Anda di halaman 1dari 19

RSUB BAYUNG TIMBANG TERIMA DOKTER JAGA

LENCIR
Jl.Palembang-jambi km.200 No. Dokumen: No. Revisi Halaman
kec.Bayung Lencir
MUSI BANYUASIN
175/SPO/RSUD- 0
BL/II/2019 1/1

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan,


PROSEDUR Direktur RSUD Bayung Lencir
OPERASIONAL
25 Februari
2019 dr.Diyanti Novitasari MARS
NIP.19810313 201001 2 015
PENGERTIAN Timbang terima dokter jaga adalah suatu kegiatan
operan jaga antara dokter yang telah bertugas
kepada dokter yang akan menggantikan jaga pada
shiff berikutnya
TUJUAN Memberikan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan di
Instalasi pelayanan
KEBIJAKAN 1. SK Direktur RSUD Bayung Lencir no:
094/KPTS/RSUD-BL/II/2019 Tentang Kebijakan
Komukasi Efektif
2. SK Direktur RSUD Bayung Lencir no:
094/KPTS/RSUD-BL/II/2019 Tentang Panduan
Komukasi Efektif
PROSEDUR Persiapan Alat :
1. Buku laporan dokter
2. Alat tulis
Prosedur pelaksanaan
1. Siapkan buku laporan dokter jaga sesuai standar
2. Lakukan operan/serah terima antar dokter jaga
dengan komunikasi tehnik SBAR.
3. Buat laporan jaga sesuai tugas jaga yang menjadi
wilayah tanggung jawabnya
4. Laporkan kondisi-kondisi tertentu atau hal penting
lainnya yang perlu ditindaklanjuti oleh dokter jaga
pengganti
5. Lakukan tanda tangan antara dokterjaga yang
mengoperkan dan tanda tangan dokter jaga pengganti
6. Simpan buku laporan dengan baik danjaga
kerahasiaanya
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
RSUB BAYUNG TIMBANG TERIMA PERAWAT JAGA
LENCIR
Jl.Palembang-jambi km.200 No. Dokumen: No. Revisi Halaman
kec.Bayung Lencir
MUSI BANYUASIN
174/SPO/RSUD- 0
BL/II/2019 1/2

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan,


PROSEDUR Direktur RSUD Bayung Lencir
OPERASIONAL
25 Februari
2019 dr.Diyanti Novitasari MARS
NIP.19810313 201001 2 015

PENGERTIAN Timbang terima perawat jaga adalah teknik yang digunakan


untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keanaan pasien yang dilakukan oleh staf
keperawatan
TUJUAN Memberikan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan di
Instalasi pelayanan
KEBIJAKAN 1. SK Direktur RSUD Bayung Lencir no:
094/KPTS/RSUD-BL/II/2019 Tentang Kebijakan
Komukasi Efektif
2. SK Direktur RSUD Bayung Lencir no:
095/KPTS/RSUD-BL/II/2019 Tentang Panduan
Komukasi Efektif
PROSEDUR Persiapan Alat :
1. Buku laporan perawat
2. Alat tulis
Prosedur pelaksanaan
1. Lakukan di akhir dinas shift, petugas jaga shift
sebelumnya melakukan kegiatan timbang terima pada
shift berikutnya
2. Anjurkan timbang terima untuk diikuti oleh semua
perawat dan dipimpin oleh penanggung jawab shift
sebelumnya
3. Lakukan timbang terima sesuai dengan teknik
SBAR.mulai dari kantor perawat (diskusi di kantor
perawat)
a) Berisi penjelasan tentang perkembangan
keadaan pasien dan permasalahannya yang
masih terjadi (hal –hal kritikal) dan sudah
terselesaikan ,hal-hal yang sudah dilaksanakan
dalam pemberian asuhan keperawatan serta hal
penting yang harus ditindaklanjuti oleh shift
dinas berikutnya.
4. Dalam diskusi ini sambil mengontrol kelengkapan
pencatatan dokumen asuhan keperawatan.
5. Laksanakan setelah timbang terima,
diskusi di kantor perawat dilanjutkan
dengan timbang terima keliling melihat
langsung perkembangan masing-masing
pasien di ruangan
6. Lakukan timbang terima, awali dengan
salam dan pengenalan kepada pasien dan
atau keluarga terhadap perawat jaga
berikutnya (yang mengenalkan perawat
jaga sebelumnya) dan mohon izin perawat
jaga sebelumnya
7. Lanjutkan untuk penanggung jawab shift
atau perawat jaga sebelumnya menjelaskan
dengan singkat dan jelas perkembangan
pasien (privacy pasien)
8. Lakukan selama timbang terima keliling
diharapankan penanggung jawab shift dan
perawat jaga berikutnya lebih proaktif
mengkaji perkembangan pasien sebagai
langkah awal dalam pemberian pelayanan
asuhan keperawatan dan semua perawat
baik yang jaga sebelumnya maupun
beriktnya harus peka terhadap respon
pasien dan lingkungan sekitarnya
9. Verifikasi berupa tanda nama dan paraf
pada buku hand over sesuai shift yang
mengoperkan dan yang menerima operan
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral
5. Instalasi ICU
RSUB BAYUNG KOMUNIKASI EFEKTIF VIA TELEPON ANTAR PETUGAS
LENCIR KESEHATAN
Jl.Palembang-jambi km.200
kec.Bayung Lencir No. Dokumen: No. Revisi Halaman
MUSI BANYUASIN

187/SPO/RSUD- 0
BL/2019 1/2

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan,


PROSEDUR Direktur RSUD Bayung Lencir
OPERASIONAL
25 Februari
2019 dr.Diyanti Novitasari MARS
NIP.19810313 201001 2 015
PENGERTIAN Komunukasi yang dilakukan oleh antar petugas kesehatan
(perawat,dokter,dpjp dan petugas kesehatan lainnya) secara
tepat waktu,lengkap,akurat,jelas dan dipahami oleh kedua
pihak (pemberi dan penerima informasi)
TUJUAN 1. Memastikan keakuratan semua informasi
2. Memastikan semua informasi terkini tentangstatus
kesehatan pasien disampaikan dengantepat dan
benar
3. Menurunkan angka kesalahan
4. Meningkatkan keselamatan pasien
KEBIJAKAN 1. SK Direktur RSUD Bayung Lencir no:
094/KPTS/RSUD-BL/II/2019Tentang Kebijakan
Komukasi Efektif
2. SK Direktur RSUD Bayung Lencir no:
094/KPTS/RSUD-BL/II/2019 Tentang Panduan
Komukasi Efektif
PROSEDUR Persiapan Alat :
1. Telepon
2. Rekam medis pasien
3. Alat tulis
Prosedur pelaksanaan
1. Dokter jaga/Perawat/Bidan menyiapkan berkas rekam
medik pasien yang akan diinformasikan
2. Dokter Jaga/Perawat/Bidan menyiapkan data
masalah/kondisi pasien yang akan dilaporkan
3. Dokter Jaga/Perawat/Bidan mengidentifikasi identitas
dokter tujuan (nama dan no telepon dokter
penanggung jawab pasien)
4. Ucapkan salam
5. Sebutkan nama petugas, tempat tugas dan
mengklarifikasi nama dokter penanggung jawab pasien
yang dituju
6. Dokter Jaga/Perawat/Bidan menyampaikan tujuan
melaporkan pasien
7. Dokter Jaga/Perawat/Bidan menyebutkan identitas
pasien (nama pasien,kamar rawat dan data lain sesuai
kebutuhan)
8. Dokter Jaga/Perawat/Bidan melakukan
komunikasi/melaporkan dengan metode SBAR sebagai
berikut
 Situation (S): Petugas menyebutkan situasi yanh
dialami pasien terkini misalnya, TTV,kesadaran
dll
 Backgroubd (B): Petugas menyebutkan latar
belakang yang mendasari situasi misalnya,
diagnosa medis,tindajan pelayanan yang baru
saja dilakukan dll
 Assasment (A): petugas menyebutkan dugaan
adanya masalah keperawatan atau masalah
medis pada pasien tersebut
 Recomendation (R): petugas
menanyakan/mengusulkan/mendiskusikan
pemeriksaan atau tindakan yang perlu
dilakukan
9. Dokter Jaga/Perawat/Bidan menyimak
informasi dengan seksama dan selanjutnya
mencatat (Tulis) pada berkas rekam medis
program terapi/ rencana tindakan yang
akan dilakukan
10.Dokter Jaga/Perawat/Bidan melakukan
klarifikasi programterapi/rencana tindakan
dengan membacakan ulang apa yang telah
ditulis, khusus obat LASA/NORUM dan
Hight Alert dilakukan dengan membaca per
huruf (spelling)
11. Dokter Jaga/Perawat/Bidan memberikan
cap Konfirmasi dan menuliskan tanggal,
jam, programterapi/rencana tindakan serta
menuliskan nama petugas yang menerima
informasi dan memberikan paraf/ tanda
tangan
12.Pemberi informasi segera melakuka
konfirmasi berupa nama dan paraf atau
tanda tangan pada cap tersebut dalam
waktu 1x24 jam (verifikasi)
13.Ucapkan salam dan terima kasih
UNIT TERKAIT  Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Rawat Jalan
 Instalasi Gawat Darurat
 Instalasi Bedah Sentral
 Instalasi ICU
 Intalasi Farmasi
 Instalasi Laboratorium
 Instalasi Radiologi
 Instalasi Gizi
RSUB BAYUNG LENCIR KOMUNIKASI EFEKTIF SECARA TULISAN ANTAR PETUGAS
Jl.Palembang-jambi km.200 kec.Bayung KESEHATAN
Lencir
MUSI BANYUASIN
No. Dokumen: No. Revisi Halaman

179/SPO/RSUD- 0 1/1
BL/II/2019

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan,


PROSEDUR Direktur RSUD Bayung Lencir
OPERASIONAL
25 Februari
2019 dr.Diyanti Novitasari MARS
NIP.19810313 201001 2 015

PENGERTIAN Komunukasi yang dilakukan oleh antar petugas kesehatan


(perawat,dokter,dpjp dan petugas kesehatan lainnya) secara
tepat waktu,lengkap,akurat,jelas dan dipahami oleh kedua
pihak (pemberi dan penerima informasi)
TUJUAN 1. Memastikan keakuratan semua informasi
2. Memastikan semua informasi terkini tentangstatus
kesehatan pasien disampaikan dengantepat dan benar
3. Menurunkan angka kesalahan
4. Meningkatkan keselamatan pasien
KEBIJAKAN 1. SK Direktur RSUD Bayung Lencir no: 094/KPTS/RSUD-
BL/II/2019 Tentang Kebijakan Komukasi Efektif
2. SK Direktur RSUD Bayung Lencir no: 094/KPTS/RSUD-
BL/II/2019 Tentang Panduan Komukasi Efektif
PROSEDUR Persiapan Alat :
1. Rekam medis pasien
2. Alat tulis
3. Media elektronik (perangkat seluler)
Prosedur pelaksanaan
1. Penerima pesan pertama membacakan isi pesan kepada
petugas kesehatan lain
2. Pesan ditulis dilembar catatan pasien terintegrasi oleh
dokter/perawat (penerima pesan) yang merawat pasien
3. Isi pesan yang sudah ditulis di cek kembali bersama-
sama oleh 2 orang perawat/petugas kesehatan (double
check)
4. Penerima pesan dan saksi menuliskan nama dan paraf
cap verivikas yang ada di lembar catatan perkembangan
pasien terintegerasi dan diverivikasi (tanda tangan) oleh
pemberi pesan dalam waktu 1x24 jam
UNIT TERKAIT  Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Rawat Jalan
 Instalasi Gawat Darurat
 Instalasi Bedah Sentral
 Instalasi HCU
 Intalasi Farmasi
 Instalasi Laboratorium
 Instalasi Radiologi
 Instalasi Gizi
RSUB BAYUNG KOMUNIKASI EFEKTIF SAAT SERAH TERIMA TRANSFER
LENCIR PASIEN
Jl.Palembang-jambi km.200
kec.Bayung Lencir
MUSI BANYUASIN

No. Dokumen: No. Revisi Halaman

177/SPO/RSUD-
BL/II/2019 0 1/2

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan,


PROSEDUR Direktur RSUD Bayung Lencir
OPERASIONAL
25 Februari
2019
dr.Diyanti Novitasari MARS
NIP.19810313 201001 2 015
PENGERTIAN Komunikasi yang dilakukan saat serah terima pasien
yang sudah mendapatkan pelayanan transfer, pindah
antar ruang, unit atau rujuk ke pelayanan kesehatan lain
yang memerlukan perawatan atau tindakan khusus, antara
petugas yang pendamping transfer kepada petugas yang
dituju terkait semua tindakan yang telah dilakukan
kepada pasien serta obat-obatan yang telah diberikan dan
pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan.

TUJUAN Memberikan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan


untuk pasien di instalasi pelayanan

KEBIJAKAN 1. SK Direktur RSUD Bayung Lencir no:


094/KPTS/RSUD-BL/II/2019 Tentang Kebijakan
Komukasi Efektif
2. SK Direktur RSUD Bayung Lencir no:
094/KPTS/RSUD-BL/II/2019 Tentang Panduan
Komukasi Efektif

PROSEDUR Persiapan alat:


 Rekam medis pasien
 Alat tulis
 Formulir Transfer
Prosedur pelaksanaan
1. Perawat pendamping transfer menyampaikan ke
perawat penerima terkait identitas pasien yang akan
diserah terimakan
2. Perawat penerima melakukan verifikasi terkait
identitas pasien yang akan diterimanya
3. Perawat penerima meyakinkan aman dan nyaman
kondisi pasien, memenuhi kebutuhansesuai
kondisinya.
4. Perawat pendamping transfer mengoperkan kepada
perawat penerima semua dokumen medis dan tentang
kondisi pasien, obat dan tindakan yang sudah
diberikan, pemeriksaan penunjang, dokter yang
merawat, status pasien umum/ asuransi dan
kelengkapannya, keadaan pasien, barang pasien dll.
Dimeja perawat atau counter perawat dengan metode
SBAR
5. Perawat pendamping transfer dan perawat penerima
melakukan verifikasi identitas pasien dan mengisi
checklist pasien pindah pada form checklist transfer
pasien dan didokumentasikan dalam rekam medis
pasien
6. Perawat pendamping menanyakan kepada
perawat penerima jika ada sesuatu yang
belum/kurang jelas terkait kebutuhan pelayanan
pasien
7. Perawat pendamping transfer berpamitan dan
mengucapkan salam sebelum meninggalkan counter
perawat
UNIT TERKAIT Semua Unit Terkait
RSUB BAYUNG KOMUNIKASI EFEKTIF SECARA LISAN ANTAR PETUGAS
LENCIR KESEHATAN
Jl.Palembang-jambi km.200
kec.Bayung Lencir No. Dokumen: No. Revisi Halaman
MUSI BANYUASIN

176/SPO/RSUD-
BL/II/2019 0 1/2

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan,


PROSEDUR Direktur RSUD Bayung Lencir
OPERASIONAL
25 Februari
2019
dr.Diyanti Novitasari MARS
NIP.19810313 201001 2 015
PENGERTIAN Komunukasi yang dilakukan oleh antar petugas kesehatan
(perawat,dokter,dpjp dan petugas kesehatan lainnya) secara
tepat waktu,lengkap,akurat,jelas dan dipahami oleh kedua
pihak (pemberi dan penerima informasi)
TUJUAN 1. Memastikan keakuratan semua informasi
2. Memastikan semua informasi terkini tentangstatus
kesehatan pasien disampaikan dengantepat dan
benar
3. Menurunkan angka kesalahan
4. Meningkatkan keselamatan pasien
KEBIJAKAN 1. SK Direktur RSUD Bayung Lencir no:
094/KPTS/RSUD-BL/II/2019 Tentang Kebijakan
Komukasi Efektif
2. SK Direktur RSUD Bayung Lencir no:
094/KPTS/RSUD-BL/II/2019 Tentang Panduan
Komukasi Efektif
PROSEDUR Persiapan Alat :
 Rekam medis pasien
 Alat tulis
Prosedur pelaksanaan
1. Dokter/Perawat/Bidan menyiapkan berkas rekam
medik pasien yang akan diinformasikan
2. Dokter/Perawat/Bidan menyiapkan data
masalah/kondisi pasien yang akan dilaporkan
3. Ucapkan salam
4. Sebutkan nama petugas, tempat tugas dan
mengklarifikasi nama dokter penanggung jawab pasien
yang dituju
5. Dokter/Perawat/Bidan menyampaikan tujuan
melaporkan pasien
6. Dokter/Perawat/Bidan menyebutkan identitas
pasien (nama pasien,kamar rawat dan data lain sesuai
kebutuhan)
7. Petugas melakukan komunikasi/melaporkan dengan
metode SBAR sebagai berikut
 Situation (S): Petugas menyebutkan situasi yanh
dialami pasien terkini misalnya, TTV,kesadaran
dll
 Backgroubd (B): Petugas menyebutkan latar
belakang yang mendasari situasi misalnya,
diagnosa medis,tindajan pelayanan yang baru
saja dilakukan dll
 Assasment (A): petugas menyebutkan dugaan
adanya masalah keperawatan atau masalah
medis pada pasien tersebut
 Recomendation (R): petugas
menanyakan/mengusulkan/mendiskusikan
pemeriksaan atau tindakan yang perlu
dilakukan
8. Dokter/Perawat/Bidan menuliskan hasil konsultasi
dalam catatan perkembangan pasien terintegerasi dan
membubuhkan cap konfirmasi serta menuliskan
tanggal,jam,program terapi/rencana tindakan dan
menuliskan nama serta paraf/tanda tangan petugas
9. Penulisan hasil konsultasi tidak boleh disingkat dan
harus ditulis secara lengkap dan jelas
Pemberi informasi segera melakuka konfirmasi
berupa nama dan paraf atau tanda tangan
pada cap tersebut dalam waktu 1x24 jam
(verifikasi)
UNIT TERKAIT  Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Rawat Jalan
 Instalasi Gawat Darurat
 Instalasi Bedah Sentral
 Instalasi ICU
 Intalasi Farmasi
 Instalasi Laboratorium
 Instalasi Radiologi
 Instalasi Gizi

RSUB BAYUNG KOMUNIKASI EFEKTIF HASIL KRITIS VIA TELEPON


LENCIR
Jl.Palembang-jambi km.200 No. Dokumen: No. Revisi Halaman
kec.Bayung Lencir
MUSI BANYUASIN

036/C/13/RSUD- 1/2
BL/VII/2022
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan,
PROSEDUR Direktur RSUD Bayung Lencir
OPERASIONAL
26 Juli 2022

dr.Diyanti Novitasari MARS


NIP.19810313 201001 2 015
PENGERTIAN 1. Proses penyampaian hasil kritis kepada dokter yang
merawat pasien
2. Nilai kritis adalah hasil pemeriksaan
diagnostik/penunjang yang memerlukan pelayanan
segera
3. Pelaporan hasil kritis adalah proses penyampaian nilai
hasil pemeriksaan yang memerlukan penanganan
segera dan harus dilaporkan ke dpjp dalam waktu 30
menit pasien sudah harus mendapatkan therapy
TUJUAN 1. Upaya meningkatkan keselamatan pasien
2. Agar dapat mempercepat proses terapi selanjutnya dan
mencegah komplikasi
3. Pedoman untuk petugas/perawat dalam
melaporkan nilai kritis
KEBIJAKAN 1. SK Direktur RSUD Bayung Lencir no:
094/KPTS/RSUD-BL/II/2019 Tentang Kebijakan
Komukasi Efektif
2. SK Direktur RSUD Bayung Lencir no:
094/KPTS/RSUD-BL/II/2019 Tentang Panduan
Komukasi Efektif
PROSEDUR Petugas laboratorium,Radiologi,Perawat/Bidan harus segera
melaporkan hasil pemeriksaan yang masuk dalam daftar
kritis sbb
1. Petugas laboratorium, petugas Radiologi,
Bidan/Perawat mencocokan nama,tanggal lahir dan no
rekam medik pasien, nilaikritis yang telah diverifikasi
segera dilaporkan kepada dokter yang meminta
pemeriksaan.
2. Jika yang meminta pemeriksaan
laboratorium/Radiologi dilakukan oleh Dokter jaga
yang bertugas, maka petugas laboratorium/petugas
Radiologi dapat melaporkan nilai kritis kepada Dokter
jaga yang meminta pemeriksaan, lalu dokter jaga
harus melaporkan hasil nilai kritis kepada DPJP.
3. Jika yang meminta pemeriksaan DPJP maka petugas
laboratorium/Petugas Radiologi dapat melaporkan
hasil nilaikritis dengan menghubungi ruangan pasien
dirawat dan melaporkan hasil kritis kepada perawat
penanggung jawab, lalu perawat penanggung jawab
melaporkan hasil kritis kepada DPJP.
4. Dalam pelaporan nilai kritis semua dilakukan
maksimal 30 menit pasien harus segera dapat terapi /
tatalaksana dari DPJP
5. Semua nilai kritis/ interpretasi selanjutnya
disampaikan melalui formulir hasil pemeriksaan
sesuai dengan SPO penyerahan hasil
6. Petugas laboratorium,Radiologi,mencatat tanggal dan
waktu menelepon, nama lengkap dokter yang
dihubungi dan nama lengkap yang menelepon dalam
buku pelaporan nilai kritis
7. Konfimasi setelah nilai/hasil kritis dilakukan setelah
dokter penerima laporan menerima formulir dan
mencocokan dengan hasil yang sudah ditulis di
lembarcatatan perkembangan pasien terintegrasi,
konfirmasi dilakukan dalam waktu 1x24 jam.
8. Tulis nama petugas yang memberikan laporan dan isi
laporan, dan catat dalam buku pelaporan hasil nilai
kritis, beri nama,tanggal, jam, paraf/tanda tangan
yang memberi dan menerima laporan
9. Dokter jaga atau Perawat jaga yang menerima
perintah dari DPJP untuk tatalaksana / tindak lanjut
terhadap nilai kritis wajib menuliskan pada lembar
rekam medic dengan prosedur TBAK secara lengkap
dan benar.
10.Untuk pasien rawat jalan, hasil kritis harus
dilaporkan kepada dokter yang meminta
pemeriksaan dan harus menyampaikan hasil kritis ke
pasien
UNIT TERKAIT  Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Rawat Jalan
 Instalasi Gawat Darurat
 Instalasi Bedah Sentral
 Instalasi Laboratorium
 Instalasi Radiologi
 InstalasiIcu

Anda mungkin juga menyukai