0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan3 halaman
Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Dokumen ini membahas latar belakang pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) oleh mahasiswa apoteker di Apotek Kimia Farma.
2. Tujuan PKPA adalah meningkatkan pemahaman peran apoteker dan mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja.
3. PKPA dilaksanakan selama 4 minggu di Apotek Kimia Farma 51 Bandung.
Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Dokumen ini membahas latar belakang pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) oleh mahasiswa apoteker di Apotek Kimia Farma.
2. Tujuan PKPA adalah meningkatkan pemahaman peran apoteker dan mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja.
3. PKPA dilaksanakan selama 4 minggu di Apotek Kimia Farma 51 Bandung.
Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Dokumen ini membahas latar belakang pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) oleh mahasiswa apoteker di Apotek Kimia Farma.
2. Tujuan PKPA adalah meningkatkan pemahaman peran apoteker dan mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja.
3. PKPA dilaksanakan selama 4 minggu di Apotek Kimia Farma 51 Bandung.
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan apoteker yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker. Salah satu tempat kerja profesi apoteker dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian adalah apotek. Berdasarkan Kepmenkes RI No.1332/Menkes/SK/X/2002 definisi apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat(1). Menurut PP RI No.51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian, definisi apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker.(2)
Pelayanan kefarmasian di Indonesia telah mengalami perubahan yaitu dari
drug oriented ke patien oriented yang mengacu kepada “Pharmaceutical Care”. Yang artinya kegiatan pelayanan kefarmasian tidak terbatas hanya pada penyiapan obat dan penyerahan obat pada pasien, tetapi perlu melakukan interaksi dengan pasien dan profesional kesehatan lainnya dalam menetapkan terapi untuk mendukung penggunaan obat yang rasional dan agar tujuan pengobatan sesuai harapan.
Sebagai upaya agar para apoteker pengelola apotek dapat melaksanakan
pelayanan kefarmasian yang profesional dan dalam rangka meningkatkan mutu dan efisiensi pelayanan kefarmasian yang berasaskan pharmaceutical care, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan standar pelayanan kefarmasian di apotek dengan mengeluarkan Kepmenkes RI No.1027/Menkes/SK/IX/2004. Standar pelayanan kefarmasian di apotek ini disusun dengan tujuan(3) 1. Sebagai pedoman praktek Apoteker dalam menjalankan profesi. 2. Untuk melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional.
1 2
3. Melindungi profesi dalam menjalankan praktek kefarmasian.
Berdasarkan standar pelayanan ini Apoteker di apotek, baik Apoteker pengelola apotek maupun Apoteker pendamping, wajib memberikan informasi obat yang benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini.
Apoteker sebagai seorang manajer pengelola apotek harus mempunyai
kemampuan manajerial dan kepemimpinan dalam melibatkan orang lain guna mencapai tujuan bersama. Kemampuan manajerial yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan sangat dibutuhkan oleh seorang apoteker dalam mengelola apotek yang dipimpinnya. Kemampuan kepemimpinan mutlak dibutuhkan oleh seorang Apoteker agar fungsi apotek dapat terlaksana dengan baik karena apoteker adalah pimpinan tertinggi dan merupakan pemegang kebijakan tertinggi di apotek. Sedangkan Dalam rangka lebih memahami pengelolaan, manajemen apotek, pelayanan kefarmasian, peran dan tanggung jawab seorang apoteker diapotek yang kemudian dikaitkan dengan teori yang didapat selama masa perkuliahan sehingga dapat melahirkan apoteker yang kompeten dan profesional maka diadakan kerjasama antara Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani dengan PT. Kimia Farma (Persero), Tbk., berupa Pelatihan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Kimia Farma. Pada kesempatan ini, penulis melakukan praktek kerja profesi yang dilaksanakan pada tanggal 2-30 Mei 2014 di Apotek Kimia Farma 51 yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 69 Bandung.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Tujuan dari praktek kerja profesi Apoteker yang diselenggarakan oleh Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Univeristas Jenderal Achmad Yani yang bekerjasama dengan PT Kimia Farma Apotek, yaitu: 1. Meningkatkan pemahaman tentang peran, fungsi, posisi dan tanggung jawab apoteker dalam pekerjaan dan pelayanan kefarmasian di apotek 3
sehingga dapat dijadikan bekal guna mempersiapkan diri dalam
menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. 2. Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan kegiatan kefarmasian di apotek. 3. Mempelajari dan memahami strategi serta sistem manajemen di apotek. 4. Mengetahui dan memahami cara-cara berkomunikasi yang baik, baik dengan pasien, tenaga kesehatan lainnya, maupun dengan sesama rekan kerja di apotek.
1.3 Penatalaksanaan PKPA
Praktek Kerja Praktek Profesi Apoteker dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 30 Mei 2014 di Apotek Kimia Farma 51 Jl. Ir. H. Juanda No. 69 Bandung.