Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus


Proses perbaikan pembelajaran yang penulis laksanakan dapat
penulis uraikan secxara singkat hasil- hasil yang diperoleh dari setiap tahap
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi dari dua siklus.

SIKLUS 1
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan perbaikan pembelajaran untuk siklus 1
yaitu peneliti menyiapkan alat bantu pembelajaran yang sesuai dengan
materi menyelesaikan soal operasi hitung campuran, media triomino, soal
Lembar Kerja Siswa (LKS), soal evaluasi dan instrumen pelengkap guru
meliputi lembar observasi, lembar soal tes formatif dan lembar analisa
penilaian. Semua rencana penulis persiapkan dan dapat terlaksana dengan
baik. Adapun pada siklus 1 ini kriteria yang ditetapkan untuk mencapai
nilai sesuai dengan KKM adalah 70%.

2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 pada hari Rabu, 17
Oktober 2012. Prosedur pelaksanaannya melalui tahap- tahap sesuai
rencana pembelajaran pada umumnya.
Dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir yang
ditandai dengan evaluasi pembelajaran dengan tes formatif. Hasilnya
dianalisa untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran.
Dari hasil tes formatif siklus 1 menunjukkan hasil yang kurang
memuaskan karena nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 75 belum dapat
mencapai nilai ketuntasan belajar yaitu 60. Nilai rata- rata kelas mencapai
59, 34. Berikut merupakan hasil penilaian siswa selama siklus 1.

21
22

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester 2 Mata Pelajaran


Matematika Indikator Operasi Hitung Campuran SDN Sumberjo

Nilai Sebelum Nilai Perbaikan


No Nama Siswa Ket.
Perbaikan Siklus 1
1 Mutia Eka Febrianti 30 50 BT
2 Abdul Mustofa 30 50 BT
3 Ade Tito M. 65 75 T
4 Adellia putri N. 60 60 T
5 Ahmad Risqi M. 50 65 T
6 Ajeng Dias S. 60 65 T
7 Angga Ariya S. 50 55 BT
8 Aprillia Eka S. 50 65 T
9 Ardita Aprilia P. 50 60 T
10 Asshinaz Noor F. 30 50 BT
11 Asti Bernike T. 40 50 BT
12 Heru Kurniawan 50 55 BT
13 Ibnu Maulana Z. 60 70 T
14 M. Jawwad M. 40 50 BT
15 M. Abidz Tri S. 50 60 T
16 M. Ubaidur R.A.A 50 65 T
17 M. Aril Framuzaki 65 75 T
18 M. Fikri Ubaidillah 30 50 BT
19 Silvi Eka Damayanti 65 70 T
20 Siti Aulia Afifah A. 40 55 BT
21 Triana 40 65 T
22 Verin Prisilia O. 30 50 BT
23 Yoga Tri Warsana 30 55 BT
Jumlah 1065 1365
Nilai rata- rata 46 59
Tingkat ketuntasan 26,08% 52,17%

Beberapa siswa dalam siklus 1 mengalami peningkatan nilai.


Berikut ini distribusi frekuensi nilai siklus 1.
Tabel 4.2
Daftar Distribusi Frekuensi Tes Formatif Matematika
Siklus 1
NO HASIL TES BANYAK SISWA
1 90 – 100 -
2 80 – 89 -
3 70 – 79 4
4 60 – 69 8
5 50 – 59 11
6 40 – 49 -
23

7 30 – 39 -
8 20 – 29 -
Jumlah 23
Nilai rata- rata kelas 59, 34
Prosentase keberhasilan 52, 17%

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran matematika pada siklus 1


menunjukkan adanya peningkatan penguasaan materi pelajaran pada
siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes formatif yang dicapai siswa. Di
bawah ini peneliti gambarkan tentang grafik perbandingan perbaikan
pembelajaran sebelum/ pra siklus dengan siklus 1 pada mata pelajaran
matematika materi operasi hitung campuran.
Grafik 4.1
Grafik Perbandingan Perbaikan Pembelajaran Sebelum/ Pra Siklus
dan Siklus 1

Berdasarkan grafik di atas dapat diuraikan sebagai berikut :


a. Sebelum siklus tingkat ketuntasan klasikal yang dicapai siswa sebesar
26, 08%
b. Pada siklus 1 tingkat ketuntasan klasikal yang dicapai siswa sebesar
52, 17 %
Hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 terlihat adanya
peningkatan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Hal ini dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
24

Tabel 4.3
Perkembangan Penguasaan Pembelajaran Matematika Siklus 1
Siswa yang belum
Siswa yang tuntas
No Uraian tuntas
Frekuensi % Frekuensi %
1 Sebelum/ pra siklus 6 26, 08 % 17 73, 91 %
2 Siklus 1 12 52, 17 % 11 47, 82 %

Berdasarkan tabel di atas terlihat adanya peningkatan penguasaan terhadap


materi pelajaran. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Sebelum perbaikan pembelajaran siswa yang mencapai tingkat
ketuntasan belajar sebanyak 6 anak dari 23 siswa atau sekitar 26, 08 %,
sedangkan siswa yang belum tuntas belajar ada 17 anak dari 23 siswa
atau sekitar 73, 91%.
b. Siklus 1 siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar sebanyak 12
anak 23 siswa atau sekitar 52, 17 %, sedangkan siswa yang belum
tuntas dalam belajar ada 11 anak dari 23 siswa atau kurang lebih 47,
82%.
Dari hasil tersebut maka perbaikan pembelajaran belum memenuhi target
pencapaian indikator yang telah direncanakan, maka perlu dilanjutkan
pada siklus 2.

3. Tahap Pengamatan
Observasi telah melakukan pengamatan dan mengumpulkan data
tentang jalannya proses pembelajaran terhadap guru maupun siswa.
Dari hasil pengamatan terhadap guru memperoleh data bahwa guru
telah menggunakan alat peraga triomino dalam pembelajaran tetapi belum
jelas diterima oleh siswa dan penerapan media triomino masih kurang
dipahami guru. Guru masih belum bisa memanfaatkan media triomino
dengan merata.
Dari hasil pengamatan terhadap siswa diperoleh data bahwa dalam
diskusi kelompok siswa kurang aktif. Siswa terlihat ragu- ragu dalam
menjawab tugas dari guru. Hal ini disebabkan instruksi yang diberikan
guru kurang dipahami siswa. Berikut ini adalah data hasil pengamatan
selengkapnya.
25

Tabel 4.4
Lembar Observasi
Aktivitas Guru Selama Pembelajaran
Mata pelajaran : Matematika
Siklus :I
Hari, tanggal : Rabu, 17 Oktober 2012
No Aktivitas Guru K S B
1 Persiapan v
2 Membuka pelajaran v
3 Memotivasi siswa v
4 Penguasaan materi v
5 Penyajian sesuai dengan urutan materi v
6 Media yang digunakan relevan v
7 Kemampuan guru dalam menggunakan media triomino v
8 Bimbingan terhadap siswa yang mengalami kesulitan v
9 Pelaksanaan evaluasi v
10 Pelaksanaan sesuai dengan alokasi waktu v
11 Menyimpulkan materi v
12 Mengakhiri pembelajaran v
Keterangan :
K : kurang
S : sedang
B : baik
Indikator pengamatan aktivitas guru terlampir.
Tabel 4.5
Lembar Observasi
Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran
Mata pelajaran : Matematika
Siklus :I
Hari, tanggal : Rabu, 17 Oktober 2012
No Aktivitas Siswa K S B
1 Perhatian siswa pada materi v
2 Keberanian siswa dalam bertanya v
3 Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan v
4 Semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran v
26

Kemampuan dan disiplin serta kesungguhan dalam


5 v
menyelesaikan tugas
6 Keaktifan siswa dalam kelas v
Keterangan :
K : kurang
S : sedang
B : baik
Indikator pengamatan aktivitas siswa terlampir.

4. Tahap Refleksi
Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus 1 dapat
diidentifikasikan masalah- masalah sebagai berikut :
a. Guru belum memberi penjelasan dengan jelas penggunaan kartu
pecahan secara efektif.
b. Penggunaan media yang kurang efektif dan efisien
c. Semangat belajar siswa masih rendah
Kegagalan dalam pelaksanaan siklus 1 antara lain :
a. Masih banyak siswa yang nilainya di bawah KKM
b. Pemahaman siswa terhadap materi masih rendah
c. Hanya beberapa siswa yang terlihat aktif saat pembelajaran
d. Guru masih monoton dalam mengajukan pertanyaan
Keberhasilan pelaksanaan siklus 1 antara lain :
a. Semangat siswa mulai terlihat saat pembelajaran dengan media
triomino
b. Nilai siswa sudah mulai meningkat daripada pra siklus
c. Dari 23 siswa ada 12 siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan
Ketidakberhasilan proses perbaikan pembelajaran siklus disebabkan oleh :
a. Penjelasan guru terhadap materi kurang dipahami siswa terutama
dalam mempelajari operasi hitung campuran dengan media triomino
b. Siswa kurang berani dalam menjawab soal dari guru
c. Guru kurang aktif dalam pembelajaran dan dalam diskusi kelompok
d. Guru kurang terampil dalam mengaktifkan pembelajaran
27

SIKLUS 2
1. Tahap Perencanaan
Perencanaan perbaikan siklus 2 penulis merancang lebih matang
dan lengkap dengan harapan tujuan pembelajaran akan tercapai.
Kelemahan dan kekurangan dari hasil refleksi dan diskusi dengan
supervisor 2 pada siklus 1 akan penulis pecahkan pada proses perbaikan
pembelajaran siklus 2. Alat peraga yang digunakan lebih efektif
penggunaannya.
Instrumen yang dipersiapkan adalah lembar observasi, lembar kerja,
lembar soal, lembar analisa dan data instrumen terlampir.

2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 dilaksanakan pada
hari Rabu, 24 Oktober 2012 dengan materi operasi hitung campuran.
Prosedur pelaksanaannya melalui tahap- tahap yang telah direncanakan.
Pembelajaran dimulai dengan kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan akhir. Penggunaan alat peraga triomino lebih diefektifkan mulai
dari penggunaan tanda kurung hingga tanpa tanda kurung. Semua
dijelaskan secara rinci dan jelas agar siswa mudah memahaminya.
Keefektifan diskusi kelompok dipantau oleh guru dalam kerja
kelompok sehingga tidak ada siswa yang tidak aktif berpartisipasi dalam
kelompoknya masing- masing.
Dari hasil tes formatif siklus 2 menunjukkan peningkatan baik
dalam proses maupun hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang
dicapai oleh siswa. Dari 23 siswa ada 20 siswa yang dapat mencapai nilai
ketuntasan belajar mencapai 86, 95 % dengan nilai rata- rata kelas
mencapai 72, 60.
Pada perbaikan pembelajaran siklus 2 ternyata dalam pembelajaran
telah memenuhi syarat- syarat yang diperlukan seperti penerapan metode
yang tepat, menggunakan alat peraga secara efektif sehingga membantu
siswa dalam menerima penjelasan guru. Berikut adalah daftar nilai dan
distribusi frekuensi hasil tes formatif pada siklus 2.
28

Tabel 4.6
Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester 2 Mata Pelajaran
Matematika Indikator Operasi Hitung Campuran SDN Sumberjo
Nilai
Nilai Perbaikan
No Nama Siswa Perbaikan Ket.
Siklus 2
Siklus 1
1 Mutia Eka Febrianti 50 50 BT
2 Abdul Mustofa 50 50 BT
3 Ade Tito M. 75 90 T
4 Adellia putri N. 60 70 T
5 Ahmad Risqi M. 65 80 T
6 Ajeng Dias S. 65 80 T
7 Angga Ariya S. 55 70 T
8 Aprillia Eka S. 65 80 T
9 Ardita Aprilia P. 60 80 T
10 Asshinaz Noor F. 50 60 T
11 Asti Bernike T. 50 60 T
12 Heru Kurniawan 55 70 T
13 Ibnu Maulana Z. 70 90 T
14 M. Jawwad M. 50 80 T
15 M. Abidz Tri S. 60 70 T
16 M. Ubaidur R.A.A 65 80 T
17 M. Aril Framuzaki 75 90 T
18 M. Fikri Ubaidillah 50 40 BT
19 Silvi Eka Damayanti 70 80 T
20 Siti Aulia Afifah A. 55 70 T
21 Triana 65 80 T
22 Verin Prisilia O. 50 70 T
23 Yoga Tri Warsana 55 80 T
Jumlah 1365 1670
Nilai rata- rata 59 72, 60
Tingkat ketuntasan 52,17% 86, 95%

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Hasil Tes Formatif Matematika Siklus 2
NO HASIL TES BANYAK SISWA
1 90 – 100 3
2 80 – 89 9
3 70 – 79 6
4 60 – 69 2
5 50 – 59 2
6 40 – 49 1
7 30 – 39 -
Jumlah 23 siswa
Nilai rata- rata kelas 72, 60
Prosentase keberhasilan 86, 95 %
29

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika


pada siklus 2 adanya peningkatan penguasaan materi pelajaran yang cukup
memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes formatif yang dicapai
siswa. Di bawah ini peneliti gambarkan tentang grafis perbandingan
perbaikan pembelajaran sebelum siklus, siklus 1 dan siklus 2 pada mata
pelajaran matematika.
Grafik 4.2
Grafik Perbandingan Perbaikan Pembelajaran
Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan grafik di atas dapat diuraikan sebagai berikut :


a. Sebelum siklus tingkat ketuntasan klasikal yang dicapai siswa sebesar
26, 08 %
b. Pada siklus 1 tingkat ketuntasan klasikal yang dicapai siswa sebesar 52,
17 %
c. Pada siklus 2 tingkat ketuntasan klasikal yang dicapai siswa sebesar 86,
95 %
Hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 terlihat adanya
peningkatan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang sangat
signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
30

Tabel 4.8
Perkembangan Penguasaan Pembelajaran
Matematika Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
Siswa yang belum
Siswa yang tuntas
No Uraian tuntas
Frekuensi % Frekuensi %
1 Sebelum/ pra siklus 6 26, 08 % 17 73, 91 %
2 Siklus 1 12 52, 17 % 11 47, 82 %
3 Siklus 2 20 86, 95 % 3 13, 04 %

Berdasarkan tabel di atas terlihat adanya peningkatan penguasaan


terhadap materi pelajaran yang cukup. Hal ini dapat diuraikan sebagai
berikut :
Sebelum perbaikan pembelajaran siswa yang mencapai tingkat ketuntasan
belajar sebanyak 6 anak dari 20 siswa atau sekitar 26, 08 %, sedangkan
siswa yang belum tuntas dalam belajar ada 17 anak dari 23 siswa atau
sekitar 73, 91 %.
Siklus 1 siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar sebanyak 12 anak
dari 23 siswa atau sekitar 52, 17 %, sedangkan siswa yang belum tuntas
dalam belajar ada 11 anak dari 23 siswa atau kurang lebih 47, 82 %.
Pada siklus 2 siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar sebanyak 20
anak dari 23 siswa atau sekitar 86, 95 %, sedangkan siswa yang belum
tuntas dalam belajar sebanyak 3 anak dari 23 siswa atau sekitar 13, 04 %.

3. Tahap Pengamatan
Pada tahap pengamatan pembelajaran siklus 2 observer memperoleh
data bahwa dalam pembelajaran guru sudah menggunakan alat peraga dan
menjelaskan penggunaannya secara jelas. Media yang dipilih dan
digunakan dalam pembelajaran sangat tepat dan variasi yaitu triomino.
Hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa observer menemukan hal
bahwa diskusi kelompok berjalan lancar dan hidup. Siswa bersemangat
dalam bimbingan guru dan mantap dalam menerima penjelasan guru.
Data- data dari hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa dapat dilihat
sebagai berikut :
31

Tabel 4.10
Lembar Observasi
Aktivitas Guru Selama Pembelajaran
Mata pelajaran : Matematika
Siklus :2
Hari, tanggal : Rabu, 24 Oktober 2012
No Aktivitas Guru K S B
1 Persiapan v
2 Membuka pelajaran v
3 Memotivasi siswa v
4 Penguasaan materi v
5 Penyajian sesuai dengan urutan materi v
6 Media yang digunakan relevan v
Kemampuan guru dalam menggunakan media
7 v
triomino
8 Bimbingan terhadap siswa yang mengalami kesulitan v
9 Pelaksanaan evaluasi v
10 Pelaksanaan sesuai dengan alokasi waktu v
11 Menyimpulkan materi v
12 Mengakhiri pembelajaran v
Keterangan :
K : kurang
S : sedang
B : baik
Indikator pengamatan aktivitas guru terlampir.

Tabel 4.11
Lembar Observasi
Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran
Mata pelajaran : Matematika
Siklus :2
Hari, tanggal : Rabu, 17 Oktober 2012
No Aktivitas Siswa K S B
1 Perhatian siswa pada materi v
2 Keberanian siswa dalam bertanya v
32

3 Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan v


4 Semangat ssiwa dalam mengikuti pembelajaran v
Kemampuan dan disiplin serta kesungguhan dalam
5 v
menyelesaikan tugas
6 Keaktifan siswa dalam kelas v
Keterangan :
K : kurang
S : sedang
B : baik
Indikator pengamatan aktivitas siswa terlampir.

4. Tahap Refleksi
Peneliti melakukan renungan atas kegagalan dan keberhasilan
selama proses pembelajaran. Ternyata keberhasilan suatu proses
pembelajaran tergantung pada persiapan, pelaksanaan dan evaluasi yang
dilakukan oleh guru.
Dari pelaksanaan pembelajaran pada materi perbaikan operasi
hitung campuran yang harus dilakukan guru yaitu :
a. Penggunaan alat peraga yang benar dan efektif dengan petunjuk yang
jelas.
b. Penggunaan metode yang bervariasi.
c. Motivasi dari guru dalam proses pembelajaran dan diskusi kelompok.
Kiat- kiat yang dipilih guru di atas sangat meningkatkan dalam
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
Pada pembelajaran siklus 2 ini memperoleh beberapa kelebihan
antara lain :
a. Nilai siswa mengalami peningkatan
b. Semangat belajar siswa pada mata pelajaran matematika menjadi
meningkat.
c. Siswa mulai aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru.
d. Kerja sama dalam kelompok masing- masing siswa meningkat.
33

B. Pembahasan Setiap Siklus


Proses perbaikan pembelajaran yang dilakukan dua siklus,
berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan supervisor 2 serta supervisor
diperoleh gambaran sebagai berikut :
SIKLUS 1
Pada siklus 1 suasana proses pembelajaran terlihat masih kurang
aktif, interaksi guru dengan siswa masih terjadi satu arah (guru yang aktif
bertanya dan menyuruh siswa). Hanya beberapa siswa yang berani bertanya
dan menjawab pertanyaan dari guru. Keaktifan siswa dalam kelas masih
sangat kurang. Namun demikian pada siklus ini semua siswa yang ditanya/
ditugasi oleh guru sudah mau menjawab/ mengerjakan dengan cukup baik, 11
siswa dari 23 siswa sudah mulai memahami materi dengan adanya contoh-
contoh soal serta banyaknya latihan- latihan yang diberikan oleh guru.
Sedangkan sisanya yakni 12 siswa dari 23 siswa masih belum mampu
menguasai materi pelajaran. Dipandang dari sisi guru dalam perbaikan
pembelajaran siklus 1 ini guru sudah aktif mensuport, memotivasi dan
menggali pertanyaan dari siswa sendiri. Namun guru masih cenderung hanya
memperhatikan siswa yang pandai saja dan terkesan sangat hati- hati sehingga
kelihatan sangat kaku, selain itu dalam penggunaan media guru masih sangat
kurang.
Dalam lembar observasi aktivitas guru selama pembelajaran siklus 1
terlihat bahwa dalam penggunaan media triomino masih kurang, guru kurang
interaktif dengan siswa. Sedangkan aktivitas siswa dalam pembelajaran
berdasarkan lembar observasi sudah cukup baik, hanya saja beberapa siswa
masih terlihat ragu dan kurang berani dalam menjawab atau mengungkapkan
pendapatnya.
Kriteria yang ditetapkan dalam siklus 1 ini belum dapat mencapai
target ketuntasan yaitu 70%, sehingga peneliti atas bimbingan Supervisor 2
melakukan perbaikan pembelajaran di siklus 2.

SIKLUS 2
Kegagalan- kegagalan yang terjadi pada siklus 1 diantaranya guru
kurang dalam terampil dalam menggunakan media triomino. Media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka untuk mencapai tujuan
pengajaran, alat mempunyai fungsi yaitu sebagai perlengkapan, alat sebagai
34

pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan dan alat sebagai tujuan


(Marimba, 1989 : 51).
Pada dasarnya kegiatan pembelajaran adalah suatu proses
komunikasi, melalui komunikasi informasi dapat diserap oleh siswa. Namun
dalam proses komunikasi sering terjadi miskomunikasi (salah penafsiran).
Sebaliknya guru kurang tepat di dalam menyampaikan suatu pesan kepada
siswa, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menerima pesan tersebut.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran tentang menghitung luas gabungan beberapa bangun datar, guru
memberikan konsep tentang bangun datar secara mendalam pada siswa. Hal
ini dimaksudkan untuk menghindari siswa dari salah penafsiran terhadap
materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Diantaranya adalah :
a. Memanfaatkan media/ alat peraga matematika yang sederhana dalam
pembelajaran tentang menghitung luas gabungan beberapa bangun datar.
Melalui alat peraga yang sesuai dengan materi maka siswa akan mudah
menerima materi pelajaran dan mencegah terjadinya verbalisme pada
siswa.
b. Menggunaka metode yang bervariasi dan latihan secara maksimal dalam
menyampaikan materi pembelajaran tentang operasi hitung campuran.
Melalui hal- hal tersebut di atas, ternyata siswa lebih memahami
dan mudah menangkap materi pelajaran karena siswa melakukan sendiri dan
berlatih untuk mengerjakan soal- soal sendiri. Sehingga pada siklus 2 ini
pembelajaran operasi hitung campuran mengalami peningkatan meliputi :
a. Hasil tes formatif yang diperoleh siswa sangat memuaskan atau memenuhi
kriteria keberhasilan dengan rata- rata 86, 95 %.
b. Keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru meningkat
sekitar 70%
c. Siswa sudah dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya
Dalam lembar observasi aktivitas guru menunjukkan bahwa
penguasaan guru dalam penggunaan media triomino mengalami peningkatan.
Guru sudah dapat berinteraksi dengan siswa secara aktif. Tidak hanya itu guru
juga mampu menumbuhkan semangat siswa dalam pembelajaran.
Sedangkan dilihat dari lembar observasi aktivitas siswa juga sudah
menunjukkan adanya peningkatan dalam pembelajaran materi operasi hitung
campuran. Siswa sudah berani bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru.
35

Penggunaan media triomino sangat membantu siswa dalam mempelajari


operasi hitung campuran. Pemanfaatan media triomino secara optimal pada
siklus 2 ini terbukti dapat meningkatkan hasil prestasi siswa dan keaktifan
dalam pembelajaran. Sebagaimana menurut pendapat Sudjana dan Rivai
(1992 : 28) yang mengungkapkan beberapa manfaat media dalam proses
belajar siswa yaitu (i) dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena
pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka, (ii) makna bahan pengajaran
akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan
terjadinya penguasaan dan pencapaian tujuan pengajaran. Berikut grafik
perkembangan hasil belajar siswa selama pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.

GRAFIK PERKEMBANGAN HASIL BELAJAR


OPERASI HITUNG CAMPURAN
36

Anda mungkin juga menyukai