Anda di halaman 1dari 8

KESEHATAN IBU DAN

Nama : KELOMPOK 2 ANAK

Kelas : X Askep 2

No. Absen:
Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD)
Materi Kesehatan Ibu dan Anak

Nama Sekolah : SMKS Sepuluh Nopember Sidoarjo


Mata Pelajaran : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kelas/Program : X/ Asisten Keperawatan
Semester : Ganjil
Tahun Ajaran : 2021/2022
Materi Pokok : Kesehatan Ibu dan Anak

Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan IPK


KI 1 dan 2
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai baan dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”
KI 3 KI 4
3. Memahami, menerapkan, dan 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan
mencipta dalam ranah konkret dan ranah
menganalisis pengetahuan faktual,
abstrak terkait dengan pengembangan dari
konseptual, prosedural, dan
yang dipelajarinya di sekolah secara
metakognitif berdasarkan rasa ingin
mandiri serta bertindak secara efektif dan
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
kreatif, dan mampu menggunakan metoda
teknologi, seni, budaya, dan
sesuai kaidah keilmuan
humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3 Menerapkan program 3.3.1 Menjelaskan program kesehatan ibu dan anak (C2)
Kesehatan Ibu dan Anak. 3.3.2 Menentukan program kesehatan ibu dan anak (C3)
(C3) 3.3.3 Menganalisis tindakan pengukuran lingkar lengan atas
ibu hamil (C4) = HOTS
3.3.4 Menganalisis tindakan pengukuran lingkar kepala bayi
(C4) = HOTS
4.3 Melaksanakan 4.3.1 Melakukan tindakan pengukuran lingkar lengan atas
kegiatan kesehatan ibu ibu hamil (P2)
dan anak. (P2) 4.3.1 Melakukan tindakan pengukuran lingkar kepala bayi
(P2)

PERTEMUAN 1

Fase ke-1 Orientasi pada masalah

Dari gambar di atas, masalah apa yang anda lihat? Bagaimana tindakan pencegahan
terhadap masalah tersebut?

Fase ke-2 Mengorganisasikan

Peserta didik mendiskusikan pertanyaan yang diberikan oleh guru


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi : KESEHATAN IBU DAN ANAK
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menjelaskan program kesehatan ibu dan anak
2. Peserta didik dapat menentukan program kesehatan ibu dan anak
3. Peserta didik dapat menganalisis tindakan pengukuran lingkar lengan atas ibu hamil
dan lingkar kepala bayi
4. Peserta didik dapat melakukan tindakan pengukuran lingkar lengan atas ibu hamil
dan lingkar kepala bayi

Mayurin Destya Z (1)


Nava Nur Amanda (11)
Putri Ayu Ariyanti (15)
Nama Anggota Kelompok 2 Rahmalia Vidianty (17)
Saidatul Fitriyah (25)
Salsabilla Putri Cessylia (27)
Suci Indri Maulidia (29)
Yolanda Permatasari (33)
Ziska Asy Syadziliyah (35)

Petunjuk Kegiatan.

1 Pada kegiatan ini kalian akan mencoba untuk menganalisis kasus


2 Ikutilah langkah-langkah yang diberikan
3 Selamat mengerjakan
KEGIATAN 1

Bekerjalah dalam kelompok anda secara aktif dan bekerjasama untuk


mendiskusikan permasalahan berikut ini!
1. Berikut ini ada permasalahan tentang ibu hamil. Bacalah artikel di
bawah ini dengan seksama!
Kasus 1

Bahaya Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil

Aladokter.com - 9 Januari 2020


Kekurangan energi kronis sangat mungkin terjadi pada ibu hamil. Ibu hamil yang
mengalami kurang energi kronis sering kali mengabaikannya karena
menganggap itu “bawaan hamil”. Padahal, jika dibiarkan, kondisi ini berpotensi
membahayakan kesehatan janin dan ibu hamil sendiri.
Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan kelelahan luar biasa yang
menyebabkan penderitanya merasa tidak sehat dan tetap merasa lelah meski
sudah beristirahat. Meski keluhannya bisa saru dengan keluhan yang memang
normal dirasakaan saat hamil, KEK pada ibu hamil sebenarnya dapat
diindentifikasi dengan beberapa cara.
Selain kelelahan yang luar biasa, ibu hamil yang menderita KEK juga cenderung
memiliki ukuran lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm dan memiliki
pertambahan berat badan kurang dari 9 kg selama kehamilan.
Ragam Bahaya jika Bumil Kekurangan Energi Kronis
Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat membuat ibu hamil
berisiko menderita KEK. Selain itu, risiko ibu hamil menderita KEK juga dapat
bertambah jika menderita infeksi tertentu selama kehamilan.
KEK pada ibu hamil tidak bisa disepelekan karena berisiko menyebabkan
beberapa kondisi berikut:
Bayi lahir dengan berat badan rendah
Ibu hamil yang menderita KEK dapat mengalami morning sickness yang parah (
hiperemesis gravidarum). Nah, hiperemesis gravidarum sendiri dapat
menyebabkan ibu hamil kekurangan nutrisi.
Jika ini terjadi, tumbuh kembang bayi dalam kandungan juga akan terganggu.
Sumber : bayi bisa lahir secara prematur atau lahir dengan berat badan yang
Akibatnya,
rendah danhttps://www.kompas.com/sains/read/2020/06/16/1330003
akhirnya mengalami stunting. Bukan hanya itu, kekurangan nutrisi
yang parah23/studi--tanpa-disadari-pandemi-covid-19-mengganggu-pola-
juga bisa saja menyebabkan ibu hamil keguguran.
tidur-kita
Sumber : https://www.alodokter.com/bahaya-kekurangan-energi-
kronis-pada-ibu-hamil

Kasus 2 2 Gejala Awal saat Bayi


Mengalami Hidrosefalus
Halodoc, Jakarta - Hidrosefalus merupakan masalah kesehatan yang umum
dialami oleh bayi dan anak-anak, yang ditandai dengan penumpukan cairan di
rongga otak. Cairan tersebut akan meningkatkan tekanan pada otak,
sehingga membuat ukuran kepala membesar. Penyakit ini bisa dialami oleh
orang dewasa yang ditandai dengan sakit kepala hebat.

Otak akan terus-menerus memproduksi cairan otak yang kemudian akan


diserap oleh pembuluh darah. Fungsinya sendiri adalah melindungi otak dari
cedera, menjaga tekanan pada otak, serta membuang limbah dari organ
tersebut. Hidrosefalus terjadi saat produksi dan penyerapan cairan tidak
seimbang. Lantas, apa yang menjadi gejala awal hidrosefalus pada bayi?

Kenali Gejala Awal Hidrosefalus pada Bayi

Cairan yang diproduksi oleh otak akan mengalir melalui sumsum tulang
belakang dan diserap oleh pembuluh darah. Dalam kondisi tertentu, cairan
tersebut dapat meningkat. Beberapa hal yang dapat meningkatkan jumlah
cairan pada otak, seperti adanya sumbatan di otak dan sumsum tulang
belakang, pembuluh darah tidak mampu menyerap dengan baik, serta otak
menghasilkan cairan yang terlalu banyak.

Saat hidrosefalus pada bayi terjadi, hampir semua bagian tubuh akan akan
terkena dampak dari kondisi ini, mulai dari gangguan pertumbuhan, hingga
kecerdasan otak anak. Jika tidak segera mendapat penanganan yang tepat,
maka akan berujung pada kerusakan otak, serta gangguan kesehatan lain.
Dua tanda awal gejala hidrosefalus adalah perubahan bentuk pada kepala
dan perubahan fisik tubuh bayi.

Sumber: https://www.halodoc.com/artikel/2-gejala-awal-saat-bayi-
mengalami-hidrosefalus
KEGIATAN 2

Setelah membaca artikel diatas, jawab pertanyaan di bawah ini dengan


menganalisa permasalahan pada artikel diatas.

a. Permasalahan apa yang terjadi pada kasus diatas?


Bayi Hidrosefalus
b. Apa penyebab masalah tersebut?
Ketidak seimbangan antara produksi dan penyerapan cairan di dalam
otak.

KEGIATAN 3

Setelah mengetahui masalah kesehatan ibu dan anak sesuai dengan artikel
diatas, tentukan program pencegahan kesehatan ibu dan anak sesuai
kasus artikel diatas beserta tujuan yang bisa dilakukan asisten
keperawatan! Diskusikan dengan teman sekelompokmu mengenai hal
tersebut!

No. Tindakan Tujuan

1. Melakukan 1. Untuk mengetahui lingkaran kepala anak


pengukuran lingkar dalam batas normal atau di luar batas
kepala pada bayi
normal.
2. Pengukuran lingkar kepala anak disesuaikan
dengan umur anak (makrosefal atau
2 Melakukan mikrosefal).
Perawatan Prenatal
1. Mengurangi kemungkinan persalinan
premature, yang bisa menyebakan
3. Hidrosefalus
Mendapatkan
Vaksinasi
1. Mencegah penyakit dan infeksi yang terkait
dengan Hidrosefalus
KEGIATAN 4

Uraikan prosedur tindakan tersebut. Presentasikan hasil diskusi di depan


kelas!

A. Alat/instrument :
1. Alat ukur lingkar kepala.
2. Grafik lingkar kepala.
B. Cara mengukur lingkar kepala
1. Alat pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi, menutupi atau di atas
kedua telinga dan bagian belakang kepala yang menonjol, tarik agak kencang.
2. Baca angka pada pertemuan dengan angka 0.
3. Tanyakan tanggal lahir bayi atau anak, hitung umur bayi atau anak.
4. Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut umur dan jenis
kelamin anak.
5. Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang.

KEGIATAN 5

Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil diskusi dengan teman sekelompok


sesuai hasil diskusi dan presentasi bersama guru dan teman-temanmu!

Kesimpulan : untuk mencegah terjadinyahidrosefalus, perlu adanya


skrining dini pada bayi. Dengan cara mengukur lingkar kepala pada bayi.
Dan menginterpretasikan hasil berdasarkan jenis kelamin dan usia bayi.
Pengetahuan tentang pencegahan Hidrosefalus sejak dini sangatlah penting
untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai