Keluhan Utama
ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan sekit kepala berat sejak ±4 hari SMRS RSUD Raden Mattaher.
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Leher Mulut
Pembesaran KGB (-) Mukosa bibir sianosis (-),
dbn
Paru Inspeksi:
Pergerakan dinding dada simetris, Jantung
retraksi (-) I: Iktus kordis di ICS V linea
Palpasi: midclavicula sinistra
Massa (-) P :Iktus kordis teraba di ICS
Perkusi: Sonor
V linea midclavicula sinistra
Auskultasi: Vesikuler (+/+) Ronki (-/-)
Wheezing (-/-) P :Batas jantung dbn
A : BJ I/II reguler
Abdomen
Inspeksi : Datar,
Ekstremitas sup
Auskultasi : BU (+) Akral dingin, edema (-),
Palpasi : soepel, hepar dan lien CRT <2 dtk
tidak teraba, ballotement ginjal (-)
Perkusi : timpani
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas inf
Akral dingin, edema (-),
CRT <2 dtk
Klasifikasi ASA juga dipakai pada pembedahan darurat (cito) dengan mencantumkan tanda darurat
(E=emergency), misalnya ASA I E atau III E.
SEDATIF
MUSCLE
RELAXANT
ANALGETIK
PREMEDIKASI
Premedikasi ialah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anesthesia dengan tujuan :
-Meredakan kecemasan dan ketakutan
-Memperlancar induksi anesthesia
-Mengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus
-Meminimalkan jumlah obat anestetik
-Mengurangi mual muntah pasca bedah
-Menciptakan amnesia
-Mengurangi isi cairan lambung
-Mengurangi refleks yang membahayakant
PREMEDIKASI
PROPOFOL
• Pada pasien ini diberikan propofol 140mg iv.
• Propofol (induksi anestesi cepat), onset 30-45 detik, dimetabolisme di hepar.
• Propofol diberikan dengan dosis bolus untuk induksi 2-2,5mg/kg, Dosis
pemberian propofol pada pasien ini sudah sesuai yaitu dibutuhkan dosis
137,5 mg propofol dan telah diberikan 140mg propofol.
MUSCLE RELAXANT
P = 110 X 5 550ml
Stres operasi (O)
O = BB X 8
O = 55X 8 440 ml
EBV : 65x bb
EBV : 65x 55 3575 ml
EBL : 20% x EBV
EBL : 20% x 3250ml 715ml
• Kebutuhan total cairan pada pasien ini, yaitu 2860ml selama operasi, terdiri dari jumlah cairan
pengganti puasa 550 ml, maintenance 110ml, stress operasi 440ml dan perdarahan 1000ml.
• Pada pasien ini lamanya operasi adalah 5 jam 15 menit. Cairan yang telah masuk RL sebanyak
3000ml, Nacl 800ml, HES 500ml, dan PRC 500ml.
• Kebutuhan cairan pada pasien ini telah tercukupi, namun tetap harus dipantau dalam pengawasan
ketat.
• Pemberian mannitol 125ml sudah sesuai dengan dosis yang seharusnya diberikan
Jam TD (mmHg) Nadi (x/mnt) RR (x/mnt)
10.45 118/80 115 14
11.00 115/79 118 14
11.15 88/60 88 16
11.30 92/60 92 15
11.45 98/63 72 16
12.00 98/60 80 14
12.15 90/60 80 14
12.30 90/60 82 16
12.45 92/60 80 15
13.00 98/62 82 15
13.15 102/65 80 15
13.30 100/69 80 16
13.45 97/67 88 17
14.00 97/67 88 16
14.15 99/70 89 16
14.30 97/72 89 16
14.45 95/73 86 15
15.00 98/77 88 16
15.15 100/80 90 17
15.30 100/78 86 18
Pindah Ruangan : Kelas ICU jam 16.05 WIB
Lama Anastesi 5 jam 15 menit
Instruksi Anastesi
Jumlah Urine : 3200 ml
1. Pasien pre Op rawat ICU
Jumlah perdarahan 1000 ml 2. Observasi tanda-tanda vital dan perdarahan tiap 15 menit
3. Mode Ventilator
TV: 400 ml, PEEP 5, FiO2 100, RR: 15
1. Ketorolac 30 mg/8 jam, Kalnex 5mg/ 8 jam, Omeprazole 40
mg/24 jam
2. Sedasi Mo:Mi = 1:1
3. Rl:NaCl = 1:1, 20 tpm
4. Puasakan sementara
5. Cek darah rutin, kimia darah, ur, kr pre operasi
6. Terapi lain sesuai dr. Apriyano, Sp.BS
7. Terapi sesuai operator dr. Apriyanto, Sp.BS
• Setelah operasi selesai pasien langsung dibawa ke ICU setelah sebelumnya dilakukan
reintubasi menggunakan ETT non spiral ukuran 7,5 balon. Hal ini sudah sesuai dilakukan
karena posisi pasien selama di ICU terlentang. Instruksi ekstubasi setalah 24 jam.
• Pasien ini diberi obat tambahan yaitu Ketorolac 30 mg/8 jam, Kalnex 5mg/ 8 jam,
Omeprazole 40 mg/24 jam bertujuan sebagai analgetik. Instruksi mode ventilator yaitu
TV: 400 ml, PEEP 5, FiO2 100, RR: 15 dan diberikan injeksi sedasi Mo:Mi = 1:1.
•
Prognosis