Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN

RISIKO
HUKUM
KELOMPOK 2:
o Nifvi Nadia Prastika
o Nur Mifta Ananda B.
o Nuzula Fitriani
o Renaldy Bagas Pratama
PENGERTIAN RISIKO
HUKUM

Risiko hukum adalah risiko yang muncul


akibat tuntunan hukum dan atau
kelemahan aspek yuridis yang dialami
suatu perusahaan
Sumber risiko yang dapat diperhatikan dalam menilai
risiko hukum

● Faktor ligitasi
● Faktor Kelemahan Perikatan
● Faktor ketiadaan atau perubahan
undang-undang
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO HUKUM

Kecukupan proses
Pengawasan aktif dewan identifikasi, pengukuran,
komisaris dan direksi pemantauan, dan
pengendalian

Kebijakan prosedur dan Sistem pengendalian


penetapan limit intern
Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi

Kewenangan dan tanggung jawab dewan komisaris dan direksi dalam


menyusun dan menyetujui rencana strategis kepada pejabat dan
pegawai perusahaan pada setiap jenjang organisasi

Perusahaan juga menerapkan sanksi secara konsisten kepada pejabat yang


telah terbukti melakukan penyimpangan dan pelanggaran terhadap
ketentuan intern dan ekstern serta kode etik internal perusahaan
Kebijakan Prosedur dan Penetapan Limit

1. Strategi manajemen risiko.


2. Tingkat risiko yang akan diambil (risk
appetite) dan toleransi risiko (risiko
tolerance).
3. Kebijakan, prosedur dan penetapan
limit.
PROSES MANAJEMEN RISIKO HUKUM

Identifikasi risiko Pemantauan risiko


hukum hukum

01 02 03 04

Pengukuran risiko Pengendalian risiko


hukum hukum
Sistem Pengendalian Intern

Penilaian proses penerapan manajemen risiko hukum yang efektif harus


dilengkapi dengan sistem pengendalian intern yang handal. Penerapan
sistem pengendalian risiko hukum secara efektif dapat meningkatkan
kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan serta
mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran
aspek kehati-hatian. Terselenggaranya sistem pengendalian yang handal
dan efektif menjadi tanggung jawab dari seluruh satuan kerja operasional,
satuan kerja pendukung, serta Satuan Kerja Audit Intern.
IMPLIKASI MANAJEMEN RISIKO HUKUM

Manajemen risiko hukum membantu perusahaan


menghindari atau mengurangi kerugian yang diderita
perusahaan sebagai akibat dari kelemahan dan
masalah hukum

Manajemen Risiko hukum melindungi


perusahaan dari kebangkrutan karena
pelanggaran peraturan bisnis
Studi kasus

Pada tahun 2009, PT. Fresh On Time Sea Food yang merupakan eksportir hasil laut yang berbasis di
Bogor, Jawa Barat menjadi korban transaksi derivatif The Honkong and Shanghai Banking Corporation
(HSBC). Fresh On Time mengakui rugi sebesar Rp. 3,946 miliar karena produk derivatif bernama structure
forward yang ditawarkan oleh HSBC pada Agustus 2008. Fresh On Time menilai HSBC tidak memiliki itikad
baik karena dengan sengaja dan sistematis telah membuat perjanjian yang merugikan mereka. Sebab, Fresh On
menilai perjanjian itu tidak seimbang dan sangat menguntungkan HSBC. Selain itu, Fresh On Time
menganggap HSBC tak pernah merinci detail dan jelas soal risiko dari produk derivatif ini. Karena itu, Fresh
On Time menuntut pengadilan agar membatalkan perjanjian transaksi derivatif itu. Mereka menggungat ke
pengadilan setelah proses meditasi tidak berhasil menyelesaikannya. Dan akhirnya hakim memutuskan untuk
memenangkan nasabah dengan dasar Bank tidak bisa menjaga atau melindungi nasabahnya.

Anda mungkin juga menyukai