Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANC (ANTENATAL CARE )TERPADU

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NGAJUM
Jl. A. Yani No. 18 (0341)398100 Ngajum 65164

e-mail : puskesmasngajum@gmail.com
SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAHAYA NAPZA

Topik : kesehatan Ibu dan anak

Judul : ANC terpadu

Sasaran : Ibu Hamil

Hari, Tanggal :

Waktu :

Tempat :

A. TUJUAN

1. Tujuan umum

Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas
sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat dan
melahirkan bayi yang sehat

2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 X 30 menit diharapkan masyarakat


mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian antenatal care/ANC
b. Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat ANC
c. Menjelaskan tentang jadwal kunjungan ANC
d. Menjelaskan tentang tempat kunjungan ANC
e. Menjelaskan tentang pemeriksaan yang dilakukan ketika kunjungan ANC

B. MATERI/ISI

a. Pengertian antenatal care/ANC


b. Tujuan dan manfaat ANC
c. Jadwal kunjungan ANC
d. Tempat kunjungan ANC
e. Pemeriksaan yang dilakukan ketika kunjungan ANC

C. SASARAN

Ibu hamil

D. METODE PEMBELAJARAN

Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan tanya jawab

E. MEDIA PENYULUHAN

a. Leaflet
b. Lembar Balik

F. PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu


1 PEMBUKAAN a. Memberi salam dan a. menjawab salam 10 menit
perkenalan
b. Menjelaskan tujuan b. mendengarkan dan
manfaat dan cakupan memperhatikan
materi
2 KEGIATAN a. Menjelaskan Mendengarkan dan 40 menit
INTI pengertian dari memperhatikan
antenatal care
b. Menjelaskan tujuan Memperhatikan dan

dan manfaat menyimak.


kunjungan ANC
Bertanya jika ada yang
c. Menjelaskan jadwal
tidak jelas.
kunjungan ANC
d. Menjelaskan tempat
kunjungan ANC
e. Menjelaskan
pemeriksaan yang
dilakukan ketika
pemeriksaan ANC
3 PENUTUP a. Memberi kesimpulan a. Bertanya atau 10 menit
materi menjawab
b. Menyampaikan pertanyaan
evaluasi hasil b. Mendengarkan dan
kegiatan dan umpan memperhatikan
balik c. menjawab salam
c. Menutup acara
penyuluhan
d. Membagikan leaflet

G. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a. Menyiapkan SAP
b. Menyiapkan media
c. Menyiapkan tempat
d. Kontrak waktu dengan sasaran

2. Evaluasi Proses

a. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan


b. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan

3. Evaluasi Hasil

Peserta mengetahui tentang ANC terpadu


MATERI ANC (ANTENATAL CARE )TERPADU

1. Pengertian
Merupakan pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada
semua ibu hamil serta terpadu dengan program lain yang memerlukan intervensi selama
kehamilannya.
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan
yang aman dan memuaskan.
Menurut Prawiroharjo (2005), pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan ibu hamil
baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan
masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi
juga mental.
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghdapi persalinan,
kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar
(Manuaba, 2008).

2. Tujuan dan manfaat kunjungan ANC


a. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan berkualitas, termasuk
konseling kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian ASI
b. Menghilang “missed oppprtunity” pada ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan
antenatal terpadu,komprehensif, dan berkualitas
c. Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang diderita ibu hamil.
d. Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan pada ibu hamil sedini
mungkin.
e. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan sistem
rujukan yang ada

3. Jadwal kunjungan ANC


Kunjungan antenatal care adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan yang
memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan
tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan tetapi dapat
juga sebaliknya yaitu ibu hamil yang dikunjungi petugas kesehatan dirumahnya. Selama
kehamilan keadaan ibu dan janin harus selalu dipantau jika terjadi penyimpangan dari
keadaan normal dapat dideteksi secara dini dan diberikan penanganan yang tepat. Oleh
karena itu ibu hamil diharuskan memeriksakan diri secara berkala selama kehamilannya.
Dalam pelaksanaan ANC terdapat kesepakatan adanya standar minimal yaitu dengan
pemeriksaan ANC 4 kali selama kehamilan dengan distribusi sebagai berikut :

a. Minimal satu kali pada trimester I (< 14 minggu)


Tujuan pada kunjungan pertama adalah

menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan


menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
menentukan status kesehatan ibu dan janin
menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/ tidaknya faktor risiko
kehamilan
menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya.
b. Minimal satu kali pada trimester II (14-28 minggu)
Pada kunjungan di trimester ini ibu hamil akan lebih mendapatkan informasi yang lebih
dalam mengenai kehamilan di trimester kedua dan kewaspadaan khusus terhadap
komplikasi yang mungkin terjadi pada trimenster ini.

c. Minimal dua kali pada trimester III (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36)
Biasanya pada kunjungan pertama pada trimester ini akan mendeteksi ada/tidaknya
kehamilan ganda sedangkan pada kunjungan keduanya akan memeriksa dan mendeteksi
ada/tidaknya kelainan letak janin (Saifuddin, 2005)

4. Tempat kunjungan ANC


Menurut Dep Kes RI (1994 : 16), tempat pemberian pelayanan antenatal care dapat bersifat
statis dan aktif meliputi :

a. Puskesmas/ puskesmas pembantu


b. Pondok bersalin desa.
c. Posyandu.
d. Rumah sakit pemerintah/ swasta
e. Rumah sakit bersalin
f. Tempat praktek swasta (bidan dan dokter).

5. Pemeriksaan yang dilakukan ketika kunjungan ANC


Pelayanan antenatal care selengkapnya mencakup anemnesis, pemeriksaan fisik (umum dan
kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi dasar dan intervensi khusus sesuai
dengan tingkat resiko.

a. Timbang berat badan


Penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri, karena
hubungannnya erat dengan pertambahan berat badan lahir bayi. Berat badan ibu
hamil yang sehat akan bertambah antara 10-12 Kg sejak sebelum hamil

b. Ukuran tekanan darah, diukur setiap kunjungan


Pengukuran tekanan darah harus dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk
melakukan deteksi dini terhadap terjadinya tiga gejala preeklamsi. Tekanan darah
tinggi, protein urin positif, pandangan kabur atau oedema pada ekstremitas. Apabila
tekanan darah mengalami kenaikan 15 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan
jarak 1 jam atau tekanan darah > 140/90 mmHg , maka ibu hamil mengalami
preeklamsi.

c. Ukur tinggi fundus uteri


Dilakukan setiap kunjungan dimana fundus uteri mulai teraba setelah usia kehamilan
> 12 minggu.
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan secara rutin untuk mendeteksi secara dini
terhadap berat badan janin. Indikator pertumbuhan janin intrauterin, tinggi fundus uteri
juga dapat digunakan untuk mendeteksi terhadap terjadinya molahidatidosa, janin
ganda atau hidramnion.
d. Ukur LILA (Lingkar Lengan atas),
e. Hitung DJJ (Denyut Jantung Janin),
f. Skrining
g. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil, mulai diberikan pada
usia kehamilan 20 minggu diminum 1 hari 1 tablet.
Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang satu tablet setiap
hari, minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan
asam folat 500 μg. Tablet besi sebaiknya tidak minum bersama kopi, teh karena dapat
mengganggu penyerapan.

h. Tes laboratorium (rutin dan khusus).


Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin, protein urine,
gula darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah prevalensi tinggi
dan atau kelompok perilaku terhadap HIV, sifilis, malaria, tubercolusis, cacingan dan
thalasemia.

i. Temu wicara (konseling).

Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti perawatan diri selam


hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tanda-tanda bahaya kehamilan dan janin
sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan dalam perawatan
selanjutnya dan mendengarkan keluhan yang disampaikan (Prawirohardjo, 2006).
SUMBER MATERI

Bobak, Irene M; DL Lowdermilk; Perry. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi
Jakarta: EGC

Farrer, Helen.2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Manuaba, I.B.G.2008. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC

Mary Hamilton, Persis. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai