Anda di halaman 1dari 1

Penetapan konteks manajemen risiko bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengungkapkan

sasaran organisasi, lingkungan dimana sasaran hendak dicapai, stakeholders yang berkepentingan,
dan keberagaman kriteria risiko. Hal-hal tersebut akan membantu untuk mengungkapkan dan menilai
sifat dan kompleksitas dari risiko.

Penetapan konteks manajemen risiko erat kaitannya dengan melakukan penetapan tujuan, strategi,
ruang lingkup dan parameter-parameter lain yang berhubungan dengan proses pengelolaan risiko
suatu perusahaan. Proses ini menunjukkan kaitan atau hubungan antara permasalahan hal yang
akan dikelola risikonya dengan lingkungan perusahaan (eksternal & internal), proses manajemen
risiko, dan ukuran atau kriteria risiko yang hendak dijadikan standar.

Identifikasi resiko dilakukan untuk mengidentifikasi resiko-resiko apa saja yang Dihadapi oleh suatu
organisasi. Teknik untuk mengidentifikasi resiko, misal Dengan menelusuri sumber resiko sampai
terjadinya peristiwa yang tidak Diinginkan. Sebagai contoh: kompor ditaruh dekat penyimpanan
minyak tanah. Api merupakan sumber resiko, kompor yang ditaruh dekat minyak tanah Merupakan
kondisi yang meningkatkan terjadinya kecelakaan, bangunan yang Bisa terbakar merupakan
eksposur yang dihadapi perusahaan.

Proses pengukuran risiko berupa analisis risiko yang bertujuan untuk menganalisis kemungkinan dan
dampak dari risiko yang telah diindentifikasi. Hasil pengukuran berupa status risiko yang
menunjukkan ukuran tingkatan risiko dan peta risiko yang merupakan gambaran sebaran risiko
dalam suatu peta. Tahapan lainnya dalam penilaian risiko adalah evaluasi risiko yang ditujukkan
untuk membandingkan hasil analisis risiko dengan kriteria risiko yang telah ditentukan untuk
dijadikan sebagai dasar penerapan penanganan risiko.

Proses selanjutnya adalah penilaian risiko meliputi tahapan identifikasi risiko yang bertujuan untuk
mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat memengaruhi pencapaian sasaran organisasi. Berdasarkan
risiko-risiko yang telah teridentifikasi dapat disusun sebuah daftar risiko untuk kemudian dilakukan
pengukuran risiko untuk melihat tingkatan risiko.

Pengendalian Resiko

Pengendalian resiko dilakukan untuk mencegah atau menurunkan probabilitas terjadinya resiko atau
kejadian yang tidak kita inginkan. Contoh: untuk mencegah terjadinya kebakaran, kita memasang
alarm asap di bangunan kita. Alarm tersebut merupakan salah satu cara kita mengendalikan resiko
kebakaran.

Anda mungkin juga menyukai