TEORI PENUNJANG
5
Universitas Kristen Petra
Pada gambar 2.1 dapat dijelaskan bagian–bagian dari suatu sistem
kontrol yang terdiri dari :
a. Actuator adalah alat yang melakukan perintah kontroler dengan masukan dari
input.
b. Process under control adalah proses yang dikontrol oleh sistem.
c. Sensor adalah alat yang mengukur variabel kontrol dari proses yang telah
dikontrol dan menghasilkan sinyal output yang mewakili statusnya.
d. Signal Conditioner adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinyal dari
sensor ke bentuk sinyal yang lain.
e. Process variable (actual output) adalah variabel aktual yang dijaga pada nilai
tertentu yang diinginkan dalam suatu proses.
f. Controller adalah bagian dari suatu sistem kontrol yang berfungsi untuk
menerima input berupa set point dan process variable. Dan berusaha untuk
meminimalkan error yang terjadi antara set point dan process variable,
sehingga didapatkan suatu pengontrolan yang baik.
g. Power interface adalah energy atau tenaga yang digunakan untuk menjalankan
actuator, sehingga actuator dapat bekerja melakukan aksi dari kontroler.
h. Set point adalah nilai yang diinginkan dari suatu variabel kontrol.
i. Transmission adalah proses pengiriman data dari signal conditioner ke
kontroler.
6
Universitas Kristen Petra
d. Persen overshoot (%Os) adalah besarnya gelombang yang melakukan
overshoot terhadap steady-state atau nilai akhir pada waktu puncak,
diekspresikan dalam bentuk prosentase terhadap nilai steady-state.
2.3. Kontroler :
Beberapa jenis kontroler yang dapat dibentuk dari rangkaian elektronika
analog adalah sebagai berikut :
2.3.1. Kontroler dua posisi (On/Off) :
Kontrol On/Off merupakan kontroler yang paling sederhana, kontroler
ini mempunyai 2 posisi output yaitu On dan Off saja. Karena sederhana dan
harganya relatif murah, kontroler ini banyak dipakai dan ditemukan dalam
kehidupan sehari–hari.
2.3.2. Kontroler Proporsional (P) :
Dikenal sebagai gain/penguatan, dengan rumus matematis :
u(t) = KP . e(t) (2.1)
dimana KP : Konstanta proporsional dalam laplace
U(s)/E(s) = KP (2.2)
7
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.3 Diagram blok Kontroler Proporsional
Sumber: Ogata, Katsuhiko. (1997, p. 201)
U ( s) K i
=
E ( s) s (2.4)
8
Universitas Kristen Petra
Kelebihan dari kontroler integral ini yaitu menghilangkan error steady
state dan kekurangannya yaitu respon sistem lambat dan kestabilan sistem
menjadi kurang.
Kontroler P dan I memiliki karakteristik yang sama dalam hal rise time
dan overshoot. Oleh karena itu, nilai Kp harus dikurangi untuk menghindari
overshoot yang berlebihan. Nilai Ki diambil lebih besar dari Kp, karena
diinginkan untuk meniadakan steady state error. Jika Kp > Ki, maka steady state
errornya tidak dapat dihilangkan.
9
Universitas Kristen Petra
Persamaan kontroler integral:
t
Kp
Ti ∫0
u (t ) = K p e(t ) + e(t )dt (2.5)
10
Universitas Kristen Petra
Dengan rumus :
t
1 de(t )
u (t ) = K p e(t ) + ∫
Ti 0
e(t )dt + Td
dt
(2.8)
11
Universitas Kristen Petra
Langkah-langkah dasar untuk memprogram dan mengoperasikan PLC
Schneider TSX Micro 37/21:
a. Menentukan operasi yang akan dinginkan pada sistem.
b. Melakukan konfigurasi PLC ke software PL7.
c. Menentukan I/O (Input Output) sistem dan lokasi memori yang digunakan pada
setiap unit.
d. Menuliskan program dalam bentuk ladder diagram untuk sistem yang kita
inginkan yang dibuat dengan menggunakan software PL7.
e. Memasukkan program ke PLC dengan menggunakan software PLC (transfer
program).
f. Melakukan pengamatan, pengujian dan perubahan apabila program kurang
sesuai dengan sistem yang kita inginkan.
12
Universitas Kristen Petra
TSX DMZ-28DR mempunyai 16 buah 24VDC input dan 12 internal
relay output. Berikut adalah tabel karakteristik umum, karakteristik input dan
output TSX DMZ-28DR secara keseluruhan :
13
Universitas Kristen Petra
Tabel 2.2 Karakteristik Input 24VDC TSX DMZ28DR
14
Universitas Kristen Petra
Tabel 2.3 Karakteristik Output TSX DMZ 28DR
15
Universitas Kristen Petra
2.4.2. TSX ASZ-401
TSX ASZ-401 adalah modul analog output. Modul ini terdiri dari 8
output dengan sebuah common point. TSX ASZ-401 memberi dua pilihan
konfigurasi, yaitu +/-10V atau 0-10V. Modul ini yang akan memberikan input
pada inverter untuk menggerakkan motor AC 380V.
Modul output ini memiliki fungsi sebagai berikut:
• Mengumpulkan channel masukan dengan metode multiplexing dan
value acquisition.
• Mengubah sinyal digital ke analog (11 bit).
• Mengeluarkan output analog berupa value per bit.
• Filter sinyal output.
• Mengubah nilai sinyal masukan ke format nilai yang dapat
dimengerti pengguna dan dapat digunakan langsung.
2.4.3. Inverter Altivar ATV 16U54N4
Inverter Altivar ATV 16U54N4 adalah suatu alat yang berfungsi untuk
mengontrol kecepatan dan frekuensi motor AC 3 phasa dengan menggunakan
inputan tegangan DC. Fungsi dasar dari alat ini untuk mengatur kecepatan motor
induksi agar dapat memperoleh kecepatan putar sesuai dengan yang diinginkan
baik dalam range yang besar maupun dalam range yang kecil.
Berikut ini adalah data karakteristik Altivar ATV 16U54N4:
16
Universitas Kristen Petra
Tabel 2.4 Tabel 2.4 Karakteristik Altivar ATV 16U54N4 (lanjutan)
Output voltage Tegangan maksimum sama dengan tegangan input
Output frekuensi 0.1 sampai 50/60 Hz
Control Power 24VDC + 25%,- 50%
Speed reference 0-10V, 0-20mA, 4-20mA
Run signal 2 Inputs : Fw (Forward) and RV (Reverse)
17
Universitas Kristen Petra
Dari gambar 2.7 diatas menunjukkan bahwa apabila pulsa CH A
mendahului CH B maka arah putaran rotary encoder searah jarum jam (clock-
wise, CW). Jika sebaliknya maka arah putaran rotary encoder berlawanan dengan
arah jarum jam (counter clock-wise, CCW). Jumlah pulsa dapat dihitung untuk
menentukan seberapa lama rotary telah berputar. Dengan demikian arah gerakan
dan posisi dapat dideteksi dengan baik oleh incremental rotary encoder.
18
Universitas Kristen Petra
Berikut adalah gambar struktur lift pada umumnya:
Gambar 2.9 Struktur lift
Sumber: http://www.starselevator.co.cc/web_images/motor_gearless2.png
19
Universitas Kristen Petra
g. ARD (Automatic Rescue Device) adalah tenaga cadangan apabila listrik padam,
terdiri dari rangkaian PCB yang terhubung dengan accu/baterai.
h. Limit switch berfungsi untuk mencegah lift menabrak dinding machine room
ketika berada pada lantai paling atas, dan dinding pit ketika berada pada posisi
paling bawah dari lift.
i. Counterweight berfungsi sebagai penyeimbang dari lift. Untuk lift penumpang
berat dari counterweight ini 55% dari berat sangkar dalam keadaan kosong,
sedangkan untuk lift barang berat counterweight sebesar 45% berat sangkar
dalam keadaan kosong.
j. Detection flag berfungsi sebagai penunjuk posisi sangkar pada tiap lantai
(level).
k. Sensor beban berfungsi untuk meghidupkan buzzer alarm pada saat sensor
beban ini mendeteksi batas maksimum dari berat lift yang ditetapkan. Apabila
melebihi dari beban yang sudah ditetapkan maka pintu lift akan tetap terbuka
dan alarm akan menyala.
l. Buffer counterweight dan sangkar berfungsi sebagai peredam getaran dan
penyangga ketika sangkar atau counterweight berada di lantai dasar.
20
Universitas Kristen Petra