Anda di halaman 1dari 10

Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 2 No. 1, Juli 2017, hal.

1-10

Pemodelan Matematika Rentang Waktu


yang Dibutuhkan dalam Menghafal Al-Qur’an

Indah Nursuprianah
Tadris Matematika, IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Email: rizqi.syadida@yahoo.com

Abstrak—Kegiatan menghafal Al-Qur’an merupakan bentuk ibadah


dan sunnah yang sangat mulia, serta mempunyai keutamaan khusus
yang berdasarkan dalil-dalil baik Al-Qur’an maupun hadits.
Penelitian ini membahas tentang rentang waktu yang dibutuhkan
untuk menghafal Al-Qur’an 30 juz. Penelitian ini dilakukan di pondok
pesantren Al-Huffadz, Gedongan, Cirebon. Dengan santri angkatan
2011-2014 sebagai sampel. Tahfidz atau menghafal adalah proses
mengulang sesuatu, baik dengan membaca atau mendengar karena
pekerjaan apapun jika sering diulang, pasti menjadi hafal. Banyak
sekali metode-metode yang digunakan dalam menghafal Al-Qur’an,
diantaranya yaitu metode tasalsuli, jam’ii, muqsam dan lain
sebagainya. Dari penelitian ini didapatkan formula untuk pemodelan

=− − + , + ,
menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menghafal al-quran, yaitu
, dengan Y adalah jumlah juz
yang dihafal dan x adalah banyaknya minggu dalam menghafal al-
quran.

Katakunci: Tahfidz qur’an, rentang waktu, pemodelan matematika

1
Copyright ©2017, Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics)
p-ISSN: 2528-102X e-ISSN: 2541-4321
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 2 No. 1, Juli 2017, hal. 1-10

1. PENDAHULUAN pemalsuan serta dapat menjaga dari


Latar Belakang Masalah kelupaan baik dari keseluruhan
Dalam kehidupannya, manusia ataupun sebagian. Adapun metode
selalu menggunakan akal dan pikiran yang bisa digunakan diantaranya
mereka. Budaya adalah suatu ciptaan seperti tasal suli, jam’ii dan lain
dari hasil karya, cipta dan rasa sebagainya. Menghafal Al-Qur’an akan
manusia, hal ini dapat membuktikan lebih baik jika dilakukan dengan
bahwa manusia dapat menggunakan metode tasalsuli dan ditambah dengan
akal dan pikiran mereka untuk murajaah (mengulang kembali hafalan
melangsungkan kehidupannya. Semua yang sudah hafal). Hal ini didasarkan
kegiatan manusia selalu melibatkan pada wawancara terhadap seorang
anggota-anggota tubuhnya,diantaranya hafidzah dari pon-pes Madrasah Al-
otak. Otak merupakan bagian tubuh Huffadz Gedongan, Cirebon.
manusia yang sangat penting karena Supaya di Indonesia penghafalan
selalu digunakan untuk berpikir, Al-Qur’an lebih banyak maka sekarang
mengingat, mengenal, atau banyak pondok pesantren yang
mengendalikan semua aktifitas yang mengadakan program khusus
dilakukan, termasuk kegiatan menghafal Al-Qur’an dan dengan
menghafal Al-Qur’an. metode-metode menghafal Al-Qur’an
Dalam dunia islam mengenal istilah itu dapat mempermudah para tahfidz
tahfidz Al-Qur’an atau hafalan al- Al-Qur’an untuk menghafal Al-Qur’an
qur’an, yaitu orang-orang menghafal dengan rentang waktu yang efektif.
ayat suci Al-Qur’an dari mulai juz 1 Kegiatan menghafal Al-Qur’an
sampai dengan juz 30. Al-Qur’an merupakan bentuk ibadah dan
adalah harta terbesar umat islam mempunyai keutamaan berdasarkan
sepanjang masa. Kandungan ilmu dalil-dalil baik Al-Qur’an maupun
didalamnya tidak pernah kering digali hadits. Seperti dalam ayat 20 surat al-
dan dikaji. Umat islam tidak terlepas muzzammil yaitu:
dari tanggung jawab dan berkewajiban
untuk memelihara kemurniannya dari
musuh orang-orang islam yang akan ‫ۥ‬ ‫ۥ‬
mengotori dan memalsukan ayat-ayat
Al-Qur’an. Tradisi menghafal Al- ‫َو‬
Qur’an walaupun dalam prosesnya
memerlukan daya ingat dan ketekunan
yang kuat, banyak dilakukan
diberbagai daerah, oleh anak-anak
maupun dewasa. Saat ini sudah banyak
bermunculan lembaga pendidikan atau
pondok pesantren yang
mengkhususkan atau membuka
program khusus pada penghafalan Al-
Qur’an disamping pendidikan lainnya.
Tahfidz merupakan suatu proses
memelihara, menjaga, melestarikan
kemurnian Al-Qur’an yang diturunkan
kepada Rasulullah SAW. di luar kepala
agar tidak terjadi perubahan dan
‫ٱ‬ ‫َو‬

2
Copyright ©2017, Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics)
p-ISSN: 2528-102X e-ISSN: 2541-4321
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 2 No. 1, Juli 2017, hal. 1-10

Artinya: yang hafal Al-Qur’an akan


“Sesungguhnya Tuhanmu ditempatkan surga yang paling tinggi.
mengetahui bahwasanya kamu berdiri Sabda Rasulullah S.A.W: "Daripada
(sembahyang) kurang dari dua per tiga Abdullah Bin Amr Bin Al Ash ra dari
malam, atau sepertiganya dan Nabi S.A.W, baginda bersabda:
(demikian pula) segolongan orang- Diakhirat nanti para ahli A Quran di
orang yang bersama kamu. Dan Allah perintahkan, "Bacalah dan naiklah
menetapkan ukuran malam dan siang. kesurga. Dan bacalah Al-Qur’an
Allah mengetahui bahwa kamu sekali- dengan tartil seperti engkau
kali tidak dapat menentukan batas- membacanya dengan tartil pada waktu
batas waktu-waktu itu, maka Dia di dunia. Tempat tinggal mu di syurga
memberi keringanan kepadamu. berdasarkan ayat paling akhir yang
Karena itu bacalah apa yang mudah engkau baca."
(bagimu) dari al-quran. Dia mengetahui Para penghafal Al-Qur’an memiliki
bahwa akan ada diantara kamu orang- cara yang berbeda dalam
orang yang sakit dan orang-orang yang menghafalnya. Ada yang menghafal
berjalan dimuka bumimencari sebagian satu ayat dalam sehari, atau yang
karunia Allah; dan orang-orang yang menghafal lima ayat dalam sehari dan
lain lagi berperang di jalan Allah, maka lain sebaginya. Semua itu bergantung
bacalah apa yang mudah (bagimu) dari kepada kesiapan, waktu yang
Al-Qur’an dan dirikanlah sembahyang, digunakan untuk menghafal al-quran,
tunaikanlah zakat dan berikanlah serta kemampuan mengingat untuk
pinjaman kepada Allah pinjaman yang menghafal al-quran. Di indonesia
baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu khususnya menghafal Al-Qur’an
perbuat untuk dirimu niscaya kamu biasanya dilakukan di pesantren-
memperoleh (balasan)-nya di sisi Allah pesantren yang mempunyai program
sebagai balasan yang paling baik dan khusus tahfidzul quran.[8] Dengan
yang paling besar pahalanya dan adanya perintah, keutamaan-
mohonlah ampunan kepada Allah; keutamaan dalam membaca al-quran,
sesungguhnya Allah maha pengampun dan hal-hal yang berkaitan dengan
lagi maha penyanyang.” (Q.S. Al- kegiatan menghafal al-quran, maka
Muzzammil, 20) peneliti tertarik untuk membuat suatu
Disamping itu keutamaan lain model matematika yang dapat
orang yang menghafal Al-Qur’an digunakan untuk menghitung rentang
adalah menjadi keluarga Allah SWT. waktu yang dibutuhkan untuk
Sabda Rasulullah S.A.W: "Daripada menghafal al-quran.
Anas ra. Ia berkata bahwa Rasulullah
S.A.W bersabda, "Sesungguhnya Allah Rumusan Masalah
itu mempunyai keluarga yang terdiri Berdasarkan hal di atas, dapat
daripada manusia." Kemudian Anas didentifikasi beberapa rumusan
berkata lagi, lalu Rasulullah S.A.W masalahnya seperti berikut:
bertanya: "Siapakah mereka itu wahai a) Bagaimana pola yang digunakan
Rasulullah. Baginda menjawab: "Yaitu santri di pondok pesantren
ahli Quran (orang yang membaca atau Madrasah Al-Huffadz Gedongan,
menghafal Al- Quran dan Cirebon untuk menghafal Al-
mengamalkan isinya).Mereka adalah qur’an?
keluarga Allah dan orang-orang yang
istimewa bagi Allah. Selain itu, orang
3
Copyright ©2017, Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics)
p-ISSN: 2528-102X e-ISSN: 2541-4321
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 2 No. 1, Juli 2017, hal. 1-10

b) Berapa banyak setoran hafalan Al-Qur`an ialah firman Allah SWT


santri dalam satu minggu atau satu yang berbahasa Arab, diturunkan
bulan? kepada Nabi Muhammad Saw untuk
c) Bagaimana pemodelan matematika dipahami isinya, disampaikan kepada
dengan menelaah rentang waktu kita secara mutawatir, ditulis dalam
yang dibutuhkan untuk mushaf dimulai dengan Surah Al-
menghafalkan Al-Qur’an? Fatihah dan diakhiri Surah An-Nas.
Menurut Syekh Muhammad
2. KAJIAN LITERATUR Abduh: “Al-Kitab atau Al-Qur`an ialah
a) Pengertian Al-Qur’an bacaan yang telah tertulis dalam
Ditinjau dari segi kebahasaan atau mushaf yang terjaga dalam hafalan-
etimologis, Al-Qur’an berasal dari hafalan umat Islam”. Menurut
bahasa Arab yaitu yaitu qaraa-yaqrau- Muhammad Abdul Azim az-Zarqani:
quraanan yang berarti bacaan. Kata Al- “Al-Qur`an adalah kitab yang menjadi
Qur’an adalah bentuk kata benda mukjizat yang diturunkan kepada Nabi
(masdar) dari kata kerja qara'a yang Muhammad Saw, ditulis dalam mushaf
artinya membaca. Secara terminologi, dan disampaikan secara mutawatir”.
sejumlah ahli mendefinisikan Al- Dari beberapa definisi yang
Qur’an yaitu sebagai berikut: disampaikan oleh para ahli diatas
Menurut Manna’ Al-Qhattan : dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an
‫ﺻﻠﱠﻲ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ َ ‫ﻛ ََﻼ ُم ﷲِ اﻟ ُﻤﻨَ ًّﺰ ُل َﻋﻠَﻲ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ‬ adalah wahyu (bisikan dalam sukma
‫اَ ْﻟ ُﻤﺘَ َﻌﺒَ ُﺪ ﺑِﺘ َِﻼ َوﺗِ ِﮫ‬ dan isyarat yang cepat yang bersifat
Artinya : kitab Allah yang rahasia disampaikan oleh Allah kepada
diturunkan kepada Nabi Muhammad Nabi dan Rasul) yang diturunkan oleh
SAW dan orang yang membacanya Allah kepada nabi Muhammad SAW,
memperoleh pahala. menjadi mukjizat yang diturunkan
Menurut Al-Jurjani : kepada Nabi Muhammad SAW.
ِ‫ب ﻓِﻰ ا ْﻟ َﻤﺼَﺎﺣِﻒ‬ ِ ‫ھُ َﻮ اَ ْﻟ ُﻤﻨَ ﱠﺰ ُل َﻋﻠَﻰ اﻟ ﱠﺮﺳُﻮ ِل اﻟ َﻤ ْﻜﺘُﻮ‬ b) Pengertian Tahfidz
‫اَ ْﻟ َﻤ ْﻨﻘُﻮ ُل َﻋ ْﻨﮫُ ﻧَﻘ ًْﻼ ُﻣﺘَﻮَاﺗِﺮًا ﺑ َِﻼ ُﺷ ْﺒﮭَ ٍﺔ‬ Tahfidz Al-Qur’an terdiri dari dua
Artinya : yang diturunkan kepada kata yaitu tahfidz dan Al-Qur’an. Kata
Rasulullah SAW., ditulis dalam tahfidz merupakan bentuk masdar
mushaf, dan diriwayatkan secara ghoir mim dari kata ‫ ﺗَﺤْ ﻔِ ْﯿﻈًﺎ‬- ُ‫َﺣﻔﱠﻆَ – ﯾُ َﺤﻔﱢﻆ‬
mutawattir tanpa keraguan. yang mempunyai arti menghafalkan.
Menurut kalangan pakar ushul fiqh, Sedangkan menurut Abdul Aziz Abdul
fiqh, dan bahasa Arab : Rauf definisi tahfidz atau menghafal
‫م اَ ْﻟ ُﻤ ْﻌ ِﺠ ِﺰ‬.‫ﻛ ََﻼ ُم ﷲِ اﻟ ُﻤﻨَ ﱠﺰ ُل َﻋﻠَﻰ ﻧَﺒِﯿﱢ ِﮫ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ٍﺪ ص‬ adalah proses mengulang sesuatu, baik
ِ‫ب ﻓِﻰ اَ ْﻟ َﻤﺼَﺎﺣِﻒ‬ ِ ‫اَ ْﻟ ُﻤﺘَ َﻌﺒﱠ ُﺪ ﺑِﺘ َِﻼ َوﺗِ ِﮫ اَ ْﻟ َﻤ ْﻨﻘُﻮ ُل ﺑِﺎﻟﺘﱠﻮَاﺗُ ِﺮ اَ ْﻟ َﻤ ْﻜﺘُﻮ‬
dengan membaca atau mendengar.
‫س‬
ِ ‫ﻣِﻦْ اَ ﱠو ِل ﺳُﻮْ َر ٍة اَ ْﻟﻔَﺎﺗِ َﺤ ِﺔ اِﻟَﻰ ﺳُﻮ َر ٍة اﻟﻨﱠﺎ‬
Pekerjaan apapun jika sering diulang,
pasti menjadi hafal.
Artinya : kalam Allah yang diturunkan
Menghafal Al-Qur’an adalah suatu
kepada Nabi-Nya, Muhammad.
proses untuk memelihara, menjaga dan
Lafadz-lafadznya mengandung
melestarikan kemurnian Al-Qur’an
mukjizat, membacanya mempunyai
yang diturunkan kepada Rasulullah
ibadah, diturunkan secara mutawattir,
Saw. diluar kepala agar tidak terjadi
dan ditulis pada mushaf, mulai dari
perubahan dan pemalsuan serta dapat
awal surat Al-Fatihah sampai pada
menjaga dari kelupaan baik secara
surat An-Nass.
keseluruhan ataupun sebagiannya.
Menurut Syekh Muhammad
Khudri Beik:
4
Copyright ©2017, Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics)
p-ISSN: 2528-102X e-ISSN: 2541-4321
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 2 No. 1, Juli 2017, hal. 1-10

c) Deret Aritmetika dimana r ≠ 0 adalah bilangan rasio


Deret hitung atau deret aritmatika pengali dan a adalah faktor skala.
dalam bidang matematika adalah Dalam hal ini suku ke-n:
urutan bilangan di mana bilangan an = arn-1
berikutnya merupakan penambahan

Jumlah semua suku:
ar =
bilangan sebelumnya dengan suatu ( )
untuk r > 1, dan
∑ ar =
bilangan beda tertentu. Contohnya ( )
adalah 3,5,7,9,11,13, … Deret aritmatika untuk r < 1.
ini dapat dinyatakan dengan rumus Pembuktian.
sebagai berikut: Suku ke-n:
a, a + b, a + 2b, a + 3b, ... a1 = a
Dalam hal ini suku ke-n: a2 = ar1


an = a + (n - 1)b, a3 = ar2
Jumlah semua suku:
Sn = (a + an) = [2a + (n - 1)b] an = arn-1
Jadi, jumlah suku ke-n adalah
Pembuktian.
an = arn-1
Suku ke-n
a1 = a Jumlah suku ke-n:
a2 = a + b Sn = a + ar1 + ar2 + ... + arn-2 + arn-1 ...
(1)

a3 = a + 2b
Sn r = ar1 + ar2 + ar3 + ... + arn-1 + arn
an = a + (n - 1)b ... (2) dikalikan dengan r.
Jadi, jumlah suku ke-n adalah Persamaan (1) dikurangi (2) menjadi:
an = a + (n - 1)b. Sn - Sn r = a –ar1 + ar1 – ar2 + ar2 – ar3
Jumlah suku ke-n: + … + arn-2 – arn-1 + arn-1 – arn

a(1 − r )
Sn (1 – r) = a - arn
S =
Sn = a + a + b + a + 2b + … + a + (n - 1)b

1−r
… (1)
Sn = a + (n - 1)b + a + (n - 2)b + a + (n -
3)b + … + a + 2b + a + b + a ... (2)
3. METODE PENELITIAN
dibalik dengan cara cermin persamaan
Metode yang digunakan untuk
(1) ditambah (2) menjadi:
menghafal Al-Qur’an dalam penelitian
Sn + Sn = 2a + (n - 1)b + 2a + (n - 1)b +
ini adalah dengan menggunakan
… + 2a + (n - 1)b
metode research and development
karena 2a + (n - 1)b sama banyaknya
yaitu dengan membuat suatu model
menjadi jumlah n
matematika rentang waktu menghafal
2 Sn = n [2a + (n - 1)b]
qur’an sebanyak 30 juz oleh santri
Sn = [2a + (n - 1)b] Madrasah Al-Huffadz Gedongan,
Cirebon. Adapun metode/pola
d) Deret Geometri menghafalkannya adalah menghafal
Deret geometri dalam bidang seperempat juz setiap satu minggu dan
matematika adalah urutan bilangan di review setiap tiga minggu sekali untuk
mana bilangan berikutnya merupakan juz yang telah dihafalkan diminggu
perkalian dari bilangan sebelumnya sebelumnya. Dengan metode ini jika
dengan suatu bilangan rasio tertentu. dilakukan secara berlanjut tanpa ada
Deret ukur dapat dinyatakan dengan pengulangan pada saat review
rumus sebagai berikut: dikarenakan tidak hafal dan lain
ar0 = a, ar1 = ar, ar2, ar3, ...

5
Copyright ©2017, Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics)
p-ISSN: 2528-102X e-ISSN: 2541-4321
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 2 No. 1, Juli 2017, hal. 1-10

sebagainya, maka dapat dilihat polanya nol tidak diikutsertakan dalam


pada tabel berikut: menentukan pola pada saat
mengeneralisasikan rumus suku ke-n
Tabel 1. Metode menghafal Al- berdasarkan asumsi yang telah
Qur’an pada Pemodelan Matematika I dikemukakan diatas.
Minggu Jumlah Untuk n = 1 maka suku
Kegiatan
Ke-n Hafalan pertamanya adalah 0
1 hafalan ¼ N = 2 maka suku keduanya adalah
2 hafalan ½ N = 3 maka suku ketiganya adalah
3 Review ½ Dan untuk n = 180 maka suku ke-180

⋮ ⋮ ⋮
4 hafalan ¾ adalah 30.
Pola diatas dapat digeneralisasikan
178 hafalan 29 ¾ menjadi

u = . n. b − .c
179 hafalan 30

b = (n − 1) dan c
180 Review 30
dengan
Pemodelan matematika I yaitu:
Dari tabel 1 di atas dapat kita tulis
n = 1,2,3 maka c = 0
untuk
dalam bentuk deret:
0, ¼, ½, ½, ¾, 1, 1, 1 ¼, 1 ½, 1 n = 4,5,6, maka c = 1
½, 1 ¾, 2, 2, 2 ¼, 2 ½, 2 ½, 2 ¾, 3, 3,
3 ¼, 3 ½, 3 ½ , 3 ¾, 4 ,4, 4 ¼, 4 ½, 4
½, 4 ¾, 5, 5, 5 ¼, 5 ½, 5 ½, 5 ¾, 6, 6, n = 179, 178, 180, maka c = 59
6 ¼, 6 ½, 6 ½, 6 ¾, 7, 7, 7 ¼, 7 ½, 7 Hasil generalisasi kemudian
½, 7 ¾, 8, 8, 8 ¼, 8 ½, 8 ½, 8 ¾, 9, 9,
mensubsitusikan b .
disederhanakan dimulai dengan

1 1
9 ¼, 9 ½, 9 ½, 9 ¾, 10, 10, 10 ¼, 10

u = . n. b − . c
½, 10 ½, 10 ¾, 11, 11, 11 ¼, 11 ½, 11
4 4
1 1 1
½, 11 ¾, 12, 12, 12 ¼, 12 ½, 12 ½,
u = . n. (n − 1) − . c
4 n 4
12 ¾, 13, 13, 13 ¼, 13 ½,13 ½, 13 ¾,

1 1
14, 14, 14 ¼, 14 ½, 14 ½, 14 ¾, 15,
u = . (n − 1) − . c
4 4
15, 15 ¼, 15 ½, 15 ½, 15 ¾, 16, 16,
1
u = ((n − 1) − c )
16 ¼, 16 ½, 16 ½, 16 ¾, 17, 17, 17 ¼ ,

4
17 ½, 17 ½ , 17 ¾, 18, 18, 18 ¼, 18 ½,
Setelah didapatkan rumus untuk u
18 ½, 18 ¾, 19, 19, 19 ¼, 19 ½, 19 ½,
19 ¾, 20, 20, 20 ¼, 20 ½, 20 ½, 20 ¾,
yang lebih sederhana kemudian tahap
21, 21, 21 ¼, 21 ½, 21 ½, 21 ¾,22, 22,
menyederhanakan bentuk c . Bentuk c
selanjutnya adalah dengan
22 ¼, 22 ½, 22 ½, 22 ¾, 23, 23, 23 ¼,
23 ½, 23 ½, 23 ¾, 24, 24, 24 ¼, 24 ½,
dirubah menjadi matriks yang
24 ½, 24 ¾, 25, 25, 25 ¼, 25 ½, 25 ½,
berdampingan
25 ¾, 26, 26, 26 ¼, 26 ½, 26 ½, 26
a =c
¾,27,27, 27 ¼, 27 ½, 27 ½, 27 ¾, 28,
1 2 3 0 0 0
⎡ ⎤ ⎡ 1 1 1 ⎤
28, 28 ¼, 28 ½, 28 ½, 28 ¾, 29, 29,
4 5 6
⎢ ⎥ ⎢ ⎥
⎥=⎢ 2 2
29 ¼, 29 ½, 29 ½, 29 ¾, 30, 30.
⎢ 7 8 9 2 ⎥
⎢ ⋮ ⎥ ⎢ ⋮ ⎥
⎣178 179 180⎦ ⎣59 59 59⎦
Dari deret diatas diketahui pola
untuk setiap sukunya, namun untuk
suku pertama yaitu suku yang bernilai
6
Copyright ©2017, Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics)
p-ISSN: 2528-102X e-ISSN: 2541-4321
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 2 No. 1, Juli 2017, hal. 1-10

Dari matriks a jika dilihat dari =i


setiap kolom, maka setiap kolom Setelah nilai i diketahui maka nilai
membentuk suatu deret aritmatika dari i disubsitusikan ke rumus suku ke-

matriks c yang membentuk deret


dengan beda 3 begitu pula dengan
n= (3i − 2) dengan c = (i − 1)
n yang memuat nilai i.

maka i =
pertama pada matriks a memiliki
aritmatika dengan beda 1. Dari kolom
1
u = (2i − 2)
akan bersisa satu atau ditulis (3i − 2) , 4
bentuk bilangan yang bila dibagi 3
n−1
u =
6
untuk kolom kedua memiliki bentuk
Untuk n= (3i − 1) dengan c = (i −
tiga akan bersisa dua atau (3i − 1) dan
yang berupa bilangan yang bila dibagi
1) maka i =
1
kelipatan tiga atau 3i. Sehingga dapat u = (2i − 1)
kolom ketiga memiliki bentuk bilangan

4
2n − 1
[n = 3i − 2 n = 3i − 1 n = 3i ⋮ c u =
digeneralisasikan menjadi:
12
= i − 1] Untuk n = 3i dengan c = (i − 1)
maka i =
untuk membantu merumuskan u yang
Matriks diatas dapat digunakan
1
u = (2i)
Untuk n= (3i − 2) dengan c = (i − 1) 4
n
baru.

1 u =
u = ((n − 1) − c ) 6
4

u = (2i − 2)
Pemodelan matematika II

Untuk,n=(3i − 1)deng0061n c = (i − 1)
Pemodelan matematika II untuk
menghitung hafalan Al-Qur’an adalah
u = ((n − 1) − c ) dengan menggunakan regresi linear.
Berikut adalah data dari proses

u = (2i − 1)
menghafal al-quran.

Untuk n = 3i dengan c = (i − 1)
Tabel 2. Pemodelan Matematika II

1
u = (n − 1) − c
Minggu ke-n Banyak Hafalan

4
1
1 ¼

u = (2i)
2 ½
4 3 ½

Karena rumus u memuat variabel i


⋮ ⋮
4 ¾

maka bentuk n= (3i − 2), n= (3i − 1),


dan n= 3i dirubah kedalam bentuk i-
178 29 ¾
179 30
N = (3i − 2)
nya yaitu:

n + 2 = 3i
180 30

n+2
=i
3
Dari tabel diatas kemudian dicari

N = (3i − 1)
regresi linearnya dengan bantuan

n + 1 = 3i
microsoft excel dan didapat sebuah

=i
grafik, yaitu:

n = 3i

7
Copyright ©2017, Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics)
p-ISSN: 2528-102X e-ISSN: 2541-4321
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 2 No. 1, Juli 2017, hal. 1-10

Rumus ini juga dapat digunakan


untuk mencari minggu keberapa untuk
orang yang telah hafal sebanyak x juz.
Namun, yang dapat dicari adalah
jumlah juz yang bernilai bulat (bukan
pecahan) dan menggunakan rumus
suku ke-n bentuk ke tiga. Untuk jumlah
juz yang tidak bulat (pecahan) maka
digunakan rumus ke-n antara rumus
suku ke-n yang pertama dan yang
kedua. Dengan menggunakan rumus
Gambar 1. Grafik Persamaan Linear
diatas jika ingin mengetahui minggu
ke-n dengan juzz yang bernilai
persamaan linearnya adalah Y = −5E −
Dari grafik diatas diketahui bahwa
pecahan, akan mengalami kesulitan
09x + 0,166x + 0,084, dan R = 0,999,
dalam menentukan rumus yang
digunakan.
dengan Y adalah jumlah juz yang
Selain dapat digunakan untuk
minggu dalam menghafal al-quran. R
dihafal dan x adalah banyaknya
mencari jumlah juzz yang dihafalkan
dan minggu ke-n dari jumlah juzz yang
bernilai 0,999 menunjukan bahwa
diketahui. Rumus ini dapat digunakan
persamaan diatas memiliki korelasi
untuk mencari tahu kegiatann yang
yang sangat kuat antara sumbu x
sedang dilakukan pada minggu ke-n.
(minggu ke-n) dengan sumbu y
Caranya yaitu dengan membagi n-nya
(banyaknya juz).
dengan angka 3, dan jika bersisa satu
maka orang tersebut sedang dalam
proses penghafalan yang pertama,
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk n yang jika dibagi tiga akan
a) Pemodelan matematika I
bersisa 2 maka orang trsebut sedang
dalam proses atau minggu penghafalan
yang kedua. Dan untuk n yang habis
dibagi tiga maka orang tersebut sedang
dalam proses review hafalan yang telah
dihafalkan dua minggu sebelumnya.
Dari rumus suku ke-n yang telah
didapat, penulis akan memberikan
Rumus suku ke-n diatas dapat
beberapa pendekatan dengan
digunakan untuk mencari berapa
perhitungan secara manual.
banyak juz yang telah dihafal pada
Untuk mengetahui jumlah juz
minggu ke-n. Sebelum mencari berapa
diminggu ke 20 caranya adalah dengan
banyak juz yang telah dihafalkan dari
membagi 20 dengan angka 3 dan
minggu ke-n maka perlu dicari bentuk
diketahui berapakah sisanya, yaitu
dari n-nya, jika bentuk n-nya dibagi
20/3= (6 x 3) + 2. Maka n = 20 akan
rumus u yang pertama. Jika bentuk n-
tiga akan bersisa 1 maka menggunakan
habis dibagi 3 dengan sisa 2 dan
menggunakan rumus suku ke-n yang
menggunakan rumus u yang kedua,
nya dibagi tiga dan akan bersisa 2 maka
2n − 1
kedua.
u =
12
dan jika bentuk n-nya merupakan

rumus u yang ketiga.


kelipatan tiga maka menggunakan

8
Copyright ©2017, Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics)
p-ISSN: 2528-102X e-ISSN: 2541-4321
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 2 No. 1, Juli 2017, hal. 1-10

1 −1
u =3 ⎧ , = 3 −2, ∈
4 ⎪ 6
2 −1
= , =3 −1, ∈
⎨ 12
Untuk mengetahui sudah berapa


lama orang yang telah hafal 20 juz

⎩ , n = 3i, ∈
6
maka caranya adalah dengan
mensubsitusikan pada rumus suku ke-

n
n yang ketiga.
u =
6
n
Dimana n menunjukkan waktu
20 =
6
yang dibutuhkan untuk menghafal

n = 120
dalam satuan minggu.
Rumus diatas dapat digunakan
Maka orang tersebut telah untuk mengetahui berapa lama
menghafal selama 120 minggu. waktu yang dibutuhkan untuk
Seseorang yang sedang menghafal mgkhatamkan hafalan Al-Qur’an
di minggu ke 34 dapat kita ketahui sebanyak 30 juz. Selain itu dapat
orang tersebut sedang dalam kegiatan digunakan juga untuk mengetahui
hafalan atau review dengan cara berapa banyak hafalan yang
membagi 34 dengan angka 3 dan dicari didapatkan dengan rentang waktu
sisa pembagiannya, yaitu 34/3 = (11 x yang dikehendaki, sebagaimana
3) + 1. Sisanya dari pembagian tersebut yang telah dibahas pada
adalah satu dan jika bersisa satu maka pembahasan sebelumnya.
orang tersebut sedang dalam proses b) Dengan menggunakan rumus di
penghafalan tepat setelah review atau atas, diperoleh setoran hafalan
penghafalan yang pertama. santri dalam satu minggu adalah ¼
b) Pemodelan matematika II juz, satu bulan adalah ¾ juz, dan
Dengan menggunakan rumus seterusnya. Santri akan

Y = −5E − 0.9x + 0,166x + 0,084


regresi linier didapat persamaan: menyelesaikan hafalannya pada
minggu ke 180 atau 3 tahun 4 bulan.
Rumus diatas digunakan untuk
c) Untuk mengetahui lamanya waktu
mengetahui minggu ke-n dan untuk
dan banyaknya hafalan dengan
mengetahui berapa banyak juzz yang
proses menghafal melakukan
telah dihafalkan oleh seorang
pengulangan pada ayat-ayat yang
penghafal. Dengan menggukan model
telah dihafalkan, baik karena lupa
matematika yang ke II, kita dapat
atau karena alasan yang lainnya,
mengetahui dengan mudah juz yang
diperoleh model matematika
sudah dihafalkan dengan cara melihat
regresi linear adalah sebagai berikut
banyaknya minggu ke-n.
= −5 − 09 + 0,166 + 0,084
:
5. KESIMPULAN = 0,999
a) Dari penyelesaian masalah di atas, Dengan Y adalah jumlah juz yang
model matematika rentang waktu dihafal dan x adalah banyaknya
hafalan quran mempunyai pola
Nilai koefisien korelasi R bernilai
minggu dalam menghafal al-quran.
metoda setoran seperempat juz
setiap minggu dan review setiap 0,999 menunjukan bahwa
tiga minggu. Adapun rumusnya persamaan diatas memiliki korelasi
adalah sebagai berikut : yang sangat kuat antara sumbu x
(minggu ke-n) dengan sumbu y
(banyaknya juz).
9
Copyright ©2017, Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics)
p-ISSN: 2528-102X e-ISSN: 2541-4321
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol. 2 No. 1, Juli 2017, hal. 1-10

6. REFERENSI
Hazewinkel, Michiel, ed.
2001. "Arithmetic series",
Encyclopedia of Mathematics,
Springer, ISBN 978-1-55608-010-4
Sigler, Laurence E. 2002. Fibonacci's
Liber Abaci. Springer-Verlag.
pp. 259–260. ISBN 0-387-95419-8.
MuhamadRidwan,UIN-SUSKA-
RIAU,dalam
http://coretanbinderhijau.blogsp
ot.com/2013/06/makalah-
pengertian-al-quran.html
diunduh pada tanggal 10 oktober
201 pukul 21.43
http://harakatuna.wordpress.com/200
8/09/17/definisi-al-quran/
diunduh pada tanggal 6 maret
2014 pukul 19.50
http://infokutuju.blogspot.com/2013/
11/tahfidz-alquran-dan-cara-
mudah.html diunduh pada
tangga 1 april 2014 pukul 15.01
http://jaibnajhan.blogspot.com/2012/
12/pengertian-alquran-kitab-
suci-ummat.html diunduh pada
tanggal 14 februari 2014 pukul
15.03
http://saripedia.wordpress.com/tag/t
ahfidz-al-quran/ diunduh pada
tanggal 3 April 2014 pukul 22.09
https://www.facebook.com/notes/bel
ajar-ilmu-al-quran/pengertian-al-
quran diunduh pada tanggal 10
februari 2014 pukul 11.25
http://www.rangtalu.net/cara-cepat-
menghafal-al-quran.html
diunduh pada tanggal 16 april
2014 pukul 12.37

10
Copyright ©2017, Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics)
p-ISSN: 2528-102X e-ISSN: 2541-4321

Anda mungkin juga menyukai