Anda di halaman 1dari 96

Lampiran

STANDAR PELAYANAN
MINIMAL
TAHUN 2017

Alamat : Jalan Lintas Muaradua KM 13 Desa Negeri Ratu Kec. Bunga Mayang Kode Pos 32181
: puskesmasbungamayang@gmail.com : Puskesmas Bunga Mayang

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Lampiran

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Kata Pengantar
Lampiran

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatulloh Wabarokatuh, puji syukur kita


panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat serta karunia-Nya sehingga
Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPTD Puskesmas Bunga Mayang Tahun 2017
telah dapat diterbitkan.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
Puskesmas Tahun 2016 (Januari s/d Desember 2016).
Selanjutnya diharapkan saran dan kritik yang membangun, serta partisipasi
dari semua pihak khususnya dalam upaya untuk mendapatkan data dan informasi
yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah menyumbang pikiran dan
tenaganya dalam penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPTD
Puskesmas Bunga Mayang Tahun 2017 ini dan akhir kata kami sampaikan
wassalamualaikum warohmatulloh wabarokatuh.

Kepala UPTD Puskesmas Bunga Mayang

dto

MUSLIM AJIS,SKM.MM
PENATA
NIP. 197310171993012002

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG i
Daftar Isi
Lampiran

DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................................ i
Daftar isi................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan........................................................................................... 1
1.3 Pengertian.......................................................................................................... 2
1.4 Landasan hukum............................................................................................... 4

BAB II URUSAN WAJIB DAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL


2.1 Urusan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal................................................. 5

BAB II STANDAR PELAYANAN MINIMAL


3.1 SPM Pelayanan Kesehatan Dasar...................................................................... 8
3.1.1 Cakupan Kunjungan Ibu hamil K-4........................................................... 8
3.1.2 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang ditangani..................................... 9
3.1.3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang memiliki
Kompetensi Kebidanan.............................................................................. 13
3.1.4 Cakupan Pelayanan Nifas.......................................................................... 15
3.1.5 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi Yang Ditangani.......................... 17
3.1.6 Cakupan Kunjungan Bayi.......................................................................... 20
3.1.7 Cakupan Desa UCI.................................................................................... 22
3.1.8 Cakupan Kunjungan Bayi.......................................................................... 24
3.1.9 Cakupan Pemberian MP ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga
Miskin....................................................................................................... 27
3.1.10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan................................... 28
3.1.11 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan setingkat...................... 30
3.1.12 Cakupan Peserta KB Aktif...................................................................... 32
3.1.13 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit....................... 34
3.1.14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin.......... 45

3.2 SPM Pelayanan Pengembangan......................................................................... 47


3.2.1 Cakupan Desa menagalami KLB yang Dilakukan PE<24 jam................. 47
3.2.2 Cakupan Desa Siaga.................................................................................. 49
3.2.3 Kesehatan lingkungan................................................................................ 51
3.2.4 Pelayanan Gawat Darurat.......................................................................... 67
3.2.5 Pelayanan Rawat Jalan............................................................................. 68

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
ii
Daftar Isi
Lampiran

3.2.6 Pelayanan Farmasi........................................................................ 70


3.2.7 Pelayanan Gizi.............................................................................. 71
Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja................................................. 73
3.2.9 Pelayanan Kesehatan Usia lanjut.................................................. 74

BAB IV PENUTUP................................................................................................ 76
LAMPIRAN .......................................................................................................... 77

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


iii
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Pendahuluan
Lampiran

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Paradigma pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup bersih dan sehat bagi setiap
orang agar meningkatkan derajat manusia, seperti meningkatnya derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat, meningkatkan kesehatan gender,
meningkatkan tumbuh kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud. Pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan
(RPJPK) 2010-2014 pembangunan kesehatan diharapkan telah mampu
mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukan dengan
membaiknya berbagai indikator pembangunan sumber daya kembang yang
optimal serta terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2010 tentang Pemerintah Daerah
telah menetapkan bidang kesehatan merupakan urusan wajib yang harus
dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota.
Penyelenggaraan urusan wajib oleh daerah merupakan perwujudan
otonomi daerah yang bertanggung jawab, yang pada intinya merupakan
pengakuan /pemberian hak dan kewajiban daerah dalam wujud tugas dan
kewajiban yang harus dipikul oleh daerah.
Sebagaimana diatur dalam peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan stanbdar Pelayanan
Minimal, maka untuk menjamin terselenggaranya urusan wajib daerah yang
berkaitan dengan hak dan pelayanan kesehatan dasar kepada warga Negara
perlu ditetapkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Pemerintah pusat bertanggung jawab secara nasional atas keberhasilan
pelaksanaan otonomi, walaupun pelaksaan operasionalnya diserahkan
kepada pemerintah dan masyarakat daerah yang bersangkutan. Peraturan
pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang pembagian urusan pemerintah
atar pemerintah. Pemerintah dalam hal ini yang dimaksud adalah
pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dimana pada

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
1
Pendahuluan
Lampiran

masing-masing tingkatan membuat rumusan peran sesuai tingkat


kewenangannya. Pemerintah pusat diarea desentralisasi lebih banyak
bersifat menetapkan kebijakan makro, norma, standarisasi, pedoman,
kriteria, serta pelaksanaan supervise, monitoring, evaluasi, pengawasan dan
pemberdayaan daerah, sehingga otonomi dapat berjalan secara optimal.
Agar tidak terjadi perbedaan dalam merealisasikanm urusan wajib
bidang kesehatan di Kabupaten/Kota sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal, maka dalam rangka memberikan panduan
untuk menyelenggarakan pelayanan dasar bidang kesehatan kepada
masyarakat di daerah, ttelah ditetapkan Keputusan Materi Kesehatan Nomor
: 741/MENKES/PERA/11/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di kabupaten/Kota.
Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan dilaksanakan oleh Unit
Pelaksana Teknis Daerah yaitu Puskesmas. Untuk itu UPTD Puskesmas
Bunga Mayang menetapkan Standar Pelayanan Minimal yang merujuk dari
Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan Kabupaten OKU Timur agar
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat mempunyai panduan dan
arah yang jelas dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban.

1.2 Maksud Dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Untuk memberikan panduan dan arah yang jelas dalam melaksanakan
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan
pertanggungjawaban penyelenggaraan standar pelayanan minimal
bidang kesehatan di UPTD Bunga Mayang.

1.2.2 Tujuan
Untuk menyamakan Visi serta pemahaman yang sama sebagai pelaku
pelayan kesehatan diwilayah kerja Puskesmas di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Bunga Mayang tentang definisi operasional, indikator

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 2
Pendahuluan
Lampiran

kinerja, ukuran/satuan, pembilang dan penyebut, rumus perhitungan,


sumber data, langkah-langkah kegiatan dan kebutuhan sumber daya
manusia untuk masing-masing indikator standar pelayanan minimal
bidang kesehatan lainnya.

1.3 Pengertian
1.3.1 Umum
a) Urusan Wajib
Yang dimaksud dengan urusan wajib adalah urusan yang berkaitan
dengan hak dan pelayanan dasar Warga Negara yang
penyelenggaraanya diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
kepada daerah untuk perlindungan hak konstitusional, kepentingan
nasional, kesejahteraan masyarakat, ketentraman dan ketertiban
umum dalam kerangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, serta pemenuhan komitmen nasional yang
berhubungan dengan perjanjian dan konveksi internasional.
1) Urusan Pilihan
Adalah urusan yang secara nyata ada di daerah dan berpotensi
untuk meningkatkan kesejahteraan mesayarakat sesuai kondisi,
kekhasan dan potensi unggulan daerah.
2) Standar Pelayanan Minimal
Adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga Negara secara minimal.
3) Indikator SPM
Yang dimaksud dengan indikator SPM adalah tolak ukur
prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk
menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam
pencapaian suatu SPM tertentu, berupa, proses, hasil dan/atau
mandaat pelayanan.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


3
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Pendahuluan
Lampiran

4) Jenis Pelayanan
Yang dimaksud dengan jenis Pelayanan adalah pelayanan publik
yang mutlak dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan dasar
yang layak dalam kehidupan
5) Pelayanan Dasar
Yang dimaksud dengan pelayanan dasar adalah jenis pelayanan
publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintah.
1.3.2 Khusus :
1) Pengertian
Dimaksud untuk menjelaskan istilah dalam indikator kinerja.
2) Definisi Operasional
Dimaksud untuk menjelaskan pengertian dari indikator kinerja
3) Cara Perhitungan/Rumus
Dimaksud untuk menyamakan cara perhitungan dalam
memproleh capaian indikator kinerja selama periode kurun waktu
tertentu, dengan cara membagi pembilang dengan penyebut
4) Pembilang
Adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus
5) Penyebut
Adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus
6) Ukuran
Adalah Formula yang dalam setiap indikator ditetapkan dalam
bentuk prosentase/% dan atau berdasarkan proposi terhadap
penduduk.
7) Sumber Data
Adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan
dasar kajian yang berhubungan langsung dengan persoalan. Data
dimaksud dikumpulkan dan dilaporkan melalui : Sistem Informasi
manajemen Puskesmas (SIMPUS) ; Sistem Pelaporan Rumah
Sakit (SPRS); PWS; W2; IHIS; dll.
8) Rujukan

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


4
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Pendahuluan
Lampiran

Adalah standar teknis atau ketentuan lain sebagai bahan


rujukan/acuan teknis dalam menyelenggarakan indikator kerja.
9) Terget 2016
Adalah besaran capaian indikator SPM yang diharapkan sampai
dengan Tahun 2016
10) Target 2017
Adalah besaran yang harus dicapai sebagaimana ditentukan
dengan tahun 2017
11) Langkah Kegiatan
Dimaksudkan menu/butir-butir tahapan kegiatan yang bersifat
teknis, yang perlu dipilih untuk dilaksanakan agar dapat mencapai
target indikator SPM sesuai situasi dan kondisi dan kapasitas
institusi pelayanan setempat.
12) Kurun Waktu Tertentu
Adalah kurun/tentang waktu dalam pelaksanaan kegiatan yaitu
dalam periode 1 (satu) tahun atau kurun waktu yang sama.
13) Sumber Daya Manusia
Adalah tenaga kesehatan yang dibutuhkan secara hierakhi,
dimana tidak dapat dipenuhi oleh tenaga kesehatan urutan
pertama, dapat dipenuhi oleh tenaga kesehatan berikutnya untuk
mendukung pelaksaan target setiap indikator.
1.4 Landasan Hukum
1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
2) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
3) keputusan Bupati OKU Timur Nomor 343 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten OKU Timur tahun
2016
4) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014
tentang pusat kesehatan Masyarakat
5) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang manajemen
Puskesmas

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


5
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Urusan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

BAB II
USRUSAN WAJIB DAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

2.1 Urusan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal


Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu
hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
Pasal 34 Ayat (3) menetapkan : “ Negara bertanggungjawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan umum yang layak”.
Di era otonomi daerah amantr amandemen dimaksud, mempunyai
makna penting bagi tanggung jawab Pemerintah Daerah sebagai sub sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap masyarakat dan Pemerintah
dituntut dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang layak, tanpa
ada deskriminasi sosial, budaya, ekonomi, politik. Amanat ini harus
diterjemahkan dan dijabarkan secara baik oleh sistem dan perangkat
pemerintah daerah.
Untuk lebih menjamin penerapan hak-hak publik sebagaimana tersebut
diatas, di era otonomi daerah UU No. 32 tahun 2010 dalam Pasal 11, 13 dan
14 telah menjadikan penanganan bidang kesehatan sebagai urusan
wajib/tugas pemerintah yang wajib dilaksanakan oleh daerah. Merujuk pasal
11 ayat (4), maka penyelenggaraan pelayanan yang layak dalam batas
pelayanan minimal adalah merupakan tanggung jawab atau akuntabilitas
yang harus diselenggarakan oleh daerah yang berpedoman pada PP No.65
tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal.
Secara ringkas PP No. Tahun 2010 memberikan rujukan bahwa SPM
adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara
minimal, terutama yang berkaitan dengan pelayanan dasar, baik daerah
Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Dalam penerapannya SPM harus menjamin akses masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan dasar dari Pemerintah Daerah sesuai dengan

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


6
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Urusan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

ukuran-ukuran yang ditetepakan oleh Pemerintah. Oleh karena itu, baik


dalam perencanaan maupun penganggaran, wajib diperhatikan prinsip-
prinsip SPM yaitu sederhana, konkrit, mudah diukur, terbuka, terjangkau
dan dapat dipertanggungjawabkan serta mempunyai batas pencapaian yang
dapat diselenggarakan secara bertahap.
Hal ini dimaksud pula agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah. Khususnya penanganan bidang kesehatan tetap sejalan dengan
tujuan nasional dalam kerangka Negara kesatuan Republik Indonesia.
Pada dasarnya penetapan standar minimal bidang kesehatan mengacu
pada kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan yaitu :
1) Terbangunnya komitmen antara pemerintah, legislative, masyarakat dan
stakeholder lainnya guna kesinambungan kesehatan.
2) Terlindunginya kesehatan masyarakat, khususnya penduduk miskin,
kelompok retan, dan daerah miskin.
3) Terwujudnya komitmen nasional dan global dalam program kesehatan.

SPM Bidang Kesehatan disusun dengan prinsip-prinsip sebagai berikut :


1) Diterapkan usaha wajib. Oleh karena itu SPM merupakan bagian integral
dari Pembangunan Kesehatan yang berkesinabungan, menyeluruh,
terpadu sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
2) Diberlakukan untuk seluruh Daerah Kabupaten dan Daerah Kota. SPM
harus mampu memberikan pelayanan kepada publik tanpa terkecuali
(tidak hanya masyarakat miskin), dalam bentuk, jenis, tingkat dan mutu
pelayanan yang esensial dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
3) Menjamin akses masyarakat mendapat pelayanan dasar tanpa
mengorbankan mutu dan mempunyai dampak luas pada masyarakat
(Positive Health Externality).
4) Merupakan indikator kinerja bukan standar teknis, dikelola dengan
manajerial professional sehingga tercapai efisiensi dan efektifitas
penggunaan sumber daya.
5) Bersifat dinamis
6) Ditetapkan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan dasar.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


7
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Urusan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

Disamping prinsip-prinsip sebagaimana tersebut diatas, Kementrian


kesehatan RI telah sepakat menambahkan kriteria SPM yaitu :
1.) Merupakan pelayanan yang langsung dirasakan masyarakat, sehingga
hal-hal yang berkaitan dengan manajemen dianggap sebagai faktor
pendukung dalam melaksanakan urusan wajib (perencanaan,
pembiayaan, pengorganisasian, perizinan, semberdaya, sistem dsb),
tidak dimasukkan dalam SPM (kecuali critical support function).
2.) Merupakan prioritas tinggi bagi Pemerintah Daerah karena melindungi
hak konstitusional perorangan dan masyarakat, untuk melindungi
kepentingan nasional dan memenuhi komitmen nasional dan global
serta merupakan penyebab utama kematian/kesakitan.
3.) Berorientasi pada output yang langsung dirasakan masyarakat.
4.) Dilaksanakan secara terus menerus (sustainable), terukur (measurable)
dan dapat dikerjakan (feasible).

Sejalan dengan amanah PP Nomor 65 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri


Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007, proses penyusunan SPM bidang
kesehatan di Kabupaten/Kota melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1) Mengkaji standar jenis pelayanan dasar yang sudah ada dan/atau standar
teknis yang mendukung penyelenggaraan jenis pelayanan dasar.
2) Menyelaraskan jenis pelayanan dasar dengan pelayanan dasar yang
tertuang dalam RPJMN, RKP dan dokumrn kebijakan, serta
konvensi/perjanjian internasional.
3) Menganalisa dampak, efisiensi, dan efektivitas dari pelayanan dasar
terhadap kebijakan dan pencapaian tujuan nasional.
4) Menganalisis dampak kelembagaan dan personil.
5) Mengkaji status pelayanan dasar saat ini, termasuk tingkat pencapaian
tertinggi secara nasional dan daerah.
6) Menyusun rencana SPM
7) Menganalisis pembiayaan pencapaian SPM secara nasional dan daerah
(dampak keuangan).
8) Menganalisis data dan informasi yang tersedia.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


8
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Urusan Wajib dan Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

9) Melakukan konsultasi dengan sektor-sektor terkait dan daerah.


10) Menggali masukan dari masyarakat dan kelompok-kelompok
professional.

Dalam pelaksanaan SPM Bidang Kesehatan untuk jangka waktu


ditetapkan target pelayanan yang akan dicapai (minimum service target),
yang merupakan spesifikasi peningkatan kinerja pelayanan yang harus
dicapai dengan tetap berpedoman pada standar teknis yang ditetapkan guna
mencapai status kesehatan yang diharapkan.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


9
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

BAB III
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

3.1 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Kesehatan Dasar


3.1.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4
a) Pengertian
1) Ibu hamil K-4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan
distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal
satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua
dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.
2) Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang
mencakup minimal : (1) Timbang badan dan ukur tinggi badan,
(2) Ukur tekanan darah, (3) Skrining status imunisasi tetanus
(dan pemberian Tetanus Toksoid), (4) (ukur) tinggi fundus uteri,
(5) Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan), (6) temu
wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling), (7)
Test laboratorium sederhana (Hb, Protein urin) dan atau
berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC).
3) Jumlah sasaran ibu hamil dihitung melalui estimasi dengan
rumus :1,10 X Crude Birt Rate x Jumlah Penduduk (pada tahun
yang sama). Angka CBR dan jumlah penduduk Kab/Kota
didapat dari data BPS masing-masing Kab/Kota/Provinsi pada
kurun waktu tertentu. 1,1 adalah konstanta untuk menghitung
Ibu Hamil.
4) Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam melindungi ibu hamil sehingga kesehatan janin terjamin
melalui penyediaan pelayanan anternal.

b) Definisi Operasional
Cukup kunjungi Ibu hamil K-4 adalah cukupan ibu hamil yang
telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling
sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
10
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

c) Cara
Perhitungan/Rumus
1) Rumus
jmlibu hamil yang memproleh lauanan
anternal K 4 di satu wilayahkerja kurun waktu
cakupan kunjungan ibu hami K 4= 1
jml ibu hamil yang memproleh pelayanan
anternal K 4 di satu wilayahkerja kurun waktu
2) Pembilang
Jumlah ibu hamil yang memproleh pelayanan antenatal sesuai
standar minimal 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
3) Penyebut
Jumlah sasaran ibu hamil disatu wilayah kerja dalam kurun
waktu yang sama.
4) Ukuran/Konstanta
Persentase (%)

d) Sumber Data
1) SIMPUS (LB 3) dan SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan
oleh swasta.
2) Kohort ibu,
3) Pembantu Wilayah Setempat (PWS)-KIA

e) Rujukan
1) Buku pedoman Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) tahun 2008;
2) Buku Pegangan Praktis Pelayanan Kesehatan Material dan
neonatal tahun 2002;
3) Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) tahun 2010;
4) Pedoman pelayanan kebidanan dasar berbasis HAM dan
keadilan gender tahun 2010;
5) Pedoman Pemberian Tablet besi-Folat dan Sirup Besi bagi
petugas Depkes tahun 1999;

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


11
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

6) Booklet anemia Gizi dan tablet tambah darah untuk WUS;


7) Buku KIA tahun 2006;
8) Pedoman pelayanan IMS/ISR pada pelayanan Kespro terpadu
tahun 2006
9) Pedoman PMTCT tahun 2006;
10) Pedoman pencegahan dan penanganan Malaria pada ibu hamil
tahun 2006
11) Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi.

f) Target
Target tahun 2017 : 100 %

g) Langkah Kegiatan
1) Pengadaan buku KIA (dengan stiker P4K)
2) Pendataan Bumi;
3) pelayanan Antenatal sesuai stadar;
4) Kunjungan rumah bagi yang Drop Out;
5) Pembuatan kantong persalinan
6) Pelatihan KIP/Konseling;
7) Pencatatan dan Pelaporan
8) Supervisi, monitoring dan Evaluasi (PWS – KA, Analisi
Manajemen Prog KIA).

h) SDM
1) Dokter
2) Bidan
3) Perawat

3.1.2 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani


a) Pengertian
1) Komplikasi yang dimaksud adalh kesakitan pada ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu
dan/atau bayi ;

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 12
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

2) Komplikasi dalam kehamilan : a) Abortus, b) Hipremis


Gravidarum, c) pendarahan per vaginam, d) Hipertensi pada
kehamilan (preeclampsia, ekslampsia), e) kehamilan lewat
waktu, f) ketuban peca dini.
Komplikasi dalam persalinan : a) kelainan letak/presentasi
janin, b) partus macet/distosia, Hipertensi dalam kehamilan
(preeclampsia, ekslampsia), d) pendarahan paska persalinan, e)
Infeksi berat/sepsis, f) kontraksi dini/persalinan premature, g)
kehamilan ganda.
Komplikasi dalam nifas : a) Hipertensi dalam keehamilan
(preeclampsia, ekslampsia), b) Infeksi nifas, pendarahan nifas.
3) Ibu hamil, ibu bersalin dan nifas dengan komplikasi yang
ditangani adalah ibu hamil, bersalin dan nifas dengan
komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada
tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas,
Puskesmas PUNED, Rumah bersallin, RSIA/RSB, RSU
PONEK);
4) PONED : Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar,
meliputi kemampuan untuk menangani dan menunjuk : a)
Hipertensi dalam kehamilan (Preeklampsia, Ekslamsia), b)
Tindakan Pertolongan Distosia Bahu dan ekstraksi Vakum
pada Pertolongan Persalinan, pedarahan pos partum, d) Infeksi
nifas, e) BBLR dan Hipotermi, Hipoglikemia, Ikterus
Hiperbilirubinemia, masalah pemberian minum pada bayi, f)
Asfiksia pada bayi, g) Gangguan nafas pada bayi, h) kejang
pada bayi baru lahir, i) Infeksi neonatal, j) Persiapan umum
sebelum tindakan kedaruratan Obstetri-Neonatal antara lain
kewaspadaan Universal Standar.
5) Puskesmas PONED adalah Puskesmas Rawat Inap yang
memiliki kemampuan serta fasilitas PONED siap 24 jam untuk
memberikan pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas
dan bayi baru lahir dengan komplikasi baik yang dating sendiri

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


13
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

atau atas rujukan kader/masyarakat, bidan didesa, Puskesmas


dan melakukan rujukan ke RS PONEK pada kasus yang tidak
mampu ditangani.
6) PONEK adalah Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi
Komprehensif di rumah Sakit, meliputi kemampuan untuk
melakukan tindakan, a) seksio sasaria, b) Histerektomi,
Reparasi Ruptura Uter, cedera kandung/saluran kemih, c)
Perawatan Intensif Ibu dan Neonatal, d) Tranfusi Darah.
7) RS PONEK 24 jam adalah RS yang memiliki kemampuan
serta fasilitas PONE siap 24 jam untuk memberikan pelayanan
terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan
komplikasi baik yang dating sendiri atau atas rujukan
kader/masyarakat, bidan di desa, Puskesmas dan Puskesmas
PONED.
8) Penanganan definitive adalah penanganan/pemberian tindakan
terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus
komplikasi kebidanan.
9) Perhitungan jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan disatu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama : dihitung
berdasarkan angka estimasi 20% dari Total Ibu hamil disatu
wilayah pada kurun waktu yang sama
10) Total sasaran Ibu Hamil dihitung melalui estimasi dengan
rumus : 1,10 x Crude Birth rate x jumlah Penduduk (pada
tahun yang sama). Angka CBR dan jumlah penduduk
Kab/Kota didapat dari data BPS masing-masing
Kab/Kota/Provinsi pada kurun waktu tertentu. 1,1 adalah
konstanta untuk menghitung Ibu hamil.
11) Indikator ini mengukur kemampuan secara manajemen
program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
secara professional kepada ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan
komplikasi.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


14
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

b) Definisi Operasional
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan
komplikasi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu yang mendapat penanganan definitive sesuai dengan
standar oleh tenaga kesehatan terlaih pada tingkat pelayanan dasar
dan rujukan (Polindes, Puskesmas, PONED, Rumah Bersalin,
RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK).

c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
jml komplikasi kebidanan ya
mendapat penanganan definitif
wilayah kerja kurun waktu terte
cakupan komplikasi kebidanan yang di tangani=
Jml ibu komplikasi kebidanan di
wilayah kerjakurun waktu yang
2) Pembilang
Jumlah komplikasi kebidanan disatu wilayah tertentu yang
mendapat penanganan definitif pada kurun waktu tertentu
3) Penyebut
Jumlah ibu komplikasi kebidanan disatu wilayah kerja kurun
waktu yang sama
4) Ukuran/Konstanta
Persentase (%)

d) Sumber Data
1) SIMPUS dan SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan oleh
swasta
2) Laporan Audit Meternal dan Prinatal

e) Rujukan
1) Buku acuan pelatihan PONED tahun 2007;
2) Buku KIA tahun 2006;
3) Buku Pegangan Praktis Pelayanan Kesehatan material dan
Neonatal tahun 2002;

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


15
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

4) Acuan Asuhan Persalinan Normal/APN tahun 2007;


5) Standar Pelayanan Kebidanan (th. 2010);
6) Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat (PWS-KIA) tahun
2010;
7) Pedoman Pengembangan PONED tahun 2010;
8) Pedoman Teknis Audit Maternal-Perinatal di tingkat Kab/Kota
tahun 2007;
9) Buku Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar berbasis HAM
dan keadilan Gender tahun 2010;
10) Buku Pedoman Manajemen PONEK 24 jam di Kab/Kota tahun
2006;
11) Pedoman sistem rujukan maternal dan neonatal di RS kab/Kota
tahun 2006;
12) Buku pedoman penyelenggaraan RS;
13) Buku pedoman penyelenggaraan RS PONEK 24 jam;
14) Buku Standar Pelayanan Minimal Rumas Sakit.

f) Target
Target 2017 : 100%

g) Langkah Kegiatan
1) Deteksi Bumil, Bulin, dan Bufas Komplikasi
2) Rujukan kasus komplikasi kebidanan
3) Pelayanan penanganan komplikasi kebidanan
4) Penyediaan pusat pelatihan Klinik
5) Pelatihan PONED bagi Bidan Desa dan Tim Puskesmas
6) Pelatihan PONEK di RS Kabupaten/Kota
7) Penyediaan peralatan PONED di Puskesmas dan PONEK di RS
Kabupaten/Kota
8) Penyediaan bank daerah Rumah Sakit (BDRS)
9) Pelaksanaan PONED dan PONEK
10) Pencatatan dan Pelaporan
11) Pemantauan & Evaluasi

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


16
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

h) SDM
1) Tim PONEK RS (1 dr.SpOG, 1 dr. UMUM, 3 Bidan, dan 2
perawat)
2) Tim PONED Puskesmas (1 dokter, 1 bidan, 1 perawat)
3) Bidan di Desa

3.1.3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang


Memiliki Kompetensi Kebidanan
a) Pengertian
1) Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan
dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan.
2) Tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
adalah tenaga kesehatan yang memilliki kemampuan klinis
kebidanan sesuai standar.
3) Jumlah seluruh Ibu Bersalin dihitung melalui estimasi dengan
rumus : 1,05 x Crude Birth rate x jumlah penduduk. Anka
CBR dan jumlah penduduk Kab/kota didapat dari data BPS
masing-masing Kab/Kota/Provinsi pada kurun waktu tertentu.
1,05 adalah konstanta untuk menghitung Ibu Bersalin.
4) Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam menylenggarakan pelayanan persalinan yang
professional

b) Definisi Operasional
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan adalah ibu bersalin yang mendapat
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.

c) Cara Perthitungan/Rumus
1) Rumus

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


17
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

Cakupan pertolongan Jml ibu hamil ditolong olehtenaga


Persalinan Oleh kesehatan disatu wilayah kerja kurun
tenaga kesehatan waktu tertentu
¿ 100 %
Yang Memiliki Jml seluruh sasaranibu bersalin disatu
kompetensi kebidanan wilayah kerjakurun waktu yang sama

2) Pembilang
Jumnlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan di
satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
3) Penyebut
Jumlah seluruh sasarn ibu bersalin di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu
4) Ukuran/konstanta
Persentase (%)

d) Sumber Data
SIMPUS dan SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan oleh
swasta.

e) Rujukan
1) Buku Pegangan Praktis Pelayanan Kesehatan Material dan
Neonatal tahun 2002
2) Acuan Asuhan Persalinan Normal/APN tahun 2007
3) Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) tahun 2010
4) Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar berbasis HAM dan
Keadilan Gender tahun 2010
5) PWS-KIA tahun 2010

f) Target
Target 2017 : 100%

g) Langkah Kegiatan
1) Kemitraan Bidan-Dukun;
2) Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017
18
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

3) Pelayanan Persalinan
4) Penyediaan/Penggantian Peralatan Persalinan (Bidan KIT)
5) Pelatiham+Magang (APN)
6) Supervise, Monitoring, dan Evaluasi (PWS-KIA dan Anlisis
Manajemen Program KIA)

h) SDM
1) dr. SpOG
2) Dokter Umum
3) Bidan

3.1.4 Cakupan Pelayanan Nifas


a) Pengertian
1) Nifas adalah periode mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan
2) Pelayanan nifas sesuai standar adalag pelayanan kepada ibu
nifas sedikitnya 3 kali, pada 6 jam paska persalinan s.d 3 hari ;
pada minggu ke II, dan pada minggu ke IV termasuk
pemberian Vitami A 2 kali serta persiapan dan/atau
pemasangan KB Paska Persalinan.
3) Jumlah seluruh Ibu Nifas dihitung melalui setimasi dengan
rumus : 1,05 x crud Birth Rate (CBR) x Jumlah penduduk.
Angka CBR dan jumlah penduduk kab/Kota di dapat dari data
BPS masing-masing Kab/kota/Provinsi pada kurun waktu
tertentu. 1,05 adalah konstanta untuk menghitung Ibu Nifas.
4) Dalam pelaksanaan pelayanan nifas dilakukan jugan pelayanan
Neonatus sesuia standar sedikitnya 3 kali, pada 6-24 jam
setelah lahir, pada 3-7 dan pada 28 hari setelah lahir yang
dilakukan difasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah.
5) Pelayanan kesehatan nenonatal adalah pelayanan kesehatan
neonatal dasar (ASI ekslusif, pencegahan infeksi berupa
perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin K1 injeksi bila
tidak diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi hepatitis

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 19
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

B1 (bila diberikan pada saat lahir), manajemen terpadu bayi


muda.
6) Neonatus adalah bayi berumur 0-28 hari
7) Indikator ini mengukur kemampuan menajemen program KIA
dalam menyelenggarakan pelayanan nifas yang professional.

b) Definisi Operasional
Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal
pada 6 jam sampai dengan 42 hari paska persalinan sesuai standar.

c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jml ibunifas yang telah memproleh 3 kali pela
nifas standar di satu wilayah kerja kurun wakatu
Cakupan pelayanan nifas=
Jml ibu nifas di satu wilayah kerja dalam satu kurun w
sama
2) Pembilang ¿
Jumlah ibu nifas yang telah memproleh 3 kali pelayanan nifas
standar di satu wilayah kerja kurun waktu tertentu
3) Penyebut
Jumlah ibu nifas di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang
sama
4) Ukuran/konstanta
Persentase (%)

d) Sumber Data
1) SIMPUS dan SIRS termasuk pelayanan yang dilakukan oleh
swasta.
2) Kohrt LB3 Ibu PWS-KIA

e) Rujukan
1) Buku Pedoman Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) tahun 2008
2) Buku Pegangan Praktis Pelayanan Kesehatan Material dan
Neonatal

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
20
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

3) Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) tahun 2010


4) Pelayan Kebidanan Dasar berbaris HAM dan Keadilan Gender
5) PWS-KIA tahun 2010
6) Buku Pedoman Pemberian Vit A pada Ibu Nifas tahun 2010

f) Target
Target tahun 2017 : 100%

g) Langkah Kegiatan
1) Pelayanan Nifas sesuai standar (ibu dan neonatus)
2) Pelayanan KB paska persalinan
3) Pelatihan/magang klinik kesehatan material dan nenonatal
4) Pelayanan rujukan nifas
5) Kunjungan Rumah bagi yang Drop Out
6) Pencatatan dan Pelaporan
7) Supervise, Monitoring, dan Evaluasi (PWS-KIA dan Analisis
manajemen Program KIA)

h) SDM
1) Dokter Umum
2) Bidan
3) Perawat

3.1.5 Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi Yang Ditangani


a) Pengertian.
1) Neonates adalah bayi berumur 0-28 hari
2) Neonates dengan komplikasi adalah neonates dengna penyakit
dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan
dan kematian. Neonates dengan komplikasi seperti afiksia,
icterus, hipotermia, tetanus neonatrum, infeksi/sepsis, trauma
lahir, BBLR (Berat Badan lahir Rendah < 2500 gr), sidroma
gangguan pernafasan, kelainan kongenital.
3) Neonates dengan komplikasi yang ditangani adalah neonatus
komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan
yang terlatih, dokter dan bidan di sarana pelayanan kesehatan

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


21
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

4) Perhitungan sasaran neonates dengan komplikasi : dihitung


berdasarkan 15% dari jumlah bayi baru lahir. Jika tidak
diketahui jumlah bayi baru lahir maka dapat dihitung Crude
Birth Rate x jumlah penduduk. Angka CBR dan jumlah
penduduk Kab/Kota didapat dari data BPS Kab/Kota/Provinsi.
5) Indikator ini mrngukur kemampuan manajemen program KIA
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara
professional kepada neonatus dengan komplikasi.
6) Saraa Penyelenggaraan Kesehatan adalah polides, praktek
bidan, puskesmas, puskesmas perawatan/PONED, rumah
bersalin, dan rumah sakit pemerintah/swasta
7) Penanganan definitive adalah pemberian tindakan akhir pada
setiap kasus komplikasi neonatus.

b) Definisi Operasional
Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani neonatus
dengan komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih
diseluruh sarana pelayanan kesehatan.

c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus

Cakupan neonatusdengan
Komplikasi yang ditangani =
jml neonatus dengan komplikasi yang tertangani
x 100%
Jml seluruh neonatus dengan komplikasi yang ada
2) Pembilang
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang tertangani dari satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu di sarana kesehatan.
3) Penyebut
Neonatus dengan komplikasi yang ada dengan perkiraan 15%
bayi baru lahir dari satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang
sama di sarana pelayanan kesehatan.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 22
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

4) Ukuran/Konstanta
Persentase (%)

d) Sumber Data
1) SIMPUS
2) SIRS
3) Laporan pelaksanaan audit Material dan Perinatal

e) Rujukan
1) Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), tahun 2006
2) Modul Manajemen bayi berat lahir rendah (BBLR), tahun
2006
3) Modul Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir, tahun 2006
4) Modul Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Dasar
(PONED), tahun 2006
5) Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), tahun 2006
6) Pedoman Pelaksanaan Program Imunisasi di Indonesia
7) Pedoman Pelayanan Perinatal Pada RSU Kels C dan Kelas D
8) Pedoman Pemantauan Wilayah setempat (PWS-KIA), tahun
2006
9) Pedoman Pengembangan PONED, tahun 2010
10) Pedoman Teknis Audit Maternal-Perinatal di Tingkat
Kab/kota, tahun 2007
11) Pedoman Manajemen PONEK 24 jam di Kab/Kota, tahun
2006
12) Pedoman Sistem Rujukan Maternal dan Neonatal di RS
Kab/Kota, tahun 2006

f) Target
Target 2017 : 100 %

g) Langkah Kegiatan
1) Deteksi Dini Bumil, Bulin, Dan Bufas Komplikasi
2) Pelayanan kesehatan paska persalinan untuk ibu dan neonatal
sesuai standar

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
23
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

3) Penyediana sarana, peralatan, laboratorium, obat esensial yang


memadai, dan transport
4) Pelatihan manajen BBLR bagi bidan, manajemen Asfiksia bayi
baru lahir, MTBS, PONED bagi Tim Puskesmas, PONEK bagi
Tim RSUD
5) Pelaksanaan PONED dan PONEK
6) Pemantauan untuk asuhan tindak lanjut bagi neonatus yang
dirujuk
7) Pencatatan dan Pelaporan
8) Pemantauan paska pelatihan dan evaluasi
9) Pelaksanaan dan Pemantapan Audit Maternal Perinatal (AMP)
10) Rujukan pasien, tenaga medis, dan specimen

h) SDM
1) Tim PONEK RS (1 dr. SpOG, 1 dr. Umum, 3 Bidan, dan 2
Perawat)
2) Tim PONED Puskesmas (1 Dokter, 1 Bidan, 1 Perawat)
3) Dokter Umum
4) Perawat dan Bidan

3.1.6 Cakupan kunjungan bayi


a) Pengertian
1) Bayi adalah berumur 29 hari – 11 bulan
2) Cakupan kunjungan bayi adalah kunjungan bayi umur 29 hari-
11 bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu,
puskesmas, rumah bersallin dan rumash sakit) maupun
dirumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan
sebagainya melalui kunjungan petugas.
3) Setiap bayi memproleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali
yaitu satu kalli pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-
6 bulan, 1 kali pada umut 6-9 bulan, dan 1 klali pada umur 9-
11 bulan.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 24
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

4) Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi


dasar (BCG, DPT/HB 1-3, polio 1-4, Campak), stimulasi
deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan
penyuluhan perawatan kesehatan bayi
5) Penyuluhan perawatan kesehatan bayi meliputi : konseling ASI
eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6
bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai MTBS),
pemantauan pertumbuhan dan pemberian vitamin A kapsul
biru pada usia 6-11 bulan
6) Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA
dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin
melalui penyediaan pelayanan kesehatan

b) Definisi Operasional
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan bayi yang memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar dokter, bidan, dan
perawat yang memiliki kompetensi klinik kesehatan, paling sedikit
4 kali disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

c) Cara Perhitungan Rumus


1) Rumus

Cakupan kunjungan bayi =


jmlbayi memperoleh pelayanan kesehan sesuai
Standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
x 100%
Jumlah seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerja
2) Pembilang
dalam kurun waktu yang sama
Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar,
paling sedikit 4 kali di satu wilayah dalam kurun waktu tertentu
3) Penyebut
Seluruh bayi lahir hidup disatu wilayah kerja dalam kurun waktu
yang sama
Catatan :
Jika tidak ada yang dapat digunakan angka estimasi jumlah bayi
lahir hidup berdasarkan data BPS atau perhitumgan CBR
dikalikan jumlah penduduk.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 25
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

4) Ukuran/konstanta
Persentase (%)

d) Sumber Daya
SIMPUS (kohrt bayi), SIRS dan Klinik

e) Rujukan
1) Modul manajemen terpadu balita sakit (MTBS)
2) Buku kesehatan ibu dan anak (KIA)
3) Pedoman pelaksanaan program imunisasi di Indonesia
4) Pedoman Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK) Anak
5) pedoman pemantauan pertumbuhan balita
6) Pedoman pemberian MP-ASI
7) Pedoman pemberian Vitamin A

f) Target
Target 2017 : 100%

g) Langkah Kegiatan
1) Peningkatan kompetensi klinis kesehatan bayi meliputi
SDIDTK, stimulasi perkembangan bayi dan MTBS
2) Pemantauan paska pelatih MTBS dan SDIDTK
3) Pelayanan kesehatan bayi sesuai standar di fasilitas kesehatan
4) Pelayanan rujukan
5) Pembahasan audit kematian dan kesakitan bayi
6) pelayanan kunjungan rumah bagi yang tidak dating ke fasilitas
kesehatan

h) SDM
1) Dokter SpA
2) Dokter Umum
3) Bidan
4) Perawat (terlatih)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 26
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

3.1.7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)


a) Pengertian
1) Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah
kabupaten dan/atau daerah kota dibawah kecamatan. (UU No.
32 Tahun 2010 tentang Pemerintah Daerah)
2) Desa adalah kesatuan mesayarakat hukum yang memiliki
kewenangan untuk mengatur dna mengurus kepentingan
mesayarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan
berada dibawah kabupaten.
3) UCI (Universal Child immunization) adalah tercapainya
imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), Ibu
Hamil, WUS dan anak sekolah tingkat dasar
4) Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi : 1 dosis BCG, 3
dosis DPT, 4 dosis polio, 4 dosis Hepatitis B, 1 dosisi Campak.
Ibu hamil dan WUS ,eliputi 2 dosis TT. Anak sekolah tingkat
dasar meliputi 1 dosis campak, dan 2 dosis TT
5) Imunisasi rutin adalah kegiatan imunisasi yang secara rutin
terus menerusharul dilaksanakan pada periode waktu yang
telah ditetapkan, berdasarkan kelomppok usia sasaran dan
tempat pelayanan
6) Imunisasi tambahan adalah kegiatan imunisasi yang tidak rutin
dilaksanakan, hanya dilakukan atas dasar ditemukannya
masalah dari hasil pemantauan atau evaluasi. Yang termasuk
dalam kegiatan imunisasi tambahan melipuri : Backlog
Fighting dan crash program
7) Imunisasi dalam penanganan KLB adalah kegiatan yang
disesuaikan dengan situasi epidemioiogis penyakit.

b) Definisi Operasional
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
adalah Desa/Kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
27
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

Desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam


waktu satu tahun.

c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
¿ Jumlah Desa/ KelurahanUCI
Desa/Kelurahan UCI = Seluruh Desa/Kelurahan x 100%
¿
¿
2) Pembilang
Jumlah Desa/Kelurahan UCI di satu wilayah kerja pada waktu
tertentu
3) Penyebut
Seluruh Desa/Kelurahan di satu wilayah kerja dalam waktu yang
sama
4) Ukuran/Konstanta
Persentase (%)

d) Sumber Data
SIMPUS, SIRS dan klinik

e) Rujukan
1) Pedoman operasional program imunisasi tahun 2010, IM. 16
2) Kepmenkes No. 611/MENKES/SK/XI/2010 tentang pedoman
penyelenggaraan Imunisasi

f) Target
Target 2017 : 100%

g) Langkah Kegiatan
1) Imunisasi Rutin
2) Imunisasi Tambahan (Backlog Fighting dan Crash Progrma)
3) Imunisasi dalam Penanganan KLB (Outbreak Respone)
4) Kegiatan Imunisasi tambahan untuk penyakit tertentu dalam
wilayah yang luas dan waktu yang tertentu (PIN, Sub PIN,
Catch Up Campaign Campak)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 28
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

h) SDM
1) Dokter
2) Perawat
3) Bidan

3.1.8 Cakupan Pelayanan Anak Balita


a) Pengertian
1) Anak Balita adalah anak berumur 12-59 bulan
2) Setiap anak umur 12-59 bulan memproleh pelayanan
pemantauan pertumbuhan setiap bulan, minimal 8 x dalam
setahun yang tercatat di Kohort Anak Balita dan Pra Sekolah,
Buku KIA/KMS, atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya
3) Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan
pertinggi/panjang badan (BB/TB). Ditingkat masyarakat
pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per
umur (BB/U) setiap bulan di posyandu, taman Bermain, Pos
PAUD, Taman Penitipan Anak dan Taman Kanak-Kanak, serta
Raudatul Athfal dll.
4) Pemantauan perkembangan meliputi penilaian perkembangan
gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian, pemeriksaan saya dengan, daya lihat. Jika ada
keluhan atau kecurigaan terhadap anak, dilakukan pemeriksaan
untuk gangguan mental emosional, autism serta gangguan
pemutusan perhatian dan hiperaktifitas. Bila ditemukan
penyeimbang atau gangguan perkembangan harus dilakukan
rujukan kepada tenaga kesehatan yang lebih memiliki
kompetensi.
5) Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak usia
12-59 bulan dilaksanakan melalui pelayanan SDIDTK minimal
2 kali (setiap 6 bulan) dan tercatat pada Khort Anak Balita dan
Prasekolah atau pencatatan pelaporan lainnya. Pelayanan
SDIDTK dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, ahli gizi,
penyuluhan kesehatan masyarakat dan petugas sektor lain yang

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 29
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

dalam menjalankan tugasnya melakukan stimulasi dan deteksi


dini peyimpanan tumbuh kembang anak.
6) Suplementasi Vitamin A dosis tinggi (2.00.000 IU) diberikan
pada anak umur 12 – 59 bulan 2 kali pertahun (bulan Februari
dan Agustus)
7) Indikator ini mengukur kemampuan manajemen terjamin
melalui penyediaan pelayanan kesehatan

b) Definisi Operasional
Cakupan pelayanan anak balita adalah anak balita (12-59 bulan)
yang memproleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan.

c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Cakupan pelayanan anak balita =
Jml anak balita yang memproleh pelayanan pemantauan
pertumbuhan minimal 8 x disatu wilayah kerja pada
waktu tertentu x 100%

¿ Jml seluruh anak balita di satu wilayah kerjadalam


2) Pembilang waktu yang sama
Jumlah anak umur (12-59 bulan) yang memproleh pelayanan
pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali di satu wilayah pada
kurun waktu tertentu
3) Penyebut
Seluruh jumlah anak umur (12-59 bulan) di stau wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
4) Ukuran/Konstanta
Persentase (%)

d) Sumber Data
1) Kohort balita
2) Laporan rutin SKDN
3) Buku KIA
4) KMS

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
30
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

5) Pencatatan pada pos PAUD (Pemantauan Anak Usia Dini),


Taman bermain, Taman Penitipan Anak, Taman Kanak-Kanak,
Raudatul Athfal dll.

e) Rujukan
1) Buku Standar Pemantauan Pertumbuhan
2) Buku pedoman pelaksanaan SDIDTK anak
3) Buku KIA
4) Buku pedoman pemberian Vitamin A bagi petugas
5) Buku pedoman pendampingan keluarga

f) Target
Target 2017 : 100%

g) Langkah Kegiatan
1) Pendataan sasaran anak usia 12-59 bulan
2) Pemantauan pertumbuhan anak usia 12-59 bulan minimal 8
kali dalam setahun
3) Pemantauan perkembangan anak usia 12-59 bulan minimal
tiap 6 bulan sekali
4) Melakukan intervensi bila dijumpai gangguan pertumbuhan
dan kelainan perkembangan
5) Melakukan rujukan bila tidak ada perbaikan setelah dilakuakn
intervensi
6) Penyediaan skrining Kit DIDTK
7) Pengadaan Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) sesuai sasaran
8) Pengadaa formulir pendukung pencatatan pelaporan
9) Monitoring dan Evaluasi
10) Pelatihan

h) SDM
1) Dokter SpA
2) Dokter Umum
3) Bidan
4) Perawat

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 31
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

3.1.9 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Anak Usia


6-24 Bulan Kelluarga Miskin
a) Pengertian
1) Anak Usia 6-24 bulan keluarga Miskin adalah bayi usia 6-11
bulan dan anak usia 6-24 bulan kelluarga miskin (GAKIN)
2) Kriteria dan keluarga miskin di tetapkan oleh Pemerintah
setempat (Kab/Kota)
3) Mp-ASI pabrikan berupa bubuk instan untuk bayi usia 6-11
bulan dan biscuit untuk anak usia 12-24 bulan.

b) Definisi Operasional
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24
bulan keluarga miskin adalah pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bulan dan biscuit untuk anak usia 12-24 bulan
c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus

Cakupan pemberian makanan


Pendamping ASI pada anak =
jumlah anak 6−24 bulan dariGAkin yang mendapat
MP− ASI x 100%
Jumlah sluruh anak usia 6−24 bulan dari Gakin
2) Pembilang
Jumlah anak usia 6-24 bulan dari gakin yang mendapat MP-ASI
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
3) Penyebut
Jumlah seluruh anak usia 6-24 bulan dari Gakin di satu wilayah
kerja pada waktu yang sama
4) Ukuran/Konstanta
Persentase (%)

d) Sumber Data
Laporan khusus MP-ASI, R-1 gizi, LB3-SIMPUS

e) Rujukan
Pedoman pegelolaan makanan pendamping ASI (MP-ASI) untuk
anak usia 6-24 bulan

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 32
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

f) Target
Target 2017 : 100%

g) Langkah Kegiatan
1) Pendataan sasaran
2) Pelatihan makanan gizi anak/konseling menyusui
3) Pengadaan MP-ASI
4) Penyimpanan MP-ASI
5) Distribusi sampai ke sasaran
6) Pencatatan dan Pelaporan
7) Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan pemberian MP-ASI

h) SDM
Nutrisionis / Tenaga Kesehatan Terlatih Gizi

3.1.10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan


a) Pengertian
1) Balita adalah anak usia dibawah 5 tahun (anak usia 0 s/d 4
tahun 11 bulan) yang ada di kabupaten/Kota
2) Gizi Buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan
tinggi badan (TB) dengan Z-sore <-3 dan atau dengan tanda-
tanda klinis (marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-
kwasiorkor)
3) Perawatan adalah perawatan sesuai tatalaksana gizi buruk

b) Definisi Operasional
Cukupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalh balita gizi
buruk yang ditangani disarana pelayanan kesehatan sesuai
tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.
c) Cara Perhitungan Rumus
1) Rumus
Cakupan balita Gizi Buruk =
Jml balita gizi buruk mendapat perawatan di
sarana pelayanan kesehatandisatu wilayahkerja pada
kurun waktu tertentu
x 100%
Jml seluruh anak balita gizi buruk yang ditemukan
¿ di satu wilayah
STANDAR kerjaMINIMAL
PELAYANAN dalam TAHUN 2017
waktu
UPTDyang sama BUNGA MAYANG 33
PUSKESMAS
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

d) Sumber Data
R-1 / gizi, LB3-SIMPUS-SIRS, W-1 (laporan wabah KLB),
laporan KLB gizi buruk Puskesmas dan atau Rumah Sakit.

e) Rujukan
1) Pedoman Tatalaksana KEP pada Anak di Rumah Sakit
Kab/Kota, tahun 1998;
2) Pedoman Tatalaksana KEP pada anak di Puskesmas dan Rumah
Tangga, tahun 1998;
3) Buku Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2007;
4) Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2007;
5) Panduan Pelatihan Tatalaksana Anak Gizi Buruk, tahun 2007;
6) Pedoman dan Pelayanan gizi buruk rumah sakit, tahun 2007
7) Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk
bagi tenaga kesehatan, tahun 2007
8) Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

f) Target
Target 2017 : 100%

g) Langkah Kegiatan
1) Survailens gizi termasuk penemuan kasus secara aktif
2) Respon cepat penangan kasus gizi buruk
3) Pelatihan tatalaksana gizi buruk
4) Penyediaan mineral mix
5) Perawatan kasus gizi buruk di Rumah Sakit, TFC
(Theraupeutic Fededing Center)
6) Pendampingan kasus gizi buruk pasca rawat (Community
Thearaupeutic Center)
7) Bintek dan Supervisi berjenjang

h) SDM
Tim asuhan gizi (Dokter, Neutrisionis, Bidan/Perawat)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 34
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

3.1.11 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa Sd dan Setingkat


a) Pengertian
1) Penjaringan kesehatan siswa SD dan Setingkat adalah
pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa
SD dan Setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid
kerlas 1 SD dan madrasah ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan bersama guru, dokter kecil.
2) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas
program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan
kemampuan hidup sehata dan selannjutnya membentuk perilaku
hidup sehat anak usi sekolah yang berada di sekolah.
3) Sekolah dasar setingkat adalah Sekolah Dasar Negeri, Sekolah
Dasar Swasta, Sekolah Dasar Luar Biasa, Madrasah Ibtidaiyah
serta satuan pendidikan keagamaan termasuk Ponpes baik jalur
pendidikan sekolah maupun luar sekolah
4) Tenaga Kesehatan adalah tenaga medis, keperawatan atau
petugas Puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga
pelaksana UKS/UKGS
5) Guru UKS-UKGS adalah guru kelas atau guru yang ditunjuk
sebagai Pembina UKS/UKGS di sekolah dan telah dilatih
tentang UKS/UKGS
6) Dokter kecil adalah kader keshatan sekolah yang biasanya
berasal dari murid kelas 4 dan 5SD dan tingkat yang telah
mendapatkan pelatihan dokter kecil
7) Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program Usaha
Kesehatan Anak Sekolah dan melindungi anak sekolah sehingga
kesehatan terjamin melalui pelayanan kesehatan.

b) Definisi Operasional
Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan Setingkat adalah
cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh
tenaga terlatih (guru UKS/Dokter kecil) melalui penjaringan
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 35
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus

Cakupan Pemeriksaan Kesehatan


Siswa SD dan setingkat =
Jumlah murid SD dan setingkat yang diperksa
Kesehatannya olehtenaga kesehatan dan tenaga terlatih
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu x 100%
Jumlah murid SD dan setingkat disatu wilayah kerja pd
2) Pembilang kurun waktu yang sama
Jumlah murid kelas 1 SD dan Setingkat yang diperiksa
kesehatannya melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) disatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
3) Penyebut
Jumlah murid kelas 1 SD dan setingkat disatu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
4) Ukuran/Konstanta
Persentase (%)

d) Sumber Data
1) Catatan dan pelaporan hasil penjaringan kesehatan (laporan
kegiatan UKS) (Sumber data perbaikan, data akan masuk ke
puskesmas melalui tenaga kesehatan)
2) data Diknas/BPS setempat

e) Rujukan
1) Buku Pedoman UKS untuk Sekolah Dasar, tahun 2006
2) Buku Pedoman Penjaringan Kesehatan, tahun 2001
3) Buku Pedoman UKGS murid Sekolah Dasar, tahun 2006

f) Target
Target 2017 : 100%

g) Langkah kegiatan
1) Pendataan
2) Pengadaan dan pemeliharaan UKS Kit, UKGS Kit
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 36
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

3) Pelatihan Petugas, Guru UKS/UKGS dan dokter kecil


4) Penjaringan Kesehatan
5) Pelayanan Kesehatan
6) Pencatatan dan Pelaporan

h) SDM
1) Dokter Umum
2) Dokter Gigi
3) Perawat

3.1.12 Cakupan Peserta KB Aktif


a) Pengertian
1) Peserta KB Aktif Pasangan Usisa Subur yang salah satu
pasangannya masih menggunakan alat dan terlindungi oleh alat
kontrasepsi tersebut
2) Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan Suami-Istri, yang
istrinya berusia 15-49 tahun.
3) Angka Cakupan Peserta KB Aktif menunjukkan tingkat
pemanfaatan kontrasepsi diantara para Pasangan Usia Subur
(PUS)

b) Definoisi Operasional
Cakupan Peserta KB Aktif adalah jumlah peserta KB Aktif
dibandingkan dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) disatu
wilayah pada kurun waktu tertentu

c) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Cakupan Peserta KB Aktif =
Jumlah PUS yang menggunakankontrasepsi disatu
wilayah kerja pd kurun waktu tertentu
x
Seluruh jumlah PUS disatu wilayah kerja pd kurun waktu
2) Pembilang
yang sama
Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 37
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

3) Penyebut
Seluruh jumlah PUS disatu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
4) Ukuran/Konstanta
Persentase (%)

d) Sumber Data
SIMPUS, SIRS dan Formulir 2 KB

e) Rujukan
1) Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi (BP3K), tahun 2007;
2) Panduan Buku Klinis Program Pelayanan KB;
3) Pedoman Penanggulangan Efek Samping/Komplikasi
Kontrasepsi;
4) Pedoman Pelayanan Kontrasepsi Darurat, tahun 2010;
5) Penyediaan Fasilitas Pelayanan KB, tahun 2007;
6) Instrument kajian mandiri Pelayanan KB, tahun 2007;
7) panduan Audit Medik Pelayanan KB, tahun 2010
8) Analisis Situasi dan Bimbingan Teknis Pengelolaan Pelayanan
KB, tahun 2007;
9) Pedoman Pelayanan Kesehatan Reproduksi terpadu, tahun
2002.

f) Target
Target 2017 : 100 %

g) Langkah Kegiatan
1) Pendataan SasaranPUS
2) Konseling KB untuk PUS
3) Pelayanan Kontrasepsi sesuai standar
4) Pengadaan Alat dan Obat Kontrasepsi (Alkon)
5) Penelitian Klinis Pelayanan Kontrasepsi Terkin/Contraceptive
Technical Updite
6) Pelatihan Peningkatan Kinerja Pelayanan KB

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 38
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

7) Pelatihan Penggunaan Alat Bantu Pengambilan Keputusan


(ABPK) Ber-KB
8) Penguatan Sistem Informasi Pelayanan KB
9) Supervise, Monitoring dan Evaluasi

h) SDM
1) Dokter
2) Bidan
3) Perawat

3.1.13 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit


a) Acute Flacit Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15
tahun
1) Pengertian
a) Kasus AFP adalah semua anak berusia kurang dari 15 tahun
dengan kelumpuhan yang sifatnya flaccid (layuh) terjadi
secara akut (mendadak) dan bukan disebabkan oleh
rudapaksa.
b) Kasus AFP non polio adalah kasus AFP yang ada
pemeriksaan spesimennya tidka ditemukan virus polio liar
atau kasus AFP yang ditetapkan oleh tim ahli sebagai AFP
non polio dengan criteria tertentu.

2) Definisi Operasional
Jumlah kasus AFP Non Polio yang ditemukan diantara 100.000
penduduk<15 tahun pertahun disatu wilayah kerja tertentu

3) Cara Perhitungan/Rumus
a) Rumus

Non Polio AFP rate per 100.000 penduduk =


Jumlah kasus AFP Non Polio yang
dilaporkan jumlah penduduk <15 tahun x 100%
Jumlah penduduk <15 tahun

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 39
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

b) Pembilang
jumlah kasus AFP Non Polio yang dilaporkan jumlah
penduduk < 15 tahun disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
c) Penyebut
jumlah penduduk < 15 tahun disatu wilayah kerja pada kurun
waktu yang sama
d) Ukuran/Konstanta
Proporsi per 100.000 penduduk

4) Sumber Data
a) Form Pelacakan FP.1
b) Laporan W2

5) Rujukan
a) Kepmenkes 483/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman
Suveilans Akut Flacid Paralysis
b) Modul Pelatihan

6) Target
Target 2017 : ≥ 2/100.000 penduduk dibawah 15 tahun

7) Langkah Kegiatan
a) Sosialisasi
b) Pencarian Kasus
c) Pengambilan Spesimen

8) SDM
a) Dokter Spesialis
b) Dokter Umum
c) Epidemiolog Kesehatan
d) Perawat dan Penata Laboratorium Kesehatan

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 40
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

b) Penemuan Penderita Pneumonia Balita


1) Pengertian
a) Pneumonia adalah infeksi ikut yang mengenai jaringan paru-
paru (alveoli) yang ditandai dengan batuk diserta nafas cepat
dan/atau kesukaran bernafas.
b) klasifikasi Penyakit ISPA
Dalam penentuan klasifikasi penyakit dibedakan atas dua
kelompok yaitu kelompok untuk umur 2 bula-5< tahun dan
kelompok umur < 2 bulan
 Untuk umur 2 bulan - < 5 tahun klasifikasi dibagi atas
Pneumonia Berat, Pneumonia, dan batuk bukan
Pneumonia.
 Untuk kelompok umur < 2 bulan klasifikasi dibagi atas :
Pneumonia berat dan batuk bukan Pneumonia. Dalam
pendekatan manajemn terpadu balita sakit (MTBS)
klasifikasi pada kelompok umur < 2 bulan adalah infeksi
bakteri sistematik dan infeksi bakteri lokal.
 Klasifikasi Pneumonia berat didasarkan pada adanya batuk
dan/atau kesukaran bernafas disertai tarkan dinding dada
bagian bawah kedalam (TDDK) pada anak usia 2 bulan - <
5 tahun. Untuk kelompok umur < 2 bulan klasifikasi
Pneumonia berat ditandai dengan TDDK kuat atau adanya
nafas cepat lebih atau sama dengan 60 x per menit.
 Klasifikasi Pneumonia didasarkan pada adanya batuk
dan/atau kesukaran bernafas disertai adanya nafas cepat.
Batas nafas cepat pada anak usia 2 bulan-<1 tahun adalah
50 klai permenit dan 40 kali permenit untuk anak usia 1-
<5 tahun.
 Klasifikasi batuk bukan Pneumonia mencakup kelompok
penderita balita dengan batuk yang tidak menunjukkan
adanya tarikan dinding dada bawah kedalam. Dengan
demikian klasifikasi batuk bukan Pneumonia mencakup

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 41
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

penyakit-penyakit ISPA lain diluar Pneumonia seperti


batuk pilek (common cold, pharyngitis, tonsillitis, otitis).
 Diberikan tatalaksana adalah diberikan pelayanan sesuai
klasfikasinya, untuk Pneumonia diberikan antibiotik dan
pneumonia berat dirujuk ke sarana kesehatan yang lebih
memadai
 Sarana kesehatan adalah semua sarana pelayanan
kesehatan, baik pemerintah maupun swasta
 Jumlah perkiraan penderita pneumonia balita adalah 10%
dari jumlah balita disatu wilayah kerja dalam kurun waktu
satu tahun

2) Definisi Operasional
Presentasi balita dengan Pneumonia yang ditemukan dan
diberikan tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan di satu
wilayah dalam waktu satu tahun.

3) Cara Perhitungan/Rumus
a) Rumus
Cakupan balita dengan Pneumonia yang ditangani =
Jumlah penderita pneumonia balita yang
ditangani disatu wilayah kerja pd kurun
waktu satu tahun
x 100%
Jumlah perkiraan penderita
b) Pembilang
pneumonia balita di satu wilayah
Jumlah
kerjapenderita
pada kurunPneumonia
waktu yangbalita
s ama yang ditangani di satu
wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun
c) Penyebut
Jumlah perkiraan pnderita Pneumonia Balita disatu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama.
d) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 42
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

4) Sumber Data
a) Kartu Penderita / Register Harian, dan laporan bulanan
Puskesmas Medical Record RS
b) Kartu Penderita / Register Pasien Fasilitas Swasta / Medical
Record Rumah Sakit Swasta.

5) Rujukan
a) KEPMENKES RI No. 1537A/MENKES/SK/XII/2002
tentang Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut untuk Penanggulangan Pneumonia Pada
Balita
b) Buku Tatalaksana Pneumonia Balita
c) Pedoman MTBS

6) Target
Target 2017 : 100%

7) Langkah Kegiatan
a) Pelayanan Penderita
 Deteksi dini penderita pneumonia balita sesuai klasifikasi
 Pengobatan
 Fasilitas penderita pneumonia berat yang memerlukan
rujukan
 Pembinaan care seeking
b) Penyediaan alat (Peralatan ISPA)
c) Pelatihan Petugas
 Pelatihan Peningkatan Manajemen Program ISPA
 Pelatihan MTBS
 Pelatihan Autopi Verbal Balita
 Pelatihan tatalaksana pneumonia balita
d) Penyuluhan ke masyarakat
e) Jaring kerja dan kemitraan

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 43
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

f) Pengumpulan, pengolahan, dan analisa data


g) Monitoring/Supervisi ke sarana kesehatan
h) Pertemuan Evaluasi
i) Pencatatan dan Pelaporan

8) SDM
a) Dokter SpA
b) Dokter Umum
c) Bidan
d) Perawat

c) Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif


1) Pengertian
a) Penemuan pasien baru TB BTA Positif adalah penemuan
pasien TB melalui pemeriksaan dahak sewaktu pagi dna
sewaktu (SPS) dan di obatai di unit pelayanan kesehatan
dalah waktu tertentu
b) Pasien baru adalah pasien yang belum pernah diobati dengan
OAT atau sudah pernah menelan OAT kuran dari satu bulan
(30 dosis) harian. Diobati adalah pemberian pengobatana
pada pasien batu TB BTA positif dengan OAT selama 6
bulan.

2) Definisi Operasional
Angka penemuan pasien baru TB BTA positif atau Case
Detection rate (CDR) adalah persentase jumlah penderita baru
TB BTA positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah
perkiraan kasus baru TB BTA positif dalam wilayah tertentu
dalam waktu satu tahun.

3) Cara Perhitungan/Rumus
a) Rumus
Angka penemuan pasien baru TB BTA positif =
Jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan
dan diobati dalam wilayah selama satu tahun
x 100%
Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam
satuSTANDAR
wilayah dalam waktuMINIMAL
PELAYANAN satu tahun
TAHUN 2017
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 44
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

b) Pembilang
Jumlah pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan
diobati dalam wilayah selama satu tahun.
c) Penyebut
Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam satu
wilayah dalam waktu satu tahun. Perkiraan pasien baru TB
BTA positif adalah insiden Rate TB baru BTA positif per
100.000 x jumlah penduduk pada suatu wilayah tertentu.
Insiden rate Kabupaten/Kota mempergunakan hasil survey
nasional tentang prevatensi TB pada tahun terakhir.
d) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

4) Sumber Data
Pelaporan TB : TB 07, 08, dan 11

5) Rujukan
Pedoman NAsional Penanggulangan Tuberkulosis

6) Target
Tahun 2017 : 100 %

7) langkah Kegiatan
a) tatalaksana pasien TB baru
 Penemuan penderita TB paru
 Pengobatan penderita TB baru
b) pemeriksaan sputum
c) Pelatihan
d) Penyuluhan
e) Pencatatan dan Pelaporan
f) Monitoring dan Evaluasi

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 45
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

8) SDM
a) Dokter spesialis (Anak, Paru, Kebidanan, Penyakit Dalam)
b) Dokter Umum
c) Perawat
d) Bidan
e) Epidemiolog
f) Pranata Laboratorium Kesehatan dan

d) Penderita DBD yang ditangani


1) Pengertian
a) Demam Berdasarkan Dengue (DBD) adalah penyakit yang
ditandai dengan
 Panas mendadak tak berlangsung terus menerus selama
2-7 hari tanpa sebab yang jelas
 Tanda-tanda pendarahan (sekurang-kurangnya uji
Torniquet Positif)
 Disertai/tanpa pembesaran hati (hepatomegali)
 Trombositopenia (Trombosit 100.00/p1)
 Peningkatan Hematokrit 20%
b) Penderita DBD yang ditangani sesuai/SOP adalah :
 Penderita DBD yang di diagnosis dan diobati/dirawat
sesuai standar
 Ditindaklanjuti dengan penanggulangan fokus (PF)
 Penanggulangan fokus (PF) terdiri dari Penyidikan
Epideemiologi (PE) dan Penanggulangan Seperlunya
bedasarkan hasil PE tersebut.
 Penyelidikan Epideemologi (PE) adalah kegiatan
pencarian penderita DBD disekitar tempat tinggal
penderita termasuk tempat-tempat umu dalam radius
sekurang-kurangnya 100 m.
 Penanggulangan seperlunya yaitu : (Lihat Rujukan).

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 46
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

 Diagnosis penderita DBD sesuai standar adalah : (Lihat


Rujukan).
 Pengobatan/perawatan penderita DBD sesuai standar
adalah : (Lihat Rujukan)
c) Penderita DBD adalah :
Penderita penyakit yang memenuhi sekurang-kurangnya 2
kriteria klinis dan 2 kriteria laboratorium dibawah ini :
 Panas mendadak 2-7 hari tanpa sebab yang jelas
 Tanda-tanda pendarahan (sekurang-kurangnya uji
Torniquet Positif)
 Pembesaran hati
 Syok
Kriteria Laboratorium :
 Trombositopenia (Trombosit 100.004.1)
 Hematocrit naik > 20%
Atau :
Penderita yang menunjukkan hasil positif pada pemeriksaan
HI test atau hasil positif pada pemeriksaan antibody dengue
Rapaid Diagnotic Test (RDT)/ELISA
d) Pelayanan penderita DBD ditingkat Puskesmas, adalah
kegiatan yang meliputi
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik meliputi observasi tanda-tanda vital,
observasi kulit dan konjungtiva, penekanan ulu ati
untuk mengetahui nyeri ulu hati akibat adanya
pendarahan lambung, perabaan hati.
 Uji Torniquet
- Pemeriksaan laboratorium atau rujukan pemeriksaan
laboratorium (sekurang-kurangnya pemeriksaan
trombosit dan hematocrit)
- Memberi pengobatan simptomatis
- Merujuk penderita ke rumah sakit

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 47
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

- Melakukan pencatatan dan pelaporan (formulir SO)


dan disampaikan ke Dinas Kab/Kota.
e) Pelayanan penderita DBD di Rumah Sakit adalah kegiatan
yang meliputi :
 Anamesis
 Pemeriksaan fisik meliputi observasi tanda-tanda vital,
observasi kulit dan konjungtiva, penekanan ulu ati
untuk mengetahui nyeri ulu hati akibat adanya
pendarahan lambung, perabaan hati.
 Pemeriksaan laboratorium atau rujukan pemeriksaan
laboratorium (sekurang-kurangnya pemeriksaan
trombosit dan hematocrit)
 Uji Torniquet
 Pemeriksaan laboratorium (sekurang-kurangnya
pemeriksaan trombosit dan hematocrit)
 Memberi perawatan
 Melakukan pencatatan dan pelaporan (formulir KDRS)
disampaikan ke Dinas Kab/Kota dengan tembusan ke
Puskesmas.

2) Definisi Operasional
Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai standar disatu
wilayah dalam waktu 1 (satu) tahun dibandingkan dengan
jumlah penderita DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam
kurun waktu satu tahun yang sama.

3) Cara Perhitungan/Rumus
a) Rumus
Penderita DBD yang ditangani =
Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai standar
operasional prosedur ( SOP ) disatu wilayah dalam
waktu satu tahun x 100%
Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam
satu wilayahdalam waktu satutahun

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 48
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

b) Pembilang
Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai standar
operasional prosedur (SOP) disatu wilayah dalam waktu
satu tahun
c) Penyebut
Jumlah penderita DBD yang ditemukan disatu wilayah
dalam waktu satu tahun yang sama
d) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

4) Sumber Data
SIMPUS, SIRS, KDRS, dan KD-DBD

5) Rujukan :
a) Buku pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah
Dengue di Indonesia
b) Buku Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia,
tahun 2010.

6) Target
Tahun 2017 : 85%

7) Langkah Kegiatan
a) Penegakkan diagnosis, pengobatan dan rujukan penderita
di tingkat Puskesmas dan RIS
b) Pelatihan SDM
c) Penanggulangan kasus oleh Puskesmas
d) Penyediaan Epidemiologi
e) Pencatatan dan Pelaporan
f) Monitoring dan Evaluasi

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 49
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

8) SDM
a) Dokter Spesialis (Penyakit Dalam, anak, anestesi, dan
patologi klinik)
b) Dokter Umum
c) Perawat
d) Bidan
e) Petugas Laboratorium
f) Entomonlog

e) Penemuan Penderita Diare


1) Pengertian
a) Diare adalah buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air
saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya
b) Saran kesehatan adalah semua sarana pelayanan kesehatan, baik
pemerintah maupun swasta ( Puskesmas, Pustu, RS, Balai
Pengobatan, Praktek Dokter); Angka kesakitan adalah angka
kesakitan Nasional Hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2006
adalah 423/1000 penduduk.
c) Perkiraan jumlah penderita diare yang datang kesarana kesehatan
dan kader adalah 10% dari angka kesakitan x jumlah penduduk
disatu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun

2) Definisi Operasional
Penemuan penderita diare adalah jumlah penderita yang dating
dan dilayani di Sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilayah
tertentu dalam waktu satu tahun.

3) Cara Perhitungan/Rumus
a) Rumus

Penderita Diare yang ditangani =


Jumlah penderita Diare yang datang dan dilayani di
sarana kesehatan dan kader disatu wilayah tertentu
dalam waktu satutahun x
Jumlah penderita Diare wilayahtertentu dalam waktu
yang sama(10 % dari angka kesakitan diare x jumlah¿ penduduk )

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 50
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

4) Sumber Data
SIMPUS, SIRS, KDRS, dan KD-DBD

5) Rujukan :
c) Buku pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah
Dengue di Indonesia
d) Buku Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia,
tahun 2010.

6) Target
Tahun 2017 : 85%

7) Langkah Kegiatan
g) Penegakkan diagnosis, pengobatan dan rujukan penderita
di tingkat Puskesmas dan RIS
h) Pelatihan SDM
i) Penanggulangan kasus oleh Puskesmas
j) Penyediaan Epidemiologi
k) Pencatatan dan Pelaporan
l) Monitoring dan Evaluasi

8) SDM
a) Dokter Spesialis (Penyakit Dalam, anak, anestesi, dan
patologi klinik)
b) Dokter Umum
c) Perawat
d) Bidan
e) Petugas Laboratorium
f) Entomonlog

e) Penemuan Penderita Diare


1) Pengertian
d) Diare adalah buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air
saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 51
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

e) Saran kesehatan adalah semua sarana pelayanan kesehatan, baik


pemerintah maupun swasta ( Puskesmas, Pustu, RS, Balai
Pengobatan, Praktek Dokter); Angka kesakitan adalah angka
kesakitan Nasional Hasil Survei Morbiditas Diare tahun 2006
adalah 423/1000 penduduk.
f) Perkiraan jumlah penderita diare yang datang kesarana kesehatan
dan kader adalah 10% dari angka kesakitan x jumlah penduduk
disatu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun

2) Definisi Operasional
Penemuan penderita diare adalah jumlah penderita yang dating
dan dilayani di Sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilayah
tertentu dalam waktu satu tahun.

3) Cara Perhitungan/Rumus
a) Rumus

Penderita Diare yang ditangani =


Jumlah penderita Diare yang datang dan dilayani di
sarana kesehatan dan kader disatu wilayah tertentu
dalam waktu satutahun x
Jumlah
b) Pembilang penderita Diare wilayahtertentu dalam waktu
yang sama(10 % dari angka kesakitan diare x jumlah¿ penduduk )
Jumlah penderita Diare yang dating dan dilayani di sarana
kesehatan dan kader disatu wilayah tertentu dalam waktu
satu tahun.
c) Penyebut
Jumlah penderita Diare wilayah tertentu dalam waktu yang
sama.
Catatan : (10% dari angka kesakitan diare x jumlah
penduduk)
d) Ukuran Konstanta
Persentase (%)
e) Contoh perhitungan
Apabila jumlah penduduk suatu wilayah 30.000 jiwa, angka
kesakitan diare pada tahun 2007 sebesar 423 per 1000

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 52
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

penduduk, maka perkiraan jumlah penderita diare semua


umur adalah : 30.000 x 423/1000 = 12.690 penderita.
Perkiraan cakupan pelayanan di sarana kesehatan dan kader
adalah 10%, maka jumlah penderita diare yang dilayani
adalah : 10% x 12.690 penderita = 1.269 penderita.
Missal penderita diare yang ditangani sesuai standar = 800
penderita, maka % penderita diare yang ditangani
= (800/1.269) x 100% = 63%.

4) Sumber Data
Catatan kader/resgister penderita/LBI? Laporan Bulanan dan
Klinik

5) Rujukan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
1216/MENKES/SK/XI/2001 pada tanggal 16 Nopember 2001
tentang Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare

6) Target
Tahun 2017 : 86%

7) Langkah Kegiatan
a) Tatalaksana kasus
b) Penyediaan Formulir R/R
c) Pengumpulan, pengelolaan, dan analisa data
d) Pelatihan Petugas
- Penatalaksana kasus
- Manajemen program
e) Promosi/penyuluhan
f) Jarring kerja dan kemitraan
g) Pertemuan Evaluasi

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 53
Standar Pelayanan
Lampiran
Minimal

8) SDM
a) Dokter SpA
b) Dokter Sp Penyakit Dalam
c) Dokter Umum
d) Bidan
e) Perawat
f) Epidemiolog
g) Sanitarian

3.1.14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin


a. Pengertian
1) Rawat Jalan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan
perorangan yang meliputi observasi diagnose pengobatan
rehabilitasi medic tanpa tinggal di ruang rawat inap di sarana
kesehatan strata pertama.
2) Ruang Inap Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan
perorangan yang meliputi observasi diagnose pengobatan
rehabilitasi medic tinggal di ruang rawat inap di sarana kesehatan
strata pertama.
3) Cakupan Rawat Jalan adalah jumlah kunjungan kasus (Baru dan
Lama) rawat jalan di sarana kesehatan strata pertama.
4) Kunjungan Pasien Baru adalah seseorang yang baru berkunjung ke
sarana kesehatan dengan kasus penyakit baru.
5) Sarana Kesehatan Strata Pertama adalah tempat pelayanan
kesehatan meliputi antara lain : puskesmas, balai pengobatan
pemerintah dan swasta, praktek bersama dan perorangan.
6) Masyarakat Miskin adalah masyarakat sasaran program
pengentasan kemiskinan yang mememnuhi criteria tertentu
menggunakan 14 (empat belas) variable kemiskinan dalam satuan
Rumah Tangga Miskin (RTM).

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 54
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

b. Definisi Operasional
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin adalah
jumlah kunjungan pasien masyrakat miskin di sarana kesehatan strata
pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu.

c. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Cakupan pelayanan kesehatan dasar =
Jumlah kunjungan pasien miskin selama 1tahun
(lama dan baru)
x 100%
Jumlah seluruh miskin di wilayah kerja dalam
2) Pembilang kurun waktu yang sama
Jumlah kunjungan pasien miskin selama 1 tahun (lama dan baru)
3) Penyebut
Jumlah seluruh miskin di wilayah kerja dalam kurun waktu yang
sama
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

d. Sumber Data
Laporan Puskesmas. Laporan Dinas Kesehatan Kab/Kota

e. Rujukan
1) Pedoman pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat, 2008
2) Pedoman Unit Cost Pemberi Pelayanan Kesehatan, 2007
3) Pendataan Sosial Ekonomi 2010, Badan Pusat Statistik, 2006

f. Target
Target 2017 : 100%

g. Langkah Kegiatan
1) Pendataan penduduk, sarana kesehatan dan kunjungan ke sarana
kesehatan

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 55
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

2) Jenis pelayanan dasar miskin


3) Penyuluhan
4) Pelatihan
5) Monitoring dan evaluasi
6) Pencatatan dan pelaporan

h. SDM
1) Dokter Umum
2) Perawat
3) Bidan
4) Tenaga Kesehatan lainnya

3.2 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pengembangan


3.2.1 Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan PE <24
jam
a. Pengertian
1) Desa/Kelurahan mengalami KLB bila terjadi peningkatan kesakitan
atau kematian penyakit potensi KLB, penyakit karantina atau
keracunan makanan.
2) KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan
atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu
desa/kelurahan dalam waktu tertentu.
 Ditangani adalah mencakup penyelidiki dan penanggulangan
KLB
 Pengertian kurang dari 24 jam adalah sejak laporan W 1
diterima sampai penyelidikan dilakukan dengan catatan selain
formulir W1 dapat juga berupa fax atau telepon.
3) Penyelidikan KLB adalah rangkaian kegiatan berdasarkan cara-cara
epidemiologi untuk memastikan adanya suatu KLB, mengetahui
gambaran penyebaran KLB dan mengetahui sumber dan cara-cara
penanggulangannya.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 56
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

b. Definisi Operasional
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
adalah Desa/Kelurahan mengalami kejadian Luar Biasa (KLB) yang
ditangani <24 jam oleh Kab/Kota terhadap KLB periode/kurun waktu
tertentu.

c. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jumlah Kejadian Luar Biasa ( KLB
Desa/kelurahan yang ditangani<2
periode/kurun waktu tertentu
cakupan KLB desa ? kelurahan yang ditangani= ¿
Jumlah kejadian Luar Biasa ( KLB ) yan
Desa
pada wilayah pada
Catatan : Kelurahan
periode/kurun waktu yang sam
Bila dalam 1 Desa/Kelurahan terjadi lebih dari 1 kali KLB pada
satu periode, maka jumlah Desa/Kelurahan yang mengalami KLB
dihitung sesuai dengan frekuensi KLB yang terjadi di
Desa/Kelurahan tersebut, dan ikut dimasukkan dalam perhitungan
pembilang maupun penyebut.
2) Pembilang
Jumlah kejadian Luar Biasa (KLB) di Desa/Kelurahan yang
ditangani <24 jam periode/kurun waktu tertentu
3) Penyebut
Jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi pada wilayah
Desa/Kelurahan pada periode/kurun waktu sama.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)Persentase (%)

d. Sumber Data
1) Laporan KLB 24 jam (W1)
2) Laporan hasil penyelidikan dan penanggulangan KLB
3) Laporan Masyarakat dan Media Massa.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 57
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

e. Rujukan
1) UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular
(sebagai referensi untuk pembuatan SK Bupati/Walikota/Perda)
2) PP No.40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit
Menular
3) SK Menteri Kesehatan Nomor 949/Menkes/SK/VIII/2010 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini KLB

f. Target
Target 2017 : 100%

g. Langkah Kegiatan
1) Pengumpulan data
2) Penyajian dan analisa data
3) Diseminasi
4) Pencegahan dan pengendalian KLB
5) Monitoring dan Evaluasi
6) Pelatihan

h. SDM
1) Dokter Umum
2) Perawat dan Tenaga Epidemiologi Kesehatan

3.2.2 Cakupan Desa Siaga Aktif


a. Pengertian
1) Desa Siaga Aktif adalah desa yang penduduknya memiliki kesepian
sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan secara mandiri. Pengertian desa desa ini dapat berarti
Kelurahan atau Nagari atau istilah-istilah lain bagi satuan
administrasi pemerintah setingkat desa.
2) Desa Siaga adalah desa yang mempunyai Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) atau UKBM lainya yang bukan setiap hari dan
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 58
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

berfungsi sebagai pemberi layanan kesehatan dasar,


penanggulangan berencana dan kegawatdaruratan, surveillance
berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi),
penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3) Poskesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka upaya mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Poskesdes
dikelola oleh 1 orang Bidan dan minimal 2 orang kader dan
merupakan koordinator dari UKBM yang ada.
4) Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan kesehatan yang sesuai
kewenangan bidan penanggungjawaban poskesdes, selanjutnya
dirujuk ke pustu atau puskesmas apabila tidak bisa ditangani.
5) Surveilans penyakit yang berbasis masyarakat adalah upaya
pengamatan dan pencatatan yang dilakukan oleh masyarakat (Kader
dan Bidan/Perawat) tentang kejadian penyakit yang dapat
mengancam kesehatan penduduk/masyarakat.
6) Pemantauan pertumbuhan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh
kader untuk mengetahui berat badan balita setiap bulan untuk
mendeteksi secara dini pertumbuhan balita (D/S).
7) Masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah
masyarakat dimana penduduknya menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat.

b. Definisi Operasional
Cakupan Desa Siaga Aktif adalah Desa yang mempunyai POS
Kesehatan Desa (Puskesdes) atau UKBM lainnya yang buka setiap dan
berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan
bencana dan kegawatdaruratan, surveillance basis masyarakat yang
meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan dan
perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) dibandingkan dengan jumlah desa siaga dibentuk.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 59
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

c. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus

Jumlah desa siaga aktif


cakupan Desa Siaga Aktif = x 100 %
Jumlah desa siaga yang dibentuk

2) Pembilang
Jumlah desa siaga yang aktif di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu
3) Penyebut
Jumlah desa siaga yang dibentuk di satu wilayah pada kurun waktu
teetentu.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%).

d. Sumber Data
Hasil pencatatan kegiatan Puskesmas dan laporan Profil PSM/UKBM

e. Rujukan
1) Kopmenkes Nomor 564N111 tahun 2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga
2) Juknis penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat dalam
pengembangan desa siaga
3) Juknis pengembangan dan penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa.

f. Target
Target 2017 : 35%

g. Langkah Kegiatan
1) Persiapan
a) Persiapan Petugas
 Pelatihan Bidan (1 desa : 1 bidan)
 Pelatihan Kader dan Toma (1 desa : 2kader + 1 Toma)
selama 4 hari : 3 hari dikelas, 1 hari dilapangan
b) Persiapan Masyarakat
 Pembetukan forum melalui pertemuan Tingkat Desa (3
kali/tahun)
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 60
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

 Survey Mawas Diri (pendataan kelapangan atau pertemuan


rembuk desa) 2 kali/tahun)
 Musyawarah Masyarakat Desa : 2 kali/tahun
2) Pelaksanaan
a) Pelayanan kesehatan dasar
b) Kader dan toma melakukan surveilan berbasis masyarakat
(pengamatan sederhana) thd KIA, Gizi, Kesling, Penyakit,
PHBS, melakukan pendekatan PHBS dengan survey cepat;
c) Pertemuan tindak lanjut penemuan hasil surveilin dalm rangka
meningkatkan kewaspadaan dini masyarakat (1 bulan sekali)
d) Alih pengetahuan dan olah keterampilan melalui pertemuan : 2
kali/tahun
e) Pertemuan Forum Masyarakat Desa untuk membahas masalaha
kesehatan dengan memanfaatkan forum yang ada di desa (1
bulan sekali)
h. SDM
1) Bidan atau petugas kesehatan lainnya
2) Kader
3) Tokoh Masyarakat

3.2.3 Kesehatan Lingkungan


A) Cakupan Inspeksi Sanitasi
a) Pengertian
Adalah jumlah sarana air bersih yang dilakukan inspeksi
dibandingkan dengan jumlah sarana air bersih yang ada di wilayah.
b) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus

Jumlah Sarana Air Bersih yang dilakukan


Inspeksi Sanitasi
cakupan Inspeksi Sanitasi= x 100 %
Jumlah seluruh Sarana Air Bersih yang ada
2) Pembilang
Jumlah sarana air bersih yang dilakukan inspeksi sanitasi di satu
wilayah dalam waktu satu tahun.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 61
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

3) Penyebut
Jumlah seluruh saran air bersih yang ada di wilayah dalam
kurun waktu yang sama.
4) Ukuran/Konstanta
Persentase (%).

c) Sumber Data
Laporan kinerja

d) Target
Target 2017 : 45%

B) Cakupan Kualitas Air Bersih


a) Pengertian
Adalah jumlah sample air bersih yang memenuhi syarat
bakteriologis dibandingkan dengan jumlah sample air bersih yang
diperiksa bakteriologis di satu wilayah
b) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus

Jumlah sample air bersih yang


memenubi syarat bakteriologis
cakupan kualitas air bersih=
Jumlah seluruh sarana Air
Bersih yang diperiksa x 100 % ¿
bakteriologis
¿
2) Pembilang
Jumlah sample Air Bersih yang memenuhi syarat bakteriologis.
3) Penyebut
Jumlah seluruh sarana Air Bersih yang diperiksa bakteriologis
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

c) Sumber Data
Laporan Kinerja

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 62
Standar Pelayanan
Lampiran
Minimal

d) Target
Target 2017 : 45%

C) Cakupan Kepemilikan Jamban


a) Pengertian
Adalah jumlah KK yang memiliki jamban keluarga dibandingkan
dengan jumlah KK yang ada disatu wilayah dalam kurun waktu
tertentu.

b) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jumlah KK yang memiliki jamban
cakupan kepemilikan jamban= x 100 %
Jumlah seluruh KK yang ada

2) Pembilang
Jumlah KK yang memiliki jamban di satu wilayah dalam waktu
satu tahun
3) Penyebut
Jumlah seluruh KK yang diwilayah dalam kurun waktu yang
sama.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

c) Sumber Data
Laporan Kinerja

d) Target
Tarhet 2017 : >75%

D) Cakupan Pemeriksaan Jamban


a) Pengertian
Adalah jumlah jamban diperiksa dibandingkan dengan jumlah yang
ada di satu wilayah.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 63
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

b) Cara perhitungan
1) Rumus

Jumlah jamban yang diperiksa


cakupan pemeriksaan jamban= x 100 %
Jumlah seluruh jamban yang ada
di satu wilayah
2) Pembilang
Jumlah jamban yang di periksa di satu wilayah dalam waktu
satu tahun
3) Penyebut
Jumlah seluruh jamban yang ada di satu wilayah dlam kurun
waktu yang sama
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

c) Sumber Data
Laporan Kinerja

d) Target
Target 2017 : ≥10 %

E) Cakupan Kualitas Jamban


a) Pengertian
Adalah jumlah jamban yang memenuhi syarat dibandingkan dengan
jumlah jamban yang diperiksa di satu wilayah
b) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus

Jumlah jamban yang memenuhi syarat


cakupan kualitas jamban= x 100 %
Jumlah seluruh jamban yang ada di satu
wilayah
2) Pembilang
Jumlah jamban yang memenuhi syarat di satu wilayah dalam
waktu satu tahun
3) Penyebut
Jumlah seluruh jamban yang diperiksa yang ada diwilayah
dalam kurun waktu yang sama

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 64
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

4) Ukuran konstanta
Persentase (%)

c) Sumber Data
Laporan Kinerja

d) Target
Target 2017 : ≥85%

F) Cakupan Pemeriksaan Rumah Sehat


a) Pengertian
Adalah jumlah yang diperiksa dibandingkan dengan jumlah rumah
yang ada di satu wilayah.

b) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jumlah Rumah Sehat
yang diperiksa
cakupan pemeriksaan rumah sehat= x 100 %
Jumlah seluruh
rumah yang ada
2) Pembilang
Jumlah Rumah Sehat yang diperiksa di satu wilayah dalam
waktu satu tahun.
3) Penyebut
Jumlah seluruh rumah yang ada diwilayah dalam kurun waktu
yang sama
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

c) Sumber Data
Laporan Kinerja

d) Target
Target 2017 : 10 %

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 65
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

G)Cakupan Kualitas Rumah Sehat


a) Pengertian
Adalah jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan
dibandingkan dengan jumlah rumah yang ada diperiksa di satu
wilayah
b) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jumlah rumah sehat yang
memenuhi syarat
cakupan kualitas rumah sehat= x 100 %
Jumlah seluruh rumah yang
diperiksa
2) Pembilang
Jumlah Rumah Sehat yang memenuhi syarat disatu wilayah
dalam waktu satu tahun
3) Penyebut
Jumlah seluruh rumah yang diperiksa diwilayah dalam kurun
waktu yang sama.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

c) Sumber Data
Laporan Kinerja

d) Target
Target 2017 : ≥85%

H)Cakupan Pemeriksaan Tempat-Tempat Umum


a) Pengertian
Adalah jumlah tempat-tempat umu yang diperiksa dibandingkan
dengan jumlah tempat-tempat umum yang ada di satu wilayah.

b) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 66
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

Jumlah tempat umum


yang diperiksa
cakupan pemeriksaantempat −tempat umum=
Jumlah seluruh tempat−¿ tempat um

2) Pembilang
Jumlah tempat-tempat umum yang diperiksa di satu wilayah
daalam waktu satu tahun.
3) Penyebut
Jumlah seluruh tempat-tempat yang ada diwilayah dalam kurun
waktu yang sama.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

c) Sumber Data
Laporan Kinerja

d) Target
Target 2017 : 10%

I) Cakupan Perhitungan/Rumus
a) Pengertian
Adalah jumlah tempat-tempat umum yang memenuhi syarat
dibandingkan dengan jumlah tempat-tempat umum yang ada di satu
wilayah
b) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jumlah tempat umum
yang diperiksa
cakupan pemeriksaantempat −tempat umum=
Jumlah seluruh tempat−¿ tempat um

2) Pembilang
Jumlah tempat-tempat umu yang memenuhi syarat di satu
wilayah dalam waktu satu tahun

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 67
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

3) Penyebut
Jumlah seluruh tempat-tempat umum yang diperiks diwilayah
dalam kurun waktu yang sama
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

c) Sumber Data
Laoran Kinerja

d) Target
Target 2017 : >79%

J) Cakupan Pemeriksaan Tempat Pengolahan Makanan


a) Pengertian
Adalah jumlah tempat pengolahan makanan yang ada di satu
wilayah
b) Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jumlah tempat pengolahan
makanan yang diperiksa
cakupan pemeriksaantempat makanan= x 100 %
Jumlah seluruh tempat
pengolahan makanan yang ada
2) Pembilang
Jumlah tempat pengolahan makanan yang diperiksa disatu
wilayah dalam waktu satu tahun
3) Penyebut
Jumlah seluruh tempat pengolahan makanan yang ada diwilayah
dalam kurun waktu yang sama
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

c) Sumber Data
Laporan kinerja

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 68
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

d) Target
Target 2017 : 10%

K)Cakupan Kualitas Tempat Pengolahan Makanan


a. Pengertian
Adalah jumlah tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat
dibandingkan dengan jumlah tempat pengolahan makanan yang
diperiksa disatu wilayah

b. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jumlah tempat pengolahan m
syarat
cakupan kualitas tempat pengolahan makanan∗¿=
Jumlah seluruhtempat peng
2) Pembilang diperiks

Jumlah tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat di


satu wilayah dalam waktu satu tahun.
3) Penyebut
Jumlah seluruh tempat pengolahan makanan yang diperiksa
diwilayah dalam kurun waktu yang sama.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

c. Sumber Data
Laporan Kinerja

d. Target
Target 2017 : ≥ 73,3%

L) Cakupan Pengelolaan Limbah Medis


a. Pengertian
Adalah jumlah pengiriman limbah medis atau di dimusnahkan
dibandingkan dengan standart pengiriman limbah medis per tahun
minimal 4 kali.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 69
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

b. Cara perhitungan/Rumus
1) Rumus
Jumlah tempat pengirimanlimbah me
dimusnahkan dalam waktu satuta
cakupan pengelolaanlimbah medis∗¿=
Standar pengiriman limbah medis pertah
4 kali
2) Pembilang
Jumlah tempat pengiriman limbah medis/dimusnahkan dalam
waktu satu tahun.
3) Penyebut
Standar pengiriman limbah medis pertahun minimal 4 kali
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

c. Sumber Data
Laporan Kinerja

d. Target
Target 2017 : 100%

M) Cakupan Pemeriksaan Jentik


a. Pengertian
Adalah jumlah bangunan dilakukan pemeriksaan jentik
dibandingkan dengan jumlah seluruh bangunan yang ada di satu
wilayah kerja

b. Cara perhitungan/Rumus
1) Rumus

Jumlah bangunan yang dilakukan pemeriksaan


jentik
cakupan pemeriksaan jentik=
Jumlah seluruh bangunan yang ada

2) Pembilang
Jumlah bangunan yang dilakukan jentik di satu wilayah
dalam waktu satu tahun

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 70
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

3) Penyebut
Jumlah seluruh bangunan yang ada di wilayah kerja salam
kurun waktu yang sama
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

c. Sumber Data
Laporan Kinerja

d. Target
Target 2017 : ≥40%

N) Cakupan Angka Bebas Jentik


a. Pengertian
Adalah jumlah bangunan bebas jentik dibandingkan dengan jumlah
bangunan yang diperiksa di satu wilayah

b. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus

Jumlah bangunanbebas jentik


cakupan angka bebas jentik= x 100 %
Jumlah Seluruh BangunanYang Diperiksa

2) Pembilang
Jumlah bangunan bebas jentik di satu wilayah dalam waktu
satu tahun
3) Penyebut
Jumlah bangunan yang diperiksa di wilayah dalam kurun waktu
yang sama.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

c. Sumber Data
Laporan Kinerja

d. Target
Target 2017 : ≥ 95%

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 71
Standar Pelayanan
Lampiran
Minimal

O) Cakupan Pengawasan Sanitasi Institusi


a. Pengertian
Adalah jumlah institusi yang diperiksa dibandingkan dengan
jumlah institusi yang ada di satu wilayah.

b. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
¿ Jumlah Institusi yang diperiksa
cakupan pengawasab sanitasi institusi= x 100 %
Jumlah seluruhinstitusi yang ada
diwilayah
dalam kurun waktu yang sama
2) Pembilang
Jumlah institusi yang diperiksa disatu wilayah dalam waktu
satu tahun.
3) Penyebut
Jumlah institusi yang ada diwilayah dalam kurun waktu yang
sama
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

c. Sumber Data
Laporan Kinerja

d. Target
Target 2017 : ≥ 10%

P) Cakupan Kualitas Sanitasi Institusi


a. Pengertian
Adalah jumlah institusi yang memenuhi syarat dibandingkan
dengan jumlah institusi yang diperiksa di satu wilayah

b. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
¿ Jumlah Institusi yang memenuhi syarat
cakupan kualitas sanitasiinstitusi= x 100
Jumlah seluruhinstitusi yang diperiksa

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 72
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

2) Pembilang
Jumlah institusi yang memenuhi syarat di satu wilayah dalam
waktu satu tahun
3) Penyebut
Jumlah institusi yang diperiksa di wilayah dalam kurun waktu
yang sama.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

c. Sumber Data
Laporan Kinerja

d. Target
Target 2017 : >50%

Q) Cakupan Tindak Lanjut Klinik Sanitasi


a. Pengertian
Adalah jumlah kasus kunjungan di klinik sanitasi yang di
tindaklanjuti dibandingkan dengan jumlah kunjungan di klinik
sanitasi di satu wilayah

b. Cara Perhitungan/Rumus
1) Rumus
¿ Jumlah kasus kunjungan di klinik sanitasi
cakupan tindak lanjut klinik sanitasi= x
Jumlah seluruh kunjungan klinik sanitasi
di wilayah
2) Pembilang
Jumlah kasus kunjungan di klinik sanitasi yang ditindaklanjuti
di satu wilayah dalam waktu satu tahun
3) Penyebut
Jumlah kunjungan di klinik sanitasi di wilayah dalam kurun
waktu yang sama.
4) Ukuran Konstanta
Persentase (%)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 73
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

c. Sumber Data
Laporan Kinerja

d. Target
Target 2017 : ≥ 25%

R) Pelayanan Kesehatan Lingkungan Institusi Yang Dibina


a. Pengertian
1) Institusi adalah unit kerja yang memberikan pelayanan/jasa
kepada masyrakat atau memproduksi barang
2) Institusi yang dibina adalah unit kerja yang dalam memberikan
pelayanan/jasa potensial menimbulkan resiko/dampak
kesehatan, mencakup Puskesmas, sekolah, perkantoran,
instalasi pengolahan air minum, industry rumah tangga dan
industry kecil
3) Instalasi pengolahan air minum adalah instalasi yang telah
melakukan pengawasan internal dan eksternal (oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota) sesuai dengan KepMenkes
907/SK/VII/2002 dengan jumlah sampel air yang diperiksa
memenuhi persyaratan bakteriologis 95% dan tidak ada
parameter kimia yang berdampak langsung terhadap kesehatan
4) Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan yang effluent-
nya memenuhi buku mutu limbah cair, mengelola limbah padat
dengan baik, tersedia air cukup (kuantitas dan kualitas),
hygiene sanitasi makanan dan minuman, pengendalian vector
serta binatang pengganggu
5) Perkantoran/sekolah adalah kantor yang mempunyai sarana
pengolahan lombah cair, limbah padat dengan baik, tersedia air
cukup (kualitas dan kuantitas), hygiene dan sanitasi makanan
dan minuman, penerangan, ventilasi, pengendalian vector dan
binatang pengganggu lainnya

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 74
Standar Pelayanan
Lampiran
Minimal

b. Definisi Operasional
Institusi yang dibina adalah institusi yang dibina sesuai dengan
standar kesehatan lingkungan di satu wilayah kerja Puskesmas
tertentu pada kurun waktu tertentu

c. Sumber Data
Pencatatan dan Pelaporan kegiatan Puskesmas

d. Rujukan
1) Keputusan Menteri :
 Kep.Menkes No. 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-
syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum
 Kep.Men LH No. 8/Men LH/12/1995 tentang Baku Mutu
Limbah Cair Kegiatan Rumah Sakit
 Kep.Menkes No. 715/Menkes/SK/V/2003 tentang
persyaratan Higiene Sanitasi jasa Boga.
 Kep.Menkes No. 288/Menkes/2003 tentang Pedoman
Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.
 Kep.Menkes No. 1405/Menkes/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri
 Kep.Men LH No. 51/Men.LH/10/1995 tentang Buku Mutu
Limbah Cair baik Kegiatan Industri
 JkEP.Menkes No.140/Menkes/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja dan Industri
2) Peraturan Menteri Kesehatan
 Permenkes No.986/Menkes/Per/XI/1992 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
 Permenkes No.416/Permenkes/SK/IX/1990 tentang syarat-
syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih.
3) Pedoman
 Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia
 Pedoman Pelaksana dan Pengawas Dampak Sampah
(Aspek Kesehatan Lingkungan)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 75
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

 Pedoman Kriteria Bantuan Penyelenggaraan Sanitasi


Darurat, 2001
 Pedoman Umum Penyelenggaraan Sistem Darurat, 2001
 Hasil sosialisasi dilaporkan kepada atasan langsung dan
sector terkait, melakukan penyebaran informasi tentang
kualitas air dan sanitasi IPAM kepada masyarakat,
pengelola sektor terkait.

1. Puskesmas
a) Pengawasan :
 Pengumpulan data
 Memeriksa sarana sanitasi Puskesmas
 Melakukan pembinaan terhadap petugas Puskesmas
 Pengelolaan dan analisa data
 Hasil dilaporkan kepada atasan langsung, kepala Puskesmas
dan sector terkait
b) Sosialisasi dan advokasi :
 Melakukan pertemuan untuk sosialisasi kepada lintas
program dan lintas sector
 Melakukan advokasi terhadap pengambil keputusan di
tingkat kecamatan
 Hasil sosialisasi dilaporkan kepada atasan langsung dan
sector terkait
c) Peningkatan SDM : melakukan pelatihan sanitasi yang sesuai
dengan peserta yang dilatih.

2. Sekolah/Perkantoran
a) Inspeksi sanitasi
 Pengambilan sampel di sekolah/perkantoran
 Pemeriksaan sampel
 Pengolahan dan analisa data
 Rekomendasi terhadap petugas kesehatan dan sektor terkait

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 76
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

b) Pengawasan
 Pengumpulan data sarana sanitasi di sekolah/perkantoran
 Memeriksa sarana sanitasi sekolah/perkantoran
 Pengolahan dan analisa data sasaran sanitasi
sekolah/perkantoran
 Hasil dilaporkan kepada atasan langsung dan sector terkait
c) Sosialisasi : melakukan pertemuan untuk sosialisasi kepada
pengelola sekolah/perkantoran, lintas program dan lintas sektor
terkait
d) Advokasi :
 Melakukan advokasi terhadap pengambil keputusan di
tingkat kecamatan maupun kabupaten/kota
 Menjalin jejaring kerjasama baik terhadap lintas sektor
maupun pengelola sekolah/perkantoran
e) Peningkatan SDM :
 Menentukan jenis pelatihan yang sesuai dengan peserta
yang dilatih
 Melaksanakan pembinaan terhadap pengelola
sekolah/perkantoran

3. Industri
a) Inspeksi sanitasi
 Pengambilan sempel industry
 Pemeriksaan sampel
 Pengolahan dan analisa data
 Rekomendasi terhadap pengelola industry dan sektor terkait
 Laporan kepada atasan langsung dan sektor terkait
b) Pengawasan
 Pengumpulan data
 Memeriksa sarana sanitasi di industry yang ada di wilayah
kerja puskesmas
 Melakukan pembinaan terhadap pengelola sanitasi di
industry

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 77
Standar Pelayanan
Lampiran
Minimal

 Pengolahan dan analisa data


 Hasil dilaporkan kepada atasan langsung dan sektor terkait
c) Sosialisasi, Advokasi dan Kemitraan
 Melakukan pertemuan untuk sosialisasi kepada pengelola
sanitasi industry, lintas program dan lintas sektor terkait
 Melakukan advokasi terhadap pengambilan keputusan di
tingkat kecamatan maupun kebupaten/kota
 Menjalin jejaring kerjasama baik terhadap lintas sektor
maupun ikatan pengusaha setempat
 Hasil sosialisasi di laporkan kepada langsung dan lintas
sektor terkait.

3.2.4 Pelayanan Gawat Darurat


a. Pengertian
1) Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat
yang dapat diakses oleh masyarakat
2) Kemampuan pelayanan gawat darurat adalah upaya cepat untuk
segera mengatasi puncak kegawatan yaitu henti jantung dengan
Resusitasi Jantung, Paru Otak (RJPO) atau Cardio-Pulmonary-
Cerebral Resuction agar kerusakan organ yang terjadi dapat
dihindarkan atau ditekan sampai minimal mungkin dengan
menggunakan bantuan hidup dasar (basic life support) dan bantuan
hidup lanjut.

b. Definisi Operasional
Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang
dapat diakses masyarakat adalah cakupan sarana kesehatan yang telah
mempunyai kemampuan untuk melaksankaan pelayanan gawat darurat
sesuai standart dan dapat diakses oleh masyarakat dalam kurun waktu
tertentu

c. Sumber data
IHIS, Register Harian IGD

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 78
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

d. Rujukan
1) Pedoman Safe Community
2) Pedoman Penyusunan Peta Geomedik
3) Pedoman Evakuasi Medik
4) Standar Klasifikasi Pelayanan Gawat Darurat Pra Rumah Sakit dan
Rumah Sakit
5) Standar Pelayanan Gawat Darurat/Instrument Self Assesment
Pelayanan Gawat Darurat Rumah Sakit
6) Standar Pelayanan Gawat Darurat/Instrument Self Assesment
Perinatal Risiko Tinggi Rumah Sakit
7) Pedoman PONED dan PONEK

e. Target
Trget 2017 : 80%

e. Langkah Kegiatan
1) Pelatihan GELS/ATLS/ACLS untuk Dokter
2) Pelatihan BLS/PPGD untuk Perawat
3) Pelatihan PONED bagi bidan

f. SDM
1) Dokter Umum
2) Perawat
3) Bidan

3.2.5 Pelayanan Rawat Jalan


a. Pengertian
1) Rawat jalan adalah pelayanan keperawatan perorangan yang
meliputi observasi, diagnose, pengobatan, rehabilitasi medic tanpa
tinggal di ruang rawat inap pada sarana kesehatan Puskesmas
2) Cakupan Rawat Jalan adalah jumlah kunjungan kasus baru rawat
jalan di sarana kesehatan Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun
3) Kunjungan pasien baru adalah seseorang yang baru berkunjung ke
sarana kesehatan Puskesmas dengan kasus penyakit baru

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 79
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

4) Sarana kesehatan Puskesmas adalah tempat pelayanan kesehatan


meliputi Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, dan Puskesmas
Keliling
5) Ketersediaan pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada
masyarakat meliputi pelayanan poli umum, poli gigi, poli KIA,
laboratorium, konseling dan farmasi.

b. Definisi Operasional
Cakupan rawat jalan adalah cakupan kunjungan rawat jalan baru di
sarana kesehatan pemerintah di satu wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu

c. Sumber Data
IHIS, Hasil pencatatan kegiatan Puskesmas, Register Harian

d. Rujukan
Pedoman Pengobatan Puskesmas

e. Target
Target tahun 2017 : 100%

f. Langkah Kegiatan
1) Pendapatan penduduk, sarana kesehatan, dan kunjungan ke sarana
kesehatan di wilayah kerja puskesmas
2) Peningkatan prasarana dan sarana pelayanan kesehatan
3) Analisis kebutuhan pelayanan kesehatan
4) Penyuluhan proposi kesehatan
5) Pelatihan SDM Puskesmas
6) Pencatatan dan Pelaporan

g. SDM
Semua Karyawan Puskesmas

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 80
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

3.2.6 Pelayanan Farmasi


a. Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Ketersediaan
Obat sesuai Kebutuhan
1) Pengertian
 RKO adalah Rencana Kebutuhan Obat
 LPLPO adalah Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan
Obat Puskesmas/Pustu
 Kebutuhan Obat nyata adalah kebutuhan yang dihitung oleh
tim rencana obat terpadu kabupaten/kota
 Obat pelayanan kesehatan dasar adalah obat yang di sediakan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan kategori obat :
sangat-sangat esensial, sangat esensial, esensial

2) Definisi Operasional
Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan obat
pelayanan kesehatan dasar di unit pengelola obat dan perbekalan
kesehatan kabupaten/kota di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu

3) Sumber Data
RKP dan LPLPO

4) Rujukan
 Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN)
 Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan perbekalan Kesehatan
 Pedoman Teknis Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan Dasar

5) Target
Target tahun 2017 : 100%

6) Langkah Kegiatan
1) Perencanaan Obat

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 81
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

2) Pengadaan Obat
3) Pemantauan dan Penilaian

7) SDM
Apoteker dan Asisten Apoteker

b. Pelayanan Obat Generik


Penulisan Resep Obat Generik
1) Pengertian
Obat Generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan
dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang
dikandungnya

2) Definisi Operasional
Penulisan Obat Generik adalah penulisan resep obat generic di
fasilitas kesehatan pemerintah

3) Sumber Data
Resep Dokter Umum dan Dokter Gigi

4) Rujukan
 Pedoman Pengobatan (Ditjen Binkesmas)
 Kep. Menkes No. 85/1989 tentang kewajiban Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Pemerintah Menuliskan Obat Generik
5) Target
Target tahun 2017 : 100%

6) Langkah Kegiatan
 Pencatatan penggunaan obat generic setiap hari di Puskesmas
 Pembuatan laporan bulanan pemakaian obat generic di
Puskesmas ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota

7) SDM
 Dokter Umum

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 82
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

 Dokter Gigi
 Apoteker dan Asisten Apoteker

3.2.7 Pelayanan Gizi


a. Cakupan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A Dua Kali Per Tahun
1) Pengertian
 Balita yang dimaksud dalam program distribusi kapsul Vitamin
A adalah bayi yang berumur 6 – 11 bulan dan anak umur 12 –
59 bulan yang mendapat kapsul Vitamin A dosis tinggi
 Kapsul Vitamin A dosis tinggi terdiri dari kapsul Vitamin A
berwarna biru dengan dosis 100.000 SI yang diberikan kepada
bayi umur 6 – 11 bulan dank APSUL Vitamin A berwarna
merah dengan dosis 200.000 SI yang diberikan kepada anak
umur 12 – 59 bulan

b. Definisi Operasional
Cakupan balita mendapat kapsul A adalah cakupan bayi 6 – 11 bulan
mendapat kapsul Vitamin A satu kali dan anak umur 12 – 59 bulan
mendapat kapsul Vitamin A dosis tinggi dua kali pertahun di satu
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

c. Sumber Data
1) Pencatatan dan pelaporan Kader Kesehatan tiap Posyandu
2) Kohort balita
3) Buku KIA
4) Laporan Rutin SKDN
5) KMS

d. Rujukan
1) Pedoman Akselerasi Cakupan Kapsul Vitamin A, Depkes RI, tahun
2000
2) Pedoman pemberian kapsul Vitamin A, Depkes RI, tahun 2000
3) Booklet Deteksi Dini Xerophtalmia, Depkes RI tahun 2002
4) Pedoman dan Deteksi Tatalaksana kasus Xerophtalmia, Depkes RI
tahun 2002
STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 83
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

e. Target
Target tahun 2017 : 100%

f. Langkah Kegiatan
1) Pendataan sasaran balita (baseline data)
2) Perencanaan kebutuhan Vitamin A
3) Pengadaan dan pendistribusian kapsul Vitamin A
4) Sweeping pemberian kapsul Vitamin A
5) Pengadaan buku pedoman dan juknis
6) Pemantauan dan penilaian

g. SDM
1) Dokter
2) Bidan
3) Petugas Gizi

3.2.8 Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja


a. Pengertian
1) Pemeriksaan kesehatan remaja adalah pemeriksaan kesehatan
siswa kelas I SLTP dan setingkat, kelas I SLTA dan setingkat
melalui penjaringan terhadap murid kelas I SLTP dan Madrasah
Tsanawiyah, kelas I SLTA dan Madrasah Aliyah yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS
terlatih dan kader kesehatan remaja secara berjenjang (penjaringan
awal oleh guru dan kader kesehatan remaja, penjaringan lanjutan
oleh tenaga kesehatan)
2) Tenaga kesehatan adalah tenaga medis, tenaga keperawatan, atau
tenaga Puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga
pelaksana UKS
3) Guru UKS adalah guru kelas atau guru yang ditunjuk sebagai
Pembina UKS di sekolahan dan telah dilatih tentang UKS
4) Kader kesehatan remaja adalah kader kesehatan sekolah yang
biasanya berasal dari murid kelas 1 dan 2 SLTP dan setingkat,

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 84
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

murid kelas 1 dan 2 SLTA dan setingkat yang telah mendapatkan


pelatihan kader kesehatan remaja.

b. Definisi Operasional
Cakupan pelayanan kesehatan remaja adalah cakupan siswa kelas 1
SLTP dan setingkat, kelas 1 SLTA dan setingkat yang diperiksa
kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru
UKS/kader kesehatan sekolah) melalui penjaringan kesehatan di satu
wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu

c. Sumber Data
1) Rencana kegiatan PKPR/UKS
2) Pencatatan dan pelaporan kegiatan PKPR/UKS
d. Rujukan
1) Buku Pedoman UKS untuk Sekolah Tingkat Lanjut
2) Buku Pedoman Penjaringan Kesehatan
3) Buku Pedoman Reproduksi Remaja

e. Target
Target tahun 2017 : 100%

f. Langkah Kegiatan
1) Pengadaan dan pemeliharaan UKS Kit
2) Perencanaan kebutuhan anggaran, logistic, pelatihan
3) Pelatihan petugas, guru UKS, dan Dokter madya
4) Pelayanan Kesehatan
5) Pencatatan dan Pelaporan

g. SDM
1) Dokter Umum
2) Dokter Gigi
3) Perawat
4) Bidan
5) Petugas kesehatan lainnya
6) Guru UKS dan kader kesehatan remaja

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG 85
Standar Pelayanan Minimal
Lampiran

3.2.9 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut


Cakupan pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut
a. Pengertian
1) Pra Usia Lanjut adalah seseorang yang berusia antara 45 – 59
tahun
2) Usia Lanjut adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih

b. Definisi Operasional
Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut adalah pra
usia lanjut dan usia lanjut yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai
standar yang ada pada pedoman di satu wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu

c. Sumber Data
1) Register BP
2) IHIS
3) Pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas

d. Rujukan
1) Pedoman Pembina Usia Lanjut
2) Pedoman Puskesmas Santun Usia Lanjut

e. Target
Target tahun 2017 : 100%

f. Langkah Kegiatan
1) Pendataan sasaran pra usia lanjut dan usia lanjut
2) Pelayanan kesehatan dan penanganan kasus
3) Koordinasi lintas program dan lintas sector
4) Manajemen program

g. SDM
1) Dokter Umum dan Dokter Gigi
2) Perawat dan petugas kesehatan lainnya

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Lampiran
Penutup

BAB IV
86
PENUTUP

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas pada hakekatnya


merupakan jenis-jenis pelayanan Puskesmas yang wajib dilaksanakan oleh suatu
Puskesmas dengan standar kinerja yang ditetapkan. Namun demikian mengingat
kondisi masing-masing daerah yang terkait dengan sumber daya yang tidak
merata maka diperlukan pentahapan dalam pelayanan SPM oleh masing-masing
daerah yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan. Mengingat SPM sebagai
hak konstitusional maka sayogyanya SPM menjadi prioritas dalam perencanaan
dan penganggaran Puskesmas.
Dengan disusunnya Standar Pelayanan Minimal Puskesmas diharapkan
dapat membantu pelaksanaan penerapan Standar Pelayanan Minimal di
Puskesmas. SPM ini dapat dijadikan acuan bagi pengelola Puskesmas dan stake
holder terkait dalam melaksanakan perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan
setiap jenis pelayanan.
Pelaksanaan kegiatan harus tetap memperhatikan tujuan kepuasan
pelanggan karena tujuan akhir yang diinginkan adalah tercapainya kepuasan
pelanggan yang telah ditetapkan. Kepuasan pelanggan yang tinggi mendukung
terciptanya customer loyalty serta dapat mendatangkan pelanggan yang baru
dengan adanya komunikasi antar pasien pelanggan UPTD Puskesmas Bunga
Mayang dan keluarga.
Demikian Standar Pelayanan Minimal ini kami susun hal-hal lain yang
belum tercantum dalam Buku SPM ini akan di tetapkan di kemudian sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, baik Perda, Perbup, Peraturan Dinas Kesehatan
Kabupaten dan Peraturan Kepala UPTD Puskesmas.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Lampiran

Lampiran : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bunga Mayang


Nomor : / KAPUS/I/2017 87
Tanggal : Januari 2017
Tentang : Penetapan Standar Pelayanan minimal (SPM)
UPTD Puskesmas Bunga Mayang Tahun 2016-2021

Capaian TARGET
NO SPM Kinerja P.Jawab
2017 2018 2019 2020 2021
2016
I SPM DASAR
1 Persentase ibu hamil mendapatkan
95,7% 100% 100% 100% 100% 100% KIA-KB
pelayanan antenatal sesuai standar
2 Persentase ibu bersalin mendapatkan
pelayanan persalinan sesuai standar di 100% 100% 100% 100% 100% 100% KIA-KB
Puskesmas dan jaringannya
3 Persentase bayi baru lahir
mendapatkan pelayanan kesehatan 100% 100% 100% 100% 100% 100% KIA-KB
sesuai standar
4 Persentase balita mendapatkan
80,4% 100% 100% 100% 100% 100% KIA-KB
pelayanan kesehatan sesuai standar
5 Persentase anak pada usia pendidikan
dasar mendapatkan screnning 100% 100% 100% 100% 100% 100% UKS
kesehatan sesuai standar
6 Persentase usia 20 – 59 tahun
mendapatkan screnning kesehatan
96,99% 100% 100% 100% 100% 100% UKS
dan playanan kesehatan reproduksi
sesuai standar
7 Persentase usia 60 tahun keatas
mendapatkan screnning kesehatan 82,79% 100% 100% 100% 100% 100% LANSIA
sesuai standar
8 Pelayanan kesehatan penderita
100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
hipertensi
9 Pelayanan kesehatan penderit
100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
Deabetes Melitus
10 Upaya kesehatan jiwa pada orang
100% 100% 100% 100% 100% 100% JIWA
dengan gangguan jiwa berat
11 Pelayanan kesehatan orang dengan
80% 80% 80% 80% 80% 80% P2P
TB
12 Pelayanan kesehatan orang dengan
100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
resiko terinfeksi HIV

II SPM PENGEMBANGAN
1 Cakupan Desa/Kelurahan Universal
Child Immunization (desa/kelurahan
100% 100% 100% 100% 100% 100% KIA-KB
dengan cakupan imunisasi dasar
secara lengkap pada bayi>=80%)
2 Angka penemuan Acute Flacid
Paralysis ( lumpuh layuh mendadak) 100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
per 100.000 penduduk>15 tahun
3 Cakupan penemuan penderita
100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
Pneumonia Balita
4 Cakupan penemuan pasien baru TB
100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
BTA Positif
5 Cakupan Penderita DBD yang
100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
ditangani
6 Cakupan Penemuan Penderita Diare 100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Lampiran

7 Cakupan Desa/Kelurahan mengalami 100%


kejadian luar biasa yang ditangani 100% 100% 100% 100% 100% P2P
<24 jam
8 Persentase penemuan dan Penata
Laksanakasu HIV/AIDS sesuai 0% 80% 80% 90% 90% 8890% P2P
pedoman
9 Presentase penemuan dan piñata
100% 85% 85% 85% 85% 85% P2P
laksana kasus malaria sesuai pedoman
10 Presentase penemuan penderita
2,03% 80% 80% 80% 80% 80% P2P
pneumonia balita
11 Jumlah Kel/Desa yang melaksanakan
Posyandu terpadu penyakit tidak 0% 30% 40% 50% 60% 70% P2P
menular
12 Presentase penemuan dan piñata
laksana kasus campak sesuai 100% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
pedoman
13 Presentase perempuan usia 30-50 th
di deteksi dini Ca.cervik dan 0% 30% 40% 50% 60% 70% P2P
Payudara
14 Annual Paracit Insidence (API) 0% <1% <1% <1% <1% <1% P2P
15 Persentase kesembuhan penyakit TB
100% 83% 85% 87% 90% 95% 95P2P
Paru BTA
16 Prevalensi HIV/AIDS 0% ≤2% ≤2% ≤2% ≤2% ≤2% P2P
17 Persentase penemuan dan penangan
0% 64% 66% 68% 69% 70% P2P
DBD
18 Persentase Desa yang trkena KLB
0% 100% 100% 100% 100% 100% P2P
yang ditangani<24 jam
19 Persentase rumah sehat 10% 10% 10% 25% 35% 40% PROMKES
20 Persetase tempat-tempat umum
100% 10% 25% 40% 55% 80% KESLING
(TTU) sehat
21 Persentase rumah tangga yang
75,84% 47% 50% 60% 73% 80% KESLING
mmiliki akses air bersih
22 Cakupan tempat pengolahan makanan
(TPM) sehat di industry rumah tangga 100% 10% 25% 40% 55% 80% KESLING
dan institusi khusus
23 Persentase depot air minum isi ulang
100% 45% 60% 75% 85% 100% KESLING
(DAMIU) yang sesuai standar
24 Inspeksi sanitasi sumber air
100% 45,00% 60% 75% 85% 100% KESLING
minum/air bersih
25 Tempat pengelolaan pestisida 56% 15% 25% 40% 50% 65% KESLING
26 Persentase rumah tangga berperilaku
31,14% 10% 25% 40% 50% 65% KESLING
hidup bersih dan sehat
27 Cakupan tempat pembuangan sampah
sementara dan pembuangan sampah 61,07% 10% 20% 30% 50% 60% KESLING
akhir
28 Persentase Air Minum Masyarakat 75,84% 10% 25% 35% 50% 65% KESLING
29 Cakupan desa siaga aktif 100% 35% 45% 60% 70% 80% JEJARING
30 Persentase posyandu purnama dan
25% 35% 45% 60% 70% 80% JEJARING
mandiri
31 Cakupan prilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) di institusi dan rumah 71,65% 35% 45% 60% 70% 80% PROMKES
tangga
32 Cakupan sekolah dasar yang
100% 35% 45% 60% 70% 80% PROMKES
mempromosikan kesehatan
33 PROMKES
Pengawasan tempat pestisida 56% 25% 40% 55% 65% 80%
PL
34 Cakupan dasar pendidikan dasar
100% 50% 65% 75% 90% 100% PROMKES
mendapatkan promosi kesehatan
35 Cakupan Puskesmas dan Puskesmas
pembantu melaksanakan promosi 100% 50% 65% 75% 90% 100% PROMKES
kesehatan

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG
Lampiran

36 Cakupan promosi untuk 90%


pemberdayaan masyarakat dibidang 100% 50% 65% 75% 100% PROMKES
kesehatan
37 STBM (Sanitasi Total Berbaris
89 KESLING
Masyarakat) dengan lima pilarnya
a. Persentase CTPS (Cuci Tangan
15% 30% 45% 60% 70% 80% KESLING
Pakai Sabun
b. Pengolahan sampah rumah
61,07% 30% 45% 60% 70% 80% KESLING
tangga
c. Pengolahan makanan dan Air
100% 0% 65% 80% 90% 100% KESLING
minum rumah tangga
d. Presentase Desa Stop BABS 31,58% 50% 65% 80% 90% 100% KESLING

e. Pengolahan limbah rumah tangga 62,98% 25% 35% 45% 60% 70% KESLING

Ditetapkan di : Bunga Mayang


Pada Tanggal : Januari 2017
Kepala UPTD Puskesmas Bunga Mayang

MUSLIM AJIS

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG

90
Lampiran

Lampiran : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bunga Mayang


Nomor : 041/KAPUS/I/2017
Tanggal : 03 Januari 2017
Tentang : Penetapan Target Indikator Mutu Layanan Klinis

No INDIKATOR MUTU TARGET


1. Unit Gawat Darurat (UGD) / Tindakan
a. Respontime pelayanan Dokter UGD ≤ 10 menit 90%
b. Kejadian infeksi luka pasca tindakan jahit luka ≤ 1%
c. Kepatuhan hand hygiene 100%
2. Poli Umum
a. Pemberi layanan adalah dokter 90%
b. Kelengkapan assessment awal medis 70%
c. Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan
100%
informasi yang jelas
3. Poli Anak
a. Pemberi layanan adalah dokter 90%
b. Kelengkapan assessment awal medis 70%
c. Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan
100%
informasi yang jelas
4. Poli Lansia
a. Pemberi layanan adalah dokter 90%
b. Kelengkapan assessment awal medis 70%
c. Kelengkapan informed consent setelah mendapatkan
100%
informasi yang jelas
5. Poli Gigi
a. Kepatuhan memakai APD 100%
b. Pemberi pelayanan adalah dokter gigi 50%
c. Waktu tunggu di rawat jalan poli gigi ≤ 30 menit 100%
6. Poli KIA/KB
a. Waktu pelayanan ANC KI ≤ 30 menit 90%
b. Penatalaksanaan ANC sesuai SOP 100%

STANDAR PELAYANAN MINIMAL TAHUN 2017


91
UPTD PUSKESMAS BUNGA MAYANG

Anda mungkin juga menyukai