OLEH:
P17310213042
TAHUN 2023
Laporan Pendidikan Kesehatan ini telah dilaksanakan pada tanggal April 2023
Mahasiswa/ Prakatikan
NIM. P17310213042
Mengetahui,
A. IDENTITAS SAP
Pokok Bahasan : Pemeriksaan ANC Terpadu
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Antenatal Care
2. Tujuan dan Manfaat Antenatal Care
3. Jadwal Kunjungan Antenatal Care
4. Tempat Kunjungan Antenatal Care
5. Pemeriksaan 10T
Sasaran : Ibu Hamil
Hari/Tanggal :
Tempat :
Waktu : ± 45 menit
Penyuluh : Riries Khoirotul Izah
B. IDENTITAS MASALAH
Salah satu upaya yang dilakukan Depkes RI dalam mempercepat penurunan
AKI adalah dengan melaunching antenatal terpadu yang meliputi standar 10T, namun
pada pelaksanaannya antenatal 10T kurang berjalan dengan baik. Hal ini berhubungan
dengan faktor internal bidan, seperti belum optimalnya pengetahuan dan keterampilan
bidan dalam memberikan pelayanan antenatal, khususnya dalam menangani masalah
kegawatdaruratan kehamilan dan persalinan, maka untuk mengatasi masalah ini
diperlukan pengetahuan dan keterampilan bidan terkait pelayanan antenatal.
C. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan peserta dapat mengikuti dan
memahami tentang Standar Pelayanan Antenatal Care (ANC) dengan 10T.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah menerima pendidikan kesehatan, diharapkan ibu hamil mampu:
1) Mengetahui pengertian Antenatal Care
2) Mengetahui tujuan dan manfaat Antenatal Care
3) Mengetahui jadwal kunjungan Antenatal Care
4) Mengetahui tempat kunjungan Antenatal Care
5) Mengetahui apa saja pemeriksaan 10 T
D. MATERI
1. Pengertian Antenatal Care
2. Tujuan dan Manfaat Antenatal Care
3. Jadwal Kunjungan Antenatal Care
4. Tempat Kunjungan Antenatal Care
5. Pemeriksaan 10T
E. KEGIATAN PENYULUHAN
Hari, Tanggal Pelaksanaan :
Pukul :
Tempat :
F. METODE
Metode yang digunakan pada penyampaian pendidikan kesehatan adalah:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
G. MEDIA
Poster tentang Pemeriksaan 10 T dalam Kehamilan
H. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Menyiapkan tempat
Menyiapkan penyuluh dan sasaran/peserta
2. Evaluasi Proses
Penyuluhan dimulai pukul
Alat, tempat dan media yang digunakan sesuai rencana
Peserta mengisi presensi
Peserta menyimak terhadap materi yang diberikan
3. Evaluasi Hasil
Setelah acara penyuluhan selesai, didapati bahwa peserta mampu memahami
materi yang berkaitan dengan kehamilan resiko tinggi
I. SETTING TEMPAT
PENYULUH
PESERTA
J. DAFTAR PUSTAKA
Depkes, R.I. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Jakarta: depkes RI dan JICA
Rini, K. (2018). Laporan Penilitian Stimulus Dengan Judul:" Evaluasi Pelaksanaan
Standar 10T Dalam Pelayanan Antenatal Terpadu Di Puskesmas Wilayah
Kabupaten Tangerang–Banten Tahun 2018".
K. LAMPIRAN
Lampiran 1 : Materi penyuluhan
Lampiran 2 : Media poster
Lampiran 4 : Daftar hadir
Lampiran 5 : Dokumentasi
Lampiran 1
Materi Penyuluhan
E. Pemeriksaan 10 T
Pelayanan Antenatal Care (ANC) selengkapmya mencakup anamnesis, pemeriksaan
fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi dan intervasi
khusus dengan tingkat resiko dengan peneraan operasional yang dikenal dengan “10 T”
untuk pelayanan antenatal yang terdiri dari :
1. Timbang Berat Badan dan Tinggi Badan
Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh
(BMI: Body Mass Index) dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat
badan yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting
mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang
normal 11,5-16 kg. Adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran
normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm. Rekomendasi
WHO pada wanita dinegara berkembang, kenaikan BB selama kehamilan 5-9 kg
atau minimal 1 kg setiap bulan selama 2 trimester terakhir kehamilan.
2. Ukur Tekana Darah
Pengukuran tekanan darah/tensi dilakukan secara rutin setiap ANC,
diharapkan tenakan darah selama kehamilan tetap dalam keadaan normal (120 / 80
mmHg). Hal yang harus diwaspadai adalah apabila selama kehamilan terjadi
peningkatan tekanan darah (hipertensi) yang tidak terkontrol, karena dikhawatirkan
dapat terjadinya preeklamsia atau eklamsia (keracunan dalam masa kehamilan) dan
dapat menyebabkan ancaman kematian bagi ibu dan janin / bayinya. Hal yang juga
harus menjadi perhatian adalah tekanan darah rendah (hipotensi), seringkali disertai
dengan keluhan pusing dan kurang istirahat.
3. Status gizi ibu/ Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, haruslah dilakukan beberapa
pengukuran. Bidan / dokter saat pemeriksaan masa kehamilan akan melakukan
pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). Pengukuran LILA dilakukan pada wanita
usia subur (15-45 tahun) dan ibu hamil untuk memprediksi adanya kekurangan energi
dan protein yang bersifat kronis atau sudah terjadi dalam waktu lama.
Dengan pengukuran LILA dapat digunakan untuk deteksi dini dan menapis
risiko bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Setelah melalui penelitian
khusus untuk perempuan Indonesia, diperoleh standar LILA sebagai berikut :
a. Jika LILA kurang dari 23,5 cm, berarti status gizi ibuhamil kurang, misalnya
kemungkinan mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) atau anemia kronis,
dan berisiko lebih tinggi melahirkan bayi BBLR.
b. Jika LILA sama atau lebih dari 23,5 cm, berarti status gizi ibuhamil baik, dan
risiko melahirkan bayi BBLR lebih rendah.
4. Ukur Tinggi Fundus Uteri
Pada seorang ibu hamil untuk menentukan usia kehamilan dilakukan
pemeriksaan abdominal/perut secara seksama. Pemeriksaan dilakukan dengan cara
melakukan palpasi (sentuhan tangan secara langsung di perut ibu hamil) dan
dilakukan pengukuran secara langsung untuk memperkirakan usia kehamilan, serta
bila umur kehamilan bertambah.
Poster
Lampiran 3
Daftar Hadir
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
DAFTAR HADIR
Petugas :
NIM :
Dokumentasi