Anda di halaman 1dari 18

PETUNJUK TEKNIS

KOMPETISI KOMIK PELAJAR TINGKAT NASIONAL


PROGRAM BANTUAN PEMERINTAH
FASILITASI PELESTARIAN NILAI BUDAYA
BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA DIY TAHUN 2022

1. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara majemuk yang kaya akan kebudayaan dan
sejarah. Namun, sekarang kita dihadapkan pada persoalan degradasi moral yang
salah satu di antaranya disebabkan karena rendahnya minat generasi muda
mempelajari sejarah bangsanya. Sejarah sering kali dianggap sebagai hal yang
membosankan, kurang menarik, dan kuna. Seiring perkembangan zaman yang
begitu pesat, minat generasi milenial dalam mempelajari sejarah makin rendah.
Pasalnya, sejarah selalu berisi narasi-narasi panjang yang mengisahkan kejadian
di masa lampau. Padahal, dalam mempelajari sejarah di masa lampau terdapat
nilai-nilai moral yang dapat dijadikan pedoman hidup. Tentunya dalam belajar
sejarah juga sebagian besar mengkaji berbagai aspek kebudayaan di masa
lampau.
Sebagai generasi muda, sudah seharusnya memiliki pemahaman sejarah.
Dengan memiliki pemahaman sejarah maka generasi muda bisa mengetahui asal
usul mereka dan mereka tau sejarah mereka dari mana. “Jangan lupakan sejarah”
begitu lah yang disampaikan bung karno yang kita kenal sampai saat ini. Sejarah
perjuangan Indonesia, adalah kontiunitas, dari suatu perjuangan generasi yang
satu kepada kegenerasi selanjutnya yang akan melanjutkan.
Turah Budaya sebagai salah satu komunitas yang bergerak dalam bidang
pemajuan kebudayaan memiliki misi untuk mengedukasi generasi muda sebagai
salah satu upaya memperkokoh jati diri bangsa melalui kegiatan kompetisi komik
dan lokakarya. Misi ini tentu membutuhkan kontribusi dan dukungan masyarakat
Indonesia, khususnya generasi muda. Guna mewariskan cerita-cerita
ketauladanan para tokoh bangsa dan memvisualkan beragam tradisi dan
kebudayaan bangsa, generasi muda perlu memahami dan mengetahui tentang
wawasan kebangsaan yang lingkupnya tidak hanya sejarah bangsa, tetapi juga
menyangkut wawasan tradisi dan kebudayaan bangsa.
Sebagai salah satu upaya mengedukasi dan meningkatkan minat terhadap
sejarah, tradisi, dan budaya bangsa bagi generasi muda, komik menjadi salah
satu medium menarik yang dapat digunakan untuk menuangkan wawasan
kebangsaan kita, mulai dari sejarah bangsa, tradisi lokal, kebudayaan
masyarakat, hingga akulturasi yang tercipta di lingkungan masyarakat. Hal
tersebut pada akhirnya diharapkan mampu menggambarkan bagian kecil dari
kebhinnekaan Indonesia.
Secara umum komik menjadi satu dari berbagai sarana untuk mengedukasi
generasi muda. Komik merupakan bacaan yang popular dan digemari anak-anak
serta orang dewasa. Penggunaan komik sebagai medium dalam memvisualkan
sejarah, tradisi, dan kebudayaan bangsa diharapkan dapat memudahkan
penyebarluasan wawasan pengetahuan tentang Indonesia kepada generasi
muda. Nantinya, komik-komik hasil kreasi yang dilombakan akan disebarluaskan
kepada masyarakat dalam bentuk digital dan dapat juga digunakan sebagai media
ajar di sekolah-sekolah. Bentuk komik yang ringan dan menarik tentu diharapkan
mampu mendorong masyarakat umum khususnnya generasi muda untuk dapat
menikmati pengetahuan yang lebih komprehensif tentang sejarah, budaya, dan
tradisi bangsanya.

2. FOKUS TOPIK KOMPETISI KOMIK PELAJAR


Komik yang diharapkan merupakan narasi fiktif berdasarkan sumber data
yang bisa dipertanggungjawabkan dari segi akurasi. Komik bisa menceritakan
adegan-adegan fiktif dengan tokoh fiktif atau menggunakan tokoh nyata (sejarah)
yang akan membawa pembaca pada wacana, pemahaman tentang aspek-aspek
sejarah maupun kekayaan budaya Indonesia. Pembuatan alur cerita komik juga
harus sesuai dengan tema utama dan salah satu subtema. Adapun tema besar
yang diangkat kompetisi komik ini merujuk pada 10 (sepuluh) unsur kebudayaan
yang menjadi fokus utama Pemajuan Kebudayaan. Kesepuluh unsur kebudayaan
tersebut selanjutnya menginspirasi lahirnya tema besar kegiatan kompetisi komik
pelajar ini yaitu “Muda Berbudaya Menuju Abad Kedua Indonesia” dan dibagi
menjadi 7 subtema, sebagai berikut:
a) Kearifan lokal (local wisdom) sebagai wujud toleransi dan solidaritas
bangsa.
b) Teknologi tradisional sebagai penyokong perekonomian bangsa di masa
depan.
c) Upacara tradisional bagi kehidupan yang berkelanjutan (sustainable living).
d) Membangun jiwa sportifitas melalui permainan dan olahraga tradisional.
e) Pengetahuan tradisional untuk peningkatan kualitas hidup rakyat.
f) Pelestarian warisan budaya sebagai ajang rekreasi dan hiburan.
g) Kuliner nusantara cerminan kebhinnekaan Indonesia.
Pilihan atas subtema-subtema tersebut diharapkan dapat disusun ke dalam suatu
narasi komik yang komunikatif, memberikan keteladanan, menghibur, sesuai
dengan target pembaca remaja.

3. TUJUAN KEGIATAN KOMPETISI KOMIK PELAJAR


Secara umum, kegiatan kompetisi komik pelajar tingkat Nasional yang
diselenggarakan oleh Komunitas Turah Budaya ini bertujuan untuk:
a. Memberikan gambaran tentang perkembangan sejarah, tradisi, dan
kebudayaan bangsa melalui media komik.
b. Mengembangkan daya pikir dan kreatifitas peserta kompetisi komik untuk
menciptakan media informasi tentang sejarah, tradisi, dan kebudayaan
bangsa dalam konteks kebhinnekaan yang menarik dan mudah dipahami
generasi muda.
c. Meningkatkan minat masyarakat khususnya generasi muda untuk mempelajari
sejarah, tradisi, dan kebudayaan bangsa.
d. Mendokumentasikan berbagai sejarah, seni, tradisi, ritus, dan kebudayaan
bangsa yang semakin terlupakan.

4. SASARAN PESERTA KOMPETISI KOMIK PELAJAR


Seluruh pelajar aktif SMA/SMK/MA di seluruh Indonesia.
5. PEMBIAYAAN KOMPETISI KOMIK PELAJAR
Lomba ini dilaksanakan oleh Komunitas Turah Budaya melalui Program
Bantuan Pemerintah Fasilitasi Pelestarian Nilai Budaya Tahun 2022 oleh Balai
Pelestarian Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (BPNB D.I. Yogyakarta).

6. PENYEBARAN INFORMASI KOMPETISI KOMIK PELAJAR


Penyebaran informasi dilakukan melalui laman dan media sosial resmi
Komunitas Turah Budaya sebagai berikut:
Laman Resmi : www.turahbudaya.id
Instagram/Twitter/Tiktok : @turahbudaya
Facebook : Komunitas Turah Budaya
YouTube : Turah Budaya

7. KETENTUAN KOMPETISI KOMIK PELAJAR


Berikut ini ketentuan terkait kompetisi komik pelajar tingkat Nasional, yaitu:
A. KETENTUAN UMUM
1) Peserta kompetisi adalah individu/perorangan atau kelompok (maksimal
2 orang) yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
2) Peserta kompetisi adalah pelajar aktif SMA/SMK/MA di seluruh Indonesia
yang dibuktikan dengan kartu pelajar.
3) Peserta wajib melampirkan surat rekomendasi dari kepala sekolah.
4) Peserta wajib mengikuti seluruh akun resmi media sosial komunitas Turah
Budaya (Instagram, Twitter, TikTok, Facebook, dan Youtube).
5) Pendaftaran dan pengiriman karya dimulai dari tanggal 1 Juli 2022 dan
ditutup pada tanggal 10 September 2022 pukul 23.59 WIB, melalui laman
berikut: https://tinyurl.com/komikturahbudaya2022
6) Seluruh peserta diimbau untuk dapat mengikuti Lokakarya 2 dan 3 secara
daring baik melalui zoom maupun kanal youtube resmi komunitas Turah
Budaya pada hari Sabtu-Minggu, 16-17 Juli 2022 pukul 08.30 – selesai
guna menambah referensi dalam proses pembuatan komik.
7) Proses penjurian dilaksanakan pada tanggal 11- 24 September 2022.
8) Pengumuman pemenang dilaksanakan secara daring pada tanggal
Minggu, 25 September 2022 pada acara Lokakarya 4 yang disiarkan
langsung melalui kanal youtube Turah Budaya.
9) Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
10) Hal-hal lain yang tidak diatur dalam lembar ketentuan ini akan
disampaikan dikemudian hari melalui media sosial dan laman resmi
komunitas Turah Budaya.
B. KETENTUAN KHUSUS
1) Target pembaca komik adalah remaja usia 12-18 tahun.
2) Tema komik dibuat sesuai dengan fokus/tema yang telah ditentukan.
3) Jumlah halaman komik 8–12 halaman, tidak termasuk halaman cover
depan dan belakang.
4) Ukuran Komik 17 x 25 cm.
5) Komik dibuat berwarna.
6) Teknik bebas dan digital.
7) Hasil karya berupa rangkaian komik digabungkan ke dalam 1 (satu) format
.pdf dalam resolusi tinggi siap siap cetak (300 dpi).
8) Karya tidak pernah/sedang diikutkan dalam kompetisi lainnya.
9) Karya harus asli karya sendiri / kelompok, bukan mengambil atau jiplakan
dari karya lain yang sudah ada (mengisi surat pernyataan orisinalitas yang
dapat diunduh melalui laman https://tinyurl.com/jukniskomikturahbudaya).
10) Karya belum pernah dipublikasikan di media cetak maupun non cetak.
11) Peserta hanya boleh mengirimkan 1 (satu) karya komik.
12) Seluruh komik karya pemenang akan diterbitkan dalam satu kompilasi buku
komik digital “MUDA BERBUDAYA MENUJU ABAD KEDUA INDONESIA”.
13) Seluruh karya yang dikirimkan menjadi milik panitia dan dapat secara
bebas digunakan dalam rangka kegiatan publikasi dan edukasi.

8. KRITERIA PENILAIAN KOMPETISI KOMIK PELAJAR


a. Karya tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras dan
Antargolongan), kekerasan dan pornografi.
b. Kesesuaian dengan Tema dan target pembaca.
c. Cara dan gaya penyampaian narasi komik yang unik dan menarik baik dari
segi cerita, bahasa maupun segi seni sekuensial serta memiliki nilai kebaruan.
d. Presentasi dengan baik, desain, gambar, dialog yang menarik komunikatif
dan efisien.

9. APRESIASI PEMENANG KOMPETISI KOMIK PELAJAR


Pemenang kompetisi komik pelajar akan mendapatkan apresiasi berupa
Uang Pembinaan (Apresiasi) dengan total sebesar Rp8.500.000,00*), sertifikat
elektronik (e-sertifikat), dan goody bag, dan dengan rincian sebagai berikut:
Harapan I
Kategori Juara I Juara II Juara III
dan II
Pelajar
Rp3.000.000,- Rp2.500.000,- Rp1.500.000,- @Rp750.000,-
SMA/SMK/MA
*) Apresiasi belum dipotong pajak

10. JADWAL KOMPETISI


No Kegiatan Tanggal
1. Launching Kompetisi Komik Pelajar 26 Juni 2022
2. Pendaftaran dan Pengiriman Karya 1 Juli – 10 September 2022
3. Batas Akhir Pengiriman Karya 10 September 2022 | 23.59 WIB
4. Penjurian 11-24 September 2022
5. Pengumuman Pemenang 25 September 2022

11. PENUTUP
Informasi dan konfirmasi lebih lanjut dapat disampaikan melalui:
Ariffah Nourma (089675199910)
Nurvia Yuliastuti (083840245624)
Sutiar Sudrajat (0895380080623)
Atau melalui Surel / E-mail
sekretariat@turahbudaya.id atau turahbudaya.id@gmail.com
***
PETUNJUK TEKNIS
LOKAKARYA PEMANFAATAN MEDIA KOMIK SEBAGAI SARANA EDUKASI
SEJARAH DAN BUDAYA BAGI GENERASI MILENIAL MENYONGSONG ERA
SOCIETY 5.0

A. Latar Belakang
Generasi milenial di era global saat ini berpikir sangat realistis, sementara
sejarah adalah peristiwa masa lalu, yang menurut mereka sudah berlalu dan
berakhir. Tetapi sejarah juga menggambarkan masa lalu suatu bangsa, dan itu
terkait dengan apa yang sudah dicapai, kejayaan, atau kemunduran. Bahkan
lembaran hitam atau putih serta kesuksesan maupun kegagalan yang dialaminya
di masa lampau. Dengan mempelajari sejarah para generasi muda bisa
mendapatkan banyak hal, salah satunya dengan pelajaran masa lampau yang
dijadikan rederensi kedepan agar tidak jatuh pada lubang yang sama. Sebagai
generasi muda juga dituntut agar terus melestarikan sejarah sebagaimana kata
bung Karno yang terkenal “Jas Merah” jangan sekali-kali lupakan sejarah.
Indonesia merupakan negara majemuk yang kaya akan kebudayaan dan
sejarah. Namun, sekarang kita dihadapkan pada persoalan degradasi moral yang
salah satu di antaranya disebabkan karena rendahnya minat generasi muda
mempelajari sejarah bangsanya. Sejarah sering kali dianggap sebagai hal yang
membosankan, kurang menarik, dan kuna. Seiring perkembangan zaman yang
begitu pesat, minat generasi milenial dalam mempelajari sejarah makin rendah.
Pasalnya, sejarah selalu berisi narasi-narasi panjang yang mengisahkan kejadian
di masa lampau. Padahal, dalam mempelajari sejarah di masa lampau terdapat
nilai-nilai moral yang dapat dijadikan pedoman hidup. Tentunya dalam belajar
sejarah juga sebagian besar mengkaji berbagai aspek kebudayaan di masa
lampau.
Tantangan kita sebagai bangsa yang besar juga datang dari kemajuan
teknologi beberapa tahun terakhir. Saat ini kita sedang dihadapkan dengan
perubahan teknologi yang begitu signifikan. Sejak lahirnya era Society 5.0 di tahun
2019 lalu memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis
modern (AI, Robot, IoT) untuk kebutuhan manusia dengan tujuan agar manusia
dapat hidup dengan nyaman. Namun, kemajuan teknologi juga berpengaruh
terhadap pola pikir manusia yang berimplikasi kepada kemampuan-kemampuan
dasar manusia untuk menjawab tantangan era Society 5.0, yakni bertindak kreatif,
berpikir kritis, mampu komunikasi dan kolaborasi dengan siapapun dalam kondisi
apapun dan dimanapun berada. Hal ini tentunya menambah problematika di
lapangan berkaitan dengan ancaman degradasi moral ketika kita acuh terhadap
ancaman tersebut. Sejarah pun telah mengajarkan kita tentang kehidupan suatu
peradaban para masa lalu.
Sejarah adalah hal penting bagi suatu bangsa, jika suatu bangsa memiliki
sejarah maka bangsa tersebut akan mudah bangkit karena memiliki pegangan
yang kuat. Sejarah juga sebagai pembelajaran, karena dengan sejarah bisa
belajar kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dimasa lalu. Sejarah tidak
hanya ada dan tidak dipelajari tetapi ada untuk jadi pembelajaran, sebuah sejarah
itu adalah pembelajaran bukan warisan. Sebab warisan yang bekerja adalah yang
mewariskan bukan yang diwariskan.
Sebagai generasi muda, sudah seharusnya memiliki pemahaman sejarah.
Dengan memiliki pemahaman sejarah maka generasi muda bisa mengetahui asal
usul mereka dan mereka tau sejarah mereka dari mana. “Jangan lupakan sejarah”
begitu lah yang disampaikan Bung Karno yang kita kenal sampai saat ini. Sejarah
perjuangan Indonesia, adalah kontiunitas, dari suatu perjuangan generasi yang
satu kepada kegenerasi selanjutnya yang akan melanjutkan.
Komunitas Turah Budaya memiliki misi untuk mengedukasi generasi muda
sebagai salah satu upaya memperkokoh jati diri bangsa melalui kegiatan dan
lokakarya. Misi ini tentu membutuhkan kontribusi dan dukungan masyarakat
Indonesia, khususnya generasi muda. Guna mewariskan cerita-cerita
ketauladanan para tokoh bangsa dan memvisualkan beragam tradisi dan
kebudayaan bangsa, generasi muda perlu memahami dan mengetahui tentang
wawasan kebangsaan yang lingkupnya tidak hanya sejarah bangsa, tetapi juga
menyangkut wawasan tradisi dan kebudayaan bangsa.
Dalam upaya mengedukasi dan meningkatkan minat terhadap sejarah,
seni, tradisi, dan budaya bangsa bagi generasi muda, komik menjadi salah satu
medium menarik yang dapat digunakan untuk menuangkan wawasan
kebangsaan kita, mulai dari sejarah bangsa, tradisi lokal, kebudayaan
masyarakat, hingga akulturasi yang tercipta di lingkungan masyarakat. Hal
tersebut pada akhirnya diharapkan mampu menggambarkan bagian kecil dari
kebhinnekaan Indonesia.
Secara umum komik menjadi satu dari berbagai sarana untuk mengedukasi
generasi muda. Komik merupakan bacaan yang popular dan digemari anak-anak
serta orang dewasa. Penggunaan komik sebagai medium dalam memvisualkan
sejarah, tradisi, dan kebudayaan bangsa diharapkan dapat memudahkan
penyebarluasan wawasan pengetahuan tentang Indonesia kepada generasi
muda. Nantinya, komik-komik hasil kreasi yang dilombakan akan disebarluaskan
kepada masyarakat dalam bentuk digital dan dapat juga digunakan sebagai media
ajar di sekolah. Bentuk komik yang ringan dan menarik tentu diharapkan mampu
mendorong generasi muda untuk dapat menikmati pengetahuan yang lebih
komprehensif tentang sejarah, budaya, dan tradisi bangsanya.

B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dijabarkan beberapa tujuan sebagai
berikut:
1) Memberikan gambaran tentang perkembangan sejarah, tradisi, dan
kebudayaan bangsa melalui media komik.
2) Mengembangkan daya pikir dan kreatifitas masyarakat umum melalui
menciptakan media informasi tentang sejarah, tradisi, dan kebudayaan
bangsa dalam konteks kebhinnekaan yang menarik dan mudah dipahami
semua pihak.
3) Meningkatkan minat masyarakat khususnya generasi muda untuk
mempelajari sejarah, tradisi, dan kebudayaan bangsa.
4) Mendokumentasikan berbagai sejarah, tradisi, dan kebudayaan bangsa yang
semakin terlupakan.
C. Manfaat
Lokakarya ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis
maupun secara praktis, yaitu sebagai berikut:
1. Lokakarya ini diharapkan mampu merekonstruksi sejarah, tradisi, dan
kebudayaan bangsa.
2. Lokakarya ini juga diharapkan memberikan kontribusi nyata bagi upaya
pelestarian seni, tradisi, dan kesejarahaan yang berkaitan dengan bangsa
Indonesia.
3. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan sesuai spesifikasi pendidikan yang
didalami.
4. Mengetahui permasalahan maupun tantangan yang ada selama proses
kegiatan, sehingga dapat memberikan kontribusi lebih lanjut bagi usaha
pemajuan kebudayaan yang ada di masyarakat oleh pihak pemangku
kepentingan.
5. Pelaksanaan lokakarya ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan tentang sejarah, tradisi, dan budaya bangsa.
6. Bagi masyarakat umum, khususnya generasi muda dapat berperan aktif untuk
berpartisipasi dalam upaya pelestarian kebudayaan melalui media komik.

D. Pelaksanaan
No Waktu Tema Narasumber
1 Minggu, 26 Pemajuan 1. Fahruddin, M.Pd (Dosen
Juni 2022 Kebudayaan Melalui Sejarah – Universitas PGRI
Peran Aktif Yogyakarta)
Komunitas Sejarah 2. Wahyu Kristanto, S.S (Pamong
dan Budaya Budaya Ahli Muda – BPCB
Menyongsong Abad Jawa Tengah)
Kedua Indonesia 3. Syela Joe Dhesita, S.Pd (Guru
MAN 1 Sukoharjo)
No Waktu Tema Narasumber
4. Brilliantoro Yusuf Ervanda,
S.Pd (Ketua Komunitas Turah
Budaya)
Moderator :
Rosita Nur Anarti, S.Pd (Pengkaji
Pelestarian Cagar Budaya – BPCB
DIY)
2 Sabtu, 16 Menarasikan Kisah 1. Naufal Raffi Arrazaq, S.Pd.,
Juli 2022 Sejarah dan Budaya S.Ark., M.Pd., M.A. (Dosen
Bangsa melalui Sejarah - Universitas
Karya Visual bagi Gorontalo)
Generasi Milenial di 2. Syarifah Aini, S.Pd (Awardee
Era Society 5.0 LPDP S2 Ilmu Sejarah
Universitas Gadjah Mada)
3. Abdul Rouf, S.Pd (Guru SMA
Negeri 1 Nalumsari, Jepara)
Moderator :
Raden Roro Anisa Khaura, M.Pd
(Guru SMA Cahaya Bangsa Utama
/ Kinderstation Senior High School)
3 Minggu, 17 Komik Sebagai 1. Terra Brajaghosa, S.Sn., M.Sn
Juli 2022 Media Komunikasi (Dosen Institut Seni Indonesia
Visual bagi Yogyakarta)
Generasi Milenial di Moderator :
Era Society 5.0 Unggul Prasetyo, S.Pd (Guru SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta)
4 Minggu, 25 Komik sebagai 1. Prasetia Pradana (Komikus)
September Wahana Literasi 2. Ryan Kristianto, S.Pd (Guru –
2022 Visual Merajut Imaji Ilustrator)
No Waktu Tema Narasumber
Lintas Generasi 3. Rosita Nur Anarti, S.Pd
bagi Pemajuan (Pengkaji Pelestarian Cagar
Kebudayaan Budaya – BPCB DIY)
Indonesia Moderator :
Ariffah Nourma Juwita, S.Pd
(Penggiat Sejarah dan Budaya -
Komunitas Turah Budaya)

E. Sasaran Peserta
Pelajar; Mahasiswa; Guru; Akademisi; dan Peserta umum secara daring.
F. Penutup
Kegiatan lokakarya ini semata-mata merupakan wujud kontribusi kami
sebagai generasi muda terhadap upaya pemajuan kebudayaan Indonesia sesuai
amanat dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan
Kebudayaan. Lokakarya menjadi salah satu forum untuk membahas suatu
permasalahan yang sesuai dengan bidang keahlian untuk mencari solusi atas
suatu permasalahan yang terjadi.
Melalui kegiatan lokakarya ini kami juga berharap agar visi dan misi
komunitas Turah Budaya sebagai suatu perkumpulan yang bergerak di bidang
sosial kebudayaan yaitu: 1) melindungi kebudayaan nasional sebagai upaya
pencegahan serta penanggulangan gejala yang menimbulkan kerusakan,
kerugian atau kemusnahan kebudayaan bangsa; 2) membuat inovasi dalam
mengenalkan kebudayaan bangsa kepada khalayak luas; 3) mengedukasi
masyarakat tentang pentingnya peran serta seluruh pihak dalam upaya Pemajuan
Kebudayaan Indonesia; dan 4) memanfaatkan kebudayaan secara optimal
sebagai upaya penggunaan kebudayaan nasional untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan, edukasi, dan kemajuan kebudayaan dapat
terwujud.

***
PAMFLET LOKAKARYA 1

Tautan Pendaftaran Peserta


https://tinyurl.com/lokakomik1
PAMFLET LOKAKARYA 2

Tautan Pendaftaran Peserta


https://tinyurl.com/lokakomik2
PAMFLET LOKAKARYA 3

Tautan Pendaftaran Peserta


https://tinyurl.com/lokakomik3
PAMFLET LOKAKARYA 4

Tautan Pendaftaran Peserta


https://tinyurl.com/lokakomik4

Anda mungkin juga menyukai