Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian
di Indonesia sebagai apoteker. Salah satu tempat kerja profesi apoteker dalam
melaksanakan pelayanan kefarmasian adalah apotek. Berdasarkan
Kepmenkes RI No.1332/Menkes/SK/X/2002 definisi apotek adalah suatu
tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat(1).
Menurut PP RI No.51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian, definisi
apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek
kefarmasian oleh Apoteker.(2)

Pelayanan kefarmasian di Indonesia telah mengalami perubahan yaitu dari


drug oriented ke patien oriented yang mengacu kepada “Pharmaceutical
Care”. Yang artinya kegiatan pelayanan kefarmasian tidak terbatas hanya
pada penyiapan obat dan penyerahan obat pada pasien, tetapi perlu
melakukan interaksi dengan pasien dan profesional kesehatan lainnya dalam
menetapkan terapi untuk mendukung penggunaan obat yang rasional dan agar
tujuan pengobatan sesuai harapan.

Sebagai upaya agar para apoteker pengelola apotek dapat melaksanakan


pelayanan kefarmasian yang profesional dan dalam rangka meningkatkan
mutu dan efisiensi pelayanan kefarmasian yang berasaskan pharmaceutical
care, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan standar
pelayanan kefarmasian di apotek dengan mengeluarkan Kepmenkes RI
No.1027/Menkes/SK/IX/2004. Standar pelayanan kefarmasian di apotek ini
disusun dengan tujuan(3)
1. Sebagai pedoman praktek Apoteker dalam menjalankan profesi.
2. Untuk melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional.

1
2

3. Melindungi profesi dalam menjalankan praktek kefarmasian.


Berdasarkan standar pelayanan ini Apoteker di apotek, baik Apoteker
pengelola apotek maupun Apoteker pendamping, wajib memberikan
informasi obat yang benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias,
etis, bijaksana, dan terkini.

Apoteker sebagai seorang manajer pengelola apotek harus mempunyai


kemampuan manajerial dan kepemimpinan dalam melibatkan orang lain guna
mencapai tujuan bersama. Kemampuan manajerial yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan sangat
dibutuhkan oleh seorang apoteker dalam mengelola apotek yang dipimpinnya.
Kemampuan kepemimpinan mutlak dibutuhkan oleh seorang Apoteker agar
fungsi apotek dapat terlaksana dengan baik karena apoteker adalah pimpinan
tertinggi dan merupakan pemegang kebijakan tertinggi di apotek. Sedangkan
Dalam rangka lebih memahami pengelolaan, manajemen apotek, pelayanan
kefarmasian, peran dan tanggung jawab seorang apoteker diapotek yang
kemudian dikaitkan dengan teori yang didapat selama masa perkuliahan
sehingga dapat melahirkan apoteker yang kompeten dan profesional maka
diadakan kerjasama antara Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi
Universitas Jenderal Achmad Yani dengan PT. Kimia Farma (Persero), Tbk.,
berupa Pelatihan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Kimia
Farma. Pada kesempatan ini, penulis melakukan praktek kerja profesi yang
dilaksanakan pada tanggal 2-30 Mei 2014 di Apotek Kimia Farma 51 yang
terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 69 Bandung.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker


Tujuan dari praktek kerja profesi Apoteker yang diselenggarakan oleh
Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Univeristas Jenderal Achmad
Yani yang bekerjasama dengan PT Kimia Farma Apotek, yaitu:
1. Meningkatkan pemahaman tentang peran, fungsi, posisi dan tanggung
jawab apoteker dalam pekerjaan dan pelayanan kefarmasian di apotek
3

sehingga dapat dijadikan bekal guna mempersiapkan diri dalam


menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan kegiatan
kefarmasian di apotek.
3. Mempelajari dan memahami strategi serta sistem manajemen di apotek.
4. Mengetahui dan memahami cara-cara berkomunikasi yang baik, baik
dengan pasien, tenaga kesehatan lainnya, maupun dengan sesama rekan
kerja di apotek.

1.3 Penatalaksanaan PKPA


Praktek Kerja Praktek Profesi Apoteker dilaksanakan pada tanggal 2 sampai
30 Mei 2014 di Apotek Kimia Farma 51 Jl. Ir. H. Juanda No. 69 Bandung.

Anda mungkin juga menyukai