RESPIRASI
DAN KARDIOVASKULER
Jamil Sidik S
ANATOMI
7
8 1
2
3
4
6
1
2
9
8
7
10
11
12
3
1
7
6
5
1 2 3 4
FISIOLOGI
Respirasi adalah :
Peristiwa masuk udara (O2) ke dalam
paru
Proses metabolisme
Pengeluaran CO2 dan H2O hasil
metabolisme
1
2
6
7
4 5
3
8
RESPIRASI
Ventilasi
Difusi
Perfusi
VENTILASI
Peristiwa masuk dan keluar
udara ke dalam paru
~ Inspirasi
~ Ekspirasi
VENTILASI
Inspirasi: aktif karena konstraksi
otot-otot pernapasan
2
3
PERFUSI
Distribusi darah di paru
Dalam 1 menit darah mengalir
5 liter
PENUNJANG MENGETAHUI
ANATOMI
ECHO
ANATOMY KARDIOVASKULER
• 3 PEMBULUH DARAH UTAMA
• RIGHT CORONARY
ARTERY
• LEFT MAIN
bercabang menjadi :
• LEFT ANTERIOR
DESCENDING
• LEFT CIRCUMFLEXA
ANATOMI DI DALAM JANTUNG
P embuluh darah
O tot Jantung
L istrik Jantung
K atub Jantung
I si Ruang Jantung
1. Arteri :
2. Arteriol :
Cabang-cabang sistem arteri yang berfungsi sebagai katub pengontrol unntuk
mengatur pengalliran darah ke kapiler. Arteriol dapat konstriksi dan dilatasi.
3. Kapiler :
Berfungsi sebagai tempat
pertukaran cairan dan nutrisi
antara darah dan ruang
interstitial
4. Venul :
Menampung darah dari
kapiler menuju ke vena
5. Vena :
Sebagai jalur transportasi
darah kembali ke jantung.
Ukuran Pembuluh
Tebal Dinding Diameter Luas
Lumen Penampang
Arteri 1 mm 0,4 mm 20 cm
Vena 0,5 mm 5 mm 40 cm
39
Curah jantung = kec denyut jtg x volume sekuncup
= 70 denyut/mnt x 70 ml/denyut
40
Pengaturan cardiac output
41
• Kecepatan denyut jantung terutama ditentukan
oleh pengaruh otonom pada nodus SA
• Jantung dipersyarafi oleh kedua divisi sistem
syaraf otonom, yang dapat memodifikasi
kecepatan dan kekuatan kontraksi, walaupun
untuk memulai kontraksi tidak memerlukan
stimulasi syaraf
• Syaraf parasimpatis ke jantung yaitu nervus
vagus, terutama mempersyarafi atrium terutama
nodus SA dan AV
• Syaraf simpatis jantung juga mempersyarafi
atrium termasuk nodus SA dan AV serta
ventrikel
43
Efek syaraf parasimpatis dan
simpatis
44
• Volume sekuncup ditentukan oleh aliran balik
vena dan aktivitas simpatis
• Volume sekuncup adalah jumlah darah yang
dipompa keluar oleh tiap-tiap ventrikel sekali
berdenyut
• Terdapat 2 jenis komponen yg mempengaruhi
volume sekuncup :
- kontrol intrinsik yg berkaitan dgn seberapa
banyak aliran balik vena
- kontrol ekstrinsik yg berkaitan dgn tingkat
stimulasi simpatis pada jantung
• Kedua faktor ini meningkatkan volume sekuncup
dengan meningkatkan kekuatan kontraksi
jantung
45
Pengaturan faktor instrinsik dan
ekstrinsik pada stoke volume
46
• Semakin banyak darah yg dikembalikan
ke jantung, semakin banyak darah yang
dipompa oleh jantung artinya semakin
banyak volume darah akan semakin
panjang serat otot jantung meregang
sehingga akan menghasilkan gaya yg
lebih kuat pada kontraksi berikutnya dan
dengan demikian volume sekuncup yang
lebih besar dikenal sebagai hukum
Frank-Starling pada jantung
47
• Secara sederhana, hukum tersebut
menyatakan bahwa jantung dalam
keadaan normal memompa semua darah
yang dikembalikan ke jantung;peningkatan
aliran balik vena menyebabkan
peningkatan volume sekuncup
vena
• Ketika berkontraksi, ventrikel harus menghasilkan cukup
tekanan untuk mengatasi tekanan darah di arteri-arteri
besar agar katup-katup semilunaris dapat terbuka
49
Aktivitas listrik jantung
• Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung
1. Sembilan puluh sembilan persen sel otot
jantung adalah sel kontraktil yang
melakukan kerja mekanis yaitu memompa
2. Sebagian kecil sel sisanya, sel otoritmik
tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan
diri mencetuskan dan menghantarkan
potensial aksi yang bertanggung jawab
untuk kontraksi sel-sel pekerja
50
• Sel-sel jantung yang mampu mengalami
otoritmitas terdapat pada :
1. Nodus Sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di
dinding atrium kanan dekat muara vena kava
superior
2. Nodus Atrioventrikel (AV), di dasar atrium kanan
dekat septum tepat diatas pertautan atrium dan
ventrikel
3. Berkas His, suatu jaras sel-sel khusus yang
berasal dari nodus AV dan masuk ke septum
antar ventrikel
4. Serat Purkinje, serat-serat terminal halus yang
berjalan dari berkas His dan menyebar ke
seluruh miokardium ventrikel
51
Eksitasi jantung
52
Sel-sel otoritmik jantung tidak memiliki
potensial istirahat, sel-sel tersebut
memperlihatkan aktivitas pemacu
(pacemaker activity).
Sel-sel otoritmik ini secara siklis
mencetuskan potensial aksi yang
kemudian menyebar ke seluruh jantung
untuk mencetuskan denyut secara
berirama tanpa perangsangan saraf
apapun
53
Penyebaran eksitasi jantung harus
memenuhi tiga kriteria, yaitu :
54
TERIMAKASIH