PENDAHULUAN
masalah gigi masih banyak dikeluhkan baik oleh anak-anak maupun dewasa
menjaga kesehatan gigi adalah usia anak pra sekolah (3-6 tahun), dimana
kebiasaan yang terbentuk karena pengaruh sikap dan tingkah laku orang tua
Orang tua merupakan bagian dari keluarga yang memiliki peran yang
(Effendi, Ferry & Makhfudi, 2009). Banyak orag tua beranggapan bahwa gii
susu hanya sementara dan akan digantikan oleh gigi geligi tetap sehingga
1
2
Afrika.
yang menrima perawatan atau pengobatan gigi dari tenaga medis gigi
meningkat dari tahun 2007 (6,9%) menjadi 8,1% tahun 2013. Data yang di
kesehatan gigi terbanyaak ada di Puskesmas Jelak Ombo usia 5-6 tahun
tua terhadap anak dalam melakukan aktifitas menggosok gigi dengan baik
dan benar.
dengan orang tua atau pengasuh mereka, khususnya ibu. Hal inilah yang
dan perawatan kesehatan gigi anak sejak dini merupakan sesuatu hal yang
ibu juga merasakan kekhawatiran apabila telah melihat ada kelainan pada
3
mempersiapkan para calon ibu, dan para ibu dalam mengambil langkah-
kelainan pada gigi dan mulut anak yang sering ditemukan (Riyanti., 2012).
Orang tua harus mengetahui cara merawat gigi anaknya tersebut, dan juga
harus mengajari anaknya cara merawat gigi yang baik. Peran yang aktif dari
orang tua akan menjadikan anak terbiasa melaksanakan gosok gigi secara
rutin. Peran orang tua yang mengasuh, mendidik, dan mendorong, serta
kesehatan gigi secara langsung (Anitasari & Rahayu, 2005). Salah satu
contoh perilaku orang tua yaitu dengan mengajarkan anak tentang waktu
yang tepat dan cara yang baik untuk menggosok gigi serta selalu
berkumur dengan air (A Susanto, 2012) . Sehingga peran orang tua terhadap
gigi, serta kebiasaan menggosok gigi yang benar pada anak yang kurang
Hubungan peran orangtua dengan menggosok gigi secara benar pada anak
Parimono.
Apakah ada Hubungan peran orang tua dengan menggosok gigi secara
1. Bagi peneliti
tua dalam menyikapi kebersihan gigi seorang anak agar tidak terjadi
orangtua yang baik yang dapat diterapkan pada anak dan membimbing
TINJAUAN PUSTAKA
tingkah atau karakter yang diharapkan atau dimiliki oleh orang yang
2. Peran adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh
6
7
Orang tua adalah pria dan wanita yang terikat dalam perkawinan
dan siap sedia untuk memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu
2007).
(Setiadi, 2008).
8
Orang tua perlu lebih sabar dan mengerti tentang perubahan anak.
dan perilaku anak agar tidak keluar jauh dari jati dirinya, terutama
komitmen. Kontrol yang diberika orang tua berupa teguran pada saat
anak tidak di rumah atau di rumah jika lalai beajar (Abu, 2010).
1. Peran Ayah
dunia luar
Mungkin saja ada seorang ayah yang seorang diri biasa mendidik
pada kemampuan seorang saja, yaitu pada seorang ayah atau ibu
saja. Karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik antara seorang ayah
2. Peran Ibu
anak
1. Pendidikan orangtua
(Nursalam, 2017).
2. Lingkungan
3. Budaya
Cara pengukuran peran orang tua dengan menggosok gigi pada anak
Ya :1
Tidak :0
f
P= X 100%
N
Keterangan :
P : Prosentase
f : Jumlah jawaban
N : Jumlah soal (Riduwan, 2015)
Dengan Kriteria
luarnya yaitu email dan dentin serta jaringan lunak di dalamnya yaitu
untuk tumbuh kembali, jadi sekali rusak maka email tidak akan bisa
Setiap gigi memiliki tiga bagian, mahkota gigi, leher gigi dan
gusi dan akarnya berada di bawahnya. Gigi dibuat dari bahan yang
pulpa. Gigi anak usia sekolah adalah percampuran dari gigi sulung
kali didalam mulut adalah pada usia 6 - 7 bulan yaitu gigi seri bagian
bawah, kemudian dua gigi seri atas kemudian gigi geraham baru yang
akan mulai tanggal dan di gantikan oleh gigi tetap. Pergantian gigi
tetap/dewasa. Pada usia ini didalam mulut terdapat gigi sulung yang
belum tanggal dan gigi tetap yang baru tumbuh, sehingga usia tersebut
Bentuk gigi satu dan lainya tidak sama, bentuk gigi depan dan
1. Gigi seri
15
Gigi seri terdiri dari empat gigi diatas dan empat gigi dibawah.
seri mempunyai akar tunggal. Fungsi dari gigi seri adalah sebagai
2. Gigi taring
Jumlah gigi taring adalah empat buah, terletak dua dibagian atas
dan dua dibagian bawah, yang masing masing terletak diantara gigi
seri dan gigi geraham kecil dan gigi taring berbentuk runcing.
delapan buah yaitu empat di atas dan empat di bawah. Fungsi gigi
gigi ini adalah dua belas buah, yaitu enam gigi di atas dan enamgigi
Pada Dasarnya erupsi atau keluarnya gigi susu pertama di usia 6-8
bulan, umumnya diawali oleh keluarnya gigi seri tengah bawah, lalu
secara berurutan gigi seri tengah atas, gigi seri llateral atas gigi seri
16
lateral bawah, geraham susu pertama, gigi taring dan geraham susu
(Kusumawardani, 2011).
Gigi tetap pertama biasanya muncu sekitar usia 6 tahun, jumlah gigi
tanggal ketika gigi tetap penggantinya sudah teraba atau terlihat, gigi
tetap, jika gigi susu tanggal sebelum waktunya gigi tetap keluar, maka
2011).
17
diantaranya adalah:
1. Pengunyah
2016).
2. Berbicara
3. Estetik
18
akan lengkap tanpa hadirnya deretan gigi yang rapi dan bersih
(Rahmadhan, 2010).
Harmada, 2008).
(Kusumawardani, 2011) :
1. Gigi dan air ludah, bentuk gigi yang tidak beraturan dan air
terjadinya karies
2. Gigi sensitif
biasanya gigi akan terasa linu ketika makan atau minum yang
panas, dingin, asam ataupun manis, rasa linu ini tidak hanya
dialami oleh gigi yang berlubang, gigi yang masih terlihat bagus
pun juga bisa jadi linu, gigi sensitif disebabkan oleh terbukanya
3. Sariawan
2015).
4. Bau mulut
bakteri ini hidup di antara celah-celah kecil diatas lidah. Bau mulut
20
atau gusi yang terinfeksi. Hal ini terjadi akibat kurangnya menjaga
yang baik dan benar yaitu menggunakan sikat gigi yang lembut dan
1. Ambil sikat dan pasta gigi, Peganglah sikat gigi dengan cara anda
gigi di sikat gigi yang sudah anda pegang, waktu untu menyikat
pipi dengan cara menjalankan sikat gigi pelan-pelan dan naik turun.
lengkung gigi sebelah kanan dan kiri dengan gerakan maju mundur
lengkung gigi sebelah kanan dan kiri. Lengkung gigi bagian depan
5. Terakhir sikat juga lidah dengan menggunakan sikat gigi atau sikat
hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Hal ini
minimal 2 menit.
penyakit.
terutama bagi anak yang masih dalam masa prasekolah. Peran orang tua
mulut bayi usai menyusui, terutama bila minum susu formula. Untuk
memutar dan sedikit tekanan selama kurang lebih satu menit. Jangan
terlalu lama karena akan membuat bayi bosan dan tidak nyaman
melekat pada permukaan gigi, beri anak minum air putih yang cukup
segera setelah minum susu. Tidak hanya setelah minum susu formula
mulutnya. Jika anak tidak mau digosok giginya oleh anda, mintalah
anak dalam keadaan sehat, selain itu dokter gigi akan memeriksa
salah satu alternatif agar anak terbiasa dengan dokter gigi dan tempat
prakteknya
kesehatan gigi
26
sebagainya.
Anak yang terkategori para sekolah adalah anak dengan usia 3-5
kecepatan kemajuan yang sangat cepat. Tidak hanya fisik tetapi juga
dirinya. Anak sudah menjadi cikal bakal manusia dewasa. Anak sulit
diatur dan mulai sadar bahwa dirinya juga manusia yang mandiri. Ciri
(Yusuf, 2012) :
ini adalah masa anak sebelum anak masuk pendidikan formal (SD).
3. Masa ini anak belajar dasar – dasar dari tingkah laku untuk
5. Masa ini anak senang menyalidiki dan ingin tahu apa yang ada
disekitarnya.
Menurut Syamsu (2012) pada masa usia pra sekolah ini dapat
diperinci lagi menjadi 2 masa, yaitu masa vital dan masa estetik.
1. Masa Vital
2. Masa Estetik
keindahan. Kata estetik disini dalam arti bahwa pada masa ini
Pada masa ini, panca indera masih peka karena itu Montessori
1. Perkembangan fisik
2011).
2. Perkembangan Intelektual
3. Perkembangan Emosional
4. Perkembangan Bahasa
tahun) bercirikan;
sempurna.
perbandingan.
darimana, dsb.
berakhiran.
kalimatnya.
5. Perkembangan Sosial
lingkungan bermain).
orang lain.
6. Perkembangan Bermain
berlarian dsb.
dongeng dsb
rumah-rumahan dsb
jawab.
toleransi.
7. Perkembangan Kepribadian
dari lingungannya atau orang lain, dia suka menyebut nama dirinya
dan orang lain (orang tua, saudara, teman). Dia sadar bahwa tidak
8. Perkembangan Moral
33
banyak bertanya.
(dipersonifikasikan).
berpikirnya.
suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu
perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat
(Purwanto, 2010).
sebaya, petugas kesehatan, atau dapat juga orang atau kelompok yang
masyarakat.
Contoh :
keterkaiatan antar variabel (baik yang diteliti maupun yang tidak diteliti)
Tahap 6
Tahap 4-5 Tahap 3 Tahap 1-2
Diagnosis Diagnosis
Diagnosis Diagnosis Sosial dan
Administratif Perilaku
Kependidikan Epidemiologik
Ekonomi,
Komunikasi langsung: Genetik,
masyarakat pasien Faktor Lingkungan
Predisposisi:
Pengetahua, Sikap,
Nilai, Persepsi
Penyebab
komperilaku Faktor Non-
kesehatan
Faktor
Pemungkin: Kualitas
Komponen Hidup
pendidikan Ketersediaan Perilaku
Pelatihan sumberdaya Masalah
Kesehatan menggosok
Pengorgani karies gigi
dari Program keterjangkauan gigi
sasian
Kesehatan
Masyarakat rujukan
keterampilan
Indikator: Masalah-2
Indikator: DMF-T Indikator atas
Perilaku Significan komuniti yang
Pemakaian Caries Index dirasakan
Faktor Penguat: secara
Peran orang tua Tindakan Specifix Index
Preventif ICDAS subjektif
sebagai: Indicator-2
Pola PUFA
Pendidik Sosial
Konsumsi CAST
Kepatutahan Pelanggaran
Pendorong kependudukan
swa-Rawat
Dimensi kesejahteraan
Panutan kemangkiran
Kedinian
Frekuensi keterasingan
Teman permusuhan
Kualitas
Rentang / jarak diskriminasi
Pengawas Hak pilih
persistensi
Hura-hura
Konselor Kejahatan
39
Keterangan :
Diteliti Penghubung
Tidak diteliti
Gambar 2.10 Kerangka Konsep Hubungan peran orang tua dengan menggosok
gigi secara benar pada anak pra sekolah di TK Muslimat Parimono.
2.6 Hipotesis
antara dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu
METODE PENELITIAN
(Riduwan, 2015).
(Hidayat, 2014).
40
41
Desain penelitian
Analitik korelasional dengan metode pendekatan cross-sectional
Populasi
orang tua dan anak di Tk Muslimat Parimono Kab. Jombang yang berjumlah 155
orang
Sampling
Simple random sampling
Sampel
sebagian orang tua orang tua dan anak di TK Muslimat Parimono Kab. Jombang.
yang berjumlah 46 responden
Pengumpulan data
Kuesioner dan observasi
Pengolahan data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating
Analisa data
rank spearman
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dalam penelitian ini adalah sebagian orang tua dan anak yang sekolah di
cara ini dasarkan pada presentase dari besarnya populasi. Tekhnik ini
cocok dipakai pada penelitian survey, misalnya mengambil 5%, 10% atau
populasi, dan bila populasi lebih dari 100 diambil 25%, 30 %, 50 % dalam
30
n= x 155
100
= 46 responden
3.3.3 Sampling
cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi
1. Kriteria Inklusi
a. Orang tua/wali yang mempunyai anak umur 3-6 tahun (Pra sekolah)
2. Kriteria eksklusi
a. Orang tua yang memiliki anak usia pra sekolah dengan gangguan
mental
menggosok gigi.
seluruh
permukaan
kunyah gigi
(gigi geraham)
pada lengkung
gigi sebelah
kanan dan kiri
dengan gerakan
maju mundur
sebanyak 10-20
kali
4. Bersihkan
permukaan
dalam gigi yang
menghadap ke
lidah dan langit
langit dengan
menggunakan
teknik
modifikasi bass
untuk lengkung
gigi sebelah
kanan dan kiri
5. Terakhir sikat
juga lidah
dengan
menggunakan
sikat gigi atau
sikat lidah yang
bertujuan untuk
membersihkan
permukaan lidah
dari bakter
Jombang.
Kab. Jombang
responden kemudian diberi nomor urut lalu membuat kertas lotre dan
Muslimat Parimono.
oleh peneliti berdasarkan teori menggosok gigi (Eliza & Neneng., 2011)
dilakukan sehari-hari.
sebagai berikut:
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r XY =
√ {N ∑ X −(∑ X ) }{N ∑ Y −(∑ Y ) }
2 2 2 2
berikut:
2
k Σσ b
2
R11 = ( k−1 )(1- σ t )
Keterangan:
2
b : Jumlah varians butir
2
t : Varians total
Suatu kuesioner dikatakan reliabel bila nilai Cronboach Alpha > 0,6.
3.9.1 Editing
kembali apakah hasilnya sudah sesuai dengan rencana atau tujuan yang
hendak peneliti capai. Apabila ada beberapa kuesioner yang belum diisi
responden semula.
3.9.2 Coding
Coding adalah tahap dimana peneliti memberi kode pada setiap kategori
1. Data Umum
a. Responden
Responden 1 =1
Responden 2 =2
Responden 3 =3
Umur < 20 =1
Umur 20-35 =2
Umur > 35 =3
c. Pendidikan
d. Pekerjaan
Bekerja =1
Tidak bekerja =2
e. Jenis kelamin
Laki-laki =1
Perempuan =2
51
2. Data Khusus
ya =1
Tidak =2
Baik =1
Cukup =2
Kurang =3
b. Menggosok gigi
Ya =1
Tidak =2
3.9.3 Tabulating
menurut sifat-sifat yang dimiliki. Pada data ini dianggap bahwa data telah
diproses sehingga harus segera disusun dalam suatu pola format yang telah
3.9.4 Skoring
skor:
Ya :1
Tidak :0
Dengan Kriteria
52
a. Peran Orangtua
Ya 1
Tidak 0
f
P= X 100%
N
Keterangan :
P : Prosentase
f : Jumlah jawaban
N : Jumlah soal (Riduwan, 2015)
b. Menggosok gigi
Ya 1
Tidak 0
a. Analisis Univariate
univariat tergantung jenis datanya pada umumnya pada analisis ini hanya
(Sugiyono, 2017).
53
b. Analisis bivariate
uji rank spearman dengan software SPSS 16, dimana < 0,05 maka
ada Hubungan peran orangtua engan menggosok gigi secara benar pada
> 0,05 tidak ada Hubungan peran orangtua dengan menggosok gigi
Jombang.
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
3.10.4 Nonmaleficience
terjadi hal-hal yang dapat membahayakan responden seperti hal yang dapat
3.10.5 Beneficence
55
tentang menyikat gigi yang benar pada anak. Sehingga keluarga anak bisa
3.10.6 Autonomy
3.10.7 Justice
3.10.8 Veracity
dengan jujur mulai dari data yang diperoleh dari penelitian sampai pada
hasilpenelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M., & Asrori, M. (2012). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik.
Dengan Tingkat Kebersihan Gigi Dan Mulut Siswa Sekolah Dasar Negeri Di
88.
Anwar, H. M. (2009). Peranan Gizi dan Pola Asuh dalam Meningkatkan Tumbuh
Kembang Anak.
Jakarta.
Dariyo, A. (2011). Psikologi Perkembangan Anak Usia Tiga Tahun Pertama (PT
Reifika). Bandung.
Dewi. (2011). Gigi sehat merawat gigi sehari-hari (Penerbit B). Jakarta.
Donna, W., & Lucille, W. (2015). Buku ajar keperawatan pediatrik. Jakarta:
EGC.
Eliza, & Neneng., N. (2011). Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan
Ghofur, A. (2012). Buku pintar kesehatan gigi dan mulut. Yogyakarta: Mitra
Buku.
57
58
Gunadi. (2012). Buku Ajar ilmu geligi tiruan sebagian lepasan (Hipokrates).
Jakarta.
Irma, I. (2013). Penyakit Gigi, Mulut dan THT. Yogyakarta: Nuha Medika.
L., J., & R., L. (2010). Keperawatan Keluarga : Plus Contoh Askep Keluarga.
Jakarta.
Pintaulin, & Harmada. (2008). “Menuju gigi dan mulut sehat, pencegahan dan
Rethman. (2016). Trends in preventive care : caries risk assesment and indication
keluarga. Jakarta.
Riyanti. (2012). Pengenalan Dan Perawatan Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini.
Sariningsih, E. (2012). Merawat Gigi Anak Sejak Usia Dini,. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Setiadi. (2008). Konsep & keperawatan keluarga (1st ed.). Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Rihama.
Suryani, E., & Hesty. (2008). Psikologi ibu dan anak. Yogyakarta: Fitramaya.
Suryawati. (2010). 100 Pertanyaan Pentinf Perawatan Gigi Anak. (Dian Rakya).
Jakarta.
Susanto, A. (2007). Kesehatan gigi dan mulut. (R. Kusumawati, Ed.). Jakarta:
Susanto, A. (2012). Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka.
http://lovemydentist.multiply.com/
Bandung.
Lampiran 1
61
62
Lampiran 2
63
Lampiran 3
64
Lampiran 4
Kepada
Di tempat
dengan menggosok gigi secara benar pada anak pra sekolah di TK Muslimat
informasi yang berkaitan dengan bapak/ ibu akan dirahasiakan oleh peneliti.
Hormat saya,
1. Judul Penelitian
“Hubungan peran orangtua dengan menggosok gigi secara benar pada
anak pra sekolah di TK Muslimat Parimono Kabupaten Jombang”
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan peran orangtua dengan menggosok gigi secara
benar pada anak pra sekolah di TK Muslimat Parimono Kabupaten
Jombang.
b. Tujuan Khusus
Mengidentifikasi peran orang tua dalam membimbing menyikat
gigi secara benar di TK Muslimat Parimono.
Mengidentifikasi cara menggosok gigi yang benar pada anak pra
sekolah di TK Muslimat Parimono.
Menganalisis peran orang tua dengan menggosok gigi secara benar
pada anak pra sekolah di TK Muslimat Parimono
3. Perlakuan yang diterapkan pada subjek
Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional yang mengkaji
hubungan antara variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu
hubungan antara variabel dengan membagikan kuisioner kepada subjek,
sehingga tidak ada perlakuan apapun untuk subjek.
4. Manfaat penelitian bagi subyek penelitian
Menambah wawasan orangtua tentang bagaimana pentingnya peran
orangtua yang baik yang dapat diterapkan pada anak dan membimbing
anak dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
5. Masalah etik yangmungkin akan dihadapi subyek penelitian
Penelitian ini tidak mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar di TK.
Selain itu,penelitian ini tidak menimbulkan kerugian ekonomi, fisik, dll,
serta tidakbertentangan dengan hukum yang berlaku.
6. Resiko penelitian
Tidak ada bahaya potensial pada atau resiko penelitian yang diakibatkan
oleh keterlibatan subyek dalam penelitian ini, oleh karena dalam penelitian
ini tidak dilakukan intervensi apapun melainkan hanya pengisian
kuesioner dan cheklist.
7. Jamninan kerahasiaan data
Dalam penelitian ini semua data dan informasi identitas subyek penelitian
dijaga kerahasiaannya yaitu dengan tidak mencantumkan identitas subyek
penelitian secara jelas dan pada laporan penelitian nama subyek penelitian
dibuat dalam bentuk kode.
8. Hak untuk undur diri
Keikutsertaan subyek dalam penelitian ini bersifat sukarela dan responden
berhak untuk mengundurkan diri kapanpun, tanpa menimbulkan
konsekuensi yang merugikan responden.
9. Adanya insentif untuk subyek
Oleh karena keikutsertaan subyek bersifat sukarela, tidak ada insentif
berupa uang yang akan diberikan kepada responden. Responden hanya
akan diberikan souvenir. Selain itu, peneliti tidak memberikan ganti rugi
berupa uang atau lainnya dan tidak memberikan jaminan asuransi kepada
seluruh subyek penelitian.
10. Informasi tambahan
Nama :
Alamat :
No Telp/ HP :
Setelah membaca dan memahami tentang tujuan dari penelitian ini, dengan
sukarela saya *bersedia/tidak bersedia untuk berperan serta dalam penelitian
sebagai sampel penelitian yang berjudul “Hubungan peran orangtua dengan
menggosok gigi secara benar pada anak pra sekolah di TK Muslimat Parimono
Kabupaten Jombang”. Sebelumnya saya telah dijelaskan tentang tujuan penelitian
ini dan saya mengerti bahwa peneliti akan merahasiakan data dan informasi yang
saya berikan. Demikian dengan sadar dan sukarela serta tidak ada unsur peksaan
dari siapapun saya bersedia untuk berperan dalam penelitian ini.
Saksi
(………………………..)
Bulan
Jadwal November Desember Januari Februari Maret April Mei
No
Kegiatan 2017 2017 2018 2018 2018 2018 2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembuatan
1
Judul
2 Konsul Judul
Studi
3
Pendahuluan
Penyusunan
4
Proposal
Bimbingan
5
Proposal
Ujian
6
Proposal
Revisi
7
Proposal
8 Ujian Etik
9 Penelitian
Penyusunan
10
Skripsi
11 Ujian Skripsi
12 Revisi Skripsi