Kelompok Kelompok
Karakteristik Perlakuan (n=19) Kontrol (n=19) p
n % n %
Pendidikan
Rendah 10 52,6 6 31,6
Menengah 8 42,1 9 47,4 0,92
Tinggi 1 5,3 4 21,0
Pekerjaan
Tidak bekerja 8 42,1 9 47,4 0,57
Bekerja 11 57,9 10 52,6
Pembukaan
4 cm 4 21,1 7 36,8
5 cm 2 10,5 2 10,5 0,50
6 cm 6 31,6 7 36,8
7 cm 7 36,8 3 15,9
Paritas
Primigravida 5 26,3 6 31,6 0,49
Multigravida 14 73,7 13 68,4
Kecemasan
Tidak cemas 9 47,4 8 42,1 0,57
Cemas 10 52,6 11 57,9
Median
Kelompok n Minimum- Mean + SD p
Maksimum
Perlakuan 19
Pre Test 8,00 (5,00-9,00) 7,42 + 1,216
Post Test 5,00(2,00-6,00) 4,74 + 1,327
0,001
Kontrol 19
Pre Test 8,00 (6,00-9,00) 7,84 + 1,015
Post Test 6,00 (3,00-7,00) 5,79 + 1,316
α=0,05, Sum of Ranks perlakuan=268,00, kontrol=473,00, U=78,500
Nyeri Persalinan
Variabel
n Koefisien Korelasi Mean+ SD p
Paritas 38 0,098 1,71 + 0,460 0,280
Kecemasan 38 -0,316 1,55 + 0,504 0,026
Model 1 Model 2
Variabel Koefisien p value Koefisien p value
(CI 95%) (CI 95%)
Aromaterapi 0,632 0,612
0,001 0,001
(0,267-996) (0,263-0,961)
Kecemasan -0,365
0,042
(-0,716-(-0,014))
Konstanta 1,421 1,948
R2 0,235 0,302
N 38 38
Hasil analisis uji mann-whitney pe- Hubungan variabel luar paritas dan ke-
ngaruh aromaterapi inhalasi lemon terhadap cemasan terhadap nyeri persalinan kala I
penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif fase aktif ditampilkan pada Tabel 6.
ditampilkan pada Tabel 5.
50 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 12, No. 1, Juni 2016: 46-53
Hasil analisis regresi linier pengaruh serviks. Lokasi nyeri ini meliputi bagian
aromaterapi inhalasi lemon dengan kece- segmen abdomen dan menjalar kedaerah
masan terhadap nyeri persalinan kala I fase lumbal bagian belakang dan turun sampai
aktif ditampilkan pada Tabel 7. dengan paha (Simona & Maguire, 2008).
Hasil penelitian menunjukkan karak- Skala nyeri kelompok perlakuan seba-
teristik masing-masing kelompok adalah ho- gian besar di skala 5 dan 6 (31,6% dan
mogen dan sebanding, pada masing-masing 36,8%) dan kelompok kontrol sebagian be-
variabel didapatkan nilai p > 0,05. Pada sar di skala 6 dan 7 (31,6% dan 36,8%).
umumnya sebelum diberikan aromaterapi Nyeri persalinan pada kelompok perlakuan
pada kelompok perlakuan maupun kelom- dan kontrol nilai median pre test sama yaitu
pok kontrol sebagian besar mengalami nyeri 8, sedangkan untuk post test nilai median
dengan skala 8 (31,6% dan 47,4%) dan 5 dan 6.
homogen nilai p 0,189 > 0,05. Nyeri persalinan pada kelompok per-
Menurut Potter & Perry (2005) skor lakuan lebih rendah dibandingkan dengan
8 termasuk dalam kategori nyeri berat (7- kelompok kontrol. Analisis data dengan
9). Hasil Penelitian ini didukung oleh Puspita menggunakan Independent t test tidak bisa
(2013) nyeri persalinan pada kala I fase aktif dilakukan karena tidak memenuhi syarat da-
sebagian besar mengalami nyeri sedang dan ta distribusi normal hasil pre test dan post
nyeri berat (57,9% dan 42,1%) dengan test nyeri persalinan p < 0,05, maka dila-
skala berkisar 5-7,9. kukan uji Mann-Whitney dengan CI 95%.
Penelitian lain yang mendukung yaitu Hasil uji Mann-Whitney p 0,001 <
penelitian Muhadji dalam Tarsikah et al 0,05 dan Sum of Ranks pada kelompok
(2012) dinyatakan bahwa derajat nyeri per- yang tidak diberikan aromaterapi inhalasi
salinan pada kala I fase Aktif dengan lemon sebesar 473,00 dan kelompok yang
pengukuran visual analog scale (VAS) diberikan aromaterapi inhalasi lemon 268,00
berupa derajat nyeri sedang sampai dengan yang berarti ada pengaruh yang signifikan
nyeri berat dengan skala nyeri skor 4-6 secara statistik pemberian aromaterapi inha-
sampai 7-10. Nyeri persalinan merupakan lasi lemon terhadap penurunan nyeri persa-
pengalaman subjektif tentang sensasi fisik linan kala I fase aktif. Pemberian aroma-
yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi terapi inhalasi lemon lebih efektif menurun-
dan penipisan serviks, serta penurunan janin kan nyeri persalinan kala I fase aktif dari-
selama persalinan. pada diberikan bimbingan nafas dalam.
Respon fisiologis terhadap nyeri meli- Hasil penelitian ini didukung oleh pene-
puti peningkatan tekanan darah, denyut nadi, litian yang dilakukan Purwandari et al
pernapasan, keringat, dan ketegangan otot (2014) mengenai efektifitas terapi aroma
(Cho & Pening, 2007 dalam Pillitteri, 2010). lemon terhadap penurunan skala nyeri pada
Nyeri persalinan kala I merupakan nyeri pasien post laparatomi menunjukkan hasil
viseral bersifat lambat dan dalam yang ti- bahwa rata-rata skala nyeri setelah menghi-
dak terlokalisir. Impuls nyeri selama kala I rup aroma lemon lebih rendah dibandingkan
ini di trasmisi melalui Torakal 11-12 segment dengan sebelum menghirup aroma lemon
saraf spinal dan bagian bawah thorak serta dan nilai p 0,000 < α 0,05.
bagian atas lumbal saraf simpatis pada uterus Penelitian lain serupa yang mendukung
dan serviks. penelitian ini adalah penelitian Rosyidah
Nyeri yang terjadi pada kala I akibat (2015) pengaruh aromaterapi inhalasi neroli
dari kontraksi uterus dan pembukaan (Citrus Aurantium) terhadap nyeri persa-
Siti Cholifah, dkk., Pengaruh Aromaterapi Inhalasi Lemon... 51
linan kala I fase aktif dengan p 0,001 < α berbagai sel neuron menginterpretasikan
0,05 serta penelitian Namazi et al.(2014) bau tersebut dan mengantarnya ke sistem
terdapat pengaruh aromaterapi Citrus limbik yang selanjutnya akan dikirim ke hipo-
Aurantium terhadap nyeri persalinan kala talamus untuk diolah. Wangi yang dihasilkan
I fase aktif dengan p 0,001 < 0,05. Aro- oleh aromaterapi lemon akan menstimulasi
materapi lemon merupakan salah satu thalamus untuk mengaktifkan pelepasan atau
metode nonfarmakologi yang efektif untuk pengeluaran neurotransmitter seperti enche-
mengurangi nyeri persalinan. Aromaterapi phaline, serotonin dan endhorphin yang
lemon adalah minyak esensial yang diha- berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami,
silkan dari ekstraksi kulit jeruk lemon enchephalines merupakan neuromodulator
(Citrus Lemon) yang sering digunakan da- yang berfungsi menghambat nyeri fisiologi
lam aromaterapi dan aman untuk kehamilan (Tarsikah et al., (2012); Potts, 2008; Butje
dan melahirkan (Medforth et al., 2013). 2009).
Menurut Young (2011) minyak aroma- Pada sistem penciuman juga melalui
terapi lemon mudah didapatkan dan mem- neurotransmitter di kelenjar penciuman dan
punyai kandungan limonene 66-80%, geranil sistem limbik senyawa kimia limonene 66-
asetat, nerol, linalil asetat, α pinene 0,4 – 80% yang merupakan komponen utama dari
15%, α pinene 1-4%, terpinene 6-14% aromaterapi lemon mengontrol siklooksi-
dan myrcen. Limonene merupakan kom- genase I dan II, mencegah aktivitas prostag-
ponen utama dalam senyawa kimia jeruk landin dan mengurangi rasa sakit, membe-
dapat menghambat kerja prostaglandin se- rikan efek ketenangan dan mendorong
hingga dapat mengurangi rasa nyeri (Cheragi emosi. Prostaglandin menyebabkan nyeri
& Valadi, 2010).Selain itu limonene me- dan peradangan dalam tubuh manusia,
ngontrol siklooksigenase I dan II, mencegah komposisi ini diidentifikasi oleh siklooksi-
aktivitas prostaglandin dan mengurangi rasa genase I dan II dari asam arakidonat.
sakit (Namazi et al.,2014). Sebagian besar obat penghilang rasa
Linalil asetat yang terdapat dalam sakit dan obat anti-inflamasi mengurangi rasa
aromaterapi lemon merupakan senyawa sakit dan peradangan dengan mengendali-
ester yang terbentuk melalui penggabungan kan enzim ini, tampaknya bahwa limonene
asam organik dan alkohol. Ester sangat dalam Citrus Lemon ini akan mengontrol
berguna untuk menormalkan keadaan emosi enzim prostaglandin dan mengurangi rasa
serta keadaan tubuh yang tidak seimbang, sakit (Namazi et al., 2014)
dan juga memiliki kasiat sebagai penenang Model 1 koefisien regresi 0,632,
serta tonikum, khususnya pada system konstanta 1,421 dan adjusted R2 0,235
syaraf (Wiryodidagdo, 2008 dalam Tar- artinya aromaterapi dapat menurunkan nyeri
sikah, et al., 2012). Geranil asetat meru- persalinan dengan prediksi sebesar 23,5%.
pakan salah satu senyawa monoterpenoid Model 2 aromaterapi dikontrol kecemasan
dan alkohol dengan formula C10H18O yang p < 0,05, konstanta 1,948 dan adjusted
menyebabkan bau yang menyengat (Young, 0,302 aromaterapi dapat menurunkan nyeri
2011). Bau di tingkat dasar terendah, dapat persalinan dikontrol kecemasan dapat
merangsang tubuh untuk merespon secara memprediksi penurunan nyeri persalinan
fisik dan psikologis (Safajau, 2013). sebesar 30,2%.
Aromaterapi lemon yang dihirup akan Kecemasan terhadap nyeri persalinan
ditransmisikan ke pusat penciuman yang ber- dikontrol pemberian aromaterapi p < 0,05
ada pada pangkal otak. Pada tempat ini dengan CI 95% (-0,716-(-0,014), nilai
52 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 12, No. 1, Juni 2016: 46-53
koefisien -0,365, artinya kecemasan dengan perimental murni dengan jumlah sampel yang
penurunan nyeri persalinan mempunyai ko- lebih banyak dan evaluasi pemberian aro-
relasi yang lemah, semakin kecil skor kece- materapi inhalasi lemon dilakukan sampai
masan ibu maka semakin besar skor penu- berakhirnya kala I sehingga hasil penelitian
runan nyeri persalinan. bisa lebih representative.
Hasil penelitian ini didukung oleh pene-
litian Rosyidah (2015) pengaruh kecemasan
terhadap penurunan nyeri persalinan dengan DAFTAR RUJUKAN
hasil p 0,008 < 0,05 dan koefisien korelasi Tournaire, M. & Yonneau, A. 2007. Com-
-0,326. Ketegangan emosi akibat rasa ce- plementary and Alternative appro-
mas sampai rasa takut memperberat per- aches to Pain Relief During Labour
sepsi nyeri selama persalinan. Rasa cemas (Review). Obstetrics and Depart-
yang berlebihan juga menambah nyeri. ment, Saint Vincent de Paul Hos-
Nyeri dan cemas menyebabkan otot pital, University of Paris. E CAM
menjadi spastik dan kaku sehingga jalan lahir 2007; 4 (4) 409-417.
menjadi kaku, sempit dan kurang relaksasi. Mander, R. 2004. Nyeri Persalinan. Ja-
Nyeri dan ketakutan menimbulkan stres. karta: EGC.
Terjadinya reaksi stres yang kuat dan berke-
Smith, C.A., Collins, C.T. & Crowther, C.A.
lanjutan akhirnya akan berdampak negatif
2011. Aromatherapy for Pain Ma-
terhadap ibu dan bayinya (Zwelling (2006)
nagement in Labour (Review) The
dalam Lowdermilk et al. (2012) dan Potter
& Perry (2005).
Cochrane Collaboration, Pu-
Hubungan antara kecemasan dan nyeri
blishers by John Wiley&Sons, Ltd.
merupakan hubungan yang kompleks. Kece- Cheragi, J. & Valadi, A. 2010. Effects of
masan seringkali meningkatkan respon nyeri, Anti-Noneceptive and Anti Infla-
tetapi nyeri dapat juga meningkat menimbul- matory Component of Lemonene in
kan kecemasan. Sangat sulit untuk memi- Herbal Drug. Iranian Journal of
sahkan dua sensasi tersebut. Kesehatan Medicinal and Aromatic Plant.
emosional seseorang biasanya dapat mento- Vol 26.
leransi lebih terhadap nyeri sedang bahkan Namazi, M., Akbari, A.S., Mojab, F.,
nyeri berat dibandingkan dengan seseorang Talebi, A., Majd, H.A. & Jannesari,
yang emosinya tidak stabil (Mander, 2004) S. 2014. Effect of Citrus Aurantium
(Bitter Orange) on the Severity of
First-Stage Labour Pain. Iranian
SIMPULAN DAN SARAN Journal of Pharmaceutical Re-
Simpulan search.
Aromaterapi inhalasi lemon dapat Dahlan M.S. 2009. Statistik untuk Kedok-
menurunkan nyeri persalinan kala I fase aktif. teran dan Kesehatan. ed 4. Pe-
Kecemasan mempengaruhi penurunan nyeri nerbit Jakarta: Salemba Medika.
persalinan Potter, P. A., & Perry, A.G. Buku Ajar Fun-
damental Keperawatan. 2005.
Saran (Ed. 4). Jakarta: EGC.
Untuk penelitian selanjutnya perlu di-
Puspita, A.D. 2013. Analisis Faktor yang
kembangkan dengan desain penelitian eks-
Mempengaruhi Nyeri Persalinan
Siti Cholifah, dkk., Pengaruh Aromaterapi Inhalasi Lemon... 53
Kala I Fase Aktif di Puskesmas Medforth, J., Battersby, S., Evans, M.,
Mergangsang, Skripsi. Stikes ‘Ai- Marsh, B. & Walker, A. 2013. Ke-
syiyah Yogyakarta. bidanan Oxford dari Bidan untuk
Tarsikah, Susanto, H. & Sastramihardja, Bidan. Jakarta: EGC.
H.S. 2012. Penurunan Nyeri Per- Young, G.. 2011. Essencial Oil Pocket
salinan Primigravida Kala I Fase Reference 5th ed. Amazon: Life
Aktif Pasca Penghirupan Aroma- Science Pubhlising.
terapi Lavender di Rumah Ber- Safajou, F., Kia, P.Y., Shahnazi, M. &
salin Kasih Ibu Tuban. Diambil Nazemiyeh, H. 2013. The Effect of
dari: www.digilib.unpad.ac.id/ Lemon Inhalation Aromatherapy on
file=pdf/abtrak-124684.pdf. Nausea and Vomiting of Pregnancy:
Pillitteri, A. 2010. Maternal & Child health A Double-Blinded, Randomized
Nursing: Care of Childbearing & Controlled Clinical Trial. Iranian
Childbearing Family. Philadel- Red Crescent Medical Journal.
phia, USA. Lippincott Williams & 2014 March 16 (3): e14360
Wilkins. Butje, A.B. & Shattell, M. 2008. Healing
Simona, L. & Marguire, S. 2008. The Pain Scents: An Overview of Clinical
of Labor. British Pain Society. Aromatherapy for Emotional Dis-
Published by SAGE. tress. Journal of Psychosocial
Purwandari, F., Rahmalia, S. & Sabrian, F. Nursing and Mental Health Ser-
2014. Efektifitas Terapi Aroma vices.
Lemon terhadap Penurunan Ska- Potts, J. 2009. Aromatherapy in Nursing
la Nyeri Pasien Post Laparatomi Practice. Australian Nursing Jour-
di RS Syafira Pekanbaru. nal 16, 11; ProQuest Research
Rosyidah, R. 2015. Pengaruh Pemberian Library pg. 55.
Aromaterapi Inhalasi Neroli (Ci- Lowdermilk D. L., Perry S. E., Cashion K.
trus Aurantium)terhadap Nyeri & Alden K., R. 2012. Maternity
Persalinan Kala I Fase Aktif di dan Womens Health Care . St
Rumah Sakit Gresik. Tesis Univer- Louis. Mosby, Inc., An Affiliate of
sitas Gajah Mada. Elsevier Inc.