sejak belajar di sekolah dokter STOVIA pada zaman Hindia Belanda, hingga mereka bertiga kemudian dikenal sebagai tiga serangkai. Mereka mendirikan partai politik Indische Partij dan koran De Expres sebagai media untuk menyebarkan gagasan mereka yaitu membangkitkan nasionalisme para pribumi dan menentang kebijakan pemerintah kolonial yang diskriminatif. Salah satu tulisan dan gagasan Ki Hadjar Dewantara yang menggugah nasionalisme dan menentang kolonialisme adalah “Seandainya Aku Seorang Belanda” yang dimuat di koran De Expres sebagai kritik atas pemerintah Hindia Belanda. Akibat gagasannya yang tertuang lewat tulisan tersebut, Ki Hadjar Dewantara mendapatkan hukuman dengan diasingkan. Namun, hal itu tidak menciutkan nyalinya Gambar 1.7 untuk berjuang demi bangsa. Ki Hadjar Dewantara Ilustrasi wajah Ki Hadjar Dewantara terus berjuang melalui pendidikan dengan mendirikan diabadikan dalam Taman Siswa pada tahun 1922. Salah tujuan dari uang kertas pendidikan Taman Siswa adalah untuk mencerdaskan Indonesia emisi bangsa melalui akses dan kesempatan bagi rakyat Pahlawan 1998. Sumber: Kemendikbud (2020) mendapatkan pendidikan.