Oleh:
IMAM BUDI PRATOMO
NIM. 11201022
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN KOTABUMI
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
1. Pengertian
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan
dan persalinan yang aman dan memuaskan.
Menurut Prawiroharjo (2005), pemeriksaan kehamilan merupakan
pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat
dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghdapi
persalinan, kala, nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi
secara wajar (Manuaba, 2008).
c. Minimal dua kali pada trimester III (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36)
Biasanya pada kunjungan pertama pada trimester ini akan mendeteksi ada/tidaknya
kehamilan ganda sedangkan pada kunjungan keduanya akan memeriksa dan
mendeteksi ada/tidaknya kelainan letak janin (Saifuddin,2005).
4. Tempat kunjungan ANC
Menurut Depkes RI (1994 : 16), tempat pemberian pelayanan antenatal care dapat
bersifat statis dan aktif meliputi :
a. Puskesmas/ puskesmas pembantu
b. Pondok bersalin desa
c. Posyandu
d. Rumah sakit pemerintah/swasta
e. Rumah sakit bersalin
f. Tempat praktek swasta petugas kesehatan (bidan dan dokter).
e. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil, mulai diberikan pada
usia kehamilan 20 minggu diminum 1 hari 1 tablet. Pemberian tablet tambah darah
dimulai setelah rasa mual hilang satu tablet setiap hari, minimal 90 tablet. Tiap tablet
mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 μg. Tablet besi
sebaiknya tidak diminum bersama kopi dan teh karena dapat mengganggu penyerapan.
f. Tes laboratorium (rutin dan khusus).
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin, protein urine, gula
darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah prevalensi tinggi dan
atau kelompok perilaku terhadap HIV, sifilis, malaria, tubercolusis, cacingan dan
thalasemia.
g. Temu wicara (konseling)
Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti perawatan diri selama
hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tanda-tanda bahaya kehamilan dan janin sehingga ibu
dan keluarga dapat segera mengambil keputusan dalam perawatan selanjutnya dan
mendengarkan keluhan yang disampaikan (Prawirohardjo, 2006).
Daftar Pustaka
Bobak, Irene M; DL Lowdermilk; Perry. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternita, Edisi 5.
Jakarta: EGC
Farrer, Helen.2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Manuaba, I.B.G.2008. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC
Mary Hamilton, Persis. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta:EGC