Anda di halaman 1dari 9

Cara menjawab

Pilihan tunggal
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar
Pilihan Ganda
Jawaban :
A. Bila 1 , 2 ,3 benar
B. Bila 1 dan 3 benar
C. Bila 2 dan 4 benar
D. Bila 4 saja yg benar
E. Bila 1,2,3,4 benar semua / salah semua

1. Penyebab kelainan jantung adalah sbb


1. Ibu mengkonsumsi obst-obatan penggunaan obat
jerawat(retinic acid), zat kimia, infeksi selama hamil,
rubella,
2. Ibuhamil dg diabet dan penggunaan phenyketonuria(an
inherited liver condition also called PKu)
3. Pengguna Alkohol Berlebihan/kokain
4. Terpapar x ray larutan kimia dan genetic conditions, mis
Down Syndrome or turner's syndrom
2. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai tetralogi of fallot
adalah
1. Obstruksi aliran ke luar dari bilik kanan (stenosis
pulmonalis),
2. Cacat septum ventrikel,
3. Posisi sebelah kanan dari aorta
4. Hipertrofi ventrikel kanan
3. Sebagian besar cacat jantung kongentinal tidak diwariskan kita
dimana cidera atau zat yang menimbulkan cacat melakukan
kerusakan dalam waktu 5-8 mingg istilah tersebut kita kenal
dengan
a. embriologi jantung
b. konginetal heart desease
c. tetralogi of falot
d. jantung rematik
e. onkologi jantung
4. Dibawah ini merupakan pengkajian pada bayi dengan ASD
1. Sianosis umum, khususnya membrane mukosa, bibir dan
lidah, konjungtiva, area vaskularisasi tinggi.
2. Dispnea, khususnya setelah kerja fisik seperti makan,
menangis, mengejan
3.   Hipotania
4.   Keringat berkurang
5. Di bawah ini pernyataan diagnosa keperawatan yang mungkin
ada pada anak dengan conginetal heart desease adalah:
1. Risiko tinggi penurunan curah jantung
2. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
3. Perubahan proses keluarga
4. Risiko tinggi cidera (komplikasi)
6. Pernyataan di bawah ini merupakan penyakit kelainan koagulasi
darah konginetal(hemofilia A karena anak kekurangan
a. faktor pembekuan VIII
b. faktor pembekuan VII
c. faktor pembekuan IX
d. faktor pembekuan VIIA
e. faktor pembekuan VIA
7. Pernyataan di bawah ini merupakan penyakit kelainan koagulasi
darah konginetal (hemofilia B karena anak kekurangan
a. faktor pembekuan VIII
b. faktor pembekuan IX
c. faktor pembekuan VI
d. faktor pembekuan VII
e. faktor pembekuan VIIA
8. Penyebab terjadinya anemi megaloblastik adalah sebagai berikut:
a. kekurangan feros
b. kekurangan magnesium
c. kekurangan asam folat
d. kekurangan vitamin B 6
e. kekurangan asam glutamat
9. Pernyataan di bawah ini merupakan suatu kondisi dimana terjadi
perubahan fungsi ginjal yang bercirikan, ascites dan penurunan
keluaran urine.
1. hiperlipidemia,
2. hipoproteinemia
3. Oedema dan proteinuri
4. ascites dan penurunan keluaran urine
10. Manifestasi klinik pada area mediastinum yang meliputi Efusi
pleura, batuk, mengi. dispnoe., gawat nafas, Kompresi trakhea,
Sindroma vena kava superior, edema ektremitas atas, perub
status mental adalah terjadi pada anak dengan
a. NHL (Nonhodkin lymphoma)
b. Leukemia
c. Anemia Megaloblasti
d. Hemofilia
e. Kelainan jantung
11. Asthma adalah penyakit paru dimana saluran
nafas mudah bereaksi terhadap rangsangan dengan kelainan :
1. Bronkhodiltasi
2. Edema mukosa bronkus
3. Hypersekresi
4. Hyperventilasi
12. Tanda-tanda seorang anak mendapat serangan
asma adalah apabila timbul gejala :
1. Sesak nafas ekspiratoir berulang ulang dengan wheezing
2. Batuk akibat konstriksi
3. Spasme otot bronkus
4. Inflamasi mukosa bronkus
13. Asma dapat timbul karena beberapa sebab
kecuali:
a. Latihan
b. Serbuk heroin
c. Cuaca dingin
d. Tungau-debu rumah
e. Bulu binatang
14. Tata laksana apabila terjadi serangan asma
ringan adalah :
1. Pemberian aminopilin
2. Nebulisasi
3. Hidrasi
4. Observasi 1-2 jam
15. Tata laksana asthma yaitu
1. penghindaran alergen
2. Faemakoterapi
3. Immunoterapi
4. Pendidikan pasien
16. Diagnosa Keperawatan yang dapat muncul
adalah :
1. Gangguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas, &
tidak efektif pola nafas b/d bronkospasme, edema mukosal &
meningkatnya sekret.
2. Fatigue b/d hypoxia & meningkatnya usaha nafas.
3. Kecemasan b/d hospitalisasi & disstres pernafasan.
4. Resiko kurangnya volume cairan b/d meningkatnya
pernafasan & menurunnya intake cairan.

Kasus I

Anak Ani 3th di bawa ibunya ke Puskesmas QA, dengan keluhan :


badan panas sudah mulai satu minggu yang lalu, batuk, sesak nafas,
tidak mau makan. Hasil pemeriksaan didapatkan hasil : BB 13 Kg, S
38o C, RR 30x/mnt, pernafasan cuping hidung, perkusi redup. Oleh
dokter anak ani di dianosa Pneumonia

17. Penyakit pneumonia merupakan infeksi yang


terjadi pada parenkim paru, secara patofisiologi akibat adanya
infeksi tersebut maka akan terjadi...
1. Respon inflamasi
2. Plasma leakage
3. Berkurangnya aktifitas surfaktan
4. Konsolidasi exudat
18. Hasil pemeriksaan fisik pada dada anak Ani yang
dapat menunjang ditegakkanya diagnosa Pneumonia adalah :
1. Fremitus raba meningkat pada sisi yang sakit
2. Tachicardi
3. suara perkusi redup relatif sampai dengan absolut
4. Leukositosis
19. Diagnosa Keperawatan yang dapat muncul pada
anak ani adalah
1. Inefektivitas pola nafas berhubungan dengan peningkatan
sekresi trakeobronkial
2. Nyeri dada berhubungan dengan infeksi kronis
3. Resiko terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan anoreksia
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan dispnea

Kasus 2

Seorang Anak dibawa ibunya ke Poli KIA berumur 3 th dengan


keluhan batuk sudah 3 bulan tidak sembuh-sembuh dan tadi malam
pada saat batuk mengeluarkan darah, nafas sesak serta nafsu
makannya semakin turun. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan S
37,5oC, RR 30 x/mnt, BB 11 Kg. Hasil pemeriksaan BTA +, sehingga
dinyatakan anak menderita TBC. Dari hasil anamnesa didapatkan
informasi bahwa nenek dari anak tersebut menderita TBC sejak satu
tahun yang lalu.

20. Pada kasus 2, Penyakit TBC yang diderita anak


tersebut tertular dari neneknya, dibawah ini yang termasuk cara
penularan TBC adalah:
1. Percikan ludah
2. Dahak yang diludahkan oleh penderita TBC di tempat yang
tidak terkena sinar matahari
3. Penularan terjadi pada malam hari
4. Anak tidak mendapat imunisasi BCG
21. Penularan penyakit TBC pada anak tersebut
seharusnya dapat dihindari apabila diberikan pencegahan yaitu:
1. Isoniasid (INH) 5 mg/kg BB/hr slm 6 bl
2. Bila anak belum mendapat imunisasi BCG, maka diberikan
imunisasi BCG sebelum pengobatan INH
3. Bila anak belum mendapat imunisasi BCG, maka diberikan
imunisasi BCG sesudah pengobatan INH selesai
4. Tidak mendekatkan anak pada neneknya
22. Anak dicurigai menderita TBC apabila ditemukan
gejala :
1. Mempunyai riwayat kontak erat (serumah) dengan penderita
TBC BTA Positif
2. Terdapat reaksi kemerahan cepat setelah penyuntikan BCG
(dalam 3-7 hari)
3. Terdapat gejala umum TBC
4. Tinggal di rumah yang kurang fentilasi dan kurang mendapat
sinar matahari
23. Dibawah ini cara Pembacaan Uji tuberculin yaitu:
1. Pembacaan dilakukan 48-72 jam setelah injeksi
2. Diukur diameter trasversal dari indurasi yang terjadi. Ukuran
dinyatakanpositif bila indurasi > 10 mm (pada gizi baik),
3. Ukuran positif > 5mm pada gizi buruk
4. Pembacaan boleh dilakukan 48-72 jam setelah injeksi, apabila
anak mempunyai kontak dengan penderita TBC
24. Pembacaan hasil uji tuberkulin, dapat diambil
beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Bila uji tuberculin positif menunjukkan adaya infeksi TBC dan
kemungkinan ada TBC aktif pada anak.
2. Uji tuberkulin dapat negatif pada anak TBC dengan alergi
(malnutrisi, penyakit sangat berat pemberian
imunosupresif,dll)
3. Jika uji tuberculin meragukan dilakukan uji ulang
4. Jika uji tuberkulin negatif kemungkinan anak sudah
mendapatkan imunisasi BCG

Kasus 3

Anak dendi datang bersama ibunya ke Puskesmas Taman dengan


keluhan hidung buntet tidak bisa tidur semalaman, badan sumer, dan
batuk serta nyeri telan. Hasil anamnesa didapatkan bahwa anak
dendi sakit setelah minum es yang dijual di Sekolah, S 37,5oC, N 72
x/mnt, RR 20 x/mnt, wising (-), diagnosa sementara ISPA

25. Yang dimaksud ISPA adalah :


f. Infeksi yang terjadi pada saluran pernafasan atas
g. Infeksi saluran pernafasan akut akibat adanya paparan
kuman,virus atau bakteri
h. Infeksi yang terjadi pada saluran pernafasan karena
berbagai macam sebab
i. Infeksi yang dapat terjadi secara akut maupun kronis pada
saluran pernafasan
j. Bukan salah satu diatas
26. Untuk meringankan keluhan anak dendi terkait
dapat dilakukan penatalaksanaan Suportif, yang termasuk
penatalaksanaan suportif adalah :
1. Meningkatkan daya tahan tubuh
2. Pemberian Nutrisi yang adekuat,
3. Pemberian multivitamin
4. Pemberian antibiotika sesuai jenis kuman
27. Diagnosa keperawatan anak dandi adalah :
1. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d
nyeri menelan,penurunan nafsu makan sekunder terhadap
infeksi saluran pernapasan akut.
2. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan ISPA b.d kurang
informasi
3. Pola napas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru.
4. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhubungan
dengan rinore

Kasus 4

Ny. Dita, melahirkan seorang bayi laki-laki dengan berat 3 Kg, Apgar
skor :6-7, PB : 48 cm, LK : 20 cm. Dx dokter anak Ny. Dita
Hidrocepalus. Melihat kondisi anaknya Ny. Dita sangat sedih, bahkan
sampai histeris.

28. Anak Ny. Dita menderita Hidrocepalus


kemungkinan disebabkan karena kelainan kongenital, penyebab
lain terjadinya hidrocepalus adalah :
1. Infeksi
2. Trauma
3. Neoplasma
4. Gangguan fasikuler
29. Tanda dan gejala penyakit Hidrocepalus adalah :
1. Pembesaran kepala.
2. TIK meningkat
3. Bola mata terdorong ke bawah oleh tekana dan penipisan
tulang supraorbital.
4. Adanya tanda sun rise pada mata
30. Hidrocepalus terjadi karena gangguan aliran
likuor (LCS), hal ini dapat terjadi karena beberapa hal yaitu :
1. Gangguan aliran adanya hambatan sirkulasi
2. Produksi cairan berlebihan, akibatnya cairan otak bertambah
banyak
3. Gangguan dalam proses penyerapan cairan ke pembuluh darah
balik.
4. Produksi cairan yang terhambat
31. Diagnosa keperawat pada anak Ny. Dita yang
tepat adalah :
1. Perfusi jaringan tidak efektif: serebral b.d peningkatan tekanan
intrakranial, hipervolemia.
2. Gangguan persepsi sensori b.d gangguan pusat persepsi
sensori.
3. Kerusakan intregritas kulit b.d penurunan mobilitas fisik,
defisiensi sirkulasi.
4. Gangguan rasa nyaman b/d pembesaran kepala
32. Hasil yang diharapkan setelah dilakukan
intervesi keperawatan adalah:
1. Anak tidak menunjukan tanda-tanda dan gejala peningkatan
TIK
2. Anak dan orang tua memahami prosedur pembedahan
3. Anak dan orang tua memahami cara memantau dan
melaporkan adanya komplikasi
4. Anak mencapai fungsi perkembangan yang optimal.

Kasus 5

Anak Lina merasakan tubuhnya tiba-tiba lemas, tangan dan kaki


terasa kesemutan dan tebal, dokter belum bisa memastikan penyakit
anak Lina, kemungkinan anak Lina terjangikit penyakit GBS

33. Penyakit GBS adalah penyakit yang datang secara


mendadak dan tiba-tiba dan menyerang pada :
1. Sistem saraf perifer
2. Terjadi proses pengapuran pada persendian
3. Akibat inflamasi pada selubung mielin
4. Meningkatnya kekuatan otot dari gengguan konduktifitas
saraf
34. Prinsip penanganan pada anak Lina adalah :
1. Pemeliharaan sistem pernapasan
2. Mencegah kontraktur
3. Pemeliharaan ROM
4. Pemeliharaan otot-otot besar yng denervated
35. Gejala Kesemutan, kelemahan-kelumpuhan,
ekstremitas sensasi nyeri turun, perubahan ketajaman
penglihatan, ganggua keseimbangan tubuh, afasis (kemampuan
bicara turun), fluktuasi suhu badan. Adalah merupakan masalah
yang terjadi pada sistem tubuh
a. B1 (Breathing)
b. B2 (Bleeding)
c. B3 (Brain)
d. B6 (Bone)
e. B5 ( Bowel)
36. Sedangkan gejala Kesulitan menelan-mengunyah,
kelemahan otot abdomen, peristaltic usus turun, konstipasi
sampai hilangnya sensasi anal. Tanda masalah pada sistem:
a. B1 (Breathing)
b. B2 (Bleeding)
c. B3 (Brain)
d. B5 ( Bowel)
e. B6 (Bone)

37. Apabila ditegakkan Dx. Kecemasan pada orang


tua b.d ancaman kematian pada anak serta perawatan yang lama,
maka intervensi yang dapat diberikan adalah :
1. He tentang penyakit GBS, perjalanan penyakit dan
penanganannya.
2. He tentang perawatan dan pemasangan alat perawatan
alternatif sehubungan dengan proses perawatan yang lama
seperti pemasangan tracheostomi dan vanocath
3. Meminta agar keluarga mengisi informed konsen dari tindakan
yang akan dilakukan oleh petugas
4. Lakukan pemeriksaan BGA setiap 24 jam
38. Pada keadaan demam kenaikan suhu 1o C akan
mengakibatkan kenaikan :
1. Metabolisme basal 10-15%
2. Metabolisme basal 20%.
3. Kebutuhan oksigen akan meningkat 20%.
4. Kebutuhan oksigen akan meningkat 10-15%
39. Terjadinya bangkitan kejang akibat demam
adalah melalui proses:
a. Difusi ion k+ dan ionN+ melalui membran  Meningkatnya
metabolisme basal dan kebutuhan O2  Lepas muatan listrik
Perubahan keseimbangan pada sel neuron
b. Meningkatnya metabolisme basal dan kebutuhan O2  Lepas
muatan listrik Perubahan keseimbangan pada sel neuron 
Difusi ion k+ dan ionN+ melalui membran
c. Lepas muatan listrik  Difusi ion k+ dan ionN+ melalui
membran  Meningkatnya metabolisme basal dan kebutuhan
O2 Perubahan keseimbangan pada sel neuron
d. Meningkatnya metabolisme basal dan kebutuhan O2 
Perubahan keseimbangan pada sel neuron  Difusi ion k+ dan
ionN+ melalui membran  Lepas muatan listrik
e. Perubahan keseimbangan pada sel neuron  Difusi ion k+ dan
ionN+ melalui membran  Meningkatnya metabolisme basal
dan kebutuhan O2  Lepas muatan listrik

40. Pertolongan pertama pada kejang demam adalah:


1. Buka semua pakaian yang ketat.
2. Supaya tidak tersedak, baringkan anak dalam posisi miring
atau telungkup. Jangan memasukkan apapun kedalam mulut
anak karena bisa melukai dan menyumbat saluran pernapasan.
3. Jika kejang berlangsung selama lebih dari 10 menit, anak harus
segera di bawa ke Puskesmas.
4. Usahakan agar jalan nafas bebas untuk menjamin kebutuhan
oksigen.

Anda mungkin juga menyukai