Anda di halaman 1dari 16

Kisi-Kisi PAI

1. QS. Al Maidah 48

Hikmah QS.Al-Ma'idah ayat 48. Al-qur'an sebagai penyempurna kitab-kitab


terdahulu, dan secara tidak langsung membenarkan adanya kitab-kitab yang
diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya.

Allah SWT menjadikan manusia secara beragam untuk menguji dan memberi
kesempatan untuk berlomba dalam kebaikan. Semua manusia akan kembali kepada
Allah SWT dan mendapat balasan atas apa yang diyakini dan apa yang dikerjakan di
dunia.

2. QS. An Nisa 59

Makna yang terkandung dalam Surat An Nisa Ayat 59 ini sebagaimana dikutip dari


Tafsir Quran Kemenag, bahwa Allah memerintahkan agar kaum Muslimin taat dan
patuh kepada-Nya, kepada rasul-Nya dan kepada orang yang memegang kekuasaan di
antara mereka agar tercipta kemaslahatan umum.

Surat An Nisa ayat 59 berisi tentang perintah kepada manusia untuk taat kepada
Allah, Rasul dan para pemimpin di antara manusia. Sehingga para pemimpin
sebenarnya adalah penerus perjuangan para rasul utusan Allah sekaligus menjadi
khalifah di muka bumi.
3. QS. At Taubah 105

Surat At Taubah ayat 105 ini memerintahkan orang-orang beriman untuk beramal dan
bekerja. Sebaliknya, orang beriman dilarang bersikap malas dan membuang-buang waktu.
Allah melihat dan menilai setiap amal hamba-Nya. Karenanya setiap amal harus dilakukan
dengan ikhlas, bukan karena riya’ dan mengharap pujian manusia.

4. Kitab2 Allah SWT


a. Kitab Taurat Kitab Allah yang tertua adalah kitab Taurat yang diturunkan kepada
Nabi Musa 'alaihissalam di Bukit Sinai.  Kitab ini diturunkan untuk pedoman bagi
bangsa Bani Israil pada abad ke 12 SM. Kitab Taurat dikenal dengan isinya yaitu
The Ten Commandements atau 10 perintah Tuhan.  Taurat sendiri memiliki arti
yaitu hukum atau syariat. Bahasa yang digunakan dalam kitab ini adalah bahasa
Ibrani. Kitab Taurat juga disebutkan dalam Al-Quran tepatnya di surat Al-Isra
Ayat 2.
b. Kitab Zabur Kitab selanjutnya yang turun sebagai pedoman manusia setelah kitab
Taurat adalah kitab Zabur. Nabi yang menerima kitab ini adalah Nabi Daud
'alaihissalam pada abad ke 10 SM di daerah Yerusalem. Kitab Zabur diturunkan
sebagai pedoman untuk bangsa Bani Israil atau umat Yahudi. Kitab ini ditulis
dengan bahasa Qibti.  Kitab Zabur atau Mazmur berisikan nyanyian pujian kepada
Allah SWT atas semua nikmat yang Allah berikan. Sama seperti kita Taurat, kitab
Zabur juga disebutkan dalam Al-Quran yaitu surat Al-Isra Ayat 55. 
c. Kitab Injil Kitab Injil adalah kitab ketiga yang diturunkan oleh Allah SWT
sebagai pedoman untuk umat manusia.  Nabi Isa 'alaihissalam adalah Nabi yang
menerima kitab ini. Kitab Injil berisikan pokok ajaran hidup dengan zuhud,
menjauhi ketamakan dan kerusakan dunia.  Allah SWT mewahyukan kitab ini
pada awal abad 1 M di daerah Yerusalem dan ditulis dengan bahasa Suryani. 
Kitab Injil menjadi pedoman kaum Nabi Isa 'alaihissalam yaitu kaum Nasrani. Di
dalam Al-Quran, keterangan tentang kitab Injil ditegaskan pada surat Maryam
Ayat 30. 
d. Al-Quran Kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT dan menjadi pedoman
manusia hingga hari kiamat adalah Al-Quran.  Al-Quran diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang merupakan Nabi dan Rasul terakhir. Kitab suci Al Quran
diturunkan secara bertahap dan membacanya bernilai ibadah.  Kitab ini
merupakan penyempurna dan membenarkan kitab-kitab Allah sebelumnya. Al-
Quran diturunkan pada abad ke 7 Masehi dan dalam kurun waktu 611-632 M. 
Wahyu Allah SWT pertama kali turun dan diterima Rasullullah Muhammad SAW
di Gua Hira. Selanjutnya wahyu-wahyu turun secara bertahap hingga seluruhnya
diturunkan oleh Allah SWT.  Pokok ajaran yang terkandung dalam Al-Quran
secara umum di antaranya:
 Aqidah (keyakinan): Hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan, seperti
mengesakan Allah SWT, meyakini Allah SWT, dan sebagainya. 
 Akhlak (budi pekerti): Berkaitan dengan pembinaan akhlak mulia dan
menghindari akhlak tercela. 
 Ibadah: Tata cara beribadah seperti sholat, zakat, dan sebagainya. 
 Muamalah: Tata cara berhubungan kepada sesama manusia. 
 Tarikh (sejarah) Kisah-kisah orang dan umat terdahulu. 

5. Nabi & Rasul2 Allah SWT


Nabi adalah seseorang yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT untuk dirinya
sendiri, sehingga tanpa ada kewajiban baginya untuk menyampaikan wahyu tersebut
kepada orang lain.
Sementara itu, Rasul adalah seseorang yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT,
tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga harus disampaikan kepada umatnya.
Maka dari itu, terdapat pernyataan bahwa “Nabi itu belum tentu Rasul, sedangkan
Rasul sudah pasti adalah seorang Nabi.”

No. Nabi Rasul

Berasal dari kata Naba’a yang Berasal dari kata Rasala yang berarti
1. berarti “berita” atau “informasi” “utusan” atau “penyampaian”

Manusia pilihan yang diberikan Manusia pilihan Allah SWT yang


wahyu oleh Allah SWT untuk diangkat sebagai utusan untuk
dirinya sendiri dan tidak menyampaikan firman-firman-Nya
mempunyai kewajiban untuk kepada umat manusia agar dijadikan
2. menyampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup.

Tidak berkewajiban untuk


menyampaikan wahyu dari Allah Wajib menyampaikan wahyu dari
3. SWT kepada umatnya Allah SWT kepada umatnya

Melanjutkan syariat yang telah


4. disampaikan oleh Nabi sebelumnya Membawa syariat baru

5. Tidak memiliki sifat tablig Memiliki sifat tablig

Mendapatkan kitab suci dari Allah


6. Tidak mendapatkan kitab suci SWT
gelar Ulul Azmi adalah sebuah gelar kenabian istimewa yang diberikan kepada para Rasul.
Gelar tersebut memiliki kedudukan khusus sebab ketabahan luar biasa mereka dalam
menyebarkan agama.

Sebelumnya, telah dijelaskan mengenai jumlah Nabi dan Rasul, tetapi yang wajib diimani
oleh umat Islam dan dikisahkan dalam Al-Quran ada 25 Rasul. Nah, dari 25 Rasul Allah
tersebut, terdapat 5 Rasul Allah saja yang mendapatkan gelar Ulul Azmi ini, yakni:
No Nama Rasul Mukjizat yang Dimiliki

Membuat sebuah perahu yang besar sehingga


dapat menampung umatnya yang beriman, serta
hewan secara berpasang-pasangan dari bencana
1. Nuh AS banjir dahsyat yang terjadi kala itu.

 Membangun Ka’bah bersama


anaknya, Nabi Ismail
 Tubuhnya tidak hangus ketika
2. Ibrahim AS dibakar oleh Raja Namrud.

 Tongkatnya dapat berubah menjadi


seekor ular
 Tongkatnya dapat membelah lautan,
sehingga Beliau dan umatnya selamat
dari kejaran Fir’aun
 Kedua telapak tangannya
mengeluarkan sinar yang sangat
terang, sehingga dapat menyilaukan
3. Musa AS pandangan mata

 Dapat menghidupkan orang yang


sudah mati, tetapi dalam durasi
waktu yang sebentar
 Dapat membuat burung dari tanah
liat dan menjadi hidup
 Dapat menyembuhkan penyakit kusta
4. Isa AS (penyakit kulit)

 Dari celah-celah jari Beliau, dapat


keluar air untuk diminum dan
berwudhu oleh kaum muslimin
 Dapat membelah bulan menjadi dua
Muhammad  Adanya peristiwa Isra’ Mi’raj
5. SAW  Penurunan Al-Quran ke dunia

Sifat Wajib Nabi dan Rasul Allah


Sifat wajib adalah sifat yang pasti ada serta dimiliki oleh para Nabi dan Rasul Allah. Maka
dari itu, seseorang tidak bisa disebut sebagai Rasul Allah apabila tidak memiliki sifat-sifat
berikut ini.
a. As-shidiq (jujur)
b. Amanah (dapat dipercaya)
c. Fathanah (pintar)
d. Tabligh (menyampaikan wahyu)

Sifat Mustahil Nabi dan Rasul Allah


Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Nabi dan Rasul, sebab mereka
adalah orang-orang pilihan yang terjaga, terpelihara, bahkan terhindar dari dosa (ma’sum).
Sifat mustahil ini dapat disebut sebagai kebalikan dari sifat wajib, yakni:

a. Kizib (bohong)
b. Khianat (ingkar)
c. Al-kitman (menyembunyikan)
d. Al-baladah (bodoh)

6. Syaja'ah Nafsiyah/ Harbiyah


Syaja'ah berasal dari bahasa arab yang berarti keberanian. Berani ialah suatu sifat yang
menjadikan seseorang bisa menghadapi kesulitan atau bahaya saat diperlukan. Berani
terletak pada kemampuan mengendalikan diri dan matangnya pertimbangan, kemudian
berbuat dengan perhitungan yang tepat.
1.Syaja'ah Harbiyah
Syaja'ah harbiyah adalah keberanian yang tampak secara fisik. misalnya, tentara yang
berjuang di medan perang. Contoh syaja'ah harbiyah adalah perang di jalan Allah atau
jihad fi sabilillah
2.Syaja'ah Nafsiyah
Syaja'ah nafsiyah disebut juga dengan keberanian moral. Keberanian moral artinya
keberanian membela kebenaran dan  menanggung penderitaan serta bahaya. Adapun yang
termasuk syaja'ah nafsiyah adalah mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu
salah. Ia tidak takut terhadap ancaman dan celaan masyarakat sekitar.
Perilaku yang Mencerminkan Syaja'ah
Berikut ini, dijelaskan beberapa perilaku yang mencerminkan syaja'ah.

1. Senantiasa Bersikap Tawakal


2. Memiliki Tekad yang Kuat
3. Tidak Mudah Putus Asa
4. Tabah

Hikmah Berperilaku Syaja'ah


Sikap syaja'ah yang dibiasakan oleh seseorang muslim dalam kehidupan sehari-hari, akan
memberikan hikmah yang dapat dirasakan oleh pelakunya. Diantara hikmah yang
didapatka. sebagai berikut.

1. Meningkatkan keimanan kepada Allah swt.


2. Siap menghadapi segala keadaan yang menimpa.
3. Rela berkorban dalam rangka ketaatan kepada Allah swt.
4. Istiqomah dalam amar makruf nahi mungkar.
5. Mampu mengedalikan emosi.

7. Rukun Khutbah
1. Rukun Khutbah Jumat
Adapun rukun-rukun khutbah Jumat sebagai berikut:

a. Bacaan Alhamdulillah. Khutbah shalat Jumat wajib (harus) dimulai dengan bacaan
hamdalah yaitu lafadz memuji Allah SWT. Misalnya seperti lafadz Alhamdulillah,
atau Ahmadullah, atau innalhamda-lillah.
b. Shalawat kepada Nabi SAW. Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW wajib (harus)
dilafadzkan dengan jelas. Paling tidak ada ucapan shalawat seperti shalli ala
Muhammad, atau as-shalatu ala Muhammad atau ana mushallai ala Muhammad.
Salah satu contoh shalawat nabi, yakni: Allahumma sholli wa sallam alaa
muhammadin wa alaa alihii wa ash haabihi wa man tabiahum bi ihsaani ilaa
yaumiddiin.
c. Membaca dua kalimat Syahadat.
d. Ajakan untuk Taqwa kepada Allah SWT. Sederhananya adalah perintah, ajakan atau
anjuran untuk bertakwa atau takut kepada Allah SWT. Mengenai lafadz-nya, khatib
bisa memilih secara bebas. Misalnya saja seperti Takutlah kalian kepada Allah
SWT.atau marilah kita bertaqwa serta menjadi hamba yang taat kepada Allah Yang
Maha Esa.. Atau bisa juga dengan membaca yaa ayyuhalladziina aamanuu
ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun
e. Membaca ayat suci Al-Quran di salah satu khutbah-nya. Paling tidak, khatib bisa
membaca minimal satu kalimat dari ayat suci Al-Quran saat sedang khutbah.

2. Rukun Khutbah Idul Fitri atau Idul Adha


Rukun khutbah yang harus diperhatikan saat melaksanakan khutbah Idul Fitri atau
Idul Adha tidak berbeda jauh dengan rukun khutbah Jumat. Di antaranya memuji
Allah, membaca selawat, berwasiat tentang takwa, membaca ayat Al-Qur'an pada satu
di antara khutbah, serta mendoakan kaum Muslimin pada khutbah kedua. Hukum
penyampaian khutbah Idul Fitri atau Idul Adha adalah sunnah. Jadi, jika tidak ada
jemaah yang memiliki kemampuan untuk berkhutbah, maka khutbah Idul Fitri atau
Idul Adha ditiadakan dan salat Idul Fitri atau Idul Adha tetap sah. Kendati demikian,
seperti yang sudah disebutkan di atas, penyampaian khutbah Idul Fitri atau Idul Adha
tetap disunnahkan, meski salat Id dilaksanakan di rumah dengan jemaah terbatas.

8. Tabligh
Tabligh adalah  penyampaian atau ceramah keagamaan yang berupaya mengajak
manusia untuk berbuat kebaikan dan mencegah dari kemunkaran. Tabligh merupakan
salah satu bentuk dakwah, tetapi dahwah bukan hanya semata-mata tablig. Selain
tabligh, dalam jenjang aktivitas dakwah juga mengenal taklim, yang bersifat lebih
intensif dari tablig. Ada juga takwin yang jauh lebih intensif lagi dari taklim dan
tablig. Tata Cara Tabligh Dalam tabligh ada hal-hal yang harus disiapkan dan
diperhatikan sebelum seseorang menjalankan tanggung jawab untuk menyampaikan
ajaran Islam. Hal tersebut adalah sebagai berikut.

 Bersikap lemah lembut, tidak berhati besar, dan tidak merusak.


 Menggunakan akal dan selalu dalam koridor mengingat Allah Swt.
 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
 Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
 Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas
sumbernya.
 Tidak meminta upah atas dakwah yang dilakukannya.
 Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, harus sesuai dengan waktu, kepada orang
dan tempat yang tepat.
 Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan mencari-cari
kesalahan orang lain.
 Melakukan dakwah dan disertai dengan beramal saleh atau perbuatan baik.
 Tidak menjelek-jelekkan atau membeda-bedakan orang lain karena inti yang harus
disampaikan dalam berdakwah adalah tentang tauhid dan ajaran agama Islam yang
sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.

Unsur-Unsur Tabligh

Di dalam kegiatan Tabligh, ada beberapa unsur yang harus dipegang oleh orang yang
bertabligh, yaitu sebagai berikut.
a. Sumber (Alquran dan Hadis)
b. Komunikator.mubalig (khusus dan umum).

1. Mubalig khusus yaitu mubalig yang profesional.


2. Mubalig umum yaitu mubalig yang hanya sekedar menyampaikan ajaran Islam.

c. Secara umum/garis besarnya saja.


Fungsi-Fungsi Tabligh

Tabligh dalam sistem Islam ialah tidak memaksa dan menyampaikan risalah secara jelas
(bermetode dan terang). Dalam hubungan Islam, maka fungsi tabligh akan berjalan pada satu
elemen dengan elemen lainnya yang meliputi tiga hal yang pokok, yaitu akidah, ibadah, dan
muamalah.
a. Fungsi Tabligh bagi Mablug (Objek Tabligh)

1. Menanamkan pemahaman tentang urusan agama.


2. Membantu mablug dalam pemehaman akidah yang benar.
3. Membantu mablug untuk melaksanakan ibadah sesuai yang disyariatkan Allah Swt.
4. Membantu mablug dalam bermuamalah dan beretika atau berakhlak baik.
5. Mengembangkan dan meningkatkan jiwa, hati, akal, dan jasmani.
b. Fungsi Tabligh dalam Kegiatan Tabligh

1. Memperdalam pemahaan tabligh kepada AllaH Swt. Semakin jelas pemahaman


tabligh kepada Allah Swt., semakin besar faedahnya bagi tablig itu sendiri.
2. Memantapkan tabligh dan jiwa, akal, dan kehidupan manusia. Mentapnya tabligh
dalam hati manusia akan menjadikan mereka menghormati dan memuliakannya, lalu
meningkatkan mencintai tabligh dan masuk ke dalam barisan orang-orang yang
mengamalkannya.
3. Mengukuhkan potensi tabligh dalam berbagai faktor. Terdapat tiga sektor utama,
yaitu sektor akidah, sektor ibadah, dan sektor muamalah.

c. Fungsi Tabligh terhadap Mubalig

1. Membekali mubalig dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kepandaian.


2. Menanggulangi berbagai ujian atau cobaan.
3. Memperbanyak kesempatan amal.
4. Menumbuhkan semangat untuk melakukan amalan baik.
5. Mengikuti pelatihan, dan memberi kesempatan kepada mubalig untuk melaksanakan
amal kebajikan dan memberi harapan atau kabar gembira dari sisi Allah Swt.

9. Kerajaan Mughal
Kesultanan Mughal adalah kerajaan Islam yang pernah berkuasa di India dari abad ke-
16 hingga abad ke-19. Meski bukan kerajaan Islam pertama di India, kerajaan ini
memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan Islam di tanah Hindu
tersebut. Kesultanan Mughal atau Kerajaan Mogul di india didirikan oleh Zahiruddin
Babur, cucu Timur Lenk, yang berasal dari keturunan Genghis Khan dari Mongol.
Sementara khalifah yang membawa Daulah Mughal ke puncak kejayaan adalah
Jalaluddin Akbar, yang memerintah antara 1556-1605 M. Namun, memasuki abad ke-
19, Kesultanan Mughal mulai runtuh karena para raja penerusnya tidak sanggup
memertahankan kebesaran para pendahulunya.

a. Masa kejayaan Kesultanan Mughal


Kesultanan Mughal mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Akbar
(1556-1605 M). Di bawah kendali Akbar, kesultanan ini tidak hanya maju di bidang
politik dan militer, tetapi juga di bidang ekonomi, pendidikan, arsitektur, seni dan
budaya, serta keagamaan. Kejayaan yang diraih Akbar masih dapat dipertahankan
oleh tiga sultan berikutnya, yaitu Jahangir (1605-1628 M), Shah Jahan (1628-1658 M)
dan Alamgir atau Aurangzeb (1658-1707 M). Pada periode ini, Kesultanan Mughal
memiliki pertahanan militer yang tangguh dan sukar ditaklukkan. Stabilitas politik
karena sistem pemerintahan yang diterapkan Akbar juga membawa kemajuan dalam
segala bidang lainnya. Dalam bidang ekonomi, Kesultanan Mughal dapat
mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Di samping
untuk kebutuhan dalam negeri, hasil pertanian itu diekspor ke Eropa, Afrika, Arabia,
dan Asia Tenggara, bersamaan dengan hasil kerajinan seperti kain tenun serta kain
tipis berbahan gordyin yang banyak diproduksi di Bengal dan Gujarat.
b. Runtuhnya Kerajaan Mughal
Setelah satu setengah abad berada dalam kejayaannya, Kesultanan Mughal mulai
mengalami kemunduran. Sepeninggal Aurangzeb, para penerusnya tidak sanggup
memertahankan kebesaran para pendahulunya. Bidang militer dan pertanian yang
menjadi tumpuan kebesaran Mughal tidak lagi dikembangkan. Kejayaan Mughal pun
secara perlahan hilang akibat satu per satu daerah kekuasaannya melepaskan diri dan
mendirikan kerajaan baru. Memasuki pertengahan abad ke-19, Inggris telah
mengendalikan sebagian besar wilayah kekuasaan Mughal. Raja terakhir Kesultanan
Mughal, Bahadur Shah II, yang hanya memiliki otoritas atas Kota Shahjahanabad,
akhirnya digulingkan setelah Pemberontakan India pada 1857.  Bahadur Shah II
kemudian diasingkan ke Myanmar oleh Inggris dan peristiwa ini menandai
berakhirnya Kesultanan Mughal.
c. Peninggalan Kerajaan
- Mughal Taj Mahal di India
- Benteng Agra di India
- Benteng Allahabad di India
- Benteng Merah di India
- Benteng Lalbagh di Bangladesh
- Benteng Lahore di Pakistan
- Taman Babur di Afghanistan

12. Toleransi
toleransi secara luas adalah suatu perilaku yang tidak menyimpang dari aturan, dimana
seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain.

toleransi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam berkata-kata maupun dalam
bertingkah laku. Toleransi juga merupakan awal dari sikap menerima bahwa perbedaan
bukanlah suatu hal yang salah, justru perbedaan harus dihargai dan dimengerti sebagai
kekayaan. Misalnya, perbedaan ras, suku, agama, adat istiadat, cara pandang, perilaku,
pendapat.
A. Manfaat Toleransi

 Menguatkan tali persaudaraan


 Menciptakan keharmonisan dan kedamaian
 Menumbuhkan dan menguatkan rasa nasionalisme
 Melancarkan pembangunan Negara
 Menghindari perpecahan

13. QS. Al Maidah 32


Isi kandungan Surat Al-Maidah ayat 32 adalah sebagai berikut : Haram dan Dosa besar
hukumnya seseorang atau kaum yang membunuh orang lain tanpa alasan yang syari dan
dibenarkan oleh agama.

14. Adab sopan santun kpd Guru dan Orangtua


Memiliki adab kepada orang tua dan guru adalah wajib hukumnya. Adab kepada orang
tua antara lain adalah: tidak berkata 'ah' kepada keduanya, tidak berbuat dan berkata kasar,
rendah diri di hadapan keduanya, mendoakannya baik ketika masih hidup ataupun sudah
meninggal dunia, dan lain-lainnya.

15. Salat jenazah


Salat jenazah adalah salah satu proses yang harus dilakukan ketika ada  orang muslim
yang meninggal. Hukumnya fardhu kifayah, yakni wajib dilakukan bersama-sama dan
bukan perseorangan.

Berikut syarat sah yang perlu dilakukan sebelum melakukan sholat jenazah:

 Salat jenazah sama dengan sholat lain, yakni menutup aurat, suci dari hadats
besar dan kecil, suci badan, pakaian, dan tempatnya, serta menghadap kiblat.
 Jenazah sudah dimandikan dan dikafani.
 Letak jenazah berada di sebelah kiblat orang yang menyolatinya, kecuali kalau
salat dilakukan di dekat makamnya atau salat Gaib.

Berikut orang terkait yang berhak mengurus jenazah:

 Orang yang diwasiyatkan, dengan syarat, orang yang diwasiatkan bukan orang
fasik atau ahli bidah.
 Ulama atau pemimpin agama
 Orang tua dari jenazah tersebut
 Anak-anak si jenazah ke bawah
 Keluarga terdekat
 Kaum Muslimin
rukun salat jenazah yang benar yakni:

 Niat
 Berdiri bagi yang mampu
 Melakukan 4 kali takbir
 Mengangkat tangan pada takbir pertama
 Membaca surat Al-Fatihah
 Membaca salawat
 Berdoa untuk jenazah
 Salam

Lafaz niat salat untuk jenazah perempuan yakni:

“Ushollii ‘alaa haadzihill mayyitati arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman


lillaahi ta’aalaa,”.

niat salat untuk jenazah laki-laki yakni:

“Ushollii ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman


lillaahi ta’aalaa,”.

Salat jenazah bisa dilakukan kapan saja kecuali di 3 waktu, yakni:

 Saat matahari terbit hingga ia agak meninggi


 Matahari tepat berada di pertengahan langit
 Saat matahari hampir terbenam

# Tata Cara Sholat Jenazah

1. Takbir Pertama, Setelah membaca niat, segera lakukan takbiratul ihram .


2. Takbir kedua, Setelah itu membaca salawat Nabi
3. Takbir Ketiga, setelah itu membaca doa untuk jenazah
4. Takbir Keempat, berdoa dengan doa untuk jenazah  dan orang-orang yang
ditinggalkan.
5. Salam, Yakni mengucapkan salam sambil memalingkan kepala ke kanan dan ke
kiri sebagaimana salat lainnya,

# Keutamaan Sholat Jenazah

1. Berpahala sebesar gunung uhud


2. Pahala mengalir bagi jenazah
3. Dikabulkan doa

16. Menguburkan jenazah


Berikut Tata Cara Menguburkan Jenazah Sesuai Ajaran Islam:
1. Disunnahkan membawa jenazah dengan tarbi’ (dibawa empat orang laki-laki). Pejalan kaki
boleh berada di depan atau di belakangnya. Sedangkan pengendara sebaiknya berada di
belakang
2. Kuburan harus digali dalam, luas dan bagus  Pada bagian kanan jenazah yang mengarah
kiblat dibuat lahat (galian di pojok kanan bawah memanjang dari bagian kepala ke kaki).
Lahd lebih baik daripada syaq (galian yang sama namun letaknya ditengah bukan di pojok
kanan)
3. Arah masuk jenazah sebaiknya dari arah kaki kemudian terus maju ke arah kepalanya.
4. Membaca Doa saat Memasukkan Jenazah ke Liang Lahat

17. Ziarah kubur


iarah kubur adalah mengunjungi kuburan dengan maksud untuk mengambil pelajaran terkait
dengan kematian dan kehidupan akhirat serta mendoakan mayit agar dosa-dosanya diampuni
oleh Allah Swt.
# Dasar Hukum Ziarah Kubur
Ziarah kubur bagi laki-laki hukumnya sunnah, sedangkan bagi wanita hukumnya mubah.
Pada masa awal Islam, Rasulullah Saw melarang umat Islam untuk melaksanakan ziarah
Kubur. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga akidah umat Islam di mana pada saat itu
Rasulullah Saw merasa khawatir jika ziarah kubur diperbolehkan, maka umat Islam yang
masih lemah akidahnya akan percaya dan menjadi penyembah kuburan.

18. Jual beli tidak sah


Jual beli adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan manusia untuk
mempertahankan kehidupan mereka di tengah-tengah masyarakat.
# Jual beli yang tidak sah karena kurang syarat rukun
a. Jual beli dengan sistem ijon
Jual beli dengan sistem ijon adalah jual beli yang belum jelas barangnya.
Contohnya: buah-buahan yang masih muda, padi yang masih hijau yang mungkin dapat
merugikan orang lain.
b. Jual beli binatang ternak yang masih dalam kandungan dan belum jelas apakah setelah
lahir anak binatang itu hidup atau mati
c. jual beli sperma (air mani) binatang jantan
Namun, jika meminjamkan binatang jantan untuk dikawinkan dengan binatang betina orang
lain tanpa maksud jual beli hal ini dinyatakan sah.
d. Jual beli barang yang belum ada di tangan
Jual beli barang yang belum ada di tangan adalah barang yang dijual itu masih berada di
tangan penjual yang pertama.
e. Jual beli benda najis, minuman keras, babi, bangkai, dll.

 Jual beli sah tapi terlarang


Jual beli ini disebabkan karena ada satu sebab atau akibat dari perbuatan itu.
a. Jual beli yang dilakukan pada waktu shalat jumat.
Hal ini akan menyebabkan orang lupa menunaikan shalat jumat.
b. Jual beli dengan niat untuk ditimbun pada saat masyarakat membutuhkan.
Jual beli ini sah tapi dilarang karena ada maksud yang tidak baik, yaitu akan menjualnya
dengan harga yang lebih mahal.
c. Membeli barang dengan menghadang di pinggir jalan.
Hal ini sah tetapi terlarang karena penjual tidak mengetahui harga umum di pasar.
Sehingga memungkinkan ia menjual barangnya dengan harga lebih rendah.
d. Membeli atau menjual barang yang masih dalam tawaran orang lain.
e. Jual beli dengan menipu
Contohnya: mengurangi timbangan, takaran, ukuran.
f. Jual beli alat-alat untuk maksiat
Sebelumnya, jual beli dapat dilaksanakan jika sesuai dengan rukun dan syarat sahnya.
Rukun Jual Beli
Menurut sebagian ulama, rukun jual beli terdiri dari 5 macam.
1. Penjual
2. Pembeli
3. Barang yang diperjualbelikan
4. Alat untuk menukar dalam kegiatan jual beli (uang).
5. Aqad, ijab dan kabul antara penjual dan pembeli.

Syarat Sah Jual Beli


Syarat Sah Penjual dan Pembeli
1. Baligh
Penjual maupun pembeli harus dewasa.
2. Berakal sehat
3. Tidak ada pemborosan
Maksud dari tidak ada pemborosan adalah tidak suka memubadzirkan harta benda.
4. Suka sama suka
Maksud dari suka sama suka adalah atas kehendak sendiri, tidak dipaksa orang lain.
Syarat Sah Barang yang diperjualbelikan
1. Barang itu suci
Tidak sah jual beli jika barangnya mengandung najis seperti, bangkai, babi, dll.
2. Barang bermanfaat
Barang yang diperjualbelikan harus yang bermanfaat.
3. Barang merupakan milik sendiri atau diberi kuasa orang lain.
4. Barang merupakan barang yang jelas dan dapat dikuasai oleh penjual dan pembeli.
5. Barang dapat diketahui kedua belah pihak, baik kadanya, jenisnya, sifatnya maupun
harganya.

19. Asuransi syariah & konvensional


asuransi syariah adalah usaha untuk saling membantu dan berbagi di antara sejumlah orang
atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu menggunakan akad yang sesuai dengan
syariah
prinsip asuransi syariah adalah tolong menolong (takaful/ta’awun) di mana setiap peserta
berkontribusi untuk menolong peserta lain dalam kebajikan serta memberikan rasa aman
ketika terjadi risiko di antara peserta. Oleh karenanya, proteksi syariah dapat memperkuat
rasa kepedulian, persaudaraan, dan gotong royong bagi para peserta dalam konsep sharing
risk.
Asuransi konvensional adalah produk asuransi berdasarkan prinsip jual beli risiko.
Bagaimana nasabah dikenakan premi dengan imbalan yang berupa perlindungan atau proteksi
atas risiko yang mungkin terjadi, baik dalam bentuk risiko kesehatan maupun jiwa.
Perbedaan paling utama antara asuransi syariah dan asuransi konvensional (Non Sayriah)
adalah dari konsep pengelolaannya. Proteksi Syariah memiliki konsep pengelolaan Sharing
Risk sedangkan Asuransi Konvensional (Non Syariah) Transfer Risk.
Konsep pengelolaan asuransi konvensional berupa Transfer Risk adalah perlindungan dalam
bentuk pengalihan risiko ekonomis atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan ke perusahaan asuransi sebagai penanggung risiko. Atau dengan kata lain
Peserta dengan membeli atau bergabung sebagai peserta asuransi konvensional akan
ditanggung risiko ekonomisnya oleh perusahaan asuransi.

20. Perkembangan Islam Masa Modern.


Periode setelah  1800 Masehi bisa dikatakan sebagai Islam modern, termasuk di dalamnya
saat ini. Dimasa ini banyak perkembangan  dalam  kehidupan Islam, meliputi
pendidikan, politik, perdagangan dan kebudayaan. dan seluruh perkembangan Islam
dirangkum dalam  sejarah  Islam tersebut sejarah islam tersebut  terbagi menjadi 3
periode,yakni pertama disebut dengan periode klasik (650-1250 M). Periode kedua  disebut
periode pertengahan (1250-1800 M.). Periode ke tiga adalah periode modern pada (1800 M
sampai dengan sekarang). 

Periode pertama yakni periode klasik (650-1250 M) Islam mengalami masa keemasan atau
masa kejayaan .dengan di buktikan adanya luasnya wilayah kekuasaan Islam, adanya
integrasi antar wilayah islam  dan adanya puncak kemajuan Islam di bidang ilmu dan sains.
Namun sekitar tahun 1000-1250M  keutuhan umat islam di bidang politik pecah  ,kekuasaan
khalifah menurun  akhirnya tahun 1251 Masehi dapat dikuasai dan di hancurkan Hulagu
Khan.

Period ke dua, yakni periode pertengahan(1250-1800M). Pada periode pertengahan  terbagi


menjadi dua fase,pertama ,fase kemunduran(1250-1500M) zaman ini disentralisasikan dan
disintegrasi semakin meningkat. Banyak wilayah yang memisahkan diri dari kekuasaan pusat.
Kedua Fase 3 kerajaan besar(1500-1800 M). dimulai zaman kemajuan (1500-1700M)
dengan tiga Negara ,yaitu kerajaan usmanidi Turki kerajaan Syafawi di Persia, dan  kerajaan
Mughaldi india yang Berjaya di bidang literatur dan arsitektur.

Periode ke tiga  yakni periode modern (1800 Masehi s.d sekarang ). Periode ini di sebut juga
periode pembaharuan  karena merupakan zaman kebangkitan dan kesadaran umat Islam 
terhadap kelemahan dirinya dan adanya untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang,
terutama dalam bidang pengetahuan dan teknologi .pada bab ini kita   hanya akan terfokus
membahas mengenai periode Modern(1800-sekarang).

# perkembangan Islam pada periode modern.

Dengan adanya penyimpangan-penyimpangan tersebut mendorong munculnya  para


penggagas  dan pembaharu Muslim yang berusaha menyadarkan  terhadap penyimpangan
penyimpangan yang telah di lakukan  agar kembali jalan yang di ridhoi  Allah SWT. Tokoh-
tokoh 

1. Muhammad bin Abdul Wahap

       Beliau lahir di Nejd(arab Saudi) pada tahun 1115 H (1703 M) dan wafat di Daryah tahun
1201H (1787 M) beliau seorang ulama besar yang produktif terbukti  dengan karangan
bukunta tentang islam. Diantaranya bukunya berjudul “kitab At tauhid“.

2. Rifa’ah Badawi Rafi At Tahtawi atau At Tahw

        Lahir di Tahta tahun 1801 M. Pemikirannya tentang ajaran islam adalah antara lain
menyeru kepada umat islam agar hidup di dunia tidak hanya memikirkan kehidupan akhirat
saja ,tetapi harus juga memikirkan kehidupan dunia, agar umat islam tidak dijajah oleh
bangsa lain.

3.Jamaludin Al Afghani

  Lahir di Afganistan tahun 1839M. Wafat di Istambul Turki tahun 1897 M. Pembaharuan
pemikiran yang di munculkan ,antara lain mengajak umat islam kembali  kepada ajaran yang
murni ,mengajak  para  kaum wanita untuk bisa meraih kemajuan dan bekerja sama dengan
kaum laki-laki ,kepemimpinan otokrasi dirubah menjadi Demokrasi,Artinya islam
menghendaki pemerintahan republik yang di dalamnya  terdapat kebebasan mengemukakan
pendapat dan Negara wajib tunduk  kepada undang-undang, dan Plan Islamisme  yaitu
persatuan dan kesatuan umat islam harus ada karena hal tersebut di atas segalanya.

Anda mungkin juga menyukai