Anda di halaman 1dari 19

BEST PRACTICE

MAHIR MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI SAMU SAPU

( SATU MURID SATU PUISI )

Disusun:

Nama : Sulistiyawati S.Pd


NIP : 197109172005012002
Nama Instansi : MTs Negeri Batang

KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BATANG
2021
KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SUBAH
TERAKREDITASI A
1. Jl. Raya Pucungkerep N.48 Subah Batang 51262 Telp.(0285) 666137
2. e-mail : mtsnsubah@jateng.depag.go.id

PERSETUJUAN

KARYA BEST PRACTICE GURU

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : H FATHUDIN, S.Ag.M.Pd

NIP : 196804251997031001

Pangkat/golongan : Pembina / IV a

Jabatan : Kepala

Unit Kerja : MTs Negeri Batang

menyatakan bahwa Karya best practice Judul: “MAHIR MENULIS PUISI

MENGGUNAKAN STRATEGI SAMU SAPU ( SATU MURID SATU PUISI )”.

benar-benar disusun oleh guru di bawah ini:

Nama : Sulistiyawati,S.Pd
NIP. : 197109172005012002
Pangkat/golongan : Pembina / IVa
Jabatan : Guru

Unit Kerja :MTs Negeri Batang

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya dengan penuh
tanggungjawab.

Batang , ……………..

Kepala MTs Negeri Batang

H. Fathudin, S.Ag.M.Pd
NIP : 196804251997031001
KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SUBAH
TERAKREDITASI A
3. Jl. Raya Pucungkerep N.48 Subah Batang 51262 Telp.(0285) 6661374
e-mail : mtsnsubah@jateng.depag.go.id

SURAT KETERANGAN

BUKTI DOKUMENTASI KARYA BEST PRACTICE DI PERPUSTAKAAN


SEKOLAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siswanto, S.Ag

NIP :197206112002121002

Pangkat/golongan : Pembina / IV a

Jabatan : Kepala Perpustakaan

Unit Kerja : MTs Negeri Batang

menerangkan bahwa Karya best practice Judul: :”MAHIR MENULIS PUISI MENGGUNAKAN
STRATEGI SAMU SAPI ( SATU MURID SATU PUISI)”. yang ditulis oleh guru di bawah ini:

Nama : Sulistiyawati,S.Pd

NIP. : 197109172005012002

Pangkat/golongan : Pembina / IVa

Jabatan : Guru

Unit Kerja : MTs Negeri Batang

Benar-benar telah didokumentasikan di Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri Batang

dengan nomer kode: ..................

Batang,........
Mengetahui Kepala Perpustakaan
Kepala MTs Negeri Batang

H.Fathudin,S.Ag.M.Pd Siswanto, S.Ag


NIP : 196804251997031001 NIP ; 19720611200212002
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan ke Hadirat Allah SWT karena


limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Best Practice ini yang berjudul “ Mahir Menulis Puisi
Menggunakan Strategi Samu Sapu (Satu Murid Satu Puisi)” untuk
memenuhi tugas PJJ Publikasi Ilmiah Balai Diklat Semarang dengan WI
Ibu Ratna Prilianti,S.Si.M.Pd. tahun 2021.
Penulis Best Practice ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak yang sangat berarti bagi penulis. Untuk
itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang pertama
kepada Kepala MTs Negeri Batang yang telah memberikan kemudahan
dan kebijaksanaan sehingga Best Practice ini dapat terwujud. Rasa hormat,
terima kasih, dan penghargaan, penulis sampaikan kepada segenap Widya
Iswara dan panitia PJJ Publikasi Ilmiah Baldik Semarang serta
pembimbing yang penuh kesabaran, kearifan, dan kebijaksanaanya telah
memberikan bimbingan , arahan, dan dorongan di sela-sela kesibukannya.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada para siswa kelas VII
di MTs Negeri Batang yang penulis sayangi.
Penulis berharap bahwa Best Practice ini dapat bermanfaat bagi
dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia di madrasah, agar guru dapat memperoleh inspirasi dalam
mengembangkan minat dan bakat siswa dalam hal menulis puisi serta
dapat memotivasi siswa untuk terus mengembangkan ide dan
kreativitasnya dalam berkarya
Penulis menyadari bahwa Best Practice ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun demi
perbaikannya sangat penulis harapkan.

Batang, Juni 2021

Penuis
DAFTAR ISI

Lembar Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kondisi dan Situasi yang Terjadi .....................................................1
1.2 Rumusa Masalah ..............................................................................2
1.3 Tujuan Pengembangan Best Practice.................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................2
1.5 Tahapan Pengembangan Operasional Best Practice..........................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bahasa Indonesia............................................................4
2.2 Puisi Menurut Para Ahli....................................................................5
2.3 Samu Sapu..........................................................................................5
2.4 Tahapan Penulisan Puisi.....................................................................5

BAB III PEMAPARAN BEST PRACTICE


2.1 Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah.................................7
2.2 Implementasi Strategi Pemecahan Masalah........................................8
2.3 Hasil yang Dicapai..............................................................................10
2.4 Faktor-Faktor Pendukung....................................................................9
2.5 Alternatif Pengembangan.....................................................................10

BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI


3.1 Simpulan...............................................................................................12
3.2 Rekomendasi........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

v
MAHIR MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI
SAMU SAPU(SATU MURID SATU PUISI)

Oleh: Sulistiyawati S.Pd.

ABSTRAK

Best Practice ini bertujuan untuk memaparkan langkah-langkah


pembelajaran yang variatif dan efektif untuk meningkatkan minat mahir menulis
puisi menggunakan Strategi Samu Sapu ( Satu Murid Satu Puisi ).Subjek pada
Best Practice ini adalah siswa kelas VII MTs Negeri Batang.
Melalui strategi ini, setiap siswa diminta untuk mencari ide kemudian
menuangkannya dalam sebuah puisi. Ide tersebut berasal dari kehidupan siswa
sehari-hari atau tentang objek yang menarik di sekitar mereka. Puisi tersebut
diketik menggunakan Microsof word dengan sistemastika yang telah ditentukan
dan dikirimkam melalui WA yang telah diimformasikan sebelumnya.
Hasil siswa memiliki minat untuk menulis puisi dan dalam kurun waktu
satu minggu naskah puisi yang dikumpulkan adalah 96 puisi. Seluruh naskah yang
masuk kemudian dibukukan dalam kumpulan puisi. Melalui strategi ini, terbukti
siswa menjadi termotivasi untuk mengirimkam puisi terbaiknya sekaligus muncul
rasa tantusiasme, dan kebanggaan pada diri siswa karena telah mendapatkan
penghargaan atas hasil karya mereka.

Kata kunci: best practice,menulis puisi, samu sapu

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Kondisi dan Situasi yang Terjadi
Kurikulum 2013 sebagai kurikulum Berstandar Nasional yang
salah satunya menekankan pada aspek keterampilan membuka kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk berkreasi salah satunya adalah melalui
materi pembelajaran menulis puisi. Hal ini selaras dengan tuntutan
kecakapan abad 21 yang salah satunya siswa harus memiliki daya
kreativitas serta kemunculan revolusi industri 4.0 yang menuntut siswa
untuk memiliki kecerdasan literasi digital serta memahami teknologi
informasi.
Mengingat pentingnya menulis puisi sebagai salah satu
keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa ,seharusnya kegiatan
menulis puisi ini menjadi kegiatan yang diminati siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal melalui wawancara dengan siswa
pada hari Senin, tanggal 15 Maret 2021, diketahui bahwa pembelajaran
menulis puisi di kelas VII MTs Negeri Batang masih dihadapkan pada
beberapa kendala dan hambatan yang timbul dari guru maupun siswa di
antaranya dalam proses pembelajaran menulis puisi selama ini masih
kurang. Guru hanya menggunakan teknik atau metode tanya jawab,
diskusi, dan ceramah, selain itu guru juga jarang menggunakan media
dalam pembelajaran menulis dan hanya memberi contoh yang ada di buku
ajar. Kendala dari siswa sendiri adalah mereka merasa menulis puisi
sebagai sustu hal yang sulit. Suasana yang terkadang kurang mendukung di
dalam kelas juga membuat siswa merasa kesulitan dalam menulis sebuah
puisi. Jadi, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam
menulis puisi.
Melihat kendala di atas,maka diperlukan suatu strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi. Salah satu
strategi yang digunakan oleh penulis untuk meningkatkan minat dan
1
motivasi siswa dalam menulis puisi adalah Samu Sapu berupa penugasan
satu murid satu puisi.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
masalah yaitu bagaimanakah pembelajaran menulis puisi menggunakan
strategi Samu Sapu ( Satu Murid Satu Puisi ).
3. Tujuan Pengembangan Best Practice
Best Practice ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pembelajaran menulis puisi menggunakan strategi Samu Sapu (satu murud
satu puisi) pada siswa kelas VII MTs Negeri Batang.
4. Manfaat
4.1 Manfaat Teoretis
1. Sebagai bahan kajian untuk meningkatkkan keterampilan
menulis puisi.
2. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan
dengan keterampilan menulis puisi, khususnya di tingkat sekolah
menengah.
3. Sebagai pengembangan strategi pembelajaran menulis puisi
dalam pelajaran Bahasa Indonesia
4. Sebagai alternatif penggunaan strategi dalam pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan
pembelajaran menulis puisi..
4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta Didik
1. Meningkatkan ketertarikan dan tumbuhnya motivasi siswa
dalam menulis puisi.
2. Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk berkarya.
b. Bagi Guru Bidang Studi
1). Dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk menentukan
arah yang tepat dalam pemilihan dan pemanfaatan strategi
pembelajaran menulis puisi.
2). Sebagai alternatif dalam menciptakan suatu proses
2
pembelajaran menulis, yaitu menggunakan strategi Samu Sapu
(Satu Murid Satu Puisi ),
3). Sebagai bahan masukan dalam mengembangkan dan
mengajarkan pokok bahasaan keterampilan menulis puisi.
c. Bagi Penulis
1. Sebagai dasar penelitian lebih lanjut terhadap penelitian tentang
kemampuan menulis puisi.
2. Sebagi acuan pembanding dalam penelitian kemampuan menulis
puisi.
3. Dapat dijadikan sebagai informasi tambahan untuk memperluas
wawasan tentang menulis puisi.
d. Bagi Penyelenggara Pendidikan
1. Sebagai acuan agar pembelajaran menulis puisi lebih menarik.
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran menulis puisi.
3. Sebagai pengembangan proses pengajaran bahasa dan satra
Indonesia dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi.
5. Tahapan Pengembangan Operasional Best Practice
Berikut adalah sintak dari strategi Samu Sapu ( Satu Murid Satu
Puisi ):
1. Penyampaian KI-KD Menulis Puisi.
2. Sosialisasi strategi Samu Sapu (Satu Murid Satu Puisi)melalui
power point.
3. Siswa menulis puisi di bawah bimbingan guru.
4. Guru memeriksa puisi karya siswa.
5. Siswa mengetik dan mengedit puisi yang disetujui oleh guru.
6. Siswa mengirim puisi yang telah diketik melalui wattsapp ke
alamat guru.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Pengertian Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa yang
harus dikuasai oleh setiap warga negara Indonesia. Oleh karena itu,
sangat penting untuk memberikan dasar-dasar berbahasa yang baik
sedari usia dini. Sekolah Dasar (SD) sebagai bagian dari wadah
pendidikan anak usia dini menjadi salah satu tonggak yang penting
bagi keberlangsungan dan keberadaan Bahasa Indonesia, baik itu
dalam bahasa tulis maupun bahasa lisan.
Adapun pembelajaran bahasa Indonesia, Main (2010; 96)
berpendapat bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan
mata pelajaran yang diajarkan di sekolah sejak sekolah dasar
sampai perguruan tinggi. Mata pelajaran ini dianggap penting untuk
diajarkan di sekolah. BNSP (2006a) menjelaskan bahwa bahasa
memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan
dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa
diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya,
dan budaya orang lain, gagasan, perasaan, berpartisipasi dalam
masyarakat serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif
yang ada dalam dirinya. Berbeda dengan pendapat Ngalimun dan
Alfulaila (2014; 39) mendefinisikan bahwa pembelajaran bahasa
Indonesia meliputi komponen-komponen kebahasaan, pemahaman,
dan penggunaan. Dalam praktik pembelajaran, guru dapat
memusatkan pada salah satu komponen yang ditentukan.
Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang
diajarkan di sekolah sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi
yang meliputi komponen-komponen kebahasaan, pemahaman, dan
4
penggunaan.
2. Pengertian Puisi menurut Para Ahli
Herman J. Waluyo (2002; 1), berkata bahwa puisi adalah
karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan
diberi rima dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias
(imajinatif).
Menurut Sayuti (2008; 24) puisi adalah karya estetis yang
memanfaatkan sarana bahasa secara khas. Hal ini sejalan dengan
pandangan yang menyatakan bahwa jika suatu ungkapan yang
memanfaatkan sarana bahasa itu bersifat “ luar biasa,” ungkapan itu
disebut sebagai ungkapan sastra atau bersifat sastrawi.
Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli dapat
disimpulkan bahwa puisi adalah sebuah karya sastra imajinatif
seseorang yang merupakan ekspresi pikiran dan pengalaman yang
dituangkan dalam bentuk tulisan yang dipadatkan, dipersingkat
serta memperhatikan unsur bunyi dan pemilihan kata-kata kias
sehingga menciptakan wujud tulisan yang indah.
3. Pengertian Samu Sapu (Satu Murid Satu Puisi)
Dilihat dari kalimat satu murid satu puisi artinya bahwa
setiap siswa secara individu menciptaka sebuah puisi dari
imajinasinya masing-masing siswa itu sendiri yang hasilkan dari
kreativitas siswa.
Proses penulisan puisi meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Menentukan tema atau objek
Siswa dibimbing oleh guru untuk menentukan tema dan atau objek
yang menarik di sekitar mereka untuk dituangkan dalam sebuah
puisi.
2. Mengembangkan ide atau tema puisi
Siswa secara individu dengan bimbingan guru mengolah dan
mengembangkan ide atau tema puisi yang telah ditentukan
sebelumnya.
3. Menulis Puisi
Mengetik puisinya masing-masing pada Microsof Ward dengan
5
sistematika sebagai berikut:
1. Huruf Times New Roman 12
2. Spasi 1,5
3. Kertas A5
4. Margin atas 2,kiri 3, kanan 2, bawah 2
4. Mengedit puisi
Setelah puisi tersebut diketik, siswa mengedit kosakata, ejaan dan
tanda bacanya terlebih dahulu sebelum mengirimkan puisi tersebut.
5. Mengirim puisi
Setelah diketik dan diedit, siswa mengirimkan puisi tersebut dalam
bentuk softcopy ke alamat guru yaitu wattsapp.

6
BAB III
PEMBAHASAN TENTANG BEST PRACTICE

2.1 Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah


Alasan penggunaan strategi Samu Sapu (Satu Murid Satu Puisi)
untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam menulis puisi adalah
sebagai berikut:
1. Keterampilan menulis puisi wajid dimiliki oleh siswa sebagai suatu
keterampilan yang aktif dan produktif untuk mengungkapkan ide,
pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman.
2. Pembelajaran menulis puisi di sekolah bertujuan untuk menanamkan
rasa peka terhadap karya sastra, sehingga memunculkan perasaan
senang, cinta dan tertarik terhadap apresiasi sastra. Selain itu,
pembelajaran menulis puisi di sekolah sangat penting dan bermanfaat
bagi siswa karena dapat menstimulus otak sehingga siswa mampu
berpikir kreatif dan simpatik terhadap lingkungan di sekitarnya.
3. Penerapan Kurikulum K-13 yang menekankan pada ranah
keterampilan menuntut siswa untuk memiliki kompetensi dalam
keterampilan berbahasa salah satunya adalah menulis. Hal ini sejalan
dengan KI-KD yang berlaku di kelas VII semester dua.
KI KD
4. Memiliki 4.10Mengungkapkan
kemampuan gagasan,perasaan, pesan
pikir dan tindak dalam bentuk puisi
yang efektif dan secara lisan dan tulis
kreatif dalam dengan memperhatikan
struktur, rima, dan
ranah abstrak
dan konkret penggunaan bahasa.
sesuai dengan
yang dipelajari
di sekolah dan
sumber lain
sejenis
Tabel 1: Rumusan KI-KD Menulis Puisi
5. Adanya tuntutan abad 21 yang salah satunya menekankan pada
kreativitas dan inovasi yakni memiliki kemampuan untuk
7
mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan
baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap
perspektif baru dan berbeda. Kreativitas juga didefinisikan sebagai
kemampuan seseorang dalam menciptakan penggabungan baru.
Kreativitas akan sangat tergantung kepada pemikiran kreatif sesorang,
yakni proses akal budi seseorang dalam menciptakan gagasan baru.
6. Perkembangan Revolusi Industri 4.0 yang menuntut siswa mampu
memahami literasi digital dan teknologi informasi, hal ini menuntut
siswa untuk menulis puisi dengan memanfaatkan teknologi.
2.2 Implementasi Strategi Pemecahan Masalah
Implementasi strategi pemecahan masalah menulis puisi menggunakan
strategi Samu Sapu pada kelas VII MTs Negeri Batang adalah memberikan
penugasan kepada siswa untuk menulis puisi, satu murid satu puisi.
Proses penulisan puisi meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
6. Menentukan tema atau objek
Siswa dibimbing oleh guru untuk menentukan tema dan atau objek yang
menarik di sekitar mereka untuk dituangkan dalam sebuah puisi.
7. Mengembangkan ide atau tema puisi
Siswa secara individu dengan bimbingan guru mengolah dan
mengembangkan ide atau tema puisi yang telah ditentukan sebelumnya.
8. Menulis Puisi
Mengetik puisinya masing-masing pada Microsof Ward dengan
sistematika sebagai berikut:
5. Huruf Times New Roman 12
6. Spasi 1,5
7. Kertas A5
8. Margin atas 2,kiri 3, kanan 2, bawah 2
9. Mengedit puisi
Setelah puisi tersebut diketik, siswa mengedit kosakata, ejaan dan tanda
bacanya terlebih dahulu sebelum mengirimkan puisi tersebut.
10. Mengirim puisi
Setelah diketik dan diedit, siswa mengirimkan puisi tersebut dalam
bentuk softcopy ke alamat guru yaitu wattsapp.
8
2.3 Hasil yang Dicapai
Hasil yang dicapai menulis puisi menggunakan strategi Samu Sapu (Satu
Murid Satu Puisi) pada siswa kelas VII MTs Negeri Batang sebagai berikut :
1. Meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran yang dapat dilihat dari antusiasme, keaktifan, dan peran serta
siswa dalam proses pembelajaran.
2. Meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa yang dapat dilihat
dari keberhasilan siswa dalam mengembangkan ide atau tema puisi
kemudian menyajikan gagasan, perasaan, pendapat tersebut dalam bentuk
teks puisi secara tulis dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun puisi.
3. Meningkatkan keterampilan siswa dalam memanfaatkan teknologi misal
mengoperasikan Microsoft Word dan mengirimkan teks melalui wattsapp
yang dapat dilihat dari aktivitas pengetikan naskah puisi hingga
pengiriman puisi.
4. Mningkatkan keterampilan berkreasi dan berinovasi (creativity and
innovation) pada siswa yang dapat dilihat dari karya siswa berupa puisi.
2.4 Faktor-Faktor Pendukung
Beberapa kendala yang dihadapi siswa kelas VII MTs Negeri Batang
dalam menulis puisi menggunakan strategi Samu Sapu ( Satu Murid Satu Puisi)
adalah sebagai berikut :
1. Minimnya dasar-dasar menulis puisi
Masih terdapat beberapa siswa yang merasa kesulitan dalam menentukan
tema dan objek yang menarik, sehingga membutuhkan waktu yang relatif
lebih lama dalam tahap persiapan menulis puisi.
2. Kesulitan dalam mengembangkan tema serta ide
Masih terdapat beberapa siswa yang merasa kesulitan dalam
mengembangkan tema serta ide menjadi sebuah puisi, selain itu mereka
juga kesulitan dalam menentukan diksi dan gaya bahasa yang tepat.
3. Kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan pengeditan
Masih terdapat beberapa siswa yang kurang memahami dalam hal
mengedit tulisan, hal ini terlihat dengan masih adanya kesalahan kosakata,
ejaan maupun tanda baca pada puisi karya siswa
4. Kurangnya penguasaan teknologi
9
Masih terdapat beberapa siswa yang belum terlalu menguasai prinsip-
prinsip dasar pengetikan dengan Microsoft Word dan pengiriman teks
melalui wattsapp.
5. Kurangnya ketersedian sarana dan prasarana
Masih terdapat beberapa siswa yang belum memiliki sarana dan
prasarana untuk mengetik puisi dan terdapat beberapa siswa yang belum
memiliki alamat wattsapp pribadi. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan
cara memanfaatkan Laboratorium Komputer MTs Negeri Batang.
Faktor-faktor yang mendukung menulis puisi menggunakan strategi
Samu Sapu (Satu Murid Satu Puisi) pada siswa kelas VII MTs Negeri
Batang adalah sebagai berikut :
1. Minat dan komitmen siswa tinggi
Siswa memiliki minat dan komitmen yang tinggi untuk menulis puisi,
mengetik, mengedit hingga mengirimkannya ke alamat wattsapp guru.
2. Pembimbing intensif guru
Guru melakukan pembimbingan intensif pada tahap persiapan,
pelaksanaan, dan akhir penulisan puisi sehingga siswa dapat
melaksanakan menulis puisi dengan baik.
3. Dukungan dan motivasi dari orangtua siswa
Orangtua siswa sangat mendukung pembelajaran menulis puisi dengan
cara memberikan motivasi bagi siswa untuk mengirimkan karya
terbaiknya.
4. Komitmen kepala sekolah yang tinggi terhadap program guru.
Kepala sekolah memberikan keleluasaan kepada guru untuk berinovasi
dalam pembelajaran, selalu memberikan semangat, motivasi, dan
fasilitas yang diperlukan guru.
5. Kepedulian pengawas sekolah
Pengawas sekolah memberikan bimbingan dan motivasi terhadap guru
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
2.5 Alternatif Pengembangan
Tindak lanjut untuk mengembangkan menulis puisi menggunakan
strategi Samu Sapu (Satu Murid Satu Puisi) pada siswa kelas VII MTs
Negeri Batang adalah sebagai berikut:
10
1. Penerapan pada materi lain
Strategi ini dapat diterapkan pada materi lain misalnya materi menulis
cerpen, menulis fabel, menulis pantun dan lain-lain, di mana setiap
siswa ditugaskan untuk menulis salah satu karya kemudian dibukukan.
2. Kegiatan lomba menulis puisi di tingkat sekolah
Sekolah melaksanakan lomba menulis puisi untuk memotivasi dan
memberikan apresiasi terhadap kreativitas dan karya siswa.
3. Ikut serta dalam lomba menulis puisi
Sekolah mengikutsertakan siswa dalam lomba berbagai ajang lomba
menulis puisi di tingkat kota, provinsi, nasional, dan internasional.
Misalnya pada ajang Festival literasi Sekolah yang diadakan oleh
Dinas Pendidikan Kabupaten Batang.

11
BAB IV
PENUTUP
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan dan Rekomendasi
1. Simpulan
Simpulan menulis puisi menggunakan strategi Samu Sapu (Satu
Murid Satu Puisi) pada siswa kelas VII MTs Negeri Batang sebagimana
telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya adalah sebagai berikut :
1. Menulis puisi merupakan keterampilan yang harus dimiliki siswa,
hal ini berkenaan dengan materi Kurikulum K-13 di kelas VII
semester genap dengan tahapan sebagai berikut; (1) Menentukan
tema atau objek; (2) Mengembangkan ide atau tema puisi; (3)
Menulis puisi;(4) Mengedit puisi; (5) Mengirim puisi.
2. Dampak atau hasil menulis puisi menggunakan strategi Samu Sapu
(Satu Murid Satu Puisi) pada siswa kelas VII MTs Negeri Batang
adalah sebagai berikut: (1) Meningkatkan minat dan motivasi siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran menulis puisi; (2)
Meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa; (3)
Meningkatkan keterampilan siswa dalam memanfaatkan teknologi;
(4) Meningkatkan keterampilan berkreasi dan berinovasi (creativity
and innovation).
2. Rekomendasi
Rekomendasi ysng diberikan berdasarkan hasil
pengembangan menulis puisi menggunakan strategi Samu Sapu ( Satu
Murid Satu Puisi pada siswa kelas VII MTs Negri Batang adalah
sebagai berikut:
1. Kepala sekolah mendukung peningkatan kualitas pembelajaran
guru dengan menyelenggarakan kegiatan workshop atau diklat
dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait proses
dan hasil pembelajaran lebih meningkat.
2. Pengawas sekolah meningkatkan kepedulian terhadap proses
pembelajaran agar kualitas pembelajaran semakin meningkat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Mleong. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan
Sastra. Yogyakarta: PT.BPFE-YPGYAKARTA
Soli, Abimanyu, dkk.2008.Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Sabarti, Akhadiah, dkk.1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Tarigan, Henry, Guntur. 1993. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.

13

Anda mungkin juga menyukai