Anda di halaman 1dari 6

RS.

BAPTIS BATU PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


Jl. Raya Tlekung No. 1 (SPO)

Batu No Dokumen No. Revisi Halaman


06.03.18 0 1/4

Ditetapkan oleh,
Direktur RS. Baptis Batu
Tanggal

30 April 2013
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Arhwinda Pusparahaju A,Sp. KFR, MARS.
SPO merupakan perangkat instruksi / langkah-langkah yang dibakukan
PENGERTIAN
untuk menyelesaikan proses kerja rutin.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Melakukan dokumentasi suatu kegiatan berupa SPO.
2. Melakukan kegiatan yang didokumentasikan berupa SPO.
3. Standarisasi pembuatan SPO.
TUJUAN 4. Sentralisasi penomoran SPO.
5. Proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif,
konsisten/seragam dan aman dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan melalui standar yang berlaku.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran.
KEBIJAKAN 4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
5. Surat Edaran Direktur Pelayanan Medik Spesialistik No.
YM.00.02.2.2.837 tanggal 1 Juni 2001 tentang Bentuk SPO.
6. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia
Nomor 047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah
Sakit Baptis Batu.
PEMBUATAN :
1. Unit WAJIB membuat dokumentasi SPO untuk seluruh / setiap
kegiatan rutin yang ada.
2. Pembuatan SPO hendaknya dilakukan koordinasi bersama
kepala unit dengan petugas pelaksana di unitnya, unit lain yang
terkait dan persetujuan dari atasan langsung.
3. Kepala Unit membuat SPO pada DRAFT yang sudah
disediakan oleh Bagian Administrasi dalam bentuk softcopy.
4. DRAFT SPO bisa dicopy di Bagian Administrasi pada jam
PROSEDUR kerja.
5. Setiap SPO dibuat dalam satu file. Dengan demikian jika ada
beberapa SPO maka akan ada beberapa file. Pengaturan SPO
dalam bentuk file ini memudahkan pelacakan / pencarian SPO,
pembuatan SPO, revisi SPO dan mencegah SPO dibuat ganda.
6. Pembuatan SPO menggunakan format :
a. Kertas = A4.
b. Spasi = 1.
c. Font = Garamond
d. Ukuran font = 12.
RS. BAPTIS BATU PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Jl. Raya Tlekung No. 1 (SPO)
Batu No Dokumen No. Revisi Halaman
06.03.18 0 2/4

Ditetapkan oleh,
Tanggal Direktur RS. Baptis Batu

STANDAR 30 April 2013


PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Arhwinda Pusparahaju A,Sp. KFR, MARS.

5. Margin Top = 2, Left = 2, Bottom = 2 dan Right = 2.


6. Pembuatan / revisi SPO adalah enam hari kerja efektif.

FORMAT SPO :
RS. BAPTIS BATU JUDUL SPO
Jl. Raya Tlekung No. 1
BAtu No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal
Ditetapkan Oleh,
Direktur RS. Baptis Batu
STANDAR
PROSEDUR
Dr. Arhwinda P.A,Sp.KFR,MARS.
OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
ALUR
UNIT TERKAIT

1. Kotak Heading :
a. Judul SPO : diberi judul / nama SPO sesuai proses kerjanya.
PROSEDUR b. No. Dokumen : diisi oleh petugas di Bagian Administrasi sesuai
ketentuan penomoran yang berlaku di RS. Baptis Batu.
c. No. Revisi : diisi dokumen SPO baru diberi nomor 0 sedangkan
dokumen SPO revisi pertama diberi nomor 1 dan seterusnya.
d. Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga
total halaman untuk SPO tersebut. Misalnya : halaman pertama :
1/3, halaman kedua : 2/3 dan halaman terakhir : 3/3.
e. SPO diberi nama : STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL.
f. Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai dengan tanggal terbitnya
SPO tersebut.
g. Ditetapkan Direktur : diberi tanda tangan Direktur RS. Baptis
Batu dan stempel resmi RS. Baptis Batu.

2. Isi SPO :
a. Pengertian : berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah
yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian.
b. Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SPO secara spesifik. Kata
kunci : “ Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk .......”.
RS. BAPTIS BATU PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Jl. Raya Tlekung No. 1 (SPO)
Batu No Dokumen No. Revisi Halaman
06.03.18 0 3/4

Ditetapkan oleh,
Tanggal Direktur RS. Baptis Batu

STANDAR 30 April 2013


PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Arhwinda Pusparahaju A,Sp. KFR, MARS.

3. Kebijakan : dicantumkan kebijakan pemerintah yang mendasari pembuatan SPO tersebut,


kebijakan dari Direktur dan peraturan/keputusan dari kebijakan terkait.
4. Prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah kegiatan
untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
5. Alur : sebaiknya diberi gambar alur untuk mempermudah pembacaan langkah-langkah proses
kerja.
6. Unit terkait : berisi unit-unit terkait yang melakukan prosedur tersebut.

PENGELOLAAN SPO
1. Draft SPO dari unit asal SPO disetorkan dalam bentuk softcopy
ke Bagian Administrasi pada jam kerja.
2. Petugas administrasi melakukan pengecekan :
a. Asal unit dan peruntukan SPO.
b. Format SPO.
3. Memberikan kode dan penomoran SPO dengan melihat
Database SPO pada komputer dan manual di OUTNER milik
tiap unit.
4. Melakukan editing susunan kata, bab / sub bab dan pengejaan
PROSEDUR kata.
5. Mencetak SPO dengan printer berwarna.
6. Melakukan pengecekan ulang format SPO sebelum pengajuan.
7. Mengajukan SPO kepada Direktur RS. Baptis Batu untuk di
tanda tangani.
8. Melakukan pengambilan SPO yang sudah ditandatangani
Direktur RS. Baptis Batu.
9. Menggandakan SPO sebanyak 1x.
10. Memberikan stempel resmi RS. Baptis Batu pada kolom tanda
tangan Direktur RS. Baptis Batu pada lembar asli dan arsip.
11. Peruntukan SPO sbb :
a. Asli – disimpan sebagai ARSIP di Bagian Administrasi
(Outner).
b. Copy – disimpan unit terkait (Outner / filing folder milik
unit).
12. Petugas Administrasi melakukan pencatatan pembaharuan/revisi
SPO kedalam komputer dan Outner tiap unit.
13. Copy SPO didistribusikan oleh petugas dengan buku ekspedisi.
14. Membuat laporan bulanan pembuatan dan revisi SPO.
15. Melakukan penarikan SPO diperlukan jika SPO lama sudah
tidak lagi sesuai.
RS. BAPTIS BATU PEMBUATAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Jl. Raya Tlekung No. 1 (SPO)
Batu No Dokumen No. Revisi Halaman
06.03.18 0 4/4

Ditetapkan oleh,
Tanggal Direktur RS. Baptis Batu

STANDAR 30 April 2013


PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Arhwinda Pusparahaju A,Sp. KFR, MARS.
DISTRIBUSI SPO

1. Menyiapkan buku ekspedisi pendistribusian SPO.


2. Menulis kode, nomor dan judul SPO pada buku ekspedisi.
3. Copy SPO didistribusikan secara langsung (dibawa oleh petugas cleaning service) menuju unit terkait
yang mengajukan SPO.
4. Petugas di unit terkait melakukan pengecekan SPO dan menandatangani bahwa telah menerima
copy SPO.
5. Buku ekspedisi dikembalikan hari itu juga ke Bagian Administrasi.

PENGGANDAAN DAN SOSIALISASI SPO


1. Penggandaan SPO menjadi tanggungjawab unit terkait yang membuat SPO.
2. Sosialisasi isi SPO baru / revisi menjadi tanggungjawab unit terkait yang membuat SPO.
PROSEDUR
EVALUASI SPO
1. Evaluasi SPO dilaksanakan sesuai kebutuhan dan maksimal dilaksanakan tiga tahun sekali.
2. Evaluasi SPO dilakukan masing-masing unit kerja yang dipimpin oleh kepala unit kerja.
3. Hasil evaluasi dilaporkan secara tertulis ke Bagian Administrasi untuk dokumentasi hasil
evaluasi.
4. Perbaikan / revisi dilakukan bila :
1. Alur dalam SPO sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan yang ada.
2. Adanya perkembangan IPTEK.
3. Adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru.
4. Adanya perubahan fasilitas.
5. Jika terjadi pergantian direktur/pimpinan RS dan SPO masih sesuai maka tidak perlu direvisi.
UNIT TERKAIT Semua Bagian Dan Instalasi.

Anda mungkin juga menyukai