MATA KULIAH
BATAM
2019
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Material memiliki beberapa macam karakteristik yang berhubungan dengan
struktur atomnya. Bahan logam sendiri memiliki karakteristik berupa komposisi
kimia yang bisa mempengaruhi sifat mekaniknya. Logam dalam bentuk paduan
seperti baja memiliki kandungan unsur-unsur di dalamnya dengan presentase yang
berbeda-beda. Oleh sebab itu, untuk mengetahui kandungan unsur kimia yang
terdapat pada logam atau baja dari suatu benda uji, perlu dilakukan uji komposisi
kimia. Uji komposisi kimia juga biasa dilakukan sebelum melakukan suatu
penelitian. Hal ini dilakukan agar klasifikasi dari material yang digunakan dalam
penelitian sudah diketahui terlebih dahulu. Selain itu, uji komposisi kimia juga
biasa dilakukan pada proses produksi melalui pengecoran untuk memastikan
campuran material yang dihasilkan sesuai dengan komposisi kimia yang
diinginkan. Alat yang digunakan untuk uji komposisi kimia biasanya adalah
Optical Emission Spectroscopy (OES). Optical Emission Spectroscopy (OES)
merupakan suatu alat yang mampu menganalisa unsur-unsur logam induk dan
campurannya dengan akurat, cepat dan mudah dioperasikan.
Optical Emission Spectroscopy (OES) atau disebut juga Atomic Emission Spectroscopy
(AES) merupakan suatu instrumen yang biasa digunakan dengan cara mengukur emisi optis
secara kuantitatif dari atom yang tereksitasi untuk menentukan konsentrasi masing-masing
unsur/elemen dalam analat (sampel). Pengujian OES ini dilakukan dengan memanfaatkan
busur bunga api (Arc spark) dan merupakan suatu perangkat yang cepat dan akurat untuk
menganalisa kandungan unsur dari suatu logam paduan. Instrumen ini memanfaatkan proses
atomisasi sampel dengan menggunakan energi termal yang mampu mengubah atom ke
bentuk eksitasi dan mengionisasikannya.
Pada pengujian OES ini, atom dalam sampel dikonversi ke bentuk atom bebas dengan
menggunakan sumber energi eksitasi pada suhu yang cukup tinggi. Pada pengujian OES ini,
preparasi sampel dilakukan dengan cara mengamplas sampel pada mesin amplas atau secara
manual agar permukaan sampel bersih dari kotoran. Setelah diamplas, operator OES
melakukan proses kalibrasi dengan sampel yang sudah diketahui komposisinya. Setelah
kalibrasi, sampel yang hendak diuji diletakkan pada tempat peletakkan sampel. Sampel ini
diletakkan di atas lubang tempat keluarnya spark. Sampel yang digunakan ini berada dalam
fasa solid yang kemudian diuapkan dan dieksitasikan menggunakan spark antara elektroda
dan laser pulse. Di dalam alat OES ini menggunakan gas argon (Ar) untuk mengkondisikan
chamber analisa supaya menjadi inert.
3. Metode praktikum
3.1 Alat
Mesin Optical Emission Spectroscopy (OES) tipe FOUNDRY-MASTER Pro dari
OXFORD instruments (inset: tempat meletakkan sampel)
3.2 Bahan
- Spesimen logam
- Kertas amplas grit 120
- Kertas amplas grit 1000
3.3 Langkah-Langkah Praktikum
1. Potong spesimen pada dimensi yang telah ditentukan
2. Gosok spesimen dengan menggunakan kertas amplas
3. Kalibrasi mesin OES (dilakukan oleh operator)
4. Letakkan sampel di tempat peletakkan sampel
5. Operasikan mesin OES
6. Geserkan sampel hingga didapat tiga kali pengujian pada titik yang berbeda.
7. Catat hasil pengujian yang ditampilkan pada layar
8. Kembalikan sampel pada tempat yang telah disediakan
9. Buang kertas amplas dan bersihkan area di sekitar mesin poles serta area
pengamplasan
Nama : _________________________________________
NIM : _________________________________________
LEMBAR KERJA SISWA
ANALISA KOMPOSISI BAJA
1. Apa metode yang digunakan untuk pengujian komposisi baja? Apakah kepanjangan dari
metode tersebut?
Jawab:
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
2. Apa nama komponen pengujian berikut?
Jawab:
A. D.
B. E.
C. F.
F
C
E
D
B
Buat pernyataan bahwa lembar kerja siswa ditulis sendiri dan tidak mencontek
karya orang lain kemudian ditandatangani pada bagian akhir.