Anda di halaman 1dari 10

Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

METODE KEPELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KREATIVITAS


TARI, KARAWITAN, DAN KETHOPRAK
SANGGAR SENI RAMA WIJAYA

Achmad Dipoyono1, Eko Supendi2, dan Danis Sugiyanto3


1
Program Studi Teater, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Surakarta
2
Jurusan Tari Faultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Surakarta
3
Jurusan Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Surakarta
Email: dipoyono@isi-ska.ac.id1, ekosupendi@isi-ska.ac.id2, danis@isi-ska.ac.id3

Abstrak

Kreativitas membuat kita takjub dengan hal-hal baru, karena kreativitas bisa mewujudkan ide-ide cemerlang
kita. Salah satunya adalah upaya yang dilakukan dalam rangka semakin mendekatnya kesenian dengan
lingkungan masyarakat, terutama di wilayah Sanggar Seni Rama Wijaya berada. Permasalahan utama
Sanggar Seni Rama Wijaya adalah metode kepelatihan, pengembangan kemampuan sumber daya manusia,
dan mengembangan pola manajemen sanggar. Artikel ini menguraikan metode pelatihan yang dilakukan di
Sanggar Seni Rama Wijaya sebagai satu bentuk upaya pengembangan kreativitas. Keterlibatan tim riset ini
adalah menawarkan pelatihan untuk para pengajar maupun anggota dalam pengembangan kreativitas
kesenian dan pendampingan manajemen sanggar. Selain sebagai upaya dalam mengembangkan kesenian,
juga salah satu bentuk dukungan kepada Pemerintah Kota Salatiga dalam mengembangkan desa wisata di
Salatiga. Kegiatan ini menjadi pemupuk motivasi agar generasi muda juga memiliki semangat dalam
pelestarian kesenian daerahnya. Bagi sanggar, pelaksanaan program diupayakan menjadi pemantik untuk
terus mengasah kreativitas dan mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki.

Kata kunci: kreativitas, pengembangan kesenian, manajemen.

Abstract

Creativity amazes us with new things, because creativity can realize our bright ideas. One of them
is the efforts made in order to get closer to the arts to the community, especially in the area of the
Rama Wijaya Art Studio. The main problems of Rama Wijaya Art Studio are coaching methods,
developing human resource capabilities, and developing studio management patterns. This article
describes the training methods carried out at the Rama Wijaya Art Studio as an effort to develop
creativity. The involvement of this research team is to offer training for teachers and members in
developing artistic creativity and mentoring studio management. Apart from being an effort in
developing the arts, it is also a form of support for the Salatiga City Government in developing
tourist villages in Salatiga. This activity is to foster motivation so that the younger generation also
has enthusiasm for the preservation of regional arts. For the studio, efforts are made to implement
the program as a trigger to continue to hone creativity and develop their existing abilities.

Keywords: creativity, art development, management.

112 Volume 11 No. 2 Desember 2020


Achmad Dipoyono, dkk: pISSN: 2087-1759
Metode Kepelatihan dan Pengembangan Kreativitas Tari, Karawitan... eISSN: 2723-2468

PENDAHULUAN Tanggung jawab baru sedang diemban oleh


Desa Kauman Kidul yang dipercaya sebagai role
Analisis Situasi model desa wisata Kota Salatiga. Hal ini
Sanggar Seni Rama Wijaya beralamat di menjadikan Sanggar Seni Rama Wijaya turut andil
jalan Blumbang, Desa Kauman Kidul, Kecamatan dalam berbenah. Sanggar yang berjalan selama tiga
Sidorejo, Kota Salatiga. Kecamatan Sidorejo tahun ini sudah siap dalam hal kuantitas anggota,
terletak di bagian utara Kota Salatiga dan berbatasan tetapi masih kurang dalam hal kualitas dan
langsung dengan Kabupaten Semarang. Di desa yang pengembangan. Berdasarkan analisis situasi di atas
bersebelahan dengan jalan tol ini terdapat Sanggar terdapat dua permasalahan yang harus diselesaikan,
Seni Rama Wijaya yang menaungi tidak hanya satu yaitu ; 1) bagaimana melakukan pendampingan
macam kesenian. Kota Salatiga memilik banyak terhadap upaya pengembangan kreasi seni tari dan
sanggar seni yang sebagian besar hanya menaungi karawitan di Sanggar Seni Rama Wijaya, dan 2)
satu jenis kesenian saja. Berbeda dengan Sanggar bagaimana melakukan pendampingan terhadap
Rama Wijaya yang menyediakan pelatihan seni tari, pengembangan kethoprak di Sanggar Seni Rama
karawitan, kuda lumping, dan kethoprak. Sanggar Wijaya?
yang berdiri tahun 2016 ini menunjukkan Berdasarkan rumusan di atas maka metode
keseriusannya berkesenian dengan turut serta dalam yang digunakan adalah metode deskriptif dan kajian
Festival Seni Pertunjukan Rakyat 2018 dan literatur terhadap hipotesis dan dilakukan dengan
membawa pulang gelar sebagai Tampilan Terbaik survei ke lapangan, melakukan wawancara dengan
Harapan II. pihak terkait, observasi dan mengumpulkan data.
Pemerintah Kota Salatiga dalam Studi Literatur digunakan sebagai acuan standar
perkembangannya mulai memikirkan dan menggali yang didapatkan melalui website maupun melalui
potensi kedaerahan pada setiap wilayah di Kota buku-buku yang berhubungan dengan kegiatan seni.
Salatiga. Salah satu upaya yang dilakukan Pemkot Pembandingan data dilakukan antara data lapangan
Salatiga adalah menunjuk Desa Kauman Kidul dengan peraturan yang sudah ditetapkan di kota
sebagai role model bagi pengembangan desa wisata. Salatiga.
Dalam rangkaian kegiatan yang gencar dirancang
oleh warga Kauman Kidul, Sanggar Seni Rama METODE PELATIHAN
Wijaya juga mulai berbenah. Sanggar Seni Rama
Wijaya dalam jangka panjang akan menjadi salah Solusi yang Ditawarkan
satu lokasi kunjungan dan sekaligus sebagai hiburan Unsur-unsur kebudayaan meliputi semua
utama dalam rangka pelaksanaan pengembangan kebudayaan di dunia, baik yang kecil, bersahaja dan
desa wisata. terisolasi, maupun yang besar dan kompleks, dengan
Sanggar Seni Rama Wijaya dipilih sebagai jaringan hubungan yang luas. Menurut konsep
lokasi usulan pengabdian masyarakat tematik Malinowski, kebudayaan di dunia mempunyai tujuh
(kelompok) karena dapat dijadikan sebagai sanggar unsur universal yaitu: bahasa, sistem teknologi, sistem
percontohan untuk sanggar lain terutama di Kota mata pencaharian, organisasi sosial, sistem
Salatiga. Sanggar Seni Rama Wijaya dengan pengetahuan, religi, dan kesenian
mengembangkan empat seni yang telah berjalan (Sulaeman,1995:13).
dapat memajukan pariwisata Kota Salatiga sebagai Sanggar Seni Rama Wijaya sebenarnya
kota budaya. Selain itu, adanya keterampilan telah memiliki pondasi yang baik untuk
yang unggul pada anggota sanggar dapat pengembangan kesenian dengan memiliki pendhapa
meningkatkan kemampuan ekonomi individu (tempat latihan), kostum, dan peralatan latihan
maupun kelompok. lainnya. Berkembangnya sanggar tidak hanya cukup

Volume 11 No. 2 Desember 2020 113


Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

dengan modal sarana dan prasarana saja, kemampuan dan kreativitas anggota sanggar atas
tetapi produk, sumber daya manusia (anggota), kesenian kethoprak.
media promosi, dan bahkan manajemen sanggar 4. Laporan kegiatan Kepelatihan dan
haruslah kuat juga. Perlu adanya dukungan dari Pengembangan Kreativitas Tari, Karawitan, dan
pihak luar sanggar agar memiliki pondasi yang Kethoprak Sanggar Seni Rama Wijaya.
benar-benar baik sebagai sanggar percontohan 5. Artikel jurnal ilmiah tentang Metode Kepelatihan
secara utuh. dan Pengembangan Kreativitas Tari, Karawitan,
Solusi yang ditawarkan adalah berupa dan Kethoprak Sanggar Seni Rama Wijaya.
pelatihan kreativitas dalam pengembangan kesenian
yang telah dimiliki Sanggar Seni Rama Wijaya. PELAKSANAAN PROGRAM
Sesuai dengan permasalahan mitra, pengembangan
kesenian dan kepelatihan akan diiringi dengan Seni atau kesenian merupakan salah satu
pendampingan dalam membenahi manajemen unsur kebudayaan yang universal. Seni merupakan
sanggar dari berbagai lini. Lini yang menjadi poros keahlian manusia dalam karyanya yang bermutu,
adalah dukungan masyarakat sekitar dan masyarakat dilihat dari segi kehalusan atau keindahan. Setiap
di luar Desa Kauman Kidul. bangsa, suku bangsa, bahkan setiap diri manusia
mempunyai seni. Demikian pula Indonesia yang
Target Luaran dihuni oleh ratusan suku bangsa mempunyai kesenian
Bentuk mempunyai arti wujud yang yang tentunya beraneka ragam. Jawa sebagai salah
ditampilkan (Poerwadarminto 1987: 122). satu suku yang relatif besar di Indonesia juga memiliki
Selanjutnya menurut Bastomi (1992:42) seni adalah kesenian dan dialek yang bermacam-macam. Hal
yang disajikan dengan penampilan peragaan. itu bisa dilihat dari banyaknya hasil karya suku
Maksudnya seni itu akan dapat dihayati selama tersebut yang masih bertahan hingga sekarang
berlangsungnya proses ungkap pelakunya. Dalam (Sujarno: 2003).
mewujudkan pertunjukan musik ada dua faktor yang Berdasarkan permasalahan yang telah
membentuk pertunjukan tersebut yaitu bentuk dirumusakan, maka dilaksanakan pengembangan
komposisi dan penyajian. kreasi seni terhadap seni tari, karawitan, dan
Proses kegiatan yang dilakukan Sanggar pemantapan kethoprak khas Sanggar Seni Rama
Seni Rama Wijaya menjadi role model bagi kegiatan Wijaya. Berikut proses pelatihan pengabdian
kesenian yang ada di wilayah Kauman Kidul masyarakat.
khususnya, dan Kota Salatiga pada umumnya.
Pengembangan kemampuan anggota sanggar dapat Pelatihan Tari
melatih kepekaan dan kreativitas dalam upaya Pelatihan tari untuk Sanggar Rama Wijaya
mempertahankan kesenian. Pada akhirnya dapat berfokus pada teknik menari yang benar, pemberian
menuju desa budaya yang baik dan maju. Program rantaya tari putri, dan hasil akhirnya mampu
kegiatan yang dilakukan sesuai rencana menghasilkan menciptakan tari khas Sanggar Rama Wijaya.
target luaran sebagai berikut : Adapun tahapan pelatihan adalah sebagai berikut.
1. Karya Tari Bedhaya Rama Wijaya sebagai
tarian ikon sanggar. 1. Tahap Perkenalan
2. Karya Gendhing Tari Bedhaya Rama Wijaya Tari sebagai media ekspresi dalam
sebagai pengirim Tari Bedhaya dan musik ikon pembelajarannya dapat menyenangkan anak serta
sanggar. dapat mengembangkan kemampuan anak. Unsur
3. Naskah Tengu Mangawu-Awu sebagai lakon penting dalam tari salah satunya adalah musik.
dalam pentas kethoprak dalam pengembangan Menurut Rahayu Supanggah dalam Seminar

114 Volume 11 No. 2 Desember 2020


Achmad Dipoyono, dkk: pISSN: 2087-1759
Metode Kepelatihan dan Pengembangan Kreativitas Tari, Karawitan... eISSN: 2723-2468

Nasional Seni Pertunjukan dan Pendidikan Seni mengetahui seberapa jauh pemahaman para penari
2016 “berapa jenis kesenian dan atau musik setelah penjelasan dari pelatih. Tujuan adanya
dianggap sebagai refleksi dari masyarakat pemilik pembelajaran menuntut penari harus mampu
atau pendukungnya”. Begitu juga musik dalam tari, mendeskripsikan gerak tari berdasarkan ruang,
bagi sebagian orang adalah sebagai refleksi diri. waktu dan tenaga, mengidentifikasikan gerak tari
Begitu padatnya jam sekolah, anak terkadang berdasarkan ruang, waktu dan tenaga, kemudian
menjadi jenuh, butuh penyegaran. Melalui mampu melakukan gerak tari berdasarkan ruang,
pembelajaran seni, anak diharapkan dapat waktu dan tenaga secara individual.
mengeksplor diri mereka dengan hal-hal yang
menyenangkan agar dapat menyegarkan kembali
fikiran dan emosinya (Supanggah 2016: 3).
Pada tahap ini pelatih untuk pertama kalinya
bertemu dengan penari yang berjumlah 12 orang.
Penari dipersilakan untuk mengingat dan
mempraktekkan gerakan tari putri yang telah
dipelajari sebelumnya untuk melatih kembali tubuh
penari sebagai pemanasan. Pertemuan ini dilakukan Gambar 2. Proses latihan rantaya tari putri. (Foto
sebanyak satu kali dengan materi yang sama. oleh : Penulis).

3. Tahap Pemantapan

Pada tahap ini pelatih dan penari menyusun


gerakan untuk tari khas Rama Wijaya. Setelah
berdiskusi dan breakdown gerakan, terpilihlah Tari
Bedhaya Rama Wijaya. Pertemuan pemberian
materi sampai penari hafal dan luwes dilaksanakan
Gambar 1. Proses latihan tari dan musik dalam selama 8 kali pertemuan resmi bersama pelatih.
pelatihan Sanggar Rama Wijaya.
(Foto oleh : Penulis)

2. Tahap Pemberian Materi


Pada pertemuan ketiga, penari mulai
dikenalkan rantaya tari putri dengan jumlah
pertemuan sebanyak dua kali. Pada tahap ini, pelatih
melakukan perbaikan pada gerakan dan bentuk Gambar 3. Sembilan penari terpilih mengikuti
tubuh penari. Penari melakukan pemantapan proses latihan Tari Bedhaya Rama Wijaya.
terhadap gerakan dan bentuk tubuh penari yang baik (Foto oleh : Penulis)
dan benar berdasarkan materi rantaya. Setelah
materi rantaya dirasa cukup, diadakan seleksi untuk Evaluasi dilakukan setelah para penari
mendapatkan 9 penari bedhaya. Selain memaparkan mempresentasikan hasil latihan dan pembenahan.
manfaatnya, pelatih juga menjelaskan materi dari Evaluasi dilakukan oleh pelatih, ketua peneliti
elemen dasar gerak tari dengan menggunakan (sebagai pemrakarsa), dan pimpinan sanggar yaitu
metode ceramah diselingi dengan tanya jawab untuk Bapak Amrih Gunarto, S.Sn., M.Pd.

Volume 11 No. 2 Desember 2020 115


Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Pelatihan Karawitan menggunkan musik tradisi, kecuali jika memang ada


Pelatihan karawitan berfokus pada kebutuhan khusus pada bagian tertentu dibutuhkan
pengenalan jenis gendhing sebagai pendukung musik Barat, Harymawan, 1993: 162).
tarian, pementasan kethoprak, maupun sebagai Karawit an dimaksimalkan unt uk
hiburan. Selain itu, pelatihan juga mengarahkan pada menciptakan berbagai suasana. Misalkan adegan
proses menyusun musik untuk tari dan kethoprak. dramatis, musik yang disajikan adalah musik
Di balik musik yang mampu memberikan berbagai bernuansa dramatis versi karawitan. Adegan
pengaruh terhadap manusia, menyimpan peristiwa pertempuran, latar musiknya pun juga musik perang
penciptaan yang jarang diketahui oleh publik. Proses versi karawitan, dan lain sebagainya. Jadi musik
penciptaan musik, adalah peristiwa penting di mana karawitan di sini menciptakan bunyi berpijak pada
pemikiran dan konstruksi artistik dari komposer itu karater bunyi intrumen yang ada. Tahap ini
mewujud. berlangsung selama tiga kali pertemuan. Materi yang
Seperti yang sudah disinggung di atas, musik diberikan adalah mengenal suara dari gamelan,
dimaknai masyarakat umum sebagai suara yang menguji kepekaan, dan mengeksplorasi notasi. Pada
ditata, yang kemudian mengandung unsur, ritme, tahap ini juga dilakukan praktek masing-masing jenis
melodi, serta harmoni. Kendati demikian, suara yang gendhing.
ditata tersebut belum tentu dapat dikatakan sebagai
musik. Maka dalam pertemuan pertama fokus pada
pengenalan jenis gendhing dan kegunaannya. Tahap
ini memberikan pengetahuan tentang gendhing,
sekaligus pelatih memberikan contoh.

Gambar 5. Proses latihan karawitan dan musik


Gambar 4. Proses pelatihan menyusun musik suasana untuk kebutuhan pertunjukan teater.
untuk tari dan kethoprak. (Foto oleh : Penulis). (Foto oleh : Penulis).

a. Pemberian Materi b. Penyusunan dan Pemantapan Materi


Musik dalam teater, mempunyai peranan Tahap ini dilakukan dalam tujuh kali
cukup penting. Seperti yang dijelaskan Harymawan pertemuan. Proses yang dilakukan oleh peserta
dalam buku Dramaturgi, musik memiliki peranan pelatihan setelah bereksplorasi dengan notasi, mulai
penting pada teater, dengan diperdengarkannya mencoba untuk menyusun dibantu oleh pelatih.
musik akan menambah daya imajinasi penonton Penyusunan khusus untuk mengiringi tari bedhaya
dalam memaknai pertunjukan. Selain itu, musik yang Rama Wijaya disesuaikan dengan susunan gerakan
baik, dapat membantu aktor dalam menghayati dan dari tarian. Selain menyusun iringan untuk tari,
mempengaruhi emosi saat memerankan adegan peserta pelatihan diperkenalkan pada jenis
(Harymawan,1993:162). Dalam dunia teater gendhing yang dapat disesuaikan dengan suasana.
hendaknya memilih musik dengan satu tema. Sebagai Iringan ini digunakan untuk mengiringi pementasan
contoh, jika awal adegan mengunakan musik tradisi, kethoprak, yang nantinya mengiringi peserta
baiknya keseluruhan lakon hingga akhir adegan pelatihan kethoprak.

116 Volume 11 No. 2 Desember 2020


Achmad Dipoyono, dkk: pISSN: 2087-1759
Metode Kepelatihan dan Pengembangan Kreativitas Tari, Karawitan... eISSN: 2723-2468

Notasi Gendhing Karawitan Monggang


Notasi Gendhing Bedhaya Rama Wijaya
_ 1 6 1 5 1 6 1 g5 1 6 1 5 1 6 1 g5 _
Bn: 2 3 5 2 3 5 2 6 6 6 3 5 6 5 3 g2
Bal: . 3 . 2 . 5 . 6 6 6 3 5 6 5 3 gj2j 2
j32j.2j32.
Lancaran Kacandra

Vokal: _6 5 3 2 6 5 3 2 . 3 2 3 6 5 3 2
6 5 3 2 6 5 3 2 . 3 2 3 6 5 3 2
2 3 5 z5x xc6 6 5 z3x x5x c6 6 6 5 z5x c6 z5x x3x c2
Kang ka-hes- thi a- mung Gus - ti Ma- ha Su – ci 7 7 7 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 7
. 2 . 3 . 5 . g6 3 5 6 3 6 5 3 2 5 3 2 7 . 2 3 g5
. . 5 . 5 6 . . 5 . 5 6 . 3 . 5 +
. . 5 . 5 6 . . 5 . 5 6 . 2 . g1
Notasi Gendhing kethoprak
. . 5 . 5 6 . . 5 . 5 6 . 3 . 5 Gangsaran Reyog lrs. Pelog Nem
. 2 . 1 . . . 5 . 6 . 3 . 2 . g1
1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 5 3 2 g1
_2 2 2 2 2 2 2 g2 2 2 2 2 2 2 2 g2_
1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3
6 5 3 g2
5 3 2 g1
. 6 . 3 . 6 . g2 . 6 . 3 . 6 . g2
. 5 . 6 . 2 . 1 . 5 . 6 . 2 . 1
. 1 . 3 . 1 . g2 . 1 . 3 . 1 . g2_
. 5 . 6 . 1 . 2 1 2 3 5 3 2 3 g5

Srepeg Mataraman lrs. Pelog


Kemana’an dan Vokal Rama Wijaya g1
2 1 2 1 3 2 3 2 5 6 5 g6
zg5x x _5 6 5 6 2 3 5 3 2 1 2 g1
Ka -
2 1 2 1 3 5 6 g5 3 5 6 5 3 2 1 g2
. . 3 6 . . 3 6 . . 3 6 . z5x c3 2 3 5 6 g5 3 5 6 5 6 3 2 g1 2 1 3 2 5 6 5 g6 _
Can- dra jroning panca dri - ya
. ! ! ! j!j 6 @ # z!x x xj@x!c6.5 . jz5c6jz3jx c12
Sang ka-tong temah mawi-ngit a - wor kap- ti
Gilak’an Bali
. 6 6 6 j653 j566 j!@# jz#c@# . zj6x!xj@c#!
_. . . g2 6 . 6 g2 . . . g2 6 . 6 g2 _
Pa-nyengguh pra wa-ni- ta cipta ra-sa lu- hur
. # # # j jx c! 6 !
z@ @x xj!x6c5 .
j 5 3 5 6 g5 Srepeg Mataraman lrs. Pelog
Me-ma-yu ha- yu-ning ja- gad sa-king angka-ra Srepeg Mataraman lrs. Pelog
Ilustrasi Desa
Ketawang Rama Wijaya
_. . . 6 5 5 5 5 . . . 6 5 5 5 5
. 3 . 5 3 . 5 3 . 1 . 2 1 . 2 g1 _
_3 6 . 5 3 6 . 5 3 6 . 5 3 . 1 G2
. 4 4 4 1 4 6 5 654 1 . 4 . 1 G2
Srepeg Mataraman lrs. Pelog
5 6 5 6 5 3 5 6 7 6 5 . 4 . 2 G1
Ladrang Kaloka Pura lrs. Pelog lima
. 3 3 3 1 y 1 2 3 5 . 2 3 5 3 g5 _
2 1 6 g5
_2 1 2 5 2 5 2 1 2 1 2 5 2 5 2 1
6 5 6 1 6 5 4 2 4 5 6 5 2 1 6 jg56 j.6. 4 5 2 j41. g1

Volume 11 No. 2 Desember 2020 117


Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Lancaran Kinanthi Genjong Guling lrs. Pelong Srepeg Mataraman lrs. Pelog Barang
Nem Gansaran Perang
. . . . . . . g6 . 6 3 5 2 3 5 g6 _2 2 3 3 2 2 3 3 7 7 6 6 5 5 3 g3
! 6 3 2 3 1 2 g1 5 5 . 6 3 5 3 g2 2 2 3 3 2 2 3 3 7 7 6 6 5 5 3 g3
3 5 6 5 2 1 2 gy 3 5 3 2 . 1 2 gy 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 . 1 . 2 . g3
4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 . 1 . 2 . g3 _
Ilustrasi Tegang
Srepeg Gmbuh lrs. Pelog
_1 2 3 5 1 2 3 5 1 1 1 1 5 5 5 g5 _
_7 3 7 3 7 6 5 g3 65 3 5 6 7 5 g6

Srepeg Mataraman lrs. Pelog 2 6 2 6 3 2 7 g6 3 5 6 7 6 5 2 g3 _


Lagu Sluku-Sluku Bathok lrs. Pelog
c. Evaluasi
563 2 g1
Karya seni adalah pengetahuan tentang nilai
_. . 1 5 . 7 6 5 . 7 6 5 . 4 2 g1_ dan sistem artistik yang disusun kemudian
. . 1 5 . 7 6 5 . 7 6 5 . 4 2 g1 diekspresikan sesuai dengan kayakinan dan cara
. 2 . 3 . 2 . 1 . 5 . 6 . 4 . g5 yang ditentukan oleh pencipta (Sunarto, 2013: 115).
. 2 . 3 . 2 . 1 . 5 . 7 . 5 . g6 Karya seni adalah produk kegiatan dari seorang
seniman. Menurutnya kegiatan adalah proses
. 5 . 4 . 2 . 4 . 2 . 3 . 2 . g1
aktivitas. Sunarto juga menegaskan bahwa karya
. 2 . 1 . 2 . 1 . 5 . 6 . 4 . g5+_
seni sebagai proses aktivitas, memuat nilai-nilai dan
memilki kayakinan artistik yang dikuasai oleh
Srepeg Mataraman lrs. Pelog pencipta (2013: 115). Dalam tahap ini pelatih
Ketawang Kinanthi Sandung lrs. Pelog Nem menguraikan dan mengingatkan materi yang telah
diberikan. Peserta pelatihan diminta untuk
_. . . . . . . 6 1 2 6 5 2 3 5 g3
mempresentasikan hasil pelatihan untuk mengiringi
. . 3 5 6 5 3 5 2 4 5 4 2 1 6 g5 tari dan kethoprak. Evaluasi dilakukan oleh pelatih,
2 2 . . 1 2 3 2 y 1 2 3 6 5 3 g2 _ pemimpin sanggar, dan ketua peneliti.

Srepeg Mataraman lrs. Pelog Barang Pelatihan Kethoprak


G2 Jakob Soemardjo (1992: 60-62)
3 2 3 2 6 5 6 g7 menyebutkan kethoprak lahir sebagai sebuah
_6 7 6 7 3 5 6 5 3 2 3 g2
kebiasaan masyarakat memainkan alat musik,
3 2 3 2 5 6 7 g6 5 6 7 6
bernyanyi, dan menari. Kebiasaan tersebut lalu
5 3 2 3 5 6 7 g6 5 6 7 6 2 3 5 3 6 5 6 g7 _
diolah sedemikian rupa seiring dengan perjalanan
waktu menjadi sebuah pertunjukan yang dinamakan
Ilustrasi Tegang Pemuda kethoprak. Sumber lain mengatakan bahwa
_2 2 2 1 3 g2 2 2 2 3 5 g6 6 6 6 5 7 g6 6 6 6 5 3 g2 _ kethoprak adalah kesenian tradisional yang berupa
pementasan drama yang mengangkat cerita-cerita
Srepeg Mataraman lrs. Pelog Barang tertentu, biasanya kisah legenda. Dengan bimbingan
Gangsaran Demo dari konselor, teknik ini digunakan untuk melatih
siswa yang mengalami kesulitan untuk menyatakan
_. 2 6 2 6 2 6 g2 . 2 6 2 6 2 6 g2 _ diri bahwa tindakannya adalah layak atau benar.

118 Volume 11 No. 2 Desember 2020


Achmad Dipoyono, dkk: pISSN: 2087-1759
Metode Kepelatihan dan Pengembangan Kreativitas Tari, Karawitan... eISSN: 2723-2468

Lebih lanjut dijelaskan oleh Corey (2007: 213) masing peserta pelatihan menuliskan berdasarkan
bahwa latihan asertif dapat menggunkan prosedur- pengalaman. Dari tulisan-tulisan persoalan realitas
prosedur permainan peran. Pelatihan kethoprak kehidupan sehari-hari, kemudian dilakukan
ditekankan pada pola metode penyusunan dan pemetaan hingga mengerucut menjadi satu ide cerita.
penuangan materi cerita sekaligus praktek bermain
kethoprak. Berikut tahapan proses pelatihan. c. Tahap Penuangan
Masuk pada tahap penuangan, peserta
a. Tahap Perkenalan pelatihan mulai menuliskan karakter tokoh-tokoh
Rancangan karya adalah detail pilihan dalam cerita yang telah disusun. Dari realitas
subyektif seniman dalam penggunaan dan/atau kemudian dilakukan stilisasi menjadi rancangan
pengolahan bahan, perabot, sarana, pertimbangan lakon. Setalah itu, peserta pelatihan mulai
dan penunjang garap, yang direncanakan hendak menentukan aktor-aktor yang akan memainkan
diwujudkan menjadi karya (Sunarto, 2013:51). tokoh dalam cerita, hingga tahap mencoba
Tahap ini dilaksanakan satu kali pertemuan dengan mempraktekkan. Dari ide cerita, masing-masing
penjelasan kethoprak secara umum oleh pelatih. peserta diberikan kebebasan untuk membuat dialog.
Setelahnya, dialog yang tersusun akan direkam.
Rekaman ini digunakan untuk pijakan awal
tersusunnya dialog yang utuh sebagai sebuah sajian
pertunjukan.

Gambar 6. Pelatih bersama beberapa anggota


sanggar sedang membahas tentang persiapan dan
konsep pelatihan kethoprak. Gambar 7. Proses penciptaan naskah dan
(Foto oleh : Penulis). peragaan lakuan bagi calon pemain dalam
pementasan kethoprak. (Foto oleh : Penulis).
b. Tahap Penyusunan Naskah
Pelatihan seni peran melalui media d. Tahap Pemantapan
kethoprak jelas menyinggung tentang persoalan Pada tahap ini, naskah telah tersusun, aktor
bahasa Jawa, tembang, maupun cerita yang berisi telah mendapatkan peran, dan mulai berlatih sesuai
ajaran-ajaran kebaikan yang terkandung dalam urutan adegan. Latihan ini dilakukan sebanyak tujuh
lakon-lakonnya. Diharapkan dalam pelatihan ini kali latihan resmi bersama pelatih.
dapat menimbulkan interaksi sosial maupun interaksi
budaya. Endraswara menjelasakan bahwa hampir
semua kethoprak konvensional akan menggunakan
bahasa Jawa sebagai wacana dialog. Lakon tidak
terikat pada salah satu pakem, bahkan dapat
mengambil dari kisah apa saja (2005:190).
Tahap ini pelatih mulai menguraikan esensi Gambar 8. Proses latihan oleh para pemain untuk
kethoprak dan cara membuat naskah. Dimulai pementasan kethoprak berdasarkan naskah yang
dengan penggalian realitas terdekat yang masing- sudah disusun. (Foto oleh : Penulis).

Volume 11 No. 2 Desember 2020 119


Abdi Seni Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Kendala yang Dihadapi dan Solusi DAFTAR PUSTAKA

Kendala yang dihadapi dalam proses Asni, Fauzul. 2012. “Membangun Peserta didik yang
pelaksanaan kepelatihan dan pengembangan Berkarakter melalui Karya Seni” Jurnal
kreativitas paling besar datang dari sikap Bahasa dan Seni Universitas Negeri
antuasiasme anggota yang semakin menurun seiring Padang Vol. 13 No. 2 Tahun 2012.
berjalannya proses latihan. Beberapa anggota yang Erlinawati. 2015. Implementasi Kurikulum 2013
datang sering tidak tepat waktu dengan alasan Mata Pelajaran IPS Kelas VII di SMP N
terkendala jam sekolah atau pekerjaan. Beberapa 6 Magelang. Skripsi. Fakultas Ilmu
anggota ada yang menunggu ditelepon atau dijemput Pendidikan Jurusan Kurikulum dan
baru mereka akan datang latihan. Teknologi Pendidikan. Univer-sitas Negeri
Permasalahan yang dihadapi dapat Semarang, Semarang.
diselesaikan dengan cara perubahan personil/ Kusumastuti, Eny dan Helmi Rosalina Susanti. 2013.
anggota yang terlibat dalam kegiatan program “Proses Pembelajaran Tari Rantaya Pada
pelatihan. Pelatih berusaha memberikan materi sesuai Siswa Kelas VII di SMP Negeri 13
dengan kemampuan anggota. Terkadang pelatih Magelang” Jurnal Seni Tari Vol. 2 No. 1
hanya mendampingi anggota yang memiliki materi 2013.
untuk digunakan latihan. Upaya tersebut diharapkan Poerwanti, Loeloek Endah dan Sofan Amri. 2013.
mampu menjadi pemacu semangat, kreativitas, dan Panduan Memahami Kurikulum
peran aktif dari anggota. 2013.Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Ramadhani, Eka, “Upaya Sanggar Kartika Budaya
KESIMPULAN dalam Pengembangan Seni di Kabupaten
Jember”. Program studi Drama Tari, dan
Kegiatan pengabdian masyarakat yang Musik (Sendratasik), Fakultas Bahasa dan
dilaksanakan di Sanggar Seni Rama Wijaya, selain Seni, Universitas Negeri Surabaya, 2018.
sebagai upaya dalam mengembangkan kesenian, juga Rifa Salsabiela/ Jurnal Seni Tari 7 (1) (2018)68gala
salah satu bentuk dukungan kepada Pemkot Salatiga Kridha sebagai Media Pembentukan
dalam mengembangkan desa wisata di Salatiga. Karakter bagi Anak” Journal of Urban
Kegiatan ini menjadi pemupuk motivasi agar Society’s Art Volume 2. No. 1 April 2015
generasi muda juga memiliki semangat dalam : 18-24. Yogyakar-ta: Institut Seni
pelestarian kesenian daerahnya. Bagi sanggar, Indonesia Yogyakarta.
pelaksanaan program diupayakan menjadi pemantik Sadulloh, Uyoh,dkk. 2010. Pedagogik (Ilmu Mendi-
untuk terus mengasah kreat ivit as dan dik). Bandung: ALFABETA.
mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki. Siswoyo, Dwi dkk. 2007. Ilmu
Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang Pendidikan.Yogyakar-ta: UNY Press.
diperoleh, selanjutnya dapat dikemukakan saran Soemardjono. Tuntunan Seni kethoprak.
bagi peneliti selanjutnya tentang perlunya peningkatan Yogyakata: Proyek Pengembangan
keterampian melalui kethoprak dan melakukan Kesenian Daerah Istimewa Yogyakarta
penelitian untuk mengetahui keefektifan dalam Departemen Pendidikan dan
meningkatkan keterampilan ketika meneliti hal yang Kebudayaan, 1985.
sama guna menyempurnakan hasil penelitian. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan:
Pendekatan Kuantitatif, Kualitaif, dan
R&D. Bandung: Alvabeta.

120 Volume 11 No. 2 Desember 2020


Achmad Dipoyono, dkk: pISSN: 2087-1759
Metode Kepelatihan dan Pengembangan Kreativitas Tari, Karawitan... eISSN: 2723-2468

Sunarto, “Pengembangan Kreativitas-Inovasi dalam Supanggah Rahayu. 2016. “Kesenian Tradisional


Pendidikan Seni memalui Pembelajaran (Kebudayaan Nasional, Peranan dan
Mukidi”. Jurnal Ilmiah Kependidikan, Sumban-gannya dalam Membentuk
Vol. 8 No. 2 (2018):108-113. Karakter Bangsa)” Makalah disajikan
Susanti, Leny, “Perkembangan Kreativitas Siswa dalam Seminar Nasi-onal Seni Pertunjukan
melalui Potensi Budaya Lokal dalam dan Pendidikan Seni UNNES, Semarang,
Pembelajaran Seni Tari”, prosiding Oktober 2016.
Seminar Nasional Pendidikan Program Wijaya & Sutjipto. Kethoprak Tetaer Rakyat.
Pascasarjana Universitas PGRI Yogyakarta: Proyek Pembinaan Kesenian
Palembang. 12 Januari 2019. Direktorat Pembinaan Kesenian Dit. Jen.
Halaman:417-429. Kebudayaan departemen P dan K, 1977.

Volume 11 No. 2 Desember 2020 121

Anda mungkin juga menyukai