Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KOTA DEPOK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DEPOK


Jl. Raya Muchtar No. 99, Sawangan – Kota Depok 16511
Telp: (0251) 8602514, 8602519, 8602534 Faks: (0251) 8602134
Email: depokrsud@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DEPOK


NOMOR : 445/ /SK/RSUD/2019

TENTANG
PEMULANGAN PASIEN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DEPOK

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DEPOK

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengoptimalkan fungsi pusat


kesehatan masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, maka dianggap perlu adanya alur
pelayanan rumah sakit sebagai kebijakan dan langkah-
langkah pelayanan yang digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan rumah sakit;
b. bahwa penumpukan pasien di unit tertentu dapat
mengganggu pelayanan sehingga berpengaruh terhadap
keselamatan pasien;
c. bahwa pengelolaan yang efektif terhadap alur pasien dapat
mengurangi penundaan asuhan kepada pasien;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a, huruf b, dan huruf c, maka perlu ditetapkan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Depok tentang Kebijakan Penetapan Alur Pelayanan
Pasien;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang


Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan
Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
5. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan
Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 165);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perorangan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan
Kesehatan Nasional sebagaimana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga
Atas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada
Jaminan Kesehatan Nasional;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Jaminan Kesehatan Nasional
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan
Kewajiban Pasien;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47
Tahun 2018 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit;
13. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 8 Tahun 2008
tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah
Kota Depok Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 8
Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah;
14. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 10 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kota Depok;
15. Peraturan Walikota Depok Nomor 46 Tahun 2011 Tentang
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah Pada Rumah Sakit Umum Daerah kota Depok.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KOTA DEPOK TENTANG KEBIJAKAN PEMULANGAN
PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DEPOK
KESATU : Proses perencanaan pemulangan pasien dilakukan secara
terintegrasi melibatkan semua Profesional Pemberi Asuhan
(PPA) terkait serta di fasilitasi oleh Manajer Pelayanan Paien
(MPP);
KEDUA : Resume medis diberikan kepada pasien saat pemulangan untuk
kesinambungan pelayanan asuhan;
KETIGA : Resume Medis dibuat oleh Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) dan dibuat salinan minimal 4 rangkap;
KEEMPAT : Pelaksanaan Diktum KESATU, KEDUA dan KETIGA mengacu
kepada Panduan Pemulangan Pasien sebagaimana tercantum
dalam lampiran dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Surat
Keputusan ini
KELIMA : Pada saat keputusan ini berlaku, Surat Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok Nomor
445/62/SK/RSUD/2017 tentang Resume Pasien Dalam
Pelayanan Kesehatan di RSUD Kota Depok dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
KEENAM : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Depok
Pada tanggal : 20 Agustus 2019
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Depok,

drg. Asloe’ah Madjri, MKKK


NIP. 19631211 199403 2 003
Lampiran
Keputusan Direktur RSUD Kota Depok
Nomor : 445/ /SK/RSUD/2019
Tanggal : 20 Agustus 2019

PANDUAN PEMULANGAN PASIEN

BAB I
DEFINISI

Perencanaan pemulangan pasien atau discharge planning merupakan bagian


penting dari rumah sakit. Discharge planning adalah suatu rencana pemulangan pada
pasien yang ditulis di lembar catatan medis yang merupakan tujuan dari perencanaan
perawatan pasien, yang akhirnya bertujuan untuk memberdayakan klien untuk
membuat keputusan dan berupaya untuk memamksimalkan potensi hidup secara
mandiri, dan untuk memberdayakan pasien dengan melalui dukungan dan sumber-
sumber yang ada dalam keluarga dan masyarakat.

Tujuan perencanaan pemulangan pasien, yaitu :


1. Mengidentifikasi kebutuhan spesifik untuk mempertahankan atau mencapai fungsi
maksimal setelah pulang.
2. Memberikan pelayanan terbaik untuk menjamin keberlanjutan asuhan berkualitas
antara rumah sakit dan komunitas dengan memfasilitasi komunikasi yang efektif.
3. Mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk di transfer ke
rumah.
4. Memperpendek AvLOS (Average Length Of Stay) pasien/lama perawatan.
5. Meningkatkan efisiensi biaya perawatan.
6. Membuktikan kemandirian dan tanggung jawab dalam merawat dirinya sendiri bila
telah kembali ke rumah.
7. Memudahkan pemantauan kesehatan setelah pasien pulang ke rumah.
BAB II
RUANG LINGKUP

Meliputi pemulangan pasien di rawat jalan, rawat inap, ruang perawatan intensif
(NICU/HCU/ICU) dan kamar operasi. Perencanaan pasien pulang atau discharge
planning dibuat apabila memenuhi salah satu kriteria berikut:

a. Usia lanjut;
b. Hambatan mobilisasi;
c. Membutuhkan pelayanan medis dan pengawasan berkelanjutan;
d. Tergantung dengan orang lain dalam aktifitas harian.
BAB III
TATA LAKSANA

A. Hal yang berkenaan dengan discharge planning yang harus dipahami yaitu :
Ketika melakukan discharge planning dari suatu lingkungan ke lingkungan yang
lain, ada beberapa prinsip yang harus diikuti dan diperhatikan, yaitu :
a. Discharge planning harus merupakan proses multidisiplin, dimana sumber-
sumber untuk mempertemukan kebutuhan pasien dengan pelayanan kesehatan
ditempatkan pada satu tempat.
b. Rencana pemulangan pasien mempertimbangkan pelayanan penunjang dan
kelanjutan pelayanan medis.
c. Kebutuhan pemberian asuhan (care giver) juga harus dikaji.
d. Pasien harus dipulangkan kepada suatu lingkungan yang aman dan adekuat.
e. Keberlanjutan perawatan antar lingkungan merupakan hal yang utama.
f. Informasi tentang penyusunan pemulangan harus diinformasikan antar tim
kesehatan dengan pasien/care giver (pengasuh), dan kemampuan terakhir
disediakan dalam bentuk tertulis tentang perawatan berkelanjutan.
g. Kebutuhan atas kepercayaan dan budaya pasien harus dipertimbangkan ketika
menyusun discharge planning.

B. Asesmen awal pasien


Identifikasi pasien dengan mempelajari rekam medis untuk merancang discharge
planning.

a. Lakukan kajian/asesmen terhadap :


1) Kebutuhan perawatan dan medikasi terkini;
2) Kemajuan fisik, mobilitas dan kondisi psikis/status mental pasien;
3) Kondisi rumah, sosial dan finansial;
4) Siapa pengaruh utama pasien serta kebutuhan/keinginannya;
5) Keterlibatan keluarga dalam merawat pasien, identifikasi siapa care giver
(pengasuh) utama pasien;
b. Setelah asesmen awal pasien dilakukan, analisis hasil asesmen dengan tim
multidisiplin terkait mengenai :
1) Perencanaan
a) Tetapkan prioritas mengenai hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan
keluarga.
b) Ikut sertakan keluarga dalam proses perencanaan pemulangan pasien.
c) Gunakan pendekatan multidisiplin dalam menyusun perencanaan dan
tata laksana pasien.
d) Perencanaan ini disusun untuk menetapkan kriteria hasil yang hendak
dicapai terkait dengan kebutuhan pemulangan pasien.
e) Koordinator perawatan di ruangan harus memastikan pasien memperoleh
perawatan yang sesuai dan adekuat serta proses discharge planning
berjalan lancar.
f) Menginformasikan pasien mengenai rencana keperawatan, pastikan
bahwa kebutuhan –kebutuhan khusus pasien terpenuhi.
g) Apabila kondisi pasien berubah (tiba-tiba mengalami perburukan) dari
yang telah direncanakan, maka lakukan evaluasi ulang terhadap rencana
pemulangan pasien.
2) Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dibedakan dalam 2 bagian, yaitu penatalaksanaan
sebelum hari pemulangan dan penatalaksanaan saat hari pemulangan.
a) Persiapan sebelum hari pemulangan
- Menganjurkan cara untuk merubah keadaan rumah demi memenuhi
kebutuhan pasien;
- Setelah menentukan segala hambatan untuk belajar serta kemauan
untuk belajar, mengadakan sesi pengajaran dengan pasien dan
keluarga secepat mungkin selama dirawat di rumah sakit (seperti
kegunaan alat medis, perawatan lanjutan, diet, latihan pembatasan
yang disebabkan penyakit atau tindakan);
- Komunikasikan respon pasien dan keluarga terhadap penyuluhan dan
usulan perencanaan pulang kepada anggota tim kesehatan yang lain
yang terlibat dalam perawatan pasien.
b) Penatalaksanaan pada hari pemulangan
Adapun aktifitas yang dilakukan pada hari pemulangan :
- Periksa instruksi pemulangan dokter, masukan dalam terapi atau
kebutuhan akan alat-alat medis yang khusus;
- Tentukan apakah pasien dan keluarga telah dipersiapkan dalam
kebutuhan transportasi menuju rumah;
- Berikan resep obat pulang yang telah di instruksikan oleh DPJP ke
unit farmasi, sebelum itu cek obat yang tertulis apakah sudah sesuai
dengan yang diinstruksikan DPJP;
- Berikan informasi tentang jadwal kontrol;
- Bantu pasien menuju kursi roda jika pasien tidak mampu untuk
menuju ambulans/mobil jemputan pasien;
c) Evaluasi
- Minta pasien dan anggota keluarga menjelaskan tentang penyakit,
pengobatan yang dibutuhkan.
- Minta care giver yang akan melakukan perawatan di rumah untuk
memperhatikan keadaan rumah, mengidentifikasi rintangan yang
dapat membahayakan bagi pasien, dan menganjurkan perbaikan.
C. Proses penatalaksanaan pasien yang ingin pulang atas permintaan sendiri (APS)
atau menolak nasehat medis pada pasien rawat inap dan rawat jalan, diberikan
informasi dan edukasi mengenai :
1) Resiko yang timbul akibat pulang paksa;
2) Pasien diberikan alternatif ke pelayanan kesehatan terdekat, jika sewaktu-waktu
timbul keluhan;
3) Pasien yang tidak kompeten untuk memahami resiko yang berhubungan dengan
pulang paksa, dikarenakan gangguan jiwa, maka informasi dan edukasi
diberikan kepada keluarga pasien;

D. Resume medis dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang.


Dokumentasikan resume medis pasien dalam rekam medis, dan berikan salinan
nya untuk : pasien, pihak asuransi/penjamin, tenaga kesehatan perujuk, dll.
Resume medis pasien, berisi :
1. Identitas pasien;
2. Riwayat kesehatan;
3. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostik;
4. Indikasi pasien masuk rawat inap;
5. Diagnosis dan komorbiditas lain;
6. Prosedur terapi dan tindakan yang telah dikerjakan;
7. Obat yang diberikan, termasuk obat setelah pasien keluar RS;
8. Kondisi kesehatan pasien saat akan pulang;
9. Instruksi tindak lanjut.
BAB IV
DOKUMENTASI

Semua catatan terkait pemulangan pasien terdokumentasi dalam rekam medis.


Beberapa formulir terkait pemulangan pasien diantaranya :

1. Formulir discharge planning


2. Resume medis

Direktur RSUD Depok

drg. Asloe’ah Madjri, MKKK


NIP. 19631211 199403 2 003

Anda mungkin juga menyukai