Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Menjelaskan Standar Pelayanan ANC 10T


Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan Standar Pelayanan ANC 10T
Narasumber : Salma Khaerussalamah
Waktu : 09.00 WIB s/d selesai
Hari / Tanggal : Senin / 28 Januari 2020
Tempat : Fakultas Ilmu Kesehatan
Sasaran : Pasien

A. Tujuan Pembelajaran
 Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan peserta dapat mengikuti dan
memahami tentang Standar Pelayanan Antenatal Care (ANC) dengan 10T.

 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan peserta mampu menjelaskan tentang:
1. Pengertian Antenatal Care
2. Tujuan dan Manfaat Antenatal Care
3. Dampak Ibu Tidak ANC
4. Jadwal Kunjungan Antenatal Care
5. Tempat Kunjungan Antenatal Care
6. Pemeriksaan 10 T

B. Pelaksanaan

a. Hari/tanggal : Senin / 28 Januari 2020


b. Waktu : 40 menit
c. Narasumber : Salma Khaerussalamah
d. Sasaran : Pasien
e. Tempat : Fakultas Ilmu Kesehatan
f. Pemberi penyuluhan : Mahasiswa Program S1 Ilmu Keperawatan
Universitas Muhamaddiyah Cirebon
g. Metode : Ceramah dan tanya jawab

C. Materi Penyuluhan

1. Pengertian Antenatal Care


2. Tujuan dan Manfaat Antenatal Care
3. Dampak Ibu Tidak ANC
4. Jadwal Kunjungan Antenatal Care
5. Tempat Kunjungan Antenatal Care
6. Pemeriksaan 10T
D. Media
 Leaflat

E. Rencana Kegiatan
No Tahapan & Kegiatan Penyaji Kegiatan Audien
Waktu
1. Pembukaan  Memberi salam  Menjawab salam
(5 Menit)  Memperkenalkan diri  Mendengarkan dan
 Melakukan kontrak waktu memperhatikan
 Menjelaskan tujuan dan materi  Menyepakati
yang akan diberikan kontrak
 Memperhatikan
dan mendengarkan
2. Kegiatan  Menggali pengetahuan audien  mendengarkan dan
(30 Menit) tentang Anternal Care menanggapi
 Memberikan reinforcement  memperhatikan
positif dan mendengarkan
 Menjelaskan :  memberikan
- Pengertian Antenatal pertanyaan
Care  memberikan
- Tujuan dan Manfaat jawaban
Antenatal Care  memperhatikan
- Dampak Ibu Tidak dan mendengarkan
ANC  memperhatikan
- Jadwal Kunjungan dan mendengarkan
Antenatal Care
- Tempat Kunjungan
Antenatal Care
- Pemeriksaan 10T
 memberikan kesempatan
audien untuk bertanya
 memberikan reinforcement
positif
 meminta masukan dari
pembimbing akademik dan
pembimbing klnik
3. Penutup  evaluasi validasi  Menyimak
5 (Menit)  Menyimpulkan Hasil  Memperhatikan
Penyuluhan dan mendengarkan
 Mengucapkan terima kasih  Memperhatikan
 Mengucapkan salam penutup dan mendengarkan
 Menjawab salam
F. Evaluasi
1. pengertian Antenatal Care?
2. Apa saja manfaat Tujuan dan Manfaat Antenatal Care?
3. Apa saja Dampak Ibu Tidak ANC?
4. Kapan saja Jadwal Kunjungan Antenatal Care ?
5. sebutkan Tempat Kunjungan Antenatal Care ?
6. Bagaimana Pemeriksaan 10T?
G. Sumber Penyuluhan
Lampiran

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Pemeriksaan Ante Natal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi
secara wajar (Manuaba, 2008).
Kunjungan ANC adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan / asuhan antenatal.
Pelayanan ANC adalah pelayanan yang bersifat preventif untuk memantau kesehatan ibu
dan mencegah komplikasi bagi ibu dan janin (Bartini, 2012).
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan (Kemenkes,
2010).
B. Tujuan Dan Manfaat
1. Untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan, nifas
dengan selamat serta melahirkan bayi yang sehat.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal, dan sosial ibu bayi.
3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan peran ibu daan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
6. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
C. Dampak Ibu Hamil Tidak ANC
1. Meningkatnya angka mortalitas dan morbilitas ibu
2. Tidak terdeteksinya kelainan-kelainan kehamilan
3. Kelainan fisik yang terjadi pada saat persalinan tidak dapat dideteksi secara dini.
D. Jadwal Kunjungan Antenatal Care
1. Minimal 1 kali pada trimester I (<14 minggu)
Tujuannya :
a. Menentukan diagnosis ada atau tidaknya kehamilan
b. Menentukan uia kehamilan dan perkiraan persalinan
c. Menentukan normal atau tidaknya kehamilan serta ada atau tidaknya faktor resiko
kehamilan.
d. Menentukan rencana pemeriksaan / penetalasanaan selanjutnya.
2. Minimal 1 kali pada trimester II (14-20 minggu)
Pada kunjungan ini, ibu hamil akan lebih mendapatkan informasi yang lebih dalam
lagi mengenai kehamilan di trimester I dan kewaspadaan khusus terhadap komplikasi
yang mungkin terjadi pada trimester ini.
3. Minimal 2 kali pada trimester III (28-36 minggu)
Biasanya pada kunjungan pertama aka dideteksi ada tidaknya kehamilan
ganda/gemeli, sedangkan untuk kunjungan kedua pada trimester ini akan diperiksa dan
dideteksi ada/tidaknya kelainan letak janin.

E. Tempat Kunjungan Antenatal Care


1. Puskesmas/Puskemas Pembantu
2. Pondok bersalin desa
3. Posyandu.
4. Rumah Sakit Pemerintah/Swasta
5. Rumah Sakit Bersalin
6. Tempat Praktik Swasta (Bidan dan Dokter)
F. Pemeriksaan 14 T
Pelayanan Antenatal Care (ANC) selengkapmya mencakup anamnesis,
pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi dan
intervasi khusus dengan tingkat resiko dengan peneraan operasional yang dikenal dengan
“10 T” untuk pelayanan antenatal yang terdiri dari :

1. Timbang Berat Badan dan Tinggi Badan (T1)


Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh
(BMI: Body Mass Index) dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat
badan yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting
mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang
normal 11,5-16 kg. adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran
normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm. Rekomendasi
WHO pada wanita dinegara berkembang, kenaikan BB selama kehamilan 5-9 kg atau
minimal 1 kg setiap bulan selama 2 trimester terakhir kehamilan.
2. Ukur Tekana Darah (T2)
Pengukuran tekanan darah/tensi dilakukan secara rutin setiap ANC, diharapkan tenakan
darah selama kehamilan tetap dalam keadaan normal (120 / 80 mmHg). Hal yang harus
diwaspadai adalah apabila selama kehamilan terjadi peningkatan tekanan darah
(hipertensi) yang tidak terkontrol, karena dikhawatirkan dapat terjadinya preeklamsia
atau eklamsia (keracunan dalam masa kehamilan) dan dapat menyebabkan ancaman
kematian bagi ibu dan janin / bayinya. Hal yang juga harus menjadi perhatian adalah
tekanan darah rendah (hipotensi), seringkali disertai dengan keluhan pusing dan kurang
istirahat.
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)
Pada seorang ibu hamil untuk menentukan usia kehamilan dilakukan pemeriksaan
abdominal/perut secara seksama. Pemeriksaan dilakukan dengan cara melakukan
palpasi (sentuhan tangan secara langsung di perut ibu hamil) dan dilakukan pengukuran
secara langsung untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan
bertambah.
Usia Kehamilan TFU dalam cm Tinggi Fundus Uteri
28 Minggu 25 cm 3 Jari diatae perut
32 Minggu 27cm Pertengahan pusat dengan
processed xyphoideus
36 Minggu 30 cm 1 Jari dibawah processus
xyphoideus
40 Minggu 33 cm 3 Jari dibawah processus
xyphoideus
Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk menentukan posisi, bagian terendah janin dan
masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu. Pemantauan ini bertujuan untuk melihat indikator
kesejahteraan ibu dan janin selama masa kehamilan.
4. Pemberian Tablet Zat Besi min 90 tablet (T4)
Wanita hamil cenderung terkena anemia (kadar Hb darah rendah) pada 3 bulan terakhir
masa kehamilannya, karena pada masa itu janin menimbun cadangan zat besi untuk
dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir. Anemia pada kehamilan
dapat disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin,
kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil, pola makan ibu
terganggu akibat mual selama kehamilan, dan adanya kecenderungan rendahnya
cadangan zat besi (Fe) pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.
Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan janin baik sel
tubuh maupun sel otak, kematian janin, abortus, cacat bawaan, BBLR (Berat Badan
Lahir Rendah), anemia pada bayi yang dilahirkan, lahir prematur, pendarahan, rentan
infeksi. Defisiensi besi bukan satu-satunya penyebab anemia, tetapi apabila prevalensi
anemia tinggi, defisiensi besi biasanya dianggap sebagai penyebab yang paling dominan.
Pertimbangan itu membuat suplementasi tablet besi folat selama ini dianggap sebagai
salah satu cara yang sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah anemia. Anemia dapat
diatasi dengan meminum tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD). Kepada ibu
hamil umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari
selama masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 60
miligram besi elemental dan 0.25 mg asam folat.
5. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (T5)
Salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian
bayi atau neonatus yang disebabkan oleh penyakit tetanus, maka dilakukan kegiatan
pemberian imunisasi TT.
Manfaat dari imunisasi TT ibu hamil diantaranya:
1. Melindungi bayi yang baru lahir dari penyakit tetanus neonatorum. Tetanus
neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia
kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang
mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat.
2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.
Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program
imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal (pada ibu hamil) dan tetanus
neonatorum (bayi berusia kurang dari 1 bulan).
Pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc di
injeksikan intramuskuler/subkutan (dalam otot atau dibawah kulit). Imunisasi TT
sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT
lengkap. TT1 dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan
pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan. Jarak pemberian (interval)
imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu.
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja,
imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua
diberikan 4 minggu kemudian.. akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka
dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil.
Imunisasi TT 0,5 cc
Antigen Interval (Selang Waktu Lama % Perlindungan
Minimal) Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan - -
anternatal pertama
TT 2 4 Minggu setelah TT 1 3 Tahun 80
TT 3 6 Bulan setelah TT 2 5 Tahun 95
TT 4 1 Tahun setelah TT 3 10 Tahun 99
TT 5 1 Tahun setelah TT 4 25 Tahun 99

6. Tes laboratorium (T6)


Tes laboratorium sederhana yang dilakukan saat pemeriksaan kehamilan adalah
pemeriksaan Hb untuk menilai status anemia atau tidak pada ibu hamil. Sebaiknya
pemeriksaan Hb ini dilakukan sejak trimester I, sehingga apabila ditemukan kondisi
anemia akan dapat segera diterapi dengan tepat.
Apabila didapatkan resiko penyakit lainnya saat kehamilan seperti darah
tinggi/hipertensi dan kencing manis/diabetes melitus, maka dapat dilakukan tes
laboratorium lainnya seperti tes fungsi ginjal, kadar protein (albumin dan globulin),
kadar gula darah dan urin lengkap.
Tes laboratorium dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil saat
melakukan pemeriksaan kehamilan dan bertujuan untuk mengatasi risiko penyakit lain
selama kehamilan. Sehingga ketika waktu persalinan dapat berlangsung dengan aman
dan sehat.
7. Pemeriksaan Veneral Disease Research Lab (T7)
Pemeriksaan dilakukan saat ibu hamil datang pertama kali diambil spesimen darah vena
kurang lebih 2cc, bila hasil tes positif maka dilakukan pengobatan dan rujukan
8. Pemeriksaan protein urin(T8)
Untuk mengetahui gejala pre eklamasia
9. Pemeriksaan urin reduksi (T9)
10. Perawatan payudara (T10)
11. Senam hamil (T11)
12. Pemberian obat malaria (T12)
13. Pemberian minyak yodium (T13)
14. Temu wicara dan Tata Laksana Kasus (T14)
Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan
tindakan yang harus dilakukan oleh bidan atau dokter dalam temu wicara, antara lain :
a. Merujuk ke dokter untuk konsultasi, menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.
b. Melampirkan kartu kesehatan ibu beserta surat rujukan
c. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan
d. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan
e. Memberikan asuhan Antenatal (selama masa kehamilan)
f. Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan dirumah
g. Menyepakati diantara pengambil keputusan dalam keluarga tentang rencana proses
kelahiran
h. Persiapan dan biaya persalinan

Anda mungkin juga menyukai