Anda di halaman 1dari 69

MODUL PESERTA DIKLAT

PENGENDALIAN HAMA DAN


PENYAKIT TANAMAN HIAS

Oleh :
Toni Suyono

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PENBERDAYAAN PENDIDIK DAN


TENAGA KEPENDIDIKAN PERTANIAN CIANJUR
2007
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

KATA PENGANTAR

Pusat pengembangan dan pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan


(PPPPTK) Pertanian Cianjur sebagai lembaga diklat, dituntut untuk dapat
menyelenggarakan diklat terstandar. Standarisasi diklat ini diwujudkan dalam bentuk
penulisan sisitem diklat.

SISDIKLAT PPPPTK Pertanian terdiri dari modul dan modul belajar peserta Diklat.
Modul fasilitator terutama berisi skenario proses pembelajaran yang akan
diselenggarakan, agar peserta diklat dapat belajar dengan benar dan mendapatkan
pengalaman belajar (learning eksperiences). Modul belajar peserta diklat terutama
berisi tentang lembar informasi sebagai bahan kajian, dan efektivitas belajar siswa
yang akan dilaksanakan dalam rangka membentuk kompetensi vokasional,
personal, keterampilan berpikir dan sosial skills.

Pendekatan paket pelatihan/judul modul mengacu pada Standar Kompetensi Kerja


Nasional Indonesia (SKKNI) pada setiap jenis profesi, sedangkan pelaksanaannya
mengacu pada pelatihan berbasis produksi / Production Based Training (PBT), hal
ini dimaksudkan agar diklat yang dilaksanakan mempunyai relevansi, baik secara
internal maupun eksternal,dan dilandasi tata nilai (Value System) dunia kerja seperti
disiplin dan produktivitas yang tinggi, taat asas, efisien dan mengacu pada mutu.

Melalui pendekatan ini, kegiatan diklat dapat dilaksanakan secara menyenangkan,


melibatkan peserta secara penuh, dilandasi oleh motivasi internal yang tinggi, dan
terbentuknya kerjasama diantara peserta.

Cianjur, Nopember 2007

Drs. Dedy H. Karwan, MM


NIP. 130 929 635

VEDCA-Bidang Holtikultura i
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PETA KEDUDUKAN MODUL v
GLOSARIUM vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL vi
CEK KEMAMPUAN AWAL viii
I PENDAHULUAN 1
A. Diskripsi 1
B. Sub Kompetensi 1
II PEMBELAJARAN 2
Tujuan Akhir pembelajaran 2
Sub kompetensi;
Melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman 2
A. Tujuan Antara 2
B. Materi melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman 2
C. Tugas 11
D. Test formatif 13
E. Faktor daftar evidence of learning 14

Sub kompetensi; Melakukan identifikasi tingkat serangan 15


A. Tujuan Antara 15
B. Materi melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit
tanaman 15
C. Tugas 20
D. Test formatif 23
E. Faktor daftar evidence of learning 23
Sub kompetensi; Memilih metode dan waktu pengendalian 25
A. Tujuan Antara 25
B. Materi memilih metode dan waktu pengendalian 25
C. Tugas 26

VEDCA-Bidang Holtikultura ii
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

D. Test formatif 29
E. Faktor daftar evidence of learning 29

Sub kompetensi; Menyiapkan sarana pengendalian 30


A. Tujuan Antara 30
B. Materi menyiapkan sarana pengendalian 30
C. Tugas 32
D. Test formatif 34
E. Faktor daftar evidence of learning 34

Sub kompetensi 36
Melakukan pengendalian HPT
A. Tujuan Antara 36
B. Materi Melakukan pengendalian HPT 36
C. Tugas 40
D. Test formatif 42
E. Faktor daftar evidence of learning 43

Sub kompetensi; Menuntaskan kegiatan pengendalian HPT 44


A. Tujuan Antara 44
B. Materi menuntaskan kegiatan pengendalian HPT 44
C. Tugas 45
D. Test formatif 48
E. Faktor daftar evidence of learning 48
III. EVALUASI 49
IV PENUTUP 57
Daftar pustaka 58

VEDCA-Bidang Holtikultura iii


Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

PETA KEDUDUKAN MODUL

Mengenal Ragam Tanaman Hias


BUDIDAYA
TANAMAN
SAYURAN
Menyiapkan Lahan Budidaya
Tanaman Hias

Menyiapkan Naungan dan


Rumah Kaca Untuk Pembibitan
Tanaman Hias

Menyiapkan Media Tanam


Tanaman Hias

Melaksanakan Perbanyakan
Tanaman Hias dengan Cara

BUDIDAYA BUDIDAYA Memberikan Perlakuan


TANAMAN TANAMAN HIAS Training/Pinching untuk
HORTIKULTURA Tanaman Hias

Mengaklimatisasikan Bibit
Tanaman Hias

Memberikan Zat Pengatur


Tumbuh (ZPT) pada Tanaman

Memupuk Tanaman Hias

Mengendalikan Hama dan


Penyakit Tanaman (HPT) pada
Tanaman Hias

Memanen Tanaman Hias

BUDIDAYA
TANAMAN BUAH- Mengemas Bunga Tanaman
BUAHAN Hias

VEDCA-Bidang Holtikultura iv
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

GLOSARIUM

Kompetensi : Spesifikasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang


dimiliki seseorang dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaan sesuai dengan persyaratan dunia kerja.
Kompetensi tersebut mencakup keterampilan;
melaksanakan pekerjaan rutin/ task skills, mengelola
pekerjaan/task managament skills, mengelola
kemungkinan kejadian dalam pekerjaan/contingency
management skills, mengelola lingkungan bekerja yang
berbeda job/role/environment skills.
Subkompetensi : Bagian dari kompetensi yang mengidentifikasikan tugas-
tugas yang harus dilakukan untuk mencapai kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja : Pernyataan evaluatif yang mendiskripsikan kerangka
kegiatan yang harus dikerjakan dan diperagakan pada
setiap sub kompetensi
Lingkup Belajar : Mengidentifikasikan kondisi, perlengkapan, materi, dan
lokasi dimana KUK akan diterapkan.
Bukti Belajar : Mendiskripsikan materi-materi yang diperlukan untuk
mencapai suatu kompetensi
Kompetensi Kunci : Mendiskripsikan kemampuan kunci yang diperlukan
untuk dapat menguasai kompetensi sesuai levelnya
Program Produktif Program yang memuat kompetensi-kompetensi yang
langsung dan secara spesifik mencirikan program
keahlian.
Program Adaptif Program yang memuat kompetensi-kompetensi yang
secara tidak langsung/langsung mendukung suatu
program keahliannya. Contoh; mata diklat mafikib,
bahasa inggris, komputer dan kewirausahaan.

VEDCA-Bidang Holtikultura v
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Penjelasan bagi fasilitator dalam memberikan layanan pembelajaran dengan modul


antara lain :
a. langkah-langkah pembejaran yang ditempuh, fasilitator menjelaskakn ruang
lingkup materi, kriteria keberhasilan penguasaan kompetensi dan strategi diklat
yang akan dilaksanakan.
b. Penguasaan konsep,fasilitator menugaskakn peserta diklat untuk mempelajari
modul secara mandiri di luar jam tatap muka, selanjutnya secara berkelompok
peserta ditugaskan melakukan diskusi ( topik minimal mengacu pada lembar
informasi yang telah didisain dalam modul, dan apabila masih dirasa kurang
dapat dikembangkan ) untuk menyamakan persepsi terhadap konsep dasar yang
dipelajari . kegiatan diskusi ini dipandu oleh widyaiswara. Setelah diskusi
fasilitator menugaskan peserta melakukanpresentasi hasil diskusi secara
bergantian, fasilitator memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk
mengjukakn pertanyaan, saran atau menambahkakn. Selanjutnya fasilitator
menugaskan peserta secara berkelompok memperbaiki hasil diskusi
berdasarkan saran/masukan dari kelompok lainnya atau saran dari widyaiswara.
c. Pengenalan fakta, fasilitator mengkoordinir peserta diklat untuk melakukan
observasi pengenalan fakta di masyarakat.melalui pengenalan fakta ini
diharapkan dapat mengetahui sikap apa yang dapat dipelajari dari aktifitas
masyarakat dalam memperkaya konsep yang sedang dipelajari, atau bagaimana
menggunakan konsep yang sedang dipelajari untuk kinerja masyarakat dalam
melakukan aktivitasnya.
d. Refleksi, fasilitator mengkoordinir peserta diklat menyusun refleksi apa yang
akan dilaksanakan terhadap kompetensi dasar.kompetensi yang sedang
dipelajari berdasarkan hasil kajian konsep dasar dan fakta yang ada di
masyarakat.
e. Menyusun analisis dan sintetis. Fasilitator mengkoordinir peserta diklat
melakukan analisis terhadap tingkat keseuaian daya dukung yang ada untuk
melaksanakan hasil refleksi. Sintesis dilakukan untuk melakukan
rekonstruksi/modifikasi hasil refleksi dengan memperhatikan potensi dan daya
dukung yang tersedia, agar yang sedang dipelajari dapat tercapai.

VEDCA-Bidang Holtikultura vi
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

f. Mengimplementasikan. Fasilitator mengkoordinir kegiatan penyusunan


perencanaan kerja berdasarakan hasil sintesis. Dalam penyusunan rencana
kerja termasuk kriteria keberhasilan, pelaksanaan kegiatan termasuk pembagian
tugas, mengamati proses, melakukan evaluasi hasil kegiatan, diskusi terhadap
hasil kegiatan, membuat kesimpulan dan umpan balik/rekomendasi terhadap
konsep yang ada setelah dilakukan analisis dan sintesis.
g. Sertifikasi, fasilitator mempersiapkan kegiatan uji kompetensi dan sertifikasi
setelah peserta menyelesaikan suatu unit kompetensi. Sertifikasi dilakukan oleh
eksternal dan menggunakan portofolio hasil belajar. Evidence of learning.
h. Fasilitator mengkoordinir pengumpulan portofolio hasil setiap kegiatan belajar
(mulai dari penguasaan konsep dan tugas-tugas diskusi, mengenal fakta, hasil
refleksi, hasil analisis, hasil sintesis, hasil penyusunan rencana kegiata (rencana
kerja, implementasi, hasil pengamatan/recordning, hasil evaluasi ketercapaian,
rekomendasi dan umpan balik.

VEDCA-Bidang Holtikultura vii


Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

CEK KEMAMPUAN AWAL

Kondisi
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah Anda melakukan identifikasi jenis
hama dan penyakit tanaman
1.1 Apakah kegiatan identifikasi jenis hama dan

penyakit tanaman dilaksanakan berdasarkan


pengamatan lapang
1.2 Apakah keadaan fisik tanaman diperhatikan
secara teliti
1.3 Apakah jenis hama dan penyakit yang terdapat
pada tanaman diperhatikan secara teliti sejak
dini
1.4 Apakah menyebutkan dan mencatat nama (lokal
dan latin) jenis hama dan penyakit
1.5 Apakah prosedur pelaksanaan kegiatan dikuasai
dengan sesuai dengan pedoman
2 Apakah Anda melakukan identifikasi tingkat
serangan
2.1 Apakah kegiatan dilaksanakan berdasarkan

pengamatan lapang
2.2 Apakah keadaan fisik gejala serangan yang

timbul pada tanaman diperhatikan secara teliti


2.3 Apakah tingkatan serangan tiap tanaman dicatat

secara teliti
2.4 Apakah prosedur pelaksanaan kegiatan dikuasai
sesuai dengan pedoman..

VEDCA-Bidang Holtikultura viii


Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Kondisi
No Pernyataan Ya Tidak
3 Apakah Anda memilih metode dan waktu
pengendalian
3.1 Apakah prosedur pelaksanaan kegiatan dan
kelengkapan alat dan bahan untuk penentuan
metode dan waktu pengendalian hama dan
penyakit dikuasai dengan benar sesuai dengan
pedoman baku budidaya tanaman hias
3.2 Apakah efektifitas metoda pengendalian
ditentukan berdasarkan pertimbangan jenis HPT,
tingkat serangan dan keamanan lingkungan
3.3 Apakah efektifitas waktu pengendalian dalam
berbagai tingkat serangan ditentukan dengan
teliti
3.4 Apakah ketersediaan alat dan bahan diperiksa
dengan teliti
4 Apakah Anda menyiapkan sarana
pengendalian
4.1 Apakah prosedur pelaksanaan kegiatan dan
kelengkapan alat dan bahan untuk pengendalian
hama dan penyakit dikuasai dengan benar
sesuai dengan pedoman baku budidaya tanaman
hias
4.2 Apakah ketersediaan alat dan bahan diperiksa
dengan teliti
4.3 Apakah sarana pengendalian OPT disiapkan
sesuai hasil identifikasi jenis gangguan pada
tanaman
4.4 Apakah perangkap OPT yang dipasang sesuai
dengan jenis serangan yang menyerang
tanaman

VEDCA-Bidang Holtikultura ix
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Kondisi
No Pernyataan Ya Tidak
4.5 Apakah sarana pengendalian yang disiapkan
sesuai dengan metode pengendalian
4.6 Apakah keadaan fisik sarana pengendalian
diperiksa dengan teliti
5 Apakah Anda melakukan pengendalian HPT
5.1 Apakah prosedur pelaksanaan kegiatan dan
kelengkapan alat dan bahan untuk pengendalian
hama dan penyakit dikuasai dengan benar
sesuai dengan pedoman baku budidaya tanaman
hias
5.2 Apakah kesiapan alat dan kelengkapan alat dan
bahan diperiksa secara teliti
5.3 Apakah pengendalian hama dan penyakit
dilakukan berdasarkan tingkat serangan
5.4 Apakah faktor-faktor keselamatan dan kesehatan
kerja dipatuhi sesuai prosedur
6 Apakah Anda menuntaskan kegiatan
pengendalian HPT
6.1 Apakah kondisi akhir pengendalian hama dan
penyakit sesuai dengan standar baku budidaya
tanaman hias
6.2 Apakah alat penyiapan dan pelaksanaan
pengendalian HPT dirawat, diperiksa dan
disimpan untuk siap digunakan kembali
6.3 Apakah faktor-faktor keselamatan dan kesehatan
kerja dipatuhi sesuai prosedur

VEDCA-Bidang Holtikultura x
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

BAB I PENDAHULUAN

A. Diskripsi
Produk tanaman hias yang bermutu merupakan suatu kebutuhan bagi pencinta
tanaman hias. Namun demikian, dalam upaya penyediaan produk tanaman
bermutu tersebut secara teknis terdapat suatu kendala antara lain oleh adanya
gangguan organisme pengganggu seperti Hama dan Penyakit Tanaman.
Kegiatan pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Hias seperti juga halnya
pengendalian hama dan penyakit pada tanaman-tanaman lainnya memerlukan
suatu tahapan kegiatan yang perlu dilakukan secara cermat sehingga hama dan
penyakit tersebut dapat diatasi secara tuntas sehingga diperoleh produk
tanaman hias yang berkualitas sesuai permintaan pasar.

Modul Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Hias dirancang dalam satu
kesatuan utuh dalam pencapaian penguasaan kompetensi. Hasil akhir adalah
Anda mampu melakukan tugas/pekerjaan hingga mencapai kategori kompeten
dalam melakukan tindakan pengendalian hama dan penyakit tanaman hias.

B. Sub Kompetensi
Ruang lingkup sub kompetensi mengendalikan organisme pengganggu tanaman
1. Melakukan Identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman
2. Melakukan Identifikasi tingkat serangan
3. Memilih metode dan waktu pengendalian
4. Menyiapkan sarana pengendalian
5. Melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman
6. Menuntaskan kegiatan pengendalian hama dan penyakit tanaman

VEDCA-Bidang Holtikultura 1
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

BAB II PEMBELAJARAN

Tujuan Akhir pembelajaran


Setelah mempelajari kompetensi ini peserta diklat mampu mengendalikan
organisme pengganggu tanaman pada tanaman hias

Sub kompetensi
Melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman

A. Tujuan Antara
Peserta mampu melakukan Identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman

B. Materi melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman


.
1. Melaksanakan kegiatan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman
berdasarkan pengamatan lapang
Pengamatan lapang dilakukan dengan tahapan kegiatan, seperti; pembuatan
petak pengamatan, penentuan tanaman sampel, pengambilan sampel
tanaman, pengamatan sampel hama dan penyakit

Pengamatan lapang dilakukan terhadap sampel hama dan penyakit, yang


diambil dari lapang/lahan tanaman. Untuk memperoleh sampel hama yang
menyerang tanaman hias, seperti; serangga atau tungau dapat
menggunakan perangkap seperti botol perangkap, lampu perangkap,
menggunakan jaring serangga (sweep net), menangkapnya langsung
dengan tangan, atau menggunakan kuas untuk menangkap jenis kutu-kutu
dll..
Untuk mengambil sampel bagian tanaman yang terserang hama dapat
dilakukan dengan cara mengambil langsung bagian tanaman yang
mengalami kerusakan dengan memotongnya menggunakan pisau atau
digunting.
Bagi serangga hama kupu-kupu, sampel dapat dibawa ke laboratorium
setelah terlebih dahulu dimasukkan ke dalam semacam amplop, prosedur

VEDCA-Bidang Holtikultura 2
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

membuat amplop dan memasukkan kupu-kupu kedalam amplop, adalah


sebagai berikut; Pertama-tama siapkan kertas, kemudian lipat kertas tsb
membentuk segitiga lalu lipat sisa lipatan segitiga tsb sebagai penutup
amplop Untuk hama berbentuk ulat, ngengat, kumbang dan kutu-kutu perlu
dimasukkan kedalam botol atau kantong plastik, dengan menggunakan
pinset atau kuas. Bagian tanaman yang terserang hama atau penyakit dapat
dibawa setelah dimasukkan kedalam kantong plastik.
2. Memperhatikan keadaan fisik tanaman secara teliti

Keadaan fisik tanaman yang perlu diperhatikan secara teliti, adalah; Keadaan
fisik tanaman yang mengalami kerusakan oleh sebab hama dan Keadaan
fisik tanaman yang mengalami kerusakan oleh sebab penyakit

3. Memperhatikan Jenis hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman


Jenis hama yang terdapat pada tanaman dapat dikelompokkan menjadi 2,
yakni;
a. Hama dari kelompok hewan vertebrata, seperti gajah, babi hutan, tikus
dan sebagainya
b. Hama dari kelompok in-vertebrata, utamanya serangga
Jenis penyakit yang terdapat pada tanaman dapat dikelompokkan
berdasarkan penyebabnya, yakni;
a. Penyakit patogenik, oleh sebab patogen seperti cendawan, bakteri, virus
b. Penyakit fisiologik, oleh sebab faktor kekurangan unsur hara dan faktor
lingkungan seperti temperatur, kelembaban, angin, cahaya, panas, dsb
4. Menyebutkan dan mencatat nama (lokal dan latin) jenis hama dan penyakit
secara teliti sejak dini
Jenis hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman hias adalah sebagai
berikut :
Hama
a. Tungau/kutu perisai
• Gejala: menempel pada pelepah daun; berwarna kemerahan
jumlahnya banyak; bekas serangan berupa bercak hitam dan
merusak daun.

VEDCA-Bidang Holtikultura 3
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

• Pengendalian: digosok dengan kapas dan air sabun; apabila


serangan sudah parah, harus disemprot insektisida dengan dosis 2
cc/liter.
b. Semut
• Gejala: merusak akar dan tunas muda yang disebabkan oleh
cendawan.
• Pengendalian: pot direndam dalam air dan ciptakan lingkungan bersih
di sekitar rak/sebaiknya pot digantung
c. Belalang
• Gejala: pinggiran daun rusak dengan luka bergerigi tak beraturan.
Untuk jenis belalang berukuran kecil, perlu pengamatan cermat.
• Pengendalian: segera semprotkan insektisida yang bersifat racun
kontak/yang sistematik; bila jumlahnya sedikit bisa langsung
dimusnahkan/dibunuh.
d. Trips
• Gejala: menempel pada buku-buku batang dan daun muda;
menimbulkan bercak abu-abu dipermukaan daun dan merusak bunga
hingga bentuk bunga tidak menarik.
• Pengendalian: secara periodik dan teratur pot anggrek disemprot
Insektisida
e. Kutu babi
• Gejala: kerusakan yang ditimbulkan seperti akibat semut; tapi tidak
menyerang tunas daun.
• Pengendalian: perendaman dapat mengusir kutu babi dari pot
anggrek.
f. Keong
• Gejala: menyerang lembaran daun anggrek.
• Pengendalian: dalam jumlah sedikit cukup diambil/dibunuh; bila
jumlah banyak perlu memakai insektisida/dijebak dengan bubuk prusi.
g. Red Spinder
• Gejala: bercak putih di bagian bawah daun; permukaan atas menjadi
kuning dan lama kelamaan daun mati.

VEDCA-Bidang Holtikultura 4
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

• Pengendalian: bila sedikit cukup diambil dengan menggunakan


isolatip lalu dibakar/menggosok daun dengan alkohol; apabila
banyak maka perlu menggunakan insektisida dengan bahan aktif
diazinon, dicofol.
h. Kumbang
• Gejala: yang terserang akan berlubang-lubang khusus kumbang
penggerek
batang kerusakannya berupa lubang di tengah batang dan tidak
nampak dari luar; Larvanya yang menetas dari telur merusak daun
anggrek.
• Pengendalian: menyemprotkan tanaman yang diserang dengan
menggunakan insektisida
sistemik secara rutin; bersihkan pot dari kepompong dan telur
kumbang dengan
jalan memindahkannya ke pot baru dan media tanam yang baru pula

i. Ulat daun
• Gejala: menyerang daun, kuncup bunga, tunas daun maupun bunga
yang sedang mekar.
• Pengendalian: kalau jumlahnya sedikit (2–5 ekor) dapat dibunuh
dengan
tangan; bila banyak dapat menggunakan insektisida sistemik;
tanaman yang telah diserang sebaiknya dipisahkan dengan tanaman
yang masih sehat.

j. Kepik
• Gejala: menghisap cairan daun tanaman anggrek, sehingga
menyebabkan bintik putih/kuning; tanaman yang diserang lama
kelamaan akan gundul dan tidak berhijau daun lagi.
• Pengendalian: semprotkan insektisida yang sama seperti untuk
membasmi serangga lainnya, seperti ulat, kumbang dan trips.

VEDCA-Bidang Holtikultura 5
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

k. Kutu tudung
• Gejala: daun menjadi kuning, tidak sehat, lalu berwarna coklat dan
mati.
• Pengendalian: seperti halnya membasmi ulat kumbang dan trips.

Penyakit
a. Penyakit buluk
• Sering terdapat di dalam media tanam, kultur spora cendawan ini
terbawa oleh biji anggrek karena tutup botol tidak steril. Gejala: biji
anggrek tidak mampu berkecambah dan persemaian dalam botol
akan gagal; kecambah yang telah tumbuh kalau diserang cendawan
ini akan mati/layu.
• Pengendalian: pada awal serangan media agar dikeluarkan dari botol,
lalu botol ditutup kembali, dilakukan dengan steriil; kalau kecambah
anggrek terlanjur besar, segera dikeluarkan dari botol dan dicuci
dengan fungisida lalu kecambah ditanam dalam pot.
b. Penyakit rebah kecambah
• Merupakan penyakit anggrek selama masih dalam persemaian.
Penyebaran penyakit ini lewat air.
• Gejala: semula berupa bercak kecil bening pada permukaan
daun, lalu melebar, menulari ke atas sampai pada titik tumbuh pada
tunas serta ke bawah hingga ujung akar, kecambah anggrek akan
membusuk dan mati
• Pengendalian: bibit yang sakit sebaiknya segera dibuang, dibakar
sampai musnah. Pot dan kumpulan kecambah dikeringkan dan
disemprot dengan fungisida.
c. Penyakit bercak coklat
• Kecambah jenis Phalae-nopsis sangat peka terhadap bakteri ini,
terutama pada cuaca sangat lembab. Infeksi melalui daun basah atau
di bekas luka pada daun.
• Sentuhan daun yang sakit pada daun sehat dapat menularkan
penyakit ini.

VEDCA-Bidang Holtikultura 6
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

• Gejala: bercak kecil bening pada pucuk daun. Dalam beberapa hari
dapat meluas ke seluruh kompot, daun kecambah anggrek menjadi
rusak dan mati. Penyakit ini sangat ganas, karena mematikan dan
cepat menular.
• Pengendalian: sangat sulit penyakit ini pada awal serangan. Pada
serangan yang parah, tidak ada jalan lain kecuali memusnahkan
seluruh kecambah anggrek
d. Penyakit bercak hitam
• Pada tanaman anggrek yang, penyakit ini cepat menular malalui akar
dan alat
yang tidak sterill
• Gejala: timbul warna coklat kehitaman pada bagian tanaman
yang terserang. Mulai dari daun ke atas sampai ke tunas dan ke
bawah hingga
ujung akar. Tanaman terlambat tumbuh, kerdil dan mengakibatkan
kematian.
• Pengendalian: bagian yang terserang dipotong dan dibuang atau
disemprotkan fungisida; alat-alat potong disiram alkohol/dibakar
sebelum digunakan
e. Penyakit busuk akar
• Penyebab: cendawan Rhizoctonia Solani. Gejala: akar leher
membusuk mencapai rhizoma dan umbi batang, daun dan umbi
batang menguning, berkeriput, tipis dan bengkok, tanaman kerdil dan
tidak sehat.
• Pengendalian: semua bagian tanaman yang sakit dipotong dan
dibuang; bekasnya disemprot dengan fungisida (Benlate)
f. Penyakit layu
• Penyebab: cendawan Fusarium Oxyporium.
• Gejala: mirip serangan penyakit busuk akar, namun pada rhizoma
terdapat garis-garis, atau lingkaran berwarna ungu. Pada serangan
berat, seluruh rizhoma menjadi ungu, diikuti pembusukan pada umbi
batang, tanaman sangat tidak sehat.

VEDCA-Bidang Holtikultura 7
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

• Pengendalian: bagian yang terserang dibuang lalu bekasnya


disemprotkan Benlate. Tanaman segera dipindahkan ke media tanam
baru, yang masih segar dan bersih. Usahakan terdapat aliran udara
yang lancar di sekitar tanaman
g. Penyakit busuk
• Penyebab: cendawan Sclerotium Rolfsi. Gejala: terdapat bintil-bintil
kecil berwarna coklat pada bagian tanaman yang terkena penyakit.
• Pengendalian: bagian tanaman yang sakit dipotong dan dibuang.
Media tanaman dan seluruh pot didesinfektan dengan larutan formalin
4 % ataupun fungisida/antibiotik Natrippene 0,5 % selama 1 jam.
h. Penyakit bercak coklat
• Gejala: bercak coklat pada permukaan daun, lalu menyebar
keseluruh bagian tanaman.
• Pengendalian: membuang semua bagian yang sakit, lalu semprotkan
fungisida/ antibiotika Streptomycin atau Physan 20.
i. Penyakit busuk lunak
• Penyebab: bakteri Erwinia Cartovora. Gejala: daun dan akar
membusuk serta berbau. Penyakit ini cepat sekali meluas namun
khusus pada rhizoma dan umbi batang, penyebarannya agak lambat.
• Penanggulangan: peralatan kebun harus steril, bagian yang sakit
dipotong dan dibuang. Semprotkan Physan 20, pot tanaman
disemprot dengan formalin 4 %.
j. Penyakit bercak bercincin
• Penyebab: virus TMVO (Tobacco Mozaic Virus Odontoglos-sum).
Gejala: timbul
5. Prosedur pelaksanaan kegiatan dikuasai sesuai dengan pedoman
6. Prosedur identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman dapat diuraikan
sebagai berikut; melakukan pengamatan lapang , memperhatikan keadaan
fisik tanaman secara teliti, memperhatikan Jenis hama dan penyakit yang
terdapat pada tanaman, menyebutkan dan mencatat nama (lokal dan latin)
jenis hama dan penyakit secara teliti sejak dini berdasarkan referensi

VEDCA-Bidang Holtikultura 8
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Lembar Kerja
Mengidentifikasi gejala kerusakan tanaman

1. Tujuan
Peserta mampu Mengidentifikasi gejala kerusakan tanaman
2. Alat dan bahan
Alat tulis
Lahan tanaman
3. Langkah kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Amati gejala kerusakan pada tanaman berdasarkan bentuk
kerusakannya
c. Gambarkan pada tabel hasil pengamatan bentuk-kerusakan tersebut
(Gunakan tabel 2).
d. Deskripsikan ciri-ciri bentuk-kerusakan tersebut sesuai dengan fakta
yang ada p-ada tabel(Gunakan tabel 2).
e. Amati gejala kerusakan pada tanaman berdasarkan perubahan warna
dan kenampakan permukaannya
f. Gambarkan pada tabel hasil pengamatan perubahan warna dan
kenampakan permukaannya tersebut (Gunakan tabel 2).
g. Deskripsikan ciri-ciri perubahan warna dan kenampakan
permukaannya
tersebut sesuai dengan fakta yang ada (Gunakan tabel 2)
h. Cocokkan gejala kerusakan yang sudah diamati dengan kunci
deskripsi hama dan penyakit tanaman atau cocokkan dengan
referensi yang ada

VEDCA-Bidang Holtikultura 9
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Tabel 1. Identifikasi Gejala Kerusakan Tanaman.

Bentuk Kerusakan Kecocokan dengan


Nama
Deskripsi kunci deskripsi atau
Tanaman Gambar
Ciri-ciri referensi yang ada
* Contoh
Dendrobium Bercak coklat pada Ada kecocokan dengan
permukaan daun penyakit bercak coklat
oleh bakteri Erwinia

…………….. ……………… ………………… ……………………..

VEDCA-Bidang Holtikultura 10
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

C. Tugas-Tugas
1. Penguasaan Konsep
• Anda akan melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman
Anda akan melakukan kegiatan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman
berdasarkan pengamatan lapang apa tidak, jelaskan alasannya!.
• Apa yang akan Anda lakukan bila dalam melakukan identifikasi jenis hama
dan penyakit tanaman tidak diketemukan hama di lahan yang Anda amati?
• Setelah.kegiatan melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit
tanaman selesai dilakukan, ternyata masih ada hama dan penyakiut yang
belum dapat dikenali, apa kira-kira yang menjadi penyebabnya?.
• Prosedur apa yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan
melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman?
• Penggunaan alat bantu identifikasi apa yang cocok digunakan dalam
kegiatan melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman, jelaskan!
• Bahan apa yang akan Anda pilih sebagai bahan melakukan identifikasi
jenis hama dan penyakit tanaman? jelaskan alasannya!
2. Mengenal Fakta
• Melakukan observasi, peserta melakukan observasi dikoordinir oleh
widyaiswara, kegiatan observasi ke masyarakat tanaman hias
(pengusaha, industri tanaman hias) dalam kegiatan melakukan
Identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman.
• Observasi dilakukan secara berkelompok pada tempat yang berbeda
• Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana masyarakat
melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman Dari hasil
observasi ini selanjutnya merumuskan kegiatan apa yang dilakukan
masyarakat dan mampu memberi kontribusi secara positif tapi belum ada
pada konsep dasar, mengidentifikasi apa yang ada pada konsep dasar
tapi belum dilakukan oleh masyarakat dan dilakukan akan mampu
memberi kontribusi dalam meningkatkan pengetahuan tentang
melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman Saran apa yang
dapat diberikan untuk memperbaiki kegiatan melakukan identifikasi jenis
hama dan penyakit tanaman

VEDCA-Bidang Holtikultura 11
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

3. Merefleksikan
• Setelah peserta diklat melakukan penguasaan konsep dan mengenal
fakta, selanjutnya peserta diklat melakukan refleksi bagaimana anda
akan melakukan kegiatan melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit
tanaman, berdasarkan konsep dasar dan hasil observasi melakukan
identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman di masyarakat
4. Melakukan analisis dan sintesis
• Analisis daya dukung, peserta diklat melakukan kegiatan analisis daya
dukung yang tersedia ditempat praktik untuk mengetahui tingkat
kesesuaiaany dalam kegiatan melakukan identifikasi jenis hama dan
penyakit tanaman Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok.
• Sintesis, peserta diklat melakukan kegiatan sintesis terhadap hasil
refleksi . melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman dan
hasil analisis terhadap tingkat kesesuaian daya dukung. Apabila terdapat
ketidak sesuaian terhadap daya dukung, perserta diklat melakukan
rekonstruksi/modifikasi terhadap hasil refleksi dalam kegiatan .
melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman Kegiatan
rekonstruksi ini tetap memperhatikan parameter persyaratan
pengendalian hama dan penyakit tanaman
5. Menyusunan dan melaksanakan rencana kerja
• Peserta diklat secara berkelompok menyusun/membuat alternatif-
alternatif rencana melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit
tanaman rencana kerja/proposal memuat metode, kriteria keberhasilan,
waktu pencapaian dan jadwal kegiatan, serta pembagian tugas kelompok
• Pengambilan keputusan/menetapkan rencana kerja.
Secara berkelompok peserta diklat mengambil keputusan/menetapkan
alternatif rencana melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit
tanaman yang akan dilaksanakan dengan memperhatikan daya dukung
dan persyaratan teknis dalam melakukan identifikasi jenis hama dan
penyakit tanaman Apabila ada kesulitan peserta diklat dapat
mendiskusikan dengan fasilitator.

VEDCA-Bidang Holtikultura 12
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

• Penetapan peran masing-masing individu dalam kelompok


Kelompok menyusun pembagian tugas dan menentukan peran setiap
anggota kelompok.
• Melaksanakan rencana kerja, peserta diklat melakukan kegiatan.
identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman mengacu pada rencana
kerja melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman yang telah
disepakati.
• Proses pengamatan dan pencatatan, peserta diklat melakukan
pengamatan dan pencatatan data kegiatan melakukan identifikasi jenis
hama dan penyakit tanaman yang dilaksanakan. Lembar pengamatan
disiapkan peserta diklat setelah mendapat persetujuan fasilitator.
• Evaluasi dan diskusi terhadap hasil kegiatan
Peserta diklat melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
dan perencanaan standar kerja yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.
• Peserta diklat melakukan diskusi terhadap hasil kegiatan dan hasilnya
dibandingkan dengan rancangan kerja dan konsep-konsep yang telah
dirumuskan sebelumnya.
• Proses penyusunan kesimpulan dan memberikan umpan balik, peserta
diklat secara berkelompok menyusun umpan balik/rekomendasi terhadap
metode melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit tanaman untuk
mendapatkan hasil yang optimal. Perumusan umpan balik ini juga harus
mempertimbangkan dasar teori, fakta dan kondisi hasil kerja.

D. Tes
• Sebutkan tiga tipe utama alat mulut serangga jelaskan masing-masing type
tersebut!
• Sebutkan 3 (tiga) jenis hama tanaman hias dan jelaskan bentuk kerusakan
yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis!
• Sebutkan 3 (tiga) jenis mikroorganisme penyebab penyakit tanaman hias dan
jelaskan bentuk kerusakan yang ditimbulkan oleh masing-masing jenis
mikroorganisme tersebut!

VEDCA-Bidang Holtikultura 13
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

E. Daftar Evidence of Learning yang Harus Dikumpulkan


• Hasil perumusan pengusaan konsep dan tugas-tugas diskusi, presentasi dan
hasil perumusan tentang melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit
• Hasil observasi mengenai fakta dimasyarakat tanaman hias tentang
melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit
• Hasil refleksi tentang melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit.
• Hasil analisi tentang melakukan identifikasi jenis hama dan penyakit
• Hasil sintesis tentang mengenal melakukan identifikasi jenis hama dan
penyakit
• Hasil penyusunan rencana kegiatan tentang melakukan identifikasi jenis
hama dan penyakit
• Hasil pengamatan/recording tentang melakukan identifikasi jenis hama dan
penyakit
• Hasil evaluasi kecapaian tentang melakukan identifikasi jenis hama dan
penyakit
• Kesimpulan dan rekomendasi/umpan balik tentang melakukan identifikasi
jenis hama dan penyakit

VEDCA-Bidang Holtikultura 14
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Sub kompetensi
Melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit tanaman

A. Tujuan Antara
Peserta mampu melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit
tanaman

B. Materi melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit tanaman

. 1. Melaksanakan kegiatan identifikasi tingkat serangan berdasarkan pengamatan


lapang

Pengamatan lapang dilakukan terhadap sampel tanaman yang rusak oleh


hama dan penyakit , karena itu perlu dilakukan pengambilan sampel/ contoh
tanaman yang akan diamati untuk dapat mengetahui tingkat serangan hama
atau penyakit
2. Memperhatikan secara teliti keadaan fisik gejala serangan yang timbul pada
tanaman
Sebelum memperhatikan dengan teliti keadaan fisik gejala serangan yang
timbul pada tanaman terlebih dahulu kita perlu mengetahui bagaimana
bentuk-bentuk keadaan fisik dari gejala serangan hama dan penyakit
a. Keadaan fisik gejala serangan hama

Berdasarkan gejala serangan atau bentuk kerusakannya pada suatu


tanaman, dapat diketahui hama apa yang melakukan kerusakan pada
suatu tanaman, karena setiap hama akan meninggalkan bekas
aktifitasnya di suatu tanaman.

Hama dari kelompok hewan vertebrata, seperti gajah, babi hutan, tikus
dan sebagainya akan meninggalkan jejak, gejala serangan atau bentuk
kerusakan yang jelas berdasarkan kebiasaan hewan tersebut merusak,
misalnya gajah akan meninggalkan jejak atau bentuk kerusakan berupa
injakannya, tumburan badannya, atau kerusakan oleh belalainya.

VEDCA-Bidang Holtikultura 15
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Hama dari kelompok in-vertebrata, utamanya serangga akan


meninggalkan bentuk kerusakan sesuai dengan type mulut dari pada
serangga yang melakukan serangan.
Ada beberapa type mulut serangga yang masing-masing type
menyebabkan kerusakan dengan bentuk yang berbeda-beda.
Berdasarkan type mulut ini dapat diketahui jenis hama yang melakukan
serangan.
Paa dasarnya alat mulut serangga dapat digolongkan menjadi tiga tipe
utama, yaitu;
1) Mandibulate untuk memotong/menggigit dan mengunyah bahan
makanan padat,
2) Haustelate untuk mengambil bahan cair atau bahan makanan yang
terlarut.
3) Kombinasi, untuk mengambil bahan makanan padat atau cair
Kemudian ketiga tipe tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi
beberapa tipe, seperti pada tabel berikut;
Tabel 1.Empat contoh type mulut serangga hama :

No Tipe Mulut Bentuk Kerusakan/gejala Kelompok serangga


serangan hama
1 Menggigit- Adanya bekas gigitan Lepidoptera,
mengunyah yang dimulai dari pinggir Coleoptera,
daun, dan atau adanya Orthoptera. Contoh ,
bekas gigitan pada bagian diantaranya;
tengah daun Spodoptera sp.,
Agrotis sp., Heliothis
sp., Oryctes sp
2 Menusuk- Bercak merah/coklat/hitam Hemiptera, contoh:
mengisap bekas hisapan pada daun, Kepik; Walang sangit
buah, atau batang
tanaman atau adanya
puru/bintil pada daun atau
buah

VEDCA-Bidang Holtikultura 16
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

No Tipe Mulut Bentuk Kerusakan/gejala Kelompok serangga


serangan hama
3 Meraut- Adanya bercak-bercak Thysanoptera, contoh;
mengisap putih pada daun da daun Thrip sp
menjadi salah bentuk
4 Menggerek Adanya bekas gerekan Diptera (larva)
pada daun (tertutup oleh Coleoptera
kulit luar daun/epidermis),
gerekan pada ranting,
cabang atau batang
tanaman

Jenis hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman diperhatikan


secara teliti sejak dini
b. Keadaan fisik gejala serangan penyakit
Gejala serangan penyakit dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Hiperplasia

Hiperplasia adalah pertumbuhan luar biasa oleh perpanjangan


atau pembesaran sel-sel, dinamakan juga hipertropi yang
menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dari suatu organ
tumbuhan dari segi ukuran, seperti keriting (curl), kudis(scab),
Puru-puru(gall), bintil-bintil (knots).

2) Hipoplasia

Hipoplasia adalah pertumbuhan yang mengecil dari bagian


tumbuhan dengan kekurangan sel-sel, seperti kerdil, tanaman
tidak dapat mencapai ukuran yang normal, disebabkan oleh,
infeksi bakteri, virus

VEDCA-Bidang Holtikultura 17
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

3) Kekeringan atau layu

Ciri penyakit layu ialah gugurnya daun-daun yang diikuti keringnya


batang dan matinya tunas-tunas kadang akar tidak berfungsi lagi,
hal ini dapat disebabkan bakteri, jamur, nematoda, larva
Coleoptera, larva Diptera, larva Lepidoptera, atau oleh rayap.
Misalnya serangan bakteri Pseudomonas sp , menyerang
pembuluh pengangkut pada tanaman sehingga pembuluh tsb
penuh bakteri, jalan air terhambat tak bisa mencapai daun,
akhirnya daun menjadi layu.
Tanaman layu oleh sebab pathogen ini, apabila batangnya
dipotong melintang akan kelihatan penampang melintang
berwarna coklatapabila kita pijat akan keluar lendir yang berwarna
putih yang merupakan massa jutaan bakteri, sedangkan tanaman
yang layu oleh sebab cendawan tidak mengeluarkan lendir.
4) Nekrosa

Merupakan matinya beberapa jaringan tanaman oleh karena


jamur, bakteri, virus, defisiensi unsur hara atau oleh sebab
serangga.
Beberapa contoh nekrosa, antara lain adalah;
• Bercak-bercak daun (leaf spot), adalah bercak nekrosa yang
mempuyai batas-batas tegas, disebabkan oleh jamur,
merupakan hasil inpeksi lokal, dimana pertumbuhan jamur
terhalang oleh jaringan pemisah, misalnya infeksi oleh
Cercospora sp pada tanaman kacang-kacangan dsb

• Holonecrosa berupa garis (streak) dan jalur (stripe),


• Busuk kering (dry rot) busuk basah (wet rot)
• Busuk basah, adalah nekrosa berlendir dan basah. Contoh
dari bakteri Erwinia carotovora, tanaman yang terserang
daunnya bercak berair kemudian warnanya berubah menjadi
kecokklatan, busuk lunak berlendir, bakteri ini banyak
menyerang tanaman sayuran, dan baru menyerang apabila
ada bagian tanaman yang luka

VEDCA-Bidang Holtikultura 18
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

5) Terjadinya perubahan warna bagian tumbuhan, dapat berupa;

a. Daun menguning; karena serangan jamur, bakteri, virus,


kekurangan air, atau karenan defisiensi
b. Bercak kuning karena infeksi virus daun menjadi mozaik.,
karena defisiensi unsur hara,dsb
c. Bercak coklat karena infeksi cendawan

3. Mencatat tingkat serangan tiap tanaman secara teliti


Tingkat serangan hama atau penyakit pada seluruh areal tanaman dapat
dihitung dengan menggunakan rumus;
P = A/B x 100%
P = Prosentase tingkat serangan hama/penyakit
A = Banyaknya tanaman yang terserang
B = Banyaknya tanaman yang diamati
Misalkan; dari 1.000 pot tanaman Anggrek yang diamati 20 pot diantaranya
terserang hama Thrip sp, maka prosentase tingkat serang hama Thrip
adalah P = 20/1.000 x 100 % = 2 %
Untuk menghitung tingkat serangan hama atau penyakit tiap tanaman
Diperlukan skoring dan kriterium dari setiap bentuk kerusakan tanaman,
seperti contoh berikut;
SKOR KRITERIUM
5 Kerusakan > 80 %
4 Kerusakan 61- 80 %
3 Kerusakan 41-60 %
2 Kerusakan 21 – 40 %
1 Kerusakan 1 – 20 %
0 Kerusakan 0 %

Selanjutnya tingkat serangan hama atau penyakit tiap tanaman dapat


dihitung dengan menggunakan rumus;

I = ∑(n x s)/N x S x 100%

VEDCA-Bidang Holtikultura 19
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

n = Jumlah bagian tanaman yang terserang pada setiap kriterium


N = Jumlah bagian tanaman yang diamati
s = skor dari bagian tanaman yang terserang
S = Skor dari kriterium tertinggi

4. Menguasai Prosedur pelaksanaan kegiatan sesuai dengan pedoman


Prosedur pelaksanaan kegiatan melakukan Identifikasi tingkat serangan
hama dan penyakit tanaman, adalah; melakukan pengamatan lapang,
memperhatikan keadaan fisik gejala serangan yang timbul, mencatat
tingkatan serangan tiap tanaman

C. Tugas-Tugas
1. Penguasaan Konsep
• Apabila Anda akan melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan
penyakit tanaman, apakah Anda akan mencatat tingkat serangan tiap
tanaman secara teliti apa tidak, jelaskan alasannya.
• Apa yang akan Anda lakukan bila dalam melakukan Identifikasi tingkat
serangan hama dan penyakit tanaman diketemukan tingkat serangan
yang amat berat pada satu jenis tanaman
• Setelah melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit
tanaman selesai dilakukan, ternyata.semua tanaman mengalami gejala
kerusakan dengan bentuk yang sama, apa kira-kira yang menjadi
penyebabnya.
• Prosedur apa yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan
melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit tanaman
• Penggunaan alat hitung apa yang cocok digunakan dalam kegiatan
melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit tanaman
jelaskan
• Bahan apa yang akan Anda pilih sebagai bahan melakukan Identifikasi
tingkat serangan hama dan penyakit tanaman jelaskan alasannya

VEDCA-Bidang Holtikultura 20
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

2. Mengenal Fakta
• Melakukan observasi, peserta melakukan observasi dikoordinir oleh
widyaiswara, kegiatan observasi ke masyarakat tanaman hias
(pengusaha, industri tanaman hias) dalam kegiatan melakukan
Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit tanaman
• Observasi dilakukan secara berkelompok pada tempat yang berbeda
• Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana masyarakat
melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit tanaman Dari
hasil observasi ini selanjutnya merumuskan kegiatan apa yang dilakukan
masyarakat dan mampu memberi kontribusi secara positif tapi belum ada
pada konsep dasar, mengidentifikasi apa yang ada pada konsep dasar
tapi belum dilakukan oleh masyarakat dan dilakukan akan mampu
memberi kontribusi dalam meningkatkan pengetahuan tentang
melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit tanaman
Saran apa yang dapat diberikan untuk memperbaiki kegiatan melakukan
Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit tanaman
3. Merefleksikan
• Setelah peserta diklat melakukan penguasaan konsep dan mengenal
fakta, selanjutnya peserta diklat melakukan refleksi bagaimana anda
akan melakukan kegiatan melakukan Identifikasi tingkat serangan hama
dan penyakit tanaman, berdasarkan konsep dasar dan hasil observasi
melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit tanaman di
masyarakat
4. Melakukan analisis dan sintesis
• Analisis daya dukung, peserta diklat melakukan kegiatan analisis daya
dukung yang tersedia ditempat praktik untuk mengetahui tingkat
kesesuaianya dalam kegiatan melakukan Identifikasi tingkat serangan
hama dan penyakit tanaman Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok.
• Sintesis, peserta diklat melakukan kegiatan sintesis terhadap hasil
refleksi melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit
tanaman dan hasil analisis terhadap tingkat kesesuaian daya dukung.
Apabila terdapat ketidak sesuaian terhadap daya dukung, perserta diklat

VEDCA-Bidang Holtikultura 21
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

melakukan rekonstruksi/modifikasi terhadap hasil refleksi dalam kegiatan


melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit tanaman
Kegiatan rekonstruksi ini tetap memperhatikan parameter persyaratan
pengendalian hama dan penyakit tanaman
5. Menyusunan dan melaksanakan rencana kerja
• Peserta diklat secara berkelompok menyusun/membuat alternatif-
alternatif rencana melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan
penyakit tanaman, rencana kerja/proposal memuat metode, kriteria
keberhasilan, waktu pencapaian dan jadwal kegiatan, serta pembagian
tugas kelompok
• Pengambilan keputusan/menetapkan rencana kerja.
Secara berkelompok peserta diklat mengambil keputusan/menetapkan
alternatif rencana melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan
penyakit tanaman yang akan dilaksanakan dengan memperhatikan daya
dukung dan persyaratan teknis dalam melakukan Identifikasi tingkat
serangan hama dan penyakit tanaman Apabila ada kesulitan peserta
diklat dapat mendiskusikan dengan fasilitator.
• Penetapan peran masing-masing individu dalam kelompok
Kelompok menyusun pembagian tugas dan menentukan peran setiap
anggota kelompok.
• Melaksanakan rencana kerja, peserta diklat melakukan kegiatan
melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit tanaman,
mengacu pada rencana kerja melakukan Identifikasi tingkat serangan
hama dan penyakit tanaman yang telah disepakati.
• Proses pengamatan dan pencatatan, peserta diklat melakukan
pengamatan dan pencatatan data kegiatan melakukan Identifikasi tingkat
serangan hama dan penyakit tanaman yang dilaksanakan. Lembar
pengamatan disiapkan peserta diklat setelah mendapat persetujuan
fasilitator.
• Evaluasi dan diskusi terhadap hasil kegiatan
Peserta diklat melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan
perencanaan standar kerja yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

VEDCA-Bidang Holtikultura 22
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

• Peserta diklat melakukan diskusi terhadap hasil kegiatan dan hasilnya


dibandingkan dengan rancangan kerja dan konsep-konsep yang telah
dirumuskan sebelumnya.
• Proses penyusunan kesimpulan dan memberikan umpan balik, peserta
diklat secara berkelompok menyusun umpan balik/rekomendasi terhadap
metode melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit
tanaman untuk mendapatkan hasil yang optimal. Perumusan umpan balik
ini juga harus mempertimbangkan dasar teori, fakta dan kondisi hasil
kerja.

D. Tes
• Jelaskan bagaimana cara menghitung prosentase tingkat serangan hama
atau penyakit pada suatu areal tanaman hias
• Untuk menghitung tingkat serangan hama atau penyakit tiap tanaman
Diperlukan skoring dan kriterium dari setiap bentuk kerusakan tanaman,
berikan contoh skoring dan kriterium tersebut!

E. Daftar Evidence of Learning yang Harus Dikumpulkan


• Hasil perumusan pengusaan konsep dan tugas-tugas diskusi, presentasi dan
hasil perumusan tentang melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan
penyakit tanaman
• Hasil observasi mengenai fakta dimasyarakat tanaman hias tentang
melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan penyakit tanaman
• Hasil refleksi tentang melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan
penyakit tanaman
• Hasil analisi tentang melakukan Identifikasi tingkat serangan hama dan
penyakit tanaman
• Hasil sintesis tentang mengenal melakukan Identifikasi tingkat serangan
hama dan penyakit tanaman
• Hasil penyusunan rencana kegiatan tentang melakukan Identifikasi tingkat
serangan hama dan penyakit tanaman

VEDCA-Bidang Holtikultura 23
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

• Hasil pengamatan/recording tentang melakukan Identifikasi tingkat serangan


hama dan penyakit tanaman......
• Hasil evaluasi kecapaian tentang melakukan Identifikasi tingkat serangan
hama dan penyakit tanaman
• Kesimpulan dan rekomendasi/umpan balik tentang melakukan Identifikasi
tingkat serangan hama dan penyakit tanaman

VEDCA-Bidang Holtikultura 24
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Sub kompetensi
Memilih metode dan waktu pengendalian

A. Tujuan Antara
Peserta mampu memilih metode dan waktu pengendalian

B. Materi memilih metode dan waktu pengendalian

1. Menguasai dengan benar prosedur pelaksanaan kegiatan dan kelengkapan


alat dan bahan untuk penentuan metode dan waktu pengendalian hama dan
penyakit
Prosedur pelaksanaan kegiatan dan kelengkapan alat dan bahan untuk
penentuan metode dan waktu pengendalian hama dan penyakit, adalah;
menentukan efektifitas metoda, menentukan efektivitas waktu
pengendalian, memeriksa ketersediaan alat dan bahan
Metode dan waktu pengendalian yang digunakan disesuaikan dengan jenis
hama atau penyakit yang mengganggu tanaman, jenis tanaman hias yang
terserang, tingkat serangan
2. Menentukan efektifitas metoda pengendalian berdasarkan pertimbangan
jenis HPT, tingkat serangan dan keamanan lingkungan
Untuk tercapainya tujuan pengendalian sesuai dengan yang diharapkan perlu
penggunaan metoda yang efektif. Metoda pengendalian efektif apabila hama
dan penyakit dapat dikendalikan sampai batas yang tidak merugikan
tanaman. Karena itu perlu dipilih metoda pengendalian yang betul-betul
dapat diandalkan sesuai jenis hama/penyakit, tingkat serangannya dan aman
bagi lingkungan.
Metoda yang efektif tersebut umumnya berupa metoda pengendalian
memakai pestisida sintetik dengan penggunaan yang tepat dan ramah
lingkungan.

VEDCA-Bidang Holtikultura 25
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Sedangkan beberapa metoda pengendalian tanpa penggunaan pestisida


sintetik; seperti metoda kultur teknik, fisik, mekanik, dan biologi.memerlukan
waktu yang cukup lama untuk dapat mengatasi masalah hama dan penyakit
tanaman di samping bergantung pula pada faktor lingkungan.
3. Menentukan Efektivitas waktu pengendalian dalam berbagai tingkat
serangan dengan teliti
Waktu pengendalian dikatakan efektif apabila hama dan penyakit dapat
dikendalikan sesuai dengantingkat serangan. Untuk itu pemilihan tingkat
serangan yang paling tepat untuk penentuan waktu pengendalian adalah
sangat penting bagi tercapainya hasil pengendalian yang diharapkan.
4. Memeriksa ketersediaan alat dan bahan dengan teliti
Peralatan pengendalian yang akan dipergunakan terutama dalam
penggunanaan peralatan semprot perlu diperiksa keberadaan setiap bagian-
bagiannya dan keberfungsiannya,

C. Tugas-Tugas
1. Penguasaan Konsep
• Apabila Anda akan memilih metode dan waktu pengendalian, apakah
Anda akan memeriksa ketersediaan alat dan bahan dengan teliti
apa tidak, jelaskan alasannya.
• Apa yang akan Anda lakukan bila dalam memilih metode dan waktu
pengendalian ternyata tanaman hias Anda harus sesegera mungkin
dikendalikan dari serangan hama dan penyakit
• Setelah memilih metode dan waktu pengendalian selesai dilakukan,
ternyata hasil pengendalian tidak sesuai dengan yang diharapkan, apa
kira-kira yang menjadi penyebabnya.
• Prosedur apa yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan memilih
metode dan waktu pengendalian
• Penggunaan alat ukur apa yang cocok digunakan dalam kegiatan
memilih metode dan waktu pengendalian, jelaskan
• Bahan apa yang akan Anda pilih sebagai bahan memilih metode dan
waktu pengendalian, jelaskan alasannya

VEDCA-Bidang Holtikultura 26
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

2. Mengenal Fakta
ƒ Melakukan observasi, peserta melakukan observasi dikoordinir oleh
widyaiswara, kegiatan observasi ke masyarakat tanaman hias
(pengusaha, industri tanaman hias) dalam kegiatan memilih metode dan
waktu pengendalian
• Observasi dilakukan secara berkelompok pada tempat yang berbeda
• Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana masyarakat memilih
metode dan waktu pengendalian dari hasil observasi ini selanjutnya
merumuskan kegiatan apa yang dilakukan masyarakat dan mampu memberi
kontribusi secara positif tapi belum ada pada konsep dasar, mengidentifikasi
apa yang ada pada konsep dasar tapi belum dilakukan oleh masyarakat
dan dilakukan akan mampu memberi kontribusi dalam meningkatkan
pengetahuan tentang memilih metode dan waktu pengendalian
• Saran apa yang dapat diberikan untuk memperbaiki kegiatan memilih
metode dan waktu pengendalian
3. Merefleksikan
• Setelah peserta diklat melakukan penguasaan konsep dan mengenal
fakta, selanjutnya peserta diklat melakukan refleksi bagaimana anda
akan melakukan kegiatan memilih metode dan waktu pengendalian ,
berdasarkan konsep dasar dan hasil observasi memilih metode dan
waktu pengendalian di masyarakat
4. Melakukan analisis dan sintesis
• Analisis daya dukung, peserta diklat melakukan kegiatan analisis daya
dukung yang tersedia ditempat praktik untuk mengetahui tingkat
kesesuaiaany dalam kegiatan memilih metode dan waktu pengendalian
Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok.
• Sintesis, peserta diklat melakukan kegiatan sintesis terhadap hasil
refleksi memilih metode dan waktu pengendalian dan hasil analisis
terhadap tingkat kesesuaian daya dukung. Apabila terdapat ketidak
sesuaian terhadap daya dukung, perserta diklat melakukan
rekonstruksi/modifikasi terhadap hasil refleksi dalam kegiatan memilih
metode dan waktu pengendalian

VEDCA-Bidang Holtikultura 27
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

• Kegiatan rekonstruksi ini tetap memperhatikan parameter persyaratan


memilih metode dan waktu pengendalian
5. Menyusunan dan melaksanakan rencana kerja
• Peserta diklat secara berkelompok menyusun/membuat alternatif-
alternatif rencana memilih metode dan waktu pengendalian, rencana
kerja/proposal memuat metode, kriteria keberhasilan, waktu pencapaian
dan jadwal kegiatan, serta pembagian tugas kelompok
• Pengambilan keputusan/menetapkan rencana kerja.
• Secara berkelompok peserta diklat mengambil keputusan/menetapkan
alternatif rencana memilih metode dan waktu pengendalian yang akan
dilaksanakan dengan memperhatikan daya dukung dan persyaratan
teknis dalam memilih metode dan waktu pengendalian
• Apabila ada kesulitan peserta diklat dapat mendiskusikan dengan
fasilitator.
• Penetapan peran masing-masing individu dalam kelompok
Kelompok menyusun pembagian tugas dan menentukan peran setiap
anggota kelompok.
• Melaksanakan rencana kerja, peserta diklat melakukan kegiatan. memilih
metode dan waktu pengendalian mengacu pada rencana kerja memilih
metode dan waktu pengendalian yang telah disepakati.
• Proses pengamatan dan pencatatan, peserta diklat melakukan
pengamatan dan pencatatan data kegiatan memilih metode dan waktu
pengendalian yang dilaksanakan. Lembar pengamatan disiapkan
peserta diklat setelah mendapat persetujuan fasilitator.
• Evaluasi dan diskusi terhadap hasil kegiatan
Peserta diklat melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
dan perencanaan standar kerja yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.
• Peserta diklat melakukan diskusi terhadap hasil kegiatan dan hasilnya
dibandingkan dengan rancangan kerja dan konsep-konsep yang telah
dirumuskan sebelumnya.

VEDCA-Bidang Holtikultura 28
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

• Proses penyusunan kesimpulan dan memberikan umpan balik, peserta


diklat secara berkelompok menyusun umpan balik/rekomendasi terhadap
metode memilih metode dan waktu pengendalian untuk mendapatkan
hasil yang optimal. Perumusan umpan balik ini juga harus
mempertimbangkan dasar teori, fakta dan kondisi hasil kerja.

D. Tes
• Jelaskan bagaimana suatu waktu pengendalian dapat dikatakan efektif!
• Sebutkan metoda pengendalian yang efektif mengendalikan hama dan
penyakit jelaskan alasan Anda!.

E. Daftar Evidence of Learning yang Harus Dikumpulkan


• Hasil perumusan pengusaan konsep dan tugas-tugas diskusi, presentasi
dan hasil perumusan tentang memilih metode dan waktu pengendalian
• Hasil observasi mengenai fakta dimasyarakat tanaman hias tentang memilih
metode dan waktu pengendalian
• Hasil refleksi tentang memilih metode dan waktu pengendalian
• Hasil analisi tentang memilih metode dan waktu pengendalian
• Hasil sintesis tentang mengenal memilih metode dan waktu pengendalian
• Hasil penyusunan rencana kegiatan tentang memilih metode dan waktu
pengendalian
• Hasil pengamatan/recording tentang memilih metode dan waktu
pengendalian
• Hasil evaluasi kecapaian tentang memilih metode dan waktu pengendalian
• Kesimpulan dan rekomendasi/umpan balik tentang memilih metode dan
waktu pengendalian

VEDCA-Bidang Holtikultura 29
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Sub kompetensi
Menyiapkan sarana pengendalian

A. Tujuan Antara
Peserta mampu menyiapkan sarana pengendalian

B. Materi menyiapkan sarana pengendalian


1. Menguasai prosedur pelaksanaan kegiatan dan kelengkapan alat dan bahan
untuk pengendalian hama dan penyakit dengan benar sesuai dengan
pedoman baku budidaya tanaman hias
Prosedur pelaksanaan kegiatan menyiapkan sarana pengendalian, adalah;
pertama-tama memeriksa ketersediaan alat dan bahan, kemudian
menyiapkan sarana pengendalian OPT

Pelaksanaan kelengkapan alat dan bahan dapat mengacu kepada prosedur


yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat alat/bahan

2. Memeriksa Ketersediaan alat dan bahan dengan teliti


Tujuan memeriksa ketersediaan alat dan bahan adalah agar bahan yang
belum lengkap dapat dilengkapi demikian pula peralatan yang akan dipakai
dapat dilengkapi sesuai dengan kebutuhan.
3. Menyiapkan sarana pengendalian OPT sesuai hasil identifikasi jenis
gangguan pada tanaman

Untuk pengendalian jenis organisme pengganggu tanaman hias seperti


kepik, ngengat dan belalang perlu disiapkan sarana paranet, sehingga
pengendalian hama-hama tersebut lebih bersifat preventif. Hal ini tidak
begitu menjadi masalah untuk penanaman tanaman hias yang dilakukan di
green house atau di rumah kaca.
Untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman yang lebih kecil seperti
Lalat putih, Trips perlu disiapkan perangkap

Sedangkan Untuk gangguan penyakit perlu disiapkan sarana pengendalian


secara kimia seperti peralatan semprot.

VEDCA-Bidang Holtikultura 30
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

4. Memasang perangkap OPT yang sesuai dengan jenis serangan yang


menyerang tanaman
Jenis organisme pengganggu tanaman hias seperti; lalat putih (white flies),
kutu dan thrip dapat dikendalikan dengan menggunakan perangkap kuning
dan biru muda. Lembaran plastik kuning dengan diberi perekat/lem yang
transparan/bening kemudian diberi cagak kayu atau digantungkan diantara
tanaman hias efektif mengendalikan lalat putih (white flies), kutu, sedangkan
hal yang sama dengan menggunakan lembaran plastik biru muda dapat
dilakukan untuk mengendalikan thrip.

5. Menyiapkan Sarana pengendalian sesuai dengan metode pengendalian


Untuk metode pengendalian secara kimia, sarana pengendalian OPT yang
akan dipakai disesuaikan dengan bentuk bahan kimia atau pestisida yang
akan digunakan (butiran, cairan, tepung, fumigan), ember atau wadah plastik
dapat dipakai untuk penyebaran pestisida butiran. penyemprot (hand
sprayer), penyemprot gendong (knapsack sprayer), power sprayer digunakan
semua alat tersebut dipakai untuk penggunaan pestisida bentuk cair.
Untuk melindungi diri pekerja perlu disiapkan peralatan pelindung pekerja
seperti; masker, sarung tangan, pakaian lengan panjang dan celana panjang,
sepatu boot. kacamata besar,
Untuk metode pengendalian kultur teknis menggunakan peralatan budidaya,
dengan membuat ekosistem yang kurang sesuai bagi perkembangan hama
dan penyakit tanaman, seperti; sanitasi lingkungan, pengolahan tanah,
pengelolaan air irigasi dan draenase. Sehingga peralatan yang diperlukan
untuk pengendalian tersebut dapat berupa; cangkul, garpu tanah, parang,
sabit, cungkir/koret.
Penggunaan varietas tahan
6. Memeriksa keadaan fisik sarana pengendalian dengan teliti.
Tujuan memeriksa keadaan fisik sarana pengendalian dengan teliti adalah
untuk mengetahui keberfungsiannya. mengalami kerusakan ringan perlu
segera diperbaiki kemudian diletakkan pada tempatnya semula.

VEDCA-Bidang Holtikultura 31
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

C. Tugas-Tugas
1. Penguasaan Konsep

• Apabila Anda akan menyiapkan sarana pengendalian, apakah Anda akan


menyiapkan sarana pengendalian OPT sesuai hasil identifikasi jenis
gangguan pada tanaman apa tidak, jelaskan alasannya.
• Apa yang akan Anda lakukan bila peralatan semprot pestisida tidak dapat
Anda peroleh untuk kegiatan pengendalian
• Setelah penyiapan sarana pengendalian selesai dilakukan, ternyata
terdapat peralatan yang mengalami kerusakan, apa kira-kira yang
menjadi penyebabnya.
• Prosedur apa yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan
menyiapkan sarana pengendalian
• Penggunaan prosedur apa yang cocok digunakan dalam kegiatan
menyiapkan sarana pengendalian jelaskan
• Bahan apa yang akan Anda pilih sebagai bahan pengendali yang efektif
jelaskan alasannya
2. Mengenal Fakta
• Melakukan observasi, peserta melakukan observasi dikoordinir oleh
widyaiswara, kegiatan observasi ke masyarakat tanaman hias
(pengusaha, industri tanaman hias) dalam kegiatan menyiapkan sarana
pengendalian.
• Observasi dilakukan secara berkelompok pada tempat yang berbeda
• Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana masyarakat
melakukan menyiapkan sarana pengendalian, dari hasil observasi ini
selanjutnya merumuskan kegiatan apa yang dilakukan masyarakat dan
mampu memberi kontribusi secara positif tapi belum ada pada konsep
dasar, mengidentifikasi apa yang ada pada konsep dasar tapi belum
dilakukan oleh masyarakat dan dilakukan akan mampu memberi
kontribusi dalam meningkatkan pengetahuan tentang . Saran apa yang
dapat diberikan untuk memperbaiki kegiatan menyiapkan sarana
pengendalian

VEDCA-Bidang Holtikultura 32
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

3. Merefleksikan
• Setelah peserta diklat melakukan penguasaan konsep dan mengenal
fakta, selanjutnya peserta diklat melakukan refleksi bagaimana anda
akan melakukan kegiatan menyiapkan sarana pengendalian,
berdasarkan konsep dasar dan hasil observasi menyiapkan sarana
pengendalian di masyarakat
4. Melakukan analisis dan sintesis
• Analisis daya dukung, peserta diklat melakukan kegiatan analisis daya
dukung yang tersedia ditempat praktik untuk mengetahui tingkat
kesesuaiaany dalam kegiatan menyiapkan sarana pengendalian.
Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok.
• Sintesis, peserta diklat melakukan kegiatan sintesis terhadap hasil
refleksi menyiapkan sarana pengendalian dan hasil analisis terhadap
tingkat kesesuaian daya dukung. Apabila terdapat ketidak sesuaian
terhadap daya dukung, perserta diklat melakukan rekonstruksi/modifikasi
terhadap hasil refleksi dalam kegiatan menyiapkan sarana pengendalian
Kegiatan rekonstruksi ini tetap memperhatikan parameter persyaratan
menyiapkan sarana pengendalian
5. Menyusunan dan melaksanakan rencana kerja
• Peserta diklat secara berkelompok menyusun/membuat alternatif-
alternatif rencana , rencana kerja/proposal memuat metode, kriteria
keberhasilan, waktu pencapaian dan jadwal kegiatan, serta pembagian
tugas kelompok
• Pengambilan keputusan/menetapkan rencana kerja.
Secara berkelompok peserta diklat mengambil keputusan/menetapkan
alternatif rencana menyiapkan sarana pengendalian yang akan
dilaksanakan dengan memperhatikan daya dukung dan persyaratan
teknis dalam menyiapkan sarana pengendalian Apabila ada kesulitan
peserta diklat dapat mendiskusikan dengan fasilitator.
• Penetapan peran masing-masing individu dalam kelompok
Kelompok menyusun pembagian tugas dan menentukan peran setiap
anggota kelompok.

VEDCA-Bidang Holtikultura 33
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

• Melaksanakan rencana kerja, peserta diklat melakukan kegiatan


menyiapkan sarana pengendalian, mengacu pada rencana kerja
menyiapkan sarana pengendalian yang telah disepakati.
• Proses pengamatan dan pencatatan, peserta diklat melakukan
pengamatan dan pencatatan data kegiatan menyiapkan sarana
pengendalian yang dilaksanakan. Lembar pengamatan disiapkan peserta
diklat setelah mendapat persetujuan fasilitator.
• Evaluasi dan diskusi terhadap hasil kegiatan
Peserta diklat melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
dan perencanaan standar kerja yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.
• Peserta diklat melakukan diskusi terhadap hasil kegiatan dan hasilnya
dibandingkan dengan rancangan kerja dan konsep-konsep yang telah
dirumuskan sebelumnya.
• Proses penyusunan kesimpulan dan memberikan umpan balik, peserta
diklat secara berkelompok menyusun umpan balik/rekomendasi terhadap
metode menyiapkan sarana pengendalian untuk mendapatkan hasil yang
optimal. Perumusan umpan balik ini juga harus mempertimbangkan dasar
teori, fakta dan kondisi hasil kerja.

D. Tes
• Sebutkan apa saja peralatan pelindung pekerja pengendalian hama dan
penyakit tanaman
• Jelaskan peralatan perangkap yang dapat dipergunakan untuk
mengendalikan Jenis organisme pengganggu tanaman hias seperti; lalat
putih (white flies), kutu dan thrip
• Sebutkan sarana apa saja yang perlu dipersiapkan untuk penggunaan
pestisida bentuk cairan

E. Daftar Evidence of Learning yang Harus Dikumpulkan


• Hasil perumusan pengusaan konsep dan tugas-tugas diskusi, presentasi dan
hasil perumusan tentang menyiapkan sarana pengendalian

VEDCA-Bidang Holtikultura 34
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

• Hasil observasi mengenai fakta dimasyarakat tanaman hias tentang


menyiapkan sarana pengendalian
• Hasil refleksi tentang menyiapkan sarana pengendalian
• Hasil analisi tentang menyiapkan sarana pengendalian
• Hasil sintesis tentang mengenal menyiapkan sarana pengendalian
• Hasil penyusunan rencana kegiatan tentang menyiapkan sarana
pengendalian
• Hasil pengamatan/recording tentang menyiapkan sarana pengendalian
• Hasil evaluasi kecapaian tentang menyiapkan sarana pengendalian
• Kesimpulan dan rekomendasi/umpan balik tentang menyiapkan sarana
pengendalian

VEDCA-Bidang Holtikultura 35
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Sub kompetensi
Melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman

A. Tujuan Antara
Peserta mampu melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman

B. Materi Melakukan pengendalian HPT


1. Menguasai Prosedur pelaksanaan kegiatan dan kelengkapan alat dan bahan
untuk pengendalian hama dan penyakit dengan benar sesuai dengan
pedoman baku budidaya tanaman hias
Prosedur melakukan pengendalian hama dan penyakit, adalah menyiapkan
alat dan bahan pengendalian, menggunakan hasil perhitungan tingkat
serangan, melaksanakan pengendalian dengan memperhatikan faktor K3

2. Memeriksa kesiapan alat dan kelengkapan alat dan bahan secara teliti

Tujuan memeriksa kesiapan alat dan kelengkapan alat dan bahan secara
teliti, adalah untuk mengetahui apakah peralatan sudah lengkap, berfungsi
dengan baik sehingga nantinya kegiatan pengendalian dapat berjalan tanpa
hambatan dari peralatan dan bahan. Pemeriksaan peralatan semprot harus
mengacu kepada prosedur penggunaan alat yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuat alat atau berdasarkan petunjuk penggunaan yang tertulis di
berbagai referensi.

3. Melakukan Pengendalian hama dan penyakit berdasarkan tingkat serangan


Makin ringan tingkat serangan suatu hama atau penyakit maka pengendalian
yang digunakan makin sederhana, misalnya untuk mengendalikan hama atau
penyakit yang menyerang tanaman pada tingkat yang ringan yakni hanya
beberapa tanaman saja yang terserang maka akan lebih efektif apabila
tanaman yang terkena hama /penyakit disisihkan saja dari tanaman-tanaman
lain yang sehat. Namun untuk mencegah hama atau penyakit tersebut
menyebar lebih luas perlu dilakukan pengendalian secara preventif, seperti;
penyemprotan pestisida secara berkala.

VEDCA-Bidang Holtikultura 36
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

4. Mematuhi faktor-faktor keselamatan dan kesehatan kerja sesuai prosedur.


Hal utama yang perlu dilakukan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan
kerja pada saat kegiatan pengendalian hama dan penyakit adalah pada
waktu melakukan penyemprotan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan
penyemprotan, antara lain :
• Pakailah pakaian pelindung khusus yang berlengan dan bercelana
panjang, memakai sepatu bot, topi, pelindung muka (penutup mulut, kaca
mata pelindung, dan masker pelindung hidung) untuk menghindari kontak
pestisida dengan tubuh kita
• Jangan makan, minum, merokok, atau meniup moncong semprotan yang
tersumbat dengan mulut selama sedang melakukan penyemprotan
• Semprotlah mengikuti arah angin untuk mencegah kontak dengan
pestisida yang terbawa angin
• Jangan menyemprot bila angin meniup kencang
• Jangan menyemprot dekat atau dalam kolam, danau atau sungai

VEDCA-Bidang Holtikultura 37
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Lembar Kerja
Melaksanakan Tindakan Pengendalian Hama dan Penyakit

1. Tujuan
Melalui kegiatan ini diharapkan peserta diklat mampu melaksanakan tindakan
pengendalian hama dan penyakit

2. Alat dan bahan


1. Alat semprot/knapsack sprayer
2. Masker
3. Sarung tangan
4. Gelas ukur
5. Timbangan
6. Ember
7. Batang pengaduk
8. Air
9. Pestisida
10. Tanaman perkebunan

3. Keselamatan kerja
Gunakan sarung tangan, masker, baju lengan panjang, celana panjang dan
sepatu lapangan ketika anda praktik.

4. Langkah kerja
4.1. Pengendalian secara kimia (dengan penyemrotan pestisida)
a. Perikasa alat yang akan dipakai. Jika tidak dapat berfungsi dengan baik
lakukan hal-hal berikut:
• Diperbaiki jika mungkin
• Ganti dengan yang berfungsi baik
b. Timbang atau ukur pestisida yang diperlukan sebanyak yang tertera
pada petunjuk label pestisida lalu masukkan kedalam ember
c. Ukur keperluan air sesuai petunjuk label pada kemasan pestisida lalu
masukkan kedalam ember yang telah berisi pestisida

VEDCA-Bidang Holtikultura 38
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

d. Aduk campuran air dan pestisida secara merata lalu tambahkan air
sesuai kebutuha seprot
e. Masukkan larutan semprot kedalam tangki knapsack sprayer
f. Kenakan knapsack sprayer di punggung
g. Semprotkan larutan semprot pada tanaman yang terkena serangan
hama/penyakit
4.2. Pengendalian tanpa kimia
a. Pilih salah satu atau beberapa kegiatan pengendalian yang paling sesuai
dari beberapa kegiatan pengendalian(pemanasan, pembakaran,
pemakaian lampu perangkap, penghalang, gropyokan, pemasangan
perangkap dan pengusiran, dan kultur teknis).
Misalnya Kultur teknis dan pemasangan perangkap
b. Siapkan bahan dan peralatan untuk digunakan dalam kegiatan yang
sudah dipilih seperti;
1) Peralatan untuk pemasangan perangkap yakni;
a) Lembaran plastik kuning yang berukuran tebal 2-5 mm
lebar 5-15 cm dan panjang 10-30 cm, 3 - 4 buah atau lebih
b) Perekat/lem (lem tikus atau lainnya), secukupnya
c) Tiang kayu berukuran 2cm x 3cm x 100cm, 3 - 4 buah atau lebih
d) paku 2 cm 1 ons
2) Peralatan pengendalian kultur teknis (peralatan budidaya).
a) Cangkul
b) Sabit
c) Cungkir/koret/cangkul kecil
c. Lakukan sanitasi lahan dengan membersihkan gulma dari sekitar tanaman
pokok.
d. Kelola air irigasi dan draenase dengan memberersihkan saluran air dan
draenase dari gulma-gulma atau kotoran menghambat
e. Pasang beberapa perangkap, dengan memaku pertengahan lembaran
plastik diujung tiang kayu lalu menancapkan tiang tersebut di lahan
tanaman dengan ketinggian diatas ketinggian tanaman kemudian
lembaran plastik tersebut dilumuri penuh dengan perekat/lem dikedua
sisinya.

VEDCA-Bidang Holtikultura 39
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

C. Tugas-Tugas
1. Penguasaan Konsep

• Apabila Anda akan melakukan pengendalian hama dan penyakit


tanaman, apakah Anda akan memeriksa kesiapan alat dan kelengkapan
alat dan bahan secara teliti apa tidak, jelaskan alasannya.
• Apa yang akan Anda lakukan bila tingkat serangan hama dan penyakit
pada tanaman hias Anda cukup ringan yakni hanya beberapa tanaman
saja yang terserang
• Setelah pengendalian hama dan penyakit tanaman selesai dilakukan,
ternyata ada beberapa ekor hama yang masih hidup, apa kira-kira yang
menjadi penyebabnya.
• Prosedur apa yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan
melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman
• Penggunaan alat pengendali apa yang cocok digunakan dalam kegiatan
melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman pada lahan yang
cukup luas, jelaskan
• Bahan apa yang akan Anda pilih sebagai bahan pengendalian hama dan
penyakit tanaman, jelaskan alasannya
2. Mengenal Fakta
• Melakukan observasi, peserta melakukan observasi dikoordinir oleh
widyaiswara, kegiatan observasi ke masyarakat tanaman hias
(pengusaha, industri tanaman hias) dalam kegiatan pengendalian hama
dan penyakit tanaman.
• Observasi dilakukan secara berkelompok pada tempat yang berbeda
• Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana masyarakat
melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman Dari hasil
observasi ini selanjutnya merumuskan kegiatan apa yang dilakukan
masyarakat dan mampu memberi kontribusi secara positif tapi belum ada
pada konsep dasar, mengidentifikasi apa yang ada pada konsep dasar
tapi belum dilakukan oleh masyarakat dan dilakukan akan mampu
memberi kontribusi dalam meningkatkan pengetahuan tentang
melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman. Saran apa yang

VEDCA-Bidang Holtikultura 40
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

dapat diberikan untuk memperbaiki kegiatan melakukan pengendalian


hama dan penyakit tanaman
3. Merefleksikan
• Setelah peserta diklat melakukan penguasaan konsep dan mengenal
fakta, selanjutnya peserta diklat melakukan refleksi bagaimana anda
akan melakukan kegiatan, berdasarkan konsep dasar dan hasil observasi
melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman di masyarakat
4. Melakukan analisis dan sintesis
• Analisis daya dukung, peserta diklat melakukan kegiatan analisis daya
dukung yang tersedia ditempat praktik untuk mengetahui tingkat
kesesuaiaany dalam kegiatan melakukan pengendalian hama dan
penyakit tanaman. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok.
• Sintesis, peserta diklat melakukan kegiatan sintesis terhadap hasil
refleksi melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman dan hasil
analisis terhadap tingkat kesesuaian daya dukung. Apabila terdapat
ketidak sesuaian terhadap daya dukung, perserta diklat melakukan
rekonstruksi/modifikasi terhadap hasil refleksi dalam kegiatan melakukan
pengendalian hama dan penyakit tanaman Kegiatan rekonstruksi ini
tetap memperhatikan parameter persyaratan melakukan pengendalian
hama dan penyakit tanaman
5. Menyusunan dan melaksanakan rencana kerja
• Peserta diklat secara berkelompok menyusun/membuat alternatif-
alternatif rencana melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman,
rencana kerja/proposal memuat metode, kriteria keberhasilan, waktu
pencapaian dan jadwal kegiatan, serta pembagian tugas kelompok
• Pengambilan keputusan/menetapkan rencana kerja.
Secara berkelompok peserta diklat mengambil keputusan/menetapkan
alternatif rencana melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman
yang akan dilaksanakan dengan memperhatikan daya dukung dan
persyaratan teknis dalam melakukan pengendalian hama dan penyakit
tanaman Apabila ada kesulitan peserta diklat dapat mendiskusikan
dengan fasilitator.

VEDCA-Bidang Holtikultura 41
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

• Penetapan peran masing-masing individu dalam kelompok


Kelompok menyusun pembagian tugas dan menentukan peran setiap
anggota kelompok.
• Melaksanakan rencana kerja, peserta diklat melakukan kegiatan
melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman, mengacu pada
rencana kerja melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman
yang telah disepakati.
• Proses pengamatan dan pencatatan, peserta diklat melakukan
pengamatan dan pencatatan data kegiatan melakukan pengendalian
hama dan penyakit tanaman yang dilaksanakan. Lembar pengamatan
disiapkan peserta diklat setelah mendapat persetujuan fasilitator.
• Evaluasi dan diskusi terhadap hasil kegiatan
Peserta diklat melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
dan perencanaan standar kerja yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.
• Peserta diklat melakukan diskusi terhadap hasil kegiatan dan hasilnya
dibandingkan dengan rancangan kerja dan konsep-konsep yang telah
dirumuskan sebelumnya.
• Proses penyusunan kesimpulan dan memberikan umpan balik, peserta
diklat secara berkelompok menyusun umpan balik/rekomendasi terhadap
metode melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman untuk
mendapatkan hasil yang optimal. Perumusan umpan balik ini juga harus
mempertimbangkan dasar teori, fakta dan kondisi hasil kerja.

D. Tes
• Jelaskan 2 cara pengendalian hama dan penyakit tanpa kimia yang dapat
diterapkan pada tanaman hias
• Jelaskan beberapa hal (faktor-faktor keselamatan dan kesehatan kerja) yang
perlu diperhatikan pada waktu melakukan penyemprotan pestisida

VEDCA-Bidang Holtikultura 42
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

E. Daftar Evidence of Learning yang Harus Dikumpulkan


• Hasil perumusan pengusaan konsep dan tugas-tugas diskusi, presentasi dan
hasil perumusan tentang melakukan pengendalian hama dan penyakit
tanaman
• Hasil observasi mengenai fakta dimasyarakat tanaman hias tentang
melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman
• Hasil refleksi tentang melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman
• Hasil analisi tentang melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman
• Hasil sintesis tentang mengenal melakukan pengendalian hama dan penyakit
tanaman
• Hasil penyusunan rencana kegiatan tentang melakukan pengendalian hama
dan penyakit tanaman
• Hasil pengamatan/recording tentang melakukan pengendalian hama dan
penyakit tanaman
• Hasil evaluasi kecapaian tentang melakukan pengendalian hama dan
penyakit tanaman
• Kesimpulan dan rekomendasi/umpan balik tentang melakukan pengendalian
hama dan penyakit tanaman

VEDCA-Bidang Holtikultura 43
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Sub kompetensi
Menuntaskan kegiatan pengendalian hama penyakit tanaman

A. Tujuan Antara
Peserta mampu menuntaskan kegiatan pengendalian hama dan penyakit
tanaman

B. Materi menuntaskan kegiatan pengendalian hama dan penyakit tanaman

1. Kondisi akhir pengendalian hama dan penyakit sesuai dengan standar baku
budidaya tanaman hias

Kondisi akhir dari pengendalian hama dan penyakit yakni terkendalinya


hama dan penyakit yang selama ini mengganggu tanaman hias, dapat
ditunjukkan dengan penampakan pertumbuhan tanaman yang sehat secara
kualitas dan kuantitas sesuai karakter jenis tanaman hias yang
dibudidayakan.
2. Merawat, memeriksa dan menyimpan alat penyiapan dan pelaksanaan
pengendalian hama penyakit tanaman untuk siap digunakan kembali
Setelah pelaksanaan pengendalian hama penyakit tanaman selesai
dilakukan maka diperlukan perawatan peralatan yang telah dipergunakan
seperti perawatan alat semprot
Cara perawatan (membersihkan) alat semprot antara lain :
a. Tuangkan sisa pestisida dari dalam tangki, lalu buanglah ke tanah yang
tidak digarap agar pestisida tersebut tidak mencemari saluran irigasi,
sungai atau tanah garapan.
b. Isilah tangki dengan larutan detergen 1/3 penuh, kocoklah tangki kuat-
kuat, kemudian gerakkan tuas pompa 10 kali sambil menyemprotkan isi
larutan detergen. Lalu buanglah isi larutan dari dalam tangki
c. Ulangilah langkah ke 2 dua kali dengan air bersih
d. Kosongkan tangki

VEDCA-Bidang Holtikultura 44
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

3. Faktor-faktor keselamatan dan kesehatan kerja dipatuhi sesuai prosedur

Setelah semua kegiatan pengendalian selesai dilaksanakan maka hal-hal


yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja perlu dipatuhi
utamanya penggunaan peralatan perlindung diri selama berhubungan
dengan bahan-bahan kimia dan peralatan semprot yang baru dipakai

C. Tugas-Tugas

1. Penguasaan Konsep

• Apabila Anda akan menuntaskan kegiatan pengendalian hama dan


penyakit tanaman, apakah Anda akan merawat, memeriksa dan
menyimpan alat penyiapan dan pelaksanaan pengendalian HPT untuk
siap digunakan kembali apa tidak, jelaskan alasannya.
• Apa yang akan Anda lakukan bila ada peralatan yang mengalami
kerusakan setelah dipergunakan?
• Setelah perawatan, dan pemeriksaan alat penyemprot selesai
dilakukan, ternyata masih ada sisa-sisa larutan pestisida yang menempel
pada dinding dalam tangki, apa kira-kira yang menjadi penyebabnya.
• Prosedur apa yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan
Menuntaskan kegiatan pengendalian hama penyakit tanaman
• Penggunaan alat pembersih apa yang cocok digunakan dalam kegiatan
perawatan alat semprot, jelaskan
• Bahan apa yang akan Anda pilih sebagai bahan perawatan alat semprot,
jelaskan alasannya
2. Mengenal Fakta
• Melakukan observasi, peserta melakukan observasi dikoordinir oleh
widyaiswara, kegiatan observasi ke masyarakat tanaman hias
(pengusaha, industri tanaman hias) dalam kegiatan mengetahui sifat
keragaman tanaman hias.
• Observasi dilakukan secara berkelompok pada tempat yang berbeda
• Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana masyarakat
melakukan penuntasan kegiatan pengendalian hama penyakit tanaman

VEDCA-Bidang Holtikultura 45
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

• Dari hasil observasi ini selanjutnya merumuskan kegiatan apa yang


dilakukan masyarakat dan mampu memberi kontribusi secara positif tapi
belum ada pada konsep dasar, mengidentifikasi apa yang ada pada
konsep dasar tapi belum dilakukan oleh masyarakat dan dilakukan akan
mampu memberi kontribusi dalam meningkatkan pengetahuan tentang
menuntaskan kegiatan pengendalian hama penyakit tanaman Saran
apa yang dapat diberikan untuk memperbaiki kegiatan menuntaskan
kegiatan pengendalian hama penyakit tanaman
3. Merefleksikan
• Setelah peserta diklat melakukan penguasaan konsep dan mengenal
fakta, selanjutnya peserta diklat melakukan refleksi bagaimana anda akan
melakukan kegiatan menuntaskan kegiatan pengendalian hama penyakit
tanaman berdasarkan konsep dasar dan hasil observasi menuntaskan
kegiatan pengendalian hama penyakit tanaman di masyarakat
4. Melakukan analisis dan sintesis
• Analisis daya dukung, peserta diklat melakukan kegiatan analisis daya
dukung yang tersedia ditempat praktik untuk mengetahui tingkat
kesesuaianya dalam kegiatan menuntaskan kegiatan pengendalian
hama penyakit tanaman. Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok.
• Sintesis, peserta diklat melakukan kegiatan sintesis terhadap hasil
refleksi menuntaskan kegiatan pengendalian hama penyakit tanaman
• dan hasil analisis terhadap tingkat kesesuaian daya dukung. Apabila
terdapat ketidak sesuaian terhadap daya dukung, perserta diklat
melakukan rekonstruksi/modifikasi terhadap hasil refleksi dalam kegiatan
menuntaskan kegiatan pengendalian hama penyakit tanaman. Kegiatan
rekonstruksi ini tetap memperhatikan parameter persyaratan
menuntaskan kegiatan pengendalian hama penyakit tanaman
5. Menyusunan dan melaksanakan rencana kerja
• Peserta diklat secara berkelompok menyusun/membuat alternatif-
alternatif rencana menuntaskan kegiatan pengendalian hama penyakit
tanaman rencana kerja/proposal memuat metode, kriteria keberhasilan,
waktu pencapaian dan jadwal kegiatan, serta pembagian tugas kelompok

VEDCA-Bidang Holtikultura 46
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

• Pengambilan keputusan/menetapkan rencana kerja.


• Secara berkelompok peserta diklat mengambil keputusan/menetapkan
alternatif rencana menuntaskan kegiatan pengendalian hama penyakit
tanaman yang akan dilaksanakan dengan memperhatikan daya dukung
dan persyaratan teknis dalam menuntaskan kegiatan pengendalian
hama penyakit tanaman
• Apabila ada kesulitan peserta diklat dapat mendiskusikan dengan
fasilitator.
• Penetapan peran masing-masing individu dalam kelompok
Kelompok menyusun pembagian tugas dan menentukan peran setiap
anggota kelompok.
• Melaksanakan rencana kerja, peserta diklat melakukan kegiatan
menuntaskan kegiatan pengendalian hama penyakit tanaman
mengacu pada rencana kerja menuntaskan kegiatan pengendalian hama
penyakit tanaman yang telah disepakati.
• Proses pengamatan dan pencatatan, peserta diklat melakukan
pengamatan dan pencatatan data kegiatan menuntaskan kegiatan
pengendalian hama penyakit tanaman
• yang dilaksanakan. Lembar pengamatan disiapkan peserta diklat setelah
mendapat persetujuan fasilitator.
• Evaluasi dan diskusi terhadap hasil kegiatan
Peserta diklat melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
dan perencanaan standar kerja yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.
• Peserta diklat melakukan diskusi terhadap hasil kegiatan dan hasilnya
dibandingkan dengan rancangan kerja dan konsep-konsep yang telah
dirumuskan sebelumnya.
• Proses penyusunan kesimpulan dan memberikan umpan balik, peserta
diklat secara berkelompok menyusun umpan balik/rekomendasi terhadap
metode menuntaskan kegiatan pengendalian hama penyakit tanaman
untuk mendapatkan hasil yang optimal. Perumusan umpan balik ini juga
harus mempertimbangkan dasar teori, fakta dan kondisi hasil kerja.

VEDCA-Bidang Holtikultura 47
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

D. Tes
• Jelaskan cara perawatan (membersihkan) alat semprot!
• Jelaskan hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja
yang perlu dipatuhi didalam menuntaskan kegiatan pengendalian hama
penyakit tanaman
E. Daftar Evidence of Learning yang Harus Dikumpulkan
• Hasil perumusan pengusaan konsep dan tugas-tugas diskusi, presentasi dan
hasil perumusan tentang menuntaskan kegiatan pengendalian hama
penyakit tanaman
• Hasil observasi mengenai fakta dimasyarakat tanaman hias tentang
menuntaskan kegiatan pengendalian hama penyakit tanaman
• Hasil refleksi tentang menuntaskan kegiatan pengendalian hama penyakit
tanaman
• Hasil analisi tentang menuntaskan kegiatan pengendalian hama penyakit
tanaman
• Hasil sintesis tentang mengenal menuntaskan kegiatan pengendalian hama
penyakit tanaman
• Hasil penyusunan rencana kegiatan tentang menuntaskan kegiatan
pengendalian hama penyakit tanaman
• Hasil pengamatan/recording tentang menuntaskan kegiatan pengendalian
hama penyakit tanaman
• Hasil evaluasi kecapaian tentang menuntaskan kegiatan pengendalian hama
penyakit tanaman
• Kesimpulan dan rekomendasi/umpan balik tentang menuntaskan kegiatan
pengendalian hama penyakit tanaman

VEDCA-Bidang Holtikultura 48
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

BAB III EVALUASI

Penilian sebagai proses pengakuan terhadap kompetensi peserta diklat dilakukan


pada setiap sub kompetensi dan unit kompetensi. Metode penilaian dikembangkan
dengan memperhatikan aspek/domain yang ada pada setiap kriteria unjuk kerja
(KUK), agar penilaian mampu mengukur dan menilai kompetensi peserta diklat
sesuai tuntunan kompetensi.

Bentuk tes dikembangkan sesuai dengna karakter materi :


1. Penilaian aspek kognitif dapat dikembangkan beberapa bentuk tes/non tes
sepeti : plihan ganda, benar atau salah, menjodohkan, uaraian tertutup (jawaban
singkat), uraian terbuka, lisan atau wawancara.
2. Penilaian aspek motorik menggunakan lembar observasi performansi
3. Penilaian sikap menggunakan fish bean analisis
4. Penilaian terhadap benda kerja hasil praktik menggunakan lembar observasi
mengacu pada kriteria standar yang ditetapkan.

VEDCA-Bidang Holtikultura 49
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

A. Lembar Observasi Performansi

Sub.Kompetensi Hasil
No Kriteria Keberhasilan
/Kriteria Kinerja Ya Tidak
1 Mengeluarkan bibit dari
dalam botol
1.1 Prosedur pelaksanaan Semua bibit dapat dikeluar kan
kegiatan dan kelengkapan alat sesuai prosedur
dan bahan untuk Kelengkapan alat dan bahan
mengeluarkan bibit dari dalam sesuai kebutuhan kegiatan
botol dikuasai dengan benar mengeluarkan bibit dari dalam
sesuai dengan Standar botol
Prosedur Operasional (SPO)
budidaya Hias (anggrek)
1.2 Kesiapan dan kelengkapan Adanya Bibit dalam botol,
alat dan bahan diperiksa Pengait dari kawat, pinset, air,
secara teliti lembaran kertas, pot
berdiameter 15, 20 cm yang
diisi pecahan genteng, pakis
cincang, telah siap dan
lengkap
1.3 Bibit dikeluarkan dari dalam Air dimasukkan ke dalam
botol satu persatu dengan botol, kemudian sedikit

kawat berkait dengan akar digoyang-goyang untuk


menghadap mulut botol sesuai menghancurkan /melepas kan
SPO budidaya hias (anggrek) media agar-agar yang
menempel pada dinding botol
dan akar-akar bibit sehingga
semua bibit dapat dikeluarkan
1.4 Bibit yang telah dikeluarkan Tidak ada akar yang putus dan

ditempatkan dalam wadah dan bibit yang rusak


siap dicuci

VEDCA-Bidang Holtikultura 50
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Sub.Kompetensi Hasil
No Kriteria Keberhasilan
/Kriteria Kinerja Ya Tidak
1.5 Faktor-faktor keselamatan dan Botol bibit tidak pecah, peserta
kesehatan kerja dipa tuhi tidak mengalami luka
sesuai prosedur yang
ditetapkan
2 Mencuci dan merendam
bibit dalam larutan fungisida
2.1 Prosedur pelaksanaan Alat dan bahan disiapkan, bibit
kegiatan dan kelengkapan alat di cuci hingga bersih, larutan
dan bahan untuk perendaman fungisida dibuat dengan
bibit dalam larutan fungisida konsentrasi 1-1,5 gr/liter air.
dikuasai dengan benar sesuai bibit direndam dalam larutan
dengan SPO budidaya fungisida
anggrek
Kelengkapan alat dan bahan
sesuai kebutuhan kegiatan
mencuci dan merendam bibit
dalam larutan fungisida
2.2 Kesiapan dan kelengkapan Adanya baskom, timbang an,
alat dan bahan untuk batang peng- aduk, fungisida
merendam bibit dalam larutan yang telah siap dan lengkap
fungisida diperiksa secara teliti
2.3 Bibit dicuci di air Lendir yang melekat pada akar
bawah
mengalir sampai bersih dari terlepas, akar terasa tidak licin
media agar lagi oleh adanya agar-agar
yang masih menempel
2.4 Bibit yang telah dicuci Penyakit dapat dikendalikan
direndam dalam larutan secara preventif
fungisida selama kurang lebih
10 menit

VEDCA-Bidang Holtikultura 51
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Sub.Kompetensi Hasil
No Kriteria Keberhasilan
/Kriteria Kinerja Ya Tidak
2.5 Faktor-faktor keselamatan dan Tidak ada kerusakan bibit
kesehatan kerja dipatuhi selama pencucian, Tidak
sesuai prosedur yang terhirupnya fungisida,
ditetapkan
3 Mengangin-anginkan dan
menyeleksi bibit
3.1 Prosedur pelaksanaan • Alat dan bahan disiapkan,
kegiatan dan kelengkapan alat bibit-bibit dihamparkan
dan bahan untuk perendaman merata di atas lembaran
bibit dalam larutan fungisida kertas/koran, kemudian
dikuasai dengan benar sesuai bibit-bibit tersebut ditem
dengan SPO budidaya patkan kedalam wadah
anggrek yang steril
• Kelengkapan alat dan
bahan sesuai kebutuhan
kegiatan
3.2 Kesiapan dan kelengkapan Adanya lembaran kertas/

alat dan diperiksa secara teliti koran, wadah yang steril yang
siap digunakan
3.3 Bibit yang telah dicuci dan Tidak ada air yang menem-pel
direndam dalam larutan pada bibit , bibit dalam kondisi
fungisida diseleksi dan kering lembab
diangin-anginkan dengan cara
yang benar sesuai SPO
budidaya anggrek
3.5 Faktor-faktor keselamatan dan Tidak banyak bibit yang rusak
kesehatan kerja dipatuhi
sesuai prosedur yang
ditetapkan

VEDCA-Bidang Holtikultura 52
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Sub.Kompetensi Hasil
No Kriteria Keberhasilan
/Kriteria Kinerja Ya Tidak
4 Menanam bibit dalam
kompot/pot
4.1 Prosedur pelaksanaan • Pot diisi dengan media
kegiatan dan kelengkapan alat tanaman, bibit ditanam
dan bahan untuk menanam pada media dalam pot
bibit dalam kompot/pot tersebut, kemudian pot
dikuasai dengan benar sesuai ditempatkan pada ruang
dengan SPO budidaya aklimatisasi
anggrek • Kelengkapan alat dan
bahan sesuai kebutuhan
kegiatan
4.2 Kesiapan dan kelengkapan Adanya pot berdiameter 15
alat dan bahan diperiksa cm, pecahan genteng, pakis
secara teliti halus, pinset dan bibit yang
baru diangin-anginkan dan
diseleksi
4.3 Bibit ditanam pada media Pot 15 cm diisi arang/batu
dengan cara yang benar bata sepertiga pot.Lalu pot
sesuai SPO budidaya anggrek diisi lagi dengan pakis halus
hingga lebih kurang 1 cm di
bawah bibir pot
bibit ditanamkan ke dalam pot
yang telah berisi media
sedalam kurang lebih 2 cm
bibit menyebar merata dan
berdiri tegak.
4.4 Bibit yang telah ditanam dalam Pot yang telah berisi bibit
posisi tegak dan kuat dan diletakkan pada tempat yang
ditempatkan pada tempat yang mudah terkena sinar matahari
ditentukan dan disusun rapi pagi dan telah di beri peneduh

VEDCA-Bidang Holtikultura 53
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Sub.Kompetensi Hasil
No Kriteria Keberhasilan
/Kriteria Kinerja Ya Tidak
4.5 Faktor-faktor keselamatan dan Tidak banyak terjadi kerusa-
kesehatan kerja dipatuhi kan bibit dan pecahnya pot
sesuai prosedur yang
ditetapkan
5 Memasang label
5.1 Prosedur pelaksanaan • Alat dan bahan disiapkan,
kegiatan dan kelengkapan alat tertulis keterangan pada
dan bahan untuk memasang label, label terpasang
label dikuasai dengan benar • Kelengkapan alat dan
sesuai dengan SPO budidaya bahan sesuai kebutuhan
anggrek kegiatan
5.2 Kesiapan dan kelengkapan Adanya gunting, kertas label,
alat dan bahan pema-sangan bibit yang akan dilebeling yang
label diperiksa secara teliti telah lengkap dan siap

5.3 Label bertuliskan nomer dan Nomor bibit ,nama silangan


nama silangan dan tanggal atau jenis dari pada bibit
penanaman kemudian tanggal penana-
man sesuai dengan kondisi
setiap individu bibit
5.4 Label dipasang pada pot Label terpasang di pot
dengan benar
5.5 Faktor-faktor keselamatan dan Tidak terjadi luka dan
kesehatan kerja dipatuhi pecahnya pot
sesuai prosedur yang
ditetapkan

VEDCA-Bidang Holtikultura 54
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Sub.Kompetensi Hasil
No Kriteria Keberhasilan
/Kriteria Kinerja Ya Tidak
6 Menempatkan kompot/pot
pada ruang aklimatisasi
6.1 Prosedur pelaksanaan • Alat dan bahan disiapkan,
kegiatan dan kelengkapan alat air disemprotkan ke areal
dan bahan untuk penempatan pembibitan, pupuk disem
kompot/pot pada ruang prot kan pada pembibi tan,
aklimatisasi dikuasai dengan dan bibit/kompot ditempatkan
benar sesuai dengan SPO di ruang aklimatisasi
budidaya hias (anggrek) • Kelengkapan alat dan bahan
sesuai kebutuhan kegiatan
6.2 Kesiapan dan kelengkapan Adanya Knapsack sprayer,
alat dan bahan diperiksa timbangan, wadah pupuk,
secara teliti pupuk, air, bibit/kompot yang
telah siap dan lengkap
6.3 Kompot/ pot bibit anggrek • Bibit/kompot pada ruang
ditempatkan dan disusun aklimatisasi tersusun rapi
dalam ruang aklimatisasi • Areal pembibitan dan media
dengan cara yang benar tetap lembab, terutama bila
sesuai SPO budidaya anggrek keadaan cuaca panas
6.4 Faktor-faktor keselamatan dan Tidak adanya pot yang
kesehatan kerja dipa-tuhi jatuh/pecah berserakan
sesuai prosedur yang
ditetapkan
7 Menuntaskan kegiatan
aklimatisasi bibit
7.1 Semua bibit yang terseleksi Semua bibit/kompot tersu sun
ditanam dalam kompot/ pot rapi di ruang aklima tisasi
dan ditempatkan dengan rapi
di ruang aklimatisasi

VEDCA-Bidang Holtikultura 55
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

Sub.Kompetensi Hasil
No Kriteria Keberhasilan
/Kriteria Kinerja Ya Tidak
7.2 Prosedur perawatan alat Alat dan bahan disiapkan,
penyiapan bibit untuk ruang kerja dibersihkan,

aklimatisasi dan upaya kegiatan terdokumentasi


menjaga kebersihan dikua-sai
dengan benar sesuai
pedoman perawatan alat
7.3 Alat penyiapan untuk Alat dan ruang kerja bersih,
bibit
aklimatisasi dan ruang kerja terawat, lengkap
dibersih kan dan dirawat,
diperiksa kelengkapan dan
kondisinya serta siap untuk
digunakan kembali
7.4 Kegiatan penanaman bibit dan Adan catatan dan foto semua
aklimatisasi bibit yang telah kegiatan aklimatisasi
dilakukan terdokumen tasi
dengan baik, benar dan tepat
waktu

VEDCA-Bidang Holtikultura 56
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

BAB IV PENUTUP

Setelah peserta diklat menyelesaikan semua kompetensi dasar dan dinyatakan


berkompetensi oleh fasilitator, selanjutnya peserta diklat akan dilakukan sertifikasi
kompetensi. Proses sertifikasi akan dilakukan melalui uji kompetensi yang dilakukan
oleh eksternal evaluator, dalam hal PPPPTK akan menyediakan assessor dari
industri yang relevan untuk melakukan proses sertifikasi.

Peserta yang dinyatakan berhasil akan diberikan sertifikat oleh industri yang
melakukan uji kompetensi sesuai dengan jumlah kompetensi yang dinyatakan
berkompeten.

VEDCA-Bidang Holtikultura 57
Modul Peserta Hama dan Penyakit Tanaman Hias

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1999. Memadu Upaya Pengendalian Hama 2. Bhratara. Jakarta.


Anonim, 2003. Standar Kompetensi Nasional Indonesia Bidang Keahlian Tanaman
Hias . IPB Bogor
Chapman, B. 1986. Natural Pest Control. Nelson Publishers, Melbourne Australia.
Priyono, J. 1986. Penuntun Praktikum Pestisida dan Alat Aplikasi Bagian
Insektisida. IPB. Bogor.
PAN. 1995. Pesticides in Tropical Agriculture Margraf Verlog. Weikersheim
Germany.

VEDCA-Bidang Holtikultura 58

Anda mungkin juga menyukai