“SAGU AMBON”
: W.S. Rendra
Tanpa kusadari
laguku jadi sedih, mamae.
Air mata kita menjadi tinta sejarah yang kejam.
9 Mei 2002
“KEPADA JAKARTA”
:Ajip Rosidi
Kucinta Jakarta
Karena kau kota kelahiran kedua
“LAGU LAUT”
: D. Zawawi Imron
Dan langit
tempat melukis hati gadisku
di mana saja sama birunya
Karena kesetiaan perlu diuji
oleh jarak, topan dan cakrawala
Rawamangun, 1983
“LAUT BANDA”
: Gerson Poyk
“UBUD”
: Isma Sawitri
“DONDANG”
: Linus Suryadi AG
1982
“SAMPUR GANDRUNG”
: Rissa Churria
akulah penari
pada mata ini
telah dititipkan sorotnya
pada lengan dan bahu
diletakkan keindahan cipta
pada pinggang terbebat kendit
peredam cuaca dari segala gersang dunia
pada kaki gemerincing gentamaya
cipta sempurna mahluk
sampur-sampur berjatuhan
di antara bahu dan lengan
pitutur dan penghambaan
pada angin kutitipkan bisik
pada hujan kutitipkan cinta
pada cuaca kutitipkan kesejukan
padamu aku ada di sembarang ladang
Bekasi, 07.07.2021
“INANG”
: Slamet Sukirnanto
Foto kenangan
masa kanak
tujuan berkunjung sejenak,
masuk biara waktu
menimang rindu
bertahta di puncak karang
gunung batu,
seperti burung
di jalan berbatu-batu
jalan turun ke danau,
sebelum tikungan terakhir,
pandang mencari elang.
anjing menyalak.
Segera aku akan menginjak gerbang lembah,
hilang resah,
masuk desa
seperti elang
pulang sarang.
“KEHENINGAN LAUT”
: Tri Astoto Kodarie
Parepare, 1995