Anda di halaman 1dari 10

PENGUMUMAN INFORMASI FREQUENTLY ASKED QUESION (FAQ)

TERKAIT PROGRAM G TO G JEPANG 

NOMOR: PENG. 150/KWS.1-DIT2/VI/2021

Sehubungan dengan pelaksanaan penempatan calon Pekerja Migran Indonesia


Kandidat Nurse (Kangoshi) dan calon Pekerja Migran
Indonesia Kandidat Careworker (Kaigofukushishi) ke Jepang,
Program Government to Government (G to G) dalam kerangka Indonesia Japan
Economic Partnership Agreement (IJEPA) bersama ini diberitahukan kepada
calon PMI yang berminat bekerja ke Jepang informasi sebagai berikut :

A. DAFTAR FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) TERKAIT PROGRAM G


TO G JEPANG

Berikut daftar frequently asked question (FAQ) terkait Program G to G Jepang:

1. Apa itu program G to G Jepang?

 Penempatan PMl oleh Pemerintah (G to G) yang dilakukan atas dasar


perjanjian tertulis antara Pemerintah RI (BP2MI) dengan Pemerintah
Jepang (JICWELS) dalam kerangka Indonesia Japan Economic
Partnership Agreement (IJEPA).
 PMI yang ditempatkan oleh Pemerintah ke Jepang adalah PMl yang
bekerja pada pengguna berbadan hukum dan bukan bekerja pada
pengguna perseorangan.

2. Siapa saja yang dapat melakukan pendaftaran program G to G Jepang?


 Calon PMI yang dapat memenuhi kualifikasi minimal lulusan D3
Keperawatan dan berusia maksimal 35  tahun. Untuk posisi
Kandidat Nurse minimal sudah memiliki pengalaman kerja 2
tahun terhitung mulai tanggal terbit STR.

3. Kapan proses pendaftaran G to G Jepang dibuka?

 Proses pendaftaran dibuka pada tanggal 01 Februari sd 31 Mei di setiap


tahunnya dan diumumkan melalui  Website resmi dan sosial media BP2MI.

4. Apa itu Kandidat Nurse ?

 Kandidat Nurse akan bekerja sebagai asisten perawat di rumah sakit yang
ada di Jepang.

5. Apa itu Kandidat Careworker?

 Kandidat Careworker akan bekerja sebagai perawat orang tua di Panti


Jompo/Lansia yang ada di Jepang.

6. Berapa Gaji Kandidat Nurse dan Kandidat Careworker (Kandidat


kaigofukushishi) selama bekerja Jepang?

 Range gaji Kandidat Nurse dan Kandidat Careworker adalah ¥100.000 ~


¥200.000, jika di konversi dalam bentuk sekitar Rp. 20.000.000 sd Rp.
25.000.000.

7. Berapa lama masa kontrak Kerja Kandidat Nurse?

 Lama kontrak kerja untuk Kandidat Nurse adalah 3 tahun.

8. Berapa lama masa kontrak Kerja Kandidat Careworker?

 Lama kontrak kerja untuk Kandidat Careworker adalah 4 tahun.

9. Bagaimana cara membuka pengumuman terkait G to G Jepang di


website BP2MI?
 Berikut cara membuka pengumuman program G to G Jepang :

1. Buka website BP2MI pada link BP2MI.go.id


2. Scroll ke bagian bawah, di sebelah kanan terdapat G to G Jepang
3. Pada bagian G to G Jepang pilih tab pengumuman
4. Pengumuman terkait program G to G Jepang dapat diakses pada laman
tersebut

10. Bagaimana alur seleksi program G to G Jepang?

 Berikut alur seleksi program G to G Jepang

1. Registrasi online dan upload dokumen;


2. Verifikasi dokumen pendaftaran;
3. Tes keperawatan dan Psikotes;
4. Interview aptitude test dan Japanese quiz;
5. Medical Check Up dan Tes Sputum Tahap I;
6. Matching Tahap I dan Matching Tahap II;
7. Pelatihan Bahasa Jepang selama 6 bulan di Indonesia dan
Penandatanganan Kontrak Kerja;
8. Medical Check Up dan Tes Sputum Tahap II;
9. Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) selama 3 hari;
10. Pemberangkatan ke Negara Jepang; 
11. Pelatihan Bahasa Jepang di Jepang selama 6 bulan;
12. Orientasi Kerja dan belajar Ujian Nasional.

11. Bagaimana cara mendaftar  program G to G Jepang?

 Berikut cara melakukan pendaftaran program G to G Jepang :

1. Buka website G to G BP2MI pada link  http://g2g.bnp2tki.go.id/index.php


2. Pilih tab G to G Jepang
3. Pilih tab Pendaftaran reguler
4. Isi data calon peserta dengan benar
5. Upload dokumen yang dibutuhkan
6. Klik registrasi

12. Apa saja Syarat Umum Pendaftaran Program G to G Jepang?

 Syarat Umum calon PMI Careworker dan calon PMI Nurse


1. Foto copy KTP yang masih berlaku;
2. Foto copy Paspor (jika ada);
3. Foto copy Kartu Pencari Kerja/AK1 yang dilegalisir dengan cap basah atau
embose;
4. Asli Surat Ijin dari Orang Tua/Wali/Suami/Isteri yang ditandatangani diatas
materai Rp. 10.000,- diketik manual atau komputer wajib diketahui Lurah
atau Kepala Desa;
5. Foto copy Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih
berlaku dan yang dilegalisir, yang di terbitkan oleh Polda, Polres/Poltabes
yang ada di Kab/Kota setempat;
6. Foto copy Surat Keterangan Sehat dari Rumah Sakit / Puskesmas / Klinik
yang terdaftar di Kementerian Kesehatan dan dilegalisir dengan cap basah
atau embose;
7. Foto copy sertifikat kemampuan bahasa Jepang N5 setara JLPT yang
dilegalisir dengan cap basah atau embose dan dikeluarkan oleh LPK /LKP/
lembaga kursus yang sudah memiliki ijin resmi dari Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten/Kota dan/atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Kemampuan
Bahasa Jepang level N5 diwajibkan karena pada masa pelatihan 6 bulan
di Indonesia harus lulus dengan level N4 dari Japan Foundation;
8. Pas Foto berwarna terbaru dengan latar belakang putih, menghadap
kedepan dan tampak jelas dengan ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua)
lembar;
9. Bagi wanita tidak pernah bertato, dan laki-laki tidak pernah bertato dan
tidak pernah bertindik;
10. Membuat surat pernyataan tidak akan mengundurkan diri setelah
dinyatakan lulus matching yang ditandatangani diatas materai Rp. 10.000,-
diketik manual atau komputer dan wajib diketahui oleh Orang
Tua/Wali/Suami/Isteri;
11. Bagi CPMI yang dinyatakan lulus matching apabila mengundurkan
diri, maka tidak dapat mengikuti program G to G ke Jepang selama 2
tahun;
12. Membuat surat pernyataan tidak akan menuntut ganti rugi apabila
dalam proses penempatan ditemukan kasus yang diakibatkan oleh calon
PMI sehingga calon PMI dikeluarkan dari tempat pelatihan yang
ditandatangani diatas materai Rp.10.000,- diketik manual atau komputer
dan wajib diketahui oleh Orang Tua/Wali/Suami/Istri;
13. Foto copy sertifikat kemampuan bahasa Inggris atau bahasa lainnya
dan sertifikat keterampilan lainnya (BCLS, BTLS, atau PPGD) bila ada.

13. Apa saja syarat pendaftaran posisi Kandidat Nurse?

 Syarat Khusus calon PMI Nurse (Kangoshi)


1. Berusia maksimal sampai dengan 35 tahun per 31 Mei di tahun mendaftar;
2. Pendidikan D3 Keperawatan atau D4 Keperawatan atau S1 Keperawatan
+ Ners;
3. Pengalaman kerja 2 tahun, terhitung mulai tanggal terbit STR;
4. Melampirkan Foto copy ijazah pendidikan dan transkrip nilai dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris dilegalisir dengan cap basah atau embose;
5. Melampirkan foto copy Surat Tanda Registrasi (STR) dari  Majelis Tenaga
Kesehatan Indonesia (MTKI) Kementerian Kesehatan R.I dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris dilegalisir dengan cap basah atau embose;
6. Melampirkan surat keterangan pengalaman kerja atau surat keterangan
kerja sebagai perawat sekurang-kurangnya 2 tahun kumulatif per 31 Mei di
tahun mendaftar;
7. Mempunyai Sertifikat kemampuan bahasa Jepang N5 setara JLPT yang
dilegalisir dengan cap basah atau embose dan dikeluarkan oleh LPK /LKP/
lembaga kursus yang sudah memiliki ijin resmi dari Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten/Kota dan/atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

14. Apa saja syarat pendaftaran posisi Kandidat Careworker?

 Syarat Khusus calon PMI Kandidat Careworker (Kaigofukushishi)

1. Berusia maksimal sampai dengan 35 tahun per 31 Mei di tahun mendaftar;


2. Pendidikan D3 Keperawatan atau D4 Keperawatan atau S1 Keperawatan;
3. Melampirkan Foto copy ijazah pendidikan dan transkrip nilai dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris dilegalisir dengan cap basah atau embose;
4. Mempunyai Sertifikat kemampuan bahasa Jepang N5 setara JLPT yang
dilegalisir dengan cap basah atau embose dan dikeluarkan oleh LPK /LKP/
lembaga kursus yang sudah memiliki ijin resmi dari Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten/Kota dan/atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
5. Melampirkan surat pernyataan bersedia ditempatkan
sebagai Careworker (kaigofukushishi) di Jepang, ditandatangani diatas
materai Rp.10.000,- diketik manual atau komputer.

15. Apakah Sertifikat Bahasa Jepang diwajibkan untuk mendaftar program


G to G Jepang?

 Iya, syarat wajib bagi calon PMI  program G to G Jepang yang ingin
mendaftar  adalah harus memiliki sertifikat kemampuan bahasa Jepang
level N5 setara JLPT / NAT-TEST/J-TEST dan bisa dari LPK/LKP yang
terdaftar di Kemenaker atau  Kemendikbud.
16. Apakah untuk mendaftar program G to G Jepang harus
melampirkan hasil MCU?

 Untuk mendaftar Program G to G Jepang cukup melampirkan Surat


Keterangan Sehat dari Rumah Sakit, Puskesmas dan Klinik yang terdaftar
di Kementerian Kesehatan, bukan hasil MCU.

17. Apakah calon peserta yang belum memiliki paspor boleh melakukan
pendaftaran?

 Boleh, calon PMI yang belum memiliki paspor tetap dapat melakukan
pendaftaran. Tetapi pengajuan pembuatan Paspor dilakukan setelah
Calon PMI dinyatakan lulus Ujian Keperawatan dan Psikotest. Dan
sebelum masuk pelatihan Bahasa sudah harus memiiki paspor.

18. Apakah seluruh dokumen asli wajib dilampirkan saat pendaftaran?

 Saat pendaftaran calon PMI cukup melampirkan hasil scan dokumen asli


saja. Dokumen asli dapat dibawa pada saat proses verifikasi dokumen ke
UPT BP2MI terdekat.

19. Apakah lulusan D3 Kebidanan boleh ikut mendaftar program G to G


Jepang?

 Tidak, pendidikan minimal calon peserta adalah D3 Keperawatan.

20. Apakah ada batasan umur untuk mendaftar program G to G Jepang?

 Batasan umur untuk calon peserta program G to G Jepang adalah


maksimal berusia 35 tahun per 31 Mei di tahun pendaftaran..

21. Adakah benefit selain gaji yang diterima Kandidat Nurse/Careworker


selama bekerja di Jepang?

 Benefit yang diterima Kandidat Nurse dan


Kandidat Careworker berupa tunjangan dan bonus tahunan, asuransi
kesehatan, asuransi keselamatan kerja dan pesangon pensiun.
 Benefit lain yang diterima adalah apabila
Kandidat Nurse dan Careworker yang sudah lulus Ujian Nasional dapat
tinggal di negera Jepang sampai usia pensiun dan boleh membawa
suami / istri dan anak ke Negara Jepang dari Indonesia, tetapi tidak boleh
membawa orang tua dan kakak adik dan kerabat lain untuk tinggal
bersama di Jepang.

22. Apakah Kandidat Nurse/Careworker pasti akan diangkat menjadi


Nurse/Careworker?

 Kandidat Nurse ataupun Kandidat Careworker dapat bekerja menjadi


Nurse ataupun Careworker di Jepang apabila telah lulus Ujian Nasional
Nurse atau Careworker.

23. Apakah BP2MI ada melakukan kerja sama dengan LPK bahasa Jepang
untuk penempatan program G to G Jepang?

 BP2MI tidak pernah melakukan kerjasama dengan LPK/LKP manapun.


Untuk dapat mengikuti program G to G Jepang Calon PMI cukup
mendaftarkan diri secara pribadi dengan login di website resmi BP2MI.

24. Apakah proses verifikasi dokumen harus dilakukan sesuai alamat KTP?

 Proses verifikasi boleh dilakukan di UPT BP2MI terdekat dari domisili


peserta. Tidak harus sesuai alamat KTP.

25. Berapa kali Kandidat Nurse dapat mengikuti Ujian Nasional?

 Kandidat Nurse dapat mengikuti ujian nasional yang diadakan setiap tahun


sebanyak tiga kali, yaitu setahun sekali, pada masa kontrak.

26. Berapa kali Kandidat Careworker dapat mengikuti Ujian Nasional?

 Kandidat Careworker dapat mengikuti ujian nasional satu kali yaitu pada


tahun ke empat saja, di tahun terakhir masa kontrak
27. SKCK jenis apa yang diperlukan untuk pendaftaran G to G Jepang?

 SKCK yang digunakan adalah SKCK untuk bekerja yang di terbitkan oleh
Polda, Polres/Poltabes yang ada di Kab/Kota setempat.

28. Apakah sertifikat level N5 setara JLPT dapat digantikan dengan


sertifikat J-Test dan NAT-Test?

 Bisa, sertifikat kemampuan bahasa Jepang level N5 setara JLPT, J-Test


dan NAT-Test.

29. Apakah calon peserta wajib mengikuti minato-JF dan apakah sertifikat


Minato JF diakui sebagai sertifikat level N5 setara JLPT?

 Tidak wajib, namun dengan mengikuti minato-JF Calon PMI dapat belajar


bahasa Jepang secara mandiri yang akan menjadi nilai tambah. Calon
PMI dapat belajar mandiri level 1 dengan meng-klik https://minato-jf.jp
 Sertifikat Minato tidak bisa diakui sebagai sertifikat kemampuan bahasa
level N5 setara JLPT. Sehingga untuk dapat mendaftar para Calon PMI
diwajibkan mengikuti kursus di LPK/LKP yang terdaftar di Kemenaker atau
Kemendikbud.

30. Apa yang harus dilakukan calon peserta jika ijazah tidak memiliki versi
Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia?

 Calon peserta dapat menggunakan jasa penerjemah tersumpah (sworn


translator) untuk menerjemahkan ijazah menjadi Bahasa Inggris atau
Bahasa Indonesia.

31. Bagaimana perhitungan pengalaman kerja 2 tahun untuk Kandidat


Nurse?

 Pengalaman kerja dihitung dari mulai calon peserta bekerja sebagai


perawat setelah mendapatkan STR.
32. Selama Pelatihan Bahasa Jepang di Indonesia hal apa saja yang
diperoleh oleh calon peserta ?

 Selama pelatihan bahasa Jepang, calon peserta


mendapatkan allowance sebesar US $10 setiap hari dan mendapatkan
makan sehari 3x sehari serta mendapatkan tempat tinggal di asrama.

33. Berapa biaya yang dikeluarkan oleh calon pendaftar apabila ingin
mengikuti Program G to G Jepang ?

 Untuk dapat mengikuti Program G to G Jepang, Calon peserta hanya


mengeluarkan biaya sebagai berikut: Psikotest sebesar Rp. 250.000,-,
BPJS Ketanagakerjaan untuk Nurse sebesar Rp. 532.000,- (3 tahun),
dan Careworker Rp. 694.000,- (4 tahun). Selebihnya untuk biaya Medical
Check Up dan Test Sputum Tahap I dan Tahap II, biaya Apply Visa dan
Tiket Pesawat ke Jepang serta Biaya Pelatihan Bahasa Jepang baik di
Indonesia maupun di Jepang semua akan ditanggung Pemerintah Jepang
jika calon peserta dinyatakan Lulus dan berangkat ke Negara Jepang.
Sedangkan untuk biaya Kemampuan Keperawatan dibiayai oleh
Kementerian Kesehatan sedangkan untuk biaya OPP dibiayai oleh BP2MI.

34. Apabila Calon Peserta yang sudah memiliki sertifikat JLPT N4 dan N3
bisa mengikuti Program G to G Jepang ?

 Calon peserta yang sudah memiliki sertifikat JLPT N4 dan N3


diperbolehkan mengikuti Program G to G Jepang, tetapi bagi yang sudah
memiliki sertifikat JLPT N4 tidak boleh mengikuti Pelatihan Bahasa Jepang
selama 6 bulan di Indonesia, dan yang memiliki sertifikat JLPT N3 tidak
boleh mengikuti Pelatihan Bahasa Jepang baik di Indonesia maupun di
Jepang. Tetapi para calon peserta yang memiliki sertifikat JLPT N4 dan N3
wajib mengikuti OPP selama 3 hari bersamaan dengan calon peserta
lainnya yang mengikuti pelatihn Bahasa Jepang di Indonesia.

35. Untuk dokumen ijazah apakah bisa digantikan dengan Surat


Keterangan Lulus ?

 Pada saat mendaftar dokumen ijazah diperbolehkan digantikan sementara


dengan Surat Keterangan Lulus. Tetapi pada saat proses Verifikasi
Dokumen, Ijazah sudah harus ada untuk diverifikasi oleh petugas
verifikator di UPT BP2MI.

Anda mungkin juga menyukai