Anda di halaman 1dari 6

jurnal Teknik Mesin Cakram

Jurnal Teknik Mesin Cakram “JTMC” merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Teknik Mesin, Fakultas
Teknik, Universitas Pamulang. Jurnal ini wadah bagi para dosen, peneliti maupun mahasiswa sebagai media publikasi penelitian
ilmiah dalam bidang Konversi Energi, Material, Manufaktur, Konstruksi, dan Bidang lainnya yang terkait dengan bidang
teknik mesin. JTMC pertama kali diterbitkan pada tahun 2018 dalam versi cetak. Nomor ISSN JTMC versi cetak adalah 2620-6706,
dan nomor 2686-0597 untuk versi daring dengan SK Nomor 0005.26860597/JI.3.1/SK.ISSN/2019.09 - 4 September 2019 (mulai
edisi Vol. 2, No. 2, Oktober 2019). Artikel yang dimuat di Jurnal Teknik Mesin Cakram berupa naskah original yang belum pernah
dipublikasikan sebelumnya. JTMC diterbitkan setiap 2 kali dalam setahun yaitu bulan April dan Oktober
KARAKTERISASI PISAU DENGAN PROSES TEMPA MANUAL TERHADAP NATRIUM TETRABORAT
Syaiful Arif

Abstract

Abstrak: Pisau banyak dijumpai pada pertanian dan pengolahan makanan. Saat ini perkembangan pisau semakin berkembang dalam
pemilihan bahan seperti wire rope, dibuat dari kawat baja yang disebut piano wire dengan baja karbon C : 0,8 %. dengan campuran
natrium tetraborat dan amonium klorida sebagai fluks ketika pencampuran untuk memudahkan peleburan. Kualitas pisau sangat
dipengaruhi oleh tingkat kekerasan dan ketangguhan material pisau. hasil uji metalografi pada pisau sebelum mendapatkan perlakuan
panas terlihat strukturmikro terdapat FeO terperangkap mengakibatkan kawat satu dengan yang lain belum menyatu dengan baik,
bahwa tidak terjadi self welding sempurna dan fasa yang tebentuk yaitu pearlite yang memiliki warna gelap sedangkan ferrite
berwarna putih. FeO yang terperangkap karna proses self welding yang tidak sempurna pada pisau yang di akibatkan pengaruh
natrirum tetraboratpengaruh natrirum tetraborat terhadap munculnya mikrostruktur Widmanstatten dikarnakan proses pendinginan
yang cepat dengan media quenching air, selain Widmanstatten ada juga mikrostruktur butiran ferrite dimana berwarna putih dan
mikrostruktur peralite diindikasikan berwarna hitam. Unsur yang paling dominan Fe-98,6 %, C-0,42 %, Si-0,206 %, Mn-0,505 %,
Cr-0,05% dan P-0,0149 %. Fasa yang terbentuk campuran ferrite dan martensite sehingga nilai C-0,42 %., dimana pengaruh natrirum
tetraborat untuk mengosidasikan oksigen agar tidak larut dalam proses penempaan. Fasa yang terjadi pada tepi tajam lebih dominan
martensite sedangkan pangkal pisau ferrite, menunjukan bahwa pisau dapat digunakan.
Keyword
Pisau,wire rope,pengujian komposisi kimia, Widmanstatten, natrium tetraborat

References
S. Askar, S. Sinarep, and N. H. Sari, “Pengaruh Preheat Dan Tempering Terhadap Kekerasan Dan Struktur Mikro Hasil Pengelasan Baja Jis Ss
400,” Din. Tek. Mesin, vol. 3, no. 1, pp. 16–25, 2013, doi: 10.29303/d.v3i1.84.

Y. Handoyo, “Pengaruh Quenching Dan Tempering Pada Baja Jis Grade S45C terhadap sifat mekanis dan struktur mikro crankshaft,” J. Ilm. Tek.
Mesin, vol. 3, no. 2, pp. 102–115, 2015.

T. Septiani and A. P. Roswien, “Analisis Kualitatif Kandungan Boraks Pada Bahan Pangan Daging Olahan dan Identifikasi Sumber Boron
dengan FTIR – ATR,” Indones. J. Halal, vol. 1, no. 1, p. 48, 2018, doi: 10.14710/halal.v1i1.3403.

P. Trihutomo, “Analisa Kekerasan Pada Pisau Berbahan Baja Karbon Menengah Hasil Proses Hardening Dengan Media Pendingin Yang
Berbeda,” Tek. Mesin, pp. 28–34, 2015.

L. N. Lamoni and S. Suwarno, “Pengaruh Lipatan Baja JIS SUP 9 dan 0,5 CCrMnSi Terhadap Nilai Kekerasan, Struktur Mikro dan Pattern Pada
Permukaan Pisau,” J. Tek. ITS, vol. 7, no. 2, 2019, doi: 10.12962/j23373539.v7i2.34022.

P. Npoa-sharks, “Analisa Struktur Mikro pada Daerah Las dan HAZ Hasil Pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW) pada Baja Karbon
Medium Dan Quenching Air Laut,” J. Am. Chem. Soc., vol. 123, no. 10, pp. 2176–2181, 2018.

A. Hendrawan, “Pengaruh Proses Sepuh Terhadap Kekerasan Mata Kapak Hasil Pandai Besi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kalimantan
Selatan,” J. Poros Tek., vol. 7, no. 1, pp. 47–53, 2015.T. S. Abdul Choliq, Ahmad Maulana Soehada Sebayang, “Pengaruh heat treatment
terhadap struktur mikro dan nilai kekerasan pegas daun mobil untuk material bilah pisau sembelih,” vol. 4, no. 2, pp. 69–78, 2021.A. S. Nugroho,
G. Dwi Haryadi, and A. T. Hardjuno, “Pengaruh Proses Normalizing Terhadap Nilai Kekerasan Dan Struktur Mikro Pada Sambungan Las
Thermite Baja Np-42,” J. Tek. Mesin S-1, vol. 2, no. 3, pp. 249–257, 2014.
M. Y. Hasbi, D. P. Malau, and B. Adjiantoro, “Pengaruh variasi reduksi terhadap kekerasan dan struktur mikro baja laterit melalui pengerolan panas,” no.
November, pp. 1–8, 2016.

Refbacks
 There are currently no refbacks.

 CAKRAM
 Universitas Pamulang Journal- © 2018
RANCANG BANGUN DUMMY CANISTER SISTEM PENDETEKSI TSUNAMI
TIPE CBT(CABLE-BASED TSUNAMETER)
UNTUK KEDALAMAN LAUT 3000 M
Budi Haryanto1, Ogi Ivano1, Arief Setyawan1, Mustasyar Perkasa1, 2

1 4Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),
Kawasan Puspiptek Gedung 220, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan 15314
2 Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pamulang

Abstrak: Canister pada sistem pendeteksi tsunami tipe CBT (Cable-Based Tsunameter) adalah komponen Ocean
Bottom Unit (OBU) yang merupakan sebuah wadah atau tempat bagi sensor-sensor pengukuran tekanan dan
komponen-komponen elektronik lainnya. Canister ini akan ditempatkan pada kedalaman 3000 meter sehingga
strukturnya harus mampu menahan beban eksternal berupa tekanan hidrostatik air laut sebesar 300 bar (30 MPa).
Sebelum membuat canister dengan dimensi yang sebenarnya maka perlunya membuat dummy canister dengan ukuran
yang sama namun panjangnya berbeda sebagai komponen yang akan diuji pada tekanan tertentu. Telah dilakukan
perancangan dan manufaktur dummy canister set dengan material stainless steel AISI 316 L yang memiliki diameter
dalam 200 mm, panjang 200 mm dan tebal 45 mm. Komponen utama dummy canister set ini adalah silinder, flange
dan cone connector yang digabung dengan menggunakan beberapa baut dan penambahan seal o-ring untuk menahan
kebocoran air. Dummy canister set diuji pada pressure chamber selama 48 jam dengan tekanan sebesar 30 MPa. Hasil
pengujian menunjukan tidak terjadinya kerusakan pada struktur canister dan tidak terjadinya kebocoran yang
diakibatkan oleh tekanan hidrostatik. Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka struktur canister dengan desain
tersebut dapat diproduksi dan diaplikasikan pada kedalaman laut 3000 m sebagai salah satu komponen penting sistem
pendeteksi tsunami berbasis kabel
Kata kunci : Dummy canister, hidrostatik, pressure chamber

Abstract : The canister of the CBT (Cable-Based Tsunameter) type tsunami detection system is a component of the
Ocean Bottom Unit (OBU) where sensors and other electronic instruments are stored. This canister will be placed at
a depth of 3000 meters, hence the structure must be able to withstand external loads in the form of hydrostatic
seawater pressure of 300 bar (30 MPa). Before making manufacturing the full-scale canister, it is necessary to make
a dummy canister of the same size but different length. The design and manufacture of dummy canister set with
stainless steel material AISI 316 L has an inner diameter of 200 mm, a length of 200 mm and a thickness of 45 mm.
The main components of this dummy canister set are the cylinder, flange and cone connector which are joined by
using several bolts and the addition of o-ring seal to prevent water leakage. The dummy canister set was tested in a
pressure chamber for 48 hours with a pressure of 30 MPa. The test results showed indicated no damage to the
canister structure and no leakage caused by hydrostatic pressure. Based on the test results, the canister structure with
respect to the dummy canister design can be produced and applied at a sea depth of 3000 m as one of the major
components of a cable-based tsunami detection system.
Keywords : Dummy canister, hidrostatik, pressure chamber

Anda mungkin juga menyukai