Anda di halaman 1dari 97

Rumah Sakit Umum PELAPORAN PONEK

Kambang

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


240/KEP/19 1 1/1
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Plt DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193

PENGERTIAN Suatu data yang di laporkan oleh PONEK ke bagian SIRS (Sistem
Informasi Rumah Sakit) dan BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional).
TUJUAN Untuk memudahkan dalam sistem pelaporan data kegiatan pelayanan
Rumah Sakit.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR  PROSEDUR KERJA
KERJA 1. Mengisi identitas laporan dengan :
- Nama rumah sakit
- Tahun
- Jumlah pasien
- Nama yang membuat laporan dan tanda tangan yang
melaporkan
2. Setelah data terisi serahkan lembaran laporan bulanan ke bagian
UMUM (untuk laporan KB) dan bagian umum akan membuat
pengantar untuk di serahkan ke bagian BKKBN
3. Setelah data terisi serahkan lembaran laporan bulanan ke bagian
Rekam Medik (jumlah pasien rawat inap), rekam medik akan
merekap setiap tahunnya dan menyerahkan kepada bagian SIRS
(Sistem Informasi Rumah Sakit).
UNIT TERKAIT TIM PONEK

2
Rumah Sakit Umum PENATALAKSANAAN PENERIMAAN PASIEN RUJUKAN DI
Kambang IGD MATERNAL DAN NEONATAL

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


241/KEP/19 1 1/1
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Plt DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Sistem jaringan pelayanan kesehatan yang mungkin terjadinya
perlimpahan tanggung jawab atas perubahan yang timbul secara vertikal
dan horizontal.
TUJUAN Memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan bayi dengan cepat dan
tepat.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR Pelayanan penerimaan pasien rujukan di instalasi gawat darurat :
KERJA  Pasien maternal/neonatal masuk ke ruang IGD dan di periksa
oleh dokter jaga IGD
 Respon time penanganan pasien di IGD untuk pelayanan obstetri
neonatal komprehensif adalah < 10 menit
 Dokter jaga IGD mengkonsulkan pasien via telepon kepada
dokter obgyn/dokter anak
 Dokter jaga IGD memberikan therapi pengobatan berdasarkan
instruksi dari dokter obgyn/dokter anak
 Pasien yang telah di berikan therapi oleh dokter jaga di observasi
di IGD sampai kondisi stabil dan bisa di transfer ke ruang
bersalin/perina
 Bila kondisi pasien sudah stabil pasien di transfer ke ruangan
VK/perina untuk mendapatkan pengobatan selanjutnya
UNIT TERKAIT IGD, Kamar bersalin, Perina

3
Rumah Sakit Umum MEMBERIKAN PELAYANAN ANTENATAL CARE
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
242/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Plt DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Memberikan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama
kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC),
selengkapnya mencakup banyak hal meliputi anamnesis, pemeriksaan
fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi
serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada.
TUJUAN Menyiapkan fisik dan mental ibu serta menyelamatkan kesehatan ibu
dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas agar sehat dan
normal setelah melahirkan.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR Pelaksanaan Antenatal Care (ANC)
KERJA Ada 7 standar “7T” untuk pelayanan Antenatal Care (ANC), terdiri atas :
 Timbang berat badan
 Ukur tekanan darah
 Ukur tinggi fundus uteri
 Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
 Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
 Tes terhadap penyakit menular seks
 Temu wicara dalam rangka persiapan rujuk

Langkah-langkah antenatal yang baik :


 Menyapa ibu dan membuatnya merasa nyaman
 Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan
teliti apa yang diceritakan oleh ibu
 Melakukan pemeriksaan fisik
 Melakukan pemeriksaan laboratorium

4
Rumah Sakit Umum MEMBERIKAN PELAYANAN ANTENATAL CARE
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
242/KEP/19
1 2/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

 Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran


dan kemungkinan keadaan darurat
 Memberikan konseling
 Memberikan zat besi 90 hari mulai hari minggu ke-20
 Memberikan imunisasi TT 0,5 cc, jika sebelumnya telah
mendapatkan
 Menjadwalkan kunjungan berikutnya
 Mendokumentasikan kunjungan tersebut
UNIT KERJA Kebidanan

Rumah Sakit Umum PEMBERIAN TOKOLISIS INTRAVENA (DRIP)

5
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
243/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Plt DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Pemberian obat melalui infus(drip) intra vena untuk menghilangkan
kontraksi rahim pada kehamilan preterm (<37 minggu).
TUJUAN Menghentikan kontraksi uterus untuk penundaan kelahiran sampai bayi
ckup bulan(<37 minggu).
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR A. Persiapan Alat dan Obat
KERJA Meja Berisi:
1. Satu set perangkat infuse + venplon ( no. 18)
2. Cairan infuse RL
3. Obat-obat tokolisis yang diperlukan
- Duvadilan 2 ampul
4. Plester/hipavik dan gunting perban
5. Transparan dresssing
6. Alkohol swap
B. Persiapan Pasien
1. Memberi tahu pasien dan keluarga tindakan yang akan di lakukan
2. Pasien tirah baring
C. Persiapan Penolong
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
2. Mengetahui cara pemasangan infus
3. Mengetahui efek samping obat dan cara menanggulanginya
D. Prosedur Kerja
1. Kosongkan kandung kemih
2. Dekatkan alat-alat

Rumah Sakit Umum PEMBERIAN TOKOLISIS INTRAVENA (DRIP)

6
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
243/KEP/19
1 2/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR 3. Lakukan pemasangan infus dengan RL + duvadilan 2 ampul


KERJA (20mg). Tetesan di mulai dari 20 tetes/menit kemudian dinaikkan 4
tetes setiap 15 menit sampai kontraksi hilangdan jantung tidak
berdebar-debar maksimal 40 tetes
4. Pantau kontraksi uterus tiap 15 menit. Bila kontraksi uterus sudah
hilang tokolisis dipertahankan 24jam, kemudian dilanjutkan secara
per oral.
UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK)

Rumah Sakit Umum PEMBERIAN TOKOLISIS PER ORAL


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

7
244/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Plt DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Pemberian obat per oral untuk menghilangkan kontraksi pada kehamilan
preterm.
TUJUAN Menghentikan kontraksi uterus untuk penundaan kelahiran sampai usia
gestasi 37 minggu.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR A. Persiapan Alat
KERJA 1. Kotak keciluntuk tempat obat
2. Gelas berisi air putih
3. Obat yang diberikan (hystolan) 3x½ tablet
B. Persiapan Pasien
1. Memberitahukan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Menerangkan kegunaan obat yang akan diberikan
C. Persiapan Penolong
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
2. Membuat jadwal pukul berapa obat harus diminum
D. Prosedur Kerja
1. Memberitahukan kepada pasien tindakan yang akan di lakukan
2. Pasien dalam keadaan istirahat (tirah baring)
3. Dekatkan alat-alat yang diperlukan pasien
4. Berikan tablet oral hystolan 3x ½ tab
E. Pendidikan Kesehatan
1. Tujuan dari pemberian obat per oral
2. Cara meminum obat
3. Kelahiran bayi dapat ditunda sampai dengan kehamilan 37 minggu
4. Keikutsertaan pasien pada proses ini

Rumah Sakit Umum PEMBERIAN TOKOLISIS PER ORAL


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
244/KEP/19 1 2/2
8
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR
KERJA 5. Pasien istirahat dan untuk sementara tidak boleh berhubungan
intim
6. Dapat dilakukan di rumah (rawat jalan)
7. Bila terjadi efek samping (misalnya berdebar- debar, sakit kepala,
badan tiba-tiba terasa lemas) segera hentikan obat dan kunjungi
dokter
UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK)

Rumah Sakit Umum PENGAWASAN HIS


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
245/KEP/19 1 1/1
9
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Plt DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Pemantauan terhadap kontraksi uterus selama proses persalinan
TUJUAN Untuk mengetahui kemajuan persalinan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR A. Persiapan Alat
KERJA 1. Jam tangan yang ada detiknya
2. Alat tulis
B. Persiapan Pasien
1. Memberitahu kepada pasien tindakan yang akan di lakukan
2. Pasien tirah baring
C. Pelaksanaan
1. Mengatur posisi pasiensenyaman mungkin
2. Tempatkan tangan kanan diatas fundus uteri, rasakan adanya
kontraksi dengan seluruh tangan
3. Perhatikan waktu ketika uterus mulai berkontraksi, observasi
lamanya
4. Kontraksi yang terakhir, tangan tetap diatas abdomen sampai
kotraksi berikutnya kemudian observasi jarak kontraksinya,
perhatikan relaksasinya
5. Jika kontraksi tidak teratur, abdomen dipalpasi selama 10 menit
untuk menghitung kontraksi dalam 10 menit, diskusikan hasil
obsevasi yang didapat dengan ibu dan keluarga
6. Catat semua hasil yang telah dilakukan
UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK)

Rumah Sakit Umum MEMBERIKAN PERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN


Kambang KETUBAN PECAH DINI PADA KEHAMILAN 33-35 MINGGU

10
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
246/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Plt DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Memberikan perawatan pada pasien dengan pecahnya selaput ketuban
sebelum ada tanda – tanda persalinan.
TUJUAN Mampu memberikan perawatan pada ibu hamil dengan ketuban pecah
dini
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2016 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR a. Persiapan :
KERJA  Handscoon
 Kapas sublimate
 Obat – obatan
 Spuit

b. Persiapan pasien :
Memberitahu pasien dan keluarga tentang keadaan pasien dan
tindakan yang akan dilakukan.
c. Pelaksanaan :
 Memposisikan panggul pasien lebih tinggi dari badannya.
 Mencuci tangan pakai handscoon
 Mengobservasi keluarnya air ketuban, warna, dan jumlahnya.
 Memeriksa Dalam (PD) apakah ada pembukaan atau tidak, air
ketuban masih ada atau sudah kering.
 Mengobservasi janin dengan cara mendengarkan DJJ, apakah
masih hidup atau tidak.

Rumah Sakit Umum MEMBERIKAN PERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN


Kambang KETUBAN PECAH DINI PADA KEHAMILAN 33-35 MINGGU

11
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
246/KEP/19
1 2/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR  Mengobservasi tanda vital pasien jika disertai demam,


KERJA kemungkinan sudah infeksi.
 Memberikan antibiotic, injeksi dexametashon sesuai dengan
instrusksi dokter obgyn.
 Bila kehamilan lebih dari 36 minggu, bila ada his di VT, bila ada
pembukaan observasi kemajuan persalinan
 Bila prosedur selesai, lepaskan handscoon dan cuci tangan
UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK)

DOKUMENTASI Lyst pasien

Rumah Sakit Umum PEMATANGAN PARU JANIN


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

12
247/KEP/19
1 1/1
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Plt DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan pada kehamilan 30 minggu atau lebih
dengan menggunakan obat-obatan.
TUJUAN Pematangan paru janin untuk mengurangi kejadian sindroma gawat
napas.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR A. PERSIAPAN ALAT DAN OBAT
KERJA - Dexsametason 5mg/ml
- Spuit 3 cc
B. PERSIAPAN PASIEN
- memberitahukan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan
- menerangkan kegunaan obat yang akan diberikan
C. PROSEDUR KERJA
1. Mengatur posisi bagian mana yang akan disuntik
2. Mendekatkan alat suntik
3. Menyuntikkan obat pada ibu, dexsametason 10 mg im/iv per4
jam selama 2 hari.
UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK), ruang rawat inap

Rumah Sakit Umum MELAKUKAN PENANGANAN PADA PERSALINAN


Kambang
PRETERM

13
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
248/KEP/19
1 1/3
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Plt DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Melakukan perawatan pada persalinan yang terjadi pada kehamilan 20 –
37 minggu, Mampu memberikan perawatan pada persalinan preterm dan
perawatan pada persalinan preterm dilakukan olehpetugas diruang
kebidanan.
TUJUAN Persalinan pervaginam
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR Persiapan alat :
KERJA  Partus set
 Heating set
 Pispot
 Handscoon
 Cairan infuse sesuai terapi
 Transparan draising
 alcohol swap
 Vemplon no 18
 Plester/hipavik dan gunting perban
 Kasa steril
 Baskom
 Kantong plastik besar
 Spuit
 Antiseptik
 Obat-obatan sesuai instruksi

Rumah Sakit Umum MELAKUKAN PENANGANAN PADA PERSALINAN


Kambang
PRETERM

14
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
248/KEP/19
1 2/3
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

Penatalaksanaan :
 Memberitahukan kepada pasien tindakan yang akan di lakukan
 Pasien tirah baring
 Mengobservasi pasien selama 30 -60 menit
 Mencuci tangan dan pasang handscoon
 Memasang infus dengan cairan ringerlaktatsambil mengobservasi
ibu dan janin
 Memberikan tokolisis bila janin dalam keadaan baik,kehamilan
20-37 minggu,periksa dalam apakah pembukaan serviks kurang
dari 4 cmdan selaput ketuban masih ada
 Melakukan persalinan pervaginam bila janin persentasi kepala jika
pembukaan sudah lengkap,memposisikan ibu dengan posisi
litotomi
 Ibu dipimpin mengejan saat ibu terus menerus ingin
mengejan,perineum tegang,anus terbuka,kepala bayi mulai
crowning (kepala bayi tampak di vulva dengan diameter 3-4 cm)
 Saat his, ibu di minta menarik nafas dalamdan menutup mulut
rapat-rapat kemudian mengejan dengan perut dengan kekuatan
penuh
 Melahirkan kepala bayi dengan cara menahan
perineum,menggunakan ibu jari dan jari II-III tangan kanan yang
ditutup kain duk sterildan menekan kearah cranial
 Tangan kiri menahan defekasi maksimal kepala bayi dengan
suboksiput sebagai hipomoklion,berturut-turut akan lahir
dahi,mata,hidungdan dagu,bersihkan lendir di mulut dan hidung
bayi
 Membiarkan kepala bayi mengadakan putaran paksi luar,bila
perlubantu putaran paksi luar
 Bila lilitan tali pusat pada leher bayilonggarkan dan bebaskan.
 Melahirkan bahu bayi dengan cara tetap memegang kepala bayi
secara biparietal dan menarik cunam ke belakang untuk
melahirkan bahu depan terlebih dahulu,kemudian kearah depan
untuk melahirkan bahu belakang

Rumah Sakit Umum MELAKUKAN PENANGANAN PADA PERSALINAN

15
Kambang PRETERM

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
248/KEP/19
1 3/3
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

 Melakukan tarikan searah lengkung panggul sampai lahir seluruh


badan bayi.Bila terasa berat dapat di bantu dengan dorongan
ringan pada fundus uteri oleh asisten atau dengan cara mengaitkan
ketiak bayi dan menariknya secara perlahan
 Meletakkan bayi di atas kain duk steril diatas perut ibu
 Melakukan resusitasi pada bayi baru lahir bila diperlukan tentukan
apgar skor
 Sesegera mungkin lakukan pembersihan mulut dan jalan nafas
 Jepit tali pusat dengan klem koher berjarak 5 cm dari perut
bayi,tali pusat kosongkan dari darah dengan di urut kearah
plasenta,kemudian dijepit dengan klem koher,ikat tali pusat
dengan penjepit tali pusat.Tali pusat dibalut dengan kasa steril
yang dibasahi dengan antiseptic ringan
 Bila bayi belum menangis rangsang bayi supaya menangis,bila
perlu lakukan resusitasi.
 Kemudian kosongkan kandungkemih ibu dan lahirkan plasenta 6-
15 menit kemudian
 Setelah plasenta lahir,memeriksa dengan cermat apakah ada
selaput ketuban yang tertinggal atau plasenta yang
terlepas.Periksa ukuran dan berat plasenta
 Memeriksa lagi kedalam rahim apakah masih ada pendarahan atau
jaringan yang tertinggal,periksa juga kontraksi uterus,bila
kontraksi baikakan terlihat fundus uteri setinggi pusat dan keras
seperti batu
 Luka perineum di jahit dan di rawat dengan baik
 Mengobservasi keadaan ibu dan bayi
 Melepas handscoon dan cuci tangan

UNIT TERKAIT Kamar barsalin (VK)

Rumah Sakit Umum PENATALAKSANAAN PRE EKLAMPSIA / EKLAMPSIA

16
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
249/KEP/19
1 1/3
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Plt DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN - Pre eklampsia berat merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan
darah pada ibu hamil (≥ 160/100 mmHg ke atas) disertai adanya
tanda tanda oedema dan protein uria
- Eklampsia merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah pada
ibu hamil(≥ 160/100 mmHg ke atas) disertai adanya tanda - tanda
oedema, protein uria dan kejang
TUJUAN - Mencegah terjadinya eklampsia
- Mencegah terjadinya kejang berulang
- Mencegah terjadinya trauma seminimal mungkin pada ibu dan bayi
- Sebagai acuan dalam memberi pelayanan pada pasien preeklamsi berat
dan eklampsia sehingga menurunkan mobilitas dan mortalitas pada
bayi dan ibu
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR PRE EKLAMPSIA BERAT
KERJA - Memberi tahu pasien tindakan yang akan di lakukan
- Pemeriksa K/U dan TTV
- Pemeriksa laboratorium: HB, protein urin, hematokrit, hitung
trombosit kadar urium dan kreatinin, urat dan fungsi hati

PROFILAKSIS KEJANG
 MgSO4 harus diberikan selama persalinan dan selama evaluasi
awal pasien penderita pre-eklampsia berat
 MgSO4 digunakan untuk menghentikan dan / mencegah
konvulsi tanpa menyebabkan depresi untuk ibu janin

Rumah Sakit Umum PENATALAKSANAAN PRE EKLAMPSIA / EKLAMPSIA

17
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
249/KEP/19
1 2/3
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR  MgSO4 tidak diberikan untuk mengobati hipertensi


KERJA  Cara pemberian MgSO4 yaitu bila TD > 160/100 MgSO4 di
berikan 10 cc (IM) BOKA-BOKI, observasi selama 4 jam
kemudian, bila TD di masih > 160/100 MgSO4 dapat di ulangi
kembali 10 cc (IM) BOKA/BOKI

TERAPI ANTI OBAT HIPERTENSI


 Obat-obat anti hipertensi menjaga agar pendarahan intracranial
pada ibu tidak terjadi
 Terapi kronis hipertensi sedang tidak akan menunda laju
penyakit, memperpanjang kehamilan atau menurunkan resiko
kejang
 Tekanan darah ibu tidak boleh diturunkan hingga lebih rendah
dari 140/90 mmHg karena tekanan yang lebih rendah akan
menurunkan perfusi utero plasenta
 Obat yang paling umum digunakan selama kehamilan
1. Nifedipin 10-20 mg 3x1
2. Dopamet 3x1 tablet
EKLAMPSIA
 Kontrol kejang dengan MgSO4
 Lindungi pasien dari kecelakaan selama kejang. Jangan
meninggalkan pasien tanpa ditunggui
 Bersihkan dan lancarkan jalan nafas, pasien harus tetap
menggunakan penahan mulut ( mouth gag ) dan selang
pernafasan
 Kontrol TD yang tinggi untuk mencegah komplikasi fatal
( misalnya pendarahan serebral ) dengan memberikan injeksi obat
anti hipertensi secara IV
 Lahirkan bayi
 Hindari obat-obat di uretic dan hiperosmotik kecuali pada
oedema paru

Rumah Sakit Umum PENATALAKSANAAN PRE EKLAMPSIA / EKLAMPSIA

18
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
249/KEP/19
1 3/3
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR  Batasi pemberian cairan intravena (1500/24 jam ) kecuali


KERJA kehilangan darah yang terjadi sangat banyak
 Koreksi hipoksia dan asidosis
 Obsevasi ketat :
1. Setiap 30 menit, periksa denyut nadi, TD dan RR
2. Buat status cairan yang memantauinput-output urin melalui
kateter yang telah dipasang
 Pada kasus resisten ketika kejang eklampsi tidak berhenti, berikan
valium secara IV 1 ampul (extra), kemudian drip RL + 1 ampul
valium (32 tts/m)
 Diazepam (10 mg IV) dapat digunakan satu kali atau fenobarbital
(125 mg IV ) dapat digunakan satu kali
 Jika penurunan pernafasan terjadi pasien harus dimasukkan ke ICU.
Unit Terkait - Rawat inap
- Kamar bersalin
- OK dan ICU

Rumah Sakit Umum MEMBERIKAN PERAWATAN PADA IBU DENGAN


Kambang
PENDARAHAN PADA KEHAMILAN MUDA
19
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
250/KEP/19
1 1/1
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Plt DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Memberikan perawatan pada ibu dengan pengeluaran hasil konsepsi
pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari
500 gram.
TUJUAN Mampu memberikan perawatan pada ibu dengan pendarahan pada
kehamilan muda.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR Penatalaksanaan :
KERJA  Mengistirahatkan baringkan pasien agar aliran darah ke uterus
bertambah dan rangsangan mekanik berkurang
 Memeriksa denyut nadi dan suhu badan 2x sehari,bila pasien
tidak panas dan tiap 6 jam bila pasien panas
 Tes kehamilan dapat dilakukan bila hasil negative mungkin janin
sudah meninggal.Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah
janin masih hidup atau sudh meninggal
 Memberikan obat-obatan sesuai dengan instrusi dokter
 Diet tinggi protein dan tambahkan vitamin C

UNIT TERKAITAN Kamar bersalin (VK)

Rumah Sakit Umum KURETASE


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

20
251/KEP/19
1 1/3
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Plt DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Tindakan untuk melepas jaringan yang lengket pada cavum uteri, dengan
melakukan memanipulasi instrument (sendok kuret) ke dalam cavum
uteri.
TUJUAN Membesihkan cavum uteri dan jaringan konseptus/sisa konsepsi
sehingga perdarahan berhenti akibat terjadinya kontraksi uterus.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR A. PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
KERJA B. PERSIAPAN TINDAKAN
1. Pasien :
a. Cairan dan selang infus sudah terpasang
b. Siapkan kain alas bokong dan penutup perut bagian bawah.
c. Medikamentosa :
o Analgetik
o Sedative (diazepam 10mg)
o Metergin 1 ampul
o Pronalges suppos 2 tube
d. Larutan antiseptic (povidon iodine 10%)
e. Kasa steril
f. Oksigen dengan regulator
g. Instrument :
o Tang abortus : 1
o Tenakulum : 1
o Fester klem : 1
o Sendok kuret : 3

Rumah Sakit Umum KURETASE

21
Kambang

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


251/KEP/19 1 2/3
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR o sondage : 1
KERJA o Speculum sim’s atau L dan kateter karet : 2 dan 1
o Spuit 5cc dan spuit 3 cc : 1
o Lampu sorot : 1
o Mangkok logam : 1
o Penampung darah dan jaringan : 1
2. Penolong
a. Masker
b. Sarung tangan steril
c. Alas kaki (sepatu boots karet)
d. Skort
C. PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN
D. TINDAKAN
1. Petugas anastesi memberikan sedative dan analgetik
2. Bila penderita tidak dapat berkemih, lakukan kateterisasi
3. Setelah kandung kemih dikosongkan, lalukan pemeriksaan
bimanual, tentukan besar uterus dan bukan cervix
4. Pakai handscoon steril
5. Pasang speculum sim’s masukan secara vertical kemudian putar
ke bawah
6. Minta asisten untuk menahan spekulum bawah pada posisinya
7. Dengan sedikit menarik speculum kebawah (hingga lumen
vagina tanpak jelas) masukan speculum atas secara vertical
kemudian putar dan tarik ke atas hingga jelas terlihat cervix
8. Minta asisten untuk memegang speklum atas pada posisinya
9. Bersihkan darah vagina (dengan kapas antiseptic yang dijepit dengan
cunam tampon), tentukan bagian cervix yang akan di jepit
10. Jepit servix dengan tenakulum pada tempat yang telah ditentukan
11. Setelah penjempitan terpasang dengan baik, keluarkan speculum atas
12. Lakukan pemeriksaan kedalam dan lengkung uterus dengan cavum
uteri. Pegang gagang tenakulum, masukan klem ovum yang sesuai
dengan cervix hingga menyentuh fundus (keluarkan dulu jaringan
yang tertahan pada kanalis)

Rumah Sakit Umum KURETASE

22
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
251/KEP/19
1 3/3
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR 13. Bila dilatasi servix cukup besar, lakukan pengambilan jaringan
KERJA dengan ovum (dorong klem dalam keadaan terbuka hingga
menyentuh fundus kemudian tutup dan tarik )
14. Pilih klem ovum yang mempunyai permukaan cincin yang halus dan
rata, agar tidak melukai dinding dalam uterus
15. Keluarkan klem ovum jika dirasakan sudah tidak ada lagi jaringan
yang terjepit atau ke luar
16. Pegang gagang sendok kuret dengan ibu jari dan telunjuk, masukan
ujung sendok kuret (sesuai lenkung uterus) melalui kanalis cervikalis
ke dalam uterus hingga menyentuh fundus uteri (untuk mengukur
kedalaman )
17. Mengeluarkan semua jaringan dan bersihkan darah yang
menggenangi lanen vagina bagian belakang
18. Lepaskan jepitan renakulum pada cervix
19. Lepaskan speculum bawah
20. Kumpulkan
E. DEKONTAMINASI
F. CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN
G. PERAWATAN PASCA TINDAKAN
1) Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan
dan beri instruksi apabila terjadi kelainan/komplikasi.
2) Catat kondisi pasien dan buat laporan tindakan di dalam
kolom yang tersedia.
3) Buat jadwal pemberian obat dan pemantauan kondisi pasien
4) Beritahu kepada pasien dan keluarganya bahwa tindakan
telah selesai dikerjakan tetapi pasien masih memerlukan
perawatan.

UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK), IGD

Rumah Sakit Umum KURETASE PASCA PERSALINAN


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

23
252/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Plt DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Serangkaian proses tindakan dengan instrument untuk melepas jaringan
yang melekat pada dinding cavum uteri, dengan jalan mengerok jaringan
tersebut dengan cara sistimatis. Kuretase persalian menjadi khasus
karena dilakukan setelah plasenta lahir dan sebagian dari jaringan
plasenta masih melengket pada diding cavum uteri. Uterus masih
berukuran cukup besar dan lunak sehingga resiko tindakan ini cukup
tinggi.
TUJUAN Mengatasi perdarahan pasca persalinan akibat masih tertinggalnya sisa
plasenta dan selaput.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR A. PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN
KERJA B. TINDAKAN
1. Dokter anastesi untuk memberikan sedative dan analgetik
2. Bila penderita tidak berkemih, lakukan kateterisasi
3. Setelah kandung kemih dikosongkan, lakukan pemeriksaan
bimanual, tentukan besar uterus dan bukaan cervix
4. Pakai sarung tangan steril
5. Pasang speculum sim’s masukan secara vertikel kemudian
putar ke bawah
6. Pasang speculum sim’s berikutnya dengan jalan memasukan
secara vertical kemudian putar dan tarik kearah atas sehingga
porsio tampak dengan jelas
7. Minta asisten untuk memegang speculum atas dan bawah,
pertahankan pada posisinya semula

Rumah Sakit Umum KURETASE PASCA PERSALINAN


Kambang

24
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
252/KEP/19
1 2/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR 8. Dengan cunam tampon, ambil kapas yang telah dibasahi


KERJA dengan larutan antiseptik, kemudian bersihkan lumen vagina
dan porsio. Buang kapas tersebut ke dalam tempat sampah
yang tersedia, kembalikan cunam ke tempat semula
9. Ambil klem ovum yang lurus, jepit bagian atas porsio
10. Setelah porsio terpegang baik, lepaskan speculum atas,
pegang gagang cunam dengan tangan kiri, ambil sendok kuret
pegang diantara kedua ibu jari dan telunjuk ( gagang sendok
berada pada telapak tangan ) kemudian masukan hingga
menyentuh fundus
11. Minta asisten untuk memegang klem ovum, letakan telapak
tangan pada bagian fudus uteri (sehingga penolong dapat
merasakan tersentuhnya fundus oleh ujung sendok kuret
12. Masukan lengkungan sendok kuret sesuai dengan lengkungan
cavum uteri kemudian lakukan pengerokan dinding uterus
bagian depan searah jarum jam, segera sistematis keluarkan
jaringan plasenta (dengan kuret) dari cavum uteri
13. Masukan ujung sendok ssuai dengan lengkung cavum uteri,
setelah sampai fundus, kemudian putar 180 derajat, lalu
bersihkan dinding belakang uterus. Keluarkan jaringan yang
ada
14. Ambil kasa dengan cunam tampon, bersihkan darah dan
jaringan pada lumen vagina
15. Lepaskan jepitan klem ovum pada porsio
16. Lepaskan speculum bawah
17. Lepaskan kain penutup perut bawah dan alas bokong
masukkan ke dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5%
18. Bersihkan darah yang tercecer dengan larutan antiseptic
C. DEKONTAMINASI
D. CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN
E. PERAWATAN PASCA TINDAKAN

UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK)

Rumah Sakit Umum PERIKSA DALAM PADA PASIEN DALAM PERSALINAN


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

25
253/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR Plt DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Periksa dalam adalah suatu prosedur memeriksa keadaan jalan lahir dan
bagian terendah janin dengan memasukkan 2 jari tangan kanan secara
obstetric dengan prinsip dan anti septic.
TUJUAN 1. Menilai keadaan jalan lahir
2. Menilai kemajuan persalinan
3. Menegakkan diagnose
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR PELAKSANAAN:
KERJA 1. Kandung kemih dalam keadaan kosong
2. Melakukan palpasi untuk mengetahui letak janin
3. Mendengarkan DJJ
4. Pakaian dalam dilepaskan
5. Mengatur posisi pasien
6. Pasang selimut untuk privacy
7. Penolong memakai celemek, mencuci tangan dan memakai sarung
tangan
8. 2 jari tangan kiri membuka labia mayora, tangan kanan melakukan
vulva hygiene dari atas ke bawah dengan kapas sublimat. Satu kapas
untuk satu kali usap diulang hingga bersih dan perhatikan kondisi
vulva.
9. Masukkan jari tengah kedalam vagina agak ditekan sedikit, disusul
jari telunjuk tangan kanan, usahakan ibu jari tidak menyentuh
klitoris/ anus

Rumah Sakit Umum PERIKSA DALAM PADA PASIEN DALAM PERSALINAN


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

26
253/KEP/19
1 2/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR 10.Raba:
KERJA - Vagina, adakah kalainan
- Portio konsistensi
- Pembukaan adakah bagian lain yang ikut turun
- Gerakkan jari untuk menyentuh selaput ketuban
- Presentasi
- Posisi
- Adakah caput, molage
- Penurunan bagian terendah janin sampai H / berapa
11.Tangan dikeluarkan perlahan-lahan,buka sarung tangan
12. atur posisi pasien
13.Periksa ulang DJJ
14.Informasikan hasil pemeriksaan
15.Alat-alat dibereskan
16.Catat hasil pemeriksaan (didokumentasikan)
UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK)

Rumah Sakit Umum ASUHAN PERSALINAN NORMAL


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
254/KEP/19 1 1/8

27
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Persalinan adalah proses pengeluaran bayi secara normal pada (38-42
minggu) kehamilan cukup bulan, letak memanjang atau sejajar sumbu
badan ibu, presentasi belakang kepala serta dengan tenaga ibu sendiri.
TUJUAN Memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya
mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan
memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR A. PERSIAPAN ALAT
KERJA 1. 2 buah klem arteri
2. Gunting tali pusat 1 buah
3. Klem tali pusat sekali pakai
4. Kateter no 16
5. Gunting episiotomi
6. ½ kocher
7. Duk steril
8. Nald puder
9. Pinset anatomi dan pinset serugi
10. Sarung tangan steril 2 pasang
11. Kasa steril
12. Betadine
13. bengkok
14. Kapas sublimat
15. Dopler
16. Spuit 3 cc berisi oksitosin 10iu
17. section penghisap lendir

Rumah Sakit Umum ASUHAN PERSALINAN NORMAL


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
254/KEP/19 1 2/8
28
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR 18. partograf WHO


KERJA 19. Alat tulis
20. Jam yang mempunyai jarum detik
21. Stetoskop
22. Tensimeter
23. Larutan klorin 0,5%
24. Sabun/deterjen
25. Celemek/apron
26. Perlakuntuk alas ibu saat bersalin
27. Kantong plastic
Obat-obatan untuk komplikasi :
1. Larutan RL 500 cc
2. Transfusi set
3. Vemflon no16
4. Metil ergometrin maleat (methergin) 0,2 mg
5. Oksitosin 10 iu
6. Spuit 5 cc
7. Aquades

Bahan-bahan untuk hecting :


1. Spuit disposible 5cc 1 buah
2. 20ml lidokain 1%
3. Jarum jahit
4. Benang catgut 2/0
Lain-lain :
1. Baskom beirsi air matang
2. Keranjang sampah tertutup
3. Ember berisi larutan clorin
4. Kantong plastik (pendil) untuk tempat plasenta
Disediakan oleh keluarga :
1. Baju bersih (kancing depan)
2. Sarung bersih

Rumah Sakit Umum ASUHAN PERSALINAN NORMAL


Kambang
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
254/KEP/19
1 3/8

29
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR 3. Celana dalam


KERJA 4. Pembalut wanita
5. Handuk

TINDAKAN
a. Melihat tanda dan gejala kala II
- Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala II
 Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran
 Ibu merasa adanya tekanan pada anus
 Perineum menonjol
 Vulva dan anus membuka
b. Menyiapkan peralatan :

Menyiapkan dan memastikan kondisi peralatan dalam keadaan


baik dan siap
c. Menyiapakan diri untuk memberikan pertolongan persalinan :
- Memakai celemek
- Memastikan lengan/tangan tidak memakai perhiasan,
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Memakai handscoon pada tangan kanan yang akan
digunakan untuk pemeriksaan dalam. Mengambil spuit
sekali pakai dengan tangan yang bersarung tangan, isi
dengan oksitosin dan letakkan kembali kedalam partus set.
- Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik
- Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas
sublimat dengan gerakan dari vulva ke perineum (bila
daerah perineum dan sekitarnya kotor karena kotoran ibu
yang keluar,bersihkan daerah tersebut)
- Melakukan pemeriksaan dalam, pastikan pembukaan sudah
lengkap dan selaput ketuban sudah pecah (bila pembukaan
belum lengkap, catat hasil pemeriksaan pada partograf dan
nilai kemajuan persalinan)
- Membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
membuangnya ke dalam sampah medis

30
Rumah Sakit Umum ASUHAN PERSALINAN NORMAL
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
254/KEP/19
1 4/8
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR - Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus


KERJA selesai pastikan DJJ dalam batas normal ( 120 - 160 dpm)
- Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses
pimpinan meneran
- Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his bila ia
sudah merasa ingin meneran
- Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkakan posisi ibu
untuk meneran. (pada saat his bantu ibu dalam posisi
setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman)
d. Pimpinan meneran
- Memimpin ibu untuk meneran pada saat timbul
his,menyesuaikan pimpinan meneran dengan penurunan
kepala
- Mendukung usahah ibu untuk meneran
- Memberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his
(diantara his)
- Meminta bantuan keluarga untuk memberi ibu minum saat
istirahat
- Memeriksa DJJ setiap kontraksi uterus selesai
Bila ibu belum mempunyai dorongan kuat untuk
meneran,tunggu hingga ibu mempunyai dorongan kuat
untuk meneran(max 60menit). Ibu dapat dianjurkan untuk
mengganti posisi meneran :miring,jongkok atau merangkak.
Bila bayi belum lahir setelah dipimpin meneran selama 2
jam(primipara)atau 1 jam(multipara)segera lakukan
tindakan yang diperlukan.
- Mengambil doek melipat 1/3 bagian dan meletakkanya dibawah
bokong ibu
- Membuka tutup partuset
- Memakai handscoon pada keduan tangan
- Menolong kelahiran bayi Lahirkan kepala

31
Rumah Sakit Umum ASUHAN PERSALINAN NORMAL
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
254/KEP/19
1 5/8
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR
KERJA - Saat sub occiput tampak dibawah simfisis, tangan kanan
melindungi perineum dengan diatas lipatan kain dibawah bokong
ibu, sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak
terjadi defleksi yang terlalu cepat (meminta ibu untuk tidak
meneran dengan bernafas pendek-pendek)
- Setelah kepala lahir,mengusapkan kasa bersih untuk
membersihkan hidung dan mulut janin dari lendir dan darah. Bila
didapatkan mekonium pada air ketuban, segera lakukan
penghispan lendir dari mulut dan hidung janin menggunakan
penghisap lendir
- Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
Bila terdapat lilitan tali pusat terlalu erat, minta ibu berhenti
meneran dengan perlindungan tangan kiri dipasang klem didua
tempat pada tali pusat dan potong tali pusat diantara 2 kelm
tersebut
- Menunggu hingga kepala janin melakukan putaran faksi luar
Lahirnya bahu
- Setelah kepala janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua
telapak tangan pada sisi kepala janin, tarik secara hati-hati kearah
bawah sampai bahu anterior/depan lahir, kemudian tarik secara
hati-hati keatas sampai bahu posterior/belakang lahir.
Lahirnya badan dan tungkai
- Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan
bahu janin posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian
bawah kepala)dan keempat jari pada bahu dan dada/punggung
janin,sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu janin
bagian anterior saat badan dan lengan lahir
- Setelah badan dan lengan lahir,tangan kiri menyusuri punggung
kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang
tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedua
lutut janin)

Rumah Sakit Umum ASUHAN PERSALINAN NORMAL

32
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
254/KEP/19
1 6/8
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR
KERJA - Meletakan bayi diatas perut ibu, posisi kepala lebih rendah dari
badan(bila tali pusat terlalu pendek, letakkan bayi ditempat yang
memungkinkan)
- Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi
kecuali bagian tali pusat
- Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3cm dari
umbilikus bayi. Melakukan urutan pada tali pusat kearah ibu dan
memasang klem kedua 2cm dari klem pertama
- Memegang tali pusat diantara 2klem menggunakan tangan kiri,
dengan perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat
diantara kedua klem
- Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih,
lakukan IMD
e. penatalaksanaan aktif persalinan kalaIII
Menyuntikan oksitosin :
- Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal
- Memberitahu ibu akan disuntik
- Menyuntikan oksitosin 10 iu (im)
Penegang tali pusat terkendali :
- Memindahakan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10cm dari
vulva
- Meletakkan satu tangan diatas simfisis menahan bagian bawah
uterus, sementara tangan yang lain memegang tali pusat
mengguanakn klem atau kain kasa dengan jarak 5-10cm dari vulva
- Saat uterus berkontraksi, menengangkan tali pusat sementara
tangan yang lain mendorong uterus kearah dorso kranial

Rumah Sakit Umum ASUHAN PERSALINAN NORMAL


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

33
254/KEP/19
1 7/8
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR Mengeluarkan plasenta :


KERJA - Jika tali pusat bertambah panjang dan terasa adanya kemajuan
plasenta, minta ibu untuk meneran sedikit sementara tangan
kanan menarik tali pusat kearah bawah kemudian keatas sesuai
dengan curve jalan lahir hingga plasenta tampak pada vulva.
Bila tali pusat bertambah panjang tetapi plasenta belum lahir
pindahkan kembali klem hingga berjarak ± 5-10cm dari vulva.
- Segera setelah plasenta lahir,melakukan masase pada fundus uteri
dengan menggosok fundus secara sirkuler menggunakan 4jari
tangan kiri hingga uterus berkontraksi dengan baik (fundus teraba
keras).
f. memeriksa kemungkinan adanya perdarahan pasca persalinan
- Memriksa apakah ada robekan jalan lahir yang menimbulkan
perdarahan aktif
Bila robekan menimbulkan perdarahan aktif segera lakukan
penjahitan
- Memeriksa plasenta untuk memastikan bahwa plasenta dan selaput
ketuban sudah lahir lengkap
- Bayi di bawa ke perina untuk di ukur dan di timbang
- Memasukkan plasenta ke dalam kantong plastik dan
memberikannya kepada keluarga
- Mengajarkan ibu/keluarga untuk memeriksa/merasakan uterus
yang berkontraksi dengan baik dan mengajarkan untuk
melakukan masase uterus apabila uterus tidak berkontraksi
dengan baik
Kebersihan dan keamanan :
- Membersihkan ibu dari sisa ketuban, lendir dan darah dan
mengganti pakainya dengan pakaian bersih/kering
- Memastikan ibu merasa nyaman dan memberitahu keluarga untuk
membantu apabila ingin minum

Rumah Sakit Umum ASUHAN PERSALINAN NORMAL


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

34
254/KEP/19
1 8/8
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR
KERJA - Merendam semua peralatan bekas pakai kedalam larutan klorin
0,5%
- Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah
yang disediakan
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Melengkapi partograf dan catatan medic
Evaluasi :
- Melakukan evaluasi kontraksi uterus
 2-3 kali dalam 10 menit pertama
 Setiap 15 menit pada 1jam pertama
 Setiap 20-30 menit pada jam kedua

UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK)

Rumah Sakit Umum EPISIOTOMI


Kambang

35
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
255/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Prosedur dimana kulit antara vagina dan anus dipotong (daerah ini
disebut perineum) untuk membesarkan jalan lahir sebelum melahirkan.
Episiomi dilakukan untuk mencegah sobekan vagina selama melahirkan.
TUJUAN Mencegah vagina robek secara spontan, karena jika robeknya tidak
teratur maka menjahitnya akan sulit dan hasil jahitannya pun tidak rapi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR A. PERSIAPAN ALAT
KERJA - Ruangan tertutup
- Bak steril berisi partus set
- Lidokain 0,5 %
- Spuit 5 cc
- Betadine 5 cc
B. PERSIAPAN PASIEN
- Berikan dukungan emosional
- Jelaskan pada ibu apa yang akan dilakukan dan bantu ibu
untuk rileks
- Kaji ulang indikasi
- Pastikan tidak ada alergi terhadap lidokain
C. PELAKSANAAN
1. Infiltrasi Perineum
- Tempatkan dua jari diantara kepala janin dan perineum ibu
- Masukan seluruh panjang jarum mulai dari fourchete,
menembus persis di bawah kulit dan otot perineum,
sepanjang garis episiotomy

Rumah Sakit Umum EPISIOTOMI


Kambang

36
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
255/KEP/19
1 2/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR - Suntikkan lidokain 0,5%


KERJA Tunggu 2 menit setelah suntikan agar obat anestesi bekerja
2. Cara Episiotomi
- Dilakukan bila perineum telah tipis atau kepala bayi
tampak sekitar 3-4 cm
- Letakkan 2 jari diantara kepala bayi dan perineum dengan
menggunakan sarung tangan steril
- Gunakan gunting dan buat sayatan 3-4cm mediolateral
- Jaga perineum dengan tangan pada saat kepala bayi lahir
agar insisi tidak meluas
3. Perbaikan Episiotomi
- Antisepsis pada daerah episotomi
- Jika luka episiotomi meluas, tangani seperti robekan
tingkat III dan IV
- Jahit mukosa vagina secara jelujur dengan catgut cromik
2-0
- Jahit otot perineum dengan benang 2-0secara interuptus
- Jahit kulit secara interupturus atau subkutikuler dengan
benang 2-0

UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK)

Rumah Sakit Umum MELAKUKAN PENAGGULANGAN PADA KEHAMILAN


Kambang GANDA

37
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
256/KEP/19
Jl. Kol Amir Hamzah No.53 1 1/2
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Menanggulangi kehamilan dengan 2 janin atau lebih
TUJUAN Agar mampu melakukan penanggulangan pada kehamilan ganda
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR Persiapan Alat
KERJA  Handscoon
 Transfusi set
 Cairan infus
 Venflon no 18
 Transparan draising
 Gunting
 Plester/hipavik dan gunting perban
 Alkohol swap
 Oksigen
 Peralatana resusitasi
 Bengkok
 Pertus set + heating set
 Dopler
Persiapan kerja
Memberitahu pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
Pelaksanaan
Janin pertama
o Siapkan peralatan resusitasi dan perawatan bayi
o Pasang infus dan berikan cairan I.V

Rumah Sakit Umum MELAKUKAN PENAGGULANGAN PADA KEHAMILAN


Kambang GANDA

38
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
256/KEP/19
Jl. Kol Amir Hamzah No.53 1 2/2
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR Cuci tangan


KERJA o Pantau keadaan janin dengan auskultasi denyut jantung janin.
Jika terdapat kelainan denyut jantung janin (< 100 atau > 180
denyut permenit), curigai adanya gawat janin
o Periksa persentasi janin :
 Jika persentasi vertex usahakan persalinan spontan
 Jika persentasi bokong, usahakan persalinan spontan
sebagaimana persalinan tunggal dengan persentasi bokong
dan monitor persalinan dengan partograf
 Jika letak lintang , lakukan seksio sesarea
 Janin kedua atau janin berikutnya
o Segera setelah bayi pertama lahir, lakukan pemeriksaan berikut :
 Palpasi abdomen untuk menentukan letak janin ke 2 atau
berikutnya Jika perlu lakukan versi luar agar janin kedua
letak memanjang
 Periksa denyut jantung janin
o Lakukan periksa dalam vagina untuk menentukan:
 Presentasi janin ke dua
 Selaput ketuban utuh atau pecah
Prolapsus tali pusat
UNIT TERKAIT Kebidanan

Rumah Sakit Umum PERSALINAN DENGAN TALI PUSAT MENUMBANG


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

39
257/KEP/19
1 1/1
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Keadaan dimana tali pusat yang berada disamping bagian besar janin
dapat teraba pada kanalis servikalis dan biasanya ketuban sudah pecah
TUJUAN Mencegah terjadi hal-hal yang membahayakan pada janin, terutama
pada letak kepala
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR Penatalaksanaan
KERJA 1. Letak kepala
 Bila pembukaan masih kecil lakukan sectio caesarea
2. Letak lintang
 Sectio cesarea
3. Letak sungsang
 Sectio cesarea

UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK), kamar operasi

Rumah Sakit Umum RETENSIO PLACENTA


Kambang

40
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
258/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Merupakan plasenta yang belum lahir dalam setengah jam setelah janin
lahir. Sedangkan sisa plasenta merupakan tertinggalnya bagian plasenta
dalam rongga rahim yang dapat menimbulkan perdarahan.
TUJUAN Tindakan untuk mengetahui di mana plasenta sudah terlepas dari dinding
rahim namun belum keluar karena atonia uteria atau adanya lingkaran
kontraksi pada bagian bawah rahim.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR  Memberikan informasi kepada pasien tentang tindakan yang akan
KERJA dilakukan
 Mencuci tangan secara efektif
 Melaksanakan pemeriksaan umum
 Mengukur vital sign (Tekanan Darah, Nadi, Suhu, Pernapasan)
 Melaksanakan pemeriksaan kebidanan
 Inspeksi, palpasi,pemeriksaan dalam
 Mengunakan sarung tangan steril
 Melakukan vulva hygine
 Mengamati adanya gejala dan tanda retencio plasenta
 Bila plasenta tidak lahir dalam 15 menit setelah bayi lahir, atau terjadi
perdarahan sementara plasenta belum lahir, berikan oksitosin 1ml
 Pastikan kandung kemih kosong dan tunggu terjadinya kontraksi,
kemudian coba lahirkan plasenta dengan peregangan tali pusat
terkendali.

Rumah Sakit Umum RETENSIO PLASENTA


Kambang

41
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
258/KEP/19
1 2/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR  Bila dengan tindakan tersebut plasenta belum lahir dan terjadi
KERJA perdarahan banyak, maka plasenta harus dilahirkan secara manual.
 Berikan cairan infus RL secara guyur (cor) untuk mengganti cairan

UNIT TERKAIT Kebidanan

Rumah Sakit Umum MANUAL PLACENTA


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
259/KEP/19 1 1/3

42
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Prosedur pelepasan plasenta dari tempat implantasinya pada dinding
uterus dan mengeluarkannya dan kavum uteri secara manual
TUJUAN Agar placenta lahir secara lengkap ataupun tidak lengkapdan untuk
mencegah terjadinya perdarahan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR  Persiapan Alat
KERJA  Infus dan cairan
 Oksitosin
 Obat-obatan
 Spuit
 Kateter no 16 steril dan penampung urin
 Tensimeter dan stetoskop
 Handscoon
 Topi, masker, kacamata pelindung, celemek
 Pelaksanaan
1. Kenakan pelindung diri (barier protektif)
2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
3. Keringkan tangan dan pakai handscoon
4. Lakukan katerisasi kandung kemih
 Pastikan kateter masuk dengan benar
 Cabut kateter setelah kandung kemih dikosongkan
5. Jepit tali pusat dengan klem / kocher, kemudian tegangkan tali
pusat sejajar lantai

Rumah Sakit Umum MANUAL PLACENTA


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

43
259/KEP/19
1 2/3
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR 6. Secara obstetrik masukkan satu tangan (punggung tangan kebawah)


KERJA ke dalam vagina dengan menelusuri sisi bawah tali pusat
7. Setelah tangan mencapai pembukaan serviks,kemudian tangan
penolong menahan fundus uteri
8. Sambil menahan fundus uteri, masukkan tangan dalam ke kavum
uteri sehingga mencapai tempat implantasi plasenta
9. Buka tangan menjadi seperti memberi salam (ibu jari merapat ke
pangkal jari telunjuk)
10. Tentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling
bawah

 Implantasi di korpus belakang => lepaskan plasenta dari tempat


implantasinya dengan jalan menyelipkan ujung jari diantara
plasenta dan dinding uterus, dengan punggung tangan pada
dinding dalam uterus bagian belakang (menghadap sisi bawah
tali pusat)
 Implantasi di korpus depan => lakukan penyisipan ujung jari
diantara plasenta dan dinding uterus bagian depan (menghadap
sisi atas tali pusat)
11. Kemudian gerakkan tangan dalam ke kiri dan kanan sambil
bergeser ke kranial sehingga semua permukaan maternal plasenta
dapat dilepaskan

Catatan : Sambil melakukan tindakan, perhatikan keadaan ibu


(pasien), lakukan penanganan yang sesuai bila terjadi penyulit
12. sementara satu tangan masih di dalam kavum uteri, lakukan
eksplorasi ulangan untuk memastikan tidak ada bagian plasenta
yang masih melekat pada dinding uterus
13. Pindahkan tangan luar ke supra simfisis untuk menahan uterus pada
saat plasenta dikeluarkan
14. Letakkan plasenta ke dalam tempat yang telah disediakan

Rumah Sakit Umum MANUAL PLACENTA


Kambang

44
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
259/KEP/19
1 3/3
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR 15. Perhatikan kontraksi uterus dan jumlah perdarahan yang keluar
KERJA 16. Lakukan dekontaminasi sarung tangan dan semua peralatan yang
tercemar darah atau cairan tubuh lainnya
17. Lepaskan sarung tangan dan segera cuci tangan dengan sabun dan
air bersih mengalir
18. Keringkan tangan dengan handuk pribadi yang bersih dan kering
19. Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan dan
instruksi apabila masih diperlukan
20. Catat kondisi pasien dan buat laporan tindakan di dalam kolom
yang tersedia
21. Beritahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah
selesai tetapi pasien masih memerlukan perawatan
22. Ajarkan ibu dan keluarga tentang asuhan mandiri dan tanda-tanda
bahaya yang mungkin terjadi. Minta keluarga segera melapor pada
penolong jika terjadi gangguan kesehatan ibu atau timbul tanda-
tanda bahaya tersebut

UNIT TERKAIT Kamar bersalin, IGD

Rumah Sakit Umum SOLUSIO PLASENTA


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

45
260/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letak normal pada
karpus uteri sebelum janin lahir, dengan masa kehamilan 22
minggu/berat badan janin diatas 500mg. Dalam plasenta terdapat banyak
pembuluh darah yang memungkinkan pengantaran zat nutrisi dari ibu ke
janin, jika plasenta ini terlepas dari implatasi normalnya dalam masa
kehamilan maka akan mengakibatkan perdarahan yang hebat.
TUJUAN Mencegah tidak terjadi perdarahan pada korpus uteri sebelum janin lahir
degan masa kehamilan ± 22 minggu, karena didalam plasenta terdapat
pembuluh darah yang memungkinkan pengantar zat nutrisi dari ibu dan
janin
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR a) Tindakan Gawat Darurat
KERJA Bila keadaan umum pasien menurunkan secara pogresif atau separasi
plasenta bertambah luas yang manifestasinya adalah
1. Perdarahan bertambah banyak
2. Uterus tegang dan fundus uteri semakin tinggi
3. Gawat janin
b) Terapi Ekspektatif
Pada umumnya bila berdasarkan gejala klinis sudah diduga adanya
solusio plasenta maka tidak ada pada tampaknya untuk melakukan
satu tindakan ekspektif.

Rumah Sakit Umum SOLUSIO PLASENTA


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

46
260/KEP/19
1 2/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR
KERJA c) Persalinan Pervaginam
Indikasi persalinan pervaginam adalah bila derajat separasi tidak terlalu
luas dan kondisi ibu dan bayi baik atau persalinan akan segera
berakhir, setelah diagnose solusio plasenta ditegakan maka segera
lakukan amniotomi.
d). Seksio Sesar
Indikasi seksio sesar dapat dilihat dari sisi ibu dan bayi, tindakan
seksio sesar dipilih bila persalinan diperkirakan akan berakhir dalam
waktu singkat, misalnya kejadian solusio plasenta ditegakan pada
nulipara dengan dilatasi 3-4cm, atas indikasi ibu dan janin mati
maka dilakukan tindakan seksio sesar pada kasus solusio plasenta
ini.
e). Selosio plasenta harus dilakukan di Rumah Sakit dengan fasilitas
operasi karena perdarahan pada solusio plasenta sebenarnya lebih
berbahaya dari pada plasenta previa.
f).Penyebab solusio plasenta tidak diketahui dengan pasti tetapi pada
kasus-kasus berat didapatkan korelasi dengan penyakit hipertensi
vaskuler, trauma eksternal, tali pusat pendek.
1. Persiapan Pasien
Memberitahukan atau menjelaskan pada pasien dan keluarga
tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Persiapan Linkungan
Menjaga privacy pasien
UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK)

Rumah Sakit Umum HEMORAGIK POST PARTUM


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

47
261/KEP/19
1 1/3
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Memberikan pertolongan pada perdarahan pervaginam setelah
melahirkan lebih dari 500 cc atau perdarahan disertai dengan gejala dan
tanda-tanda syok.
TUJUAN Stabilisasi kondisi pasien saat terjadi perdarahan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR  Persiapan Alat
KERJA 1. Alat pelindung diri (masker, Handscoen, kacamata safety, scort)
2. Obat emergency
3. Obat-obat anti perdarahan
4. Cairan infuse dan transfusi set
5. Tampon
6. Hecting set
 Persiapan Pasien
Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang tindakan yang
akan dilakukan kepada pasien
 Pelaksanaan
1. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban dilahirkan, lakukan
message uterus supaya berkontraksi (selama maksimal 15 detik)
untuk mengeluarkan gumpalan darah. Sambil melakukan
message fundus uteri, periksa plasenta dan selaput ketuban untuk
memastikan plasenta utuh dan lengkap
2. Jika perdarahan terus terjadi dan uterus teraba berkontraksi baik,
berikan 10 unit oksitosin IM

Rumah Sakit Umum HEMORAGIK POST PARTUM


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

48
261/KEP/19
1 2/3
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR 3. Jika kandung kemih ibu bisa dipalpasi, pasang kateter kedalam
KERJA kantung kemih
4. Periksa laserasi pada perineum, vagina dan serviks dengan
seksama menggunakan lampu yang terang.
5. Jika uterus mengalami atoni atau perdarahan terus terjadi.
Berikan message uterus untuk mengeluarkan gumpalan darah
6. Periksa lagi apakah plasenta utuh, usap vagina dan ostium serviks
untuk menghilangkan jaringan plasenta atau selaput ketuban yang
tertinggal
7. Lakukan kompresi bimanual internal maksimal 5 menit atau
hingga perdarahan bisa dikendalikan dan uterus berkontraksi
dengan baik
8. Jika perdarahan dapat dikendalikan dan uterus berkontraksi
dengan baik
a. Terus kompresi bimanual selama 1-2 menit atau lebih
b. Keluarkan tangan dari vagina dengan hati-hati
c. Pantau kala 4 persalinan dengan seksama, termasuk sering
melakukan message uterus untuk memeriksa atoni,
mengamati perdarahan dari vagina, tekanan darah dan nadi

9. Jika perdarahan tidak terkendali dan uterus tidak berkontraksi


dalam waktu 5 menit setelah dimulainya kompresi bimanual
10. pada uterus maka keluarkan tangan dari vagina dengan hati-hati
11. Jika tidak ada hipertensi pada ibu, berikan metergin 0,2 mg IM
12. Mulai IV ringer laktat 500 cc + 20 unit oksitosin menggunakan
venflon18. Berikan 500 cc di cor dan teruskan dengan IV ringer
laktat 500 cc + 20 unit oksitosin kolf kedua
13. Jika uterus tetap atoni atau perdarahan terus berlangsung ulangi
kompresi bimanual internal
14. Jika uterus berkontraksi, lepaskan tangan anda perlahan-lahan
dan pantau kala 4 persalinan dengan cermat

Rumah Sakit Umum HEMORAGIK POST PARTUM


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
261/KEP/19 1 3/3

Jl. Kol Amir Hamzah No.53

49
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR 15. Perkirakan jumlah darah yang keluar dan cek dengan teratur
KERJA denyut nadi, pernafasan dan tekanan darah
16. Buat catatan yang seksama tentang semua penilaian tindakan yang
dilakukan dan pengobatan yang dilakukan

UNIT TERKAIT Kebidanan (VK), IGD

DOKUMENTASI Lyst Pasien


TERKAIT

Rumah Sakit Umum KOMPRESI BIMANUAL DAN AORTA


Kambang
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
262/KEP/19
1 1/2

50
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Kompresi bimanual dilakukan jika terjadi atonia uterus pasca persalinan.
Dalam kasus ini uterus tidak berkontraksi dengan penatalaksanaan aktif
kala III dalam waktu 15 detik setelah palsenta lahir.
TUJUAN Agar perdarahan berhenti uterus berkontraksi dengan baik
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR  Kompresi Bimanual Internal
KERJA 1. Masukan tangan secara obstetri kedalam lumen vagina, ubah
menjadi kepalan dan letakkan dataran punggung jari telunjuk
hingga kelingking pada fonikus anterior dan dorong segmen
bawah uterus ke kranio anterior.
2. Upayakan tangan luar mencakup bagian belakang kurpus uteri
sebanyak mungkin
3. Lakukan kompresi uterus dengan mendekatkan telapak tangan
luar dan kepalan tangan dalam
4. Tetap berikan tekanan sampai perdarahan berhenti dan uterus
berkontraksi
5. Jika uterus sudah mulai berkontraksi
- Pertahankan posisi tersebut hingga uterus berkontraksi
dengan baik dan secara perlahan lepaskan tangan anda
- Lanjutkan memantau ibu secara ketat
6. Jika uterus tidak berkontraksi setelah 5 menit
- Lakukan kompresi bimanual eksternal oleh asisten / anggota
keluarga
- Berikan ergometrin 0,2 mg IM

Rumah Sakit Umum KOMPRESI BIMANUAL DAN AORTA


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

51
262/KEP/19
1 2/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR - Pastikan infus ringger laktat drip20 unit oksitosin 60 tetes


KERJA permenit berjalan baik dan metil ergometrin 0,4 mg (IV).
 Kompresi Bimanual Eksternal
1. Lakukan kompresi uterus dengan cara menekan dinding belakang
uterus dan korpus uteri diantara genggaman ibu jari ke tempat jari
lain. Serta dinding depan uterus dengan telapak tangan tiga jari
yang lain
2. Pertahankan posisi tersebut hingga uterus berkontraksi dengan
baik jika perdarahan pervaginam berhenti
Lanjutkan kelangkah berikut jika perdarahan belum berhenti
 Kompresi Aorta Abdominalis
1. Raba pulsasi arteri femoralis pada lipat paha
2. Kepalkan tangan kiri dan tekanan bagian punggung jari telunjuk
hingga kelingking pada umbilkus kearah kolumna vertebralis
dengan arah tegak lurus
3. Dengan tangan yang lain, raba pulsasi arteri femoralis untuk
mengetahui cukup tidaknya kompresi
- Jika pulsasi masih teraba artinya tekanan kompresi masih
belum cukup
- Jika kepalan tangan mencapai aorta abdominalis, maka
pulsasi arteri femoralis akanberkurang / terhenti
- Jika perdarahan pervaginam berhenti, pertahankan posisi
tersebut dan pemijatan uterus (dengan bantuan asisten)
hingga uterus berkontraksi dengan baik

- Jika perdarahan masih berlanjut, lakukan ligasi arteri uterina


dan utero ovarika
- Jika predarahan masih terus banyak, lakukan histerektomi
supravaginal
UNIT TERKAIT IGD dan Kamar bersalin (VK)
DOKUMENTASI Lyst Pasien
TERKAIT

Rumah Sakit Umum MELAKUKAN PENANGANAN PADA PERSALINAN


Kambang SUNGSANG

52
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
263/KEP/19
1 1/4
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Persalinan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi
diletakkan sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus
uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (didaerah pintu atas
panggul atau sympisis). Dan berdasarkan jalan yang dilalui, maka
persalinan sungsang dibagi menjadi:
1. Persalinan pervaginam
- Spontaneus breech (bracht)
- Partial breech extraction : manual aid, assistant breech delivery
- Total breech extraction
2. Persalinan per abdominal : section caesaria
TUJUAN Melahirkan bayi dengan presentasi bokong pervaginam secara fisiologis
mungkin supaya tidak terjadi komplikasi pada janin sehingga mobilitas
dan mortalitas bayi ditekan serendah mungkin
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR A. PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
KERJA 1. Pasien
- Menjelaskan tindakan yang akan di lakukan
- Mengatur ibu dalam posisi litotomi pada tempat persalinan
- Mengosongkan kandung kemih, rectum, serta membersihkan
daerah perineum dengan antiseptik
2. Instrument (bahan dan alat)
- Perangkat untuk persalinan
- Perangkat untuk resusitasi
- Uteronika (ergometrin dan oksitosin)
- Anestesi lokal lidocain 1%

Rumah Sakit Umum MELAKUKAN PENANGANAN PADA PERSALINAN


Kambang SUNGSANG
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
263/KEP/19 1 2/4
53
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR
KERJA - Spuit 3 cc
- Alat- alat infuse
- Betadine
3. Perangkat episiotomy dan penjahitan luka episiotomi
a. Cara Klasik
Pengeluaran bahu dan tangan secara klasik dilakukan jika
dengan cara bracht, bahu dan tangan tidak bisa lahir.
Prosedur
 Segera bokong lahir, bokong dicekam dan dilahirkan
sehingga lahir. Tali pusat dikendorkan
 Memegang kaki dengan satu tangan dan tarik keatas
dengan tangan kiri dan menariknya kearah kanan atas ibu,
untuk melahirkan bahu kiri yang berada dibelakang.
Dengan tangan kanan dan menariknya kearah kiri atas ibu
untuk melahirkan bahu kanan bayi berada dibelakang.
 Memasukan dua jari tangan kanan/ kiri (sesuai letak bahu
belakang) sejajar dengan lengan bayi, untuk melahirkan
lengan belakang bayi. Bila pada tahap ini sulit
untukmelahirkan bahu belakang, maka lakukan cara muller
(melahirkan bahu depan terlebih dahulu)
b. Cara Muller (dilakukan jika dengan cara bracht bahu dan
tangan tidak bisa lahir)
 Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan menarik
kedua kaki dengan cara yang sama seperti klasik, kearah
belakang, kontra lateral dari letak bahu depan
 Setelah bahu dan lengan depan lahir dilanjutkan langkah
yang sama untuk melahirkan bahu dan lengan belakang
c. Cara Lovset (dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit di
belakang kepala/ nuchalam)
 Setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang bayi dengan
kedua tangan

Rumah Sakit MELAKUKAN PENANGANAN PADA PERSALINAN


UmumKambang SUNGSANG
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
263/KEP/19 1 3/4
54
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR  Memutar bayi 180 derajat dengan lengan bayi yang


KERJA terjungkit kearah penunujuk jari tangan yang nuchal
 Memutar kembali 180 derajat kearah yang berlawanan ke
kiri- kanan. Beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan
dilahirkan secara klasik atau muller
d. Ekstraksi kaki (dilakukan bila kala II tidak maju atau tampak
gejala kegawatan ibu- bayi. Keadaan janin atau ibu yang
mengharuskan bayi segera dilahirkan).
 Tangan kanan masuk secara obstetrik menelusuri bokong,
pangkal paha sampai lutut, kemudian melakukan aduksi
dan fleksi pada paha janin sehingga kaki bawah menjadi
fleksi tangan yang lain mendorong fundus kebawah.
Setelah kaki fleksi pergelangan kaki dipegang dengan dua
jari dan dituntun keluar dari vagina sampai batas lutut.
 Kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu
kedua ibu jari diletakkan dibelakang betis sejajar
sumbu panjang dan jari- jari di depan betis, kaki ditarik
curam kebawah sampai pangkal paha lahir.
 Pegangan dipindah sampai pangkal paha setinggi
mungkin dengan kedua ibu jari dibelakang paha,
sejajar sumbu panjang paha dan jari lain didepan paha
 Pangkal paha ditarik curam kebawah sampai trokhanter
depan lahir, kemudian pangkal paha dengan pegangan
yang sama dielevasikan keatas hingga trokhanter
belakang lahir. Bila kedua trokhanter telah lahir berarti
bokong lahir.
 Sebaiknya bila kaki belakang yang dilahirkan lebih
dahulu, maka yang akan lebih dahulu ialah trokhanter
belakang dan untuk melahirkan trokhanter depan maka
pangkal paha ditarik terus curam ke bawah.

Rumah Sakit Umum MELAKUKAN PENANGANAN PADA PERSALINAN


Kambang SUNGSANG

55
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
263/KEP/19
1 4/4
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR Cara melahirkan kepala bayi


KERJA Cara Mauriceau (dilakukan bila bayi dilahirkan secara manual aid,
bila dengan Bracht kepala belum lahir)
 Meletakkan badan bayi diatas tangan kiri sehingga badan
bayi seolah- olah menunggang kuda (untuk penolong
kidal meletakkan badan bayi diatas tangan kanan)
 Satu jari dimasukkan mulut dan dua jari di maxilla
 Tangan kanan memegang/ mengencangkan bahu dan
tengkuk bayi
 Minta seorang asissten menekan fundus uteri
B. CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN
C. PERAWATAN PASCA TINDAKAN
1. Periksa kembali tanda vital pasien, segera buat instruksi bila
diperlukan
2. Catat kondisi pasien dan buat laporan tindakan dalam kolom yang
tersedia
3. Beritahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah
selesai dilaksanakan dan masih memerlukan perawatan
4. Observasi tanda bahaya yang harus diwaspadai
UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK), Perinatologi

Rumah Sakit Umum MENGOBSERVASI GERAKAN JANIN


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

56
264/KEP/19
1 1/1
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Mengobservasi gerakan janin adalah memonitor frekuensi dan keadaan
detak jantung janin serta bunyi pergerakan janin
TUJUAN Mengetahui frekuensi dan keadaan detak jantung janin serta bunyi
pergerakan janin
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR a. Persiapan alat
KERJA - Dopler
- Jam yang ada detiknya
- Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
- Posisi pasien terlentang
b. Persiapan pasien
- Cuci tangan
- Pakaian bawah pasien diturunkan sampai bagian atas simpisis
- Melakukan palpasi untuk meraba punggung janin
- Menentukan tempat meletakkan dopler
- Meletakan dopler dengan tepat
- Mendengarkan detak jantung janin dengan dopler
- Cuci tangan
Mencatat hasil observasi
SIKAP PERAWAT Teliti, sopan dan ramah

UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK)

Rumah Sakit Umum MELAKUKAN PENANGANAN PADA PERSALINAN IUFD


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
57
265/KEP/19
1 1/4
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Adalah kematian janin yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20
minggu di mana janin sudah mencapai ukuran 500 gram atau lebih.
TUJUAN Mampu memberikan asuhan kebidanan yang tepat pada ibu hamil sesuai
dengan manajemen kebidanan.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR A. PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
KERJA 1. Pasien
- Membantu ibu dalam posisi lithotomic pada tempat tidur
persalinan
- Mongosongkan kandung kemih, rectum, serta
membersihkan daerah perineum dengan antiseptic
- Memasang infus profilaksis
- Memasang kain alas bokong, penutup perut bawah dan
kedua tungkai
2. Instrumen (bahan dan alat)
- Perangkat untuk persalinan
- Perangkat untuk resusitasi bayi
- Uterotonika (ergometrin dan oksitosin)
- Anestesi lokal lidokain 1 %
- Spuit 3 cc
- Alat-alat infuse
- Betadine
- Perangkat partus set + heating set

Rumah Sakit Umum MELAKUKAN PENANGANAN PADA PERSALINAN IUFD


Kambang

58
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
265/KEP/19
1 2/4
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR 3. Penolong
KERJA - Memakai skort, sepatu boot, masker dan kacamata
pelindung.
- Mencuci tangan
- Memakai sarung tangan steril
B. PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM PERSALINAN
C. LANGKAH KLINIK
1. Kala Pembukaan (Kala I)
a. Melakukan palpasi leopold untuk memastikan kembali letak
dan presentasi janin. Pakai sarung tangan, lakukan
pemeriksaan dalam untuk kesesuaian dengan hasil palpasi.
Perhatian :
 Jika anak presentasi kepala dan tidak ditemui penyulit
lainnya, upayakan persalinan pervaginam
 Jika anak bukan presentasi kepala tetapi tidak ditemui
penyulit lainnya, observasi dan pantau secara ketat
apabila akan di upayakan persalinan pervaginam.
b. Nilai kondisi his dan kemajuan persalinan (buat partograf)
Perhatian : lakukan penilaian dengan baik dan cermat untuk
menentukan adanya inertia uteri dan melakukan pemberian
oksitosin
2. Kala Pengeluaran (Kala II)
Melahirkan anak (presentasi kepala). Jika pembukaan sudah lengkap,
beritahukan pada ibu bahwa proses pengeluaran akan segera
berlangsung dan minta ibu untuk mengikuti instruksi penolong.
 Pada saat puncak his, minta ibu untuk mengedan sambil
menarik lipat lutut. Bila his menghilang, minta ibu beristirahat
dan bersiap mengedan pada his berikutnya. Pimpin berulang
kali hingga kepala turun ke dasar panggul.
 Pada saat ibu mengedan dan kepala membuka vulva serta
mendorong perineum, lakukan episiotomy mediolateralis (bila
diperlukan)

Rumah Sakit Umum MELAKUKAN PENANGANAN PADA PERSALINAN IUFD


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
265/KEP/19 1 3/4
59
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR
KERJA  Melahirkan kepala, bersihkan muka, hidung dan mulut bayi,
kemudian lahirkan seluruh tubuh bayi sebagaimana pada
persalinan spontan.
 Klem tali pusat pada dua tempat terjauh 5 cm dari
umbilicus (klem 1) dan 2-3 cm dari klem 1 (klem II).
Potong tali pusat diantara klem tersebut.
 Membungkus bayi memakai kain putih dan menyerahkan
kepada keluarga pasien
 Mengistirahatkan ibu, nilai kembali his.
3. Kala III
a. Segera setelah anak lahir berikan oksitosin drips 10 iu dan
jika kandung kemih penuh lakukan pengosongan kandung
kemih
b. Upayakan uterus berkontraksi dengan baik (lihat
panatalaksanaan aktif kala III)
c. Lahirkan plasenta dengan traksi terkontrol pada tali pusat.
Bila belum berhasil, tunggu hingga tampak tanda pelepasan
plasenta. Jika setelah 30 menit plasenta belum lepas, lahirkan
plasenta secara manual
d. Lakukan penjahitan episiotomi (bila dilakukan). Setelah
selesai nilai kembali kontraksi uterus, keluarkan sisa darah
pada jalan lahir dan pasang kasa yang dibasahi dengan
larutan antiseptik pada tempat jahitan episiotomy
4. Kala IV
a. Memantau kontraksi uterus dan jumlah perdarahan selama 2
jam pasca persalinan
b. Jika tanda vital dan hasil pemantauan mungkin menunjukan
nilai yang normal, kenakan kasa pembalut dan pakaian
kemudian bawa pasien ke ruang rawat gabung

Rumah Sakit Umum MELAKUKAN PENANGANAN PADA PERSALINAN IUFD


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
265/KEP/19 1 4/4
60
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR E. PERAWATAN PASCA TINDAKAN


KERJA 1. Memeriksa kembali tanda vital pasien, segera buat instruksi bila
diperlukan.
2. Mencatat kondisi pasien dan buat laporan tindakan dalam kolom
yang tersedia
3. Memberitahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan
telah selesai dilaksanakan dan masih memerlukan perawatan
4. Mengobservasi tanda bahaya yang harus di waspadai

UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK)

Rumah Sakit Umum PENANGGULANGAN PERSALINAN KEHAMILAN


Kambang
RESIKO TINGGI
61
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
267/KEP/19
Jl. Kol Amir Hamzah No.53 1 1/2
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Penanggulangan persalina kehamilan resiko tinggi (KRT) di perlukan
untuk menentukan dan memilih cara persalinan serta pertolongan
persalinan yang sesuai dengan faktor resiko dengan menyertai kehamilan
Sasaran :
 Ibu KRT pada akhir kehamilan
 Ibu KRT dalam persalinan
TUJUAN  Menentukan cara penanggulangan KRT yang sesuai
 Meminimalkan perburukan faktor resiko akibat persalinan dari
KRT
 Mengurangi mordibitas dan mortaltas ibu dan bayi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR  Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang :
KERJA a. Persalinan perabdomen ( SC ) Status dan kondisi pasien
b. Rencana penatalaksanaan
c. Izin tindakan yang di rencanakan
 Elektif kepada KRT :
a. Di persiapkan pada kamarbersalin
b. Dilaksanakan di kamar operasi
 Persalinan pervaginam pada KRT
a. Dipersiapkan dari kamar bersalin
b. Bila belum inpartu,dilakukan induksi persalinan :
c. Bila berhasil,persalinan tetap pevaginam
d. Bila gagal,dilakukan persalinan SC

Rumah Sakit Umum PENANGGULANGAN PERSALINAN KEHAMILAN


Kambang
RESIKO TINGGI

62
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
267/KEP/19
1 2/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR  Bila inpartu dilakukan observasi terhadap :


KERJA a. Keadaan janin
b. Keadaan Ibu
c. Kemajuan Persalinan
 Bila dalam observasi persalinan pervaginam di dapatkan indikasi
SC, persalinan pervaginam di hentikan dan dilakukan SC
 Bila tidak ditemukan indikasi SC,persalinan pervaginam
diteruskan
 Persalinan pervaginam
a. Spontan / Normal
b. Dengan tindakan
 Persalinan dinyatakan berhasil bila komplikasi persalinan bagi
ibu dan bayi tidak ada
 Sectio caesaria bila dilakukan di OK
 Perawata post partum yang disesuaikan dengan keadaan ibu dan
bayi dapat dilakukan di :
a. Ruang rawat biasa
Ruang rawat intensif (ICU)
UNIT TERKAIT Rawat inap, Kamar bersalin dan OK

Rumah Sakit Umum PENATALAKSANAAN KEHAMILAN EKTOPIK YANG


Kambang TERGANGGU

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

63
268/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Kehamilan ektopik ialah terjadinya implantasi (kehamilan) diluar kavum
uteri. Kebanyakan kehamilan ektopik terjadi di tuba, hanya sebagian
kecil di ovarium, kavum abdomen.
TUJUAN Untuk menghentikan sumber perdarahan dan untuk membantu
menegakkan diagnosis.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR 1. Memberikan informed consent
KERJA 2. Persetujuan Medik
3. Memeriksa KU dan tanda-tanda vital
4. Melakukan anamnesa, dan menentukan letak nyeri perut
5. Pemeriksaan darah rutin
6. Pasang infuse
7. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian tranfusi darah
8. Pemeriksaan Hb serial sebagai pemeriksaan penunjang
9. USG
10. Persiapan operasi(pasien, penolong dan tim operasi)
Bila ditemukan Hb serial menurun dan keadaan abdomen akut maka
tindakan terbaik ialah hemostasi KET. Jenis tindakan yang akan
diambil harus memperhitungkan pemulihan fungsi kedua tuba. Bila
ibu masih ingin hamil maka lakukan salpingostomi. Bila kondisi
gawat darurat, tidak ingin hamil lagi, robekan tidak beraturan
terinfeksi, perdarahan tak dapat dikendalikan maka lakukan
salpingektomi.

Rumah Sakit Umum PENATALAKSANAAN KEHAMILAN EKTOPIK YANG


Kambang TERGANGGU

64
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
268/KEP/19
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
1 2/2
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR 11. Perawatan Pasca Bedah


KERJA Periksa TD, N, dan RR diukur jumlah urin yang tertampung
dikantong urin dan jumlah perdarahan selama operasi, kadar
hemoglobin.
Buat laporan operasi tentang jenis KET dan jenis operasional serta
keadaan tuba dan ovarium sisi lainnya dan cantumkan hasilnya pada
lembaran laporan tersebut.
12. Buat instruksi perawatan yang meliputi jadwal pemeriksaan tanda
vital dan ukuran input – output. Jenis pengobatan dan gejala-gejala
yang harus diwaspadai, kebutuhan transfusi, mobilisasi dan
realimentasi.
UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK)

Rumah Sakit Umum MENCUKUR RAMBUT GENETALIA PADA PASIEN YANG


Kambang AKAN DILAKUKAN TINDAKAN
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

65
268/KEP/19
1 1/1
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Mencukur rambut disekitar daerah yang akan dioperasi dan rambut pada
daerah kemaluan
TUJUAN Untuk mencegah terjadinya infeksi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR A. Pelaksanaan
KERJA 1. Informed consent
2. Tutup sampiran
3. Perawat mencuci tangan
4. Memakai sarung tangan
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
6. Pakaian pasien bagian bawah di lepas
7. Alas bokong dipasang
8. Mencukur daerah yang akan dilakukan tindakan operasi dari arah
atas ke bawah secara perlahan-lahan, setelah selesai bersihkan
menggunakan kassa steril.
9. Dilanjutkan dengan mencukur daerah genetalia lalu dari arah atas
kebawah perlahan-lahan hingga bersih.
10. Setelah selesai daerah genetalia dibersihkan kemudian pasien
dirapihkan
11. Bersihkan alat-alat yang telah digunakan dan letakkan pada
tempat semula
UNIT TERKAIT IGD, Kamar Bersalin

Rumah Sakit Umum PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN PRE OPERASI


Kambang

66
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
269/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Memberikan pelayanan pasien dengan pre operasi dan post operasi sectio
caesaria
TUJUAN 1. Memberikan rasa nyaman pada klien dan keluarga
2. Memastikan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan baik.
3. Memastikan klien dan keluarga siap untuk menjalani tindakan operasi
guna menurunkan angka kesakitan dan angka kematian pada ibu dan
bayi.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR  Persiapan pre operasi
KERJA  Pasien dan keluarga diberi tahu tindakan yang akan dilakukan
tindakan
 Memberi dorongan moril pada ibu
 Meminta persetujuan suami/keluarga
 Menyiapkan pakaian ibu (softek, gurita, kain sarung)
 Memeriksa darah rutin,CT dan BT, kimia darah, GDS, HBsAG
 Melakukan kolaborasi dengan petugas kamar operasi
 Mengobservasi DJJ
 Melepas semua perhiasan dan gigi palsu serta apabila pakai
lipstik/bedak dibersihkan dahulu
 Melakukan kolaborasi dengan petugas kamar operasi
 Mengobservasi DJJ
 Melepas semua perhiasan dan gigi palsu serta apabila pakai
lipstik/bedak dibersihkan dahulu

Rumah Sakit Umum PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN PRE OPERASI


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

67
269/KEP/19
1 2/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR  Pasien puasa 6 jam pre OP


KERJA  Menginfus pasiendengan menggunakan cairan Ringger laktat
500 ml
 EKG
 Memberi injeksi antibiotik 1gr
 Mencukur pubis
 Memasang kateter
 Melapor dokter anastesi dan team operasi
 Mengantar ibu kekamar operasi (OK)
 Serah terima pasien dan status pasien dengan petugas OK
UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK), kamar operasi (OK)
DOKUMANTASI Lyst pasien
TERKAIT

Rumah Sakit Umum SECTIO CAESARIA


Kambang

68
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
270/KEP/19
1 1/6
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Suatu tindakan pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka
dinding perut dan dinding uterus .
TUJUAN Untuk mempersingkat lamanya perdarahan dan mencegah terjadinya
robekan serviks dan segmen bawah rahim.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR A. PERSIAPAN PASIEN
KERJA - Di ruang perawatan pasien dipuasakan ± 6 jam.
- Diperiksa ulang apakah sudah lengkap pemeriksaan lab yang
diperlukan seperti darah rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, gula
darah (untuk SC elektif). Untuk SC emergency cukup
pemeriksaan darah lengkap, GDS, bleeding time dan clothing
time.
- Pasang infus RL
- Pasang foley catheter
- Sebelum masuk kamar OK tutup badan dengan menggunakan
kain
- Baringkan pasien pada posisi tidur
B. PERSIAPAN PENOLONG
- Memakai baju khusus kamar OK lengkap dengan topi,
masker,sendal yang tertutup bagian depannya
- Mempersiapkan alat-alat atau instrumen operasi termasuk alat
penghisap darah atau cairan, alat resusitasi bayi, oksigen dan
sebagainya

Rumah Sakit Umum SECTIO CAESARIA


Kambang

69
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
270/KEP/19
1 2/6
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR - Periksa ulang persediaan darah (bila diperlukan atau pada kasus
KERJA tertentu) dan periksa atau cocokkan register darah.
- Penolong cuci tangan
- Memakai baju atau jas operasi dan sarung tangan.
- Pasien pada posisi terlentang keadaan sudah di anestesi
dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik
- Dipasang kain penutup 4-5 buah sesuai dengan kebutuhan.
C. PERSIAPAN INSTRUMEN
- Pinset anatomi pendek : 2 buah
- Pinset anatomi panjang : 1 buah
- Pinset cirurgies pendek : 2 buah
- Pinset cirurgies panjang : 1 buah
- Pinset cauter : 1 buah
- Tangkai mess no 4 : 1 buah
- Gunting mayo panjang : 1 buah
- Gunting mayo pendek : 1 buah
- Gunting lurus panjang : 1 buah
- Gunting lurus pendek : 1 buah
- Kocher panjang : 2 buah
- Pean panjang : 2 buah
- Kocher : 10 buah
- Pean : 10 buah
- Peritoneum klem : 10 buah
- Ohak/ langen back : 2 buah
- Referdin : 1 buah
- Nalpuder panjang : 2 buah
- Nalpuder pendek : 1 buah
- Duk klem : 5 buah
- Segi empat stil : 2 buah
- Segi empat cauvet : 1 buah
- Bengkok : 1 buah

Rumah Sakit Umum SECTIO CAESARIA


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
270/KEP/19 1 3/6

70
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR - Retraktor/ speculum 3 : 1 buah


KERJA - Speculum L : 2 buah
- Suction canula : 1 buah
- Angsa : 1 buah
- Tempat jarum : 1 buah
- Selang : 1 buah
- Vakum : 1 buah
- Forcep : 1 buah
- Penster klem : 5 buah
D. TINDAKAN PEMBIUSAN
sesuai dengan prosedur anestesi dari departemen anestesi
E. TINDAKAN PROSEDUR OPERASI
- Lakukan insisi mediana atau pfanenstiel dengan pisau secara
benar
- Perdalam sayatan pada dinding abdomen sampai menembus
peritoneum dan perlebar hingga sekitar 12 cm
- Observasi kondisi dan kelainan pada uterus, adneksa dan
parametrium dengan jalan menarik dinding abdomen kekiri dan
kanan.
Angkat dinding perut dengan retractor, selipkan kasa lebar basah
melingkupi sisi uterus gravidus untuk menampilkan dinding
depan uterus dan menyisihkan usus, ovarium, tuba dan organ
intra abdominal lainnya (ujung kasa di keluarkan dan dijepit
dengan kocher ke kain penutup)
Dengan pisau sayat segmen bawah uterus (sehingga mudah
ditembus dan diperlebar dengan jari), kemudian pecahkan
ketuban dan hisap air ketuban yang keluar.
- Badan bayi dilahirkan sampai dengan ujung scapula bayi, bahu
dan lengan bayi dilahirkan kemudian diikuti dengan melahirkan
bahu dan lengan belakang, kepala dilahirkan secara mauriceau.
Pada letak lintang bayi di putar menjadi letak memanjang
dengan kepala diarahkan ke fundus uteri dengan jalan :

Rumah Sakit Umum SECTIO CAESARIA


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

71
270/KEP/19
1 4/6
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR - dicari kaki depan bayi dengan satu tangan, tangan lain
KERJA mendorong kepala bayi kearah fundus uteri sehingga bayi letak
memanjang dilakukan traksi pada kaki depan sehingga lahir
traksi diteruskan sampai terdepan. Dengan kedua tangan
mencekam bokong badan bayi dilahirkan sampai dengan scapula
depan lahir. Bahu dan lengan depan dilahirkan diikuti bahu
lengan belakang, kepala dilahirkan secara mauriceau.
Resusitasi nenonatus dengan cara mensuction mulut dan hidung
bayi dengan menggunakan selang penghisap lendir bayi, tali
pusat dijepit pada jarak 10-15 cm dari umbilikus dan digunting.
Bayi diserahkan kepada petugas kamar bersalin selanjutnya
diserahkan kepada dokter anak dan timnya untuk mendapatkan
perawatan selanjutnya.
- Plasenta dilahirkan dengan melepaskan secara manual dari
tempat implantasi, kemudian ditarik tali pusat dan sedikit
menekan fundus.
- Tepi luka insisi pada segmen bawah uterus dijepit dengan
penster klem, terutama pada kedua ujung luka sayatan.
- Dilakukan eksplorasi kedalam cavum uteri dengan kasa yang di
jepitkan pada penster klem atau dengan menggunakan 2-3 jari
tangan operator yang dibalut dengan kasa. Pastikan bagian
plasenta yang tertinggal.
- Pastikan tidak adanya pendarahan melalui evaluasi ulang luka
jahitan.
- Keluarkan kassa basah, bersihkan rongga abdomen dan lakukan
periksa ulang untuk meyakinkan tidak adanya pendarahan dari
tempat jahitan atau ditempat lain.
- Fascia abdominalis pada ujung proksimal dan distal sayatan di
jepit dengan kocher dan dijahit hingga sub cutis dengan
polyglicolic acid misalnya dexon no 1
- Kulit dijahit dengan nylon atau polyglicolic acid secara
subcuticuler.

Rumah Sakit Umum SECTIO CAESARIA


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

72
270/KEP/19
1 5/6
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR - Luka operasi ditutup dengan suftratul dan kasa.


KERJA - Kain penutup abdomen dilepas hati hati tanpa menyentuh kassa
penutup luka operasi.
- Vagina dibersihkan dari sisa darah dan bekuan dengan
menggunakan kassa yang di jepit pada penster klem (lakukan
dengan hati hati)
- Daerah vulva sampai paha dibersihkan dari sisa darah atau
cairan tubuh.
F. CUCI TANGAN PASCA TINDAKAN
G. PERAWATAN PASCA BEDAH
- Balance cairan dilakukan setiap 4 jam dengan kebutuhan cairan
2500 cc/24 jam terdiri dari dextrose 5 % : RL : NaCL = 2 : 2 : 1
kecuali bila terdapat penyulit.
- Bila keadaan umum ibu dan bayi baik 6 jam pasca operasi dapat
dicoba untuk menyusui dan dilakukan rawat gabung sesuai
dengan program RS sayang ibu dan bayi.
- Bila 6 jam keadaan ibu baik, tidak mual dan tidak muntah boleh
minum dan makan bebas.
- Setelah 24 jam infus dan catheter dilepas kecuali ada intruksi
khusus.
- Obat obatan :
 Oksitosin drip 10 iu dipertahankan 24 jam kecuali ada
instruksi khusus
 Antibiotik injeksi 24 jam pertama (skin test dulu) kecuali
ada instruksi khusus
 Analgetika suppositoria 2 hari, kecuali ada intruksi
khusus
- Terapi oral sesudah 24 jam terdiri dari antibiotika, analgetika,
perangsang ASI
- Dalam 24 jam pertama dokter spesialis anestesi masih
bertanggung jawab atas keadaan pasien

Rumah Sakit SECTIO CAESARIA


UmumKambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
270/KEP/19 1 6/6

73
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR H. PENDIDIKAN KESEHATAN DAN KONSELING PASCA


KERJA OPERASI
- Kepada keluarga pasien
 Beritahukan bahwa operasi telah selesai dan sampaikan
jalannya operasi ibu saat ini dan apa yang diharapkan
minimal mencakup 24 jam pasca operasi.
 Waktu lahir, jenis kelamin, panjang badan, berat badan dan
keadaan bayi.
 Jelaskan rencana perawatan dan perkiraan pasien dapat
dipulangkan
 Mintakan kepada keluarga untuk ikut mengawasi pasien
khususnya terhadap resiko fungsi reproduksi berupa bekas
SC.
UNIT TERKAIT 1. Kamar bersalin (VK)
2. Perinatologi

Rumah Sakit Umum HISTEREKTOMI SUB TOTAL DAN TOTAL


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
271/KEP/19 1 1/7

74
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Histerektomi adalah tindakan operatif yang dilakukan untuk mengangkat
rahim,baik sebagian (subtotal ) tanpa serviks uteri maupun
seluruhnya(total) berikut serviks uteri.
TUJUAN Pada kasus obsterik : untuk menghentikan pendarahan pasca persalinan
di saat persalinan akibat cedera pada uterus kegagalan pelepasan plasenta
maupun gangguan kontraksi uterus
Pada kasus ginekologik : untuk mengangkat uterus yang sudah
mengalami kelainan-kelainan yang mengganggu fungsinya sebagai alat
reproduksi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR Di lakukan apabila ada kelainan pada uterus berupa :
KERJA a. Ruptura uteri
b. Plasenta akreta,inkretaatau perkreta
c. Uterus sebagai sumber infeksi
d. Atonia/hipotonia uteri
e. Jaringan parut yang mengalami fungsi fisiologis miometrium
f. Robekan pembuluh darah uretus
g. Displasia berat
h. Mioma uteri

Hati-hati jika dilakukan pada kondisi :


a. Gangguan pembekuan darah
b. Infeksi berat atau sepsis yang belum teratasi
c. Penyakit penyerta yang berat ( dekompensasio kordisodema
paru,sindroma gawat paru )
Rumah Sakit Umum HISTEREKTOMI SUB TOTAL DAN TOTAL
Kambang
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
271/KEP/19
1 2/7

75
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR A. PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK


KERJA B. PERSIAPAN
1. Pasien :
a. Infus dan cairannya sudah terpasang
b. Perut bawah,lipat paha dan vulva,sudah dibersihkan dengan air
dan sabun
c. Pasang kain kepala dan penutup
d. Ujifungsi dan kelengkapan peralatan resusitasi cardio pulmoner
e. Medikamentosa
 Larutan anestesi
 Sedatif (diazepam 10mg/ml)
 Sulfas atropine0,25 – 0,50 mg/ml
 Prostignin
 Oksitosin 10 iu/ml, ergometrin 0,15 0,20 mg/ml
 Antibiotima
f. Oksigen dan Regulator
g. Instrumen bedah mayor termasuk peralatan anestesi
2. Penolong
a. Baju operasi,apron,alas kaki,masker,kacamata
b. Handscoen steril
c. Tensimeter dan stetoskop
d. Lampu sorot

Rumah Sakit Umum HISTEREKTOMI SUB TOTAL DAN TOTAL


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

76
271/KEP/19
1 3/7
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR 3. Instrumen
KERJA a. Pinset antomi pendek : 2
b. Pinset anatomi panjang : 1
c. Pinset cirurges pendek : 2
d. Pinset cirurges panjang : 1
e. Doek klem : 5
f. Gunting mayo panjang : 1
g. Gunting lurus panjang : 1
h. Gunting lurus pendek : 1
i. Tangkai mess no 4 : 1
j. Retractor & speculum : 3
k. Peritonium klem panjang: 10
l. Nikolik : 5
m. Peritoneum klem : 20
n. Arteri klem pean : 20
o. Koher : 10
p. Koher panjang : 2
q. Nahl voeder : 2
r. Langen bek : 1
s. Wond hak gigi tajam/tumpul : 2
t. Reverdrin/dram spatel :1
u. Tong spatel :1
v. Desam : 2
w. Tenakulum : 2
x. Kanula seksion : 1
y. Spekulum L :2
z. Kom stenlis : 2
C. TINDAKAN
1. Membuka dinding perut
a. Baringkan pasien di atas meja operasi dan tanggalkan
pakaian pasien, usapkan larutan antiseptic pada dinding
abdomen hingga procesus xyphoideus dan sepertiga paha
b. Tutup tubuh pasien dengan kain steril dan tempatkan lobang
kain pada daerah operasi

Rumah Sakit Umum HISTEREKTOMI SUB TOTAL DAN TOTAL

77
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
271/KEP/19
1 4/7
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR c. Tanyakan kepada petugas anestesi apakah operasi sudah


KERJA dapat di mulai
d. Lakukan sayatan mediana mulai dari 2,5 cm di atas fundus
uteri hingga 1cm di atas simfisis
e. Sayatan diperdalam hingga mencapai rongga pelvic /
abdomen
f. Lindungi kandung kemih,masukan kasa lebar dan pasang
retraktor sehingga uterus dan organ sekitar dapat
dipresentasikan dengan jelas
2. Memisahkan adneksa dari uterus
a. Keluarkan uterus dari rongga abdomen
b. Ligamentum rotundum dekat dengan kornu uteri
 Di klem dengan 2 klem ochsner (kocher bengkok)
 Di potong di antaranya dengan pisau atau gunting
 Kemudian ikat rangkap dengan benang kromik ukuran 0
atau 2-0
 Lamina anterior ligamentum latum yang terbuka di insisi
dengan gunting dari tempat pemotongan menuju kebawah
dan medial kearah segmen bawah rahim
Lamina posterior ligamentum latum tepat dibawah tuba
fallopi,ligamentum ovarii propium serta pembuluh darah
ovarium di dorong secara tumpul dengan 2 jari ke depan
kemudian di gunting sehingga terbentuk lobang
c. Melalui lobang tersebut tuba fallopii,ligamentum ovary
proprium serta pembuluh darah ovarium :

Rumah Sakit Umum HISTEREKTOMI SUB TOTAL DAN TOTAL


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

78
271/KEP/19
1 5/7
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR  Klem dengan kocher dan Potong di antara kedua klem


KERJA dengan pisau
d. Longgarkan jepitan dan ikat putung lateral dengan
benangkromik 0/2-0
e. Puntung medial diikat dengan benang sutera dan jepit ujung
benang dengan klem untuk mengangkat uterus
f. Lamina posterior ligamentum latum di potong kebawah
dengan gunting dekat dengan uterus menuju ke arah
ligamentum kardinale : jepit dan ikat setiap pendarahan yang
terjadi
3. Membebaskan kandung kemih
a. Buka plika vesikouterina (di antara kedua ujung sayatan
ligamentum latum)
b. Kandung kemih serta peritoneum dibebaskan dari segmen
bawah rahim secara tumpul
 Gunakan jari yang dibungkus dengan kasa
 Diseksi tajam dengan gunting (kalau ada perlengkapan)
4. Amputasi Korpus Uteri
Untuk histerektomi subtotalis korpus dipotong berbentuk corong
setinggi di atas ostium internum di atas ligamentum
kardinale,Untuk hiserektomi totalis uterus belum di potong dan
di lanjutkan ke langkah 5
5. Identifikasi dan megikat pembuluh darah uterus
a. Pinggir lateral uterus di perlihatkan dengan mengevaluasi
uterus ke sisi berlawanan
b. Lembaran posterior ligamentum latum di dorong ke kaudal
bersama sama dengan ligamentum kadinale
c. Pengupasan diteruskan dengan gunting pengupas sampai
arteri uterina terlihat setinggi ostium uteri internum

Rumah Sakit Umum HISTEREKTOMI SUB TOTAL DAN TOTAL


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

79
271/KEP/19
1 6/7
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR d. Pembuluh uterus di klem dengan 2 klem kocher lurus dekat


KERJA dengan uterus kemudian di potong di antaranya pembuluh
darah pada puntung lateral di ikat rangkap dengan kromik 0
atau 2-0
e. Puntung medial di ikat dengan benang sutera dan klem dapat
dibebaskan
f. Ligamentum kardinale di klem dengan 2 klem lurus kocher
dekat dengan cervix,di insisi di antaranya di ikat
g. Tindakan yang sama dilakukan terus kebawah sapai forniks
lateral dari vagina tercapai,pembuluh darah rasmus desendens
arteri uterina di klem,digunting dan di ikat

6. Membebaskan cerviks dari vagina


a. Lamina posterios ligamentum latum di insisi sampai
kepangkal ligamentum sakro uterina terus ke belakang serviks
di cavum douglas
b. Peritonium belakang di bebaskan dari cerviks dan forniks
posterior vagina dengan gunting metzenbaun
c. Ligamentum sakro uterna di klem dan di insisi kemudian di
ikat dengan benang kromik no 0/2-0
d. Dilakukan diseksi sampai ruang rekto vaginal terbuka
e. Forniks lateratis vagina kiri dan kanan di klem dengan klem
kocher bengkok dan di lakukan insisi sebelah medial dan
kranial dari klem dan bawah cervix sampai seluruh uterus dan
cervix dapat di angkat
f. Forniks lateral di ikat dengan benang kromik dan dijahit
dengan punting ligamentum kardinale sakro uterine dan
ligamentum rotundum
7. Menutup tunggul cervix dan peritoniaisasi
a. Pada histerektomi subtotal tunggul cervix di tutup dengan
jahitan terputus muka belakang ( ant-post ) dengan benang
kromik atau polyglycolic acid no 1 atau ( metric 5) dari kiri ke
kanan dengan jarak sekitar 1 cm.

Rumah Sakit Umum HISTEREKTOMI SUB TOTAL DAN TOTAL


Kambang

80
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
271/KEP/19
1 7/7
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR b. Pada histerektomi total sebagian operator menyukai menutup


KERJA puntung vagina dengan jahitan angka 8 dan sebagian
melakukan hemostatis dengan jahitan jelujur terkunci ( running
lock stich) dari seluruh dinding vagina tanpa menutup puntung
vagina
c. Peritoealisasi pada daerah lateral (sudut) tunggul cervix
dilakukan dengan jahitan jelujur dari peritoneum mulai dari
puntung tuba,ligamentum mulai dari puntung tuba,ligamentum
rotundum,forniks lateralis dan vagina sehingga eritoneum
menutupi semua puntung tersebut
D. MENUTUP DINDING PERUT
1. Lakukan penjahitan dinding perut dari fascia ke subkutis (all
layer )dengan benang polyglicocic acid
2. Aposisi kulit dengan jahitan subkutikuler
E. PERAWATAN PASCA OPERASI
1. Pendarahan dan jumlah urine harus di pantau secara ketat
2. Analgesia diberikan setiap 3-4 jam atau bila di perlukan
3. Periksa dan catat tanda-tanda vital setiap 15 menit pada 1 jam
pertama dan 30 menit pada 4 jam kemudian
4. Mobilisasi : pada hari pertama setelah operasi penderita harus
turun dari tempat tidur dan di bantu paling sedikit 2 kali

Pemulangan : jika tidak terdapat koplikasi penderita dapat di


pulangkan pada hari ke 5 pasca operasi

UNIT Kamar bersalin (VK), kamar operasi (OK)


TERKAITAN

Rumah Sakit Umum MEMONITOR PERDARAHAN MASA NIFAS


Kambang

81
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
272/KEP/19
1 1/1
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Perdarahan masa nifas adalah perdarahan pervagina sesudah bersalin
TUJUAN a. Mengetahui banyaknya perdarahan pervagina
b. Mencegah terjadinya syok akibat perdarahan yang banyak
c. Memberikan rasa nyaman
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR a. Persiapan
KERJA - Tensimeter
- Stetoskop
- Jam yang ada detiknya
- Memberikan penjelasan kepada pasien
b. Persiapan pasien
- Cuci tangan
- Observasi dan catat perdarahan pervagina
- Memeriksa tinggi fundus uteri dan mengobservasi kontraksi
- Mengukur tekanan darah
- Memeriksa tanda-tanda anemia :
 Periksa mucosa mata
 Rasakan denyut nadi
 Cetak hasil pemeriksaan Hb
- Cuci tangan

UNIT TERKAIT Kebidanan

Rumah Sakit Umum MEMELIHARA KEBERSIHAN VULVA

82
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
273/KEP/19
1 1/1
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Memelihara kebersihan vulva dan perineum adalah menjaga kebersihan
alat kelamin wanita bagian luar dan sekitarnya
TUJUAN a. Menjaga alat kelamin wanita bagian luar dan sekitarnya
b. Mencegah terjadinya infeksi
c. Memberikan perasaan nyaman
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR 1. Cuci tangan
KERJA 2. Pasang sampiran / pintu ditutup
3. Member posisi dorsal recumbent
4. Buka pakaian pasien bagian bawah
5. Pasang alas dibawah bokong pasien
6. Tangan kiri perawat membuka vulva dengan kapas desinfektas,
tangan kanan menyiram vulva dengan cairan desinfektan
7. Kapas desinfektan diambil dengan pinset kemudian bersihkan
vulva dari atas kebawah, dilakukan beberapa kali sampai bersih
8. Buang kapas kotor dalam bengkok
9. Atur posisi nyaman bagian pasien
10. Rapikan peralatan dan kembalikan ke tempat semula
11. Cuci tangan
12. Catat respon pasien

UNIT TERKAIT Kebidanan

Rumah Sakit Umum MEMBERIKAN PELAYANAN POSTNATAL

83
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
274/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Pelayanan yang diberikan kepada ibu dan bayi setelah masa partus
selesai
TUJUAN Mampu melakukan manajemen pelayanan post natal
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR 1. Menganjurkan ibu pasca persalinan harus cukup istirahat.
KERJA 2. 2 jam pasca persalinan, mengharuskan ibu tidur terlentang untuk
mencegah perdarahan.
3. Sesudah 2 jam, ibu boleh miring kiri atau kekanan.
4. Menempatkan ibu dan bayi dalam satu kamar.
5. Setelah6 jam umumnya ibu sudah dapat duduk dan berjalan.
6. Setelah 24 jam ibu dengan persalinan normal dapat dipulangkan.
7. Makanan yang diberikan harus bermutu tinggi dan cukup kalori,
cukup protein, serta banyak buah.
Perawatan postnatal :
a. Mengajarkan ibu untuk merawat alat genitalia interna dan eksterna.
b. Memantau suhu tubuh ibu untuk mengetahui apakah terjadi infeksi.
c. Nadi umumnya 60-80 x per menit dan segera setelah partus

Rumah Sakit Umum MEMBERIKAN PELAYANAN POSTNATAL


Kambang

84
NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
274/KEP/19
1 2/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR d. Memantau ibu apakah terjadi perdarahan.


KERJA e. Bila kandung kemih penuh dan tidak bisa miksi sendiri, dilakukan
kateterisasi.

UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK)

Rumah Sakit Umum MEMBAWA PASIEN DENGAN KURSI RODA


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

85
275/KEP/19
1 1/1
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Pengangkutan pasien dengan kursi roda agar terhindar dari kecelakaan.
TUJUAN Menjaga keselamatan pasien dengan kursi roda, ketika pergi kekamar
rontgen atau kamar pemeriksaan, konsul dan lain lain.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR Pelaksanaan
KERJA 1. Berikan penjelasan pada pasien tentang apa yang harus dilakukan
2. Siapkan alas pengangkutan yang tepat
Pengangkutan dengan kursi roda :
1. Tempatkan kursi roda dengan rem yang sudah terpasang dekat
dengan tempat tidur pasien.
2. Papan tempat meletakkan kaki yang terdapat pada kursi roda
dilipat terlebih dahulu.
3. Pindahkan pasien ke kursi roda.
4. Tolong pasien agar duduk dibagian belakang kursi roda tersebut.
5. Kemudian doronglah kursi roda pasien
6. Kemudian doronglah kursi roda pasien.
7. Usahakan pasien berpakaian sesuai dengan keadaan tertentu.
UNIT TERKAIT 1. Rawat inap
2. Rawat jalan
3. IGD
4. Kamar bersalin (VK)

Rumah Sakit Umum MEMBERIKAN PERAWATAN ANEMIA PADA IBU HAMIL


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

86
276/KEP/19
1 1/1
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Konsentrasi hemoglobin yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10
g/dl selama kehamilan atau masa nifas.
TUJUAN Perawatan anemia pada ibu hamil dilakukan oleh petugas kesehatan di
ruang kebidanan
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR 1. Menganjurkan ibu makan dua kali lebih dari biasanya
KERJA 2. Kolaborasi dengan dokter obgyn apakah perlu transfusi atau tidak
3. Memberikan tambahan zat besi, yang mengandung ferosulfat,
biasanya cukup diberikan 1 tablet/hari, kadang di perlukan 2 tablet.
4. Membatasi konsumsi makanan berlemak tinggi.
5. Mengusahakan mengkonsumsi makanan dalam komposisi seimbang.
6. Menghindari konsumsi bahan makanan olahan pabrik yang diberi
pengawet dan pewarna.
7. Bagi ibu yang hamil muda, konsumsilah makanan dalam bentuk
kering, porsi kecil dan frekuensi sering.
UNIT TERKAIT Kamar bersalin

Rumah Sakit Umum TRANSFUSI DARAH DI UNIT KAMAR BERSALIN (VK)


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

87
277/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Suatu proses/tatacara memberikan transfusi darah atau komponen darah
ke dalam sirkulasi pasien yang memerlukan.
TUJUAN Agar pemberian transfusi darah/komponen darah dapat di lakukan
dengan benar.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR A. Persiapan Alat
KERJA 1. Venflon no 18
2. Transfusi set
3. Nacl 09%
4. Transparan draising
5. Alkohol swap
6. Plester/hipavik dan gunting perban
B. Persiapan Pasien
Jelaskan tindakan medis yang akan dilakukan kepada
pasien/keluarga pasien.

88
Rumah Sakit Umum TRANSFUSI DARAH DI UNIT KAMAR BERSALIN (VK)
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
277/KEP/19
1 2/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR C. Pelaksanaan
KERJA 1. Periksa kembali apakah darah/komponen darah sesuai dengan
identitas pasien serta golongan darah dan tanggal kadaluarsa
darah/komponen darah tersebut.
2. Pasang infus Nacl dengan makro drip
3. Catat tanda-tanda vital pasien sebelum mulai transfusi (tekanan
darah, nadi, pernafasan dan suhu tubuh)
4. Pasang transfusi set pada kantung darah dan tekan kantung
darah agar mengisi seluruh bagian penyaring/filter dan sebagian
drip.

UNIT TERKAIT Kamar bersalin (VK)

Rumah Sakit Umum RUJUKAN KESEHATAN

89
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
278/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Penyerahan tanggungjawab dari satu pelayanan kesehatan ke pelayanan
kesehatan yang lain atau suatu sistem penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal- balik
terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertical
( dari unit yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal ( antar
unit-unit yang setingkat kemampuannya)
TUJUAN 1. Tujuan utama rujukan
Mampu menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir, melalui program
rujukan terencana dalam satu wilayah kabupaten, kotamadya, atau
provinsi
2. Tujuan spesifik rujukan
a. Mampu menjembatani pelayanan kesehatan dasar diwilayah
kesehatan dengan akses rujukan
b. Mampu menyamakan strategi/ langkah antar petugas kesehatan
c. Mampu mengenal secara dini golongan resiko tinggi dan kegawat
daruratan obstetric didaerah pedesaan, melakukan komunikasi dan
edukasi (KIE) dan rujukan terencana secara relevan, efektif,
efisien dan rasional
d. Mampu mencegah rujukan terlambat
e. Mampu melakukan advokasi kepada Pimpinan Wilayah, serta
Melakukan sosialisasi dan mobilisasi masyarakat
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.

Rumah Sakit Umum RUJUKAN KESEHATAN


Kambang
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
278/KEP/19 1 2/2

90
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR  PROSEDUR KERJA


KERJA 1. Pasien dan keluarga diberi informasi, alasan dan manfaat perlunya
dilakukan rujukan
2. Siapkan pasien sebelum dirujuk
3. Tentuan tempat rujukan yang ditetapkan atas pertimbangan jarak
(mudah dijangkau), tersedianya fasilitas dan tenaga yang dapat
memenuhi kebutuhan untuk menangani masalah pasien.
4. Keadaan umum pasien diperbaiki, cegah agar tidak terjadi segala
sesuatu yang memperberat penderitaan dan masalahnya. Pasien
diberi infus, obat-obatan atau tindakan pencegahan bila diperlukan
5. Dokumen pasien dipersiapkan dan diberikan informasi lengkap
tentang masalah kesehatan penderita
Dalam keadaan darurat pasien sebaiknya didampingi
petugaskesehatan menuju tempat rujukan
UNIT TERKAIT Petugas kesehatan (dokter, perawat dan bidan)

Rumah Sakit Umum PENATALAKASAAN PROGRAM 10 LANGKAH


Kambang KEBERHASILAN MENYUSUI
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

91
279/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
Tanggal Terbit
STANDAR DirekturRSU Kambang
01/04/2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193

PENGERTIAN Salah satu program Rumah Sakit yang mengutamakan pemberian ASI
Eksklusif kepada bayi baru lahir yang merupakan salah satu standar
berdirinya Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi yang selayaknya standar
setiap pelayanan kesehatan.
TUJUAN 1. keberhasilan menyusui
2. Memberikan pelatihan menyusui bagi tenaga kesehatan di kelompok
pendukung ASI
3. Mendukung angka keberhasilan ASI Eksklusif
4. Untuk menaikkan perhatian pada kontribusi 10 langkah menuju ASI
Eksklusif
5. Untuk menyegarkan kegiatan dalam system kesehatan dan diantara
pekerja kesehatan dan masyarakat untuk mendukung para ibu agar
berhasil mencapai tujuan menyusui
6. Untuk memberitahu kepada semua orang bahwa
perlindungan,promosi dan dukungan untuk kegiatan menyusui adalah
hak seorang ibu, seorang anak dan hak asasi manusia
7. Untuk memudahkan para perempuan dan siapapun yang akan perduli
akan hak manusia untuk berjuang agar mendapatkan pelayanan
kesehatan yang mendukung kegiatan menyusui
8. Untuk memastikan bahwa tenaga kesehatan yang merawat ibu dan
bayi cukup terlatih untuk memberikan konseling dan dukungan.
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.

Rumah Sakit PENATALAKASAAN PROGRAM 10 LANGKAH

92
UmumKambang KEBERHASILAN MENYUSUI

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
279/KEP/19
1 2/3
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

PROSEDUR 1. Memiliki kebijakan tertulis mengenai pemberian ASI yang


KERJA dikomunikasikan secara rutin dengan staf pelayanan kesehatan
2. Melatih semua staf pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk
menerapkan kebijakan tersebut
3. Memberitahukan keuntungan dan dan tatalaksana pemberian ASI
pada semua ibu hamil
4. Membantu ibu memulai pemberian ASI dalam waktu setengah jam
setelah kelahiran yang dilakukan di ruang bersalin. Apabila ibu
melahirkan secara operasi caesaria, bayi disusui setelah 30 menit ibu
sadar
5. Memperlihatkan kepada ibu yang belum berpengalaman bagaimana
cara menyusui dan tetap memberikan ASI meskipun ibu terpisah dari
bayi atau indikasi medis
6. Tidak memberikan makanan dan minuman lain selain ASI kepada
bayi baru lahir terkecuali secara medis
7. Mempraktekkan rawat gabung, mengizinkan ibu dan neonatus untuk
terus bersama-sama 24 jam sehari
8. Mendorong pemberian ASI setiap saat bayi memintanya tanpa
pembatasan terhadap lama dan frekuensi menyusui
9. Tidak memberikan dot atau empeng kepada neonates yang diberi ASI
10. Menganjurkan dibentuknya kelompok pendukung ASI dan merujuk
ibu ke kelompok tersebut ketika mereka keluar dari rumah sakit atau
klinik
UNIT TERKAIT Kamar bersalin, Rawat Inap, Perinatologi

Rumah Sakit Umum


PENGGUNAAN DOPPLER
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
280/KEP/19
1 ½
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

STANDAR DitetapkanOleh :
PROSEDUR TANGGAL TERBIT
OPERASIONAL DirekturRSU Kambang

93
01/04/2019

dr. Nita Arsanti


NIK.011 602 193

PENGERTIAN Dopler merupakan alat yang di gunakan untuk mendengarkan detak


jantung janin.
TUJUAN 1. Mendengarkan detak jantung janin
2. Menghitung frekuensi detak jantung janin
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR Persiapan alat
- Dopler
- Jelly
- Tisu
- Bengkok
- Buku catatan
Persiapan pasien
Pasien di beritahu tindakan yang akan di lakukan
Pelaksanaan tindakan
1. Mencuci tangan
2. Mendekatkan alat-alat yang akan di gunakan
3. Membuka baju pasien dari prosesus xipoideus sampai simpisis pubis
4. Palpasi abdomen untuk menentukan posisi punggung janin
5. Nyalakan dopler (tekan power)
6. Tempelkan dopler ke perut ibu (PUKA/PUKI)
7. Bila denyut jantung bayi sudah terdengar dengan jelas beritahu ke
pasien bahwa janinnya dalam keadaan baik
8. Tekan power untuk mematikan dopler
9. Bersihkan dopler pakai tisu
10. Bereskan semua alat-alat dan menutup baju pasien
11. Catat hasil pemeriksaan

Rumah Sakit PENGGUNAAN DOPPLER


UmumKambang NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
280/KEP/19 1 1/2

94
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

UNIT TERKAIT 1. IGD


2. Kamar Bersalin

Rumah Sakit Umum


KETUBAN PECAH DINI (KPD)

95
Kambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
281/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

DitetapkanOleh :
TANGGAL TERBIT
STANDAR DirekturRSU Kambang
PROSEDUR 01/04/2019
OPERASIONAL
dr. Nita Arsanti
NIK.011 602 193
PENGERTIAN Pecahnya ketuban sebelum waktunya, yang terjadi pada saat akhir
kehamilan maupun jauh sebelumnya, dalam interval periode 6-12 jam
atau lebih.
TUJUAN 1. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
2. Mempertahankan kehamilan sampai cukup bulan
3. Mencegah terjadinya infeksi
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kambang Nomor
384/RSUK.01/UM/SK/IV/2019 Tentang Pelayanan Ponek.
PROSEDUR  Penegakan diagnosis KPD dapat di lakukan dengan cara :
1. Menentukan pecahnya selaput ketuban dengan adanya cairan
ketuban di vagina
2. Memeriksa adanya cairan yang berisi mekonium, vernik kaseosa,
rambut lanugo dan kadang-kadang berbau bila infeksi
3. Dari pemeriksaan inspekulo terlihat keluar cairan ketuban
4. Pemeriksaan penunjang dengan menggunakan USG untuk
menentukan usia kehamilan, letak janin, letak plasenta serta
jumlah air ketuban.
 Penanganan
1. Kehamilan > 37 minggu pro induksi infus RL 500cc + ½ ampul
oksitosin mulai 8 tetes/menit setiap 15 menit naikkan 4 tetes
sampai maksimal jumlah tetesan 40 tetes. (sambil observasi DJJ,
apakah ada tanda-tanda gawat janin) bila ada tanda-tanda gawat
janin segera lapor dokter obgyn.
2. Bila kolf pertama habis, belum ada kemajuan persalinan lanjut
kolf ke II RL 500cc + ½ ampul oksitosin mulai 20 tetes/menit
setiap 15 menit naikkan 4 tetes sampai maksimal jumlah tetesan
40 tetes
3. Bila kolf ke II belum ada tanda-tanda kemajuan persalinan,
motivasi pasien untuk operasi sectio caesarea.

96
Rumah Sakit KETUBAN PECAH DINI (KPD)
UmumKambang

NO. DOKUMEN
NO. REVISI HALAMAN
281/KEP/19
1 1/2
Jl. Kol Amir Hamzah No.53
Sei. Kambang Jambi

UNIT TERKAIT 1. IGD


2. Kamar Bersalin

97
98

Anda mungkin juga menyukai