Anda di halaman 1dari 3

TTG ALAT PENGOLAHAN

ALAT PENGERING TENAGA LISTRIK

1. PERANCANG
Supriyanto (Balai Besar Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian, Serpong).

2. PENGGUNA/FUNGSI
Bahan yang dikeringkan: semua bahan hasil pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan. Tapi alat ini baru diujikan untuk pengeringan ikan.

3. SPESIFIKASI
1) Dimensi
Ruang pemanas : 750 x 300 x 830 (mm); ruang pengering: 750 x 1000 x 830
(mm); dan ruang hisap: 750 x 300 x 830 (mm).

2) Konstruksi
a) Rangka utama besi siku dan aluminium blok.
b) Penyambungan dengan las listrik dan rivet.

3) Rancangan Fungsional
a) Sumber energi: Listrik 1200 watt, untuk
- Pemanas (220 V, 1000 Watt)
- Kontrol elektronik
- Pompa (220 V, 125 Watt)

Hal. 1/ 3
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
TTG ALAT PENGOLAHAN

- Kipas hisap (220 V, 75 watt)


b) Kondensor pelepas panas: 40 x 30 cm.
c) Klep pengarah arus udara: untuk mengarahkan gerakan udara panas
berganti-ganti dari arah yang berlawana sehingga mengurangi kerja
pembalikan bahan.
d) Filamen pemanas: untuk pengendalian pelepasan panas, menurunkan
tekanan di dalam ruang pengering, dan mengurangi gerakan turbulen
aliran udara agar tidak terjadi pemborosan tenaga.
e) Kipas hisap diletakkan pada bagian belakang.
f) Termostat: terdiri dari termostat pengatur temperatur udara, dan termostas
pangatur kipas hisap.

4) Rancangan Struktural
a) Ruang pembangkit : 750 mm X 300 mm X 830 mm, terdiri dari (a) filamen
pemanas, (b) pompa, dan (c) kondensor.
b) Ruang pengering : 750 mm X 1000 mm X 830 mm, terdiri dari:
- klep pengarah aliran udara panas.
- rak-rak bahan yang dikeringkan.

5) Bahan
Besi dan alumunium.

6) Kapasitas
100 - 500 kg ikan

7) Umur Alat
5 (lima) tahun

4. PRINSIP KERJA ALAT


1) Udara panas dipompakan ke dalam ruang pengering. Aliran udara diatur oleh
klep pengarah. Bila suhu tertentu diruang pengering tercapai, aliran listrik ke
filamen dan pompa akan terputus, dan kipas hisap akan bekerja. Sebaliknya
jika suhu tertentu tidak tercapai, aliran listrik ke kipas hisap terputus,
sedangkan aliran listrik ke pompa dan filamen akan tersambung.
2) Kipas hisap akan mengeluarkan udara dalam jumlah yang lebih banyak dari
udara panas yang dimasukkan, akibatnya tekanan udara turun secara
terkendali. Renahnya tekanan udara ini akan mempercepat penguapan air
dari bahan.

5. HARGA/ANALISIS BIAYA
1) Harga untuk setiap unit adalah Rp. 1.000.000,- (perkiraan pada tahun 1994)

Hal. 2/ 3
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
TTG ALAT PENGOLAHAN

2) Perkiraan biaya operasional adalah Rp. 2.495, 70 per jam (dengan asumsi 8
jam operasi per hari)
3) Perkiraan biaya pengeringan adalah Rp. 5,- sampai Rp. 25,- per kg ikan

6. KONTAK HUBUNGAN
1) Supriyanto (Balai Besar Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian, Serpong)

2) Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Jl.Rasuna


Said, Padang Baru, Padang, Tel. 0751 40040, Fax. 0751 40040

Jakarta, Maret 2001

Sumber : Teknologi Tepat Guna Untuk Agroindustri Kecil Sumatera Barat,


Hasbullah, Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri
Sumatera Barat, Padang, 2000.
Disadur oleh : Tarwiyah, Kemal

KEMBALI KE MENU

Hal. 3/ 3
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id

Anda mungkin juga menyukai