Anda di halaman 1dari 2

AL- FATIHAH

Diriwayatkan dari Sayyidina ’Ali Ibn Abi Thalib berkata : Sesungguhnya aku telah
mendengan Rasulullah SAW bersabda, bahwa Allah SWT berfirman : ”Aku membagi
surah al-Fatihah menjadi dua bagian, setengahnya untuk Ku dan setengahnya buat
hamba-Ku, apa yang dimintanya akan Ku-perkenankan.”

1. Apabila ia membaca Bismillah ar-Rahman ar-Rahim, Allah berfirman : ” menjadi


kewajiban-Ku untuk menyempurnakan seluruh pekerjaannya serta memberkati seluruh
keadaannya.”
2. Apabila ia membaca al-hamdu lillahi Robb al-’alamien : ”hamba-Ku mengetahui
bahwa seluruh nikmat yg dirasakannya bersumber dari-Ku, dan bahwa ia telah terhindar
dari segala malapetaka krn kekuasaan-Ku, Aku mempersaksikan kamu (hai para
malaikat) bahwa Aku akan menganugerahkan kepadanya nikmat-nikmat di hari akhirat,
di samping nikmat duniawi; dan akan Ku-hindarkan pula ia dari malapetaka ukhrawi dan
duniawi.”
3. Apabila ia membaca ar-Rahman ar-Rahim, Allah menyambutnya : ”Aku diakui oleh
hamba-Ku sbg Pemberi rahmat dan sumber segala rahmat. Ku-persaksikan kamu (hai
para malaikat) bahwa akan Ku-curahkan rahmat-Ku kepadanya, sampai sempurna dan
akan Ku-perbanyak pula anugerah-Ku untuknya.”
4. Apabila ia membaca maliki yaum ad-dien, Allah menyambutnya : ” Ku-persaksikan
kamu (wahai para malaikat – sebagaimana dipersaksikan oleh hamba-Ku) bahwa Aku-lah
Raja, Pemilik hari kemudian, maka pasti akan Ku-permudah baginya perhitungan pada
hari itu, akan Ku-terima kebajikan- kebajikannya dan akan Ku-ampuni dosa-dosanya.”
5. Apabila ia membaca iyyaka na’budu, Allah berfirman : ”Benar apa yg diucap hamba-
Ku, hanya Aku yg disembahnya. Kupersaksikan kamu semua, akan Ku- beri ganjaran
atas pengabdiannya, ganjaran yg menjadikan semua yg berbeda ibadah dgnnya akan
merasa iri dengan ganjaran itu.”
6. Apabila ia membaca wa iyyaka nasta’ien, Allah berfirman : ”kepada-Ku hamba-Ku
meminta pertolongan dan perlindungan. Ku-persaksikan kamu, pasti akan Ku-bantu ia
dalam segala urusannya, akan Ku-tolong ia dalam segala kesulitan nya, saat akan Ku-
bimbing ia dalam saat-saat krisisnya.”
7. Apabila ia membaca ihdinashshirath al-mustaqiem, hingga akhir ayat, Allah
menyambutnya dgn berfirman : ”Inilah permintaan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa
yg dimintanya. Telah Ku-perkenankan bagi hamba-Ku permintaannya, Ku-beri
harapannya dan Ku-tenteramkan jiwanya dari segala yang mengkhawatirkannya.”
Jika anda membaca Amien, maka kaitkanlah dgn kandungan hadits qudsi di atas. Karena
kini anda telah mengetahui apa yang dijanjikan Allah. Ucapkan Amien dengan maksud
”perkenankanlah semua itu ya Allah, jangan kecewakan kami.”

Semoga mengantarkan kita kepada kejelasan, pergerakan, dan peningkatan. Itulah agama
yang benar dan itulah pula seharusnya kenyataan hidup kita. Jalan yang lurus yang
diharapkan itu telah mengantarkan ratusan ribu manusia, para nabi, shiddiqien, syuhada’
dan orang-orang shaleh ke tujuan yg mereka harapkan. Semoga kita juga berhasil,
sebagaimana mereka. Amien.
Jakarta, 01 Desember 2017

AQIDAH & MA’RIFATULLAH

Inti ma’rifatullah itu muqarrabah; ibadah; do’a; dzikir; ihsan; ikhlas; islam; iman;
tauhid; Jadi, intinya inti ma’rifatullah itu adalah tauhid : “Allah Maha Tunggal secara
murni dan mutlak.” (tiada yg menyerupai & tak ada pendamping). Tanpa tauhid
ma’rifatnya akan salah jalan; tanpa tauhid , pengenalan kpd Allah menjadi pengenalan
kpd tuhan yg lain. 42
Ma’rifatullah : mengenal Allah; tahu, mengerti/paham, menghayati, yakin & amal
Tauhid : Allah Maha Tunggal secara murni & mutlak
Murni : tak sesuatu apapun yg menyerupai Nya, tdk ada sesuatu yg menyamai
Mutlak : tak ada satupun yg mendampingi, tdk berputra ; tempat memohon.
Ibadah, sembahsujud, patuh, hamba, abdi; harap rizki, mohon perlindungan, sehat,
rahmat; memuji : tiada yg suci, terpuji, hebat, kuasa, mulia, agung, kasih; pengakuan :
yg menggerakkan, menyehatkan, menciptakan, ada.

Ma’rifatullah bukan monopoli kaum sufi, para wali, para kyai, para ustadz, Ma’rifatullah
itu mengenal sesembahan yg dipujanya, agar imannya teguh, agar ibadahnya lurus; 4
“Ma’rifatullah atau mengenal Allah”
Utk mengenal Allah hrs menempuh jalan ma’rifat; yakni jalan utk meyakini eksistensi,
hayati kebesarannya, amalkan ajaran, mengabdi kpd Allah;
Ma’rifatullah itu ketaqwaan; pengabdian; & pengorbanan.
Tak ada ma’rifatullah tanpa ketaqwaan; … dmk ; ketiga unsur saling kuat- menguatkan;
saling berkait, tak satupun boleh ditinggalkan. 27

“Sesungguhnya orang2 beriman itu adalah mereka yg apabila disebut nama Allah
(menyebutkan sifat yg mengagungkan & memuliakan-Nya) gemetarlah hati mereka, dan
apabila dibacakan ayat2Nya, bertambahlah iman mereka (krnnya) dan kepada Tuhanlah
mereka bertawakal.” Al-Anfal 2
Karena : sesaat kmd sadar, paham kmd takut, kagum, bahkan lebih dari itu : tahudiri :
mahluk, hamba, dho’if, kmd muncul sikap tadhorru’ (al A’raf 55)

Anda mungkin juga menyukai