NAMA : SAINUR YASIN

RAYON : TAN MALAKA

KOMISARIAT : UNARS

GERAKAN PMII SAAT PEREKRUTAN KADER

Kampus Universitas Abdurachman Saleh Situbondo (UNARS) terdapat organisasi ekstra

kampus yaitu PMII. PMII adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang dilahirkan
melalui musyawarah para 13 tokoh Mahasiswa NU yang ditetapkan pada tanggal 17 April 1960.
Kampus UNARS mempunyai satu Komisariat yang bernama KOMISARIAT UNARS. Di
komisariat UNARS terdapat 5 Rayon yaitu Tan Malaka dari FISIP, Moh.Hatta dari Ekonomi,
Konstitusi dari Hukum, Eksakta dari Pertanian, dan yang terakhir Rayon Sastra dari Sastra
Inggris. Dalam skala Rayon dapat dikatakan bahwa PMII sedikit banyak memiliki permasalahan
yang sering terabaikan atau mungkin belum terselesaikan secara rapi, dan biasanya permasalahan
tersebut mengimbas pada penerus estafet atau anggota yang dimana anggota dalam PMII adalah
Tunas. Tunas yang dimana akan menjadi tumbuh semakin besar, namun tidak semudah itu untuk
menghasilkan tunas yang baik dan bermanfaat. Jika ingin menghasilkan tunas yang baik tentu
saja harus melakukan beberapa pemumpukan dan tahap yang dilakukan untuk menghasilkan
tunas yang baik, secara tidak langsung juga mengimbas pada keadaan organisasi dari kondisi
yang ideal.
Rayon TAN MALAKA yang menaungi atau mewadahi saya dengan sahabat – sahabat
yang lainnya. Di rayon Tan Malaka terdapat banyak kader yang selalu aktif dalam mengikuti
acara rayon. Kader yang selalu aktif pada saat awal masuk PMII, Ketika sudah pertengahan
sampai setahun dimulailah era pemerosotan kader. Era yang sangat sulit ditangani oleh Pengurus
Rayon. Sebelum kita mendalami masalah pemerosotan di rayon, alangkah baiknya kita tahu
tentang GERAKAN PMII SAAT PEREKRUTAN KADER.
Gerakan PMII saat perekrutan kader dimulai saat masa PKKMB (Pengenalan Kehidupan
Kampus bagi Mahasiswa Baru). Sebelum gerakan dimulai, kader tan malaka melakukan rapat
berkali-kali, dimana rapat tersebut membahas strategi dan taktik saat gerakan di PKKMB. Rapat
yang diadakan sebelum PKKMB dimulai yaitu pada sebulan sebelum PKKMB, dimana setiap
minggu mengadakan rapat satu kali. Masa PKKMB pun dimulai dalam 3 hari. Di hari pertama
PKKMB dilaksanakan di Gedung GOR SERBAGUNA, kader tan malaka di hari pertama
mengadakan gerakan menghubungi satu persatu Mahasiswa baru (MABA) lewat chattingan di
whatsApp. Sebelum PKKMB dimulai, kader tan malaka sudah menghubungi maba. Di saat
istirahat PKKMB, kader tan malaka melakukan gerakan ngajak para maba untuk istirahat di
rayon tan malaka. Di saat itulah kader tan malaka melakukan pendekatan pertama dengan maba.
Pada hari kedua kader tan malaka tetep sama melakukan gerakan pada hari pertama. Di
hari ketiga lah kader tan malaka melakukan Gerakan habis-habisan kepada maba. Di hari ketiga
merupakan hari terakhir PKKMB, dimana pada hari itu di isi dengan pengenalan ke setiap
fakultas masing-masing. Kami kader tan malaka fakultas ilmu sosial dan ilmu politik melakukan
gerakan perekrutan melalui jalur BEM-FA (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas). Bem-fa isipol
dikuasai langsung oleh kader-kader tan malaka. Pada saat bem-fa mengiring maba untuk
pengenalan ke bagian-bagian fakultas isipol, kader tan malaka melakukan pendekatan yang
intens kepada maba.
Istirahat terakhir pada saat pkkmb, kader tan malaka tetep sama pada hari pertama yaitu
mengajak maba ke rayon tan malaka. Bedanya istirahat pada hari pertama dan kedua dengan hari
terakhir yaitu di hari pertama dan kedua cuma diisi dengan bincang-bincang santai dan sharing
mengenai kehidupan kampus sedangkan di hari terakhir diisi dengan pengenalan organisasi yang
ada di kampus. Yang paling diagungkan pada pengenalan organisasi ialah organisasi ekstra
kampus yaitu PMII, agar maba tertarik untuk gabung PMII. Pengenalan PMII kepada maba
berlangsung cukup lama. Di saat berlangsungnya pengenalan, kader tan malaka langsung
membagikan formulir pendaftaran kepada maba.
Itulah gambaran singkat mengenai gerakan PMII saat perekrutan anggota di rayon Tan
Malaka. Penulis mohon maaf sebesar-besarnya ketika ada salah kata atau menyinggung
seseorang. Sekian dan terimaksih.

Situbondo, 17 Juli 2022

Penulis