Kata modalitas merupakan keterangan yang menunjukkan sikap pembicara terhadap
apa yang sedang dibicarakan mengenai suatu keadaan atau perbuatan. Sikap yang dimaksudkan berupa pernyataan kemungkinan, harapan, kepastian, kesangsian, atau pun kebalikan dari itu semua. Jenis kata(keterangan) modalitas sebagai berikut. 1. Keterangan Kepastian Modalitas kepastian merupakan kata keterangan yang menunjukkan adanya sikap pasti atau ketidakpastian. Modalitas pasti ditandai dengan kata pasti, tentu, sesungguhnya, sungguh, tentunya, niscaya, tentu saja. Modalitas ketidakpastian ditandai dengan kata-kata tersebut tetapi ditambahkan kata tidak (pasti tidak/sungguh tidak). Contoh: 1. Hari ini pasti akan hujan. (kepastian) 2. Hari ini pasti tidak akan hujan. (ketidakpastian) 3. Kami tentu akan mendukungmu dalam ajang pencarian bakat itu. (kepastian) 4. Dia sungguh tidak melakukan hal yang tidak terpuji itu. (kepastian) 2. Keterangan Kemungkinan Modalitas kemungkinan adalah keterangan yang menyatakan perbuatan yang mungkin terjadi. Modalitas kemungkinan ditandai dengan kata mungkin, boleh jadi, entah, bisa saja, bisa jadi, dapat saja . Contoh : 1. Sudah seminggu tidak ada kabar berita tentang dirinya, entah apa yang terjadi padanya. 2. Belum ada konfirmasi dari pihak maskapai, mungkin pesawat yang kami tumpangi akan tertunda 2-3 jam. 3. Keterangan Keraguan/Kesangsian. Modalitas keraguan adalah keterangan yang menyatakan bahwa pembicara ragu- ragu apakah sesuatu akan terjadi atau tidak. Modalitas keraguan/kesangsian ditandai dengan kata kira-kira, rupanya, tampaknya, agaknya, rasanya, saya kira, saya pikir. Contoh : 1. Ia tampaknya tidak pergi ke acara itu. 2. Saya kira generasi milenial menguasai teknologi. 4. Keterangan Pengakuan. Modalitas pengakuan merupakan kata keterangan yang menunjukkan adanya pengakuan akan suatu hal. Modalitas pengakuan ditandai dengan kata sebenarnya, benar, atau pun ya. Contoh : 1. Apa yang kau lihat tadi, itulah sebenarnya kehidupan keluarga kami. 2. Orang yang mencariku kemarin siang itu adalah benar seorang kolektor. 3. Ya, pernyataan yang tertulis di papan pengumuman itu adalah namaku. 5. Keterangan Heran/Takjub. Modalitas heran/takjub merupakan kata keterangan yang diucapkan pembicara untuk untuk menunjukkan sesuatu hal yang takjub/heran. Modalitas heran/takjub ditandai dengan kata mustahil dan astaga. Contoh : 1. Mustahil rasanya anak desa itu bisa diangkat menjadi direktur perusahaan besar itu. 2. Astaga, benarkah anak itu membantai seluruh anggota keluarganya? 6. Keterangan Harapan/Keinginan Modalitas harapan/keinginan merupakan keterangan yang menyatakan harapan atau keinginan pembicara. Modalitas keinginan ditandai dengan kata ingin, mau, hendak, bermaksud. Modalitas keinginan ditandai dengan kata semoga, mudah-mudahan, moga-moga. Contoh : 1. Semoga liburan panjang akhir tahun ini, seru dan menyenangkan. 2. Apa yang sudah dijanjikannya untukku, mudah-mudahan tidak dilupakannya. 3. Perempuan itu ingin mundur dari jabatannya. 7. Keterangan Larangan Modalitas larangan adalah keterangan untuk menyatakan suatu larangan yang diucapkan pembicara. Modalitas larangan ditandai dengan kata jangan dan tidak boleh. Contoh : 1. Kita jangan menghakimi orang, biarkan petugas yang berwenang melakukan tugasnya. 2. Peraturan di kantor ini, kita tidak boleh memakai sandal saat bekerja. 8. Keterangan Ajakan. Modalitas ajakan adalah keterangan untuk menyatakan suatu ajakan yang diucapkan pembicara. Modalitas ajakan ditandai dengan kata mari dan ayo. Contoh : 1. Mari ikutserta dalam acara jalan sehat yang diadakan di monumen nasional minggu pagi. 2. Ayo, lakukan penghijauan di lingkungan kita masing-masing.