Anda di halaman 1dari 17

SEL MANUSIA

Disusun Oleh:

REVAL AL ATTAYA
( S1 / B KEPERAWATAN )

Dosen Pembimbing :
Irpan Ali Rahman, Ners, M.Kep

STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS


Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.20, Ciamis, Kec. Ciamis, Kabupaten Ciamis,
Jawa Barat 46216
 SEL
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel
dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk
hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta
sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme
multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi
hirarki hidup.

Sel adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup, yang mengandung


pengertian sebagai penyusun makhluk hidup dan melaksanakan semua fungsi kehidupan,
Berdasarkan jumlah sel penyusun pada makhluk hidup dapat digolongkan menjadi makhluk
hidup uniseluler dan multiseluler.

Struktur dan Fungsi Sel

Sel terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Kedua jenis sel tersebut sama-sama mempunyai perintang selektif atau membran plasma dan
sitoplasma. Membran plasma ini menyelebungi sitosol, tempat organel sel berada. Semua sel
mengandung kromosom yang membawa gen dalam bentuk DNA dan ribosom yang membuat
protein dengan instruksi dari gen. DNA pada sel eukariotik terdapat pada nukleus yang
diselubungi membran ganda. Sedangkan pada prokariot, DNA tidak terselebungi oleh
membran yang disebut nukleoid. Organel-organel pada sel eukariot terspesialisasi, sedangkan
pada sel prokariot tidak.

Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik.

1. Sel Prokariotik

Istilah prokariotik, berasal dari kata yunani pro dan karyon. Pro artinya sebelum dan
karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik berarti “sebelum inti”. Bagian dalam sel prokariot
disebut sitoplasmaSel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan intinya masih
tersebar di dalam sitpolasma dan belum di selubungi oleh membran inti. Materi genetiknya
(DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleotid, tetapi tidak ada membran
yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya.

2. Sel Eukariotik

Eukariotik adalah termasuk golongan memiliki struktur lebih maju yaitu sama dengan
sel tumbuhan dan binatang. Eukariotik adalah kelompok organisme yang sel- selnya
mengandung nukleus yang dikelilingi oleh membran nukleus, kromosom terdiri dari asam
deoksiribo nukleat yang membentuk kompleks dengan sejumlah protein dan jumlah protein
lebih dari satu. Kelompok mikroorganisme ini mempunyai nukleus sejati.

Dinding sel eukariot pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan dinding sel prokariot.
Salah satu grup eukariot, yaitu ganggang, dinding selnya terdiri dari lelulosa, kecuali pada
dua grup ganggang yaitu diatom dan krisofita. Satu grup ganggang lainnya yaitu kokolitofora
(coccolithophores) dinding selnya mengandung lapisan tipis selulosa dan sisik-sisik yang
terdiri dari kalsium karbonat. Dinding sel eukariot yang terdiri dari senyawa-senyawa
anorganik seperti pada diatom dan kokolitifora disebut frustula.

Cara kerja sel

Pekerjaan sel mungkin termasuk sintesis atau mendegradasi molekul, mengirim atau
menerima pesan kimia, menangani bagian yang bergerak di dalam sel, memindahkan seluruh
sel, replikasi, atau sejumlah kegiatan lain khusus untuk jaringan di mana sel ditemukan.

 MEMBRAN SEL
Membran sel adalah fitur universal yang dimiliki semua jenis sel berupa lapisan
antarmuka yang disebut sebagai membran plasma, yang memisahkan sel dengan lingkungan
di luar sel. Membran sel sering disebut juga membran plasma yang bersifat semipermeabel.
Artinya, membran sel hanya dpat dilewati oleh zat tertentu, tetapi tidak dapat dilewati oleh
zat lainya. Zat yang dapat melewati ialah air, zat yang larut dalm lemak dan ion tertentu.
Membran sel berfungsi pelindung sel dan pengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam
sel.
Fungsi Membran Sel

 Melindungi bagian sel yang terletak lebih dalam


 Memperkokoh sel
 Mencegah agar sel tidak pecah
 Menjadi tempat berpindahnya air dan mineral

 SITOPLASMA

Sitoplasma merupakan cairan yang mengisi sel yang mengandung berbagai zat yang
koloid. Fungsi kehidupan utama berlangsung di sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat
organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental. Koloid sitoplasma bukan
merupakan cairan yang serba sam (homogen), melainkan cairan yang beraneka ragam
(heterogen). Koloid ini terdiri dari air, senyawa organik yaitu protein, gula, lemak, enzim,
hormon, dan garam mineral. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi
metabolisme sel.
Fungsi Sitoplasma

Beberapa fungsi sitoplasma antara lain:

1. Sebagai medium terjadinya reaksi-reaksi kimia sel


2. Sebagai penerima bahan-bahan dasar dari lingkungan eksternal dan mengubahnya
menjadi bahan yang dapat digunakan sebagai energi.
3. Sebagai tempat dimana zat baru disintesis untuk keperluan sel.
4. Sumber bahan kimia penting bagi sel karena di dalamnya terdapat senyawa-senyawa
organik terlarut, ion-ion, gas, molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino,
nukleotida, molekul besar seperti protein, dan RNA yang membentuk koloid.
5. Sebagai tempat menampung semua organel sel di luar nukleus.
6. Dapat mengekalkan bentuk dan ketekalan sel.
7. Sebagai tempat simpanan bahan-bahan kimia yang sangat diperlukan untuk hidup,
dan terlibat dalam tindak-tindak balas metabolisme yang penting seperti glikolisis
anaerob dan sintesis protein.

 NUKLEUS

Nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Diameter nukleus rata-rata


hanya 5 mikrometer. Beberapa jenis sel tidak memiliki nukleus, sedangkan sebagian sel
lainnya hanya memiliki satu atau beberapa nukleus. Nukleus memiliki selubung dari lapisan
lipoprotein yang berguna untuk memisahkan isi nukleus dari sitoplasma. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier panjang
yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein. Gen di dalam
kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.
Fungsi Nukleus
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan
mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi
untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan
transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri.

 MITOKONDRIA

Mitokondria merupakan organel yang berfungsi menghasilkan energi  ATP. Mitokondria


pertama kali diisolasi dari sel otot serangga oleh Kolloicker (1850). Kemudian Richard Alt
man (1890) member nama bioblasm, sedangkan nama mitokondria  diberikan oleh Benda
pada awal abad 20 dan digunakan hingga sekarang. Sejak awal abad 20 banyak dilakukan
penelitian terhadap mitokondria. Michaelis dan Kingbury (1912) menemukan bahwa pada
mitokondria berlangsung reaksi oksidari reduksi.

Fungsi Mitokondria
Beberapa fungsi mitokondria yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup tubuh manusia
meliputi:
 Memproduksi energi
Mitokondria mengubah energi kimia yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi
menjadi bentuk energi lain, yang mudah digunakan oleh sel tubuh. Proses ini disebut
fosforilasi oksidatif.Fosforilasi oksidatif akan menghasilkan adenosine trifosfat (ATP), yaitu
satuan molekuler yang memberi energi untuk proses metabolisme. ATP dihasilkan oleh
mitokondria dalam sebuah siklus bernama siklus Krebs.Siklus Krebs menghasilkan zat
kimiawi yang disebut NADH. Zat ini kemudian digunakan oleh enzim-enzim yang berada
dalam membran sel untuk memproduksi ATP.Di dalam molekul ATP tersebut, terdapat
simpanan energi dalam bentuk ikatan kimia. Energi ini digunakan dengan cara memutus
ikatan kimia ini.
 Mengatur kematian sel
Salah satu proses penting dalam keberlangsungan hidup tubuh manusia adalah kematian sel
atau apoptosis. Sel-sel tubuh yang sudah menua atau rusak harus dihancurkan dan dibuang
dari tubuh.Di situlah, fungsi mitokondria berperan penting. Organel ini akan menentukan dan
mengatur sel-sel tubuh yang harus dihancurkan.Mitokondria mengatur kematian sel dengan
menghasilkan sitokrom C. Zat ini akan mengaktifkan caspase, yaitu enzim yang bertanggung
jawab untuk menghancurkan sel dalam proses apoptosis.Proses apoptosis sangat penting
untuk menjaga keseimbangan jumlah sel-sel normal dalam jaringan tubuh, sehingga tubuh
kita dapat berfungsi dengan normal.
 Menyimpan kalsium
Kalsium merupakan salah satu unsur penting dalam proses-proses selular di tubuh kita.
Pelepasan kalsium ke dalam sel akan memicu sel saraf atau sel endokrin untuk
menghasilkan neurotransmiter.Kalsium juga berperan penting dalam proses pembekuan
darah, proses pembuahan, pembentukan sel tulang, dan fungsi-fungsi otot.Begitu penting
peran kalsium bagi tubuh sehingga sel-sel tubuh mengatur penggunaannya secara ketat.
Dalam hal ini, fungsi mitokondria adalah menyerap ion-ion kalsium dan menyimpannya
sampai dibutuhkan dalam proses selular.
 Memproduksi panas tubuh
Salah satu cara tubuh untuk menghasilkan panas saat kedinginan adalah dengan
menggunakan jaringan lemak yang disebut lemak cokelat.Lemak cokelat paling banyak
terdapat dalam tubuh bayi karena bayi masih sangat rentan terhadap udara dingin. Jumlah
lemak ini akan makin berkurang dalam tubuh seiring dengan pertambahan usia.Saat kita
kedinginan, mitokondria menghasilkan panas tubuh dari lemak cokelat sehingga badan tidak
sampai menggigil. Organel ini akan membocorkan proton agar bisa menghasilkan panas.

 Ribosom
Ribosom adalah salah satu organel yang berukuran kecil dan padat dalam sel yang
berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri
atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein atau
RNP).

Ribosom menerjemahkan mRNA untuk membentuk rantai polipeptida (yaitu protein)


menggunakan asam amino yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi. Di dalam sel,
ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada retikulum endoplasma kasar, atau pada
membran inti sel. Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam
amino.

Ribosom merupakan organel sel yang berbentuk kecil berupa butiran nukleoprotein. Di
sel eukariotik ribosom memiliki bentuk bulat dengan diameter 25 nm, dan pada sel
prokariotik diameter ribosom lebih kecil lagi. Ribosom tersusun atas sub unit besar dan kecil.
Dalam ribosom berisi RNA ribosom (RNAr) dan protein.

Fungsi Ribosom

Ribosom mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dan memiliki peran masing-
masing dalam pembentukan sebuah sel.

Fungsi utamanya yaitu memproduksi dan mensintesis zat protein yang ada dalam sel. Untuk
ribosom yang ada di sitoplasma, otomatis fungsi tersebut hanya bekerja di dalamnya dan
bermanfaat hanya untuk sitoplasma tersebut.

Untuk ribosom yang melekat pada RE (Retikulum Endoplasma) umumnya memproduksi


protein dan menyebarkan hingga ke luar bagian sel sehingga manfaatnya tidak hanya di sel
tersebut saja, melainkan menyebar luas.

Semua tahapan dalam proses produksi dan sintesis protein dilakukan di bagian organel
ribosom, baik itu dalam sitoplasma maupun retikulum endoplasma yang biasa disebut
dengan dogma sentral.

Proses ini yang menjadi fungsi dan tugas utama dari ribosom.

Ribosom berperan penting bagi setiap kegiatan dan aktivitas metabolisme yang dilakukan
oleh sel itu sendiri. Ribosom merupakan bagian yang berperan penting dalam pembentukan
suatu sel yang sempurna.

Memiliki peran utama dalam mengumpulkan asam amino untuk mempersiapkan jenis protein
tertentu. Protein yang sangat penting untuk melakukan aktivitas sel.
Deoxyribonucleic Acid (DNA) pertama menciptakan RNA (mRNA/Messenger RNA) lewat
proses transkripsi DNA.

 RETIKULUM ENDOPLASMA

Retikulum endoplasma adalah organel yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik.
Retikulum endoplasma merupakan bagian dari sistem endomembran. RE merupakan labirin
membran yang demikian banyak sehingga RE ini meliputi separuh lebih dari total membran
dalam sel-sel eukariotik.

Fungsi Retikulum Endoplasma


Beberapa fungsi Fungsi Retikulum Endoplasma diantaranya adalah :

1. Fungsi Sintesa
Sintesa protein yang terjadi dilakukan bersama – sama dengan ribosom dan protein yang
dibebaskan akan masuk dalam cavite retikulum endoplasma.

 Sintesa lemak : Retikulum  Endoplasma akan berperan terhadap terjadinya sintesa


lemak, membrannya mengandung sistem enzimatik yang berfungsi sebagai
pemanjangan dan juga saturasi dari asam lemak.
 Sintesa glycoprotein : protein akan disintesa oleh REG dan dapat berasosiasi pada
gula. Sintesa glycoprotein ini sering juga disebut glycosilasi yang berawal pada REG
dan berakhir pada AG.
 Sintesa membrane : Sintesa membrane ini merupakan sintesa yang sangat berbeda
dari sintesa lainnya karena disintesa fosfolipida dan juga protein yang berasal dari
pembentukan membran sel.
2. Fungsi Penyimpanan
Retikulum  Endoplasma akan menyimpan dan mengkonsentrasikan substansi yang berasal
dari miliu ekstraseluler serta juga dapat dari intraseluler.

3. Fungsi Detoxifikasi
Membran Retikulum Endoplasma hati dan ginjal akan mentransformasikan molekul -molekul
toksik menjadi molekul yang tidak toksik sebelum dieliminasi oleh organisme lainnya.
Detoksifikasi ini terjadi melalui hydroxylosi.

Jenis retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma atau ER dibagi dua jenis yaitu retikulum endoplasma kasar
dan retikulum endoplasma halus. Kedua jenis retikulum endoplasma ini akan menyusun suatu
sistem membran yang melingkupi suatu ruang. Bagian dalam dari  membran disebut dengan
luminal / ruang sisterna atau cisternal space. Sedangkan daerah diluar membran disebut ruang
sitosolik atau cytololic space. Perbedaan morfologi antara RE kasar dan RE halus terletak
pada ada tidaknya ribosom yang terikat di membran yang berhadapan dengan ruang sitosolik.
RE kasar adalah organel berbatas membran yang susunannya terdiri dari suatu kantong pipih
yang disebut sisterna. Sementara komponen membran dari RE halus berbentuk tubular.
Perbedaan jumlah antara kedua jenis RE ini ditentukan oleh jenis sel. Sel yang mensekresi
protein dalam jumlah yang besar seperti sel pankreas dan kelenjar ludah dengan jumlah RE
yang banyak. Jika dilihat secara keseluruhan, RE kasar dan halus dibedakan tidak hanya
menurut atau ada tidaknya ribosom pada bagian membrannya akan tetapi juga pada
susunannya di dalam sitoplasma. RE kasar bentuknya berupa saluran panjang dan berjajar
melengkung secara teratur, sedangkan RE halus bentuknya seperti pembuluh / tubuler atau
gelembung / vesikuler yang tidak teratur. RE kasar dan halus selalu berhubungan di suatu
tempat, karena dalam berbagai hal kedua jenis retikulum endoplasma ini akan bekerja sama
dalam melakukan aktivitas sel.

1. Retikulum Endoplasma / RE Halus


RE halus berkembang dalam sejumlah jenis sel, misalnya seperti sel otot rangka, tubulus
ginjal dan juga kelenjar steroid. Protein RE bervariasi antara sel satu dengan sel yang lainnya
dan bergantung kepada fungsi, seperti :

 Terjadinya sintesis hormon steroid pada bagian kelenjar gonad dan korteks ginjal
 Detoksifikasi yang terjadi pada hati memiliki komponen organik yang sangat
bervariasi seperti barbiturat atau etanol
 Terjadi pelepasan 6 glukosa fosfat pada hati. Jumlah besar glikogen yang ada di
dalam hati akan disimpan sebagai granula terikat dengan membran luar RE halus.

2. Retikulum Endoplasma / RE Kasar


Selain RE halus, juga ada retikulum endoplasma kasar disebut demikian karena pada bagian
membrannya banyak sekali melekat ribosom sehingga akan tampak kasar dan tidak licin jika
dilihat di bawah mikroskop.
Elemen karakteristik dari RE kasar yaitu berupa lembaran tipis yang terdiri dari dua buah
membran yang bersatu pada bagian tepi masing – masing dan juga dibatasi oleh cavite yang
berbentuk kantong aplatis / sakulus.

Letak dan jumlah sakulus bervariasi, tergantung pada jenis sel yang ada serta fungsi dari
aktivitasnya.

Apabila letak RE kasar berkembang dengan baik, maka letak sakulus akan menjadi
sistematis, lebih terarah dan menjadi paralel satu dengan yang lainnya. Terdapat maxilla pada
bagian sel – sel glandula dari acini pankreas dan paratoide.

 BADAN GOLGI
Badan Golgi adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di
semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi
ekskresi, misalnya ginjal.

Fungsi Badan Golgi

 Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar
kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
 Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran
plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
 Membentuk dinding sel tumbuhan
 Tempat untuk memodifikasi protein
 Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
 Transpor lipid
 Untuk membentuk lisosom
 Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel
telur

 LISOSOM

Lisosom adalah organel bermembran yang ditemukan pada banyak sel hewan. Bentuknya
berupa vesikel bulat yang mengandung enzim hidrolitik yang mampu memecah berbagai
jenis biomolekul.

Fungsi Lisosom

Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intra sel. Materi yang dicerna oleh lisosom
dapat berasal dari luar sel atau dari dalam sel itu sendiri. Pencernaan intra sel selalu terjadi di
dalam lisosom, enzim, hidorolitik tidak pernah keluar dari dalam lisosom sehinggan
pencernaan berlangsung optimal.

Akan tetapi, jika membran lisosom pecah, maka enzim hidrolitik pada lisosom akan keluar
dan mencerna sel itu sendiri, selain itu perombakan organel sel yang telah tua ,proses
metamoifosis pada katak, misalnya menyusutnya ekor pada berudu karena dicerna oleh enzim
katepsin di dalam lisosom. Pemulihan ukuran uterus setelah kehamilan, proses fertiliasi,
dimana bagian kepala sperma yang dinamakan akrosom, mengandung enzim hialuronidase
untuk mencerna zona pelusida pada sel telur.

Secara umum lisosom berfungsi dalam proses :


1. Endositosis
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme
endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak
beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang
digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di
endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam
endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi
pematangan dan membentuk lisosom.

2. Autofagi
Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti
organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar
menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi
dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom
lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio
manusia.

3. Fagositosis
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme
seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau
mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim
hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

 PEROKSISOM
Peroksisom adalah organel yang terbungkus oleh membran tunggal dari lipid dwilapis
yang mengandung protein pencerap (reseptor). Peroksisom tidak memiliki genom dan
mengandung sekitar 50 enzim, seperti katalase dan ureat oksidase yang mengkristal di
pusatnya.
Fungsi Peroksisom

Fungsi peroksisom, yaitu:

1. Penghasil enzim oksidase dan katalase


Peroksisom mengandung enzim oksidase dan enzim katalase. Enzim oksidase
berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu substrat agar dapat bereaksi dengan
oksigen dan menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) sebagai produk sampingan.
Oleh karena itu, organel tersebut dinamakan peroksisom
2. Memecah asam lemak menjadi molekul kecil sebagai bahan bakar untuk respirasi sel.
menyederhanakan rantai asam lemak yang panjang melalui beta oksidasi. Dalam sel
hewan, asam lemak yang sangat panjang menjadi rantai medium asam lemak, yang
kemudian dibawa ke mitokondria dan akhirnya dipecah menjadi karbon dioksida dan
air. Dalam sel tanaman, proses ini hanya untuk peroksisom.

3. Di dalam sel hati, peroksisom menetralisir racun alkohol dan senyawa berbahaya
lainnya.
Enzim katalase yang terdapat di dalam peroksisom menggunakan H2O2 untuk
mengoksidasi substrat lainnya, seperti fenol, asam format, formaldehida, dan alkohol.
Proses ini akan menghilangkan hidrogen peroksida yang beracun tersebut. Reaksi ini
sangat penting dalam hati dan sel-sel ginjal, dimana peroksisom mendetoksifikasi
berbagai zat-zat beracun yang masuk ke dalam darah. Sekitar 25% etanol pada
minumal keras teroksidasi dengan cara ini. Selain itu, ketika kelebihan H2O2 di
dalam sel, enzim katalasi mengubahnya melalui reaksi ini.

 MIKROTUBULUS
Mikrotubulus adalah organel sel,di dalam sitoplasma semua sel eukariot, berupa silinder
panjang yang berongga dengan diameter luar kira-kira 25 nm dan diameter dalam ±
12 nm.Panjangnya beragam dari beberapa nanometer sampai beberapa
mikrometer.Mikrotubulus terdiri dari molekul-molekul bulat protein globular yang
disebut tubulin, yang secara spontan bergabung pada kondisi tertentu membentuk silinder
panjang berongga.Setiap molekul tubulin terdiri atas dua subunit polipeptida yang serupa,α-
tubulin dan β-tubulin.Tiap molekul tubulin berbobot molekul 110.000 Dalton dan merupakan
dimer dari protein tubulin α dan tubulin β. Pada irisan melintang, mikrotubulus terlihat terdiri
dari 13 subunit dalam susunan heliks. Subunit ini adalah bagian dari 13 benang tubulin,
masing-masing terangkai membentuk heliks yang merupakan bagian dari dinding
mikrotubulus. Kedua macam tubulin ini tersusun berselang seling sepanjang benang.

Fungsi Mikrotubulus
Fungsi mikrotubulus adalah untuk mendukung transportasi bahan yang merupakan komponen
utama dari silia, sentriol, flagel, dan bahkan benang gelendong selama pembelahan sel.
Mikrotubulus adalah protein silindris yang ditemukan dalam sel hewan dan tumbuhan.
Diameter luar sekitar 25 nm dan diameter lumen sekitar 15 nm. Protein yang membentuk
mikrotubulin disebut tubulin. Ada 2 jenis tubulin, keduanya mempunyai sebuah komposisi
asam amino yang berbeda.

Selain itu, 2 molekul tubulin ini bergabung membentuk dimer. Dimer adalah blok penyusun
yang membuat mikrotubulus. Dimer itu membentuk dinding silindris dalam bentuk heliks.
Mikrotubulus kaku, sehingga penting untuk fungsinya dalam mempertahankan atau
mengendalikan bentuk sel.
Mikrotubulus yakni telah berperan dalam sebuah pembelahan sel karena setiap kromosom
bergerak ke kutukan sumbing yang diikat oleh spindel mitosis yang dibuat terhadap
mikrotubulus. Selain itu, mikrotubulus juga berguna sebagai saluran untuk aliran bahan
sitoplasma dalam sel yang merupakan komponen struktural silia dan flagela.

Mikrotubulus itu sendiri adalah tabung hampa dengan diameter 25 nm. Panjang tubuh
berkisar dari 200 nm hingga 25 μm. Mikrotubulus memiliki protein yang disebut tubulin.
Tubulin terdiri dari 2 jenis, yaitu alpha tubulin dan beta tubulin.

Mikrotubulus ini berfungsi untuk mempertahankan dan mengontrol bentuk sel, memainkan
peran dalam motilitas sel seperti silia atau flagela dan mendukung pergerakan kromosom
selama pembelahan terhadap sel.

 MIKROFILAMEN
Mikrofilamen atau filamen aktin adalah bagian dari kerangka sel (sitoskeleton) yang
berupa batang padat berdiameter sekitar 7 nm dan tersusun atas protein aktin, yaitu suatu
protein globular. Mikrofilamen ada pada sel eukariot. Berlawanan dengan peran penahan-
tekanan (gaya tekan) mikrotubula, peran struktural mikrofilamen dalam sitoskeleton ialah
untuk menahan tegangan (gaya tarik). Dengan bergabung dengan protein lain, mikrofilamen
sering membentuk jalinan tiga dimensi persis di dalam membran plasma, yang membantu
mendukung bentuk sel. Jalinan ini membentuk korteks (lapisan sitoplasma luar) sel tersebut
mempunyai kekentalan semipadat seperti gel, yang berlawanan dengan keadaan sitoplasma
dalamnya yang lebih cair (sol). Dalam sel hewan yang terspesialisasi untuk mengangkut
materi melintasi membran plasma, berkas mikrofilamen membentuk inti mikrovili,
penonjolan halus yang meningkatkan luas permukaan sel. Mikrofilamen dikenal baik karena
perannya dalam pergerakan sel khususnya sebagai bagian alat kontraksi sel otot. Ribuan
filamen aktin disusun sejajar satu sama lain di sepanjang sel otot yang diselingi dengan
filamen yang lebih tebal yang terbentuk dari protein yang disebut miosin. Kontraksi otot
terjadi akibat mikrofilamen dan miosin yang saling melncur melewati yang lain, yang akan
memperpendek selnya.

Aktivitas mikrofilamen menyebabkan pergerakan seperti aliran sitoplasma dan


gerak ameboid (gerak sel tunggal protista, cendawan, dan hewan yang
menggunakan protoplasmanya yang mengalir keluar dari sel unuk membentuk semacam kaki
semu atau pseudopod, kemudian bagian sel yang tertinggal maju ke arah pseudopod hingga
menghasilkan gerak sel di suatu permukaan). Mikrofilamen terlihat melalui mikroskop
fluoresensi dengan bantuan antibodi antiaktin (diperoleh dari lawan aktin pada hewan) atau
dengan analog fluoresen falotoksin (berasal dari cendawan Amanita phalloides), yang secara
khas berikatan dengan molekul aktin (atau lir-aktin).
Fungsi Mikrofilamen

1. Untuk menjaga dan mepertahankan bentuk sel sepanjang mikrotubul


2. Mikrofilamen biasanya membentuk jaringan sub membran plasma untuk mendukung
bentuk sel
3. Kontraksi otot (filament aktin bergantian dengan serat yang lebih tebal dari myosin,
membentuk protein motor, dalam jaringan otot)
4. Siklosis (pergerakan komponen sitoplasma di dalam sel)
5. Pergerakan “amuboid” dan fagositosis
6. Bertanggung jawab untuk pemutusan galur pada sitokinesis hewan
7. Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel dan peroksisom (Badan Mikro). Organel
ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim
oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
8. Pengaliran sitoplasma
9. Motilitas sel (seperti pada psuedopodia)
10. Pembelahan dan perubahan bentuk sel

Anda mungkin juga menyukai