Anda di halaman 1dari 14

Ujian Tengah Semester

Pemasaran Digital

Yeremia Anggiat Valentino


6081901059
Kelas C

Dosen pengajar :
Shinta Mustikarini, SE., M.Si.

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
Nama : yeremia anggiat valentino
NPM : 6081901059
Kelas : C

• Brand Riders and Rules menjual perlengakapan berkendara. Bisnis ini sudah berdiri sejak
2014 sampai saat ini. Riders and Rules menjual beberapa varian produknya seperti :
helm, sarung tangan, goggle, jaket dll produk tersebut memiliki tema skena motor custom
atau juga bisa dibilang motor klasik. Latar belakangnya berdiri Riders and Rules
dikarenakan Calvin Hadi selaku pemilik memiliki keresahaan dalam membeli
perlengkapan berkendara terutama helm dikarenakan banyaknya produk luar negeri
dengan harga yang tinggi dan produk local yang tidak sesuai dengan seleranya maka dari
itu ia berinsiatif untuk membuat brand sendiri dengan standarisasi sendiri. Gagasan
tersebut sangat didukung oleh keluarga dan teman – teman terdekat, namun
perjuangannya tidak semudah yang dibayangkan untuk mengembangkan brand ini. Awal
launcing brand ini dimulai dari acara Barbeque Ride tahun 2015 pada saat itu
penjualannya tidak sesuai ekspetasi dikarenakan nama brand yang belum dikenal oleh
masyarakat terbukti dengan penjualan pertama dikarenakan ketidaksengajaan ibu – ibu
yang menabrak produk helm yang berujung ibu – ibu itu akhirnya membeli helm tersebut.
Mulai dikenalnya produk Riders and Rules pada saat event kustomfest di Yogyakarta dan
dari event itulah Riders and Rules mulai banyak mengikuti event motor yang bertemakan
custom culture. Maka dari itu analisis marketing mix dari bisnis Riders and Rules adalah
sebagai berikut :

A. Product

Penjelasan singkat Product :

Saluran digital menawarkan sejumlah peluang baru agar produk dapat fit dengan dunia
digital maka ada beberapa pertanyaan mendasar yang dapat jadikan pertimbangan terkait produk
tersebut, adapun sebagai berikut:

● Manfaat apa yang saat ini diberikan produk Anda kepada pelanggan Anda?
● Apa manfaat lain yang mungkin disukai pelanggan Anda?

● Apa bisnis Anda? Apakah bisa dikirimkan secara online?

Rider and Rules miliki tema atau ciri khas produk yang bergaya cloting dan apparel skena
budaya motor custom yang banyak digemari oleh semua umur dari anak muda sampai orang
dewasa dan khususnya orang yang memiliki hobby motor custom atau klasik yang memilki
rentang umur dari umur 17 sampai 40 tahun dan ditambah pada tahun – tahun lalu sedang adanya
hype tentang kultur motor custom ditambah presiden RI Jokowidodo yang memilki motor
custom sendiri dan melakukan touring motor yang menjadi sorotan media di Indonesia. Riders
and Rules menjual cloting dan apparel yang sangat bermacam – macam contohnya :

B. Helm
C. Sarung tangan
D. Aksesoris ( goggle, kacamata, enamel pin, visor, cap helm, koin case, gantungan kunci )
E. Baju
F. Jaket
G. Tas helm

Dari sekian banyak produk yang dijual yang menjadi produk terlaris yaitu Helm dikarenakan
helm merupakan produk utama dari brand ini. Bukti kesuksesan dari produk tersebut dengan
tidak ada Repetisi produk hal tersebut membuat Riders and Rules banyak digemari oleh
konsumennya.

Dengan adanya globalisasi dan perkembangan zaman membuat masyarakat lebih aktif untuk
menggunakan media social contohnya Instagram facebook dan website. Semua media tersebut
merupakan sebuah peluang bagi Rider and Rules untuk memasarkan produk yang mereka jual
point tersebut bisa di sambungkan dengan teori RIA ( rich internet application ).

Hal tersebut dapat terlihat dengan prosuk – produk yang di jual Riders and Rules di jual di
beberapa e commers contohnya : website ridersandrules.co dan media social seperti : Instagram
dan WA yang mempermudah setiap kosumen untuk mengetahui informasi dan melakukan
pembelian produk tersebut. Riders and Rules juga melaukan kolaborasi yang bertujuan menjaga
eksistensi dari nama Brand Tersebut agar tetap dikenal oleh masyarakat contohnya melakukan
kolaborasi dengan W. Essential, Jimmy and Martin, Pattent Goods, The Munra, Sekepal Aspal
dan Riders and Rules juga melakukan endorse kepada pulic figure seperti Ananda Omesh, Tora
sudiro, Nabila Putri, Den Dimas, Arid Muhammad, Imam Darto, dan masih banyak lainnya

Price

Penjelasan singkat mengenai Price :

Pemasar harus membuat berbagai alternative harga untuk customer online; sesuai dengan
kebiasaan customer tersebut yang bisa didapatkan datanya dari system yang terekam dalam
database maupun cookies pada PC customer.

Contohnya :

Ketika kita berbelanja di sebuah website maka ketika anda melakukan kunjungan dan pada
saat pembelin kedua maka kita mendapatkan diskon untuk pembelian produk.

Price dihibungankan dengan perusahaan Riders and Rules

Dalam segi price Riders and Rules menjual produknya dengan, range harga Rp 80.000
berupa Enamel Pin Sampai helm Rp 5.600.000 hal tersebut pasti menimbulkan pemikiran apakah
harga tersebut sebanding dengan produk yang kita terima atau harapkan ? Menurut opini pribadi
saya harga tersebut sudah temasuk harga yang worth it dikarenakan prosuk tersebut belum
diproduksi secara masala tau Homemade yang bisa dibandingkan dengan kisaran produk lain
walaupun tidak bisa dipungkiri masi banyak brand yang menawarkan harga yang lebih murah
tetapi dengan brand kualiatan Riders and Rules yang sudah lumayan dikenal masyarakat
dipastikan setap konsumenya akan rela untuk meluangkan uangnnya untuk membeli produk –
produk tersebut. Tidak lupa Riders and Rules juga memberikan seperti diskon yang menarik
seperti pada waktu dan moment – moment tertentu seperti pada saat hari – hari besar seperti taun
baru, lebaran, akhir tahun.

H. Place

Arti singkat place : Tempat pembelian, distribusi dan, dalam beberapa kasus, konsumsi.
Saat ini tempat sudah tidak lagi menjadi bahan pertimbangan ketika mencari produk secara
online, bahkan aplikasi seperti Facebook, Waze, Google maps an gojek sudah dapat memberikan
rekomendasi kepada Anda tempat makan, ATM, Sekolah dsb berdasarkan lokasi Anda saat ini.
Dengan adanya berbagai aplikasi pesan antar online maka kebutuhan untuk dating ke lokasi
pembelian (took offline) mengalami penurunan.

Dari segi distribusi Riders and Rules memiliki offline store maupun online store. Offline
strorenya sendiri Riders and Rules berapa di Kota Bandung tepatnya di Jl. Bengawan No. 45 (
White Space) Dan merupakan satu – satunya offline store atau tidak memiliki cabang dan
melakukan yang bertujuan untuk bisa lebih menjangkau target pasar mereka. Dikarena, beberapa
konsumen yang sudah berumur yang kurang mengetahui media social atau media digital tidak
bisa mengaksesnya ataupun untuk beberapa orang yang berada masih di kawasan Bandung yang
harus melihat secara langsung atau mencoba setiap barang yang mau dibeli. Pada saat kita
membeli produk secara online maupun offline konsumen akan mersakan digital experience yang
baik.

I. Promotion

Penjelasan singkat promotion : promosi online terus bertambah penting dan anggaran semakin
meningkat.

Upaya pemasar apakah itu pesan teks yang mengubah perilaku dengan segera, atau kata
kunci (Hastag) yang menarik lebih banyak pertanyaan, iklan spanduk yang dapat mengubah
sikap atau pemasaran viral yang membuat orang membicarakan sebuah merek. Saluran online
dapat melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh pemasaran offline ; misalnya
beberapa situs web dapat mempromosikan, berkomunikasi dan menciptakan pengalaman merek
yang unik untuk pengguna online.

Perusahaan melakukan promotion bertujuan atau memiliki strategi untuk memperkenalkan


produk kepada masyarakat agar bisa terciptanya brand awareness. Riders and Rules
menggunakan web dan media social untuk melakukan sebuah promosi. Ditambah pada saat ini
makin banyak pengguna internet yang cukup merata, Riders and Rules memakai web maupun
media sosial seperti Instagram, web ridersandrules.co dan youtube platform tersebut merupakan
media yang tepat untuk melakukan promosi. Riders and Rules juga memberikan tema skena
motor custom yang membuat sebuhaiklan menjadi memilki daya tarik tersendiri terhadap
konsumen dan masyarakat Riders and Rules juga menyesuaikan kebutuhan kemauan masyarakat,
dan menciptakan juga bentuk konten iklan yang real dan relatable untuk para masyarakat yang
memiliki hobby skena motor custom. Riders and Rules juga bisa melihat digital audience yang
berguna untuk menjadi strategi pengjualan selanjutnya dan dijadikan data. Seperti yang sudah
dibahas di atas Riders and Rules suka mengikuti event , kolaborasi, endorse untuk menjaga
konsistensi dan mengembangkan target pasar

Most Used Social Media Platform


Dari gambar grafik tersebut kita bisa mengambil data seperti berikut : bahwa rata – rata
umur yang masih berkaitan atau menggunakan media social berada pada kisaran umur 16 – 64
tahun. Dari grafik Most Used social media platform media social yang paling banyak digunakan
oleh masyarakat Indonesia adalah Youtube sebesar 88 % yang terdiri dari yang menonton sampai
yang menjadi konten kreatornya. Media social kedua yang paling banyak digunakan yaitu
Whatsapp sebesar 82 %, Facebook sebesar 82 % dan Instagram sebesar 79 %. Dari grafik ini
juga kita bisa mengambil kesimpulan bahwa media social youtube bisa menjadi sasaran target
pemasaran yang lebih efektif, dari data tersebut juga kita bisa menyimpulkan bahwa masyarakat
Indonesia kurang suka untuk membaca tetapi lebih tertarik dengan sebuah konten yang
berbentuk video dan mengandung informasi yang ringan atau mudah untuk dicerna. Dari data
tersebut saya akan menjabarkannya dengan cara 4P yaitu :

A. Product
Setiap pelaku bisnis harus bisa menyajikan produk yang memenuhi keinginan atau ekspetasi
dari masyarakat. Dikarenakan pada masa globalisasi ini pasti terdapat banyak competitor yang
memiliki keunikan tersendiri. Maka dari itu para pelaku bisnis harus bisa menyajikan produk
seperti pada grafik di atas bahwa setiap masyarakat atau konsumen menyukai produk atau konten
yang berbentuk video dan memilki informasi yang ringan dan mudah untuk dicerna dan
cenderung tidak menyukai produk yang terlalu sudah untuk dimenerti atau tidak straight to the
point
B. Price
Dengan telah berkembangnya zaman setiap pelaku bisnis juga harus bisa memikirkan
bagaimana cara untuk meminimalisirkan biaya dengan cara menggunakan media social atau
melakukan penjualan secara online dikarenakan membuka offline store lebih membutuhkan
biaya dari pada melakukan penjualan secara online. Kembali pada data di atas media social
yang memiliki potensi besar yaitu Youtube selain kita harus bisa membuat konten
yangmenarik dan ringan untuk dimengerti masyarakat Indoensia juga suka dengan adanya
kehadiran Influencer maka dari itu kita bisa memanfaatkannya dengan melakukan kolaborasi
dengan Influencer yang bertujuan untuk menambah minat setiap masyarakat untuk melihat
dan membeli porduk kita.

C. Promotion
Promosi yang dilakukan di media social juga sangat bermanfaat dan memiliki potensi
yang sangat besar. Hal lainnnya juga yang didapatkan oleh para pelaku bisnis yaitu adanya
pemsaran digital bisa menambah data apa yang sedang trend pada saat ini ditambah
informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh para masyarakat. Pada saat ini juga sudah
banyak orang yang mulai meninggalkan TV dan berlih pada Youtube hal ini sangat
berpotensi untuk setiap para pelaku bisnis bisa memanfaatkan hal tersebut untuk melakukan
promosi dan bisa juga untuk melakukan Endorse pada para public figure untuk menambah
jangkauan target pasar

D. Place
Perkembangan digital juga membantu para pelaku bisnis untuk bisa memulai bisnis tanpa
harus mengeluarkan modal membangunsebuah offline store dan beralih untuk menggunakan
online store di tambah dengan sudah banyaknya E-commers seperti Shopee, tokopedia,
lazada dan banyak lagi hal tersebut juga membuat lebih praktisnya dengan tidak harus keluar
rumah dan hanya menggunakan hp dan internet di rumah para pelaku bisnis sudah dapat
melakukan kegiatan bisnis.
Social media advertising audience profile
Pada grafik ke dua kita dapat menyimpulkan bahwa Social media advertising audience
profile pada januari 2020 terdapat data berupa adanya sebuah ketertarikan masyarakat yang
bergender wanita maupun pria pada iklan facebook, instagram dan fb messenger. Pada tingkatan
pertama antusias paling tinggi terdapat pada umur 25 – 34 tahun yang terbagi menjadi 2 grafik
laki – laki sebesar 20,6 % dan perempuan sebesar 14,8 % dan pada tingkatan yang paling tinggi
kedua terdapat pada umur 18 – 24 tahun yang terbagi menjadi 2 grafik laki - laki sebesar 16,1%
dan perempuan sebesar 14,8% dari grafik tersebut kita bisa melihat bahwa antusian laki – laki
lebih besar untuk mengunjungi iklan facebook, instagram dan fb messenger. Dari data tersebut
saya akan menjabarkanya dengan cara 4p yaitu :

A. Product
Adanya product para pelaku bisnis yang harus bisa menyesuaikan dengan kelompok
umur setiap maupun jenis kelamin. Dikarenakan munculnya sebuah ketertarikan pada suatu
produk jika adanya sebuah kesesuaian seperti yang sudah dijelaskan dikalimat awal
contohnya : adanya moto, slogan ataupun gambar seperti susu L-men yang memilki gambar
laki – laki berotot yang di tujukan pada laki – laki muda untuk mau menambahkan masa otot
yang berbeda dengan susu prenagen yang memiliki gambar dan slogan yang ditujukan pada
ibu hamil. Maka dari itu moto, slogan dan gambar produk harus bisa sesuai dengan gender
dan umur yang di targetkan perusahaan pada platform ataupun media social

B. Price
Adanya pengelompokan harga berdasarkan umur maupun gender juga sangat
mempengeruhi keberlangsungan bisnis contohnya penjualan barang yang berharga lumayan
mahal atau premium tidak mungkin di targetkan pada umur – umur 13 – 17 tahun dan
seharusnya di targetkan pada umur 24 tahun ke atas yang sudah memiliki pendapat. Hal
tersebut juga menujang ketertarikannya setiap kelompok umur pada masyarakat pada umur –
umur muda pasti setiap target pasarnya memiliki ekspetasi harga yang murah ataupun diskon
maka dari itu pelaku bisnis harus bisa membuat harga yang enarik dengan barang yang
berkualitas.
C. Promotion
Dengan sudah adanya grafik bisa kita lihat bahwa masyarakat tertarik dengan adanya
iklan facebook, iklan instagram dsb. Hal tersebut juga ditunjang dengan adanya promosi
yang menarik seperti contohnya diskon ataupun mendaptkan barang gratis jika sudah
membeli pakaian pada kelipatan tertentu. Iklan yang keluar pada setiap alat digital
masyarakat juga sudah disesuaikan dengan barang apa yang sering dicari oleh konsumen atau
biasa dikenal dengan suggestion maka dari itu para pelaku bisnis harus bisa menarik minat
konsumen dengan sebaik – baiknya dan melihat sesuai dengan data pengelompokan umur
amupun gender.

D. Place
Tempat atau media para pelaku bisnis untuk melakukan pemasarannya adalah iklan
terlebih pada zaman sekarang para pelaku bisnis bisa memanfaatkan secara efektif setiap
platform media social dengan adanya data yang sudah menunjukan bahwa masyarakat
Indonesia menyukai iklan yang terdapat pada facebook, instagram dan yang lainnya

3. Skenario: Anda bekerja di sebuah Advertising Agency sebagai Account Executive.


Pekerjaan Anda adalah bertemu dengan clients dan menangani kebutuhan mereka
terkait berbagai perencanaan aktivitas pemasaran produk ataupun jasa, pada
platform digital/online media.
Anda mendapatkan seorang calon client yang memiliki usaha Warung Kopi.
Berdasarkan hasil pertemuan pertama, Anda mendapatkan keterangan sebagai
berikut:
Client Name : Billy
Product : WARUNG KOPI
• Billy baru saja membuka warung kopinya selama 1 bulan
• Lokasi warung kopi billy sangat strategis, dipinggir jalan besar dan dilalui
wisatawan di Kota Bandung
• Target market (Pria/Wanita; usia 18-24 thn; Pendapatan 1jt – 3jt/bln)
• Harga kopi di warung kopi Billy seharga Rp 35,000 – Rp 45,000
• Pesaing disekitar Warung Kopi Billy menjual kopi dengan harga
Rp 18,000 – Rp 30,000
• Saat ini promosi yang baru dilakukan oleh Billy adalah memasarkan melalui Pamflet,
Banner yang dibagikan kepada orang – orang yang melintas di depan warung kopi
tersebut.
• Barista (pembuat kopi) pada warung kopi Billy merupakan Barista yang sudah
memenangkan penghargaan sebagai Barista terbaik se-Asia Tenggara
• Kopi yang digunakan di Warung Kopi Billy merupakan kualitas terbaik
• Saat ini layanan warung Kopi billy baru sebatas melayani pengunjung yang datang
• Pengunjung harian Billy hanya 1 atau 2 orang

Penjabar dari segi STP


• Segmenting :
Segmentasi sendiri memiliki arti proses penglompokan atau menggolongkna konsumen
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik yang serupa. Maka dari itu Warung Kopi Billy harus
melakukan segmentasi pasar agar Warung Kopi Billy bisa mengelompokkan atau
menggolongkan kebutuhkan dan karakteristik dari setiap keinginan dan kebutuhan konsumen.
Penglompokkan tersebut bisa berupa :
• Geografis
• Demografis
• Psikografis
Dari data tersebut kita bisa melihat bahwa segmenting yang didapat berupa konsumen yang
memiliki usia 18 – 24 tahun yang memiliki pendapatan Tp 1.000.000 sampai Rp 3.000.000 dan
memiliki geografis di kota Bandung

• Targeting
Targeting senidiri memiliki arti suatu proses untuk mengevaluasi segmenting yang berbeda
dengan berpandangan pada faktor – faktor yang dapat terjadi contohnya tujuan, daya tarik pasar
dan penelitian pasar. Maka dari itu Warung Kopi Billy harus bisa untuk mengevaluasi dari
informasi dan data dari para konsumen, agar Warung Kopi Billy bisa menargetkan market yang
sesuai dengan harapan mereka dan terlebih mendapatkan keuntungan. Selain itu owner Warung
Kopi Billy juga harus bisa melakukan promosi atau pemasaran yang baik guna menambah
jangkauan pasar

• Positioning
Positioning sendiri memiliki arti bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada
konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulan yang ada
pada produk kita. Kita dapat melihat data pebandingan Warung Kopi Billy dengan pesaingnya
sebesar Rp 18.000 – Rp 30.000 dengan harga Warung Kopi Billy sendiri sebesar Rp 35.000 –
Rp 45.000.

Kesimpulannya
Billy memiliki harapan bahwa dengan penjualan selama satu bulannya masyarakat dapat
mengenal dengan baik Warung Kopi Billy tetapi Billy harus melakukan promosi dengan
membuat plang atau spanduk yang berguna untuk setiap orang yang lewat bisa melihat dengan
jelas bahwa ada Warung Kopi Billy di tempat tersebut. Tidak sampai disitu saja Billy harus
mengubah atau memperbaharui marketing mix seperti :

• Product
Langkah yang dilakukan Billy sudah tepat dengan memperkejakan seorang Barista yang
sudah memenangkan penghargaan sebagai barista terbaik se Asia Tenggara. Ditambah Billy
juga sudah menggunakan bahan kopi dengan kualitas terbaik. Hal tersebut dapat di
sempurnakan dengan menunjukan 2 hal yang telah diperbaharui dari Warung Kopi tersebut
contohnya memajang penghargaan sertifikat barista terbaik se Asia Tenggara di cafenya dan
menambah kata – kata atau highlight berupa kata – kata “ Setiap butiran kopi yang dibunakan
menggunakan kopi dengan kualitas terbaik “ hal tersebut bisa menambahkan hal yang unik
dan daya tarik bagi para konsumen

• Price
Target pasar yang dimiliki Billy adalah laki – laki dan perempuan yang berusia 15 – 24
tahun dan memiliki pendapatan Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000 / bulannya tetapi dengan harga
kopi sebesar Rp 35.000 – Rp 45.000 untuk usia 15 – 24 tahun menurut saya tidak tepat yang
menyebabkan pelanggang Warung Kopi Billy beralih ke pesaing dikarenakan harga pesaing
yang lebih murah. Maka dari itu Billy harus bisa menurunkan harga dan membuat
penawaran yang menarik yang tidak dimiliki pesaing atau jika Billy tidak bisa untuk
menurunkan harga pada Warung Kopi Billy maka ia harus mengganti target pasarnya ke
tarhet pasar yang lebih tinggi agar bisa mencapai harga yang ditawarkan olehnya.

• Place
Tempat Warung Kopi Billy sudah memiliki keunggulan dengan memiliki tempat yang
strategis yang berada tepat di pinggir jalan raya besar di tengah kota Bandung yang sangat
memungkinkan setiap orang melewatinya. Maka dari itu Billy harus bisa membuat bangunan
yang mencuri perhatian dari setiap pengguna jalan dan menggunakan plang yang dapat
mencuri pandangan setiap orang yang lewat. Tidak hanya bentuk luaran yang menarik bentuk
dalam bangunannya juga harus memiliki keunikan agar konsumen bisa merasakan
kenyamanan serta memberikan rekomendasi kepada teman atau rekannya yang lain.

• Promotion
Dari data yang dikumpulkan bahwa Billy belum menggunakan media social utnuk
melakukan promosi dan hanya menggunakan cara yang sudah ketinggalan zaman atau
konservatif yang membuat ia kurang dikenal oleh para komsumen ditambah target pasarnya
yang berusia masih muda yang dipastikan sangat aktif menggunakan media social hal
tersebut juga bisa mengurangi biaya untuk promosi dikarenakan biaya promosi yang bisa
lebih murah yang hanya bermodal internet.

Kesimpulannya
Pada era globalisasi ini dipastikan setiap orang sudah mencari informasi lewat media
social ataupun internet dikarenakan tidak dibutuhkan effort lebih, cepat, dan bisa dicari kapanpun
dan dimanapun. Maka dari itu Billy harus bisa memaksimalkan kesempatan tersebut contohnya
pada saat ini banyak coffe shop yang mempunyai video singkat atau cuplikan tentang coffe
shopnya yang menarik konsumen selain itu Billy juga bisa menambahkan waktu buka sampai
tutupnya coffe shop tersebut dan Billy juga bisa menggunakan media social seperti instagram
dengan memposting feeds dengan baik contohnya foto yang estetik dan lainnya dengan hal
seperti itu billy bisa mencapai target pasar yang lebih banyak lagi.

Daftar Pustaka :
Offline store Riders and Rules
PPT Google classroom
http://ptpn10.co.id/blog/penerapan-strategi-stp-segmenting-targeting-and-positioning-untuk-
mereduksi-bargaining-position-of-supplier-petani-bagi-pengembangan-tebu-di-madura-bagian-i
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/19/070000569/pengertian-4-pilar-kebangsaan-dan-
tujuannya?page=all#:~:text=Empat%20pilar%20kebangsaan%20adalah%20tiang,maka%20bang
unan%20akan%20mudah%20roboh.
https://news.detik.com/berita/d-5190009/4-pilar-negara-kebangsaan-indonesia-ini-pengertian-
lengkapnya
https://salamadian.com/empat-4-pilar-kebangsaan/
https://www.ekrut.com/media/segmenting-targeting-positioning-
adalah#:~:text=STP%20atau%20Segmentation%20Targeting%20Positioning,pada%20segmenta
si%20target%20audiens%20tertentu.
https://www.harmony.co.id/blog/mengenal-strategi-pemasaran-stp-segmenting-targeting-
positioning
https://thidiweb.com/penerapan-strategi-pemasaran-stp/

Anda mungkin juga menyukai