipe.html).
16
Lampiran : Foto-foto Kegiatan Belajar-Mengajar
17
Guru memberi feedback ke peserta didik
18
Siswa dari kelompok lain menanggapi hasil pekerjaan dari teman
19
Guru memberikan kesimpulan secara klasikal di akhir pembelajaran
20