Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANC TERPADU
DI PMB ARIKA SAVITRI, Amd.Keb
JEMBER

DISUSUN OLEH :

KUNTARSI HANUM NOVIYANTIKA


P17331215056

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN JEMBER
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ANC TERPADU
DI PMB ARIKA SAVITRI, Amd.Keb
JEMBER

MAHASISWA

KUNTARSI HANUM NOVIYANTIKA

NIM.P17331215056

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING LAHAN

RIZA UMAMI, SST.,M.Keb ARIKA SAVITRI, Amd. Keb


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
IBU HAMIL RESIKO TINGGI

Pokok Bahasan : Maternitas


Sub Pokok Bahasan : ANC Terpadu
Sasaran : Ibu Hamil
Hari/Tanggal : Minggu/24 Juni 2022
Waktu : 09:00 WIB
Tempat : PMB ARIKA SAVITRI, Amd. Keb
a. Tujuan
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang ibu hamil dengan resiko tinggi
diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami kehamilan dengan resiko
tinggi
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan perawatan payudara,
diharapkan ibu hamil dapat:
a). Pengertian antenatal care (ANC)
b). Tujuan dan manfaat kunjungan ANC
c). Jadwal kunjungan ANC
d). Tempat kunjungan ANC
e). Pemeriksaan yang dilakukan ketika kunjungan ANC
b. Materi
Terlampir
c. Metode Penyampaian
1) Ceramah
2) Tanya jawab
d. Media
Leaflet
e. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Tahapan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menyamakan persepsi  Memperhatikan
 Menyampaikan maksud dan
 tujuan penyuluhan
 Kontrak waktu
 Menggali pengetahuan peserta
2. 20 menit Pelaksanaan :  Peserta mendengarkan
 Menjelaskan pengertian dari dan memperhatikan
antenatal care dengan seksama serta
 Menjelaskan tujuan dan menjawab beberapa
manfaat kunjungan ANC pertanyaan yang
 Menjelaskan jadwal kunjungan dilontarkan bidan
ANC
 Menjelaskan tempat kunjungan
ANC
 Menjelaskan pemeriksaan
yang dilakukan ketika
pemeriksaan ANC

3. 5 menit Penutup :  Peserta memperhatikan


 Menyimpulkan hasil kegiatan  Peserta menjawab salam
 Mengakhiri kegiatan dengan
mengucapkan salam

f. Evaluasi
Peserta didik mampu menjawab pertanyaan yang meliputi:
1. Apa pengertian antenatal care?
2. Apa tujuan dan manfaat ANC?
3. Kapan jadwal kunjungan ANC
4. Dimana saja tempat yang dapat dilakukan pemeriksaan ANC?
5. Pmeriksaan apa saja yang dilakukan ketika kunjungan ANC
Lampiran :

- Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana


berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan.
- Menurut Prawiroharjo (2005), pemeriksaan kehamilan
merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa
nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak
hanya fisik tetapi juga mental.
- Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan
kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu
hamil, hingga mampu menghdapi persalinan, kala nifas, persiapan
pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar
(Manuaba, 2008).
2. Tujuan dan manfaat kunjungan ANC
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan
sosial ibu dan bayi.
c. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan
dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI Eksklusif.
f. Mempersiapk an peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
g. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Menurut Depkes RI (2004) tujuan Antenatal Care (ANC) adalah
untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya,
persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi
yang sehat.
Jadwal kunjung an ANC
Kunjungan antenatal care adalah kontak antara ibu hamil dan
petugas kesehatan yang memberi pelayanan antenatal untuk
mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan tidak
mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas
pelayanan tetapi dapat juga sebaliknya yaitu ibu hamil yang
dikunjungi petugas kesehatan dirumahnya. Selama kehamilan keadaan
ibu dan janin harus selalu dipantau jika terjadi penyimpangan dari
keadaan normal dapat dideteksi secara dini dan diberikan penanganan
yang tepat. Oleh k arena itu ibu hamil diharuskan memeriksakan diri
secara berkala selama kehamilannya.
Dalam pelaksanaan ANC terdapat kesepakatan adanya standar minimal
yaitu dengan pemeriksaan ANC 4 kali selama kehamilan dengan
distribusi sebagai berikut :
 Minimal satu kali pada trimester I (< 14 minggu) Tujuan pada
kunjungan pertama adalah
1. menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
2. menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
3. menentukan status kesehatan ibu dan janin
4. menentukan keh amilan normal ata u abnormal, sert a ada/
tidaknya faktor risiko k ehamilan
5. menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya.
- Minimal satu kali pada trimester II (14-28 minggu)
Pada kunjungan di trimester ini ibu hamil akan lebih mendapatkan
informasi yang lebih dalam mengenai kehamilan di trimester
kedua dan kewaspadaan khusus terhadap komplikasi yang mungkin
terjadi pada trimenster ini.

- Minimal dua kali pada trimester III (28-36 minggu dan sesudah
minggu ke-36) Biasanya pada kunjungan pertama pada
trimester ini akan mendeteksi ada/tidaknya kehamilan ganda
sedangkan pada kunjungan keduanya akan memeriksa dan
mendeteksi ada/tidaknya kelainan letak janin (Saifuddin, 2005
Pelayanan antenatal care selengkapnya mencakup anemnesis,
pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium
atas indikasi dasar dan intervensi khusus sesuai dengan tingkat
resiko. Dengan penerapan operasionaln ya dikenal standar minimal
”7T” untuk pelayanan antenatal yang terdiri atas
1. Timbang berat bada
Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri, karena
hubungannnya erat dengan pertambahan berat badan lahir bayi. Berat
badan ibu hamil yang sehat akan bertambah antara 10-12 Kg sejak
sebelum hamil
2. Ukuran tekanan darah, diukur setiap kunjungan
Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan tujuan
untuk melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi.
Tekanan darah tinggi, protein urin positif, pandangan kabur atau
oedema pada ekstremitas. Apabila tekanan darah mengalami kenaikan
15 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan jarak 1 jam atau
tekanan darah >
140/90 mmHg , maka ibu hamil mengalami preeklamsi.
3. Ukur tinggi fundus uteri
Dilakukan setiap kunjungan dimana fundus uteri mulai teraba setelah
usia kehamilan > 12 minggu.
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan secara rutin untuk
mendeteksi secara dini terhadap berat badan janin. Indikator
pertumbuhan janin intrauterin, tinggi fundus uteri juga dapat
digunakan untuk mendeteksi terhadap terjadinya molahidatidosa, janin
ganda atau hidramnion
4. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid atau TT lengkap
Mulai diberikan usia kehamilan 16 minggu dengan interval
pemberian selanjutnya 4 minggu. Pemberian imunisasi TT ini untuk
mencegah terjadinya penyakit tetanus.
5. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil, mulai
diberikan pada usia kehamilan 20 minggu diminum 1 hari 1 tablet.
Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang satu
tablet setiap hari, minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung FeSO4
320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 μg. Tablet besi sebaiknya
tidak minum bersama kopi, teh karena dapat mengganggu penyerapan.

6. Tes laboratorium (rutin dan khusus).


Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin,
protein urine, gula darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus
dilakukan didaerah prevalensi tinggi dan atau kelompok perilaku
terhadap HIV, sifilis, malaria, t ubercolusis, cacingan dan thalasemia.
7. Temu wicara (konseling).
Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti perawatan
diri selam hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tanda-tanda
bahaya kehamilan dan janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera
mengambil keputusan dalam perawatan selanjutnya dan
mendengarkan keluhan yang disampaikan (Prawirohardjo, 2006)
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Astuti, H. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Yogyakarta: Rohima Press
Dewi, V.N.L. dan Sunarsih, T. 2014. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika.
Jannah, N. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta: ANDI.
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono.
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai