STANDAR PELAYANAN
MINIMAL
TAHUN 2017
Alamat : Jalan Lintas Muaradua KM 13 Desa Negeri Ratu Kec. Bunga Mayang Kode Pos 32181
: puskesmasbungamayang@gmail.com : Puskesmas Bunga Mayang
KATA PENGANTAR
dto
MUSLIM AJIS,SKM.MM
PENATA
NIP. 197310171993012002
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................ i
Daftar isi................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................................... 1
1.3 Pengertian.......................................................................................................... 2
1.4 Landasan hukum............................................................................................... 4
BAB IV PENUTUP................................................................................................ 76
LAMPIRAN .......................................................................................................... 77
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.2 Tujuan
Untuk menyamakan Visi serta pemahaman yang sama sebagai pelaku
pelayan kesehatan diwilayah kerja Puskesmas di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Bunga Mayang tentang definisi operasional, indikator
1.3 Pengertian
1.3.1 Umum
a) Urusan Wajib
Yang dimaksud dengan urusan wajib adalah urusan yang berkaitan
dengan hak dan pelayanan dasar Warga Negara yang
penyelenggaraanya diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
kepada daerah untuk perlindungan hak konstitusional, kepentingan
nasional, kesejahteraan masyarakat, ketentraman dan ketertiban
umum dalam kerangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, serta pemenuhan komitmen nasional yang
berhubungan dengan perjanjian dan konveksi internasional.
1) Urusan Pilihan
Adalah urusan yang secara nyata ada di daerah dan berpotensi
untuk meningkatkan kesejahteraan mesayarakat sesuai kondisi,
kekhasan dan potensi unggulan daerah.
2) Standar Pelayanan Minimal
Adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga Negara secara minimal.
3) Indikator SPM
Yang dimaksud dengan indikator SPM adalah tolak ukur
prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk
menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam
pencapaian suatu SPM tertentu, berupa, proses, hasil dan/atau
mandaat pelayanan.
4) Jenis Pelayanan
Yang dimaksud dengan jenis Pelayanan adalah pelayanan publik
yang mutlak dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan dasar
yang layak dalam kehidupan
5) Pelayanan Dasar
Yang dimaksud dengan pelayanan dasar adalah jenis pelayanan
publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintah.
1.3.2 Khusus :
1) Pengertian
Dimaksud untuk menjelaskan istilah dalam indikator kinerja.
2) Definisi Operasional
Dimaksud untuk menjelaskan pengertian dari indikator kinerja
3) Cara Perhitungan/Rumus
Dimaksud untuk menyamakan cara perhitungan dalam
memproleh capaian indikator kinerja selama periode kurun waktu
tertentu, dengan cara membagi pembilang dengan penyebut
4) Pembilang
Adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus
5) Penyebut
Adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus
6) Ukuran
Adalah Formula yang dalam setiap indikator ditetapkan dalam
bentuk prosentase/% dan atau berdasarkan proposi terhadap
penduduk.
7) Sumber Data
Adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan
dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan. Data
dimaksud dikumpulkan dan dilaporkan melalui : Sistem Informasi
manajemen Puskesmas (SIMPUS) ; Sistem Pelaporan Rumah
Sakit (SPRS); PWS; W2; IHIS; dll.
8) Rujukan
BAB II
USRUSAN WAJIB DAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BAB III
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
b) Definisi Operasional
Cukup kunjungi Ibu hamil K-4 adalah cukupan ibu hamil yang
telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling
sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
10
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran
c) Cara
Perhitungan/Rumus
1) Rumus
jmlibu hamil yang memproleh lauanan
anternal K 4 di satu wilayahkerja kurun waktu
cakupan kunjungan ibu hami K 4= 1
jml ibu hamil yang memproleh pelayanan
anternal K 4 di satu wilayahkerja kurun waktu
2) Pembilang
Jumlah ibu hamil yang memproleh pelayanan antenatal sesuai
standar minimal 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
3) Penyebut
Jumlah sasaran ibu hamil disatu wilayah kerja dalam kurun
waktu yang sama.
4) Ukuran/Konstanta
Persentase (%)
d) Sumber Data
1) SIMPUS (LB 3) dan SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan
oleh swasta.
2) Kohort ibu,
3) Pembantu Wilayah Setempat (PWS)-KIA
e) Rujukan
1) Buku pedoman Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) tahun 2008;
2) Buku Pegangan Praktis Pelayanan Kesehatan Material dan
neonatal tahun 2002;
3) Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) tahun 2010;
4) Pedoman pelayanan kebidanan dasar berbasis HAM dan
keadilan gender tahun 2010;
5) Pedoman Pemberian Tablet besi-Folat dan Sirup Besi bagi
petugas Depkes tahun 1999;
f) Target
Target tahun 2017 : 100 %
g) Langkah Kegiatan
1) Pengadaan buku KIA (dengan stiker P4K)
2) Pendataan Bumi;
3) pelayanan Antenatal sesuai stadar;
4) Kunjungan rumah bagi yang Drop Out;
5) Pembuatan kantong persalinan
6) Pelatihan KIP/Konseling;
7) Pencatatan dan Pelaporan
8) Supervisi, monitoring dan Evaluasi (PWS – KA, Analisi
Manajemen Prog KIA).
h) SDM
1) Dokter
2) Bidan
3) Perawat
b) Definisi Operasional
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan
komplikasi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu yang mendapat penanganan definitive sesuai dengan
standar oleh tenaga kesehatan terlaih pada tingkat pelayanan dasar
dan rujukan (Polindes, Puskesmas, PONED, Rumah Bersalin,
RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK).
c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
jml komplikasi kebidanan ya
mendapat penanganan definitif
wilayah kerja kurun waktu terte
cakupan komplikasi kebidanan yang di tangani=
Jml ibu komplikasi kebidanan di
wilayah kerjakurun waktu yang
2) Pembilang
Jumlah komplikasi kebidanan disatu wilayah tertentu yang
mendapat penanganan definitif pada kurun waktu tertentu
3) Penyebut
Jumlah ibu komplikasi kebidanan disatu wilayah kerja kurun
waktu yang sama
4) Ukuran/Konstanta
Persentase (%)
d) Sumber Data
1) SIMPUS dan SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan oleh
swasta
2) Laporan Audit Meternal dan Prinatal
e) Rujukan
1) Buku acuan pelatihan PONED tahun 2007;
2) Buku KIA tahun 2006;
3) Buku Pegangan Praktis Pelayanan Kesehatan material dan
Neonatal tahun 2002;
f) Target
Target 2017 : 100%
g) Langkah Kegiatan
1) Deteksi Bumil, Bulin, dan Bufas Komplikasi
2) Rujukan kasus komplikasi kebidanan
3) Pelayanan penanganan komplikasi kebidanan
4) Penyediaan pusat pelatihan Klinik
5) Pelatihan PONED bagi Bidan Desa dan Tim Puskesmas
6) Pelatihan PONEK di RS Kabupaten/Kota
7) Penyediaan peralatan PONED di Puskesmas dan PONEK di RS
Kabupaten/Kota
8) Penyediaan bank daerah Rumah Sakit (BDRS)
9) Pelaksanaan PONED dan PONEK
10) Pencatatan dan Pelaporan
11) Pemantauan & Evaluasi
h) SDM
1) Tim PONEK RS (1 dr.SpOG, 1 dr. UMUM, 3 Bidan, dan 2
perawat)
2) Tim PONED Puskesmas (1 dokter, 1 bidan, 1 perawat)
3) Bidan di Desa
b) Definisi Operasional
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
c) Cara Perthitungan/Rumus
1) Rumus
2) Pembilang
Jumnlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di
satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
3) Penyebut
Jumlah seluruh sasarn ibu bersalin di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
4) Ukuran/konstanta
Persentase (%)
d) Sumber Data
SIMPUS dan SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan oleh
swasta.
e) Rujukan
1) Buku Pegangan Praktis Pelayanan Kesehatan Material dan
Neonatal tahun 2002
2) Acuan Asuhan Persalinan Normal/APN tahun 2007
3) Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) tahun 2010
4) Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar berbasis HAM dan
Keadilan Gender tahun 2010
5) PWS-KIA tahun 2010
f) Target
Target 2017 : 100%
g) Langkah Kegiatan
1) Kemitraan Bidan-Dukun;
2) Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017
18
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran
3) Pelayanan Persalinan
4) Penyediaan/Penggantian Peralatan Persalinan (Bidan KIT)
5) Pelatiham+Magang (APN)
6) Supervise, Monitoring, dan Evaluasi (PWS-KIA dan Anlisis
Manajemen Program KIA)
h) SDM
1) dr. SpOG
2) Dokter Umum
3) Bidan
b) Definisi Operasional
Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal
pada 6 jam sampai dengan 42 hari paska persalinan sesuai standar.
c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jml ibunifas yang telah memproleh 3 kali pela
nifas standar di satu wilayah kerja kurun wakatu
Cakupan pelayanan nifas=
Jml ibu nifas di satu wilayah kerja dalam satu kurun w
sama
2) Pembilang ¿
Jumlah ibu nifas yang telah memproleh 3 kali pelayanan nifas
standar di satu wilayah kerja kurun waktu tertentu
3) Penyebut
Jumlah ibu nifas di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang
sama
4) Ukuran/konstanta
Persentase (%)
d) Sumber Data
1) SIMPUS dan SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan oleh
swasta.
2) Kohrt LB3 Ibu PWS-KIA
e) Rujukan
1) Buku Pedoman Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) tahun 2008
2) Buku Pegangan Praktis Pelayanan Kesehatan Material dan
Neonatal
f) Target
Target tahun 2017 : 100%
g) Langkah Kegiatan
1) Pelayanan Nifas sesuai standar (ibu dan neonatus)
2) Pelayanan KB paska persalinan
3) Pelatihan/magang klinik kesehatan material dan nenonatal
4) Pelayanan rujukan nifas
5) Kunjungan Rumah bagi yang Drop Out
6) Pencatatan dan Pelaporan
7) Supervise, Monitoring, dan Evaluasi (PWS-KIA dan Analisis
manajemen Program KIA)
h) SDM
1) Dokter Umum
2) Bidan
3) Perawat
b) Definisi Operasional
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani neonatus
dengan komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih
diseluruh sarana pelayanan kesehatan.
c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Cakupan neonatusdengan
Komplikasi yang ditangani =
jml neonatus dengan komplikasi yang tertangani
x 100%
Jml seluruh neonatus dengan komplikasi yang ada
2) Pembilang
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang tertangani dari satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu di sarana kesehatan.
3) Penyebut
Neonatus dengan komplikasi yang ada dengan perkiraan 15%
bayi baru lahir dari satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang
sama di sarana pelayanan kesehatan.
4) Ukuran/Konstanta
Persentase (%)
d) Sumber Data
1) SIMPUS
2) SIRS
3) Laporan pelaksanaan audit Material dan Perinatal
e) Rujukan
1) Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), tahun 2006
2) Modul Manajemen bayi berat lahir rendah (BBLR), tahun
2006
3) Modul Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir, tahun 2006
4) Modul Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Dasar
(PONED), tahun 2006
5) Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), tahun 2006
6) Pedoman Pelaksanaan Program Imunisasi di Indonesia
7) Pedoman Pelayanan Perinatal Pada RSU Kels C dan Kelas D
8) Pedoman Pemantauan Wilayah setempat (PWS-KIA), tahun
2006
9) Pedoman Pengembangan PONED, tahun 2010
10) Pedoman Teknis Audit Maternal-Perinatal di Tingkat
Kab/kota, tahun 2007
11) Pedoman Manajemen PONEK 24 jam di Kab/Kota, tahun
2006
12) Pedoman Sistem Rujukan Maternal dan Neonatal di RS
Kab/Kota, tahun 2006
f) Target
Target 2017 : 100 %
g) Langkah Kegiatan
1) Deteksi Dini Bumil, Bulin, Dan Bufas Komplikasi
2) Pelayanan kesehatan paska persalinan untuk ibu dan neonatal
sesuai standar
h) SDM
1) Tim PONEK RS (1 dr. SpOG, 1 dr. Umum, 3 Bidan, dan 2
Perawat)
2) Tim PONED Puskesmas (1 Dokter, 1 Bidan, 1 Perawat)
3) Dokter Umum
4) Perawat dan Bidan
b) Definisi Operasional
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar dokter, bidan, dan
perawat yang memiliki kompetensi klinik kesehatan, paling sedikit
4 kali disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
4) Ukuran/konstanta
Persentase (%)
d) Sumber Daya
SIMPUS (kohrt bayi), SIRS dan Klinik
e) Rujukan
1) Modul manajemen terpadu balita sakit (MTBS)
2) Buku kesehatan ibu dan anak (KIA)
3) Pedoman pelaksanaan program imunisasi di Indonesia
4) Pedoman Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK) Anak
5) pedoman pemantauan pertumbuhan balita
6) Pedoman pemberian MP-ASI
7) Pedoman pemberian Vitamin A
f) Target
Target 2017 : 100%
g) Langkah Kegiatan
1) Peningkatan kompetensi klinis kesehatan bayi meliputi
SDIDTK, stimulasi perkembangan bayi dan MTBS
2) Pemantauan paska pelatih MTBS dan SDIDTK
3) Pelayanan kesehatan bayi sesuai standar di fasilitas kesehatan
4) Pelayanan rujukan
5) Pembahasan audit kematian dan kesakitan bayi
6) pelayanan kunjungan rumah bagi yang tidak dating ke fasilitas
kesehatan
h) SDM
1) Dokter SpA
2) Dokter Umum
3) Bidan
4) Perawat (terlatih)
b) Definisi Operasional
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
adalah Desa/Kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di
c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
¿ Jumlah Desa/ KelurahanUCI
Desa/Kelurahan UCI = Seluruh Desa/Kelurahan x 100%
¿
¿
2) Pembilang
Jumlah Desa/Kelurahan UCI di satu wilayah kerja pada waktu
tertentu
3) Penyebut
Seluruh Desa/Kelurahan di satu wilayah kerja dalam waktu yang
sama
4) Ukuran/Konstanta
Persentase (%)
d) Sumber Data
SIMPUS, SIRS dan klinik
e) Rujukan
1) Pedoman operasional program imunisasi tahun 2010, IM. 16
2) Kepmenkes No. 611/MENKES/SK/XI/2010 tentang pedoman
penyelenggaraan Imunisasi
f) Target
Target 2017 : 100%
g) Langkah Kegiatan
1) Imunisasi Rutin
2) Imunisasi Tambahan (Backlog Fighting dan Crash Progrma)
3) Imunisasi dalam Penanganan KLB (Outbreak Respone)
4) Kegiatan Imunisasi tambahan untuk penyakit tertentu dalam
wilayah yang luas dan waktu yang tertentu (PIN, Sub PIN,
Catch Up Campaign Campak)
h) SDM
1) Dokter
2) Perawat
3) Bidan
b) Definisi Operasional
Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12-59 bulan)
yang memproleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan.
c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Cakupan pelayanan anak balita =
Jml anak balita yang memproleh pelayanan pemantauan
pertumbuhan minimal 8 x disatu wilayah kerja pada
waktu tertentu x 100%
d) Sumber Data
1) Kohort balita
2) Laporan rutin SKDN
3) Buku KIA
4) KMS
e) Rujukan
1) Buku Standar Pemantauan Pertumbuhan
2) Buku pedoman pelaksanaan SDIDTK anak
3) Buku KIA
4) Buku pedoman pemberian Vitamin A bagi petugas
5) Buku pedoman pendampingan keluarga
f) Target
Target 2017 : 100%
g) Langkah Kegiatan
1) Pendataan sasaran anak usia 12-59 bulan
2) Pemantauan pertumbuhan anak usia 12-59 bulan minimal 8
kali dalam setahun
3) Pemantauan perkembangan anak usia 12-59 bulan minimal
tiap 6 bulan sekali
4) Melakukan intervensi bila dijumpai gangguan pertumbuhan
dan kelainan perkembangan
5) Melakukan rujukan bila tidak ada perbaikan setelah dilakuakn
intervensi
6) Penyediaan skrining Kit DIDTK
7) Pengadaan Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) sesuai sasaran
8) Pengadaa formulir pendukung pencatatan pelaporan
9) Monitoring dan Evaluasi
10) Pelatihan
h) SDM
1) Dokter SpA
2) Dokter Umum
3) Bidan
4) Perawat
b) Definisi Operasional
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24
bulan keluarga miskin adalah pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bulan dan biscuit untuk anak usia 12-24 bulan
c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
d) Sumber Data
Laporan khusus MP-ASI, R-1 gizi, LB3-SIMPUS
e) Rujukan
Pedoman pegelolaan makanan pendamping ASI (MP-ASI) untuk
anak usia 6-24 bulan
f) Target
Target 2017 : 100%
g) Langkah Kegiatan
1) Pendataan sasaran
2) Pelatihan makanan gizi anak/konseling menyusui
3) Pengadaan MP-ASI
4) Penyimpanan MP-ASI
5) Distribusi sampai ke sasaran
6) Pencatatan dan Pelaporan
7) Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan pemberian MP-ASI
h) SDM
Nutrisionis / Tenaga Kesehatan Terlatih Gizi
b) Definisi Operasional
Cukupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalh balita gizi
buruk yang ditangani disarana pelayanan kesehatan sesuai
tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
c) Cara Perhitungan Rumus
1) Rumus
Cakupan balita Gizi Buruk =
Jml balita gizi buruk mendapat perawatan di
sarana pelayanan kesehatandisatu wilayahkerja pada
kurun waktu tertentu
x 100%
Jml seluruh anak balita gizi buruk yang ditemukan
¿ di satu wilayah
STANDAR kerjaMINIMAL
PELAYANAN dalam TAHUN 2017
waktu
UPTDyang sama BUNGA MAYANG 33
PUSKESMAS
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran
d) Sumber Data
R-1 / gizi, LB3-SIMPUS-SIRS, W-1 (laporan wabah KLB),
laporan KLB gizi buruk Puskesmas dan atau Rumah Sakit.
e) Rujukan
1) Pedoman Tatalaksana KEP pada Anak di Rumah Sakit
Kab/Kota, tahun 1998;
2) Pedoman Tatalaksana KEP pada anak di Puskesmas dan Rumah
Tangga, tahun 1998;
3) Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2007;
4) Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2007;
5) Panduan Pelatihan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2007;
6) Pedoman dan Pelayanan gizi buruk rumah sakit, tahun 2007
7) Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk
bagi tenaga kesehatan, tahun 2007
8) Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
f) Target
Target 2017 : 100%
g) Langkah Kegiatan
1) Survailens gizi termasuk penemuan kasus secara aktif
2) Respon cepat penangan kasus gizi buruk
3) Pelatihan tatalaksana gizi buruk
4) Penyediaan mineral mix
5) Perawatan kasus gizi buruk di Rumah Sakit, TFC
(Theraupeutic Fededing Center)
6) Pendampingan kasus gizi buruk pasca rawat (Community
Thearaupeutic Center)
7) Bintek dan Supervisi berjenjang
h) SDM
Tim asuhan gizi (Dokter, Neutrisionis, Bidan/Perawat)
b) Definisi Operasional
Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan Setingkat adalah
cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh
tenaga terlatih (guru UKS/Dokter kecil) melalui penjaringan
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 35
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran
c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
d) Sumber Data
1) Catatan dan pelaporan hasil penjaringan kesehatan (laporan
kegiatan UKS) (Sumber data perbaikan, data akan masuk ke
puskesmas melalui tenaga kesehatan)
2) data Diknas/BPS setempat
e) Rujukan
1) Buku Pedoman UKS untuk Sekolah Dasar, tahun 2006
2) Buku Pedoman Penjaringan Kesehatan, tahun 2001
3) Buku Pedoman UKGS murid Sekolah Dasar, tahun 2006
f) Target
Target 2017 : 100%
g) Langkah kegiatan
1) Pendataan
2) Pengadaan dan pemeliharaan UKS Kit, UKGS Kit
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 36
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran
h) SDM
1) Dokter Umum
2) Dokter Gigi
3) Perawat
b) Definoisi Operasional
Cakupan Peserta KB Aktif adalah jumlah peserta KB Aktif
dibandingkan dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) disatu
wilayah pada kurun waktu tertentu
c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Cakupan Peserta KB Aktif =
Jumlah PUS yang menggunakankontrasepsi disatu
wilayah kerja pd kurun waktu tertentu
x
Seluruh jumlah PUS disatu wilayah kerja pd kurun waktu
2) Pembilang
yang sama
Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
3) Penyebut
Seluruh jumlah PUS disatu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
4) Ukuran/Konstanta
Persentase (%)
d) Sumber Data
SIMPUS, SIRS dan Formulir 2 KB
e) Rujukan
1) Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi (BP3K), tahun 2007;
2) Panduan Buku Klinis Program Pelayanan KB;
3) Pedoman Penanggulangan Efek Samping/Komplikasi
Kontrasepsi;
4) Pedoman Pelayanan Kontrasepsi Darurat, tahun 2010;
5) Penyediaan Fasilitas Pelayanan KB, tahun 2007;
6) Instrument kajian mandiri Pelayanan KB, tahun 2007;
7) panduan Audit Medik Pelayanan KB, tahun 2010
8) Analisis Situasi dan Bimbingan Teknis Pengelolaan Pelayanan
KB, tahun 2007;
9) Pedoman Pelayanan Kesehatan Reproduksi terpadu, tahun
2002.
f) Target
Target 2017 : 100 %
g) Langkah Kegiatan
1) Pendataan SasaranPUS
2) Konseling KB untuk PUS
3) Pelayanan Kontrasepsi sesuai standar
4) Pengadaan Alat dan Obat Kontrasepsi (Alkon)
5) Penelitian Klinis Pelayanan Kontrasepsi Terkin/Contraceptive
Technical Updite
6) Pelatihan Peningkatan Kinerja Pelayanan KB
h) SDM
1) Dokter
2) Bidan
3) Perawat
2) Definisi Operasional
Jumlah kasus AFP Non Polio yang ditemukan diantara 100.000
penduduk<15 tahun pertahun disatu wilayah kerja tertentu
3) Cara Perhitungan/Rumus
a) Rumus
b) Pembilang
jumlah kasus AFP Non Polio yang dilaporkan jumlah
penduduk < 15 tahun disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
c) Penyebut
jumlah penduduk < 15 tahun disatu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
d) Ukuran/Konstanta
Proporsi per 100.000 penduduk
4) Sumber Data
a) Form Pelacakan FP.1
b) Laporan W2
5) Rujukan
a) Kepmenkes 483/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman
Suveilans Akut Flacid Paralysis
b) Modul Pelatihan
6) Target
Target 2017 : ≥ 2/100.000 penduduk dibawah 15 tahun
7) Langkah Kegiatan
a) Sosialisasi
b) Pencarian Kasus
c) Pengambilan Spesimen
8) SDM
a) Dokter Spesialis
b) Dokter Umum
c) Epidemiolog Kesehatan
d) Perawat dan Penata Laboratorium Kesehatan
2) Definisi Operasional
Presentasi balita dengan Pneumonia yang ditemukan dan
diberikan tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan di satu
wilayah dalam waktu satu tahun.
3) Cara Perhitungan/Rumus
a) Rumus
Cakupan balita dengan Pneumonia yang ditangani =
Jumlah penderita pneumonia balita yang
ditangani disatu wilayah kerja pd kurun
waktu satu tahun
x 100%
Jumlah perkiraan penderita
b) Pembilang
pneumonia balita di satu wilayah
Jumlah
kerjapenderita
pada kurunPneumonia
waktu yangbalita
s ama yang ditangani di satu
wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun
c) Penyebut
Jumlah perkiraan pnderita Pneumonia Balita disatu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama.
d) Ukuran Konstanta
Persentase (%)
4) Sumber Data
a) Kartu Penderita / Register Harian, dan laporan bulanan
Puskesmas Medical Record RS
b) Kartu Penderita / Register Pasien Fasilitas Swasta / Medical
Record Rumah Sakit Swasta.
5) Rujukan
a) KEPMENKES RI No. 1537A/MENKES/SK/XII/2002
tentang Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut untuk Penanggulangan Pneumonia Pada
Balita
b) Buku Tatalaksana Pneumonia Balita
c) Pedoman MTBS
6) Target
Target 2017 : 100%
7) Langkah Kegiatan
a) Pelayanan Penderita
Deteksi dini penderita pneumonia balita sesuai klasifikasi
Pengobatan
Fasilitas penderita pneumonia berat yang memerlukan
rujukan
Pembinaan care seeking
b) Penyediaan alat (Peralatan ISPA)
c) Pelatihan Petugas
Pelatihan Peningkatan Manajemen Program ISPA
Pelatihan MTBS
Pelatihan Autopi Verbal Balita
Pelatihan tatalaksana pneumonia balita
d) Penyuluhan ke masyarakat
e) Jaring kerja dan kemitraan
8) SDM
a) Dokter SpA
b) Dokter Umum
c) Bidan
d) Perawat
2) Definisi Operasional
Angka penemuan pasien baru TB BTA positif atau Case
Detection rate (CDR) adalah persentase jumlah penderita baru
TB BTA positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah
perkiraan kasus baru TB BTA positif dalam wilayah tertentu
dalam waktu satu tahun.
3) Cara Perhitungan/Rumus
a) Rumus
Angka penemuan pasien baru TB BTA positif =
Jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan
dan diobati dalam wilayah selama satu tahun
x 100%
Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam
satuSTANDAR
wilayah dalam waktuMINIMAL
PELAYANAN satu tahun
TAHUN 2017
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 44
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran
b) Pembilang
Jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan
diobati dalam wilayah selama satu tahun.
c) Penyebut
Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam satu
wilayah dalam waktu satu tahun. Perkiraan pasien baru TB
BTA positif adalah insiden Rate TB baru BTA positif per
100.000 x jumlah penduduk pada suatu wilayah tertentu.
Insiden rate Kabupaten/Kota mempergunakan hasil survey
nasional tentang prevatensi TB pada tahun terakhir.
d) Ukuran Konstanta
Persentase (%)
4) Sumber Data
Pelaporan TB : TB 07, 08, dan 11
5) Rujukan
Pedoman NAsional Penanggulangan Tuberkulosis
6) Target
Tahun 2017 : 100 %
7) langkah Kegiatan
a) tatalaksana pasien TB baru
Penemuan penderita TB paru
Pengobatan penderita TB baru
b) pemeriksaan sputum
c) Pelatihan
d) Penyuluhan
e) Pencatatan dan Pelaporan
f) Monitoring dan Evaluasi
8) SDM
a) Dokter spesialis (Anak, Paru, Kebidanan, Penyakit Dalam)
b) Dokter Umum
c) Perawat
d) Bidan
e) Epidemiolog
f) Pranata Laboratorium Kesehatan dan
2) Definisi Operasional
Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar disatu
wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan
jumlah penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam
kurun waktu satu tahun yang sama.
3) Cara Perhitungan/Rumus
a) Rumus
Penderita DBD yang ditangani =
Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai standar
operasional prosedur ( SOP ) disatu wilayah dalam
waktu satu tahun x 100%
Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam
satu wilayahdalam waktu satutahun
b) Pembilang
Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai standar
operasional prosedur (SOP) disatu wilayah dalam waktu
satu tahun
c) Penyebut
Jumlah penderita DBD yang ditemukan disatu wilayah
dalam waktu satu tahun yang sama
d) Ukuran Konstanta
Persentase (%)
4) Sumber Data
SIMPUS, SIRS, KDRS, dan KD-DBD
5) Rujukan :
a) Buku pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah
Dengue di Indonesia
b) Buku Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia,
tahun 2010.
6) Target
Tahun 2017 : 85%
7) Langkah Kegiatan
a) Penegakkan diagnosis, pengobatan dan rujukan penderita
di tingkat Puskesmas dan RIS
b) Pelatihan SDM
c) Penanggulangan kasus oleh Puskesmas
d) Penyediaan Epidemiologi
e) Pencatatan dan Pelaporan
f) Monitoring dan Evaluasi
8) SDM
a) Dokter Spesialis (Penyakit Dalam, anak, anestesi, dan
patologi klinik)
b) Dokter Umum
c) Perawat
d) Bidan
e) Petugas Laboratorium
f) Entomonlog
2) Definisi Operasional
Penemuan penderita diare adalah jumlah penderita yang dating
dan dilayani di Sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilayah
tertentu dalam waktu satu tahun.
3) Cara Perhitungan/Rumus
a) Rumus
4) Sumber Data
SIMPUS, SIRS, KDRS, dan KD-DBD
5) Rujukan :
c) Buku pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah
Dengue di Indonesia
d) Buku Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia,
tahun 2010.
6) Target
Tahun 2017 : 85%
7) Langkah Kegiatan
g) Penegakkan diagnosis, pengobatan dan rujukan penderita
di tingkat Puskesmas dan RIS
h) Pelatihan SDM
i) Penanggulangan kasus oleh Puskesmas
j) Penyediaan Epidemiologi
k) Pencatatan dan Pelaporan
l) Monitoring dan Evaluasi
8) SDM
a) Dokter Spesialis (Penyakit Dalam, anak, anestesi, dan
patologi klinik)
b) Dokter Umum
c) Perawat
d) Bidan
e) Petugas Laboratorium
f) Entomonlog
2) Definisi Operasional
Penemuan penderita diare adalah jumlah penderita yang dating
dan dilayani di Sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilayah
tertentu dalam waktu satu tahun.
3) Cara Perhitungan/Rumus
a) Rumus
4) Sumber Data
Catatan kader/resgister penderita/LBI? Laporan Bulanan dan
Klinik
5) Rujukan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
1216/MENKES/SK/XI/2001 pada tanggal 16 Nopember 2001
tentang Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare
6) Target
Tahun 2017 : 86%
7) Langkah Kegiatan
a) Tatalaksana kasus
b) Penyediaan Formulir R/R
c) Pengumpulan, pengelolaan, dan analisa data
d) Pelatihan Petugas
- Penatalaksana kasus
- Manajemen program
e) Promosi/penyuluhan
f) Jarring kerja dan kemitraan
g) Pertemuan Evaluasi
8) SDM
a) Dokter SpA
b) Dokter Sp Penyakit Dalam
c) Dokter Umum
d) Bidan
e) Perawat
f) Epidemiolog
g) Sanitarian
b. Definisi Operasional
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin adalah
jumlah kunjungan pasien masyrakat miskin di sarana kesehatan strata
pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu.
c. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Cakupan pelayanan kesehatan dasar =
Jumlah kunjungan pasien miskin selama 1tahun
(lama dan baru)
x 100%
Jumlah seluruh miskin di wilayah kerja dalam
2) Pembilang kurun waktu yang sama
Jumlah kunjungan pasien miskin selama 1 tahun (lama dan baru)
3) Penyebut
Jumlah seluruh miskin di wilayah kerja dalam kurun waktu yang
sama
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)
d. Sumber Data
Laporan Puskesmas. Laporan Dinas Kesehatan Kab/Kota
e. Rujukan
1) Pedoman pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat, 2008
2) Pedoman Unit Cost Pemberi Pelayanan Kesehatan, 2007
3) Pendataan Sosial Ekonomi 2010, Badan Pusat Statistik, 2006
f. Target
Target 2017 : 100%
g. Langkah Kegiatan
1) Pendataan penduduk, sarana kesehatan dan kunjungan ke sarana
kesehatan
h. SDM
1) Dokter Umum
2) Perawat
3) Bidan
4) Tenaga Kesehatan lainnya
b. Definisi Operasional
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
adalah Desa/Kelurahan mengalami kejadian Luar Biasa (KLB) yang
ditangani <24 jam oleh Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu
tertentu.
c. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jumlah Kejadian Luar Biasa ( KLB
Desa/kelurahan yang ditangani<2
periode/kurun waktu tertentu
cakupan KLB desa ? kelurahan yang ditangani= ¿
Jumlah kejadian Luar Biasa ( KLB ) yan
Desa
pada wilayah pada
Catatan : Kelurahan
periode/kurun waktu yang sam
Bila dalam 1 Desa/Kelurahan terjadi lebih dari 1 kali KLB pada
satu periode, maka jumlah Desa/Kelurahan yang mengalami KLB
dihitung sesuai dengan frekuensi KLB yang terjadi di
Desa/Kelurahan tersebut, dan ikut dimasukkan dalam perhitungan
pembilang maupun penyebut.
2) Pembilang
Jumlah kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa/Kelurahan yang
ditangani <24 jam periode/kurun waktu tertentu
3) Penyebut
Jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi pada wilayah
Desa/Kelurahan pada periode/kurun waktu sama.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)Persentase (%)
d. Sumber Data
1) Laporan KLB 24 jam (W1)
2) Laporan hasil penyelidikan dan penanggulangan KLB
3) Laporan Masyarakat dan Media Massa.
e. Rujukan
1) UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular
(sebagai referensi untuk pembuatan SK Bupati/Walikota/Perda)
2) PP No.40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit
Menular
3) SK Menteri Kesehatan Nomor 949/Menkes/SK/VIII/2010 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini KLB
f. Target
Target 2017 : 100%
g. Langkah Kegiatan
1) Pengumpulan data
2) Penyajian dan analisa data
3) Diseminasi
4) Pencegahan dan pengendalian KLB
5) Monitoring dan Evaluasi
6) Pelatihan
h. SDM
1) Dokter Umum
2) Perawat dan Tenaga Epidemiologi Kesehatan
b. Definisi Operasional
Cakupan Desa Siaga Aktif adalah Desa yang mempunyai POS
Kesehatan Desa (Puskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap dan
berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan
bencana dan kegawatdaruratan, surveillance basis masyarakat yang
meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan
perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) dibandingkan dengan jumlah desa siaga dibentuk.
c. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
2) Pembilang
Jumlah desa siaga yang aktif di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu
3) Penyebut
Jumlah desa siaga yang dibentuk di satu wilayah pada kurun waktu
teetentu.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%).
d. Sumber Data
Hasil pencatatan kegiatan Puskesmas dan laporan Profil PSM/UKBM
e. Rujukan
1) Kopmenkes Nomor 564N111 tahun 2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga
2) Juknis penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat dalam
pengembangan desa siaga
3) Juknis pengembangan dan penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa.
f. Target
Target 2017 : 35%
g. Langkah Kegiatan
1) Persiapan
a) Persiapan Petugas
Pelatihan Bidan (1 desa : 1 bidan)
Pelatihan Kader dan Toma (1 desa : 2kader + 1 Toma)
selama 4 hari : 3 hari dikelas, 1 hari dilapangan
b) Persiapan Masyarakat
Pembetukan forum melalui pertemuan Tingkat Desa (3
kali/tahun)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 60
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran
3) Penyebut
Jumlah seluruh saran air bersih yang ada di wilayah dalam
kurun waktu yang sama.
4) Ukuran/Konstanta
Persentase (%).
c) Sumber Data
Laporan kinerja
d) Target
Target 2017 : 45%
c) Sumber Data
Laporan Kinerja
d) Target
Target 2017 : 45%
b) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jumlah KK yang memiliki jamban
cakupan kepemilikan jamban= x 100 %
Jumlah seluruh KK yang ada
2) Pembilang
Jumlah KK yang memiliki jamban di satu wilayah dalam waktu
satu tahun
3) Penyebut
Jumlah seluruh KK yang diwilayah dalam kurun waktu yang
sama.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)
c) Sumber Data
Laporan Kinerja
d) Target
Tarhet 2017 : >75%
b) Cara perhitungan
1) Rumus
c) Sumber Data
Laporan Kinerja
d) Target
Target 2017 : ≥10 %
4) Ukuran konstanta
Persentase (%)
c) Sumber Data
Laporan Kinerja
d) Target
Target 2017 : ≥85%
b) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jumlah Rumah Sehat
yang diperiksa
cakupan pemeriksaan rumah sehat= x 100 %
Jumlah seluruh
rumah yang ada
2) Pembilang
Jumlah Rumah Sehat yang diperiksa di satu wilayah dalam
waktu satu tahun.
3) Penyebut
Jumlah seluruh rumah yang ada diwilayah dalam kurun waktu
yang sama
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)
c) Sumber Data
Laporan Kinerja
d) Target
Target 2017 : 10 %
c) Sumber Data
Laporan Kinerja
d) Target
Target 2017 : ≥85%
b) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
2) Pembilang
Jumlah tempat-tempat umum yang diperiksa di satu wilayah
daalam waktu satu tahun.
3) Penyebut
Jumlah seluruh tempat-tempat yang ada diwilayah dalam kurun
waktu yang sama.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)
c) Sumber Data
Laporan Kinerja
d) Target
Target 2017 : 10%
I) Cakupan Perhitungan/Rumus
a) Pengertian
Adalah jumlah tempat-tempat umum yang memenuhi syarat
dibandingkan dengan jumlah tempat-tempat umum yang ada di satu
wilayah
b) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jumlah tempat umum
yang diperiksa
cakupan pemeriksaantempat −tempat umum=
Jumlah seluruh tempat−¿ tempat um
2) Pembilang
Jumlah tempat-tempat umu yang memenuhi syarat di satu
wilayah dalam waktu satu tahun
3) Penyebut
Jumlah seluruh tempat-tempat umum yang diperiks diwilayah
dalam kurun waktu yang sama
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)
c) Sumber Data
Laoran Kinerja
d) Target
Target 2017 : >79%
c) Sumber Data
Laporan kinerja
d) Target
Target 2017 : 10%
b. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jumlah tempat pengolahan m
syarat
cakupan kualitas tempat pengolahan makanan∗¿=
Jumlah seluruhtempat peng
2) Pembilang diperiks
c. Sumber Data
Laporan Kinerja
d. Target
Target 2017 : ≥ 73,3%
b. Cara perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jumlah tempat pengirimanlimbah me
dimusnahkan dalam waktu satuta
cakupan pengelolaanlimbah medis∗¿=
Standar pengiriman limbah medis pertah
4 kali
2) Pembilang
Jumlah tempat pengiriman limbah medis/dimusnahkan dalam
waktu satu tahun.
3) Penyebut
Standar pengiriman limbah medis pertahun minimal 4 kali
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)
c. Sumber Data
Laporan Kinerja
d. Target
Target 2017 : 100%
b. Cara perhitungan/Rumus
1) Rumus
2) Pembilang
Jumlah bangunan yang dilakukan jentik di satu wilayah
dalam waktu satu tahun
3) Penyebut
Jumlah seluruh bangunan yang ada di wilayah kerja salam
kurun waktu yang sama
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)
c. Sumber Data
Laporan Kinerja
d. Target
Target 2017 : ≥40%
b. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
2) Pembilang
Jumlah bangunan bebas jentik di satu wilayah dalam waktu
satu tahun
3) Penyebut
Jumlah bangunan yang diperiksa di wilayah dalam kurun waktu
yang sama.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)
c. Sumber Data
Laporan Kinerja
d. Target
Target 2017 : ≥ 95%
b. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
¿ Jumlah Institusi yang diperiksa
cakupan pengawasab sanitasi institusi= x 100 %
Jumlah seluruhinstitusi yang ada
diwilayah
dalam kurun waktu yang sama
2) Pembilang
Jumlah institusi yang diperiksa disatu wilayah dalam waktu
satu tahun.
3) Penyebut
Jumlah institusi yang ada diwilayah dalam kurun waktu yang
sama
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)
c. Sumber Data
Laporan Kinerja
d. Target
Target 2017 : ≥ 10%
b. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
¿ Jumlah Institusi yang memenuhi syarat
cakupan kualitas sanitasiinstitusi= x 100
Jumlah seluruhinstitusi yang diperiksa
2) Pembilang
Jumlah institusi yang memenuhi syarat di satu wilayah dalam
waktu satu tahun
3) Penyebut
Jumlah institusi yang diperiksa di wilayah dalam kurun waktu
yang sama.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)
c. Sumber Data
Laporan Kinerja
d. Target
Target 2017 : >50%
b. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
¿ Jumlah kasus kunjungan di klinik sanitasi
cakupan tindak lanjut klinik sanitasi= x
Jumlah seluruh kunjungan klinik sanitasi
di wilayah
2) Pembilang
Jumlah kasus kunjungan di klinik sanitasi yang ditindaklanjuti
di satu wilayah dalam waktu satu tahun
3) Penyebut
Jumlah kunjungan di klinik sanitasi di wilayah dalam kurun
waktu yang sama.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)
c. Sumber Data
Laporan Kinerja
d. Target
Target 2017 : ≥ 25%
b. Definisi Operasional
Institusi yang dibina adalah institusi yang dibina sesuai dengan
standar kesehatan lingkungan di satu wilayah kerja Puskesmas
tertentu pada kurun waktu tertentu
c. Sumber Data
Pencatatan dan Pelaporan kegiatan Puskesmas
d. Rujukan
1) Keputusan Menteri :
Kep.Menkes No. 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-
syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum
Kep.Men LH No. 8/Men LH/12/1995 tentang Baku Mutu
Limbah Cair Kegiatan Rumah Sakit
Kep.Menkes No. 715/Menkes/SK/V/2003 tentang
persyaratan Higiene Sanitasi jasa Boga.
Kep.Menkes No. 288/Menkes/2003 tentang Pedoman
Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.
Kep.Menkes No. 1405/Menkes/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri
Kep.Men LH No. 51/Men.LH/10/1995 tentang Buku Mutu
Limbah Cair baik Kegiatan Industri
JkEP.Menkes No.140/Menkes/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja dan Industri
2) Peraturan Menteri Kesehatan
Permenkes No.986/Menkes/Per/XI/1992 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Permenkes No.416/Permenkes/SK/IX/1990 tentang syarat-
syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih.
3) Pedoman
Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia
Pedoman Pelaksana dan Pengawas Dampak Sampah
(Aspek Kesehatan Lingkungan)
1. Puskesmas
a) Pengawasan :
Pengumpulan data
Memeriksa sarana sanitasi Puskesmas
Melakukan pembinaan terhadap petugas Puskesmas
Pengelolaan dan analisa data
Hasil dilaporkan kepada atasan langsung, kepala Puskesmas
dan sector terkait
b) Sosialisasi dan advokasi :
Melakukan pertemuan untuk sosialisasi kepada lintas
program dan lintas sector
Melakukan advokasi terhadap pengambil keputusan di
tingkat kecamatan
Hasil sosialisasi dilaporkan kepada atasan langsung dan
sector terkait
c) Peningkatan SDM : melakukan pelatihan sanitasi yang sesuai
dengan peserta yang dilatih.
2. Sekolah/Perkantoran
a) Inspeksi sanitasi
Pengambilan sampel di sekolah/perkantoran
Pemeriksaan sampel
Pengolahan dan analisa data
Rekomendasi terhadap petugas kesehatan dan sektor terkait
b) Pengawasan
Pengumpulan data sarana sanitasi di sekolah/perkantoran
Memeriksa sarana sanitasi sekolah/perkantoran
Pengolahan dan analisa data sasaran sanitasi
sekolah/perkantoran
Hasil dilaporkan kepada atasan langsung dan sector terkait
c) Sosialisasi : melakukan pertemuan untuk sosialisasi kepada
pengelola sekolah/perkantoran, lintas program dan lintas sektor
terkait
d) Advokasi :
Melakukan advokasi terhadap pengambil keputusan di
tingkat kecamatan maupun kabupaten/kota
Menjalin jejaring kerjasama baik terhadap lintas sektor
maupun pengelola sekolah/perkantoran
e) Peningkatan SDM :
Menentukan jenis pelatihan yang sesuai dengan peserta
yang dilatih
Melaksanakan pembinaan terhadap pengelola
sekolah/perkantoran
3. Industri
a) Inspeksi sanitasi
Pengambilan sempel industry
Pemeriksaan sampel
Pengolahan dan analisa data
Rekomendasi terhadap pengelola industry dan sektor terkait
Laporan kepada atasan langsung dan sektor terkait
b) Pengawasan
Pengumpulan data
Memeriksa sarana sanitasi di industry yang ada di wilayah
kerja puskesmas
Melakukan pembinaan terhadap pengelola sanitasi di
industry
b. Definisi Operasional
Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang
dapat diakses masyarakat adalah cakupan sarana kesehatan yang telah
mempunyai kemampuan untuk melaksankaan pelayanan gawat darurat
sesuai standart dan dapat diakses oleh masyarakat dalam kurun waktu
tertentu
c. Sumber data
IHIS, Register Harian IGD
d. Rujukan
1) Pedoman Safe Community
2) Pedoman Penyusunan Peta Geomedik
3) Pedoman Evakuasi Medik
4) Standar Klasifikasi Pelayanan Gawat Darurat Pra Rumah Sakit dan
Rumah Sakit
5) Standar Pelayanan Gawat Darurat/Instrument Self Assesment
Pelayanan Gawat Darurat Rumah Sakit
6) Standar Pelayanan Gawat Darurat/Instrument Self Assesment
Perinatal Risiko Tinggi Rumah Sakit
7) Pedoman PONED dan PONEK
e. Target
Trget 2017 : 80%
e. Langkah Kegiatan
1) Pelatihan GELS/ATLS/ACLS untuk Dokter
2) Pelatihan BLS/PPGD untuk Perawat
3) Pelatihan PONED bagi bidan
f. SDM
1) Dokter Umum
2) Perawat
3) Bidan
b. Definisi Operasional
Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan baru di
sarana kesehatan pemerintah di satu wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
c. Sumber Data
IHIS, Hasil pencatatan kegiatan Puskesmas, Register Harian
d. Rujukan
Pedoman Pengobatan Puskesmas
e. Target
Target tahun 2017 : 100%
f. Langkah Kegiatan
1) Pendapatan penduduk, sarana kesehatan, dan kunjungan ke sarana
kesehatan di wilayah kerja puskesmas
2) Peningkatan prasarana dan sarana pelayanan kesehatan
3) Analisis kebutuhan pelayanan kesehatan
4) Penyuluhan proposi kesehatan
5) Pelatihan SDM Puskesmas
6) Pencatatan dan Pelaporan
g. SDM
Semua Karyawan Puskesmas
2) Definisi Operasional
Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan obat
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat dan perbekalan
kesehatan kabupaten/kota di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu
3) Sumber Data
RKP dan LPLPO
4) Rujukan
Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN)
Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan perbekalan Kesehatan
Pedoman Teknis Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Dasar
5) Target
Target tahun 2017 : 100%
6) Langkah Kegiatan
1) Perencanaan Obat
2) Pengadaan Obat
3) Pemantauan dan Penilaian
7) SDM
Apoteker dan Asisten Apoteker
2) Definisi Operasional
Penulisan Obat Generik adalah penulisan resep obat generic di
fasilitas kesehatan pemerintah
3) Sumber Data
Resep Dokter Umum dan Dokter Gigi
4) Rujukan
Pedoman Pengobatan (Ditjen Binkesmas)
Kep. Menkes No. 85/1989 tentang kewajiban Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Pemerintah Menuliskan Obat Generik
5) Target
Target tahun 2017 : 100%
6) Langkah Kegiatan
Pencatatan penggunaan obat generic setiap hari di Puskesmas
Pembuatan laporan bulanan pemakaian obat generic di
Puskesmas ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota
7) SDM
Dokter Umum
Dokter Gigi
Apoteker dan Asisten Apoteker
b. Definisi Operasional
Cakupan balita mendapat kapsul A adalah cakupan bayi 6 – 11 bulan
mendapat kapsul Vitamin A satu kali dan anak umur 12 – 59 bulan
mendapat kapsul Vitamin A dosis tinggi dua kali pertahun di satu
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
c. Sumber Data
1) Pencatatan dan pelaporan Kader Kesehatan tiap Posyandu
2) Kohort balita
3) Buku KIA
4) Laporan Rutin SKDN
5) KMS
d. Rujukan
1) Pedoman Akselerasi Cakupan Kapsul Vitamin A, Depkes RI, tahun
2000
2) Pedoman pemberian kapsul Vitamin A, Depkes RI, tahun 2000
3) Booklet Deteksi Dini Xerophtalmia, Depkes RI tahun 2002
4) Pedoman dan Deteksi Tatalaksana kasus Xerophtalmia, Depkes RI
tahun 2002
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 83
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran
e. Target
Target tahun 2017 : 100%
f. Langkah Kegiatan
1) Pendataan sasaran balita (baseline data)
2) Perencanaan kebutuhan Vitamin A
3) Pengadaan dan pendistribusian kapsul Vitamin A
4) Sweeping pemberian kapsul Vitamin A
5) Pengadaan buku pedoman dan juknis
6) Pemantauan dan penilaian
g. SDM
1) Dokter
2) Bidan
3) Petugas Gizi
b. Definisi Operasional
Cakupan pelayanan kesehatan remaja adalah cakupan siswa kelas 1
SLTP dan setingkat, kelas 1 SLTA dan setingkat yang diperiksa
kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru
UKS/kader kesehatan sekolah) melalui penjaringan kesehatan di satu
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
c. Sumber Data
1) Rencana kegiatan PKPR/UKS
2) Pencatatan dan pelaporan kegiatan PKPR/UKS
d. Rujukan
1) Buku Pedoman UKS untuk Sekolah Tingkat Lanjut
2) Buku Pedoman Penjaringan Kesehatan
3) Buku Pedoman Reproduksi Remaja
e. Target
Target tahun 2017 : 100%
f. Langkah Kegiatan
1) Pengadaan dan pemeliharaan UKS Kit
2) Perencanaan kebutuhan anggaran, logistic, pelatihan
3) Pelatihan petugas, guru UKS, dan Dokter madya
4) Pelayanan Kesehatan
5) Pencatatan dan Pelaporan
g. SDM
1) Dokter Umum
2) Dokter Gigi
3) Perawat
4) Bidan
5) Petugas kesehatan lainnya
6) Guru UKS dan kader kesehatan remaja
b. Definisi Operasional
Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut adalah pra
usia lanjut dan usia lanjut yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai
standar yang ada pada pedoman di satu wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
c. Sumber Data
1) Register BP
2) IHIS
3) Pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas
d. Rujukan
1) Pedoman Pembina Usia Lanjut
2) Pedoman Puskesmas Santun Usia Lanjut
e. Target
Target tahun 2017 : 100%
f. Langkah Kegiatan
1) Pendataan sasaran pra usia lanjut dan usia lanjut
2) Pelayanan kesehatan dan penanganan kasus
3) Koordinasi lintas program dan lintas sector
4) Manajemen program
g. SDM
1) Dokter Umum dan Dokter Gigi
2) Perawat dan petugas kesehatan lainnya
BAB IV
86
PENUTUP
Capaian TARGET
NO SPM Kinerja P.Jawab
2017 2018 2019 2020 2021
2016
I SPM DASAR
1 Persentase ibu hamil mendapatkan
95,7% 100% 100% 100% 100% 100% KIA-KB
pelayanan antenatal sesuai standar
2 Persentase ibu bersalin mendapatkan
pelayanan persalinan sesuai standar di 100% 100% 100% 100% 100% 100% KIA-KB
Puskesmas dan jaringannya
3 Persentase bayi baru lahir
mendapatkan pelayanan kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% KIA-KB
sesuai standar
4 Persentase balita mendapatkan
80,4% 100% 100% 100% 100% 100% KIA-KB
pelayanan kesehatan sesuai standar
5 Persentase anak pada usia pendidikan
dasar mendapatkan screnning 100% 100% 100% 100% 100% 100% UKS
kesehatan sesuai standar
6 Persentase usia 20 – 59 tahun
mendapatkan screnning kesehatan
96,99% 100% 100% 100% 100% 100% UKS
dan playanan kesehatan reproduksi
sesuai standar
7 Persentase usia 60 tahun keatas
mendapatkan screnning kesehatan 82,79% 100% 100% 100% 100% 100% LANSIA
sesuai standar
8 Pelayanan kesehatan penderita
100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
hipertensi
9 Pelayanan kesehatan penderit
100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
Deabetes Melitus
10 Upaya kesehatan jiwa pada orang
100% 100% 100% 100% 100% 100% JIWA
dengan gangguan jiwa berat
11 Pelayanan kesehatan orang dengan
80% 80% 80% 80% 80% 80% P2P
TB
12 Pelayanan kesehatan orang dengan
100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
resiko terinfeksi HIV
II SPM PENGEMBANGAN
1 Cakupan Desa/Kelurahan Universal
Child Immunization (desa/kelurahan
100% 100% 100% 100% 100% 100% KIA-KB
dengan cakupan imunisasi dasar
secara lengkap pada bayi>=80%)
2 Angka penemuan Acute Flacid
Paralysis ( lumpuh layuh mendadak) 100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
per 100.000 penduduk>15 tahun
3 Cakupan penemuan penderita
100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
Pneumonia Balita
4 Cakupan penemuan pasien baru TB
100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
BTA Positif
5 Cakupan Penderita DBD yang
100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
ditangani
6 Cakupan Penemuan Penderita Diare 100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
e. Pengolahan limbah rumah tangga 62,98% 25% 35% 45% 60% 70% KESLING
MUSLIM AJIS
90
Lampiran