Anda di halaman 1dari 6

2.

9 Komplikasi1,2,3
Komplikasi yang berat karena blefaritis jarang terjadi. Komplikasi yang
paling sering terjadi pada pasien yang menggunakan lensa kontak. Mungkin
sebaiknya disarankan untuk sementara waktu menggunakan alat bantu lain seperti
kaca mata sampai gejala blefaritis benar-benar sudah hilang
 Suatu bintil di tepi pelupuk mata. adalah pembengkakan yang menyakitkan di
bagian luar kelopak mata . Biasanya disebabkan oleh bulu mata yang terinfeksi.
 Masalah bulu mata . Jika blepharitis parah bulu mata mungkin akan jatuh dan
tumbuh ke dalam atau kehilangan warnanya.
 Konjungtivitis. adalah peradangan konjungtiva, lapisan transparan yang melapisi
kelopak mata dan meliputi bagian putih mata.
 Kalazion adalah benjolan seukuran kacang yang disebabkan oleh tersumbatnya
kelenjer akibat peradangan. Kadang-kadang, hal ini dapat memberikan tekanan
pada kornea (bagian depan mata Anda yang meliputi pupil) menyebabkan ia
berubah bentuk (astigmatisme).
 Dry eye syndrome. Ini adalah ketika mata tidak memiliki cukup air mata untuk
menjaga mata lembab. Hal ini dapat menyebabkan perasaan kekeringan,
grittiness dan nyeri pada mata.
 Pembengkakan akibat kista meibom pada bagian dalam kelopak mata . Kista
dapat berkembang jika salah satu dari kelenjar meibom menjadi meradang
akibat blepharitis.
2.10 Prognosis1,2,3
Prognosis baik meskipun perjalanan klinis gangguan tersebut adalah
seringkali sangat berkepanjangan, dapat berkembang menjadi blepharitis kronis, atau
keduanya.

1
2
BAB III
ANALISA KASUS

a. Hubungan diagnosis dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar


Ada Hubungan : rumah pasien masih tampat banyak debu, sehingga
hal tersebut merupakan faktor risiko untuk terjadinya blefaritis, debu terkadang
terdapat bakteri, yang akan mencetuskan peradangan.
b. Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan dalam
keluarga
Tidak Ada Hubungan
c. Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan
lingkungan sekitar
Tidak Ada Hubungan
d. Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau etiologi penyakit pada
pasien ini (sesuai dengan anamnesis dan observasi)
1. Terpaparnya dengan debu yang dapat mengandung bakteri penyebab
blefaritis
2. Menggunakan alat kosmetik di kelopak mata yang sudah kadaluarsa 1
bulan yang lalu, pada kosmetik yang kadaluarsa sering menjadi tempat
pertumbuhannya bakteri, sehingga menjadi pencetus dari terjadinya
blefaritis

a. Analisis untuk mengurangi paparan atau memutus rantai penularan


dengan faktor risiko atau etiologi pada pasien ini.
1. Menggunakan kacamata tembus pandang/alat pelindung diri saat
membersihkan rumah
2. Sering membersihkan rumah sehingga debu berkurang
3. Membersihkan debu dengan menggunakan kain lap basah
4. Mencuci dan mebersihkan wajah segera setelah memakai kosmetik

3
5. Tidak mengenakan kosmetik yang sudah kadaluarsa
f. Edukasi yang diberikan pada pasien atau keluarga
1. Jaga higinitas lingkungan sekitar
2. Menggunakan obat salap dan kompres mata secara teratur untuk
menghindari komplikasi yang akan membuat keluhan semakin
memburuk
3. Jangan mengucek mata
4. Jangan menggunakan tisue atau kain yang digunakan untuk
membersihkan mata yang sakit ke mata yang sehat karena akan terjadi
penularan
5. Sering mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang mata.

4
DAFTAR PUSTAKA

1. Avisar, R., Savir, H., Deutsch, D. and Teller blepharitis, dikutip dari
http://medicinestuffs.blogspot.com/2008/01/blefaritis.html article last update :
24 maret 2012.

2. Dougherty, J.M., McCulley, J.P., Silvany, R.E. and Meyer, D.R (2010) The
role of tetracycline in chronic blepharitis. Inhibition of lipase production in
staphylococci. Investigative Ophthalmology & Visual Science 32(11), 2970-
2975.

3. Ilyas, Sidarta,Prof.dr.H. SpM. Ilmu penyakit Mata, FKUI, 2002.

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014;


Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

5
6

Anda mungkin juga menyukai