Anda di halaman 1dari 3

Sedekah adalah pemberian seorang Muslim kepada orang lain secara sukarela dan

ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah lebih luas dari sekadar zakat
maupun infak . Karena sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta.
Namun sedekah mencakup segala amal atau perbuatan baik. Dalam sebuah hadis digambarkan,
“Memberikan senyuman kepada saudaramu adalah sedekah.”

Allah Subhanahu Wa Ta’ala benar-benar memuliakan orang-orang yang bersedekah. Ia


menjanjikan banyak keutamaan dan balasan yang menakjubkan bagi orang-orang yang gemar
bersedekah. Banyak keberuntungan, keutamaan, kemuliaan orang-orang yang bersedekah
Maka, sungguh mengherankan bagi orang-orang yang mengetahui keutamaan-keutamaan
tersebut dan ia tidak terpanggil hatinya serta tidak tergerak tangannya untuk banyak
bersedekah.

 Sedekah dapat menghapus dosa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, di


shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614)

Diampuninya dosa dengan sebab sedekah di sini tentu saja harus disertai taubat atas dosa yang
dilakukan. Tidak sebagaimana yang dilakukan sebagian orang yang sengaja bermaksiat, seperti
korupsi, memakan riba, mencuri, berbuat curang, mengambil harta anak yatim, dan sebelum
melakukan hal-hal ini ia sudah merencanakan untuk bersedekah setelahnya agar ‘impas’ tidak
ada dosa.

 Sedekah menjadi penyebab bertambahnya rezeki.

            Bersedakah itu tidaklah membuat kita semakin miskin,karena rezeki itu sudah diatur oleh
yang maha kuasa. Akan tetapi sedekah itu dapat menyebabkan bertambahnya rezeki,bukan
menguranginya. Ada pepatah tentang sedekah yaitu jangan menunggu kaya lalu sedekah tetapi
sedekahlah agar kamu kaya.
Adapun sabda Rasulullah SAW yaitu :
“Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak.
Maka bersedekahlah kalian,niscaya Allah menyayangi kalian”.
 
 Sedekah menjauhkan diri dari api neraka

Sesungguhnya sedekah itu walaupun sedikit, memiliki andil untuk menjauhkan kita dari api
neraka. Semakin banyak sedekah, semakin jauh kita darinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda

“jauhilah api neraka, walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya,
maka bisa dengan kalimah thayyibah”

 Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah.

Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan


meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya)
kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)

Perumpaman orang-orang yang menafkahkan hartanya  mereka di jalan Allah adalah serupa
dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji. Allah (terus-
menerus) melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (karuniaNya)
Lagi Maha Mengetahui.” ( Al-Barah 261 )

 Mensyukuri Nikmat Allah

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (qs. Ibrahim: 7)
Seseorang yang bershodaqoh tentu merasa bahwa Allah telah memberi dirinya rizqi yang
banyak, cukup untuk dirinya, keluarga dan dapat dibagi untuk orang lain yang membutuhkan.
Seakan dia berkata, “Terimakasih wahai Allah! Sungguh Engkau telah memberi aku rizqi yang
banyak hingga aku bisa bershodaqoh.”
Adapun orang yang bakhil tentu merasa bahwa rizqi yang Allah beri adalah terlalu sedikit untuk
dibagi. Ini adalah bukti atas pengingkarannya (kekufurannya) terhadap rizqi dan ni’mat yang
Allah beri. Seakan dia berkata, “Ya Allah! Rizqi dariMu ini sangat sedikit untuk dibagi dengan
orang lain.”
Maka orang yang bershadaqoh itu adalah orang yang bersyukur dan akan mendapatkan
tambahan ni’mat dari Allah di dunia dan akhirat. Adapun orang yang bakhil lagi kufur, maka
Allah mengancamnya dengan siksaan.
 Jalan Menuju kebahagiaan

Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan
adanya pahala yang terbaik, maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (Al-
Lail: 5-7)
Sebaliknya, jika kita bakhil, maka Allah akan menyiapkan bagi kita jalan yang sukar. Sukar di sini
tidak selalu sukar penghidupan. Bisa saja ekonominya mapan, tetapi kita mudah sekali berbuat
ma’siat dengan fasilitas yang disediakan itu. Sedangkan ma’siat itu akan menjadi jalan yang
sukar bagi kita di akhirat. Bahkan sukarnya akibat ma’siat itu dapat dirasakan juga di dunia
dengan adanya berbagai mushibah seperti anak yang durhaka, sakit yang berat, dlsb.
Adapun mereka yang senang bersyukur dengan cara bershodaqoh, maka bagi mereka ada
kemudahan kepada jalan yang mudah. Mudah di dunia dan juga di akhirat. Mudah beribadah,
punya lingkungan yang baik, keluarga yang baik, dijaga dari mushibah, dlsb.

Anda mungkin juga menyukai