Abstrak
Kreativitas membuat kita takjub dengan hal-hal baru, karena kreativitas bisa mewujudkan ide-ide cemerlang
kita. Salah satunya adalah upaya yang dilakukan dalam rangka semakin mendekatnya kesenian dengan
lingkungan masyarakat, terutama di wilayah Sanggar Seni Rama Wijaya berada. Permasalahan utama
Sanggar Seni Rama Wijaya adalah metode kepelatihan, pengembangan kemampuan sumber daya manusia,
dan mengembangan pola manajemen sanggar. Artikel ini menguraikan metode pelatihan yang dilakukan di
Sanggar Seni Rama Wijaya sebagai satu bentuk upaya pengembangan kreativitas. Keterlibatan tim riset ini
adalah menawarkan pelatihan untuk para pengajar maupun anggota dalam pengembangan kreativitas
kesenian dan pendampingan manajemen sanggar. Selain sebagai upaya dalam mengembangkan kesenian,
juga salah satu bentuk dukungan kepada Pemerintah Kota Salatiga dalam mengembangkan desa wisata di
Salatiga. Kegiatan ini menjadi pemupuk motivasi agar generasi muda juga memiliki semangat dalam
pelestarian kesenian daerahnya. Bagi sanggar, pelaksanaan program diupayakan menjadi pemantik untuk
terus mengasah kreativitas dan mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki.
Abstract
Creativity amazes us with new things, because creativity can realize our bright ideas. One of them
is the efforts made in order to get closer to the arts to the community, especially in the area of the
Rama Wijaya Art Studio. The main problems of Rama Wijaya Art Studio are coaching methods,
developing human resource capabilities, and developing studio management patterns. This article
describes the training methods carried out at the Rama Wijaya Art Studio as an effort to develop
creativity. The involvement of this research team is to offer training for teachers and members in
developing artistic creativity and mentoring studio management. Apart from being an effort in
developing the arts, it is also a form of support for the Salatiga City Government in developing
tourist villages in Salatiga. This activity is to foster motivation so that the younger generation also
has enthusiasm for the preservation of regional arts. For the studio, efforts are made to implement
the program as a trigger to continue to hone creativity and develop their existing abilities.
dengan modal sarana dan prasarana saja, kemampuan dan kreativitas anggota sanggar atas
tetapi produk, sumber daya manusia (anggota), kesenian kethoprak.
media promosi, dan bahkan manajemen sanggar 4. Laporan kegiatan Kepelatihan dan
haruslah kuat juga. Perlu adanya dukungan dari Pengembangan Kreativitas Tari, Karawitan, dan
pihak luar sanggar agar memiliki pondasi yang Kethoprak Sanggar Seni Rama Wijaya.
benar-benar baik sebagai sanggar percontohan 5. Artikel jurnal ilmiah tentang Metode Kepelatihan
secara utuh. dan Pengembangan Kreativitas Tari, Karawitan,
Solusi yang ditawarkan adalah berupa dan Kethoprak Sanggar Seni Rama Wijaya.
pelatihan kreativitas dalam pengembangan kesenian
yang telah dimiliki Sanggar Seni Rama Wijaya. PELAKSANAAN PROGRAM
Sesuai dengan permasalahan mitra, pengembangan
kesenian dan kepelatihan akan diiringi dengan Seni atau kesenian merupakan salah satu
pendampingan dalam membenahi manajemen unsur kebudayaan yang universal. Seni merupakan
sanggar dari berbagai lini. Lini yang menjadi poros keahlian manusia dalam karyanya yang bermutu,
adalah dukungan masyarakat sekitar dan masyarakat dilihat dari segi kehalusan atau keindahan. Setiap
di luar Desa Kauman Kidul. bangsa, suku bangsa, bahkan setiap diri manusia
mempunyai seni. Demikian pula Indonesia yang
Target Luaran dihuni oleh ratusan suku bangsa mempunyai kesenian
Bentuk mempunyai arti wujud yang yang tentunya beraneka ragam. Jawa sebagai salah
ditampilkan (Poerwadarminto 1987: 122). satu suku yang relatif besar di Indonesia juga memiliki
Selanjutnya menurut Bastomi (1992:42) seni adalah kesenian dan dialek yang bermacam-macam. Hal
yang disajikan dengan penampilan peragaan. itu bisa dilihat dari banyaknya hasil karya suku
Maksudnya seni itu akan dapat dihayati selama tersebut yang masih bertahan hingga sekarang
berlangsungnya proses ungkap pelakunya. Dalam (Sujarno: 2003).
mewujudkan pertunjukan musik ada dua faktor yang Berdasarkan permasalahan yang telah
membentuk pertunjukan tersebut yaitu bentuk dirumusakan, maka dilaksanakan pengembangan
komposisi dan penyajian. kreasi seni terhadap seni tari, karawitan, dan
Proses kegiatan yang dilakukan Sanggar pemantapan kethoprak khas Sanggar Seni Rama
Seni Rama Wijaya menjadi role model bagi kegiatan Wijaya. Berikut proses pelatihan pengabdian
kesenian yang ada di wilayah Kauman Kidul masyarakat.
khususnya, dan Kota Salatiga pada umumnya.
Pengembangan kemampuan anggota sanggar dapat Pelatihan Tari
melatih kepekaan dan kreativitas dalam upaya Pelatihan tari untuk Sanggar Rama Wijaya
mempertahankan kesenian. Pada akhirnya dapat berfokus pada teknik menari yang benar, pemberian
menuju desa budaya yang baik dan maju. Program rantaya tari putri, dan hasil akhirnya mampu
kegiatan yang dilakukan sesuai rencana menghasilkan menciptakan tari khas Sanggar Rama Wijaya.
target luaran sebagai berikut : Adapun tahapan pelatihan adalah sebagai berikut.
1. Karya Tari Bedhaya Rama Wijaya sebagai
tarian ikon sanggar. 1. Tahap Perkenalan
2. Karya Gendhing Tari Bedhaya Rama Wijaya Tari sebagai media ekspresi dalam
sebagai pengirim Tari Bedhaya dan musik ikon pembelajarannya dapat menyenangkan anak serta
sanggar. dapat mengembangkan kemampuan anak. Unsur
3. Naskah Tengu Mangawu-Awu sebagai lakon penting dalam tari salah satunya adalah musik.
dalam pentas kethoprak dalam pengembangan Menurut Rahayu Supanggah dalam Seminar
Nasional Seni Pertunjukan dan Pendidikan Seni mengetahui seberapa jauh pemahaman para penari
2016 “berapa jenis kesenian dan atau musik setelah penjelasan dari pelatih. Tujuan adanya
dianggap sebagai refleksi dari masyarakat pemilik pembelajaran menuntut penari harus mampu
atau pendukungnya”. Begitu juga musik dalam tari, mendeskripsikan gerak tari berdasarkan ruang,
bagi sebagian orang adalah sebagai refleksi diri. waktu dan tenaga, mengidentifikasikan gerak tari
Begitu padatnya jam sekolah, anak terkadang berdasarkan ruang, waktu dan tenaga, kemudian
menjadi jenuh, butuh penyegaran. Melalui mampu melakukan gerak tari berdasarkan ruang,
pembelajaran seni, anak diharapkan dapat waktu dan tenaga secara individual.
mengeksplor diri mereka dengan hal-hal yang
menyenangkan agar dapat menyegarkan kembali
fikiran dan emosinya (Supanggah 2016: 3).
Pada tahap ini pelatih untuk pertama kalinya
bertemu dengan penari yang berjumlah 12 orang.
Penari dipersilakan untuk mengingat dan
mempraktekkan gerakan tari putri yang telah
dipelajari sebelumnya untuk melatih kembali tubuh
penari sebagai pemanasan. Pertemuan ini dilakukan Gambar 2. Proses latihan rantaya tari putri. (Foto
sebanyak satu kali dengan materi yang sama. oleh : Penulis).
3. Tahap Pemantapan
Vokal: _6 5 3 2 6 5 3 2 . 3 2 3 6 5 3 2
6 5 3 2 6 5 3 2 . 3 2 3 6 5 3 2
2 3 5 z5x xc6 6 5 z3x x5x c6 6 6 5 z5x c6 z5x x3x c2
Kang ka-hes- thi a- mung Gus - ti Ma- ha Su – ci 7 7 7 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 7
. 2 . 3 . 5 . g6 3 5 6 3 6 5 3 2 5 3 2 7 . 2 3 g5
. . 5 . 5 6 . . 5 . 5 6 . 3 . 5 +
. . 5 . 5 6 . . 5 . 5 6 . 2 . g1
Notasi Gendhing kethoprak
. . 5 . 5 6 . . 5 . 5 6 . 3 . 5 Gangsaran Reyog lrs. Pelog Nem
. 2 . 1 . . . 5 . 6 . 3 . 2 . g1
1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 5 3 2 g1
_2 2 2 2 2 2 2 g2 2 2 2 2 2 2 2 g2_
1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3
6 5 3 g2
5 3 2 g1
. 6 . 3 . 6 . g2 . 6 . 3 . 6 . g2
. 5 . 6 . 2 . 1 . 5 . 6 . 2 . 1
. 1 . 3 . 1 . g2 . 1 . 3 . 1 . g2_
. 5 . 6 . 1 . 2 1 2 3 5 3 2 3 g5
Lancaran Kinanthi Genjong Guling lrs. Pelong Srepeg Mataraman lrs. Pelog Barang
Nem Gansaran Perang
. . . . . . . g6 . 6 3 5 2 3 5 g6 _2 2 3 3 2 2 3 3 7 7 6 6 5 5 3 g3
! 6 3 2 3 1 2 g1 5 5 . 6 3 5 3 g2 2 2 3 3 2 2 3 3 7 7 6 6 5 5 3 g3
3 5 6 5 2 1 2 gy 3 5 3 2 . 1 2 gy 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 . 1 . 2 . g3
4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 . 1 . 2 . g3 _
Ilustrasi Tegang
Srepeg Gmbuh lrs. Pelog
_1 2 3 5 1 2 3 5 1 1 1 1 5 5 5 g5 _
_7 3 7 3 7 6 5 g3 65 3 5 6 7 5 g6
Lebih lanjut dijelaskan oleh Corey (2007: 213) masing peserta pelatihan menuliskan berdasarkan
bahwa latihan asertif dapat menggunkan prosedur- pengalaman. Dari tulisan-tulisan persoalan realitas
prosedur permainan peran. Pelatihan kethoprak kehidupan sehari-hari, kemudian dilakukan
ditekankan pada pola metode penyusunan dan pemetaan hingga mengerucut menjadi satu ide cerita.
penuangan materi cerita sekaligus praktek bermain
kethoprak. Berikut tahapan proses pelatihan. c. Tahap Penuangan
Masuk pada tahap penuangan, peserta
a. Tahap Perkenalan pelatihan mulai menuliskan karakter tokoh-tokoh
Rancangan karya adalah detail pilihan dalam cerita yang telah disusun. Dari realitas
subyektif seniman dalam penggunaan dan/atau kemudian dilakukan stilisasi menjadi rancangan
pengolahan bahan, perabot, sarana, pertimbangan lakon. Setalah itu, peserta pelatihan mulai
dan penunjang garap, yang direncanakan hendak menentukan aktor-aktor yang akan memainkan
diwujudkan menjadi karya (Sunarto, 2013:51). tokoh dalam cerita, hingga tahap mencoba
Tahap ini dilaksanakan satu kali pertemuan dengan mempraktekkan. Dari ide cerita, masing-masing
penjelasan kethoprak secara umum oleh pelatih. peserta diberikan kebebasan untuk membuat dialog.
Setelahnya, dialog yang tersusun akan direkam.
Rekaman ini digunakan untuk pijakan awal
tersusunnya dialog yang utuh sebagai sebuah sajian
pertunjukan.
Kendala yang dihadapi dalam proses Asni, Fauzul. 2012. “Membangun Peserta didik yang
pelaksanaan kepelatihan dan pengembangan Berkarakter melalui Karya Seni” Jurnal
kreativitas paling besar datang dari sikap Bahasa dan Seni Universitas Negeri
antuasiasme anggota yang semakin menurun seiring Padang Vol. 13 No. 2 Tahun 2012.
berjalannya proses latihan. Beberapa anggota yang Erlinawati. 2015. Implementasi Kurikulum 2013
datang sering tidak tepat waktu dengan alasan Mata Pelajaran IPS Kelas VII di SMP N
terkendala jam sekolah atau pekerjaan. Beberapa 6 Magelang. Skripsi. Fakultas Ilmu
anggota ada yang menunggu ditelepon atau dijemput Pendidikan Jurusan Kurikulum dan
baru mereka akan datang latihan. Teknologi Pendidikan. Univer-sitas Negeri
Permasalahan yang dihadapi dapat Semarang, Semarang.
diselesaikan dengan cara perubahan personil/ Kusumastuti, Eny dan Helmi Rosalina Susanti. 2013.
anggota yang terlibat dalam kegiatan program “Proses Pembelajaran Tari Rantaya Pada
pelatihan. Pelatih berusaha memberikan materi sesuai Siswa Kelas VII di SMP Negeri 13
dengan kemampuan anggota. Terkadang pelatih Magelang” Jurnal Seni Tari Vol. 2 No. 1
hanya mendampingi anggota yang memiliki materi 2013.
untuk digunakan latihan. Upaya tersebut diharapkan Poerwanti, Loeloek Endah dan Sofan Amri. 2013.
mampu menjadi pemacu semangat, kreativitas, dan Panduan Memahami Kurikulum
peran aktif dari anggota. 2013.Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Ramadhani, Eka, “Upaya Sanggar Kartika Budaya
KESIMPULAN dalam Pengembangan Seni di Kabupaten
Jember”. Program studi Drama Tari, dan
Kegiatan pengabdian masyarakat yang Musik (Sendratasik), Fakultas Bahasa dan
dilaksanakan di Sanggar Seni Rama Wijaya, selain Seni, Universitas Negeri Surabaya, 2018.
sebagai upaya dalam mengembangkan kesenian, juga Rifa Salsabiela/ Jurnal Seni Tari 7 (1) (2018)68gala
salah satu bentuk dukungan kepada Pemkot Salatiga Kridha sebagai Media Pembentukan
dalam mengembangkan desa wisata di Salatiga. Karakter bagi Anak” Journal of Urban
Kegiatan ini menjadi pemupuk motivasi agar Society’s Art Volume 2. No. 1 April 2015
generasi muda juga memiliki semangat dalam : 18-24. Yogyakar-ta: Institut Seni
pelestarian kesenian daerahnya. Bagi sanggar, Indonesia Yogyakarta.
pelaksanaan program diupayakan menjadi pemantik Sadulloh, Uyoh,dkk. 2010. Pedagogik (Ilmu Mendi-
untuk terus mengasah kreat ivit as dan dik). Bandung: ALFABETA.
mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki. Siswoyo, Dwi dkk. 2007. Ilmu
Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang Pendidikan.Yogyakar-ta: UNY Press.
diperoleh, selanjutnya dapat dikemukakan saran Soemardjono. Tuntunan Seni kethoprak.
bagi peneliti selanjutnya tentang perlunya peningkatan Yogyakata: Proyek Pengembangan
keterampian melalui kethoprak dan melakukan Kesenian Daerah Istimewa Yogyakarta
penelitian untuk mengetahui keefektifan dalam Departemen Pendidikan dan
meningkatkan keterampilan ketika meneliti hal yang Kebudayaan, 1985.
sama guna menyempurnakan hasil penelitian. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan:
Pendekatan Kuantitatif, Kualitaif, dan
R&D. Bandung: Alvabeta.