Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pengabdian kepada masyarakat selain merupakan Tri Dharma Perguruan

Tinggi yang wajib dilakukan oleh dosen sebagai tenaga pendidik, juga merupakan

suatu bentuk pembinaan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2017 tentang pemajuan Kebudayaan.1 Undang-Undang ini juga mengarahkan

pembinaan terhadap pelaku seni dan komunitas seni yang ada di tengah

masyarakat agar dapat meningkatkan ketahanan budaya serta mampu memberikan

kontribusi pada masyarakat, seperti pembinaan terhadap komunitas seni

masyarakat yang ada di Kota Padangpanjang, Provinsi Sumatera Barat.

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Gumala Kreatif, beralamat di Jl. Mr. M.

Roem no. 1 RT. 23, Kelurahan Guguk Malintang, Kecamatan Padangpanjang

Timur, Kota Padangpanjang. TBM Gumala Kreatif merupakan salah satu

organisasi sosial dan juga kelompok seni masyarakat yang mendapatkan

pembinaan dan menjadi mitra bagi tim pengabdian Prodi Seni Tari ISI

Padangpanjang. Komunitas yang diketuai oleh bapak Yandri Armaika, S.S.T ini

dibangun dan berdiri dengan semangat yang tinggi dari para anggotanya sebagai

modal dasar bagi keberlangsungan berbagai aktivitas. Dalam usianya yang

tergolong muda, kelompok seni Gumala Kreatif memiliki keterbatasan dan

memerlukan dukungan dari segala pihak bagi melanjutkan cita-cita luhur dari
1
Ditjen Kebudayaan. UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
https//kebudayaan.kemdikbud.go.id Diakses 1 April 2021.

1
pendirinya yaitu bapak dan para ibu Srikandi Gumala Kreatif. Terkait dengan itu,

maka tim pengabdian Prodi Seni Tari ISI Padangpanjang mengambil peran

melalui pembinaan dan pelatihan tari dan randai bagi mengisi dan memaksimalkan

ruang-ruang kreativitas yang telah ada.

Ibu-ibu di TBM dan kelompok seni Gumala Kreatif, berperan aktif

menghimpun anak-anak setingkat Sekolah Dasar baik laki-laki maupun

perempuan, untuk diberikan pembelajaran tentang seni tari dan randai sebagai

kesenian tradisional yang menjadi identitas budaya Minangkabau, khusus untuk

kategori anak-anak.

B. Analisis Situasi

Masyarakat khususnya kaum ibu yang berada di RT 23 Kelurahan Guguk

Malintang merupakan ibu-ibu yang memiliki semangat untuk meningkatkan

kualitas diri dari anak-anak mereka dalam berbagai bidang kehidupan, di

antaranya adalah untuk mendapatkan pengetahuan dan pratikal di bidang

kesenian/seni tari. Begitu pula semangat yang sama juga dimiliki oleh bapak dan

para srikandi Gumala Kreatif yang selalu berusaha menguasai dan memiliki materi

kegiatan agar kelompok seni Gumala Kreatif menjadi yang terbaik di

Padangpanjang khususnya, di luar kota Padangpanjang harapannya.

Bagaimanapun, kesadaran dari kelompok seni Gumala Kreatif untuk

meningkatkan kemampuan di bidang seni agar dapat berpartisipasi dalam apapun

kegiatan seni masyarakat, patut diapresiasi. Para pengurus kelompok seni Gumala

2
Kreatif tersebut selalu berusaha mencari jalan bagaimana cara untuk meningkatkan

kemampuan individu maupun kelompok sosial sehingga dapat eksis di tengah

kegiatan seni masyarakat. Minimnya sumberdaya yang mumpuni tidak

menyebabkan mereka mundur. Ketua kelompok seni beserta para ibu-ibu srikandi

Gumala Kreatif tersebut tetap aktif bertindak, mengumpulkan anak-anak dan

memotivasi mereka untuk mencintai dan melakukan praktik seni dalam kadar yang

sederhana.

Dalam posisi liminal tersebut, mereka bertemu dengan salah satu dosen Tari

ISI Padangpanjang yaitu ibu Erlinda yang kemudian memberikan arahan kepada

mereka dan mengajak kolega beliau di Prodi Seni Tari untuk membantu mengatasi

persoalan di atas, sehingga pengabdian masyarakat ini dapat terlaksana. Mereka

adalah Nurmalena, Ernida Kadir, Yusfil, Wahida Wahyuni, Ninon Syofia,

Risnawati, dan Asmaryeti. Dalam konteks ini tim pengabdian menyadari, bahwa

untuk mewujudkan keinginan tersebut memerlukan kesiapan dalam segala hal.

Secara bertahap beberapa item relevan harus dipenuhi dan dibenahi, baik dari segi

manajemen seni pertunjukan, program, maupun literasi finansial. Berdasarkan

dialog dan gagasan kerja yang ditawarkan tim pengabdian dan keterbukaan diri

dari bapak dan ibu-ibu Gumala Kreatif serta partisipasi aktif dari masyarakat/orang

tua para anak-anak atas kesediaan menerima informasi, gagasan, dan nilai-nilai

baru yang konstruktif, pengabdian ini dilaksanakan.

BAB II

3
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

A. Solusi yang Dikompromikan

Berdasarkan perbincangan dari analisis situasi yang dilakukan bersama

delapan orang yang menjadi tim pengabdian, didapat kesepakatan logis bahwa

kegiatan pengabdian yang dilakukan pada kesempatan ini adalah:

1. Memberikan pelatihan Randai terhadap sejumlah anak laki-laki dan perempuan.

Naskah Randai dikerjakan oleh Erlinda, dan untuk perwujudan legaran dan

gerakan Randai ditanggungjawabi oleh Nurmalena.

2. Memberikan pelatihan tarian pendek yaitu tari Bersukaria. Tarian ini dilatihkan

kepada penari perempuan katagori anak-anak Sekolah Dasar. Pelaksanaan

kegiatan tarian ini menjadi tanggungjawab Wahida Wahyuni dan Ninon

Syofia.

3. Masalah-masalah yang berkaitan dengan pertunjukan tari dan randai, terutama

yang berhubungan dengan penataan kostum dan rias adalah menjadi

tanggungjawab Risnawati dan Asmaryeti.

4. Untuk memberikan perspektif pertunjukan yang integratif, kepada ibu-ibu dan

bapak di kelompok seni Gumala Kreatif, diberikan apresiasi bahwa randai dan

tari yang dilatihkan bukan berdiri sendiri, tetapi merupakan bahagian vital dari

kehidupan sosial masyarakat. Hal ini dilakukan dalam rangka pembinaan,

menumbuhkembangkan perasaan cinta terhadap budaya dan kesenian sebagai

perwujudan estetis masyarakat itu sendiri. Bagian ini ditanggungjawabi oleh

Ernida Kadir dan Yusfil.

4
B. Target

Pencapaian yang ditargetkan dalam kegiatan pengabdian kepada kelompok

seni Gumala Kreatif ini adalah menghasilkan karya-karya seni seperti tari dan

randai yang dikhususkan untuk konsumsi seni anak-anak. Hal ini didasarkan

kepada kenyataan bahwa kuantitas materi seni untuk anak-anak berada dalam

kondisi yang memprihatinkan. Secara moral dan etika, anak-anak telah diracuni

oleh nilai-nilai sensual, erotis yang didapatkannya melalui tayangan-tayangan di

media sosial. Oleh karena itu, melalui kegiatan pengabdian ini diberikan

apresiasi kepada masyarakat khususnya generasi muda agar memiliki filter untuk

menghindari dari pengaruh-pengaruh yang merusak nilai-nilai sosial mereka.

Kegiatan pengabdian ini juga memberi ruang kepada bapak, ibu-ibu, dan anak-

anak yang bernaung di dalam kelompok seni Gumala Kreatif untuk aktif

berkreativitas dan melakukan pertunjukan seni di berbagai kesempatan. Adapun

target pengabdian utama lainnya adalah melakukan pertunjukan tari dan randai

pada acara festival Teater Dunia yang dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2021.

C. Luaran Yang diharapkan

Sebagaimana target pengabdian yang direncanakan di atas, maka luaran yang

diharapkan adalah tercapainya sinergi antara tim pengabdian dengan mitra tim

Gumala Kreatif melalui program yang ditargetkan, yaitu terciptanya tari-tarian dan

randai anak-anak yang keberadaannya dirawat secara baik dan menjadi kekayaan

materi bagi mitra yaitu tim Gumala Kreatif. Selanjutnya tim pengabdian

bekerjasama dengan mitra tim Gumala Kreatif mencarikan ruang-ruang

5
pertunjukan di berbagai tempat bagi memberikan apresiasi pementasan untuk

generasi muda sebagai pewaris budaya.

BAB III.
METODE PELAKSANAAN

6
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini secara teknis dilakukan dalam

tiga tahapan:

A. Tahap Pertama

Pada tahap ini tim pengabdian merencanakan kegiatan yang akan dilakukan

berdasarkan identifikasi kebutuhan, potensi dan kelemahan yang ada pada

kelompok seni Gumala Kreatif. Selanjutnya menemukan solusi dari masalah untuk

diterapkan dan melakukan pembagian kerja sesuai kompetensi masing-masing tim

pengabdian.

B. Tahap Kedua

Tahap ini merupakan action, yaitu melaksanakan kegiatan yang telah disusun

dengan melibatkan bapak dan ibu - ibu dari kelompok seni Gumala Kreatif,

beserta anak-anak dari tingkat Sekolah Dasar baik laki-laki maupun perempuan.

Anak-anak yang berjumlah 20 orang ini terhimpun dalam kelompok seni Gumala

Kreatif.

C. Tahap Ketiga

Tahap ketiga ini adalah tahapan kerja terakhir, di mana tim pengabdian dan

panitia kelompok seni Gumala Kreaatif mempersiapkan anak-anak untuk

melaksanakan dan mengikuti pertunjukan dalam rangka memeriahkan hari Teater

7
Dunia yang dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2021 di Kubu Gadang Batipuh X

Koto.

BAB IV

8
KEGIATAN DAN LUARAN YANG DICAPAI

Sebagaimana dijelaskan oleh Richard Schechner dalam buku Pertunjukan

Budaya dan Akal Sehat, bahwa pertunjukan adalah sebuah proses yang memerlukan

waktu dan ruang. Selain itu, struktur dasar pertunjukan tersebut juga meliputi

tahapan-tahapan seperti persiapan, pementasan, dan aftermath.2

A. Persiapan

Pada tahap persiapan ini kerja dilakukan secara professional. Sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki oleh tim pengabdian, maka masing-masing dosen

menjalankan fungsi yang telah diemban. Para penanggungjawab melaksanakan

aktivitas latihan Randai dan tari Bersuka Ria sampai kepada persiapan pertunjukan.

Para tim mitra kelompok seni Gumala Kreatif pula berperan menyediakan waktu dan

tempat ruang latihan bagi anak-anak yang dilatih. Adapun waktu yang disepakati

adalah enam jam/minggu yang dilaksanakan setiap hari Rabu dan Jum’at, bertempat

di halaman rumah ibu El dari tim Gumala Kreatif dan di ruang hall kantor Lurah

Guguk Malintang. Latihan juga dilakukan di ruang pratik Tari Prodi Seni Tari ISI

Padangpanjang. Sebelum latihan dimulai dan setiap selesai latihan, tim pengabdian

selalu memberikan apresiasi tentang persiapan hingga pertunjukan dan melakukan

evaluasi di setiap akhir latihan.

Kegiatan dan latihan-latihan tersebut seperti gambar di bawah ini.


2
Schechner dalam Sal Murgiyanto. Pertunjukan Budaya Dan Akal Sehat. Jakarta: Fakultas
Seni Pertunjukan IKJ dan Komunitas SENREPITA Yogyakarta, 2018., p. 20-21.

9
Gambar 1
Tim pengabdian sedang melakukan pengecekan program yang telah disusun
dan menandai hal-hal yang perlu untuk dievaluasi
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

Ernida dan Yusfil selanjutnya memenej latihan sesuai dengan situasi dan

kondisi yang selalu menyesuaikan dengan keadaan. Faktor cuaca dan kesibukan anak-

anak sekolah dan mengaji membuat jadwal yang telah disusun disesuaikan kembali

sehingga latihan tetap berjalan dengan baik. Semangat dan keinginan yang dimiliki

anak-anak untuk belajar menari dan main randai, mengajarkan mereka untuk pandai

mengatur jadwal antara mengaji dan berkesenian. Antusias mereka dalam latihan

dibuktikan dengan keseriusan untuk belajar dan berlatih seperti gambar berikut ini.

10
Gambar 2 dan 3
Latihan Randai oleh Erlinda dan Nurmalena di halaman rumah GK
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

Gambar 3
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

11
Gambar 4 dan 5
Latihan tari Bersuka Ria oleh Wahida Wahyuni dan Ninon Syofia
Di halaman rumah dan ruang praktik Tari ISI Padangpanjang
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

Gambar 5
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

12
Gambar 6
Tim Pengabdian sedang berkoordinasi dengan Tim dari Gumala Kreatif Untuk
Penampilan Hari Teater Seduania di Kubu Gadang Padangpanjang
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

Gambar 7
Latihan Randai dan Tari di ruang Hall Kantor Lurah Guguk Malintang
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

13
Gambar 8 dan 9
Evaluasi latihan dan persiapan pertunjukan oleh Ernida Kadir dan Yusfil
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

Gambar 9
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

14
Gambar 10
Penata Kostum dan Rias Asmaryeti dan Risnawati mengatur pakaian
yang akan digunakan
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

Gambar 11
Foto bersama Tim Pengabdian dan anak-anak serta ibu-ibu Gumala Kreatif
setelah selesai latihan randai dan tari dan pembagian pakaian
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

15
Gambar 12
Tim Pengabdian Bersuka Ria setelah selesai mengabdi
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

Secara keseluruhan proses persiapan latihan menuju pertunjukan pementasan

yang sesungguhnya telah selesai dan tim bersiap-siap untuk acara pementasan.

B. Pertunjukan/Pementasan

Saatnya hasil pengabdian berupa Randai dan tari Bersuka Ria diuji di hadapan

masyarakat ramai. Tim Pengabdian dan Tim kelompok seni Gumala Kreatif

mempersiapkan anak-anak untuk tampil mempertunjukkan kebolehan mereka pada

acara “Hari Teater Dunia” yang diadakan di Kubu Gadang pada tanggal 27 Maret

2021. Para penanggung jawab kostum dan rias memainkan peranannya,

mempersiapkan anak-anak berpakaian dan berias dengan baik. Kerja ini dilakukan

16
bersinergi antara tim pengabdian dengan mahasiswa Prodi Seni Tari yang ikut

terlibat dalam hal tata rias dan busana.

Gambar 13
Tim Penata Rias dan Busana Asmaryeti sedang mendandani penari
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

17
Gambar 14
Mahasiswa sedang mendandani penari
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

Gambar 15
Penata Busana Risnawati sedang menata pakaian penari
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

18
Gambar 16
Para penari siap untuk melakukan tugas mereka
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

Gambar 17
Para penari siap untuk melakukan tugas mereka
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

19
Gambar 18
Tim Pengabdian dan Tim Gumala Kreatif siap melepas anak-anak
mempertontonkan kebolehan mereka
(dok. Tim Pengabdian Prodi Seni Tari, 2021)

Gambar 19
Ninon Syofia berpikir, adakah anak-anak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik?
(dok. Tim Gumala Kreatif, 2021)

20
Gambar 20
Pertunjukan Randai Anak-anak tampil dengan memukau Dalam Hari Teater Dunia,
27 Maret 2021 di Kubu Gadang
(dok. Tim Gumala Kreatif, 2021)

Gambar 21
Pertunjukan Randai Anak-anak dibuka dan ditutup dengan sambah dalam rangka Hari
teater Duni, 27 maret 2021 di Kubu Gadang
(dok. Tim Gumala Kreatif, 2021)

21
Gambar 22 dan 23
Pertunjukan Tari Anak-anak Bersuka Ria tampil dengan memukau
dalam rangka Hari Teater Dunia 27 maret 2021
(dok. Tim Gumala Kreatif, 2021)

Gambar 23
(dok. Tim Gumala Kreatif, 2021)

22
Gambar 24
Ungkapan kebersamaan atas sukses yang diraih bersama
(dok. Tim Gumala Kreatif, 2021

23
BAB V
PENUTUP
Pengabdian Kepada Masyarakat memberikan pengalaman dan pembelajaran

secara nyata bagaimana kita dapat melihat, merasakan, berbagi, bekerjasama, hingga

akhirnya meraih kesuksesan bersama-sama. Setelah pertunjukan selesai terlihat tim

Gumala Kreatif bekerjasama dengan tim pengabdian mengumpulkan anak-anak dan

semua pemain untuk kembali ke pusat latihan di Gumala Kreatif.

Pertunjukan telah selesai. Setiap anak bertanggung jawab membersihkan rias

dan mengumpulkan kembali pakaian yang dipakai sebagai pemeran dari laku

pertunjukan yang telah dimainkan. Pada saat itu mereka bukan lagi sebagai penari

atau pelaku seni karenanya mereka mesti kembali menjadi diri sendiri. Begitu juga

ibu-ibu dari tim Gumala Kreatif, mereka kembali bekerja menghitung dan

mengumpulkan pakaian, merawat dan mengembalikan ke tim pengabdian untuk

kemudian diserahkan ke Prodi Seni Tari ISI Padangpanjang. Tim pengabdian pula

selanjutnya membuat laporan kegiatan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas

kerja pengabdian yang telah dilakukan. Laporan tersebut kemudian diserahkan

kepada Lembaga ISI Padangpanjang. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh setiap

penari, tim mitra kelompok seni Gumala Kreatif, dan tim pengabdian tersebut oleh

Schechner disebut sebagai aftermath.

Semua laku aftermath yang dilakukan dapat berjalan dengan baik karena

adanya keikhlasan, disiplin, semangat, keterbukaan, kegigihan, yang menjadi modal

bagi kerja berkelanjutan.

24
25

Anda mungkin juga menyukai