Disusun:
KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BATANG
2021
KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SUBAH
TERAKREDITASI A
1. Jl. Raya Pucungkerep N.48 Subah Batang 51262 Telp.(0285) 666137
2. e-mail : mtsnsubah@jateng.depag.go.id
PERSETUJUAN
NIP : 196804251997031001
Pangkat/golongan : Pembina / IV a
Jabatan : Kepala
Nama : Sulistiyawati,S.Pd
NIP. : 197109172005012002
Pangkat/golongan : Pembina / IVa
Jabatan : Guru
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya dengan penuh
tanggungjawab.
Batang , ……………..
H. Fathudin, S.Ag.M.Pd
NIP : 196804251997031001
KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SUBAH
TERAKREDITASI A
3. Jl. Raya Pucungkerep N.48 Subah Batang 51262 Telp.(0285) 6661374
e-mail : mtsnsubah@jateng.depag.go.id
SURAT KETERANGAN
NIP :197206112002121002
Pangkat/golongan : Pembina / IV a
menerangkan bahwa Karya best practice Judul: :”MAHIR MENULIS PUISI MENGGUNAKAN
STRATEGI SAMU SAPI ( SATU MURID SATU PUISI)”. yang ditulis oleh guru di bawah ini:
Nama : Sulistiyawati,S.Pd
NIP. : 197109172005012002
Jabatan : Guru
Batang,........
Mengetahui Kepala Perpustakaan
Kepala MTs Negeri Batang
Penuis
DAFTAR ISI
Lembar Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kondisi dan Situasi yang Terjadi .....................................................1
1.2 Rumusa Masalah ..............................................................................2
1.3 Tujuan Pengembangan Best Practice.................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................2
1.5 Tahapan Pengembangan Operasional Best Practice..........................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bahasa Indonesia............................................................4
2.2 Puisi Menurut Para Ahli....................................................................5
2.3 Samu Sapu..........................................................................................5
2.4 Tahapan Penulisan Puisi.....................................................................5
v
MAHIR MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI
SAMU SAPU(SATU MURID SATU PUISI)
ABSTRAK
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Kondisi dan Situasi yang Terjadi
Kurikulum 2013 sebagai kurikulum Berstandar Nasional yang
salah satunya menekankan pada aspek keterampilan membuka kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk berkreasi salah satunya adalah melalui
materi pembelajaran menulis puisi. Hal ini selaras dengan tuntutan
kecakapan abad 21 yang salah satunya siswa harus memiliki daya
kreativitas serta kemunculan revolusi industri 4.0 yang menuntut siswa
untuk memiliki kecerdasan literasi digital serta memahami teknologi
informasi.
Mengingat pentingnya menulis puisi sebagai salah satu
keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa ,seharusnya kegiatan
menulis puisi ini menjadi kegiatan yang diminati siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal melalui wawancara dengan siswa
pada hari Senin, tanggal 15 Maret 2021, diketahui bahwa pembelajaran
menulis puisi di kelas VII MTs Negeri Batang masih dihadapkan pada
beberapa kendala dan hambatan yang timbul dari guru maupun siswa di
antaranya dalam proses pembelajaran menulis puisi selama ini masih
kurang. Guru hanya menggunakan teknik atau metode tanya jawab,
diskusi, dan ceramah, selain itu guru juga jarang menggunakan media
dalam pembelajaran menulis dan hanya memberi contoh yang ada di buku
ajar. Kendala dari siswa sendiri adalah mereka merasa menulis puisi
sebagai sustu hal yang sulit. Suasana yang terkadang kurang mendukung di
dalam kelas juga membuat siswa merasa kesulitan dalam menulis sebuah
puisi. Jadi, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam
menulis puisi.
Melihat kendala di atas,maka diperlukan suatu strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi. Salah satu
strategi yang digunakan oleh penulis untuk meningkatkan minat dan
1
motivasi siswa dalam menulis puisi adalah Samu Sapu berupa penugasan
satu murid satu puisi.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
masalah yaitu bagaimanakah pembelajaran menulis puisi menggunakan
strategi Samu Sapu ( Satu Murid Satu Puisi ).
3. Tujuan Pengembangan Best Practice
Best Practice ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pembelajaran menulis puisi menggunakan strategi Samu Sapu (satu murud
satu puisi) pada siswa kelas VII MTs Negeri Batang.
4. Manfaat
4.1 Manfaat Teoretis
1. Sebagai bahan kajian untuk meningkatkkan keterampilan
menulis puisi.
2. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan
dengan keterampilan menulis puisi, khususnya di tingkat sekolah
menengah.
3. Sebagai pengembangan strategi pembelajaran menulis puisi
dalam pelajaran Bahasa Indonesia
4. Sebagai alternatif penggunaan strategi dalam pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan
pembelajaran menulis puisi..
4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta Didik
1. Meningkatkan ketertarikan dan tumbuhnya motivasi siswa
dalam menulis puisi.
2. Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk berkarya.
b. Bagi Guru Bidang Studi
1). Dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk menentukan
arah yang tepat dalam pemilihan dan pemanfaatan strategi
pembelajaran menulis puisi.
2). Sebagai alternatif dalam menciptakan suatu proses
2
pembelajaran menulis, yaitu menggunakan strategi Samu Sapu
(Satu Murid Satu Puisi ),
3). Sebagai bahan masukan dalam mengembangkan dan
mengajarkan pokok bahasaan keterampilan menulis puisi.
c. Bagi Penulis
1. Sebagai dasar penelitian lebih lanjut terhadap penelitian tentang
kemampuan menulis puisi.
2. Sebagi acuan pembanding dalam penelitian kemampuan menulis
puisi.
3. Dapat dijadikan sebagai informasi tambahan untuk memperluas
wawasan tentang menulis puisi.
d. Bagi Penyelenggara Pendidikan
1. Sebagai acuan agar pembelajaran menulis puisi lebih menarik.
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran menulis puisi.
3. Sebagai pengembangan proses pengajaran bahasa dan satra
Indonesia dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi.
5. Tahapan Pengembangan Operasional Best Practice
Berikut adalah sintak dari strategi Samu Sapu ( Satu Murid Satu
Puisi ):
1. Penyampaian KI-KD Menulis Puisi.
2. Sosialisasi strategi Samu Sapu (Satu Murid Satu Puisi)melalui
power point.
3. Siswa menulis puisi di bawah bimbingan guru.
4. Guru memeriksa puisi karya siswa.
5. Siswa mengetik dan mengedit puisi yang disetujui oleh guru.
6. Siswa mengirim puisi yang telah diketik melalui wattsapp ke
alamat guru.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa yang
harus dikuasai oleh setiap warga negara Indonesia. Oleh karena itu,
sangat penting untuk memberikan dasar-dasar berbahasa yang baik
sedari usia dini. Sekolah Dasar (SD) sebagai bagian dari wadah
pendidikan anak usia dini menjadi salah satu tonggak yang penting
bagi keberlangsungan dan keberadaan Bahasa Indonesia, baik itu
dalam bahasa tulis maupun bahasa lisan.
Adapun pembelajaran bahasa Indonesia, Main (2010; 96)
berpendapat bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan
mata pelajaran yang diajarkan di sekolah sejak sekolah dasar
sampai perguruan tinggi. Mata pelajaran ini dianggap penting untuk
diajarkan di sekolah. BNSP (2006a) menjelaskan bahwa bahasa
memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan
emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan
dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa
diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya,
dan budaya orang lain, gagasan, perasaan, berpartisipasi dalam
masyarakat serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif
yang ada dalam dirinya. Berbeda dengan pendapat Ngalimun dan
Alfulaila (2014; 39) mendefinisikan bahwa pembelajaran bahasa
Indonesia meliputi komponen-komponen kebahasaan, pemahaman,
dan penggunaan. Dalam praktik pembelajaran, guru dapat
memusatkan pada salah satu komponen yang ditentukan.
Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang
diajarkan di sekolah sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi
yang meliputi komponen-komponen kebahasaan, pemahaman, dan
4
penggunaan.
2. Pengertian Puisi menurut Para Ahli
Herman J. Waluyo (2002; 1), berkata bahwa puisi adalah
karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan
diberi rima dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias
(imajinatif).
Menurut Sayuti (2008; 24) puisi adalah karya estetis yang
memanfaatkan sarana bahasa secara khas. Hal ini sejalan dengan
pandangan yang menyatakan bahwa jika suatu ungkapan yang
memanfaatkan sarana bahasa itu bersifat “ luar biasa,” ungkapan itu
disebut sebagai ungkapan sastra atau bersifat sastrawi.
Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli dapat
disimpulkan bahwa puisi adalah sebuah karya sastra imajinatif
seseorang yang merupakan ekspresi pikiran dan pengalaman yang
dituangkan dalam bentuk tulisan yang dipadatkan, dipersingkat
serta memperhatikan unsur bunyi dan pemilihan kata-kata kias
sehingga menciptakan wujud tulisan yang indah.
3. Pengertian Samu Sapu (Satu Murid Satu Puisi)
Dilihat dari kalimat satu murid satu puisi artinya bahwa
setiap siswa secara individu menciptaka sebuah puisi dari
imajinasinya masing-masing siswa itu sendiri yang hasilkan dari
kreativitas siswa.
Proses penulisan puisi meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Menentukan tema atau objek
Siswa dibimbing oleh guru untuk menentukan tema dan atau objek
yang menarik di sekitar mereka untuk dituangkan dalam sebuah
puisi.
2. Mengembangkan ide atau tema puisi
Siswa secara individu dengan bimbingan guru mengolah dan
mengembangkan ide atau tema puisi yang telah ditentukan
sebelumnya.
3. Menulis Puisi
Mengetik puisinya masing-masing pada Microsof Ward dengan
5
sistematika sebagai berikut:
1. Huruf Times New Roman 12
2. Spasi 1,5
3. Kertas A5
4. Margin atas 2,kiri 3, kanan 2, bawah 2
4. Mengedit puisi
Setelah puisi tersebut diketik, siswa mengedit kosakata, ejaan dan
tanda bacanya terlebih dahulu sebelum mengirimkan puisi tersebut.
5. Mengirim puisi
Setelah diketik dan diedit, siswa mengirimkan puisi tersebut dalam
bentuk softcopy ke alamat guru yaitu wattsapp.
6
BAB III
PEMBAHASAN TENTANG BEST PRACTICE
11
BAB IV
PENUTUP
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan dan Rekomendasi
1. Simpulan
Simpulan menulis puisi menggunakan strategi Samu Sapu (Satu
Murid Satu Puisi) pada siswa kelas VII MTs Negeri Batang sebagimana
telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya adalah sebagai berikut :
1. Menulis puisi merupakan keterampilan yang harus dimiliki siswa,
hal ini berkenaan dengan materi Kurikulum K-13 di kelas VII
semester genap dengan tahapan sebagai berikut; (1) Menentukan
tema atau objek; (2) Mengembangkan ide atau tema puisi; (3)
Menulis puisi;(4) Mengedit puisi; (5) Mengirim puisi.
2. Dampak atau hasil menulis puisi menggunakan strategi Samu Sapu
(Satu Murid Satu Puisi) pada siswa kelas VII MTs Negeri Batang
adalah sebagai berikut: (1) Meningkatkan minat dan motivasi siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran menulis puisi; (2)
Meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa; (3)
Meningkatkan keterampilan siswa dalam memanfaatkan teknologi;
(4) Meningkatkan keterampilan berkreasi dan berinovasi (creativity
and innovation).
2. Rekomendasi
Rekomendasi ysng diberikan berdasarkan hasil
pengembangan menulis puisi menggunakan strategi Samu Sapu ( Satu
Murid Satu Puisi pada siswa kelas VII MTs Negri Batang adalah
sebagai berikut:
1. Kepala sekolah mendukung peningkatan kualitas pembelajaran
guru dengan menyelenggarakan kegiatan workshop atau diklat
dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait proses
dan hasil pembelajaran lebih meningkat.
2. Pengawas sekolah meningkatkan kepedulian terhadap proses
pembelajaran agar kualitas pembelajaran semakin meningkat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Mleong. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan
Sastra. Yogyakarta: PT.BPFE-YPGYAKARTA
Soli, Abimanyu, dkk.2008.Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Sabarti, Akhadiah, dkk.1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Tarigan, Henry, Guntur. 1993. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
13