Anda di halaman 1dari 4

Manitol Obat Apa?

Untuk apa Manitol?

Manitol adalah obat yang digunakan untuk mengurangi tekanan dalam kepala karena
pembengkakan di otak. Obat ini juga dapat digunakan untuk menurunkan tekanan bola mata
akibat glaukoma serta membantu mendorong tubuh pasien gagal ginjal akut untuk
menghasilkan lebih banyak urin.

Meningkatnya produksi urin ini membantu mencegah ginjal rusak semakin parah dan juga
mempercepat pengeluaran zat beracun tertentu yang menumpuk di tubuh. Hal ini juga
membuat kandungan air di sel otak dan bola mata berkurang, sehingga tekanannya pun
perlahan akan menurun.

Pada dasarnya, Mannitol termasuk obat golongan diuretik atau yang dikenal juga sebagai ‘pil
air’. Obat ini membantu mengurangi penumpukan cairan di tubuh dan menurunkan tekanan
darah tinggi.

Obat Manitol diberikan melalui jalur infus (intravena). Pemberian lewat infus dapat
membantu mempercepat penyerapan obat ke dalam aliran darah. Dengan begitu, obat akan
bekerja lebih optimal untuk mengatasi kondisi pasien.

Berhubung lewat infus, maka penggunaannya harus diawasi ketat oleh dokter. Bila digunakan
secara asal, obat ini berpotensi menyebabkan efek samping berbahaya yang bisa berakibat
fatal.

Bagaimana cara penggunaan Manitol?

Penggunaan obat Manitol harus di bawah pengawasan dokter dan perawat. Ini artinya, Anda
tidak boleh menggunakannya sendiri dan harus pergi ke rumah sakit atau klinik tertentu.

Dokter akan menyuntikkan obat ke dalam pembuluh darah melalui jalur infus. Biasanya
bagian yang paling sering diinfus adalah punggung tangan atau siku bagian dalam (antara
lengan atas dan bawah).

Sebelum memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah, dokter atau perawat biasanya akan
membersihkan area yang disuntik dengan alkohol. Tujuannya supaya area terebut bersih dari
paparan kuman yang bisa saja memicu infeksi.

Ketika jarum berhasil menembus kulit, Anda mungkin akan mengalami sedikit rasa sakit dan
nyeri. Namun tenang, rasa nyeri ini umumnya hanya di awal saja dan akan segera
menghilang.

Obat Mannitol harus diberikan perlahan dan Anda mungkin harus menunggu beberapa waktu
sampai semua obat berhasil masuk ke dalam pembuluh darah. Selama menjalani pengobatan,
dokter dan perawat akan memantau Anda dengan sangat teliti untuk memastikan bahwa obat
ini tidak menyebabkan efek samping yang berbahaya.
Dokter dan perawat mungkin juga akan meminta Anda untuk menjalani tes kesehatan secara
berkala. Hal ini termasuk rutin cek darah, tekanan darah, fungsi jantung, fungsi ginjal, dan
lain sebagainya.

Hasil tes kesehatan tersebut akan membantu dokter dalam melihat efektivitas obat sekaligus
menentukan berapa lama pengobatan Anda harus dilakukan. Usahakan untuk bertanya
langsung ke dokter tentang kapan Anda harus melakukannya dan apa saja persiapannya.

Segera berobat ke dokter bila kondisi tidak membaik meski sudah menggunakan obat secara
rutin atau Anda mengalami gejala yang buruk.

Bagaimana cara penyimpanan Manitol?

Obat Mannitol paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan
tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.

Merek lain dari obat Manitol mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda.
Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila
diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak
diperlukan lagi.

Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai


bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Dosis Manitol
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU
konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Bagaimana dosis Manitol untuk orang dewasa?

Dosis obat untuk menurunkan tekanan di dalam otak atau bola mata adalah 1.5-2 g/kgBB.
Obat diberikan melalui infus dengan larutan yang mengandung Manitol 15-20%, selama 30-
60 menit.

Sementara untuk terapi gagal ginjal, dosis obat berkisar dari 50-200 g/kgBB dalam periode
24 jam, melalui infus dengan larutan monnitol 15-20%. Laju pemberian dosis harus
disesuaikan untuk mempertahankan urin setidaknya 30-50 mL/jam.

Pada prinsipnya, dosis obat Mannitol untuk setiap orang mungkin bisa berbeda. Pemberian
dosis obat biasanya disesuaikan dengan usia, berat badan (BB), kondisi kesehatan pasien
secara menyeluruh, serta respon mereka terhadap pengobatan.

Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat
jenis apa pun. Hal ini semata-mata untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi obat sesuai
dengan dosis yang dianjurkan.
Bagaimana dosis Manitol untuk anak-anak?

Belum ada ketentuan dosis Manitol pasti untuk anak-anak. Obat Mannitol bisa saja berbahaya
bagi anak-anak bila digunakan secara asal. Oleh sebab itu, untuk memahami keamanan obat
sebelum digunakan, silakan bertanya langsung ke dokter atau apoteker.

Dalam dosis apakah Manitol tersedia?

Obat Manitol tersedia dalam larutan suntik dengan kandungan 5%, 10%, 15%, 20%, dan
25%.

Efek samping Manitol


Apa saja efek samping Manitol?

Sama seperti obat lainnya, obat Mannitol juga berpotensi menyebabkan efek samping.
Namun, jika digunakan dengan dosis yang sesuai dan di bawah pengawasan ketat oleh
dokter, efek samping yang terjadi mungkin dapat lebih ringan.

Sejumlah efek samping yang paling umum dan sering dikeluhkan pasien ketika menggunakan
obat Manitol di antaranya:

 Sering buang air kecil


 Haus terus
 Merasa mual dan ingin muntah
 Demam
 Badan lemas
 Sakit kepala ringan
 Pusing
 Hidung meler atau tersumbat
 Nyeri di bagian dada
 Pandangan buram
 Nyeri atau bengkak di area bekas suntikan

Dalam kasus yang jarang, obat Manitol juga dapat menyebabkan efek samping serius. Bila
merasakan atau melihat ada orang yang mengalami di bawah ini, sebaiknya segera bawa ke
rumah sakit terdekat.

 Bengkak di tangan atau kaki


 Rasa gelisah yang tidak biasa
 Berkeringat deras
 Sesak napas parah bahkan meski hanya melakukan aktivitas ringan
 Batuk dengan lendir yang tebal dan berbusa
 Jantung berdebar kencang atau tidak beraturan
 Sakit atau sulit buang air kecil
 Merasa keliyengan, seperti ingin pingsan
 Gejala dehidrasi seperti merasa sangat haus atau panas, tidak bisa buang air kecil,
keringat deras, kulit panas atau kering.
 Nyeri atau lemah otot
 Kejang

Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang
tidak disebutkan di atas. Jika Anda khawatir tentang efek sampingnya, silakan konsultasikan
dengan dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan Perhatian Obat Manitol

Anda mungkin juga menyukai