Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muh Ryan Hidayat M

Kelas : Manajemen D 2019


Nim : 1993142039
BAB 3 PROSES MANAJEMEN RISIKO
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan proses manajemen risiko
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan identifikasi risiko
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengukuran risiko
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemantauan risiko
5. S. Rania Hospital adalah rumah sakit yang berlokasi di kota Bukit Tinggi yang terkenal sebagai
kota wisata. Rumah sakit ini memiliki gedung yang megah. Peralatan kesehatannya canggih
sekali. Namun dalam praktik, sering terjadi masalah kekurangan bahan medis, risiko masalah
pegawai yang tugas belajar tinggi dan terganggunya sistem komputerisasi sering rusak Pegawai
yang tidak disiplin banyak dan kelengkapan dokter spesialis masih kurang Sedangkan disisi
administrasi keuangan, risiko yang sering terjadi adalah kesalahan penagihan ke pasien, rata-rata
terjadi 30 kali kejadian dalam sebulan. Risiko uang palsu juga sering terjadi meskipun jumlahnya
hanya Rp10 juta sebulan. Belum ada SOP keamanan pengawasan pasien pulang Banyak pasien
tidak mampu yang berobat ke rumah sakit tersebut namun sering terjadi keterlambatan klaim
BPJS kesehatan Pada instalasi gawat darurat (IGD) sering terjadi pelecehan dokter oleh pasien
dan keluarga pasien. Hal tersebut diperburuk dengan tidak adanya petugas keamanan 24 jam di
IGD. Sering juga terjadi kesalahan pengambilan obat karena human error Alat elektromedik juga
sering rusak. Sebagai CEO Rania Hospital, lakukan identifikasi risiko dan pengendalian risiko yang
dapat dilakukan disertai dengan skala priotitas.

Jawaban :

1. Adapun proses manajemen risiko terdiri atas tiga proses utama, yaitu penetapan konteks, penilaian risiko,
dan penanganan risiko.
Penetapan konteks manajemen risiko bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengungkapkan sasaran
organisasi, lingkungan dimana sasaran hendak dicapai, stakeholders  yang berkepentingan, dan
keberagaman kriteria risiko. Hal-hal tersebut akan membantu untuk mengungkapkan dan menilai sifat dan
kompleksitas dari risiko.
Penetapan konteks manajemen risiko erat kaitannya dengan melakukan penetapan tujuan, strategi, ruang
lingkup dan parameter-parameter lain yang berhubungan dengan proses pengelolaan risiko suatu
perusahaan. Proses ini menunjukkan kaitan atau hubungan antara permasalahan hal yang akan dikelola
risikonya dengan lingkungan perusahaan (eksternal & internal), proses manajemen risiko, dan ukuran atau
kriteria risiko yang hendak dijadikan standar.
Proses kedua adalah penilaian risiko meliputi tahapan identifikasi risiko yang bertujuan untuk
mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat memengaruhi pencapaian sasaran organisasi. Berdasarkan risiko-
risiko yang telah teridentifikasi dapat disusun sebuah daftar risiko untuk kemudian dilakukan pengukuran
risiko untuk melihat tingkatan risiko.
Proses pengukuran risiko berupa analisis risiko yang bertujuan untuk menganalisis kemungkinan dan
dampak dari risiko yang telah diindentifikasi. Hasil pengukuran berupa status risiko yang menunjukkan
ukuran tingkatan risiko dan peta risiko yang merupakan gambaran sebaran risiko dalam suatu peta.
Tahapan lainnya dalam penilaian risiko adalah evaluasi risiko yang ditujukkan untuk membandingkan hasil
analisis risiko dengan kriteria risiko yang telah ditentukan untuk dijadikan sebagai dasar penerapan
penanganan risiko.
Proses ketiga dalam proses manajemen risiko adalah penanganan risiko yang berupa perencanaan atas
mitigasi risiko-risiko untuk mendapatkan alternatif solusinya sehingga penanganan risiko dapat diterapkan
secara efektif dan efisien. Beberapa alternatif penangangan risiko yang dapat diambil antara lain yang
bertujuan untuk menghindari risiko, memitigasi risiko untuk mengurangi kemungkinan atau dampak,
mentransfer risiko kepada pihak ketiga (risk sharing) dan menerima risiko (risk acceptance).

Anda mungkin juga menyukai